• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Whitney (dalam Nazir 2014 : 43). Metode deskriptif adalah pencarian fakta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Whitney (dalam Nazir 2014 : 43). Metode deskriptif adalah pencarian fakta"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Whitney (dalam Nazir 2014 : 43) . Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitan deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat dan situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai sebagai proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam latar alamiah (Silalahi, 2012 ).

Subjek penelitian bisa saja individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang meneliti tentang keadaan maupun kedudukan baik manusia secara individu atau kelompok, objek baik benda atau hal lainnya, bagian-bagian kondisi, suatu pemikiran ataupun peristiwa yang sedang terjadi saat ini dimana penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk membuat dan memberikan pemaparan dan gambaran yang tersusun sesuai dengan fakta yang ada di lapangan serta disajikan dengan seteliti mungkin bagaimana kenyataan yang sedang diteliti.

(2)

28 Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Whitney (dalam Nazir 2014: 43) bahwa penelitian deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah yang sedang terjadi didalam masyarakat serta aturan-aturan yang ada di masyarakat sekaligus proses dan kebiasaan kebiasaan yang sedang berlaku didalam masyarakat baik tentang hubungan antar masyarakat, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat, sikap-sikap yang diterapkan dimasyarakat, pandangan-pandangan masyarakat setempat, serta perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam masyarakat sekaligus respon masyarakat terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Penelitian kualitatif deskriptif juga meneliti tentang aturan-aturan dimana peneliti dapat membandingkan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi, selain itu penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan kedudukan serta peristiwa yang mempunyai banyak faktor dimana faktor-faktor tersebut mempunyai keterkaitan antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya. Peristiwa atau kejadian yang diteliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu peristiwa yang sedang terjadi saat ini dan paling tidak peristiwa yang masih bisa diingat oleh subjek penelitian.

Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti akan mengulas tentang peran dan yang melatarbelakangi berdirinya komunitas Pondok Sinau Lentera Nusantara dalam pencegahan kekerasan dalam rumah tangga di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Penelti akan memaparkan kegiatan apa saja yang di lakukan di Desa Mojosari dan bagaimana peran dari komunitas pondok sinau lentera nusanta bagi masyarakat.

(3)

29 B. Lokasi Penelitian

Penelitian dengan judul Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Berbasis Komunitas di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa desa tersebut telah mewakili Malang raya wakili Jawa Timur pada Lomba Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) Tingkat Nasional 2017 dan meraih juara harapan 1.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data atau narasumber-narasumber yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti dimana subjek dalam penelitian ini ditentukan sendiri oleh peneliti. Teknik yang digunakan peneliti untuk menentukan siapa saja yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu teknik purposive. Teknik purposive adalah teknik penentuan subjek penelitian dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dimana subjek yang akan digunakan harus memahami dan mengerti tentang permasalahan yang menjadi kajian pokok peneliti.

Dalam hal ini peneliti mengambil subjek penelitian adalah yang mempunyai kriteria dan karakteristik tertentu dalam pemahaman terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Untuk itu yang dijadikan subjek penelitian adalah pihak-pihak yang terlibat dan mengetahui segala informasi yang dibutuhkan peneliti dan dipilih langsung oleh peneliti yaitu Lembaga, Pemerintahan Desa dan komunitas di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen.

(4)

30 Subyek Penelitian

No. Subyek Jumlah

1. Sekretaris Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang

1

2. Ketua TP PKK Desa Mojosari 1

3. Pendiri Pondok Sinau 1

4. PP dan PA Kabupaten Malang 1

5. P2TP2A Kabupaten Malang 1

Jumlah 5 orang

Pada Tabel 1.1 diatas merupakan latar belakang atau profesi dari beberapa narasumber yang terpilih oleh peneliti untuk dijadikan subjek dalam penelitian ini, narasumber-narasumber tersebut adalah orang-orang yang mempunyai pengaruh besar di dalam memperoleh data mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Kabupaten Malang khususnya di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen. Beberapa narasumber diatas dijadikan sebagai subjek penelitian dimaksudkan agar mempermudah dan memperlancar jalannya penelitian yang dilakukan oleh peneliti serta untuk mendapatkan data-data dan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

(5)

31 Berikut merupakan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh masing-masing subjek penelitian diatas diantaranya adalah :

a. Sekretaris Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang

1. Sebagai Sekretaris Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang yang mengerti pemerintahan desa dan sebagai perwakilan Kepala Desa Mojosari.

2. Sebagai persetujuan setiap kegiatan yang di selenggarakan warga atau masyarakat.

3. Sebagai penyusun dan mengajukan rancangan peraturan peraturan desa mengenai anggaran pendapatan dan belanja desa.

4. Sebagai penghubung masyarakat kepada lembaga-lembaga sosial dalam penangan kasus kasus yang terjadi pada masyarakat Mojosari

b. Ketua TP PKK Desa Mojosari

1. Sebagai ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di Desa Mojosari, menggali, menggerakan dan mengembangkan potensi masyarakat, khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

2. Sebagai penyusun rencana kerja PKK Desa/Kelurahan, sesuai dengan hasil Rakerda Kabupaten/Kota.

3. Sebagai penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu melaksanakan program PKK

(6)

32 4. Sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan

pembimbing Gerakan PKK.

c. Pendiri Pondok Sinau

1. Sebagai pendirinya komunitas Pondok Sinau Di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang

2. Sebagai wadah dan aspirasi masyarakat dalam menyalurkan bakat dan pemecahan masalahan sosial masyarakat.

3. Sebagai fasilitator untuk masyarakat

4. Sebagai Penggerak masyarakat Desa Mojosari mengajak masyarakat yang lebih aktif dan kritis.

d. PP dan PA Kabupaten Malang

1. Sebagai lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di wilayah Kabupaten Malang

2. Sebagai penyiapan perumusan kajian kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga

3. Sebagai penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang

(7)

33 4. Sebagai penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak

e. P2TP2A Kabupaten Malang

1. Sebagai penyedia pelayanan terpadu dan lembaga mediasi (tempat pelayanan antara) pemberdayaan perempuan dan anak dalam rangka peningkatan kualitas hidup perempuan , kesejahteraan dan perlindungan anak;

2. Sebagai fasilitas peningkatan kemampuan , keterampilan dan kemandirian perempuan dan anak

3. Sebagai terjalinnya kerjasama kemitraan antar pemerintah, lembaga / organisasi kemasyarakatan, dunia usaha / swasta dengan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan perempuan dan anak

4. Terbangunnya mekanisme dialog, komunikasi dan kemitraan antara masyarakat pemerintah dan dunia usaha.

Berdasarkan karakteristik dari narasumber diatas dipilih dan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini, menghasilkan indikator dari narasumber yang dipilih oleh peneliti yaitu antara lain:

1. Sekretaris Desa Mojosari yaitu Bapak Budi Wahono

2. Ketua TP PKK Desa Mojosari yaitu Ibu Rahma Fitri Astuti 3. Pendiri Pondok Sinau yaitu Bapak Hutri Agustino

4. PP dan PA Kabupaten Malang yaitu Ibu Leli Trianovita sebagai Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak

(8)

34 5. P2TP2A Kabupaten Malang yaitu Ibu Zuraida Nabila H

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Nazir (2014: 153) pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Hasil data yang didapatkan dari pengumpulan data nantinya akan dilakukan penindak lanjutan untuk penulisan hasil penelitian, dengan kata lain pengumpulan data sangat penting dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya dalam penelitian. Pengumpulan data biasanya dilakukan dengan mencari data baik meminta maupun mengambil data kepada individu, lembaga maupun masyarakat, namun bukan berarti pengumpulan data tidak bisa dilakukan dengan cara lain. Pengumpulan data juga bisa dilakukan dengan mengulas kembali pengalaman yang dimiliki baik oleh individu maupun kelompok msayarakat yang menjadi subjek penelitian.

Dalam hal ini peneliti menggunakan data sebagai berikut : a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang utama pada sebuah penelitian. Peneliti perlu memahami beberapa teknik dalam pengumpulan data, salah satunya adalah teknik observasi yang harus digunakan oleh peneliti. Ketika data yang dihasilkan dalam penelitian merupakan data dari hasil teknik observasi, maka sebagian besar dari data tersebut sudah bisa dipercaya karena otomatis data yang dihasilkan sesuai fakta yang terjadi di lapangan. Dengan cara pengamatan atau observasi, data dapat langsung di catat mengenai perilaku dari objek, dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang (Nazir, 2014 : 154).

(9)

35 Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari Nazir (2014: 154) bahwa observasi atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pada saat melakukan penelitian, sangat penting bagi peneliti untuk mengetahui secara langsung dengan menyaksikan sendiri kejadian atau masalah yang terjadi dilokasi yang dijadikan tempat penelitian tanpa melalui perantara baik itu orang, benda, fasilitas maupun hal-hal lainnya yang bisa membuat peneliti tidak terjun langsung untuk menyaksikan kondisi yang dijadikan kajian dalam penelitiannya.

Keuntungan dalam pengumpulan data dengan melakukan observasi adalah peneliti langsung bisa mendapatkan data yang dibutuhkan dari subjek penelitian, peneliti juga bisa mengetahui dan mencatat langsung hal-hal yang terjadi pada saat kejadian yang diteliti tersebut terjadi. Observasi dilakukan agar peneliti bisa mengukur dan menilai hal-hal yang terjadi di lokasi tempat penelitian sehingga peneliti bisa mendapatkan data utama yang dibutuhkan oleh peneliti dengan cara mencatat segala hal yang ingin dketahui oleh peneliti terkait dengan kajian penelitiannya.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan pengamatan langsung terhadap masyarakat dan komunitas yang berperan penting dalam pencegahan kekerasan dalam rumah tangga di desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang, observasi ini diharapkan peneliti memperoleh gambaran terhadap kondisi dan peranan komunitas Pondok Sinau dalam pencegahan kekerasan dalam rumah tangga di desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.

(10)

36 Interview atau wawancara adalah interaksi yang dilakukan secara langsung dengan melakukan percakapan antara dua orang dalam hal ini peneliti dan narasumber dimana percakapan tersebut dilakukan tidak hanya untuk berbincang-bincang, namun mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan oleh peneliti baik dengan tanya jawab maupun yang lainnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nazir (2014: 170) bahwa yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara sipenanya atau pewawancara dengan sipenjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

Tujuan dari dilakukannya wawancara yaitu untuk menghubungkan antara orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, memverivikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperolah dari orang lain. Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan untuk melakukan pencocokan data antara satu orang dengan orang lainnya agar data yang didapatkan tidak subjektif dan sifatnya netral. Wawancara merupakan salah satu proses yang dilakukan pada saat pengumpulan data ketika melakukan penelitian, biasanya wawancara dilakukan oleh peneliti dengan orang yang sebelumnya belum dikenal dimana pada saat dilakukan wawancara narasumber selalu menjawab setiap pertanyaan yang dikeluarkan oleh peneliti.

Wawancara merupakan langkah-langkah interaksi antara peneliti dan narasumber pada saat pengumpulan data, dengan kata lain sukses dan tidanya pelaksanaan wawancara tergantung pada proses interaksi yang dilakukan oleh peneliti

(11)

37 dengan narasumber. Mengingat peneliti dan narasumber belum saling mengenal, maka diperlukan sikap yang peka dan sabar bagi peneliti agar bisa dengan mudah mendapatkan informasi dibutuhkan. Wawancara juga perlu dilakukan pada saat yang tepat, dimana peneliti harus pandai dalam membaca situasi dengan melihat dan mengamati kondisi narasumber dan lingkungan sekitarnya yang sekiranya memungkinkan dan enak untuk dilakukannya wawncara.

Dalam pelaksanaan peneliti melakukan wawancara terhadap pihak-pihak terkait yang menjadi informan. Informan yang diwawancarai oleh peneliti adalah yang utama adalah Kepala Desa Desa Mojosari, ketua TP PKK Desa Mojosari, pendiri komunitas Pondok Sinau, Lembaga Sosial P2TP2A dan PP dan PA Kabupaten Malang.

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi yaitu peneliti mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif, Lexy J. Moloeng (2002:240). Pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan kumpulan data baku yang bisa di peroleh oleh peneliti dari lembaga yang menjadi tempat penelitian. Dokumentasi merupakan data-data tentang kajian yang diteliti oleh peneliti baik dalam bentuk catatan, file, dokumen, arsip, surat kabar dan lain sebagainya. Dokumen bisa berisi tentang berbagai macam bentuk dalam penyampaiannya seperti halnya gambar-gambar, tulisan-tulisan dan lain sebagainya terkait dengan kajian penelitian. Pada isi dokumen biasanya menjelaskan tentang

(12)

hal-38 hal yang sudah terjadi dimasa lalu yang kebanyakan orang tidak tahu tentang kejadiannya, dengan kata lain dokumentasi biasanya berhubungan dengan sejarah dan pembahasan tentang kondisi dimasa itu. Dokumentasi dibuat oleh individu maupun kelompok yang mempunyai inisiatif untuk mengabadikan peristiwa dan kondisi pada saat itu dengan persetujuan dan ketetuan yang sudah disepakati bersama oleh semua pihak pada saat itu.

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan pelengkap dari hasil observasi dan hasil wawancara yang sudah dilakukan dan didapat oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi seperti surat kabar, arsip daerah dan lain sebagainya untuk memperoleh data yang mecakup kehidupan sosial, ekonomi, budaya masyarakat yang ada di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Adanya dokumentasi yang didapat oleh peneliti diharapkan mampu melengkapi kekurangan-kekurangan dalam hasil penelitian yang diakibatkan dari keterbatasan-keterbatasan pengetahuan subjek penelitian, hal ini dikarenakan dokumentasi merupakan data yang benar-benar sudah baku. Dokumentasi juga sangat diperlukan sebagai data tertulis atau sebagai tanda bukti dari apa yang sedang diteliti bahwa kebenarannya memang nyata baik secara fisik maupun nonfisik.

E. Teknik Analisa Data

Data yang didapatkan peneliti pada saat melakukan penelitian tidak bisa langsung dijadikan data yang sudah benar-benar valid, dengan kata lain data tersebut masih berupa data mentah. Nazir (2014: 304) menjelaskan bahwa analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah,

(13)

39 data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang didapatkan dari hasil penelitian perlu diolah lagi dan dilakukan penganalisisan dimana dat-dat tersebut dikelompok-kelompokkan sesuai kategori-kategorinya dan disaring sedemikian rupa sehingga akhirnya data tersebut bisa dijadikan data yang kuat untuk menjawab dan membuktikan masalah yang sedang diteliti oleh peneliti. Teknik analisis data adalah proses penyusunan dan penjabaran data yang diperolah selama penelitian dilapangan baik yang melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi untuk selanjutnya dianalisis menggunakan teori yang sudah ditentukan. Pada saat menganalisis data peneliti harus menggunakan bahasa yang semudah mungkin agar pembaca bisa memahaminya dengan mudah. Oleh karena itu, dalam menganalisis data diperlukan kejelian dan ketekunan agar penyusunan kalimatnya sistematis. Moeloeng (2002: 103) menjelaskan bahwa proses data dapat dilakukan pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data meskipun pada umumnya dilakukan setelah data terkumpul. Teknik analisis data tidak harus dikerjakan pada saat semua data sudah selesai dikumpulkan, namun analisis data juga bisa dilakukan pada saat peneliti masih proses pengumpulan data, dengan kata lain sambil mengumpulkan data sembari menganalisis data.

Hal tersebut juga bisa membantu peneliti agar pekerjaannya lebih cepat selesai, dimana ketika peneliti melakukan pengumpulan data sekaligus langsung menganalisis data yang sudah didapatkannya, maka data yang sekiranya tidak sinkron atau tidak cocok bisa diperbaiki pada saat itu juga sehingga nantinya tidak ada lagi kesalahan dalam penulisan hasil penelitian, hal ini juga membuat peneliti bekerja hanya sekali

(14)

40 saja dan langsung bisa menyelesaikan penulisan hasil penelitiannya. Teknik analisa yang dilakukan oleh peneliti yaitu memilih data-data dari hasil masing-masing teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi dimana data yang utama digabungkan kesesama utamanya begitupula dengan data pendukungnya dan selanjutnya di gabungkan dan dicocokkan dengan teori yang sudah ada.

Setelah semua data dikumpulkan, data perlu diolah atau dianalisis. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan analisis kualitatif. Proses analisis data merupakan proses data secara mendalam. Proses data dapat dilakukan pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data meskipun pada umumnya dilakukan setelah data terkumpul, Lexy J. Moloeng (2002:103). Untuk teknik analisis data yang digunakan bersifat eksploratif, deskriptif analitis yaitu menguraikan, menggambarkan, memaparkan dan menganalisis tentang realita dan fenomena yang terjadi pada masyarakat. Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Ketiganya terjadi secara bersamaan sebagai sesuatu yang jalin-menjalin, dimana hal ini merupakan proses siklus dan interaktif pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”, Sugiono (2014:247).

a. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian

(15)

41 data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarina bila diperlukan.

Dalam reduksi data peneliti lebih memfokuskan pembahasan pada hal-hal yang inti dalam hasil penelitiannya baik dari tema, pola dan lain sebagainya. Reduksi data dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil langkah selanjutnya selama penelitian berlangsung. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan semua data yang didapatkan dari hasil observasi dan hasil wawancara serta data berupa dokumen yang didapatkan dari narasumber. Setelah itu peneliti memilih data mana saja yang layak dan perlu untuk dimasukkan dalam penulisan hasil penelitian ini, baik dari data observasi, wawancara maupun dokumen.

b. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles and Huberman (1948) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan unuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang telah terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian data merupakan pemaparan tentang hasil penelitian yang dilakukan sesingkat mungkin tanpa mengurangi pemaparan hasil dari penelitian, dengan kata lain penyajian data disajikan sesimple mungkin namun juga sudah mewakili keseluruhan

(16)

42 dari penelitian. Penyajian data disajikan dalam bentuk narasi, bagan dan lain sebagainya. Seperti yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman (1948) bahwa yang paling sering digunakan unuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data atau melakukan penyajian data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang telah terjadi sehingga bisa merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Pada penelitian ini, peneliti menjelaskan hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti dengan observasi, wawancara dan dari dokumen, dimana peneliti mendeskripsikan hasil penelitian tersebut serta menyajikan data nya dalam bentuk tabel.

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah berikutnya yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskn sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan dalam penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.

(17)

43 Setiap penelitian dibutuhkan tekhnik keabsahan data. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui data yang sudah diperoleh dari hasil wawancara dan lain-lain dapat diketahui kevalidannya. Selain itu juga, agar data tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Berikut adalah beberapa tekinik keabsahan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini, diantaranya:

a. Perpanjangan keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan peneliti dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan.

b. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan yaitu mencari data secara konsisten dengan berbagai cara serta analisis yang konstan. Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti, rinci dan terus menerus, selama proses penelitian kegiatan ini dapat diikuti dengan kegiatan wawancara secara intensif dan aktif sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan (subjek berdusta, menipu, berpura-pura, dan sebagainya). Ketekunan pengamatan ini bermaksud untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

c. Triangulasi

Triangulasi adalah tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Triangulasi data dimaksudkan sebagai suatu langkah untuk melakukan pengecekan dari data yang telah diperoleh oleh peneliti dengan membandingkan

(18)

44 temuan yang dilapangan, Lexy J. Moloeng (2009:330). Hal ini dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang mengenai situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, maupun orang pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

Triangulasi dilakukan untuk membandingkan data yang telah diperoleh oleh peneliti dengan data yang ada di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan perbandingan antara informasi yang diberikan oleh narasumber satu dengan informasi yang diberikan oleh narasumber lainnya dimana setiap narasumber yang dijadikan subjek penelitian ini mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, peneliti juga membandingkan hasil observasi peneliti dengan informasi yang diberikan oleh narasumber. Selain itu, peneliti juga melakukan perbandingan antara hasil observasi peneliti dan hasil wawancara peneliti dengan data dokumentasi yang didapatkan oleh peneliti terkait dengan bagaimana peran komunitas dalam penceghan kekerasan dalam rumah tangga di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap parameter logam berat Timbal (Pb) pada sampel sedimen pada titik 1 – 5 diperoleh konsentrasi logam berat Timbal

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai seluruh jawaban 1.441 dengan 1.225 nilai jawaban mengatakan sangat setuju (SS), 204 nilai jawaban mengatakan setuju (S),

Ya. Anda boleh mendapatkan bayaran balik untuk perbelanjaan perubatan apabila anda pulang ke Malaysia untuk rawatan susulan sehingga maksimum 3 bulan dari tarikh anda pulang,

The results of this study show that (a) The Ability of Writing Recount Text of The Eighth Grade Students of MTs Darul Ulum Klepu Jepara in the Academic Year

Dalam tabel program acara dan deskripsi acara di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jadwal acara selama seminggu di Radio Elisa Fm terdapat format siaran yang mayoritas adalah

Analisis data penelitian yaitu Analisis deskriptif yaitu untuk menggambarkan proses produksi dangke, Analisis pendapatan yaitu untuk melihat tingkat produksi dan

Dalam hal ini, karena alat ukur yang digunakan dalam bentuk CD pembelajaran yang dengan bantuan laptop dan LCD dalam suatu proses pembelajaran berlangsung, maka dapat

Prajurit Kulon 1650 KK 2018 86.000.000 Pembangunan Saluran Sumolepen (Lanjutan), Pembangunan Plengsengan Buzem Pulorejo (Lanjutan), Pembangunan Saluran Tenggilis