• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOLOGI UMUM. Iswadi, M.Pd.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIOLOGI UMUM. Iswadi, M.Pd."

Copied!
374
0
0

Teks penuh

(1)

(2)
(3)

Iswadi, M.Pd.

Hak Cipta ©2019

Iswadi, M.Pd.

Diterbitkan oleh : CV. Bunda Ratu

E-mail

: cvbundaratu2015@gmail.com

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini

dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi,

merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari

Penerbit.

UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu

ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)

tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual

kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)

tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Penerbit CV. Bunda Ratu

1 jil.,14,8 x 21 cm, 380 hal.

ISBN : 978-623-91247-1-7

Perpustakaan Nasional : Katalog dalam Terbitan (KDT)

1. Pendidikan

2. Biologi Umum

(4)

Puji Syukur kita persembahkan kepada Allah SWT dengan limpahan Rahmat dan petunjuk-Nyalah kita masih diberikan sedikit ilmu yang dapat berguna bagi Agama, Bangsa dan seluruh umat manusia. Tak lupa selawat beriring salam kita haturkan kepada junjungan kita NABI besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari alam kebodohon kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

D e n g a n p e n u h S e m a n g a t d a n p e r j u a n g a n a k h i r n y a P e n u l i s b i s a menyelesaikan buku Biologi Umum dengan harapan dapat dijadikan bekal bagi para Mahasiswa untuk menyelesaikan studinya.

Kehadiran Buku ini Akan menambah dan melengkapi khasanah buku nasional yang telah ada dengan informasi dan metode penyampaian lebih Muktakir dan terkini , penyebaran buku Biologi Umum Telah menyebar keseluruh Perguruan Tinggi di Indonesia sehingga sangat tepat buku ini dijadikan sebagai panduan dan pegangan bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi nya

Penulis Berkeinginan mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah mendukung terciptanya Buku Biologi Umum , Semoga buku ini mampu memberikan manfaat yang berarti b agi mahasiswa Dalam rangka

(5)

Insyaallah Penulis akan mempertahankan ilmu yang berguna yang telah Penulis dapatkan dan dapat Penulis transfer melalui Buku ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati Penulis mohon maaf lahir batin jika dalam Buku Biologi Umum ini terdapat kekurangan serta kekeliruan untuk perbaikan dikemudian hari, semua saran dan kritik yang membangun semangat, Penulis terima dengan terbuka.

Jakarta P enulis,

(6)

BAB 1 BIOLOGI SEBAGAI ILMU ...1

A. Pengertian Biologi ... 1

B. Cabang-Cabang Ilmu Biologi... 2

C. Ruang Lingkup ... 3

1. Karkteristik Biologi sebagai ilmu (Sains) ... 3

2. Ruang Lingkup Biologi ... 5

D. Metode Ilmiah ... 30

E. Teori tentang Asal Mula Kehidupan... 38

BAB 2 SEL SEBAGAI SATUAN FUNGSIONAL DAN UNIT DASAR DALAM ORGANISME...43

A. Definisi Sel ... 43

BAB 3 ORGANEL-ORGANEL SEL DAN FUNGSINYA...57

BAB 4 STRUKTUR DAN ORGANISASI TUBUH ORGANISME ...61

BAB 5 SISTEM ORGAN DAN MEKANISME ORGAN SERTA SISTEM ORGAN ...76

A. Sistem Organ Pada Manusia ... 76

B. Sistem gerak pada manusia ... 77

C. Sistem Pencernaan pada manusia ... 89

D. Sistem pernapasan pada manusia ... 94

E. Sistem peredaran darah pada manusia...102

BAB 6 METABOLISME...113

A. Metabolisme ...113

(7)

E. Pemanfaatan Asam Lemak...133

F. Metabolisme FFA...134

G. Fotosintesis...151

BAB 7 REPRODUKSI SEL ...168

A. Reproduksi Sel...160

1. Pengertian Reproduksi Sel...160

2. Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel ...171

B. Morfologi Sel ...180

1. Pengertian Biologi Sel ...180

2. Teori-teori tentang sel ...181

3. Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti ...182

4. Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya ...183

BAB 8 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN ...198

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan ...198

1. Perkecambahan Pada Tumbuhan ...199

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan ...204

1. Faktor Internal ...204

2. Faktor Eksternal ...209

C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan ...224

1. Fase Embrionik ...224

(8)

1. Keanekaragaman jenis ...231

2. Keanekaragaman genetis/gen/genetika232 B. Karakteristik Makhluk hidup ...235

1. Organisasi ...235

2. Homeostatis ...236

3. Adaptasi ...236

4. Reproduksi dan Hereditas...236

5. Pertumbuhan dan Perkembangan ...236

6. Perolehan energi dan pelepasan...237

7. Deteksi dan Respons ...237

8. Interaksi...237

C. Tingkatan Organisasi Kehidupan ...238

D. Klasifikasi Makhluk Hidup...239

1. Monera ...240

BAB 10 EVOLUSI ...277

BAB 11 GENETIKA ...302

BAB 12 BIOTEKNOLOGI ...331

BAB 13EKOLOGI ...346

BAB 14 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN ....357

(9)

1

BAB 1

BIOLOGI SEBAGAI ILMU

A. Pengertian Biologi

Biologi (Yunani : Bios = hidup ; Logos = ilmu) adalah cabang ilmu pengetahuan alam (natural science) yang mempelajari tentang kehidupan dari semua makhluk hidup dalam ilmu biologi tidak terdefinisikan, dengan kata lain makhluk hidup dapat dilihat dari ciri yang dimilikinya. Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup adalah sebagai berikut: - Nutrisi - Tumbuh - Regulasi - Adaptasi - Sintesis - Reproduksi - Bergerak - Iritabilitas - Respirasi - Berkembang

Walaupun demikian ciri makhluk hidup yang tidak dapat pada badan mati adalah:

(10)

2

Sebagai ilmu pengetahuan alam, biologi lahir dan berkembang melalui pengamat dan eksperimen, perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya hal yang perlu dicoba, sehingga seseorang sanggup mendalami salah satu cabang biologi saja.

B. Cabang-Cabang Ilmu Biologi

Cabang-cabang biologi antara lain:

- Botani : mempelajari tentang tumbuhan - Zoologi : mempelajari tentang hewan - Sitologi : sel-sel makhluk hidup - Anatomi : struktur tubuh organisme

- Genetika : sifat-sifat penurunan pada makhluk hidup

- Patologi : tentang penyakit

- Fisiologi : fungsi tubuh makhluk hidup

- Embriologi : pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kehidupan

(11)

3

C. Ruang Lingkup

1. Karkteristik Biologi sebagai ilmu (Sains)

Biologi sebagai sebuah mata pelajaran memiliki

karakteristik berbeda daripada mata pelajaran lain

yang diajarkan di sekolah. Obyek biologi yang

berupa makhluk hidup merupakan daya tarik

tersendiri yang dapat menarik perhatian dan minat

siswa untuk mempelajarinya. Kesalahan klasik

yang selalu muncul dalam memahami mata

pelajaran ini adalah dianggapnya biologi adalah

materi yang harus dihafalkan, sehingga bagi

sebagian siswa menganggap biologi sebagai

pelajaran yang membosankan.

Biologi

merupakan

ilmu

yang

mengkaji/mempelajari makhluk hidup dengan

segala permasalahannya. Biologi dari sains yang

memiliki karakteristik yang sama dengan sains

lainnya. Teknologi menentukan perkembangan

ilmu biologi. Sebagai sains, biologi lahir dan

berkembang melalui pengataman dan eksperimen

yang merupakan langkah-langkah dalam kerja

ilmiah. Perkembangan biologi dapat dilihat dari

(12)

4

banyaknya objek yang diamati serta semakin

banyaknya

permasalahan

yang

perlu

dieksperimenkan/diujicobakan.

Dari

hasil

pengamatan

yang

teliti dan pelaksanaan

eksperimen yang semakin mendalam telah

diperoleh banyak sekali penemuan pengetahuan

tentang biologi, yang pada akhirnya seorang

ilmuan tidak sanggup lagi mempelajari secara

mendalam seluruh biologi sebagai satu objek studi

untuk dikuasai. Seseorang hanya sanggup

mendalami sebagian saja objek beserta segala

permasalannya.

Biologi bagian dari sains yang memiliki

karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya.

Adapun karakteristik ilmu pengetahuan alam

termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu:

Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat

ditangkap indera.

Dikembangkan

berdasarkan

pengalaman

empiris (pengalaman nyata).

(13)

5

Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat

baku.

Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat

deduktif artinya berfikir dengan menarik

kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi

ketentuan yang berlaku umum. Bersifatdeduktif

artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari

hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus.

Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya,

terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif).

Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum,

dimanapun diberlakukan.

2. Ruang Lingkup Biologi

Struktur keilmuan biologi salah satunya adalah

yang didefinisikan oleh Biological Science

Curriculum Study (BSCS) . Secara umum mata

pelajaran biologi ditinjau dari 3 sudut pandang

yaitu: Obyek Biologi, Tema Persoalan Biologi, dan

Tingkatan organisasi Kehidupan. Ketiga sudut

(14)

6

pandang ini diterapkan secara bersama-sama

sebagai sebuah satu kesatuan (Depdiknas, 2003).

1. Obyek Biologi

Objek atau kajian dalam biologi adalah berupa

makhluk hidup. Makhluk hidup yang ada di bumi

ini sangatlah luas dan beraneka ragam, sehingga

untuk mempermudah dalam mempelajarinya, para

ahli

mengelompokkan/mengklasifikasikan

menjadi beberapa kelompok (kingdom/ kerajaan).

Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup.

Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk

hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan

tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli

mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2

kerajaan adalah :

Kenyataan bahwa kelompok tumbuhan memiliki

dinding sel yang tersusun dari selulosa.

Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat

membuat makanannya sendiri melalui proses

(15)

7

fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan

hewan tidak memiliki dinding sel sementara

hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri,

dan umumnya dapat berpindah tempat.Namun ada

tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya

sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan

berbeda dengan jamur. Maka para ahli taksonomi

kemudian mengelompokkan makhluk hidup

menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan),

Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).

Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan

sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan

menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi,

Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini

berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel

yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik

sedangkan sel yang tidak memiliki membran inti

disebut sel prokariotik

Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker

mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima

kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae,

(16)

8

dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan

pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi

makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.

Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan

Monera memiliki sel prokariotik. Kelompok ini

terdiri dari bakteri dan ganggang hijau biru

(Cyanobacteria). Makhluk hidup yang dimasukkan

dalam kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik.

Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel

atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi.

Protista umumnya memiliki sifat antara hewan

dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista

menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista

menyerupai tumbuhan (ganggang), dan Protista

menyerupai jamur. Fungi memiliki sel eukariotik.

Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri.

Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap

zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya

bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri

dari semua jamur, kecuali jamur lendir

(Myxomycota) dan jamur air (Oomycota).

Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya

(17)

9

terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi

membentuk

jaringan.

Tumbuhan

memiliki

kloroplas sehingga dapat membuat makanannya

sendiri (bersifat autotrof). Kelompok ini terdiri

dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan

berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup.

Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun

atas banyak sel .yang telah berdiferensiasi

membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat

makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof.

Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu

hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) dan

hewan bertulang belakang (vertebrata).

Ada lagi yang mengelompokkan menjadi enam

kingdom (virus, monera, protista, fungi, plantae,

dan animalia), atau (archaebacteria, eubacteria,

protista, fungi, plantae, animalia). Ada juga yang

mengelompokkan menjadi tujuh kingdom, yaitu

(virus, archaebacteria, eubacteria, protista, fungi,

plantae, animalia).

(18)

10

Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS

(Biological Science Curricullum Study, Mayer

1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi obyek

biologi berupa kingdom (plantae, animalia,

protista, fungi, archebacteria, eubacteria).

Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa

terdapat

beberapa

pandangan

jumlah

pengelompokan makhluk hidup, tetapi pada

hakekatnya adalah sama, hanya perbedaan dasar

pengelompokan saja.

2. Tema Persoalan Biologi

Persoalan biologi menurut BSCS meliputi 9 tema

dasar yaitu :

Biologi (sains) sebagai proses inkuiri.

Sejarah konsep biologi

Evolusi

Keanekaragaman dan keseragaman

Genetika dan kelangsungan hidup

(19)

11

Organisme dan lingkungan

Perilaku (etologi)

Struktur dan fungsi

Regulasi (sistem pengaturan)

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

obyek dan persoalan biologi terus berkembang

melalui penelitian ilmiah.

3. Struktur Organisasi Kehidupan

Organisme yang terdiri atas satu sel disebut juga

uniseluler dan yang terdiri atas banyak sel disebut

multiseluler. Pada organisme uniseluler segala

fungsi hidupdijalankan oleh sel itu sendiri. Karena

fungsi hidup tidak hanya satu, maka terjadilah

suatu sistem yang terdiri atas

subsistem-subsistem.makin

banyak

subsistem

yang

menyusun organisme maka semakin kompleks

organisme tersebut.

(20)

12

Tubuh organisme hidup tersusun atas molekul

organik, yaitu molekul yang mengandung atom

karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Molekul

organik ini ada 4 macam atau golongan yaitu:

Molekul lipid. Molekul ini mengandung sejumlah

besar atom karbon, hidrogen, serta oksigen, dan

kadang kala ditambah Nitrogen dan Posfor. Di

dalam sel terdapat bermacam jenis lipid,

diantaranya adalah lemak, fosfolipid dan steroid.

Molekul karbohidrat. Molekul ini mengandung

atom karbon, hidrogen dan oksigen. Contoh

karbohidrat

adalah

glukosa.

Glukosa

ini

merupakan sumber energi atau bahan bakar

terpenting bagi organisme hidup.

Molekul protein. Molekul ini adalah makro molekul

yang polimer (dibangun oleh asam amino sebagai

monomernya) dan tidak bercabang. Tersusun dari

unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) oksigen (O)

dan nitrogen (N), dan kadang-kadang disertai

unsur sulfur (S), dan posfor (P). Kira-kira 50% dari

(21)

13

berat kering organisme hidup adalah protein.

Protein dalam organisme hidup ini ada yang

berperan sebagai enzim, sebagai sumber energi

misalnya untuk pergerakan otot, ada yang

bertanggung jawab atas pengangkutan materi

melalui peredaran darah misalnya hemoglobin dan

zat anti bodi, ada pula yang berperan sebagai

persediaan makanan misalnya ovalbumin pada

putih telur dan kasein pada susu. Protein juga

merupakan bahan untuk perbaikan, pertumbuhan

dan pemeliharaan struktur sel dari organ tubuh.

Terdapat 20 macam asam amino yang membentuk

berbagai macam protein dalam tubuh organisme

hidup.

Molekul asam nukleat. Molekul ini merupakan

satu-satunya molekul yang membawa informasi

genetik organisme hidup. Terdapat 2 golongan

besar asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat

(DNA) dan asam ribonukleat (RNA).

Pada organisme hidup, atom-atom berikatan

membentuk molekul. Molekul-molekul ini tersusun

(22)

14

ke dalam sistem interaksi yang kompleks yang

kemudian membentuk sebuah sel. Dengan kata

lain, molekul-molekul organik tersebut bergabung

membentuk

organel-organel sel, kemudian

berbagai organel tersebut saling berinteraksi

membentuk satu kesatuan terkecil dari makhluk

hidup/organisme yang disebut Sel.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

sebuah sel dibangun oleh komponen-komponen

berikut: air, ion-ion anorganik, makromolekul

(protein,

lipid,

asam

nukleat,

dan

karbohidrat/polisakarida), dan mikromolekul

(asam amino, asam lemak, nukleotida, dan

glukosa).

Sel sebagai unit fungsional dan unit struktural

terkecil pada organisme multiseluler akan selalu

memperlihatkan ciri-ciri hidup, diantaranya

adalah:

(23)

15

Mampu

bereproduksi

atau

menghasilkan

keturunan melalui pembelahan diri secara mitosis

atau meiosis.

Mampu memperoleh atau menghasilkan energi

untuk kehidupannya melalui serangkaian proses

respirasi sel di dalam mitokondria, energi ini

berbentuk adenosin triphosphat (ATP).

Mampu memberikan respons/tanggapan terhadap

stimulus/rangsang.

Mampu melakukan pencernaan intra seluler

(digestive) dan pengeluaran (ekskresi) melalui

serangkaian proses.

Mampu bertumbuh dan berkembang bahkan

berdiferensiasi. Sel-sel anak hasil pembelahan sel

(mitosis) akan tumbuh hingga mencapai ukuran

tertentu,

kemudian

mulai

berkembang,

berdiferensiasi atau berspesialisasi (berubah

bentuk menurut fungsi-fungsi tertentu). Sebagai

contoh; di dalam tubuh manusia terdapat

(24)

16

bermacam-macam

sel yang berdiferensiasi

menyusun suatu jaringan.

b. Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan dan

Organ, Sistem Organ

Organisasi kehidupan tingkat ini tidak dimiliki oleh

organisme uniseluler, tetapi hanya dimiliki oleh

organisme multiseluler. Karena seluruh aktivitas

hidup pada organisme uniseluler dilaksanakan

oleh sel itu sendiri. Sedangkan pada organisme

multiseluler aktivitas hidup dilaksanakan oleh

banyak sel yang terorganisasi atau teratur dan

saling berhubungan dengan baik hingga menjadi

satu kesatuan fungsi membentuk satu tubuh

individu. Organisasi kehidupan setelah tingkat

molekul dan sel adalah tingkat jaringan dan organ.

Apakah yang dimaksud dengan jaringan dan

organ?

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang bentuknya

sama untuk melaksanakan suatu fungsi tertentu.

Sedangkan Organ adalah kumpulan beberapa

(25)

17

jaringan yang mampu melaksanakan satu fungsi

tertentu. Pada dunia hewan tingkat tinggi dan

manusia terdapat 5 macam jaringan dasar

penyusun tubuhnya. Kelima jaringan tersebut

adalah jaringan: epitelium, otot, ikat, tulang dan

saraf. Sedangkan pada dunia tumbuhan terdapat 7

macam jaringan dasar penyusun tubuh. Ketujuh

jaringan dasar tersebut adalah jaringan: epidermis,

parenkima, kolenkima, sklerenkima, endodermis,

xilem dan floem.

Contoh jaringan pada hewan dan manusia adalah

jaringan saraf. Jaringan saraf ini tersusun oleh

sel-sel saraf (neuron), yang bertugas menghantarkan

impuls. Dan contoh jaringan pada tumbuhan

tingkat tinggi adalah jaringan xilem yang tersusun

oleh sel-sel xilem, yang bertugas membawa air dan

garam mineral dari tanah sampai ke daun.

Organ pada hewan dan manusia meliputi usus,

jantung, paru-paru, hati, lambung, mata, dan

sebagainya. Usus halus tersusun oleh beberapa

macam jaringan yang masing-masing mempunyai

(26)

18

fungsi tertentu, yaitu jaringan: epitelium, ikat, otot

polos, dan saraf. Jaringan epitelium berfungsi

membungkus villi, mensekresikan mukus dan

mengabsorpsi air serta zat-zat gizi makanan.

Jaringan ikat yang dalam hal ini berupa pembuluh

darah bersama dengan epitelium berfungsi

mengangkut sari makanan. Jaringan otot berfungsi

untuk melakukan gerak peristaltis dibawah

stimulus saraf otonom. Dan jaringan saraf

berfungsi mengorganisir kerja ketiga jaringan tadi.

Struktur kompleks usus halus ini mempunyai satu

fungsi yakni untuk mencerna dan menyerap

sari-sari makanan, sehingga membentuk sistem organ

(sistem pencernaan).

macam sistem organ

c. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu, Populasi

dan Komunitas

Sistem organ tersebut saling berinteraksi, saling

menunjang atau saling berpengaruh dan

membentuk satu tubuh yang dikenal dengan istilah

(27)

19

individu. Apabila terjadi gangguan pada salah satu

sistem organ pada individu maka sistem organ

yang lain juga mengalami gangguan. Oleh karena

itu, menjaga keseimbangan fungsi suatu sistem

organ berarti menjaga keselarasan kerja antara

sistem organ, dan dapat menjadikan tubuh tetap

sehat. Jadi individu merupakan satu organisme

yang tubuhnya tersusun oleh berbagai sistem

organ yang saling berhubungan. Di lingkungan

yang lebih luas, individu diartikan sebagai satuan

makhluk hidup tunggal, misalnya seekor burung,

seekor sapi, sebatang pohon kelapa, sebatang

tanaman padi, seorang anak, seorang ibu, dan

sebagainya.

Kata individu berasal dari bahasa Latin, yaitu

Individuum yang artinya ‘tidak dapat dibagi’.

Individu tinggal pada suatu tempat (habitat). Di

lingkungan habitatnya individu tentu tidak sendiri.

Ia akan hidup bersama dengan individu lain, baik

yang jenisnya sama maupun yang jenisnya

berbeda. Individu-individu dikatakan sejenis atau

(28)

20

satu species jika mampu melakukan perkawinan

dan menghasilkan keturunan yang fertile,

contohnya ayam betina dan ayam jantan

merupakan satu jenis/species.

Perhatikanlah contoh berikut; dalam sebidang

kebun teh, tumbuhan yang hidup di sana tentu

bukan hanya sebatang tanaman teh, melainkan

tentu ada ratusan tanaman teh. Di sana tentu juga

hidup beberapa jenis hewan, misalnya kodok,

cacing tanah, bekicot, ular, ulat, tikus, belalang,

capung, dan semut yang jumlahnya lebih dari satu.

Kumpulan dari individu sejenis yang secara

bersama-sama menempati suatu habitat disebut

populasi. Jadi, seluruh tanaman teh pada sebidang

kebun tersebut merupakan populasi tanaman teh,

seluruh cacing tanah pada sepetak kebun tersebut

merupakan populasi cacing tanah, dan seterusnya.

Sedangkan kumpulan populasi yang tinggal

bersama pada suatu areal tertentu, dimana terjadi

suatu bentuk hubungan atau interaksi, baik antara

individu sejenis (intraspecies) maupun antara

(29)

21

jenis yang berbeda (antarspecies) disebut

komunitas. Contoh : Sepetak sawah, sebuah kolam

ikan, sebidang kebun, dan sebagainya.

Keadaan populasi di dalam suatu komunitas selalu

berubah-ubah atau bersifat dinamis. Dinamika

populasi ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu

kelahiran,

kematian,

dan

perpindahan.

Sesungguhnya banyak persoalan yang dapat

dipelajari dari tingkatan populasi hingga

komunitas ini.

d. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem,

Bioma, dan Biosfer

Ekosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan

yang mencakup organisme dan lingkungan tak

hidup, dimana kedua komponen tersebut saling

mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem,

setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada

yang berperan sebagai produsen, konsumen,

dekomposer maupun detritivor. Produsen terdiri

dari organisme-organisme berklorofil (autotrof)

(30)

22

yang mampu memproduksi zat-zat organik dari

zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat

organik ini kemudian dimanfaatkan oleh

organisme-organisme heterotrof (manusia dan

hewan) yang berperan sebagai konsumen. Sebagai

konsumen, hewan ada yang memakan produsen

secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat

makanan secara tidak langsung dari produsen

dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya

konsumen dibedakan menjadi beberapa macam

yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya

hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan

seterusnya tidak memakan produsen secara

langsung tetapi tetap tergantung pada produsen,

karena sumber makanan konsumen I adalah

produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam

ekosistem akan membentuk rantai makanan

bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh

sebuah rantai makanan ini : daun berwarna hijau

(Produsen) ―→ ulat (Konsumen I) ―→ayam

(Konsumen II) ―→ musang (Konsumen III) ―→

macan (Konsumen IV/Puncak).

(31)

23

Dalam

ekosistem rantai makanan jarang

berlangsung dalam urutan linier seperti di atas,

tetapi membentuk jaring-jaring makanan (food

web).

Peran dekomposer ditempati oleh organisme yang

bersifat saprofit, yaitu bakteri pengurai dan jamur

saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting

dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau

tumbuhan yang mati akan diuraikan dan

dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat

anorganik) yang penting bagi pertumbuhan

tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan

gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis.

Detritivor merupakan organisme yang memakan

detritus (hancuran organisme mati).

Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan

tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi

materi, transformasi, akumulasi energi, dan

akumulasi materi melalui organisme. Ekosistem

juga merupakan suatu sistem yang terbuka dan

dinamis. Keluar masuknya energi dan materi

(32)

24

bertujuan mempertahankan organisasinya serta

mempertahankan fungsinya. Zat-zat anorganik

dalam suatu ekosistem tetap konstan atau

seimbang, karena unsur-unsur kimia esensial

pembentuk protoplasma beredar dalam biosfer

melalui siklus biogeokimiawi. Contoh siklus

biogeokimiawi adalah siklus carbon, siklus

oksigen, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus

sulfur. Maka dari itulah keseimbangan dalam

ekosistem sangat penting untuk selalu terjaga.

Namun keseimbangan ekosistem dapat terganggu

jika komponen-komponen penyusunnya rusak

atau bahkan hilang. Apakah yang menjadi

penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem?

selain karena bencana alam, ekosistem dapat rusak

akibat perbuatan manusia. Contoh kerusakan

ekosistem akibat bencana alam adalah letusan

gunung berapi, dimana lahar panasnya dapat

mematikan organisme (hewan dan tumbuhan) dan

mikroorganisme

yang

dilaluinya.

Contoh

kerusakan ekosistem karena perbuatan manusia

(33)

25

adalah penggundulan hutan, serta pencemaran air,

tanah dan udara.

Anda telah ketahui bahwa antara faktor abiotik

dengan faktor biotik dalam ekosistem dapat saling

mempengaruhi. Namun ada faktor abiotik yang

tidak dapat dipengaruhi oleh faktor biotik. Faktor

abiotik ini berada pada lingkup yang lebih luas,

bahkan sangat menentukan jenis biotik baik

tumbuhan ataupun hewan yang mampu hidup di

dalamnya. Faktor abiotik tersebut adalah iklim

regional atau iklim suatu tempat di permukaan

bumi, yang dapat menentukan jenis Bioma.

Tahukah Anda apakah Bioma itu?

Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan

species (terutama tumbuhan) yang dapat hidup di

tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada

iklim regionalnya. Jadi Bioma adalah kumpulan

species (terutama tumbuhan) yang mendiami

tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh

vegetasi tertentu yang dominan dan langsung

terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu

(34)

26

biasanya Bioma diberi nama berdasarkan

tumbuhan yang dominan di daerah tersebut. Di

permukaan bumi ini terdapat 7 macam bioma,

yaitu: tundra, taiga (targe), gurun (padang pasir),

padang rumput, savana, hutan hujan tropis, dan

hutan decidous.

Jenis Bioma, Ciri dan Karakteistik

Tundra

Terdapat di daerah kutub, tumbuhan dominannya

adalah lumut kerak (Lichenes), lumut Sphagnum,

rumput dan tumbuhan pendek lainnya yang

biasanya hanya berumur 4 bulan. Hewan yang

hidup di bioma ini adalah rusa, serigala dan

beruang kutub. Taiga Bioma ini disebut pula bioma

dengan hutan berawa atau hutan boreal.

Tumbuhan dominannya adalah konifer atau

tumbuhan berdaun jarum (pinus). Hewan yang

hidup di sini adalah ajax, beruang hitam, dan

serigala.

(35)

27

Bioma Padang pasir atau Gurun

Terdapat di daerah kering dengan curah hujan

sedikit. Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh adalah

tumbuhan yang teradaptasi dengan keadaan

kering, misalnya tubuhnya ditutupi oleh kutikula

yang tebal dan akar yang panjang. Juga tumbuhan

sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air

pada batangnya dan daunnya menyempit menjadi

duri. Hewan yang hidup pada bioma ini adalah

unta, tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut

Bioma Padang Rumput

Pada bioma ini terdapat cukup curah hujan, tetapi

tidak cukup untuk menumbuhkan hutan.

Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan

pohon dan semak terdapat di sepanjang sungai di

daerah tersebut. Macam padang rumput adalah

prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan

padang rumput tropis. Prairi adalah padang

rumput yang luas tanpa pohon.

(36)

28

Bioma Savana

Savanna merupakan padang rumput yang diselingi

dengan sebaran pohon yang tumbuh jarang.

Hewan yang hidup pada bioma padang rumput dan

savana adalah bison, gajah, jerapah, zebra, domba,

biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan ular.

Bioma Hutan Hujan Tropis (hutan basah)

Terdapat di daerah tropis yang banyak turun

hujan. Vegetasinya tumbuh sangat rapat. Jenis

tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka

ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek

yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang

berukuran tinggi. Juga ada tumbuhan epifit

(tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang

mempunyai naungan/kanopi, seperti anggrek) dan

liana (tumbuhan yang memanjat pada tumbuhan

lain, seperti rotan). Hewan-hewan yang hidup pada

hutan ini antara lain monyet, macan kumbang,

harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam

burung

(37)

29

Hutan decidous (Hutan Gugur)

Terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim

semi, panas, gugur dan dingin). Tumbuhan yang

dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti

pohon oak, elm, maple dan beech. Pohon-pohon di

hutan ini menghijau pada musim panas, dan

menggugurkan daunnya pada musim gugur, dan

pada musim dingin daunnya ‘habis’. Memasuki

musim semi pohon-pohon tersebut mulai

menumbuhkan daunnya.

Selanjutnya interaksi antar bioma di permukaan

bumi membentuk lapisan makhluk hidup di bumi

yang disebut Biosfer. Seluruh bioma di permukaan

bumi ini pada hakikatnya terdiri atas produsen,

konsumen dan dekomposer, dimana di dalamnya

terjadi aliran materi dan energi yang selalu dimulai

dari tumbuhan hijau.

D. Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal

sebagai scientific method adalah proses berpikir

(38)

30

untuk

memecahkan

masalah

secara

sistematis,empiris, dan terkontrol.

Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk

memecahkan masalah

Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan

yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya.

Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak

berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan,

bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus.

Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih

berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai

suatu metode ilmiah, maka dengan demikian

pertama-tama harus dirumuskan masalah apa

yang sedang dihadapi dan sedang dicari

pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan

menuntun proses selanjutnya.

Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan

secara sistematis

Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan

secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag.

(39)

31

Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan

kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk

sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses

berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode

ilmiah secara sistematis dan berurutan.

Metode ilmiah didasarkan pada data empiris

Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data

empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang

hendak

ditemukan

pemecahannya

atau

jawabannya itu harus tersedia datanya, yang

diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif.

Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan

salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah.

Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji

tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah

bentuk metode ilmiah.

Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan

secara terkontrol

Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses

berpikir

dilaksanakan

secara

terkontrol.

(40)

32

Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam

berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar

dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga

ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan

seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah

tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal

atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar

dan terkontrol.

Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis

dan berencana, maka terdapat langkah-langkah

yang harus dilakukan secara urut dalam

pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan

dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga.

Adapun langkah-langkah metode ilmiah secara

umum adalah sebagai berikut:

a) Merumuskan masalah.

b) Merumuskan hipotesis.

c) Mengumpulkan data.

d) Menguji hipotesis.

(41)

33

e) Merumuskan kesimpulan.

Merumuskan Masalah

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului

dengan kesadaran akan adanya masalah.

Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan

dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan

kalimat tanya diharapkan akan memudahkan

orang yang melakukan metode ilmiah untuk

mengumpulkan

data

yang

dibutuhkannya,

menganalisis

data

tersebut,

kemudian

menyimpulkannya.Permusan

masalah

adalah

sebuah

keharusan.

Bagaimana

mungkin

memecahkan sebuah permasalahan dengan

mencari jawabannya bila masalahnya sendiri

belum dirumuskan?

Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan

masalah yang masih memerlukan pembuktian

berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam

metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah,

(42)

34

perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan

hipotesis

yang

jelas

dapat

memabntu

mengarahkan pada proses selanjutnya dalam

metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan

penelitian, seorang peneliti merasa semua data

sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan

hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti

untuk mengumpulkan data yang benar-benar

dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir

ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis

yang telah dirumuskan.

Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak

berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam

metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di

lapangan.

Seorang

peneliti

yang

sedang

menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan

data

berdasarkan

hipotesis

yang

telah

dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki

peran penting dalam metode ilmiah, sebab

berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima

(43)

35

atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung

pada data yang dikumpulkan.

Menguji Hipotesis

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis

adalah

jawaban

sementaradari

suatu

permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah

pada hakekatnya merupakan sebuah proses

pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah

menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan

atau menyalahkan hipotesis, namun menerima

atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu,

sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti

harus

terlebih

dahulu menetapkan taraf

signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi

yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula

derjat kepercayaan terhadap hasil suatu

penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf

signifikansi berhubungan dengan ambang batas

kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

Merumuskan Kesimpulan

(44)

36

Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada

sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan

kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian

dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya.

Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk

kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus

dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak

relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun

dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan

karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan

yang dianggapnya penting, walaupun pada

hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah

yang diajukannya.

Contoh Pembahasan Masalah Ilmu Biologi Secara Ilmiah.

Untuk mengetahui dan memecahkan masalah-masalah yang timbul, digunakan metode ilmiah. Tahap-tahap metode ilmiah dalam biologi adalah sebagai berikut:

1. Menentukan masalah 2. Observasi (pengamatan)

(45)

37

3. Pengumpulan data/ analisa data 4. Hipotesa/ dugaan sementara 5. Eksperimen (percobaan) 6. Kesimpulan

Sebagai contoh metode ilmiah ialah dalam kasus penyakit malaria yang dipecahkan oleh Charles Laveran (1880) :

1. Menentukan masalah

yaitu : tentang penyakit malaria 2. Observasi (pengalaman)

Charles Laveran menerima darah penderita dengan mikroskop dan menemukan badan yang disebutnya aneh berbentuk cincin.

3. Pengumpulan data

Laveran mengamati darah penderita dan orang yang sehat lalu membandingkan. Ternyata pada darah orang sehat tidak ditemukan benda aneh berbentuk cincin

4. Hipotesa

Dia menduga benda aneh berbentuk cincin itulah penyebab penyakit malaria

(46)

38 5. Eksperimen

Dengan menyuntikan darah orang sakit ke dalam tubuh orang sehat. Ternyata setelah beberapa hari orang yang sehat menjadi sakit. 6. Kesimpulan

Dari hasil eksperimennya. Laveran membuat suatu kesimpulan bahwa benda aneh berbentuk cincin tersebut menyebabkan penyakit malaria. Oleh Ronald Ross dan Grasi menamakan benda aneh berbentuk cincin tersebut adalah PLASMODIUM.

E. Teori tentang Asal Mula Kehidupan

1. Asal-usul kehidupan

Semenjak awal penciptaan bumi ini. Tuhan telah menciptakan kehidupan awal organisme hingga sekarang. Namun pada awal adanya kehidupan organisme. Organisme yang ada (organisme pionir) berkembang sampai sat ini kita mengenal adanya keanekaragaman hayati. Berawal dari itu para peneliti mencoba melihat tentang awal mula terbentuknya kehidupan

(47)

39

tadi. Berikut di antaranya teori-teori tentang asal-usul kehidupan.

2. Alexander Oparin dan Maidani

Menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali ada tercipta di laut. Hal ini dibuktikan melalui percobaannya yang melihat cairan sel pada makhluk hidup memiliki kandungan Natrium Klorida (NaCl), sama seperti yang terdapat pada air laut.

3. Harold Urey dan Stanley Uniler

Termasuk dalam teori biologi modern. Harold Urey mengatakan bahwa atmosfer bumi pada awal kehidupan mengandung metana (CH4), amonia (NH3), gas hidrogen (H2) dan uap air (H2O), yang oleh energi halilintar dari sinar-sinar kosmis akan berubah menjadi zat-zat hidup. Zat-zat hidup tersebut setelah berjuta-juta tahun akan mengalami proses evolusi dan berkembanglah berbagai jenis organisme. Teori ini diuji oleh Stanley Killer, murid Harold Urey.

(48)

40

Dalam percobaannya, aliran listrik bertekanan tinggi dialihkan ke dalam tabung berisi, molekul metana, amoniak, hidrogen dan uap air, misalnya : ASAM AMINO. Diketahui asam amino merupakan komponen protein dan protein adalah zat penting pembentuk proto plasma. Dan protoplasma adalah sebagai substansi dasar kehidupan.

4. Teori Abiogenesis dan Biogenesis Teori Abiogenesis

Disebut teori abiogenesis, yaitu artinya bahwa adanya kehidupan berasal dari benda mati. Teori ini disebut juga GENERATIO PONTANAE Pendukung teori Abiogenesis :

1. Aristoteles 2. John Needham 3. A.V. Leuwemhook

(49)

41

- Ulat yang timbul dari daging yang membusuk,

- Cacing yang berasal dari lumpur, - Tikus dari perca yang membusuk, - Dll.

Teori ini bertahan hingga abad ke-17. Teori Biogenesis

Setelah Leuwenhoek menemukan mikroskop di mana dia mengatakan bahwa dia melihat adanya mikroorganisme dalam air jernih yang membusuk. Penemuan Leuwnhoek ini menimbulkan masalah di kalangan ahli-ahli biologi yang mencoba membuktikan, yaitu : 1. Francesso Redi

Alat : tabung biasa Bahan : daging segar 2. Lazzaro Spallanzani

Alat : tabung biasa Bahan : air kaldu

Pada percobaan Francesso Risi dan Lazarro Spallanzani tidak dapat membuktikan

(50)

42

ketidakbenaran teori abiogenesis karena dalam percobaan mereka tidak dijumpai adanya gaya hidup (oksigen).

3. Louis Pasteur

Alat : tabung biasa Bahan : air kaldu

Dari percobaan tersebut ditemui adanya gaya hidup (oksigen), namun pada akhirnya kaldu tidak ditemukan adanya mikro organisme. Maka muncullah ajaran baru yang dikenal “Omne vivum ex ovo, Omne ovum ex vovo”, artinya bahwa kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Dikenal dengan TEORI BIOLOGI MODERN.

(51)

43

BAB 2

SEL SEBAGAI SATUAN FUNGSIONAL DAN

UNIT DASAR DALAM ORGANISME

A. Definisi Sel

Sel adalah unit struktur terkecil dan fungsional yang terdapat dalam tubuh suatu organisme. Setiap organisme tersusun atas sel, baik organisme monoseluler (besel tunggal) maupun multiseluler (bersel banyak), di mana sel-sel tersebut memiliki peran-peran tersendiri dalam melaksanakan proses hidup yang mendukung kelangsungan kehidupan berbagai makhluk hidup.

1. Teori Sel dan Struktur Sel

Pada awal penemuan mikroskop, banyak ahli yang meneliti jaringan-jaringan hidup muncul penemuan mengenal teori sel.

- Pertama kali penemuan sel ialah ROBERT HOOKE (1665) yang mengamati sayatan gabus dan melihat struktur kosong seperti kotak yang disebutnya dengan SEL.

(52)

44

- ROBERT BROWN melaporkan bahwa bagian-bagian yang terpenting dari sel itu adalah bagian-bagian yang terpenting dari sel itu adalah inti sel yang dinamakannya NUKLEUS.

- FELIX DUJARDIN mengatakan bahwa cairan itulah yang terpenting yang penyusunannya disebut “SARCODE”.

- Terakhir JOHANNES PURKINJE menambahkan cairan sel itu sebagai bahan embrional dalam telur.

TEORI SEL

- Yang pertama kali menemukan teori sel adalah SCHLEIDEN & T. SCHWANN. Teori sel ini mengatakan bahwa semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel yang merupakan satuan terkecil dari makhluk hidup.

Dengan perkataan lain bahwa sel merupakan kesatuan struktur terkecil dari makhluk hidup.

- MAX SCHULTZ mengatakan protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan, sehingga teorinya menyatakan bahwa sel

(53)

45

itu merupakan kesatuan fungsional dari kehidupan.

- RUDILF VIRCHOW mengemukakan “Omne Celulla Cellulae” artinya semua sel berasal dari sel. Dengan kata lain sel itu merupakan kesatuan heerditas dari makhluk hidup.

- Seiring pengetahuan tentang inti sel yang mengandung faktor-faktor keturunan. GEORGE MENDEL menyebut sel merupakan kesatuan hereditas dari makhluk hidup.

STRUKTUR SEL

Sel yang belum terdiri atas sel → VIRUS Sel yang terdiri atas 1 sel → PROTISTA Sel yang terdiri dari banyak sel → MULTISELULER a. Dinding Sel

Pada sel tumbuhan membran sel, pada hewan plasma membran yang termasuk organel sel. Terdiri atas 3 lapisan, yaitu :

(54)

46

- Lapisan tengah → lemak hidrofolik - Lapisan luar → protein hidrofolik Sifat dinding sel hewan : SELEKTIF PERMIABEI Sifat dinding sel tumbuhan: IMPERMIABEI b. Protoplasma, terdiri dari :

1. Protoplast (bag. Yang hidup) Protoplast, dibagi atas :

a. Cytoplasma, terdapat diluar nukleus. Di dalamnya terdapat :

 Organella Sel, yaitu : - Mitochondria

Untuk memproses respirasi sel untuk menghasilkan energi.

- Ribosom

Tempat sintesa protein dalam sel. - Retikulum Endoplasma

Saluran yang menghubungkan inti sel dengan sitoplasma/ transportasi protein. - Sentrosom

(55)

47 - Golgi Apparatus

Alat sekresi/ ekskreasi dalam sel. - Lisosom

 Menghasilkan enzim pencernaan.  Sistem imunitas tubuh - Plastisida

Hanya terdapat pada sel tumbuhan, sebagai pembawa zat warna

 Chloroplast : zat warna hijau

 Chromopplast : pembawa zat warna lain, misalnya xantofil berwarna kuning merah  Leukoplast/ Atmosplast : tidak menghasilkan

warna, tempat pembentukannya amilum.  Vacuola

Fungsinya sebagai tempat menyimpan makan dan sisa metabolisme.

Vocuola berisi :

- Karbohidrat : tepung, glikogen - Lemak : fospolipida

(56)

48 - Zat warna antocyanin

- Alkalida : - Cafsin - Lycopesin - Kinine - heobromin - Enzim

- Unsur anorganik

b. Nukleus (Inti Sel), terdiri dari : 1. Nukleoplasma

2. Nukleolus 3. Membran Inti

4. Benang-benang kromatin

Protoplasma

Susunan kimia protoplasma dapat diketahui dengan melakukan “Analisa Abu” yang menyimpulkan bahwa protoplasma terdiri dari :

1. Air, merupakan susunan kimia terbanyak 2. Zat organik :

- karbohidrat - protein

(57)

49 - Lemak

- As, Nukleat 3. Zat Organik :

- Unsur C, H, O, dan N (dalam jumlah besar) - Unsur-unsur lain

Sifat Kimia Protoplasma

Protoplasma adalah sistem yang kompleks dan terdiri dari bagian-bagian yang heterogen (banyak zat penyusunnya). pH antara 6,8 – 7,2 karena terdapat ion bufffer, antara lain : HCO3, CO3, PO6.

Sifat Fisik Protoplasma

Protoplasma adalah sistem koloid dengan molekul-molekul pembentuk yang berukuran 0,001 – 0,1

. Sifat koloid berada di antara fase sel dan gel yang dapat bereaksi secara reversibel. Molekul-molekul ini selalu dalam keadaan bergerak yang disebut gerak Brown, dan terkandung juga

(58)

50

terputar dalam gerakan Sikloid. Energi yang dipergunakan untuk memulai suatu reaksi kimia dalam sel berasal dari Energi Pengaktifan dalam sel.

2. Sel Tumbuhan Dan Sel Hewan

Perbedaan Sel Tumbuhan dengan Sel Hewan : Sel Hewan : Sel Tumbuhan : - Membran Sel ( + ) - Dinding Sel ( + ) Dinding Sel ( - )

- Plastisida ( - ) - Plastisida ( + ) - Vacuola ( - ) Kecuali protozoa

- Lisosome ( + ) - Lisosome ( - ) - Bentuk Fleksibel - Bentuk tetap 3. Metabolisme Sel

Metabolisme : Seluruh reaksi-reaksi kimia dan perubahan-perubahan energi yang menyertainya

(59)

51

a. Anabolisme : sintesa zat organik dalam rangka penyusunan energi (pembentukan energi),

Misalnya : fotosintesa

b. Katabolisme : penguraian zat organik dalam rangka membebaskan energi untuk keperluan hidup,

Misalnya : respirasi Fotosintesa

- Terjadi pada tumbuhan yang berklorofil - Menggunakan energi sinar matahari - Bahan bakunya terdiri dari air dan CO2 - Tujuan : membentuk zat organik (amilum) Tahapan-tahapan reaksi fotosintesa akan diterangkan dalam topik METABOLISME TUMBUHAN berikutnya.

Respirasi

Terjadi di mitokondria dalam sel - Penembakan zat organik - Membebaskan energi

(60)

52

- Diperlukan oksigen sebagai bahan bakar

- Dihasilkan CO2 dan H2O

- Terjadi pada siang dan malam hari

Sel Menggunakan Energi Respirasi

ENERGI + H2O + CO2 ADP + P

4. Reproduksi Sel

Reproduksi sel ialah sel untuk memperbanyak (berkembang biak).

Reproduksi sel dibagi atas :

1. Amitosis, pembelahan sel tanpa melalui tahapan-tahapan pembelahan sel ( langsung membelah).

Contoh : Amuba

2. Pembelahan Tidak Langsung, termasuk mitosis dan meiosis artinya pembelahan sel melalui tahapan-tahapan pembelahan sel.

(61)

53 Mitosis

- Definisi mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada bagian tubuh makhluk yang masih tumbuh, misalnya jaringan embrional, titik tumbuh akar, batang, dan kambium.

- Terjadi pada sel somatis (sel tubuh).

- Hasil pembelahan dari sel induk akan membelah menjadi 2 anak.

- Tujuan : - memperbanyak sel - pertumbuhan

- mengganti sel yang rusak - mitosis mempunyai 4 fase,

yaitu : 1. Profase 2. Metafase 3. Anafase 4. Telofase

(62)

54

Antara siklus terdapat fase interfase, dimana terjadi sintesa zat-zat baru dalam rangka penimbunan energi yang akan dipakai pada proses mitosis selanjutnya.

Proses-proses yang Terjadi Pada Setiap Fase  MITOSIS

Profase

- Terjadi perubahan kromatin menjadi kromosom dan kemudian menggandakan diri menjadi 2 kromatid.

- Nukleus hilang, karyotecha hilang

- Sentriol bergerak ke kutub berseberangan membentuk bintang kutub

- Terbentuk sentromer dan masih bersatu - Menggunakan energi dan waktu yang lama. Metafase

- Pasangan kromatid tersebut berada dalam bidang pembelahan ( bidang equator ) - Terjadi proses pindah saling (crossing

over)

- Fase yang terbaik untuk melihat karakter kromosom.

(63)

55

- Menggunakan energi yang paling sedikit Anafase

- Kromatid-kromatid merenggang menjauhi bidang pembelahan

- Setromen membelah

- Terjadi proses gagal berpisah (non-disjunction)

- Menggunakan waktu tersingkat Telofase

- Kromatid kembah berubah menjadi kromatid

- Terbentuk nuklius, karyotheca nuleolus - Terjadi pembagian sitoplasma

(sitokinesisa) - Terbentuk sentriol

- Terbentuk 2 sel anak baru  MEIOSIS

- Disebut juga pembelahan reduksi - Terjadi pada sel-sel gamet (kelamin) - Hasil pembelahan : dari satu sel induk

menghasilkan 4 sel anak

- Jumlah kromosom anak sama dengan setengah jumlah kromosom induk dari

(64)

56

bentuk diploit (2n) menjadi bentuk haploit (n)

- Tujuan : meneruskan keturunan ke generasi selanjutnya

- Terjadi 2 kali pembelahan dalam siklus meiosis tanpa interfase

Contoh : - Spermatogenesis - Oogenesis Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pem-bentukan sperma dalam testes. Satu sel induk sperma (spematogonia) akan menghasilkan 4 sel sperma fungsional.

Oogenesis

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) dalam ovarium. Sel induk ovum (oogenia) akan menghasilkan 4 sel anak, 3 diantaranya polosit (mati) dan satu yang menjadi sel telur yang fungsional.

(65)

57

BAB 3

ORGANEL-ORGANEL SEL DAN FUNGSINYA

Struktur Sel Prokariotik Fungsi Organel - Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma, nukleoid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromatofor. Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Perhatikan gambar struktur sel bakteri Escherichia coli yang mewakili sel prokariotik

Struktur sel Escherichia coli

(66)

58 a. Dinding Sel

Dinding sel bakteri dan Archae tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

b. Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekular sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam.

c. Sitoplasma

Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraselular dan untuk melakukan proses metabolisme sel. Metabolisme sel meliputi proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.

(67)

59 d. Mesosom

Kadang-kadang pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk bangunan yang disebut mesosom. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.

e. Ribosom

Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15–20 nm (1 nanometer = 10–9meter). Di dalam sel E. coli terkandung 15.000 butir ribosom atau sekitar 25% massa total sel bakteri.

f. DNA

DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yaitu sifat-sifat yang harus

(68)

60

diwariskan kepada keturunannya. Oleh sebab itu, DNA disebut pula sebagai materi genetik.

g. RNA

RNA atau asam ribonukleat merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. Jadi, bagian tertentu DNA melakukan transkripsi membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai pesanan DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

Demikianlah struktur sel prokariotik pada bakteri E. coli. Ternyata, bakteri mempunyai bagian-bagian sel yang rumit. Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah sel. Namun, bagian-bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri dalam menjalankan fungsi sebuah sel, melainkan harus bekerja sama dengan bagian sel lain membentuk satu kesatuan.

(69)

61

BAB 4

STRUKTUR DAN ORGANISASI TUBUH

ORGANISME

JARINGAN PADA TUMBUHAN

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam : 1. Jaringan meristem

2. Jaringan dewasa JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.

Jaringan meristem dapat dibagi 3 macam: 1. Promeristem

Jaringan meristem yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio.

(70)

62

Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.

Contoh: ujung batang, ujung akar.

Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.

Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.

Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

3. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.

(71)

63

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam:

1. Jaringan Epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.

2. Jaringan Parenkim

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

(72)

64 3. Jaringan Penguat/Penyokong

Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.

a. Kolenkim

Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

b. Sklerenkim

Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan;

(73)

65

yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.

Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid. Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

JARINGAN PADA HEWAN JARINGAN EMBRIONAL

Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami spesialisasi menjadi 3 lapisan jaringan (triploblastik),

(74)

66

lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (entoderm).

Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.

Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm.

Contoh hewan diploblastik : Coelenterata.

Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang menjadi organ-organ tubuh dari suatu hewan.

Ada empat tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti serangga.

Jaringan epitel : jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.

(75)

67

Jaringan pengikat : sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.

Jaringan otot : jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot polos yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.

Jaringan saraf : adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.

1. Jaringan Epithelium

Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu :

Referensi

Dokumen terkait

This factor is potentially important component in understanding the evolution of younger age at menarche of Arfak girls.Gonad maturation of Arfak children achieved one year after

Bentuk hambatan lain dalam proses peradilan terhadap anak sebagai anggota geng motor yang melakukan tindak pidana terletak dalam pengetahuan para penegak hukum

Dengan menggunakan metode studi komparasi lintas waktu (cross- longitudinal) terhadap respon negara-negara terhadap keputusan Uni Eropa dalam dua tantangan di atas,

Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat hubu- ngan yang erat antara kedua variabel bebas (dbh dan tinggi pohon) terhadap nilai biomassa di atas tanah per fraksi pohon maupun total pada

Minyak bumi adalah cairan kental yang mudah terbakar yang berada di atas kerak bumi dan jika dikelola dengan baik minyak bumi akan sangat banilai tinggi harganya dan jika terlalu

Dikatakan mengandung persaingan sempurna karena pada pasar monopolistik terdapat banyak perusahaan atau penjual tersebut yang memiliki pangsa pasar (market share) yang cukup

Mesin bubut adalah mesin yang mempunyai gerakan utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan kerja yang berputar pada mesin bubut itu juga dan

Pengujian mikrokontroler dilakukan dengan menguji hasil tegangan ADC yang didapatkan oleh alat terhadap konsentrasi kandungan formalin pada bahan makanan..