Oleh : Said Aziz, Wawa Kartawa dan Jamal
(Pusat Survei Geologi)
ABSTRACT
Zircon is metalic and non metalic mineral or industrial mineral. At the present many industries are looking for row materials. As a metalic mineral zircon is used for a product of high
technology, such as aeroplane, nuclear energy power, and tube of nuclear reactor radioaktif. As non metalic mineral zircon is used in many industries, such as ceramic, table ware, textiles, pharmacy and chemical, agryculture, building material and precious stone.
Based on some geological travers, cross-section and testpits, zircon deposits is come from gravelly sand and sandy gravel of Warukin Formation (Middle and Upper Miocene) and Dahor Formation (Plio-Pleistocene), and the source of the zircon is from granitic rock of Cretaceous ages.Laboratory analysis shows the colour of zircon in the study area is brown to red and colourles, prismatic in shape, vitrous luster to adamantine, colourless and translusen. Association minerals with zircon is commonly gold, rutile, limonite and quartz.
Keywords: Zircon, Alluvial, Quartz, Granitic.
SARI
Zirkon berfungsi sebagai bahan galian logam dan non logam atau bahan galian industri yang akhir-akhir ini banyak diminati pihak industri. Sebagai bahan galian logam dapat dimanfaatkan untuk produk-produk berteknologi tinggi, antara lain pesawat terbang, pembangkit listrik tenaga nuklir dan tabung bahan bakar radioaktif pada reaktor nuklir. Sebagai non logam dapat
digunakan dalam berbagai industri, seperti keramik ubin (wall tile), rumah tangga (table ware), tekstil, kimia dan farmasi, pertanian, bahan bagunan dan batu permata. Berdasarkan
pengamatan beberapa lintasan geologi, penampang tegak dan testpit, endapan pembawa zirkon adalah pasir kerikilan dan kerikil pasiran dari Formasi Warukin (Miosen Tengah-Miosen Atas) dan Formasi Dahor (Plio Plestosen), sedangkan sumber asal batuannya adalah granitik
berumur Kapur Akhir. H
asil analisis laboratorium memperlihatkan, bahwa zirkon di daerah penelitian berwarna coklat sampai merah dan bening, berbentuk prismatik, berkilap kaca sampai adamantin, transparan dan translusen. Mineral asosiasinya yang sering bersama-sama dengan zirkon adalah emas, rutil, limonit dan kuarsa.
Kata kunci : Zirkon, Aluvial, Kuarsa, Granitik
PENDAHULUAN
Zirkon adalah bahan mineral logam dan non logam atau bahan galian industri yang akhir-akhir ini banyak diminati pihak industri. Sebagai bahan galian logam dapat dimanfaatkan untuk produk-produk berteknologi tinggi, antara lain pesawat terbang, pembangkit listrik tenaga nuklir dan tabung bahan bakar radioaktif pada reaktor nuklir. Sebagai non logam dapat digunakan dalam berbagai industri, seperti keramik ubin (wall tile), rumah tangga (table ware), tekstil, kimia dan farmasi, pertanian, bahan bagunan dan batu permata.
Penelitian zircon diawali dengan adanya permintaan yang meningkat dari berbagai pengusaha untuk di eksport ke luar negeri. Namun sampai saat ini data tentang potensi zircon belum ada yang tersedia. Pulau Kalimantan merupakan daerah yang paling potensial mengandung zircon karena berada pada granit Jura yang terhampar mulai dari barat sampai ke tengah. Tentunya disamping P.Kalimantan zircon juga terdapat di P.Bangka dan Belitung, berasal dari granit berumur Jura yang luas tersebar diwilayah ini, namun akibat penambangan timah yang telah berjalan ratusan tahun maka diperkirakan depositnya tidak akan bernilai ekonomis lagi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan di Kalimantan tengah, di daerah Formasi Dahor yang diyakini mengandung mineral zircon yang cukup potensial.
Secara administrasi kepemerintahan, lokasi penelitian termasuk Desa Batapah,Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas, Propinsi Kalimantan Tengah (Gambar 1).
Daerah tersebut berjarak sekitar 3 km dari Palangkaraya ke timur atau sekitar 7 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat dan melalui tiga penyeberangan sungai, yaitu di Mengkutup, Muruy serta Lungkulayang. Untuk mencapai ke lokasi penelitian harus
menggunakan perahu bermotor (klotok) selama satu jam melalui Sungai Hyang, cabang Sungai Kapuas.
Gambar 1. Peta geologi sekitar daerah penelitian dan lokasi penelitian
Maksud dan tujuan:
Maksud penelitian zirkon ini, selain untuk mengetahui sebaran, karakter fisk zirkon dan batuan pembawanya, serta sumber batuan asalnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui potensi yang terdapat diwilayah penelitian.
Metoda Penelitian,
Metoda penelitian yang digunakan di lapangan meliputi pemetaan sebaran endapan pembawa mineral zirkon termasuk pembuatan lintasan geologi (geological traverse), pembuatan
penampang tegak (colum section) dan sumur uji (testpit), untuk mengetahui ketebalan dan susunan lapisannya. Pengambilan conto dilakukan dengan cara channeling setiap interval 1 meter. Conto-conto tersebut kemudian didulang, konsentrat yang dihasilkannya kemudian dianalisis kandungan zirkon dan mineral ikutannya di laboratorium.
Pengambilan conto dilakukan dengan cara channeling yang mewakili suatu lapisan. Pada lapisan yang cukup tebal, pengambilannya dilakukan dengan interval 1 m. Conto yang diambil
sekitar 1 ember ( + 6 lt atau sekitar 12 kg), kemudian di dulang dan diambil konsentratnya untuk dianalisa (Foto 1).
Foto 1. Proses pendulangan 1 ember conto batuan kerikil pasiran (putikan).
Analisis laboratorium
Hasil analisis mineralogi butir terhadap 25 conto konsentrat dulang menunjukkan, bahwa mineral zirkon selalu hadir dalam setiap conto. Di samping itu, di setiap conto ditemukan pula mineral rutil (TiO2) yang kadang-kadang muncul dengan jumlah lebih banyak dari pada zirkon. Mineral zirkon umumnya berbutir halus sampai menengah, bening (tak berwarna) dan coklat sampai coklat kemerah-merahan, kilap kaca hingga adamantin, transparan dan translusen, serta berbentuk prismatik (Coope, 1976) (Foto 2 dan 3).
Hasil penghitungan butir menunjukkan, bahwa prosentasi zirkon terhadap conto yang diambil dalam lapisan Putikan Atas antara 0,005%-0,074%, Putikan Tengah antara 0,006%-0,034%, Pasir Atas antara 0,002%-0,014% dan Pasir Bawah antara 0,002%-0,016%. Hasil
selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 2.
PEMBAHASAN
Endapan pembawa mineral zirkon tersebar cukup luas menempati hampir seluruh daerah penelitian. Mineral zirkon tersebut terdapat di dalam beberapa lapisan, terutama dalam lapisan
putikan. Di dalam lapisan endapan pasirkuarsa pun zirkon masih ditemukan walaupun dalam jumlah sedikit. Selain itu, di dalam lapisan putikan mineral zirkon berasosiasi dengan butiran emas. Endapan pembawa zirkon ini bertekstur agak kompak sampai kompak, sehingga diyakini bukan sebagai endapan aluvial resen, tetapi sebagai endapan Formasi Dahor dan Warukin bagian atas yang sebarannya cukup luas. Asal sumber batuannya masih belum jelas, mungkin berasal dari intrusi granitik berumur Kapur Akhir yang secara regional terdapat di bagian utara dan timur daerah penelitian. Perkiraan sumberdaya sulit diperkirakan secara pasti
namun berdasarkan kehadiran zirkon di dalam lapisan endapan Putikan Atas, Putikan Tengah, pasir di atas Putikan Atas dan pasir di bawah Putikan Atas. Potensi cukup memadai, terutama lapisan Putikan Atas terletak di daerah kerikil pasiran yang luasnya sekitar 30 % dari daerah penelitian (Gambar 1.). Berdasarkan pengamatan lintasan geologi, testpit dan penampang tegak dapat diketahui, bahwa daerah penelitian disusun oleh (dari atas ke bawah) humus, lempung/lumpur, lanau, lanau pasiran, pasir halus sampai
menengah (pasir kerikilan dan kerikil pasiran), serta putikan. Bagian bawah dari putikan
terdapat kerakal-kerikil berwarna coklat kehitam-hitaman berupa konkresi besi sebagai batuan alas putikan. Mineral zirkon hampir di semua endapan batuan, namun yang paling banyak dalam endapan kerikil pasiran.
Hasil analisis penampang tegak menunjukkan, bahwa di daerah penelitian sedikitnya telah terjadi dua kali siklus pengendapan yang diperlihatkan oleh adanya perulangan lapisan putikan. Hasil analisis mineralogi menunjukkan, mineral zirkon umumnya berbutir halus sampai
menengah, bening (tak berwarna) dan coklat sampai coklat kemerah-merahan, berbentuk prismatik, kilap kaca hingga adamantin, serta transparan dan translusen. Zirkon yang bening (biasanya zirkon murni) penyebarannya paling luas dibandingkan dengan yang berwarna coklat atau coklat kemerah-merahan. Berdasarkan analisis butir memperlihatkan, semua lapisan putikan (atas, tengah dan bawah) mengandung zirkon walaupun prosentasenya rendah, namun pada lapisan putikan atas lebih besar bila dibandingkan dengan lapisan-lapisan putikan lainnya.
Mineral zirkon terjebak dalam endapan pasir, pasir kerikilan dan kerikil pasiran, terutama pada kerikil pasiran. Zirkon berasal dari batuan granitik berumur Kapur Akhir yang terdapat di bagian utara dan timur daerah penelitian, kemudian ditransportasi dan diendapkan pada batuan-batuan Tersier. Penyebarannya diperkirakan meluas ke bagian utara Sungai Hyang mendekati batuan sumber asalnya, yaitu granit.
KESIMPULAN
Daerah penelitian bermorfologi perbukitan bergelombang sedang yang secara geologi ditempati oleh batuan Formasi Warukin dan Dahor. Umumnya batuannya berupa sedimen klastik halus sampai sangat kasar mengandung mineral zirkon, rutil dan emas. Batuan sedimen ini tersebar cukup luas hampir menutupi seluruh daerah penelitian. Berdasarkan penampang stratigrafi ada 4 lapisan sedimen yang mengandung mineral zirkon, yaitu lapisan pasir di atas Putikan Atas,
Putikan Atas, pasir di bawah Putikan Atas dan Putikan Tengah.
Hasil analisis laboratorium menunjukkan, bahwa mineral zirkon yang terdapat di daerah ini berwarna coklat sampai coklat kemerahan dan bening (tak berwarna). Zirkon yang bening ini lebih luas penyebarannya daripada yang coklat kemerahan. Bentuknya prismatik, berbutir halus sampai menengah kilap kaca sampai adamantin, transparan dan translusen. Zirkon ini berasal dari batuan granitik yang kemudian pada terendapkan dalam endapan pasir, kerikil pasiran dan pasir kerikilan Formasi Warukin dan Dahor.
Potensi Zircon cukup besar, terutama lapisan Putikan Atas yang terdapat pada lapisan kerikil pasiran yang luasnya sekitar 30 % dari daerah penelitian.