• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK MENULIS PUISI ISLAM. Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian tugas Pada mata kuliah Keterampilan Berbahasa Lisan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEKNIK MENULIS PUISI ISLAM. Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian tugas Pada mata kuliah Keterampilan Berbahasa Lisan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i TEKNIK MENULIS PUISI ISLAM

Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian tugas Pada mata kuliah Keterampilan Berbahasa Lisan

Dosen Pengampu : Dr. H. Sukardi, M.Pd

6L PGSD Disusun oleh :

Titah Isra Faizah 1801025068

Rima Putri Mentari 1801025096

Nur Aidah 1801025032

Muhammad Fathi Nur Fadly 1801025361

Muhaimin 1801025066

Muhammad Rizqi Fadhillah 1601025339

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

(2)

i KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puja dan Pujisyukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Keterampilan Berbahasa Tulis dengan judul “Teknik Menulis Puisi Islam” tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah-makalah selanjutnya.

Jakarta, April 2021

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ... iii

Latar Belakang ... iii

Rumusan Masalah ... iv

BAB II ... 1

Pengertian Puisi Islam ... 1

Teknik Penulisan Puisi Islam ... 2

Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Puisi Islam ... 3

Contoh-contoh Puisi Islam ... 4

BAB III ... 7

Kesimpulan... 7

Saran ... 7 DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(4)

iii BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada dasarnya kemampuan menulis sangat diperlukan dalam kehidupan nyata.Misalnya menulis untuk berbagai macam tulisan, baik fiksi dan non fiksi atau menulis ilmiah dan non ilmiah. Oleh karena itu, kemampuan menulis yang baik sangatlah dibutuhkan bagi peserta didik dikemudian hari karena akan mampu memberikan kesempatan dan juga tantangan yang lebih bagi mereka.

menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Hal ini mengandung pengertian bahwa dengan tulisan dapat membantu menjelaskan pikiran-pikiran kita melalui sebuah tulisan tanpa saling bertatap muka. Keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa salah satunya adalah menulis karya sastra yaitu puisi. Puisi dapat didefinisikan sebagai bentuk ekspresi seorang penulis dalam mengungkapkan emosi, imajinasi pemikiran, dan ide dalam susunan bahasa yang indah.

Puisi merupakan kelahiran yang sempurna dari hati, pikiran dan khayal. Meskipun selalu tampak keaneh-anehan dan penyimpangan (disorting) dari bahasa yang lazim dipergunkana, namun dengan keanehan itulah, puisi dapat membebaskan dirinya dari keakraban dan kungkunga, sehingga ia mampu menunjukkan realitas yang sebenarnya. Kelahirnya membuat rongsokan baru, suasana baru, penciptaan baru (creating) pencerahan, dan revolusi pikiran, batin dan diri.

Puisi, menurut Abrams sebenarnya bukan merupakan karya yang sederhana, melainkan organisme yang sangat kompleks. Puisi diciptakan dengan berbagai unsur bahasa dan estetika yang saling melengkapi, sehingga puisi terbentuk dari berbagai makna yang saling bertautan. Dengan demikian, pada hakekatnya puisi merupakan gagasan yang dibentuk dengan susunan, penegasan dan gambaran semua materi dan bagian-bagian yang menjadi komponennya dan merupakan kesatuan yang indah.

Puisi lebih dari pada karya tulis lain merupakan sebuah otentik yang mencakup banyak nilai di antara yang pokok nilai estetik dan etis. Puisi itu milik nurani manusia maka siapapun berhak menulisnya. Tiada batas dan sekat bagi orang-orang yang ingin menuliskan nya, tidak pernah pandang bulu, pandang suku dan pandang latar belakang, mereka berhak menuliskan, mengalirkan rangkaian kata-kata dengan seluruh semangat jiwa, hati dan pikiran mereka. Tukang becak, guru, siswa, buruh bahkan kyiai pun berhak mengungkapkan deraian kata dengan tetesantetesan tinta pada dalam lembaran-lembaran kertas.

Puisi religious islam merupakan puisi yang masuk ke dalam jenis puisi platonik. Puisi platonik adalah puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca merenungkan kehidupan dan merenungkan Tuhan. Puisi religius di satu pihak dapat dinyatakan sebagai puisi platonik (menggambarkan ide atau gagasan penyair) di pihak lain dapat disebut pula puisi metafisik (mengajak pembaca merenungkan hidup, kehidupan, dan Tuhan. Pengalaman hidup dan kehidupan penyair itu sangat beragama dan semua berperan dalam proses penciptaan sebuah puisi. Mereka dapat mengenal tema-tema puisi sebagai pencerminan kehidupan penyair, antara lain mengenal tema ketuhanan (religi), pendidikan, sosial kemasyarakatan, nasionalisme (heroism kepahlawanan, kedaulatan rakyat), kemanusiaan (kejiwaan, emosional, dan rasa cinta), dan alam sekitar, serta keadilan sosial.

(5)

iv B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Puisi Islam ?

2. Bagaimana teknik penulisan puisi islam ?

3. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam puisi islam ? 4. Apa saja contoh-contoh puisi islam ?

(6)

1 BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Puisi Islam

Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh sejak tingkat pendidikan dasar. Keterampilan menulis sebagai salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting di dalam kehidupan manusia. Menulis merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks. Pada saat menulis terlibat berbagai unsur yang harus diterapkan. Menulis dapat mengekspresikan pikiran atau perasaan kepada orang lain. Melalui media tulis pesan dan harapan penulis dapat dibaca serta dipahami oleh pembaca.

Mulyana dalam (Elah, 2007:46) mengatakan bahwa perkataan puisi berasal dari Yunani yang juga dalam bahasa Latin „poietes‟ (latin „poete‟) yang mula-mula artinya pembangun, pembentuk, pembuat. Asal katanya poeieo atau poio yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan penyair. Arti yang mula-mula ini lama-lama semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kiasan.

Puisi merupakan suatu bentuk kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Karya sastra merupakan hasil dari kreativitas pengarang, yang nnati akan dibaca oleh orang banyak. Oleh karena itu, sebuah karya harus memiliki manfaaat yang baik ketika dibaca. Puisi juga mempertimbangkan efek keindahan dengan ketentuan-ketentuan tertentu yang terdiri dari irama, sajak dan kata-kata kias yang penuh makna. Puisi islam merupakan bentuk kata lisan yang ditulis & diucapkan oleh umat Islam . Puisi Islam, dan terutama puisi Sufi , telah ditulis dalam banyak bahasa termasuk Urdu dan Turki .

religiusitas merupakan sebuah nilai hidup manusia, yang dimaknai sebagai rasa kebersamaan yang menyatu pada sesuatu yang tidak dapat terlihat hanya dengan seseorang mengerti agama, tetapi religiusitas itu kegiatan yang dilakukan seseorang secara konsiten dalam hidupannya sehari-hari. Oleh karenanya peran guru sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru berperan dalam mempertahankan kesehatan mental bangsa dengan pengetahuannya. Maka dari itu, guru harus memilki keahlian khusus dan berkepribadian yang baik. Tugas mulia guru adalah bisa membimbing, mengajarkan pengetahuan, mendidik baik sikap maupun perilaku.

Guru bisa memberikan puisi-puisi yang kaya akan nilai keagamaan, karena siswa tidak hanya membutuhkan nilai moral, nilai pendidikan tetapi membutuhkan nilai religiusitas. Dalam kenyataanya di sekolah nilai religiusitas atau nilai keagamaan seringkali terabaikan. Moral atau perilaku siswa yang sudah tidak sesuai dengan aturan-aturan keagamaan. Seperti siswa tauran, suka melawan perintah guru, melawan orang tua, siswa laki-laki menyukai sejenisnya semua itu karena kurangnya pengetahuan tentang nilai religiusitas atau keagamaan. Melalui puisi dapat mengidentifikasi religiusitas yang tertuang di dalamnya. Adapun nilai

(7)

2 religuisitas ini meliputi aqidah, syariah, dan akhlak. Pada dasarnya, puisi merupakan bahasa pengarang yang berasal hasil refleksi pemikiran, perasaan. Kebahasaan dalam puisi itu merupakan gaya bahasa yang khas yaitu bahasa yang memuat tanda-tanda.

B. Teknik Penulisan Puisi Islam

Pada dasarnya kemampuan menulis sangat diperlukan dalam kehidupan nyata.Misalnya menulis untuk berbagai macam tulisan, baik fiksi dan non fiksi atau menulis ilmiah dan non ilmiah. Oleh karena itu, kemampuan menulis yang baik sangatlah dibutuhkan bagi peserta didik dikemudian hari karena akan mampu memberikan kesempatan dan juga tantangan yang lebih bagi mereka. Menulis ialah keterampilan mengeluarkan, mengekspresikan isi hati dalam bentuk tulisan. Keterampilan ini erat sekali hubungannya dengan keterampilan bahasa yang lain, yaitu keterampilan membaca, keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara.

Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir.Juga memudahkan kita merasakan daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalahmasalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.

Teknik menulis puisi tidak hanya bisa dikuasai oleh penyair-penyair tenar. Teknik menulis puisi mengandalkan perasaan dan imajinasi. Pepatah Arab berkata bahwa puisi yang paling indah adalah puisi yang paling imajinatif.

1. Menulis Puisi dengan Teknik Brainwriting

Teknik brainwriting adalah suatu teknik mencurahkan gagasan tentang suatu pokok permasalahan yang dilakukan secara tertulis.Sesuai dengan fungsinya yaitu teknik brainwriting dapat memotivasi siswa untuk memunculkan banyak ide untuk menulis puisi. Hal tersebut dapat menjadi alasan bahwa teknik brainwriting dapat dijadikan alternatif strategi dalam pembelajaran menulis puisi.

Adapun langkah-langkah menulis puisi dengan menggunakan teknik brainwriting sebagai berikut.

a) Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang peserta didik

b) Guru membagikan lembar kertas kerja brainwriting pada setiap peserta didik dan menentukan tema puisi yang akan mereka tulis c) Seluruh peserta didik menuliskan judul puisi berdasarkan tema yang

telah ditentukan pada lembar kertas kerja masing-masing

d) Selanjutnya lembar kertas kerja peserta didik ditukarkan dengan lembar kerja peserta didik lain dalam satu kelompok

e) Proses penukaran ini berlangsung selama 4 kali sesuai dengan jumlah kelompok. Setiap sekali penukaran, peserta didik memberikan ide atau gagasan tentang apa yang harus ditulis berdasarkan judul yang tersedia dalam lembar kerja temannya. Waktu yang diberikan untuk satu ide atau gagasan kurang lebih 2 menit

(8)

3 f) Setelah proses penukaran selesai dan lembar kerja telah kembali kepada pemiliknya masing-masing. Setiap peserta didik telah mendapatkan empat sumbangan ide atau gagasan dari teman satu kelompoknya

g) Ide atau gagasan yang sudah terkumpul pada lembar kertas kerja masing-masing kemudian diseleksi oleh peserta didik itu sendiri h) Kemudian ide atau gagasan tersebut dikembangkan menjadi sebuah

draf kasar penulisan puisi. Ketika membuat draf, peserta didik menentukan puisi yang akan mereka tulis berdasarkan ide yang telah mereka bayangkan. Dari sinilah proses kreatif menulis puisi berawal i) Setalah draf kasar selesai dibuat, peserta didik kemudian

mengembnagkan draf tersebut ke dalam sebuah karya puisi

j) Pekerjaan belum selesai sampai disini, setelah tulisan yang mereka buat menjadi sebuah karya puisi, tugas mereka selanjutnya adalah merevisi hasil puisi ciptaan mereka sendiri. Untuk mengecek apakah karya puisi tersebut masih ada kata yang terlewat atau tidak

k) Setelah merevisi puisi milik peserta didik sendiri, kemudian masing-masing peserta didik menukarkan puisi dengan peserta didik lain untuk direvisi kembali. Pada tahap ini secara langsung peserta didik juga melakukan tahap berbagi yaitu mempublikasikan tulisan mereka ke pembaca yang telah ditentukan

C. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Puisi Islam

1. Nilai Religius dalam Penggambaran Aqidah

Akidah merupakan sebuah keyakinan atau kepercayaan yang harus ada dalam hidu manusia. dengan akidah hidup akan lebih terarah, karena akidah merupakan fondasi utama agama Islam. Ulama harus mmberikan pembelajaran yang menyeluruh kepada masyarakat, bahwa akidah sangat penting dalam kehidupan. Hidup tanpa ada pondasi atau bangunan (akidah), maka semua akan roboh atau sia-sia. Akidah bagaikan cahaya dalam hidup, tanpa akidah maka hidup akan gelap. Jika kegelapan memenuhi hidup manusia, maka dapat dipastikan masuk ke dalam lembah kesesatan.

2. Nilai Religius dalam penggambaran Syariah

Syariah adalah semua peraturan agama yang ditetapkan Allah untuk kaum muslim baik yang ditetapkan dengan Alquran maupun dengan sunah Rasul. Syariah adalah segala sesuatu yang diperintahkan oleh agama untuk dilaksanakan segara perintah dengan sebaik-baiknya, yang sesuai dengan aturan dan hukum sebagai perwujudan dari akidah.

3. Nilai Religius dalam penggambaran akhlak

Akhlak adalah sifat yang ada dalam diri serta jiwa manusia, yang mampu mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu tanpa harus ada pertimbangan dan pemikiran darinya. Akhlah seseorang dapat terlihat ketika melakukan

(9)

4 perbuatan baik yang dimovasi dari ajaran agama yang diketahuinya, seperti berperilaku baik dengan sesama. Dalam hal ini seperti, tolong menolong, jujur, pemaaf, menjaga kebersihan lingkungan, berlaku adil, tidak mabukmabukan, menghidari judi, menghindari minum-minuman memabukan, amanah, mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam agama Islam dan dan sebagainya.

D. Contoh-contoh Puisi Islam

KEBESARAN Al-QURAN (PUISI TENTANG AL QURAN) Al Quran

Firman sang Tuhan

Bagi Manusia yang membutuhkan Di dalamnya tersirat segala pedoman Di dalamnya tersirat segala alunan sajak Siapapun pasti tak beranjak

Kala kita membaca Siapapun pasti beriman Kalau tahu isi kandungan Siapapun pasti terpesona

Mendengarkan alunan berkumandang Al Quran menunjukan jalan

Dari orang yang malang Untuk mengabdi pada tuhan Pasti datang kebahagiaan Yang dijanjikan

(10)

5 SUARA MAYAT (PUISI TENTANG JERITAN SIKSA KUBUR)

Jeritan si bangkai dalam tanah Menahan sakit yang parah Yang tiada terkira

Yang belum terlihat olah mata Yang belum terdengar oleh manusia Suara mayat terdengar memilukan Oleh sekelompok semut dalam tanah Bangkai tercambuk menakutkan Yang belum sempat di sucikan Penghuni tanah yang basah lembab Menyesal...

Namun sesalpun tiada guna Bunga kerimbunan berguguran Berduka atas penghuni kesepian Yang selalu dalam kegelapan Tiada sinar yang menerangkan Serat serat pohon merasakan Betapa dahsyatnya siksaan tuhan

PUISI TAKDIR (PUISI TENTANG TAKDIR) Kuterlahir tanpa dosa

Berangkat dari kesusahan Kutertindas oleh perasaan Mengambang menyatu

(11)

6 Kutertakdir seorang diri

Memerangi nafsu sendiri Susah payang kuterjangi Itulah takdir

Kumerasa tidak mampu menghadapi ujian menghantam

Ketanangan mengobrak abrik Kutak ingin tertakdir kembali Aku ingin kembali ke jalan illahi Menyatu, Menyapu

(12)

7 BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil implementasi teknik pembelajaran menulis peserta didik dapat disimpulkan bahwa teknik brainwriting diduga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis puisi. Penggunaan teknik brainwriting juga dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar menulis puisi. Teknik brainwriting dapat lebih mempermudah peserta didik dalam menuangkan ide, gagasan sehingga peserta didik mampu mencapai hasil yang diharapkan. Melalui puisi dapat mengidentifikasi religiusitas yang tertuang di dalamnya. Adapun nilai religuisitas ini meliputi aqidah, syariah, dan akhlak. Pada dasarnya, puisi merupakan bahasa pengarang yang berasal hasil refleksi pemikiran, perasaan. Kebahasaan dalam puisi itu merupakan gaya bahasa yang khas yaitu bahasa yang memuat tanda-tanda.

B. Saran

Guru bahasa dan sastra Indonesia dalam kegiatan pembelajaran seyogianya menggunakan teknik brainwriting sebagai alternatif untuk pembelajaran kemampuan menulis puisi. Peserta didik hendaknya bersemangat, bertingakahlaku positif, dan terus berlatih dalam mengikuti proses belajar mengajar, khususnya pembelajaran menulis puisi. Dengan demikian kemampuan peserta didik dalam menulis puisi dapat meningkat.

(13)

8 DAFTAR PUSTAKA

- Azizah Aida. Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Memanfaatkan Teknik Brainwriting Pada Peserta Diduk SD/MI KELAS V . Semarang : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

- Rohayati. Model Pembelajaran Menulis Puisi Religius Islami Dengan Teknik Pengamatan Objek Yang Berorientasi Pada Pengembangan Karakter (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V Sdit Nur Al Rahman) Bandung : Stikes Dharma Husada Bandung.

- Awalia Ade Rufaida, Yumna Rasyid, Zuriyati. Nilai-Nilai Religius Dalam Kumpulan Puisi Tadarus Karya KH. Ahmad Mustofa Bisri. Jakarta : Univesitas Negri Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi bahasa Indonesia yang keempat dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, adalah sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai suku bangsa

berdasarkan hasil analisis tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara penguasaan skemata bacaan dan kemampuan membaca

(LB) 100 ml Sebanyak 1 g tripton, 0,5 g yeast extract, dan 0,5 g NaCl dicampur dan dilarutkan dengan akuades hingga mencapai volume 250 ml, kemudian disterilisasi dan disimpan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa enzim katepsin yang diekstrak dari ikan patin memiliki nilai pH optimum yang sama dengan katepsin B1 ataupun katepsin B2,

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap keberadaan Pasar Tradisional di Kabupaten

Menurut Trochim (2002), penilaian sumatif terdiri daripada lima jenis iaitu: (1) penilaian hasil yang bertujuan untuk menilai sama ada hasil sesuatu program adalah seperti

Untuk mengetahui aktivitas guru saat pelaksanaan pembelajaran PMRI untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi sistem persamaan linier dua variabel dikelas VIII

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengamati serta mempelajari untuk mengetahui bagaimana karakter yang dibangun oleh tokoh, bagaimana alur cerita pada ulasan serta