BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian3.1.1 Pendekatan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan konstuktivistik karena ingin melihat respon masyarakat terhadap konversi lahan pertanian menjadi kawasan industry. Manurut Michael Crotty konstruktivistik terfokus pada aktivitas penciptaan makna dalam pikiran individu, yang terpukau dalam aktivitas unik dan spesifik dari individu. Dalam hal ini Cuba dan Linclon menjelaskan bahwa konstruktivistik mempunyai dasar asumsi, pertama, kebenaran adalah persoalan mengenai konsensus diantara para konstruktur yang menguasai informasi, bukan realitas objektif. Kedua, fakta tidak memiliki makna kecuali dalam beberapa sktuktur nilai, maka dari itu tidak akan ada penilaian yang objektif. Ketiga, sebab dan akibat tidak ada kecuali melalui pengakuan keseluruhan. Keempat, fenomena hanya bisa dipahami didalam sebuah konteks. Kelima, data hasil analisis tidak memiliki status special maupun legitimasi; hal tersebut hanya mempresentasikan sebuah konstruksi spesifik untuk dipelajari dalam usaha menuju konsensus (Guba,1990:104-106). Sehingga penelitian respon masyarakat terhadapkonversi lahan pertanian menjadi kawasan industry di desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang menggunakan konstruktivistik yang merupakan sumber dari metode kualitatif.
Metode kualitatif sendiri adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks social natural (bukan didalam laboraturium) dimana peneliti tidak berusaha memanipulasi fenomena yang diamati (Leedy & Ormrod, 2005; Patton 2001; Saunders, Lewis & Thornhill 2007). Dalam kualitatif dalam mencari kebenaran akan berbeda-beda, karena peneliti akan berusaha menggali dan memahami pemaknaan akan kebenaran yang berbeda-beda oleh orang yang berbeda-beda, karena peneliti akan berusaha menggali dan memahami pemaknaan akan kebenaran yang berbeda-beda oleh orang berbeda-beda, maka penelitian
kualitatif juga bersifat subjektif atau bisa dikatakan peneliti tidak bisa mempertahankan obyektivitas absolut (Sarosa, 2012:9).
Penedekatan konstruktivistik digunakan untuk memotret respon masyarakat terhadap konversi lahan pertanian menjadi kawasan industry di Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Dimana masyarakat menjadi subyek dalam penelitian tersebut. Sehingga realitas dapat digambarkan menjadi kebenaran yang bersifat local.
3.1.2 Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu variabel atau tema, gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Mukhtar, et.al, 2000: 17). Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan pada tahap identifikasi dan analisis respon masyarakat terhadap konversi lahan pertanian menjadi kawasan industry di Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.Lebih lanjut, Nawawi menjelaskan jenis penelitian deskriptif ini merupakan usaha mendeskripsikan fakta-fakta itu pada tahap permulaan tertuju pada usaha mengemukakan gejala-gejala secara lengkap di dalam aspek yang diselidiki, agar jelas keadaan atau kondisinya. oleh karena itu pada tahap ini deskriptif tidak lebih daripada penelitian yang bersifat penemuan fakta-fakta seadanya. Penemuan gejala-gejala itu berarti juga tidak sekedar menunjukkan distribusinya, akan tetapi termasuk usaha mengemukakan hubungannya satu dengan yang lain di dalam aspek-aspek yang diselidiki itu (Nawawi, 1983: 63).
3.2 Unit Amatan dan Unit Analisa 3.2.1 Unit Amatan
Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihaluw, 2004:178). Yang menjadi unit amatan dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
3.2.2. Unit Analisa
Unit analisa adalah unit agegasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan-persoalan penelitian (Ilhauw, 2004:185). Oleh karena itu, unit analisa dalam penelitian ini adalahRespon masyarakat terhadap konversi lahan pertanian menjadi kawasan industry.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Ada dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder: 3.3.1. Data Primer
Data primer adalah data yang deperoleh peneliti dari informan secara langsung (dari tangan pertama). Data primer dapat beberapa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
3.3.2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumber data. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, buku-buku, surat kabar, makalah, arsip dan dokumen-dokumen lainnya.
3.4 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian 3.4.1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah dimana penelitian tersebut dilaksanakan. Tempat penelitian bermanfaat untuk membatasi daerah dari variabel-variabel yang diteliti. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. tempat tersebut dipilih karena menjadi tempat dimana konversi lahan pertanian menjadi kawasan industry dilakukan, dan mempermudah peneliti dalam mengakses narasumber.
3.4.2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini berlangsung selama 2 bulan,mulai bulan Januari sampai Februari 2019.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menjadi sangat penting karena mempengaruhi hasil penelitian yang dilakukan peneliti, sehingga dilakukan kecermatan dalam memilih sumber dan pengaturan teknis yang baik dengan begitu akan mendapatkan hasil yang valid secara ilmiah, yaitu wawancara dan telaah dokumen sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti.Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Wawancara memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang beragam dari para responden dalam berbagai situasi dan konteks. Meskipun demikian, wawancara perlu digunakan dengan hati-hati karena perlu ditrianggulasi dengan data lain (Sarosa, 2012:45).
Menurut Moleong (2007:186) mendeskripsikan wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang terwawancara (interview) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan. Sedangkan menurut Esterberg dalam Sugiyono (2008:72) mengungkapkan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Untuk mendapatkan informasi dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan masyarakat, kepala desa, dan tokoh masyarakat.
Dalam melakukan wawancara, peneliti menggunakan metode wawancara semi terstruktur, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas dan fleksibel. Dengan menyiapkan topic wawancara sebagai pemandu, peneliti bebas mengajukan pertanyaan diluar panduan yang sudah ada. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan lebih mendalam, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan informasi (Sarosa, 2012:45).
Telaah dokumen, dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tulisan yang di buat oleh manusia. Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik catatan dalam kertas (hardcopy) maupun electronic (software). Dokumen dapat beberapa buku, artikel, media massa, catatan harian, manifesto, undang-undang, notulen, blog, halaman web, foto, dan lain-lain (Sarosa, 2012:61).
3.6. Validitas Data
Validitas data adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan suatu data. Untuk keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan data. Teknik keabsahan data atau sering disebut juga dengan validitas data didasarkan empat kriteria yaitu kepercayaan, keterlatihan, ketergantungan, dan kepastian. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi untuk melakukan pengujian keabsahan data. “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu” (Moleong,2007:330).
Bagan 3.1 Validitas Data
Sumber : Moleong (2002: 178)
3.7. Analisis Data
Analisis data menjadi bagian terpenting dalam pengumpulan dan pengolahan data, dari analisis data iniakan diperoleh hasil akhir penarikan kesimpulan terkait subyek/obyek yang diteliti. Dengan mengacu pada unit amatan dan unit analisa makan peniliti menggunakan analisis naratif. Dalam ilmu social narasi adalah sebutan untuk materi empiris yang dikumpulkan peneliti (Sarosa, 2012:61). Materi tersebut berupa wawancara dengan partisipan atau narasi personal. Analisa naratif menganalisa informasi dari partisipan, peneliti akan menganalisis bagaimana informasi itu dibuat, bagaimana gaya bahasadan latar belakang budaya informasi itu dibuat (Sarosa, 2012:61).Narasi merupakan cara memahami aksi seseorang dan orang
Sumber yang berbeda
Teknik yang berbeda Waktu yang berbeda
lain atau mengorganisir peristiwa dan obyek kedalam cerita yang utuh, bermakna, serta dapat dilihat urutan kejadian dalam satu kurun waktu. Menurut Dramatisme Burke (Sarosa, 2012) menganalisis tiap narasi berdasarkan lima elemen, yaitu babak, adegan, agregasi, dan tujuan. Babak merujuk ke perilaku, agensi merujuk ke bagaimana hal tersebut dilakukan, dan tujuan merujuk mengapa hal tersebut dilakukan.
Tahap analisis data ada 4 (empat) menurut Miles dan Huberman (1992: 16), yaitu:: a) Pengumpulan Data
Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan.
b) Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.
c) Penyajian Data
Sajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang diberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
d) Pengambilan Keputusan
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kesatuan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Dalam penarikan kesimpulan ini didasarkan pada reduksi data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian. Untuk mempermudah pemahaman tentang metode analis tersebut Miles dan Huberman, menggambarkan siklus data interaktif sebagai berikut :
Bagan 3.2 Analisis Data
Sumber: Metode Analisis Interaktif oleh (Miles dan Huberman, 1992 : 20) Keempat komponen tersebut saling interaktif yaitu saling mempengaruhi data terkait. Pertam-tama peneliti melakukan penelitian lapangan dengan mengadakan wawancara atau observasi yang disebut tahap pengumpulan data. Karena data yang dikumpulkan banyak, maka diadakan reduksi data. Setelah direduksi kemudian diadakan penyajian data, selain itu pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data.
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Kesimpulan-kesimpulan Penarikan atau Verifikasi