• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISBN : KAPKAYO. Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA. 31 Oktober Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES Aisyiyah Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISBN : KAPKAYO. Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA. 31 Oktober Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES Aisyiyah Yogyakarta"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding

Prosiding

Kesiapan Tenaga Kesehatan

Menghadapi MEA

31 Oktober 2015

Kesiapan Tenaga Kesehatan

Menghadapi MEA

31 Oktober 2015

SEMINAR NASIONAL

Kerjasama

KAPKAYO dan LP3M

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta

ISBN : 978-602-18471-2-1

(2)

Prosiding

SEMINAR NASIONAL

Kesiapan Tenaga Kesehatan

menghadapi MEA

Tim Penyunting:

Sarwinanti Ismarwati Yuli Isnaeni Anjarwati Widaryati Lutfi Nurdian Asnindari Siti Khotimah Mamnu’ah Menik Sri Daryati Ery Khusnal

(3)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL: KESIAPAN TENAGA KESEHATAN MENGHADAPI MEA Tim Penyunting : Sarwinanti Ismarwati Yuli Isnaeni Anjarwati Widaryati

Lutfi Nurdian Asnindari Siti Khotimah

Mamnu’ah

Menik Sri Daryati Ery Khusnal

Setting & Layout : Aswad Creative Desain Cover : Aswad Creative Cetakan 1, Oktober 2015 ISBN : 978-602-18471-2-1

Diterbitkan

Jl. Ring Road Barat No.63, Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55292

Telp: (0274) 4469199, Fax:(0274) 4469204 email:

website: www.say.ac.id

stikesayo@say.ac.id

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah Nya kepada kami sehingga penyusunan Prosiding Seminar Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan lancar. Prosiding ini memuat naskah-naskah hasil penelitian yang dipresentasikan pada Seminar Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Alumni STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta (KAPKAYO).

Seminar Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta dengan tema “KESIAPAN TENAGA KESEHATAN MENGHADAPI MEA" diselenggarakan sebagai media untuk bertukar informasi hasil penelitian dan pengalaman ilmiah. Tujuan yang ingin dicapai dalam seminar nasional ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami praktik mandiri tenaga kesehatan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

2. Memahami perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan

3. Memahami kebijakan PPNI dalam pelaksanaan Praktik Mandiri Perawat Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pimpinan STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta, ketua KAPKAYO, panitia pelaksana seminar, dan semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan dukungan atas terselenggaranya seminar nasional ini. Prosiding ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan masukan untuk perbaikan prosiding ini di masa yang akan datang. Semoga dengan terbitnya prosiding ini akan memberikan kontribusi positif dalam perkembangan profesi perawat, bidan, dan fisioterapis. Selamat mengikuti seminar nasional.

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Yogyakarta, Oktober 2015 Kepala LP3M STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

(5)

iv

DAFTAR ISI

Halaman judul ... i Kata Pengantar ... iii Daftar isi ... iv

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Catur Esty Pamungkas, Mufdlilah ... 1

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Andi Kasrida Dahlan ... 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN SPONTAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA

Aulia Amini, Mufdlilah ... 20

SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA

Islamiyaturrohmah, Umu Hani ... 34

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP MINAT IBU MELAKUKAN PAP SMEAR

Anita Dewi Widyastuti, Anjarwati ... 45

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA PIJOT KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Ana Pujianti Harahap ... 54

HUBUNGAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME SISWI KELAS XI SMK NEGERI 1 BANTUL

Elika Puspitasari ... 59

PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN TAHUN 2014

Anis Eka Pratiwi ... 69

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011

(6)

v

PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati ... 85

HUBUNGAN ANTARA PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

Nur Hidayatul Ainiyah ... 96

STUDI KASUS SIKAP PASANGAN INFERTIL PRIMERDI DESA WONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN

TAHUN 2011

Agustin Endriyani ... 103

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Inge Anggi Anggarini ... 112

PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI

Mamnu’ah, Tenti Kurniawati ... 122

PENGARUH PERINEAL CARE DENGAN AIR DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN TAHUN 2013

Nuli Nuryanti Zulala, Yuli Isnaeni ... 137

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012

Tiara Pratiwi ... 147

HUBUNGAN AKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA 2014

Nila Qurmiasih, Umu Hani EN ... 155

HUBUNGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM

Nurul Mahmudah ... 163

FAKTOR PENGHAMBAT INTERNAL PENCAPAIAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DIII

Endang Koni Suryaningsih, Sjafiq, PA ... 170

ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT

(7)

vi

MANFAAT MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP OEDEMA KAKI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KELURAHAN SIDAKAYA KABUPATEN CILACAP

Enny Fitriahadi ... 196

PENGARUH PEMBERIAN BEDSIDE TEACHING (BST) TERHADAP NILAI DIRECT OBSERVATIONAL OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS) PADA KETRAMPILAN PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA MAHASISWA KEBIDANAN

Yekti Satriyandari ... 204

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Fani Mayasari, Mufdlilah ... 220

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL

Charunia Anggraini, Dhesi Ari Astuti ... 232

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami ... 240

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Fatmah Zakaria ... 250

STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK DI DAERAH URBAN YOGYAKARTA

Laily Nikmah, Elli Nur Hayati, Mohammad Hakimi ... 257

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN

Intan Mutiara Putri ... 265

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI

Dwi Atma Vica Yanottama, Anita Rahmawati, Hesty Widyasih ... 272

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015

(8)

vii

PENGARUH FAKTOR BUDAYA TERHADAP PEMILIHAN IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL

Ellyda Rizki Wijhati ... 295

GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014

(9)

PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN

TAHUN 2014 Anis Eka Pratiwi

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta email: aniseka.pratiwi@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan melalui diskusi interaktif terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS pada anak jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara Tahun 2014. Desain penelitian adalah quasi experiment dengan rancangan one group

pretest-posttest. Populasi penelitian ini seluruh anak jalanan di Rumah

Singgah Girlan Nusantara berjumlah 35 orang. Pengambilan sampel dengan Total sampling. Analisis data menggunakan nilai rata-rata dan rumus uji statistik Wilcoxon Match Pairs Test. Hasil Penelitian menunjukkan ada peningkatan rata-rata pengetahuan pre-test sebesar 19,34 dan post-test 24,05. Ada peningkatan rata-rata sikap pre-test sebesar 58,71 dan post-test 65,91. Ada pengaruh yang signifikan antara diskusi interaktif terhadap tingkat pengetahuan dan sikap anak jalanan tentang HIV/AIDS Kesimpulan ada pengaruh diskusi interaktif terhadap tingkat pengetahuan dan sikap anak jalanan tentang HIV/AIDS di Rumah Singgah Girlan Nusantara Sleman Tahun 2014.

Kata Kunci: Diskusi Interaktif, Pengetahuan dan sikap tentang

HIV/AIDS

PENDAHULUAN

Kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) dan HIV/AIDS cukup banyak terjadi dikalangan remaja. Berdasarkan laporan United Nations Programme on

HIV/AIDS (UNAIDS) tahun 2011 jumlah orang yang terjangkit HIV di dunia

sampai akhir tahun 2010 terdapat 34 juta orang, dua pertiganya tinggal di Afrika kawasan Selatan Sahara. Laporan Kementerian Kesehatan RI tentang perkembangan HIV/AIDS di Indonesia pada Triwulan Januari s.d. Juni 2013 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 10.210 kasus.

(10)

Prosiding Seminar Nasional

Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA” 31 Oktober 2015

Berdasarkan laporan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di DIY, sampai dengan September 2013 tercatat 2288 orang di DIY mengidap HIV/AIDS. Golongan umur terbanyak adalah golongan umur 20-29 tahun, dengan jumlah pengidap 35,6% dan diantara jumlah tersebut anak jalanan termasuk di dalamnya (KPA DIY, 2013).

Mobilisasi anak jalanan yang sangat tinggi di berbagai kota disinyalir menjadi penyebab cepatnya rantai penyebaran HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual (PMS) lainnya di kalangan anak jalanan. Hasil penelitian yang diberitakan dari Penggiat Lembaga Perlindungan Anak Jawa Tengah, secara lebih khusus memperlihatkan 64,29% remaja perempuan anak jalanan pernah berhubungan seksual. Bahkan, hasil survey Yayasan Setara mengungkapkan bahwa 46,4% dari remaja anak jalanan perempuan telah memilih profesi sebagai pelacur anak-anak (Anshor, 2010).

Penanganan anak jalanan telah dilakukan oleh pemerintah sejak terjadinya krisis ekonomi berlangsung melalui rumah singgah dalam skema jaring pengaman sosial (Social Safety Net). Pelayanan yang diberikan melalui rumah singgah antara lain upaya penyelamatan anak jalanan, pelayanan dasar seperti pemberian makanan tambahan (PMT), beasiswa, registrasi, tutorial, latihan ketrampilan, reunifikasi keluarga, bimbingan kewirausahaan dan penyuluhan sosial. Program yang telah diberikan ini diharapkan dapat mengurangi jumlah anak jalanan dan dapat memberikan bekal keterampilan.

Penyuluhan yang diberikan pun memiliki tujuan agar para anak jalanan memiliki wawasan dan pengetahuan terhadap permasalahan yang kerap terjadi di lingkungan mereka seperti bahaya merokok, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, minuman keras hingga kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS. Informasi yang diberikan pada penyuluhan seperti dari Badan Negeri dan Badan swasta maupun dari peneliti/individu berupa permasalahan yang terjadi di sekitar anak jalanan yang dibahas secara rinci dengan menggunakan beraneka metode penyampaian seperti dibentuk forum diskusi, memberikan kasus, video yang di dalamnya ada sesi permainan agar anak jalanan tidak bosan dan mudah menerima

(11)

Prosiding Seminar Nasional

Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA” 31 Oktober 2015

informasi dan pengetahuan yang diberikan, sehingga penyuluhan sangat efektif diberikan (PKBI, 2014).

Berdasarkan hasil wawancara, para remaja jalanan memiliki kesadaran yang kurang tentang pentingnya tindakan pencegahan dengan memeriksakan diri ke tenaga kesehatan untuk pemeriksaan HIV dan pengobatan. Hal ini dibuktikan dengan kejadian HIV/AIDS di rumah singgah tersebut masih sangat tinggi yakni berjumlah 16 orang. Penyebaran HIV/AIDS yang cepat dipengaruhi karena anggapan dan pendapat anak jalanan bahwasannya partner atau pasangan mereka aman dari HIV/AIDS.

Anak jalanan berasumsi demilkian dikarenakan mereka melakukan hubungan seksual dengan teman mereka sendiri sesama anak jalanan yang sudah mereka kenal baik dari teman maupun secara pribadi. Oleh sebab itu, dibutuhkan tindakan yang tepat guna meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS berupa pemberian informasi yang dilakukan melalui promosi kesehatan melalui diskusi interaktif. Tujuannya agar para anak jalanan mengetahui akan permasalahan yang ada disekitarnya sehingga adanya perubahan sikap atau cara pandang terhadap hal yang harus dilakukan oleh para anak jalanan.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini menggunakan eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan One Group Pretest-Posttest. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding. Proses pengukuran dilakukan dua kali yaitu pengukuran pretest (O1), diikuti intervensi (X), kemudian posttest (O2) (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara Tahun 2014 sebanyak 35 orang. Sampel untuk penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu sebanyak 35 orang dan pengambilan sampel dengan

total sampling.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan beberapa karakteristik yang ditetapkan pada responden sebagai variabel pengganggu yang nantinya dapat diketahui variabel-variabel ini berpengaruh besar atau tidak pada responden.

(12)

Prosiding Seminar Nasional

Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA” 31 Oktober 2015

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia (tahun) 12-15 16-18 19-21 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pendidikan SD SMP SMA Asal Daerah DIY Jawa Timur Jawa Tengah Sumber Informasi Media Elektronik Media Cetak Guru Orang Tua Tenaga Kesehatan Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga Pengamen Buruh Pengemis Pengalaman pribadi HIV/AIDS Ada Tidak Ada Total 1 16 18 31 4 10 17 8 12 15 8 5 11 3 2 14 4 17 5 9 2 3 35 2,85 51,4 45,7 88,6 1,4 28,5 48,5 22,8 34,3 42,8 22,8 14,3 31,4 8,6 5,7 4,0 11,4 48,5 14,3 25,7 5,7 94,3 100 Sumber: Data Primer 2014

Dari tabel di atas responden terbanyak berdasarkan umur terdapat pada kelompok umur 19-21 tahun sebanyak 18 responden (45,7%), sedangkan responden yang berumur 12-15 tahun sebanyak 1 responden (2,9%). Jenis kelamin responden terbanyak adalah laki-laki sebanyak 31 responden (88,6%). Pendidikan responden terbanyak adalah SMP sebanyak 7 responden (48,6%), sedangkan paling sedikit adalah SMA sebanyak 8 responden (22,9%). Asal daerah terbanyak berasal dari Jawa Timur sebanyak 15 responden (42,9%), sedangkan paling

(13)

Prosiding Seminar Nasional

Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA” 31 Oktober 2015

sedikit berasal dari Jawa Tengah sebanyak 8 responden (22,9%). Sumber informasi tentang HIV/AIDS terbanyak didapatkan dari tenaga kesehatan sebanyak 14 responden (40%), sedangkan paling sedikit didapatkan dari orang tua sebanyak 2 responden (5,7%). Pekerjaan terbanyak adalah pengamen sebanyak 17 responden (48,6%), sedangkan paling sedikit sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 4 responden (11,4%). Berdasarkan pengalaman pribadi, sebanyak 33 responden (94,3%) tidak memiliki pengalaman terkait HIV/AIDS.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang HIV/AIDS pada Anak Jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara Sleman Tahun 2014 Sebelum dan Sesudah Diskusi Interaktif

Pre-test Post-test Pengetahuan F % F % Kurang Cukup Baik Jumlah 2 23 10 35 5,7 65,7 28,6 100 0 6 29 35 0 17,1 82,9 100 Sumber : Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 2 pengetahuan anak jalanan sebelum diskusi interaktif tentang HIV/AIDS paling banyak terdapat pada kategori cukup sebesar 23 responden (65,7%), sedangkan 2 responden (5,7%) berada pada kategori kurang. Pada hasil post-test sebanyak 29 responden (82,9%) berpengetahuan baik, sedangkan 6 responden (17,1%) berpengetahuan cukup, dan tidak terdapat responden yang berpengetahuan kurang (0%).

Tabel 3. Statistik Pengetahuan Responden tentang HIV/AIDS Berdasarkan Nilai Pre-test dan Post-test

Pengetahuan Mean Z hitung Pvalue Α Status

Pre-test Post-test

19,34 24,05

-4,379a 0.000 0.05 Signifikan Sumber : Data Primer, 2014

(14)

Prosiding Seminar Nasional

Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA” 31 Oktober 2015

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Sikap tentang HIV/AIDS pada Anak Jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara Sleman Tahun 2014 Sebelum dan Sesudah Diskusi Interaktif

Pre-test Post-test Sikap F % F % Negatif Positif Jumlah 19 16 35 54,3 45,7 100 7 28 35 20 80 100 Sumber : Data Primer, 2014

Dari tabel 4 di atas dapat dilihat perbedaan sikap anak jalanan tentang HIV/AIDS dari pre-test dan post-test jauh berbeda. Sikap anak jalanan sebelum diskusi interaktif sebesar 19 responden (54,3%) adalah negatif, sedangkan 16 responden (45,7%) postif. Pada hasil post-test sebanyak 28 responden (80%) memiliki sikap positif dan 7 responden (20%) memiliki sikap negatif.

Tabel 5. Statistik Sikap Responden tentang HIV/AIDS Berdasarkan Nilai Pre-test dan Post-test

Sikap Mean Z hitung Pvalue α Status

Pre-test Post-test

58,71 65,91

-3,464a 0.001 0.05 Signifikan Sumber : Data Primer, 2014

Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS sesuai dengan yang diharapkan, yaitu responden mengalami peningkatan pengetahuan dan sikap yang lebih baik. Peningkatan tersebut dapat terjadi karena pada anak jalanan terdapat proses belajar berupa diskusi interaktif. Beberapa faktor yang menyebabkan perubahan tingkat pengetahuan dan sikap seperti usia, informasi, sosiodemografi, pengalaman pribadi terkait HIV/AIDS, kebudayaan, pengaruh orang lain, dan pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian promosi kesehatan tentang HIV/AIDS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan dan sikap anak jalanan tentang HIV/AIDS.

Proses promosi kesehatan pada penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan dan sikap anak jalanan tentang HIV/AIDS. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan anak jalanan yaitu dengan menggunakan diskusi interaktif yang merupakan salah satu strategi dalam promosi kesehatan. Diskusi interaktif merupakan suatu metode yang digunakan dalam proses

(15)

Prosiding Seminar Nasional

Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA” 31 Oktober 2015

pendidikan. Metode ini mengombinasikan komunikasi dengan teori perilaku dan teknik pengajaran. Metode ini merupakan sarana proses tukar menukar informasi antar peserta dan fasilitator. Kekuatan dari diskusi ini adalah bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan sikap (Saputro, 1998 dalam Ratnawati, 2011).

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Djulianus Tes Mau (2007) dalam tesisnya yang berjudul “Promosi Kesehatan dengan Metode Peer Education

terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMU dalam Upaya Pencegahan Penularan HIV/AIDS di Kabupaten Belu-NTT” menunjukkan adanya pengaruh

yang bermakna dalam peningkatan nilai pengetahuan dan sikap siswa SMU setelah 2 bulan diberikan promosi kesehatan dengan metode peer education. Dengan demikian meningkatkan pengetahuan akan memberikan hasil yang cukup baik untuk memperbaiki sikap responden. Menurut Wahyu, dkk (2012), Jurnal Ilmiah Konseling, Vol. 1 (1): 1-12, bahwa pengetahuan/kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya sikap dan perilaku. Dan perilaku didasari pengetahuan akan bertambah lebih langgeng dari perilaku tanpa didasari pengetahuan.

Hal ini sesuai dengan teori L. Green yag menyatakan bahwa sikap adalah salah satu predisposisi untuk munculnya perilaku yang dibuktikan dalam penelitian ini. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2010) yang menyatakan bahwa perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh kepercayaan, keyakinan, kehidupan emosional, dan kecenderungan untuk berperilaku yang semua itu merupakan komponen sikap.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan karakteristik responden, sebanyak 31 responden (88,6%) anak jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara adalah laki-laki. Tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS pada anak jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara tahun 2014 sebelum diskusi interaktif sebesar 23 responden (65,7%) dalam kategori cukup. Tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS pada anak jalanan di Rumah

(16)

Prosiding Seminar Nasional

Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA” 31 Oktober 2015

Singgah Girlan Nusantara tahun 2014 sesudah diskusi interaktif sebesar 29 responden (82,9%) dalam kategori baik. Ada peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada anak jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara tahun 2014, yaitu rata-rata mengalami kenaikan sebesar 4,71, yaitu dari 19,34 menjadi 24,05.

Sikap tentang HIV/AIDS pada anak jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara tahun 2014 sebelum diskusi interaktif sebesar 19 responden (54,3%) memiliki sikap negatif dan 16 responden (45,7%) memiliki sikap positif terhadap HIV/AIDS. Sikap tentang HIV/AIDS pada anak jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara tahun 2014 sebelum diskusi interaktif sebesar 28 responden (80%) memiliki sikap positif dan 7 responden (20%) memiliki sikap negatif terhadap HIV/AIDS. Ada peningkatan sikap tentang HIV/AIDS pada anak jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara tahun 2014, yaitu rata-rata mengalami kenaikan sebesar (7,2), yaitu dari 58,71 menjadi 65,91.

Saran

Bagi Pemerintah hasil penelitian dapat dijadikan sumber data dalam melakukan pendataan anak jalanan dan penentuan kebijakan guna meningkatkan program promosi kesehatan tentang HIV/AIDS pada remaja khususnya anak jalanan dengan melakukan kunjungan dan pembinaan anak jalanan di Rumah Singgah secara kontinyu. Tenaga Kesehatan perlu menjadi perhatian untuk melakukan intervensi dalam kompetensi peran sebagai tenaga kesehatan melalui keikutsertaan tenaga kesehatan dalam upaya promotif dan preventif tentang HIVAIDS pada remaja khususnya anak jalanan.

Rumah Singgah perlu meningkatkan kegiatan yang promosi kesehatan seperti penyuluhan dan pelatihan ketrampilan dan meningkatkan program-program dengan bekerja sama dengan instansi pemerintah atau swasta seperti program sosialisasi dan penyuluhan kesehatan reproduksi, seks bebas serta HIV/AIDS. Bagi remaja rumah singgah dan remaja lainnya diharapkan bagi para anak jalanan untuk memperkaya informasi khususnya mengenai HIV/AIDS yang dapat diperoleh dari berbagai sumber informasi ataupun media yang ada. Para remaja perlu memiliki kemampuan dan semangat untuk maju dan memperkuat ketrampilan serta mampu belajar mandiri. Bagi peneliti dan peneliti lain hasil

(17)

Prosiding Seminar Nasional

Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA” 31 Oktober 2015

penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat memperbaiki kekurangan penelitian ini untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anshor. 2010. HIV/AIDS di Sekitar Anak Jalanan. (Online). http://rehsos.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=8 65, diakses tanggal 3 Januari 2014.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineke Medika.

Azwar. 2008. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Komisi Penanggulangan AIDS. 2013. Data Prevalensi HIV/AIDS. Yogyakarta: KPA

Komisi Penanggulangan AIDS. 2013. Pemahaman Remaja tentang HIV/AIDS. www.aidsindonesia.or.id. (diakses 2 Februari 2014)

Mau D.T. 2007. Promosi Kesehatan dengan Metode Peer Education terhadap

Pengetahuan dan Sikap Siswa SMU dalam Upaya Pencegahan Penularan HIV/AIDS di Kabupaten Belu-NTT. Yogyakarta: Tesis FK

UGM

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta. 2014.

Data HIV/AIDS Klinik Griya Lentera. Yogyakarta: PKBI DIY

Ratnawati. 2009. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan

Sikap Remaja Tentang HIV/AIDS di SMK Negeri I Septosari, Gunungkidul, Yogyakarta tahun 2009. Tidak diterbitkan. Skripsi.

Wahyu, dkk. 2012. Konsep Diri dan Masalah yang Dialami Orang Terinfeksi

HIV/AIDS. Jurnal Ilmiah Konseling. Vol. 1, No. 1 Januari 2012: 1-12.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan tentang HIV/AIDS pada  Anak Jalanan di Rumah Singgah Girlan Nusantara Sleman Tahun  2014 Sebelum dan Sesudah Diskusi Interaktif
Tabel 5. Statistik Sikap Responden tentang HIV/AIDS Berdasarkan Nilai  Pre-test dan Post-test

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai Dari analisis sidik ragam dapat diketahui bahwa pupuk kandang kambing tidak berpengaruh

3 Fasilitasi Pengembangan Sentra IKM Jumlah fasilitasi pengembangan SIKIM 3 Fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Penunjang Industri Jumlah fasilitasi

Masyarakat pesisir pantai yang di kenal dengan semangat berjuang dalam memecah besarnya gelombang di laut, menjadikan mereka kuat dan tahan akan berbagai cobaan yang

Masyarakat pada umumnya menyatakan bahwa wanita lebih dewasa dan lebih matang secara emosional dibandingkan laki-laki sedangkan menurut beberapa teori yang yang telah

Gaharu adalah salah satu hasil hutan non kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan kadar damar wangi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Pada tahap refleksi ini dosen model bersama observer mendiskusikan hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Refleksi yang dilakukan bersama dengan

Awal masa puber anak perempuan lebih rentan untuk masalah seperti merokok, minum,depresi, gangguan makan, diri negative, image, isolasi, perilaku patuh, dan kurang

Surat kuasa pendebetan/penarikan dana atas beban Rekening Milik Bendahara Umum Negara di Bank Indonesia yang telah diterbitkan dengan menggunakan format yang iiOak sesuai