• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBIJAKAN KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEBIJAKAN KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEBIJAKAN KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI

INTERNAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Pande Bagus Suyasa, Fridayana Yudiaatmaja, Ni Nyoman Yulianthini

Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:

pandebagus107@gmail.com

,

fyudiaatmaja@gmail.com

,

yulianthininyoman@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) kebijakan kompensasi dan komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan, (2)kebijakan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan, dan (3) komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kausal. Subjek penelitian adalah Hotel Aditya Lovina, dan objeknya adalah kebijakan kompensasi, komunikasi internal, dan kepuasan kerja karyawan. Jenis data adalah data primer. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan pencatatan dokumen, dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif signifikan dari kebijakan kompensasi dan komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan dengan sumbangan pengaruh 86,9% (2) ada pengaruh positif signifikan dari kebijakan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan dengan sumbangan pengaruh 29,6%, dan (3) ada pengaruh positif signifikan dari komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina dengan sumbangan pengaruh 19,9%.

Kata Kunci : kebijakan kompensasi, komunikasi internal, kepuasan kerja karyawan Abstract

This study aimed to determine the effect of (1) compensation policy and internal communications to employee satisfaction, (2) compensation policy to employee job satisfaction, and (3) internal communications to employee satisfaction. This study used a quantitative causal design. The subjects was Hotel Aditya Lovina, and the objects were the compensation policy, internal communications, and employee satisfaction. The type of data is primary data. The data collected by questionnaires and documentation technique, and it’s analyzed using multiple linear regression. The results showed that (1) there is positive significant influences on the compensation policy and internal communications to employee satisfaction by 86,9% contribution effect (2) there is a positive significant influences on the compensation policy to employee satisfaction by 29,6% contribution effect, and ( 3) there is a positive significant effect on the internal communications to employee satisfaction at Hotel Aditya Lovina with 19,9%. contribution effect.

(2)

PENDAHULUAN

Persaingan bisnis yang terjadi pada industri jasa saat ini sangatlah ketat, hampir semua perusahaan khususnya di

Bali ingin meningkatkan kinerja

perusahaanya dengan memaksimalkan kinerja karyawan dalam segala bidang demi tercapainya kinerja perusahaan yang maksimal. Hotel adalah salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa akomodasi khususnya sebagai sarana penunjang

dalam memberikan pelayanan jasa

penginapan bagi pengunjung yang

melakukan perjalanan atau berlibur. Bisnis perhotelan di Bali memiliki prospek yang begitu cerah walaupun pernah mengalami masa krisis setelah terjadi tragedi bom Bali pada tahun 2002. Masa krisis tersebut tidak berlangsung lama. Dari tahun ke tahun setelah tragedi tersebut hasil survey/observasi kedatangan wisatawan lokal maupun mancanegara nampaknya mulai mengalami peningkatan tiap tahunnya seperti yang dikemukakan oleh Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika.

Meningkatnya wisatawan lokal maupun mancanegara yang berlibur ke Bali maka kebutuhan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang handal dan

berkompeten sangatlah dibutuhkan dalam sebuah perusahaan. Kondisi ini juga tidak terkecuali dialami oleh “Hotel Aditya Lovina”. Hotel yang didirikan oleh Ibu Jro Padmi pada tahun 1980, tergolong hotel melati dengan fasilitas bintang IV ini beralamat di jalan Singaraja – Seririt Desa Kaliasem Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Namun sama halnya dengan perusahaan pada umumnya, dalam upaya untuk memenangkan suatu persaingan bisnis dan meningkatkan posisi di masa yang akan datang serta kelangsungan hidup perusahaan dengan kondisi yang aman, Hotel Aditya Lovina mengalami masalah tentang sikap dan perilaku karyawannya dalam bekerja.

Kebijakan kompensasi merupakan faktor lainnya yang dapat menyebabkan rendahnya kepuasan kerja karyawan. Menurut Caisunah (2010:3) kebijakan

kompensasi adalah pengaturan

keseluruhan pemberian balas jasa yang diberikan bagi karyawan baik yang langsung berupa uang atau kompensasi finansial maupun yang tidak langsung berupa non uang atau kompensasi non finansial.

Mirza (2013:16) menyatakan

bahwa, karyawan menginginkan sistem penggajian yang mereka anggap tidak ambigu, dan sejalan dengan harapan mereka. Bila pemberian balas jasa

kelihatan adil berdasarkan pada

permintaan pekerjaan, tingkat

keterampilan individu dan standar pembayaran masyarakat maka kepuasan mungkin terjadi. Oleh karena itu, pemberian kompensasi perlu mendapat perhatian khusus dan dilaksanakan atas dasar kepentingan instansi maupun

kebutuhan karyawan sehingga

menghasilkan manfaat yang maksimal baik bagi perusahaan maupun kepuasan karyawan dalam bekerja.

Selain itu komunikasi internal juga

mencerminkan besarnya rasa

kekeluargaan dalam suatu perusahaan yang akan berdampak pada gairah kerja dan kepuasan kerja. Menurut Koontz yang dialihbahasakan oleh Marwansyah dan Mukaram (2004:201) komunikasi adalah penyampaian atau pengiriman informasi dari seseorang kepada orang lain, sehingga informasi dapat dipahami oleh penerima. Definisi lain komunikasi internal adalah Menurut Agus M. Hardjana (2007:11), bahawa komunikasi adalah proses penyampaian makna dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui media tertentu. Sedangkan menurut Djoko Purwanto (2006:3), komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan symbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang besar pengaruh (1) simultan

dari kebijakan kompensasi dan

(3)

kerja karyawan, (2) parsial dari kebijakan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan, dan (3) parsial dari komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina.

Dalam penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat, yaitu (1) manfaat teoritis, secara teoritis, hasil

penelitian ini diharapkan dapat

memberikan tambahan informasi,

pengetahuan dan membuka wawasan peneliti serta pembaca baik dari kalangan akademis maupun masyarakat umum

mengenai kebijakan kompensasi,

komunikasi internal dan kepuasan kerja. Disamping itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia tentang pengaruh dari kebijakan kompensasi dan komunikasi internal terhadap kepuasan kerja. (2) manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian, masukan dan sumbangan pemikiran kepada pihak

manajemen Hotel Aditya Lovina,

mengenai pengaruh dari kebijakan kompensasi dan komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan. Sehingga di masa-masa yang akan datang dapat dijadikan refrensi dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang dimiliki.

Menurut Siregar (2011:70),

kebijakan kompensasi merupakan prinsip-prinsip yang mengatur tindakan pemberian balas jasa atas usaha dan kegiatan yang

dilakukan perusahaan terhadap

karyawan.

Hasibuan (2013:126) menyatakan bahwa, kebijaksanaan kompensasi baik besarnya, susunannya, maupun waktu pembayarannya dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran perusahaan.

Hasibuan (2013:126)

menambahkan, “besarnya kompensasi harus ditetapkan berdasarkan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, posisi jabatan, konsistensi eksternal, serta berpedoman kepada

keadilan dan undang-undang perburuhan”. Dengan kebijaksanaan kompensasi ini, diharapkan akan terbina kerja sama yang serasi dan memberikan kepuasan kepada semua pihak.

Menurut Mangkunegara (2009:51)

terdapat enam indikator yang

mempengaruhi kebijakan kompensasi, diantaranya :

1. Faktor pemerintah

Peraturan pemerintah yang

berhubungan dengan penentuan

standard gaji minimal, pajak

penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasi/angkutan, inflasi maupun devaluasi sangat

mempengaruhi perusahaan dalam

menentukan kebijakan kompensasi pegawai.

2. Penawaran bersama antara

perusahaan dan pegawai

Kebijakan dalam menentukan

kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat terjadinya tawar-menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya. Hal ini terutama dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang sangat dibutuhkan di perusahaan.

3. Standar dan biaya hidup pegawai

Kebijakan kompensasi perlu

mempertimbangkan standar dan biaya hidup minimal pegawai. Hal ini karena

kebutuhan dasar pegawai harus

terpenuhi. Dengan terpenuhinya

kebutuhan dasar pegawai dan

keluarganya, maka pegawai akan

merasa aman. Terpenuhinya

kebutuhan dasar dan rasa aman pegawai akan memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk mencapai tujuan perusahaan. 4. Ukuran perbandingan upah

Kebijakan dalam menentukan

kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai, masa kerja pegawai. Artinya, perbandingan tingkat upah pegawai perlu memperhatikan tingkat pendidikan, masa kerja dan ukuran perusahaan.

(4)

5. Permintaan dan persediaan

Dalam menentukan kebijakan

kompensasi pegawai perlu

mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan pasar. Artinya, kondisi pasar pada saat itu perlu dijadikan

bahan pertimbangan dalam

menentukan tingkat upah pegawai. 6. Kemampuan membayar

Dalam menentukan kebijakan

kompensasi pegawai perlu didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai. Artinya, jangan sampai menentukan kebijakan kompensasi di luar batas kemampuan yang ada pada perusahaan.

Agus M. Hardjana (2007:11), bahawa komunikasi adalah “Proses

penyampaian makna dalam bentuk

gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui media tertentu.” Sedangkan menurut Djoko Purwanto (2006:3), Komunikasi dapat didefinisikan sebagai berikut: “Suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol_simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan.” Menurut Koontz yang dialihbahasakan oleh Marwansyah dan Mukaram (2004:201) komunikasi adalah: “Penyampaian atau pengiriman informasi dari seseorang kepada orang lain, sehingga informasi dapat dipahami oleh penerima.”

Menurut Arni Muhamad (2005:109), ada tiga dimensi komunikasi internal, sebagai berikut :

1. Komunikasi ke Atas (Up word Comunication)

Organisasi yang efektif dan efisien memerlukan komunikasi ke atas sama

banyaknya dengan komuniksi ke

bawah yang diperlukannya. Dalam situasi ini semacam itu, komunikator berada di tingkat bahwah dalam

organisasi, sedangkan penerima

berada di tingkat atas.

2. Komunikasi ke Bawah (Down word Comunication)

Komunikasi kebawah mengalir dari individu ditingkat atas hierarki kepada orang-orang ditingkat bawah. Bentuk komunikasi kebawah yang paling

umum ialah intruksi kerja, memo resmi, pernyataan kebijaksanaan, prosedur,

buku pedoman, dan publikasi

perusahaan.

3. Komunikasi Horizontal (Horizontal Comunication)

Komunikasi Horizontal adalah

komunikasi yang terjadi antara individu-individu dengan karyawan yang mempunyai status atau pangkat yang sama dalam struktur organisasi. Jenis komunikasi ini untuk mengintegrasikan

dan mengkoordinasikan berbagai

fungsi organisasi dalam perusahaan. Misalnya, Komunikasi antara Staf,

komunikasi antara karyawan

menengah, Staf Biro Perencanaan Sumber Daya Hutan berkoordinasi dengan Staf Biro Pembinaan dan

Konservasi Sumber Daya Hutan

mengenai rencana pengelolaan hutan

bersama masyarakat. Arus

komunikasinya adalah komunikasi horizontal.

Menurut Neni Yulianita (2007:92) terdapat 10 indikator yaitu :

1. Menginformasikan masalah pekerjaan. Menyampaikan secara rinci tentang ketidak sesuaian target yang ingin

dicapai sebelumnya dengan

kesesuaian yang ada dilapangan.

2. Kesalah pahaman dalam

berkomunikasi.

Kegagalan sang komunikan dalam

menyampaikan apa yang mereka

pikirkan dan yang mereka rasakan.

3. Hambatan-hambatan dalam

berkomunikasi.

Jalannya komunikasi tidak secara efekif dan tidaklah cukup hanya dengan

memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi efektivitas komunikasi. 4. Memberikan saran kepada pimpinan.

Adanya perbedaan posisi dalam

memimpin merupakan hal sulit untuk

seorang bawahan untuk

menyampaikan sesuatu terlebih lagi soal saran yang tujuannya sekedar masukan.

5. Menyelesaikan masalah pekerjaan.

Keadaan yang kompleks karena

(5)

sulitnya mencapai komunikasi yang efisien.

6. Hubungan kerja dengan atasan.

Kemampuan membina hubungan dan juga mempengaruhi mitra kerja usaha terikat, dengan pihak yang tidak memiliki otoritas formal namun cukup berpengaruh.

7. Menginformasikan ketidak puasan dalam bekerja.

Tidak tercapainya keselarasan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Hal ini akan diutarakan apabila target yang telah dicapai tidak sesuai dengan keinginan.

8. Instruksi pimpinan mengenai pekerjaan. Cara penyampaian yang tidak tepat akan berpengaruh dalam memahami dan mengerjakan tuga-tugas atau instruksi-instruksi yang diberikan oleh pimpinan.

9. Menginformasikan kesalahan dalam pekerjaan.

Pekerjaan yang telah selesai tetapi tidak mencapai terget dan harus memberitahukan pada atasan serta harus memperbaikinya.

10. Menginformasikan visi, misi dan tujuan perusahaan pada pegawai. Menjelaskan tujuan-tujuan yang harus dicapai perusahaan dan mewajibkan para pegawai untuk mewujudkannya.

Usman (2010:498), kepuasan kerja adalah “sikap seseorang terhadap

pekerjaannya yang mencerminkan

pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam pekerjaannya serta harapan-harapannya terdapat pengalaman masa depan”. Sementara menurut Wibowo (2012:501), kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”. Sedangkan menurut Rivai (2012:246), kepuasan kerja adalah “penilaian dari

pekerja tentang seberapa jauh

pekerjaannya secara keseluruhan

memuaskan kebutuhannya”.

Menurut Siregar (2011:61),

terdapat lima dimensi kepuasan kerja, diantaranya :

1) Pekerjaan yang menantang

Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi

kesempatan untuk menggunakan

kemampuan dan ketrampilannya,

kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka bekerja.

2) Pemberian Upah

Karyawan menginginkan sistem upah

dan kebijakan promosi yang

dipersepsikan sebagai adil, tidak

meragukan dan segaris dengan

pengharapannya. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan standar pengupahan komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan.

3) Kondisi Kerja

Kondisi kerja dalam perusahaan sangat membantu karyawan dalam bekerja. Dengan kondisi kerja yang sangat

nyaman dan memadai akan

mempengaruhi kualitas karyawan. 4) Supervisi

Supervisi berhubungan dengan

karyawan secara langsung dan

mempengaruhi karyawan dalam

melakukan pekerjaannya. Umumnya

karyawan lebih suka mempunyai

supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahannya. 5) Rekan kerja

Mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung dapat meningkatkan kepuasan kerja.

METODE

Penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif hubungan kausal yang dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kebijakan kompensasi dan komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan Hotel Aditya Lovina. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif bersumber dari data primer dan data sekunder, yang dikumpulkan dengan cara dokumentasi dan angket/kuisioner.

Setelah data berhasil dikumpulkan, dalam menguji kebenaran hipotesis data-data tersebut kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Regresi linier

(6)

berganda merupakan teknik analisis yang dapat digunakan oleh peneliti bila

bermaksud meramalkan bagaimana

keadaan naik turunnya variabel dependen atau kriterium, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi atau dinaik turunkan nilainya (Sugiyono, 2009:277). Dalam hal ini, yang akan diuji adalah bagaimana dampak naik turunnya variabel independen hubungan interpersonal dan kebijakan kompensasi pada kepuasan kerja. Setelah dianalisis selanjutnya ditarik kesimpulan apakah hipotesis diterima atau ditolak.

Subjek dalam penelitian ini adalah Hotel Aditya Lovina. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kebijakan kompensasi, komunikasi internal, dan kepuasan kerja karyawan Hotel Aditya Lovina.

Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner.

Populasi penelitian adalah

karyawan Hotel Aditya Lovina yang berjumlah 35 orang.

Pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan kuesioner dan pencatatan dokumen. Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuesioner. Kuesioner diberikan langsung kepada responden dengan melakukan penyebaran untuk mengukur persepsi responden digunakan Skala Likert.

Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil analisis regresi linier berganda

dengan bantuan program aplikasi

komputer Statistical Package For Social

Sience (SPSS) 16.0 for Windows, maka

diperoleh hasil penelitian seperti yang nampak pada Tabel 1.

Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji Statistik Regresi Berganda Pengaruh Kebijakan Kompensasi (X1) dan Komunikasi Internal (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y).

Parameter Nilai p-value Alpha (α) Keputusan Simpulan

Ryx1x2 0,932 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh

simultan dari kebijakan

kompensasi dan

komunikasi internal

terhadap kepuasan kerja.

R2yx1x2 0,869 0,000 0,05 Menolak Ho Besarnya sumbangan

pengaruh simultan dari

kebijakan kompensasi

dan komunikasi internal terhadap kepuasan kerja adalah 86,9%.

Pyx1 0,544 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh

parsial dari kebijakan

kompensasi terhadap

kepuasan kerja.

P2yx1 0,296 0,000 0,05 Menolak Ho Besarnya sumbangan

pengaruh secara parsial

dari kebijakan

kompensasi terhadap

kepuasan kerja adalah 29,6%.

(7)

Pyx2 0,447 0,005 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh

parsial dari komunikasi

internal terhadap

kepuasan kerja karyawan.

P2yx2 0,199 0,005 0,05 Menolak Ho Besarnya sumbangan

pengaruh secara parsial dari komunikasi internal terhadap kepuasan kerja adalah 19,9%.

Pyε 0,131 - - - Besarnya pengaruh

variabel lain. Sumber: bab 4

Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh kebijakan kompensasi dan komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan Hotel Aditya Lovina. Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0 for Windows, seperti yang tercantum pada Tabel 4.1 dapat diungkapkan bahwa kebijakan kompensasi dan komunikasi internal secara

bersama-sama memiliki hubungan

pengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan Hotel Aditya Lovina. Hal tersebut ditunjukkan hasil Ryx1x2= 0,932 dengan

p-value 0,000 < alpha (α) = 0,05. Keeratan

hubungan simultan dari kebijakan

kompensasi dan komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan adalah 93,2%, dan besar sumbangan pengaruh simultan sebesar 0,869. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa sebesar 86,9%

kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh kebijakan kompensasi dan komunikasi internal secara simultan, sedangkan pengaruh dari variabel lain di luar variabel kebijakan kompensasi kompensasi dan komunikasi internal sebesar 13,1%.

Hasil analisis data menunjukan ada hubungan pengaruh kebijakan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diungkapkan bahwa ada hubungan pengaruh kebijakan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina. Keeratan hubungan sebesar 54,4% dan besar sumbangan pengaruh sebesar 29,6%. Artinya kebijakan kompensasi berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan sebsesar 29,6%.

Hasil analisis data menunjukan ada hubungan pengaruh komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina. Pada Tabel 4.1

diungkapkan bahwa ada hubungan

pengaruh komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina. Keeratan hubungan pengaruh sebesar 44,7% dan besar sumbangan

pengaruh adalah 19,9%. Artinya

komunikasi internal berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan kerja karyawan sebsesar 19,9%.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penelitian maka diperoleh hasil bahwa variabel kebijakan kompensasi dan komunikasi internal secara simultan berpengaruh positif dan signifikant terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina. Hasil penelitian ini didukung oleh teori As’ad (2003:114) yang menyatakan

bahwa: “Faktor-faktor lain yang

mempengaruhi tinggi rendahnya kepuasan kerja karyawan antara lain kesempatan

untuk maju, keamanan, gaji/upah,

perusahaan dan manajemen yang baik, penawasan atau supervisi, faktor intrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, dan komunikasi”.

Kebijakan kompensasi secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Niti Semito (1996) bahwa pengaruh kebijakan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan sangatlah besar, karena loyalitas dan semangat kerja karyawan banyak dipengaruhi oleh kompensasi. dari

(8)

teori tersebut dapat diketahui bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil kajian empirik yang dilakukan oleh Dewi Kurniati (2008) bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Komunikasi internal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan produktivitas karyawan pada Hotel Aditya Lovina. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Lawrence D.Brennan dalam Onong Uchjana Effendy (2006:122)

yang menyatakan bahwa dengan

komunikasi internal para karyawan akan mengetahui harapan dan pengertian tentang kinerja yang akan dicapai. Karyawan dapat memberikan konstribusi pada organisasi dalam mengemukakan ide atau gagasan sehingga menimbulkan

kesepakatan antara atasan dengan

bawahan maupun antar sesama bawahan.. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil kajian empirik yang dilakukan oleh I Gede

Diatmika Paripurna (2012) bahwa

komunikasi internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Keterbatasan pada penelitian ini adalah meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa, namun masih terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu dimana dari model penelitian yang digunakan, diketahui bahwa variabel penelitian yang digunakan hanya dapat menjelaskan sebesar 86,9% pengaruh

terhadap kepuasan kerja karyawan

sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain sebesar 13,1% yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Sehingga variabel

penelitian yang digunakan kurang

menjelaskan keseluruhan variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Variabel lain yang diduga mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan adalah

keamanan, pengawasan atau supervisi, faktor intrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, dan aspek sosial dalam pekerjaan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Hotel Aditya Lovina maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: (1) Kebijakan kompensasi dan komunikasi

internal berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina.

(2) Kebijakan kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan pada Hotel Aditya Lovina. (3) Komunikasi internal berpengaruh positif

terhadap kepuasan kerja karyawan Hotel Aditya Lovina.

Berdasarkan simpulan yang telah disampaikan oleh penulis, maka ada saran bagi pihak-pihak tertentu sebagai berikut. (1) Bagi Hotel Aditya Lovina.

Bagi Hotel Aditya Lovina diharapkan untuk memperhatikan timgkat kebijakan kompensasi yang diberikan kepada karyawan, karena besar kecilnya

kompensasi yang diterima oleh

karyawan akan berdampak langsung pada kepuasan kerja karyawan itu sendiri. Perusahaan juga harus memperhatikan hubungan sosial atau komunikasi internal perusahaan, semakin baik komunikasi internal yang terjalin di dalam perusahaan akan memperlancar arus komunikasi dalam perusahaan itu sendiri, hal tersebut akan sangat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan perusahaan. Perusahaan yang baik harus memperhatikan dua hal tersebut dalam langkahnya mencapai tujuan, dengan menitik beratkan pada tingkat kepuasan kerja karyawan.

(2) Bagi Peneliti

Kepada peneliti lain khususnya yang meneliti pengaruh kebijakan kompensasi dan komunikasi internal terhadap kepuasan kerja karyawan, disarankan untuk menggunakan penelitian ini sebagai referensi tambahan dan menambah variabel lainnya baik itu variabel bebas maupun variabel terikat. Variabel bebas yang diduga kuat memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Anas. Khaidir. 2013. “Pengaruh

(9)

Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Karya Mitra Muda”. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang.

Caisunah. 2010. “Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan” (Studi Kasus Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Shinta Daya). Universitas Ahmad Dahlan.

Firman. 2011. “Pengaruh Karakteristik Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai di Lingkungan Pemkot Payakumbuh”. TINGKAP Vol. VII No. 2 Th. 2011.

Kurniasari, Noviana. 2012. “Analisa

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kepuasan Kerja Karyawan Bank BPR Jatim Se-EKS Karisidenan Kediri”. Kediri.

Mirza. 2013. “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Karyawan Pada PT. Repex

Perdana International (Licensee Of

Federal Express) Di Medan”.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara: Medan.

Nasution. Wendi Amsuri. 2013. “Pengaruh

Kompensasi Dan Lingkungan

Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Karya Deli Stelindo Medan”. ISSN 1858-3199. Jurnal Manajemen Bisnis STIE IBBI.

Natalina. Desti. 2009. “Pengaruh

Penyesuaian Diri Dalam

Lingkungan Kerja Terhadap

Kepuasan Kerja Pada Pegawai PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan

Transmisi Medan”. Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara: Medan.

Safitri. Dewi. 2011. “Pengaruh Kompensasi

Terhadap Kepuasan Kerja

Pegawai” (Studi Pada Kantor

Dinas Perhubungan Propinsi

Sumatera Utara). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

Sari. Agrisna Puspita. 2013. “Pengaruh

Kompensasi, Iklim Kerja,

Semangat Kerja Dan Karakteristik

Karyawan Terhadap Kinerja

Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening” (Studi Pada PT Bank Bukopin TBK Cabang Sultan Agung).

Sedarmayanti. 2009. Manajemen Sumber

Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Cetakan ke-2, Bandung : PT.

Refika Aditama.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.

Cetakan ke-14. Bandung :

Alfabeta.

Surodilogo. Leonardus Bintoro. 2010. “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT

Sumber Sehat Semarang”.

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro: Semarang.

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Cetakan ke-3,

Jakarta : Prenada Media Group. Usman. Husaini. 2010. Manajemen Teori,

Praktik dan Riset Pendidikan. Edisi

3. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Vemmylia. 2009. “Pengaruh Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. PLN Cabang

Binjai”. Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara: Medan.

Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja.

Cetakan ke-6. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

panjang dibanding dengan pondasi sumuran (Bowles, 1991).. Priscilla Girsang : Analisa Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pembangunan Gedung Crystal Square JL.

[r]

Terkait dengan keberadaan Perpustakaan Lontar Gedong Kirtya, maka dipandang perlu disusun daftar inventarisasi lontar terbaru yang antara lain memuat: nomor urut, nomor keropak,

Hasil penentuan daerah potensi banyak ikan dari tahun 2010 sampai 2013, pada bulan April, daerah potensi banyak ikan menyebar di daerah pesisir Pasuruan, pesisir Probolinggo

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Aktivitas Antioksidan Dan Kualitas

Pada penjelasan di atas mengenai orang asing pertama yang berhasil menjadi juara divisi paling atas pada awal tahun 1970-an, diikuti oleh akebono yaitu orang