• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai

Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 20 57’’ Lintang Utara, 30 16’’ Lintang Selatan, 980 33’’ - 990 27’’ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 0 – 500 meter di atas permukaan laut.Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 Km2

1. Sebelah Utara : Selat Malaka

(190.022 Ha) yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 243 Desa/Kelurahan, Ibukota Kabupaten Sedang Bedagai terletak di Kecamatan Sei Rampah yaitu Kota Sei Rampah..Secara administratif Kabupaten Serdang Bedagai berbatasan dengan beberapa daerah, yaitu :

2. Sebelah Timur : Kabupaten Batu Bara dan Simalungun 3. Sebelah Selatan : Kabupaten Simalungun

(2)

Tabel 3.1

Luas Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Per Kecamatan Tahun 2008 No Kecamatan Ibu Kota

Kecamatan

Kelurahan Desa Luas/ Area (Km2 Persentas e ) ( %) 1. Kotarih Kotarih - 11 78,024 4,11 2. Silinda Tarean - 9 56,740 2,99 3. Bintang Bayu Bintang Bayu - 19 95,586 5,03 4. Dolok Masihul Dolok Masihul 1 27 237,417 12,49

5. Serba Jadi Serba Jadi - 10 50,690 2,67 6. Sipispis Sipispis - 20 145,259 7,64 7. Dolok Merawan Dolok Merawan - 17 120,600 6,35 8. Tebing Tinggi Tebing Tinggi - 14 182,291 9,59 9. Tebing Syahbandar Paya Pasir - 10 120,297 6,33 10. Bandar Khalipah Bandar Khalipah - 5 116,000 6,10 11. Tanjung Tanjung - 8 74,170 3,90

(3)

5. Sumber Badan Statistik Sumatera Utara 2008

Penduduknya berjumlah 594.383 jiwa atau 131.844 keluarga dengan kepadatan penduduk rata-rata 313 jiwa per kilometer persegi.Dari jumlah penduduk tersebut, tingkat pengangguran terbuka relatif kecil yakni 14.774 jiwa atau sekitar 3 persen. Kabupaten Serdang Berdagai memiliki Pulau Berhala sebagai Based Point antara Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Malaysia.

3.2 Sejarah Kabupaten Serdang Bedagai

Proses lahirnya undang-undang tentang pembentukan Sergai sebagai kabupaten pemekaran merujuk pada usulan yang disampaikan melalui Keputusan

Beringin Beringin 12. Teluk Mengkudu Sialang Buah - 12 66,950 3,52

13. Sei Rampah Sei Rampah - 17 198,900 10,47 14. Sei Bamban Sei Bamban - 10 72,260 3,80 15. Perbaungan Perbaungan 4 24 111,620 5,87 16. Pegajahan Pegajahan 1 13 93,120 4,90 17. Pantai Cermin Pantai Cermin - 12 80,296 4,23 Jumlah 6 237 1.900,220 100,00

(4)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 18/K/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Deli Serdang.

Kemudian Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 26/K/DPRD/2003 tanggal 10 Maret 2003 tentang Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Deli Serdang Atas Usul Rencana Pemekaran Kabupaten Deli Serdang menjadi 2 (dua) Kabupaten (Kabupaten Deli Serdang (Induk), dan Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten yang luasnya mencapai 1.900,22 kilometer persegi ini, terdiri atas 243 desa/kelurahan yang berada dalam 17 kecamatan.

3.3 Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2004 berjumlah 597.803 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki 298.243 jiwa dan perempuan 299.560 jiwa dan kepadatan penduduk adalah sebesar 39 jiwa/km2 secara rinci jumlah dan struktur kependudukan di Kabupaten Serdang Bedagai seperti tertera pada tabel di bawah ini:

(5)

Tabel 3.2

Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi (Data statistika masyarakat)

Pemerintah berupaya meningkatkan kontribusi investasi pariwisata diIndonesia dalam pendapatan devisa negara. Selain itu, pemerintah daerah diharapkan lebih antusias mengembangkan potensi wisata di daerahnya, guna menarik lebih banyak investor. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan, tingkat kontribusi investasi pariwisata di Indonesia naik menjadi 8 persen dari 4,7 persen pada tahun 2011, dari total investasi di Indonesia. Menparekraf Mari Pangestu usai Konferensi Pariwisata Nasional di Jakarta, Senin (5/12) malam,

(6)

menyatakan koordinasi antar daerah sangat penting, untuk mendongrak pariwisata serta investasi di berbagai daerah.

Diharapkan, pemerintah di daerah lebih antusias mengembangkan potensi wisata di daerahnya, untuk menarik lebih banyak investor. Mari mengatakan, sumbangan langsung sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sebesar lima persen.

3.4 Kondisi Perekonomian dan Mata Pencaharian Masyarakat

Sektor ekonomi semakin berkembang di wilayah ini dimulai sejak pemekaran Kabupaten Serdang Bedagai terpisah dari Kabupaten Deli Serdang dan membentuk Kabupaten sendiri sejak tahun 2004.Dimana terlihat program-program pemerintah Kabupaten mulai dicanangkan.Sistem mata pencaharian masyarakat Serdang Bedagai umumnya adalah nelayan, hal ini disebabkan dikarenakan tempat tinggal mereka merupakan daerah yang dekat pesisir pantai.Namun disamping itu sebagai nelayan penduduk tersebut ada juga diantara mereka yang bermata pencaharian sebagai pedagang di objek wisata pantai, Pegawai Negeri Sipil, Wiraswasta, buruh, dan lain sebagainya.Di Desa Pantai ini terdapat pasar tradisional yang beroperasi satu kali dalam seminggu atau sering disebut dengan pekan rabu. Hal tersebut dikarenakan keberadaan objek wisata pantai yang terletak di desa tersebut dan di khawatirkan akan mengganggu keberlangsungan kegiatan pariwisata. Karena kegiatan pasar tradisional tersebut berada di sekitar jalan menuju ke objek wisata tersebut, maka bila

(7)

pasar tradisional tersebut beroperasi setiap hari akan menghambat perjalanan para wisatawan serta menimbulkan rasa tidak nyaman bagi wisatawan.

Di sepanjang jalan menuju desa ini yang ada hanya berupa took–took kelontong dan restoran-restoran yang berkualitas wisata. Untuk kebutuhan sehari-hari berupa sayur-sayuran, beras, serta berbagai jenis kebutuhan harian lainnya masyarakat Desa Pantai mendapatkannya dari kedai sampah yang menyediakan bahan-bahan tersebut, atau masyarakat dapat berbelanja ke kota Perbaungan karena di sana terdapat pasar tradisional yang beroperasi setiap hari serta lebih lengkap dan besar.

3.5 Kondisi dan Potensi Wilayah

Indikator perkembangan daerah dapat dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada tahun 2004 total nilai PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 3.668.853,42 juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 1993 adalah sebesar Rp.1.98.721,95 juta. Peran sektoral dalam pembentukan PDRB Kabupaten Serdang Bedagai cukup variasi, sektor yang memiliki peranan terbesar adalah sektor pertanian sebesar 47,45%, industry 20,12% dan sektor perdagangan hotel dan restoran 20,01%. Produk Domestik Regional Bruto dan persentase pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel berikut:

(8)

Tabel 3.3

Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi (Data statistika masyarakat)

Beberapa potensi wilayah yang dapat dikembangkan untuk menunjang pembangunan daerah meliputi potensi pengembangan ekonomi dimana Kabupaten Serdang Bedagai dalam konteks Sumatera Utara memiliki keunggulan komperatif pada sektor pertanian utamanya perkebunan dan tanaman pangan seperti pada tabel berikut ini:

(9)

Tabel 3.4

Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi (Data statistika masyarakat)

Di Kabupaten Serdang Bedagai sudah berkembang perkebunan sejak zaman kolonial Belanda serta terus bertambahnya keanekaragaman tanaman perkebunan rakyat dan banyak yang belum menghasilkan, merupakan potensi yang dapat dikembangkan. Disamping itu komoditi palawija yang terdiri dari jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang kedele, kacang hijau, masih dapat dikembangkan serta adanya potensi pertambangan yang ditandai dengan terdapatnya bahan galian C dan berbagai bahan tambang lainnya seperti pasir kuarsa, kapur, sinter, terumbu, trass dan zeolid

(10)

Tabel 3.5

Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi (Data statistika masyarakat)

3.5.1 Kondisi Sarana dan Prasarana

Panjang jalan diseluruh Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2004 mencapai 2.292,49 km yang terbagi atas jalan Negara 85,31 km, jalan propinsi 65,63 km dan jalan kabupaten 2.141,55 km. Sarana dan prasarana lain adalah listrik, PLN, air minum dan telepon. Sebaran sarana dan prasarana seperti tertera pada tabel berikut

(11)

Tabel 3.6

Sumber : Buku H.T. Erry Nuradi (Data statistika masyarakat)

3.6 Wisata Bahari

Pengertian Wisata Bahari yang akan disampaikan di halaman ini terbagi dalam beberapa kelompok. Pembagian tersebut didasarkan pada pendapat para ahli dan juga definisi umum dari Pariwisata Bahari jika ditinjau dari aspek sosial atau perilaku masyarakat.

Menurut beberapa individu yang telah meneliti tentang kepariwisataan, mereka memiliki pendapat berbeda namun hampir serupa dalam menilai Pariwisata Bahari.Perbedaan tersebut bisa dimaklumi karena tiap orang memiliki sudut pandang

(12)

yang berbeda dan mereka menilai sesuatu juga dari hasil pengamatan yang tentunya memiliki perbedaan pula.

Berikut ini adalah pengertian Wisata Bahari menurut para ahli:

1. Wisata Bahari diartikan sebagai sebuah wisata dimana tempat wisata tersebut didominasi perairan dan kelautan. Pendapat ini cukup sederhana dan cukup mudah dipahami.

2. Wisata Bahari juga berarti sebuah kegiatan untuk menikmati keindahan dan keunikan pesisir pantai dan juga lautan.

3. Wisata Bahari juga didefinisikan sebagai sebuah usaha untuk memanfaatkan wilayah pantai dan laut sebagai tempat wisata.

4. Definisi lainnya menyatakan bahwa Wisata Bahari merupakan kegiatan untuk menghabiskan waktu di pantai dan lautan.

5. Yang terakhir, Wisata Bahari adalah kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem alam khususnya pantai dan lautan.

3.6.1 Kegiatan Wisata Bahari

Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di laut dan pantai:

1. Menjelajahi dan menikmati keindahan alam bawah laut yang sangat menakjubkan. Terdapat banyak sekali biota laut dan juga batu karang yang sangat indah di dasar lautan. Dengan menjelajahi dasar lautan, kita bisa menikmati keindahan tersebut sekaligus mempelajari banyak hal baru. Kegiatan menjelajahi alam bawah laut sering disebut dengan Sea Walker yang berarti

(13)

menjelajahi lautan

2. Diving dan juga Snorkeling. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan peralatan menyelam. Tujuan kegiatan ini selain untuk rekreasi juga sebagai sarana untuk mempelajari keragaman kehidupan yang ada di lautan.

. Kegiatan menjelajahi ini biasanya sering dilakukan disekitar pantai atau perairan dangkal.

3. Olahraga Air. Jenis kegiatan seperti Speedboat, berselancar dan Mengayuh perahu masuk dalam kategori ini.

4. Menikmati hasil laut. Bagi yang gemar menikmati ikan, jenis kegiatan ini pasti tak akan pernah terlewatkan. Menikmati hasil laut yang didapat secara langsung dari lautan tentu memiliki cita rasa yang berbeda.

5. Eko Wisata Bahari atau yang lebih dikenal dengan kegiatan konservasi bertujuan memberikan pengetahuan pada wisatawan untuk menjaga ekosistem pantai dan laut dari kerusakan.

3.6.2 Potensi Wisata Bahari

Wisata Bahari memiliki banyak sekali potensi. Berikut ini adalah beberapa potensi tersebut:

1. Meningkatkan Ekonomi.Jenis wisata kelautan akan memiliki dampak secara langsung pada warga masyarakat di sekitar pantai dan lautan. Warga sekitar bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari menawarkan jasa maupun produk kepada wisatawan.Adapun sektor ekonomi juga akan bergerak ke arah positif seiring dengan semakin cepatnya perputaran uang dan jasa di suatu wilayah.

(14)

2. Meningkatkan pendapatan daerah.Pendapatan daerah dari sektor wisata akan naik secara signifikan.

3. Sarana Konservasi.Setiap wisatawan bisa mengetahui beragam hal yang berkaitan dengan dunia kelautan dan diharapkan hal tersebut bisa menambah kesadaran untuk menjaga kelestarian alam.

4. Sarana Pendidikan.Tiada hal yang lebih baik dari belajar secara langsung dengan melihat dan mengetahui objek yang sedang dipelajari. Dengan melakukan kegiatan rekreasi bahari setiap wisatawan akan mendapatkan pengetahuan mengenai banyak hal yang berkaitan dengan kelautan.

3.6.3 Keunikan Wisata Bahari

Berikut ini adalah keunikan jenis wisata ini yang membedakannya dengan Pariwisata yang lain:

1. Terdapat banyak hal baru yang bisa dipelajari. Saat kita berjalan di sekitar pantai, kita akan menjumpai banyak hal baru yang bahkan mungkin tidak pernah kita jumpai sebelumnya. Begitu juga saat kita menjelajahi lautan. Akan terdapat begitu banyak hal yang bisa diketahui dari kegiatan tersebut.

2. Lokasi cukup sejuk dan lapang. Jenis Pariwisata Kelautan pada umumnya memiliki lokasi yang sangat luas serta terdapat hembusan angin yang cukup sejuk untuk dirasakan.

3. Menikmati keindahan matahari yang muncul dan tenggelam di lautan. Menikmati pesona matahari yang muncul saat fajar menyingsing serta saat tenggelam di waktu senja terasa sangat luar biasa.

(15)

BAB IV

PERAN PANTAI BALI LESTARI DALAM PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

4.1 Sejarah Pantai Bali Lestari

Dahulu pantai Bali Lestari bernama pantai Lestari Indah, Pantai Bali Lestari dibuka untuk umum pada tahun 2016 dengan konsep bangunan dan budaya bali.Pantai Bali Lestari adalah salah satu pantai yang terletak di dataran pantai bagian Sumatera Timur Selat Malaka.Dimana dulunya sebelum dijadikan sebagai objek wisata, pantai ini ditumbuhi hutan mangrove.Dan karena penduduk di daerah ini adalah mayoritas nelayan, maka untuk memudahkan akses mencari ikan mereka membersihkan hutan mangrove sehingga lama-kelamaan hutan mangrove pun bersih.

Dengan berkembangnya jaman, dan munculnya industri pariwisata, dan karena pantai ini tempatnya yang strategis, pemandangan yang indah, dan tempatnya tidak terlalu jauh dari kota maka muncul inisiatif-inisiatif penduduk setempat yang biasanya bekerja sebagai nelayan untuk menambah pendapatannya maka mereka mengembangkannya menjadi daerah objek wisata yaitu pada tahun 2016. Makin ramai yaitu kirakira pada tahun 2007 diperkirakan ribuan pengunjung /perhari khusunya pada hari libur atau hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri.

Pantai Bali Lestari selalu menjadi destinasi impian dan rujukan destinasi wisata di Indonesia. Hal itu pula yang menginspirasi pengelola Pantai Bali Lestari, di Kecamatan Pantai Cermin, Sergai, menyulap suasana pantai identik dengan suasana

(16)

Bali.Hal itu dilakukan untuk memberikan suasana sedang berada di Bali. Karena tidak semua orang bisa ke Bali dengan beban ongkos transportasi yang mahal, tapi masyarakat Sumatera Utara bisa dipastikan bisa menikmati suasana Bali di Pantai Bali Lestari karena mudah diakses dan cukup bayar Rp 5 ribu perorang. "Pantai Bali Lestari hadir untuk memanjakan masyarakat, merealisasikan harapan ingin melihat suasana Bali. Kalau dari Medan ke Bali biaya bisa jutaan, kalau ke tempat ini sangat terjangkau .

Selain mencari suasana Bali, kawasan pantai yang cukup luas, area pasir yang bersih dan pepohonan yang rimbun juga mendukung objek wisata ini selalu ramai setiap weekendnya. Begitu masuk pintu gerbang, wisatawan disambut pepohonan rimbun yang berbaris dengan balutan corak sarung Bali yaitu hitam putih kotak-kotak. Kemudian, batu ukiran orang Bali sedang menari dan ukiran rumah Bali serta ornamen Bali di tiap sisi nya, seperti payung dan lampu hiasnya.Wisatawan juga bisa berfoto-ria di gapura yang dibangun mirip gapura Bali sebelum masuk ke ke kawasan bibir laut.

Ada juga restoran Bali Lestari yang menawarkan menu makanan pantai seperti ikan bakar, udang goreng, cumi tumis dan lain-lain. Saat masuk restoran, wisatawan juga masih merasakan suasana Bali, yakni ada musik khas Bali,ornamen Bali di pintu masuk, meja, hingga dinding. Bagi wisatawan yang lebih menyukai makan di outdoor sambil melihat pemandangan, di sana juga ada tempat makan yang disediakan di bawah pohon dan payung. Wisatawan bisa bermain di pasir, mandi dengan ban, atau bermain banana boat.Banyak fasilitas yang disediakan untuk membuat wisatawan betah dan puas menikmati pemandangan pantai.Momen yang

(17)

paling ditunggu adalah saat senja.Wisatawan banyak mendokumentasikan awan merah serta kilasan awan di warna pantai yang menjadi sedikit merah."Di sini kalau mau malam, awannya bagus, ya walaupun tidak dapat pemandangan sunset, tapi awannya juga sudah dapat memuaskan wisatawan, Untuk mencapai lokasi, wisatawan bisa melalui Rumah Makan Simpang Tiga, Perbaungan.Jarak tempuhnya sekitar 10 km menuju lokasi.Setelah menemukan bundaran Pantai Cermin, wisatawan dapat melihat petunjuk plang menuju Pantai Bali Lestari tinggal lurus sekitar 1 kilometer lagi.

4.2. Sejauh mana Peran Pantai Bali Lestari dijadikan sebuah objek wisata di Kabupaten Serdang Bedagai

Pantai Bali Lestari Medan kini menjelma menjadi destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan lokal. Pantai yang dulu dikenal dengan nama Pantai Lestari indah itu kini telah bersolek lebih cantik. Hasilnya, pantai ini pun jadi salah satu lokasi wisata yang tengah ngehits di Medan. Konsep baru memang berhasil mengubah citra pantai yang satu ini.Dengan penampilan barunya itu, para pengunjung bisa merasakan suasana seperti di Pulau Bali.Mulai dari hiasan ornamen yang ada hingga suasana yang dihadirkan.Jadi, masyarakat Medan pun tidak perlu jauh-jauh ke Pulau Dewata kalau ingin merasakan suasana ala Bali.

Ketika pertama kali menjejakkan kaki ke Pantai Bali Lestari Medan ini, para pengunjungakan bisa menyaksikan keberadaan gapura yang punya bentuk mirip seperti gapura di Bali. Tak hanya itu, di sini juga terdapat payung-payung yang diertai

(18)

dengan alunan musik tradisional Bali.Perubahan konsep ini terbukti manjur, dan Bali Lestari kini ramai dikunjungi wisatawan.

4.3. Bagaimana Peran Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam meningkatkan arus kunjungan wisata pada Pantai Bali Lestari

Ketika suatu objek wisata daerah ingin dikembangkan, maka perlu adanyacampur tangan pemerintah daerah ataupun perhatian dari pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.Apalagi objek wisata ini mempunyai potensi yang baik dan layak dijadikan salah satu objek wisata di Kabupaten Serdang Bedagai. Karena pantai ini perlu perhatian khusus oleh pemerintah daerah terutama dalam pengelolaan kawasan tersebut agar kawasan ini dapat menjadi objek wisata yang Mendapatkan pekerjaan masyarakat ini adalah petani dan nelayan.Tetapi kalau pemerintah ikut campur tangan dalam pengelolaan pantai ini, baik sarana maupun prasarana maka pantai ini bisa jadi objek wisata unggulan di Kabupaten Serdang Bedagai. Apabila pemerintah tidak juga memperhatikan aset ini pasti barang tentu objek wisata ini tidak akan bisa menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW). Sungguh sangat disayangkan apabila ini terjadi, karena kita lihat pantai ini sangat baik apabila dibandingkan dengan pantai lain, keindahan alamnya, airnya lebih jernih yang tidak ada bandingannya dengan pantai yang ada di Serdang Bedagai.

Setelah saya mewawancarai pihak pengelola tentang campur tangan pemerintah, maka mereka mengatakan bahwa sampai sekarang ini belum ada campur tangan pemerintah dalam pengembangan pantai ini. Padahal pantai ini sudah dikelola

(19)

lebih kurang delapan tahun dan pihak pengelola juga sudah sering meminta pertolongan kepada pemerintah tetapi pemerintah tidak menanggapi permintaan mereka, walaupun pemerintah sudah berulang kali ke pantai ini.

4.3.1 Sarana

Sarana adalah perusahaan yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang terpenting adalah untuk membuat agar para wisatawan dapat lebih lama tinggal di tempat atau daerah yang dikunjunginya.

4.3.2 Prasarana

Prasarana (infrastructure) kepariwisataan sesungguhnya merupakan “touristsupply” yang perlu dipersiapkan atau disediakan bila akan mengembangkanindustri pariwisata, karena kegiatan pariwisata pada hakekatnya tidak lain adalah salah satu kegiatan dari sektor perekonomian juga.

Adapun sarana yang tersedia di daerah objek wisata Pantai Bali lestari ini adalah

1) Pondok-pondok/ tempat istrahat pengunjung 2) Kamar Mandi/tempat ganti pakaian

3) Warang-warung tempat wisatawan belanja makanan dan minuman 4) Tempat parkir roda dua dan roda empat

Dan prasarana yang tersedia di pantai ini adalah : 1. Akses jalan menuju daerah objek wisata 2. Telekomunikasi

(20)

Cara lain peran pemerintah daam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dengan cara berikut;

1. Meningkatkan promosi objek wisata tersebut kepada orang-orang baik itu melalui Brosur,Koran, TV, Internet dan lain-lain.

2. Meningkatkan aksebilitas menuju daerah tujuan wisata

3. Mengembangkan potensi wisata bahari, dengan memenuhi sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan wisatawan.

4. Mengembangkan sistem informasi yang handal dan terpercaya. 5. Mengembangkan kerja sama antara pengelola dengan travel

6. Mendukung pelaksanaan evev-even dan hiburan wisata yang tertuang dalam kalender wisata dan kuantitas yang semakin meningkat.

4.4. Dampak Pengembangan Objek tersebut bagi Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai.

Secara harafiah dalam kamus Bahasa Indonesia pembangunan berasal dari kata bangun yang mengandung arti sadar, bangkit berdiri atau bentuk. Membangun dapat berarti mendirikan, membuat atau membina.Pembangunan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat tidak hanya terbatas pada sektor ekonomi saja tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya kebutuhan akan rekreasi. Salah satu kebutuhan akan rekreasi adalah melakukan kunjungan ke obyek wisata yang salah satunya adalah obyek wisata bahari. Wisata bahari dapat diartikan sebagai kunjungan ke obyek wisata untuk menyaksikan

(21)

keindahan lautan. Pantai bali lestari merupakan salah satu kawasan yang potensial menjadi tempat kunjungan wisata khususnya masyarakat juga pelajar dari luar daerah.

Perkembangan daerah pariwisata dapat menimbulkan dampak positif dan negatif baik dari segi sosial maupun ekonomi.Selain itu dapat juga meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan peluang kerja. Disisi lain muncul juga masalah baru berupa berubahnya sikap masyarakat yang menjadi lebih materialistis. Dari segi sosial budaya masyarakat akan terjadi proses pembauran kebudayaan yang berbeda antara pengunjung dan masyarakat lokal dan efeknya akan merusak nilai-nilai kebudayaan masyarakat setempat karena penduduknya lebih tertarik mengadopsi nilai-nilai budaya asing tanpa menghayati esensinya.

Penelitian ini mengungkapkan berbagai dampak positif dan negatif seperti diterangkan dimuka, meskipun secara sepintas akan disinggung dan dibahas pula. Tekanan dari penelitan ini adalah mencoba menggungkap dampak industri pariwisata terhadap segala aktivitas penduduk di sekitar lokasi objek wisata yang diteliti, yang meliputi pengaruh bidang sosial dan ekonomi. Kegiatan industri pariwisata yang banyak mendatangkan keuntungan materi dan membuka peluang kerja, tidak boleh dinilai dari satu sisi saja, khususnya sisi ekonomi, karena kegiatan pariwisata juga mampu memperkenalkan gaya hidup dan nilai-nilai baru yang kadang-kadang terasa asing bagi penduduk setempat. Masalahnya sekarang ialah bagaimana tujuan baik itu tidak mendatangkan kekecewaan di kemudian hari karena dalam setiap kali menjalankan usaha karena selain mendatangkan keuntungan bisa juga akan mendatangkan kerugian bagi orang lain.

(22)

Begitu pula yang pada saat ini dirasakan oleh masyarakat terkhusus pedagang di objek wisata Pantai Bali Lestari, sesungguhnya banyak dari mereka merasa khawatir bahwa perkembangan pariwisata yang amat pesat itu akan mendatangkan dampak sosial budaya yang tidak diinginkan. Bahkan banyak orang yang beranggapan bahwa membanjirnya wisatawan asing dapat menganggu kelestrian lingkungan dan membawa pengaruh sosial terhadap penduduk setempat. Kekhawatiran tersebut memang dapat dipahami, sebab banyak orang beranggapan bahwa sesuatu kebudayaan itu akan tetap utuh atau lestari kalau tidak tersentuh oleh pengaruh kebudayaan lain. Kontak-kontak budaya yang terjadi akan merangsang penduduk untuk mengembangkan kebudayaannya sesuai dengan kemampuan adaptasi mereka menyerap unsur-unsur kebudayaan yang dianggap cocok. Tetapi apabila dilakukan dengan benar dan tepat maka pariwisata dapat memaksimalkan keuntungan dan dapat meminimalkan permasalahan. Penduduk setempat mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pengembangan obyek wisata, karena penduduk setempat mau tidak mau harus terlibat langsung dalam aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan kepariwisataan di daerah tersebut, misalnya bertindak sebagai tuan rumah yang ramah, produsen cindera mata yang memiliki ke khasan dari obyek tersebut dan turut menjaga keamanan lingkungan sekitar sehingga membuat wisatawan yakin, tenang, aman selama mereka berada di obyek wisata tersebut. Akan tetapi apabila suatu obyek wisata tidak dikembangkan atau ditangani dengan baik atau tidak direncanakan dengan matang, dapat menyebabkan kerusakan baik secara lingkungan maupun dampak-dampak negatif terhadap ekonomi maupun sosial.

(23)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pantai Bali Lestari memiliki panorama pantai yang indah dan tidak kalah dengan objek wisata lainnya yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai. Objek wisata ini memiliki potensi yang unik, berupa keindahan air pantai yang berwarna putih,serta pasir putih dan kebersihan airnya ditambah dengan ornamen budaya Bali dan deru ombak yang deras seperti di Bali. Dengan adanya potensi yang menarik yang disuguhkan oleh Pantai Bali Lestari tersebut, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik kepariwisataan dan pada gilirannya dapat menarik datangnya pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan suatu perencanaan yang matang, kawasan wisata alam ini dapat dikembangkan tanpa melupakan konsep kepariwisataan yang berkelanjutan.Konsep kepariwisataan yang menyebutkan pembangunan pariwisata berkelanjutan harus menjaga kelestarian Sumber Daya Alam dan Budaya.Dengan pengembangan kepariwisataan tersebut, sebaiknya tidak mengeksploitasi Sumber Daya Alam dan pemanfaatan tidak menyisakan kerusakan lingkungan secara permanen, serta pemanfaatannya harus melibatkan masyarakat lokal.Artinya pembangunan pariwisata bertujuan untuk memberi keuntungan optimal bagi pemangku kepentingan dan nilai kepuasan bagi wisatawan dalam jangka panjang.

(24)

5.2 Saran

Dari beberapa kesimpulan yang telah di sajikan dalam penelitian ini, maka saran dari penulis antara lain sebagai berikut :

1. Agar pihak pengelola objek wisata Pantai Bali Lestari dapat memelihara dan meningkatkan pelayanan terbaik kepada pengunjung, sehingga objek wisata Pantai Bali Lestari lebih maju lagi dapat hal peningkatan jumlah pengunjung dan hendaknya pengelola memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pengunjung lainnya. 2. Bagi para pengunjung diharapkan agar memperhatikan segala peraturan yang ada

dan ikut menjaga kelestarian lingkungan di objek wisata Bali Lestari dengan demikian objek wisata Pantai Bali Lestari tetap bersih, aman, nyaman, sejuk dan segar bagi pengunjung.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian lanjutan mengenai jenis logam berat yang berbeda serta parameter lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap akumulasi logam berat oleh organisme seperti suhu, pH

Saat ini melalui salah satu program kegiatannya, DED Rehabilitasi Sedang Berat Gedung Kantor , Pemrintah Kota Manado telah mengarahkan suatu kebijakan

Adapun evaluasi untuk PkM ini terhadap siswa-siswi setelah melakukan praktikum, latihan dan diskusi yaitu mereka dapat memahami proses pembuatan website sederhana

maka model regresi dapat digunakan untuk mempredeksi kinerja auditor atau dengan kata lain Independensi, Kompetensi, Komitmen Organisasi, Pengalaman, Motivasi Auditor

Manajemen perusahaan dapat mempercepat pengakuan pendapatan apabila pencatatan atas penjualan yang dilakukan oleh perusahaan ketika pembeli memiliki kemampuan

PENGGUNAAN TIMBANGAN ANALITIK Dipastikan dg menekan ke-empat sudut timbangan Menyalakan timbangan 1 set battery digunakan rata-rata untuk 40-50 subyek Memasang battery

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan teknis penyelenggaraan usaha peternakan puyuh di Desa Jati Mulyo, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai dan desa

Berapakah perbandingan komposisi karbopol dan HPMC dalam sediaan gel ekstrak kulit pisang ambon ( Musa paradisiaca L.) yang menghasilkan formula paling optimum