ROUTERBOARD 750 PADA SMK
MADYATAMA PALEMBANG
MANAJEMEN BANDWIDTH USER HOTSPOT MIKROTIK MENGGUNAKAN ROUTERBOARD 750 PADA SMK MADYATAMA PALEMBANG
NURHAYANI
AMIK Bina sriwijaya Palembang
Nurhayani141169@gmail.com
Abstrak
Penulis melakukan penelitian Memanajemen Bandwidth User Hotspot Mikrotik Menggunakan Routerboard 750 di SMK Madyatama Palembang. Untuk membangun dan mengotimalkan Bandwidth pada jaringan hotspot Mikrotik di SMK Madyatama Palembang. Dalam penggunaanya pemanfaatan bandwith pada jaringan hotspot Mikrotik, Routerboard 750 dapat di jadikan server yang handal untuk mengotimalkan Bandwidth pada jaringan hotspot. Pada penelitian ini Metode yang di gunakan adalah Network Development Life Cycle (NDLC). NDLC merupakan suatu pendekatan proses dalam komunikasi data yang menggambarkan siklus yang awal dan akhirnya dalam membangun jaringan komputer yang mencakup sejumlah tahapan, yaitu : Analisis, Desain, Simulasi, Implementasi, Monitoring, dan Manajemen. Hasil penelitian ini adalah setiap klien dapat terhubung dengan koneksi internet pada jaringan hotspot. Kata kunci: Routerboard, hotspot, Mikrotik, Bandwidth.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembang teknologi informasi sekarang ini sudah merambah ke berbagai bidang termasuk pendidikan. Semakin berkembang teknologi informasi sekarang ini, maka kebutuhan akan informasi saat ini semakin meningkat. Dimana setiap orang membutuhkan informasi dalam waktu yang cepat, singkat dan akurat oleh karena itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat mendukung akan hal tersebut salah satunya adalah ketersediaan koneksi internet yang cepat dan stabil. Tidak terlepas dari hal itu layanan bandwidth internet memegang peran yang sangat penting. Akan tetapi kenyataan sekarang ini kapasitas bandwidth yang besar sangatlah mahal, sehingga suatu institusi harus dapat secara bijak menggunakan
bandwidth yang tersedia dengan sebaik
mungkin. Dengan adanya ketersediaan
bandwidth tersebut diharapkan bisa melayani ratusan pengguna yang ingin menggunakan internet secara bersamaan khususnya dalam institusi sekolah yaitu guru dan murid. Oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan baik kapasitas
bandwidth maupun pengguna, karena jika
tidak diatur kemungkinan besar traffic dan bandwidth akan penuh ketika digunakan oleh beberapa pengguna saja. Selain itu masalah yang sering muncul di institusi khususnya sekolah adalah siapa saja yang memiliki hak akses atas koneksi
internet. Sekolah Menengah
Kejuruan Madyatama Palembang merupakan sekolah swasta yang terletak di jalan Pertahanan III RT.41 16 ULU, Disekolah SMK Madyatama Palembang memiliki siswa yang lebih dari 500 siswa
dan memiliki ruang laboratorium komputer yang ada dilantai 1 dan lantai 2. Jaringan dilantai 1 dan 2 menggunakan kabel LAN (Local Area Network) dan di kantor menggunakan wifi. SMK Madyatama Palembang memiliki permasalahan pada saat ini belum adanya
hotspot dan banyaknya user. Oleh karena
itu SMK Madyatama Palembang belum optimal dalam manajemen bandwidth. Untuk memudahkan dan mengoptimalisai di dalam pengaturan bandwidth dan user perangkat yang sering digunakan yaitu
mikrotik. Karena salah satu paket yang
terdapat di dalam mikrotik ialah
bandwidth management dan user management. Hal tersebut dilakukan supaya semua pengguna internet bisa melakukan akses ke internet dan bisa merasa nyaman dalam menggunakan internet, nyaman dalam hal ini kelancaran di dalam menggunakan layanan internet. Dengan mikrotik, administrator
dimudahkan dalam melakukan
pengaturan bandwidth dan monitoring
traffic melalui media grafik. Diharapkan
dengan melakukan pengaturan dan pembagian bandwidth sesuai kebutuhan, dapat mengoptimalkan ketersediaan
bandwidth internet yang ada serta mampu
memonitoring pengguna (user). Mikrotik OS merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Bandwidth User Hotspot Mikrotik Menggunakan Routerboard 750 di SMK Madyatama Palembang”.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulis adalah untuk mengimplementasikan bagaimana pembagian bandwidth user hotspot mikrotik menggunakan routerboard 750.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer
Menurut Budisetyo, dkk
(2016:11), jaringan komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Menurut Nugroho (2016:9), jaringan komputer merupakan sebuah konsep hubungan atau interkoneksi antar komputer. Pada prakteknya, perangkat akhir yang dihubungkan sehingga membentuk sebuah konsep jaringan tidak hanya komputer, bisa juga laptop, server atau smart phone.
Menurut Kustanto dan Saputro (2015:1), jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan komunikasi data dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media komuikasi (kabel atau nirkabel), sehingga komputer-komputer tersebut dapat berbagi informasi, data, program-program dan penggunaan perangkat keras secara bersama.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang saling terhubung melalui media komuikasi (kabel atau
nirkabel), untuk dapat berbagi informasi dan data.
Gambar 1 Jaringan Komputer (Sumber:http://www.powertel.co.id) 2.2 LAN (Local Area Network)
Menurut Budisetyo, dkk
(2016:13), LAN (Local Area Network) adalah tipe jaringan yang hanya dapat menghubungkan sejumlah komputer yang ada dalam suatu lokasi dengan jarak dekat dan terbatas seperti dalam ruangan atau gedung. LAN dapat menggunakan media penghubung seperti kabel serta wireless (tanpa kabel).
Menurut Nugroho (2016:14), LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan yang terdapat dalam satu gedung, kantor, atau kampus. LAN tidak terpaku pada jumlah perangkat yang dihubungkan, akan tetapi lebih mengacu kepada penempatan jaringan pada tempat yang sama.
Menurut Kustanto dan Saputro (2015:4), LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer dengan jangkauan area yang terbatas dan hubungan fisik antar komputer saling berdekatan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa LAN (Local
Area Network) adalah jaringan komputer
yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil dan jangkauan areanya
sangat terbatas seperti dalam ruangan, gedung, sekolah atau yang lebih kecil
Gambar 2 Local Area Network (Sumber:http://www.powertel.co.id)
2.3 Pengertian WLAN (Wireless Local Area Network)
Menurut Budisetyo, dkk
(2016:22), WLAN (Wireless Local Area
Network) adalah jaringan komputer yang
menggunakan gelombang sinyal radio sebagai media transmisi data. Informasi atau data ditransfer dari satu perangkat ke perangkat lain tanpa mengunakan kabel sebagai media perantara.
Menurut Nugroho (2016:93),
WLAN (Wireless Local Area Network)
adalah konsep jaringan LAN dimana media yang digunakan adalah nirkabel
(wireless).
Menurut Kustanto dan Saputro (2015:22), WLAN (Wireless Local Area
Network) adalah jaringan nirkabel yang
menggunakan gelombang radio sebagai sarana penyampaian informasi paket data.
Wireless merupakan perangkat jaringan
yang fleksibel, baik dari perawatan, kerapian dan instalasi infrastrukturnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa WLAN (Wireless Local Area Network) adalah
jaringan komputer yang menggunakan gelombang sinyal radio sebagai media transmisi data. Jaringan Wireless
merupakan sistem komunikasi data yang
flexibel sebagai alternatif untuk Wired
LAN atau jaringan kabel. Dengan menggunakan teknologi radio frequency,
Wireless LAN mengirim dan menerima
data lewat udara.
2.4 Topologi Jaringan
Menurut Budisetyo, dkk
(2016:16), topologi jaringan merupakan gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi komputer server, komputer
client atau workstation, hub atau switch,
pengkabelan dan komponen jaringan yang lain.
Menurut Kustanto dan Saputro (2015:8), topologi jaringan adalah infrastruktur fisik jaringan komputer yang digunakan untuk mengimplimentasikan
LAN.
Menurut Athailah (2013:8), topologi jaringan adalah sebuah jaringan komputer dibentuk berdasarkan model atau disebut juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa topologi jaringan adalah gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan
yang digunakan untuk
mengimplimentasikan untuk membangun jaringan komputer.
Gambar 3 Wireless Local Area Network (Sumber: http://coretanpasir.blogspot.co.id)
Gambar 2.4 Topologi Jaringan (Sumber:
https://karivqi.wordpress.com) 2.5 Topologi Star
Menurut Budisetyo, dkk
(2016:18), topologi star merupakan topologi yang mempunyai bentuk fisik layaknya bintang, dimana setiap node dihubungkan ke pusat. Jadi, setiap
transfer data selalu melalui pusat. Media
transmisinya bersifat tertutup dan setiap
client memiliki kabel tersendiri untuk
langsung berhubungan dengan komputer
server, sehingga apabila salah satu client
mengalami kegagalan, maka client yang lain tetap bisa berkomunikasi atau terhubung dengan komputer server.
Menurut Kustanto dan Saputro (2015:8), topologi star adalah jaringan
komputer yang menggunakan
concentrator (hub atau switch) sebagai
pengatur paket data.
Menurut Athailah (2013:12), topologi star merupakan topologi yang paling banyak digunakan saat ini, dapat dikatakan hampir semua jaringan komputer menggunakan topologi jenis ini. Dalam topologi star, jaringan terpusat pada perangkat yang dinamkan hub atau
swicth, dimana perangkat ini akan menghubungkan node-node yang ada dalam jaringan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa topologi star
adalah jaringan komputer yang mempunyai bentuk fisik layaknya bintang, dimana setiap node dihubungkan ke concentrator (hub atau switch) sebagai pengatur paket data.
2.6 Manajemen
Menurut siswanto (2014:1), Istilah manajemen (Management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan pesrpektif yang berbeda, misalnya pengelolahan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan,
kepemimpinan, pemimpin,
ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya.
Menurut Ruslan Rosadi (2016:1), Manajemen berasal dari kata manage (bahasa latinya manus) yang bearti: memimpin, menangani, mengatur, atau membimbing.
Menurut Junaidi Fajar (2014:35), Manajemen bukan tindakan yang bersifat tunggal, namun serangkaian tindakan yang tertata dalam alur proses tertentuyang telah direncanakan sebelumnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen bearti memimpin, menangani, mengatur, atau membimbing serangkaian tindakan yang tertata dalam alur proses tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.
Gambar 2.5 Topologi Star (Sumber:http://vengenzblog.blogspot.co.id)
2.7 Bandwidth
Menurut Pratama (2014:591),
Bandwidth didefinisikan sebagai lebar
pita jaringan computer yang menentukan kecepatan akses jaringan Komputer
Menurut Hartono Rudi dan Purnomo Agus (2015:15) Bandwidht
adalah ukuran dari sebuah wilayah / lebar / daerah frekuensi.
Menurut Alamsyah Fahrizal (2014:35) Bandwidht adalah Jumlah data yang di transfer ke dan dari situs ke pengunjung.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bandwidth
adalah data yang di transfer ke dan dari situs pengunjung yang memiliki ukuran tertentu melalui jaringan komputer.
2.8 Hotspot
Menurut Sofana (2013:445)
Hotspot adalah area akses internet menggunakan teknologi 802.11b (Wi-Fi) yang dapat dinikmati oleh pengguna.
Menurut Agusli (2010:53)
Hotspot adalah area yang dilingkupi oleh
jaringan internet tanpa kabel (wireless). Menurut Purbo (2014:279)
Hotspot adalah sebuah wilayah terbatas
yang dilayani oleh satu atau sekumpulan
Acces Point warless lan standar 802.11a/b/g.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Hotspot adalah suatu area yang memiliki layanan internet menggunakan teknologi wireless yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.
2.9 Mikrotik
Menurut Budisetyo, dkk (2016:2),
mikrotik merupakan perangkat lunak yang
berfungsi sebagai sistem operasi yang diinstal pada PC (Personal Computer).
Menurut Kustanto dan Saputro (2015:55), mikrotik merupakan sistem operasi jaringan yang berbasis linux dan banyak digunakan oleh Internet Service
Provider untuk keperluan firewall atau router network.
Menurut Athailah (2013:18),
mikrotik adalah sebuah merek dari sebuah
perangkat jaringan, pada awalnya
mikrotik hanyalah sebuah perangkat lunak
atau software yang di install dalam komputer yang digunakan untuk mengontrol jaringan, tetapi dalam perkembangannya saat ini telah menjadi sebuah device atau perangkat jaringan yang handal dan harga yang terjangkau, serta banyak digunakan pada level perusahaan penyedia jasa internet (ISP).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mikrotik
merupakan software yang berfungsi sebagai sistem operasi berbasis linux yang di install dalam komputer dan digunakan sebagai firewall atau router
network.
2.10 Routerboard
Menurut Budisetyo, dkk
(2016:18), routerboard adalah perangkat
Gambar 2.6 Bandwidth
yang menggantikan PC sebagai wadah bagi sistem operasi router OS.
Routerboard dibentuk dengan ukuran kecil dan sederhana, routerboard sangat efektif digunakan dan diletakan pada tempat-tempat yang sulit dijangkau terutama pada dinding, atap dan puncak menara.
Menurut Athailah (2013:19),
routerboard adalah router embedded
produk dari mikrotik. Routerboard seperti sebuah PC mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard menggunakan routerOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.
Menurut Purbo (2006:5),
routerboard merupakan hardware
(Router) yang didesain oleh miktotik.
routerboard memiliki beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan kebutuhan. routerboard menggunakan routerOS sebagai software atau sistem
operasinya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa routerboard merupakan router embedded produk dari
mikrotik yang menggantikan PC sebagai
wadah bagi sistem operasi routerOS. 3 ANALISIS DAN DISAIN 3.1 Analisa Jaringan
3.1.1 Analisa Jaringan yang sedang berjalan
Topologi yang sedang berjalan di
SMK Madyatama Palembang
menggunakan topologi star, pada saat ini menggunakan media kabel dan werless sebagai penghubung komponen jaringan
atau internet,serta telah memiliki koneksi internet menggunakan Internet Service
Provider (ISP) indihome dan memiliki
kecepatan 20 Mbps , Modem berfungsi sebagai router yang terhubung langsung ke server lalu terhubung ke client melalui perantara switch hub 24 port dengan menggunakan IP kelas C.
3.2 Metode Pengembangan Sistem (Perancangan)
Metode desain dan implentasi yang digunakan penulis adalah Network
Development Life Cycle (NDLC). NDLC
merupakan suatu pendektan proses dalam komunikasi data yang menggambarkan siklus yang awal dan akhirnya dalam membangun jaringan komputer yang mencakup sejumlah tahapan, yaitu : Analisis (analysis) Tahap awal ini dilakukan dengan menganalisa permasalahan yang ada, analisa keinginan
user, dan analisa perancangan jaringan
komputer berbasis routerboard mikrotik 750 r2
1. Analisis (Analysis)
Tahap awal ini dilakukan dengan menganalisis permasalahan yang ada, analisa perancangan jaringan komputer berbasis Mikrotik pada SMK Madyatama yang akan diimplementasikan dengan cara
Gambar 3.2 Jaringan yang sedang berjalan di SMK Madyatama Palembang
mengumpulkan data melalui pengamatan (observasi).
2. Desain (design)
Penulis melakukan desain atau perancangan topologi jaringan terhadap sistem yang akan dibangun menggunakan software visio 2003. 3. Simulasi (simulation)
Penulis melakukan penerapan sistem dalam sekala kecil dengan hanya menerapkan pada jaringan hotspot dengan menggunakan 1 buah server dan 2 buah client.
4. Implementasi (Implementation) Ditahapan implementasi, peneliti akan menerapkan semua yang telah
direncanakan dan didesain
sebelumnya. 5. Monitoring
Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang peting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada infrastruktur jaringan komputer.
6. Management
Untuk menjaga agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama di butuhkan perawatan dan pemeliharan. 3.3 Perancangan Jaringan
3.3.1 Alat dan Bahan
Dalam pelaksanaan penelitian ada beberapa kebutuhan yang harus dipersiapkan yaitu meliputi :
a. Peralatan Hardware 1. Routerboard tipe 750 r2
2. Access Point TP-Link
3. Router 3G/4G 4. Modem 5. Rj45 6. Kabel UTP 7. Laptop b. Peralatan software
1. Sistem operasi windows 7 ultimate
2. Windows Application
Winbox 3. Visio 2003 3.3.2 Rancangan Jaringan
Topologi perancangan jaringan menggunakan topologi star, dimana
routerboard 750 r2 pengganti PC sebagai
wadah bagi sistem operasi router OS. yang berfungsi sebagai router jaringan,
bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi
sebagai hotspot server. Modem sebagai sumber internet dan access point sebagai media koneksi internet untuk hotspot. Rancangan jaringan menggunakan IP
Address kelas C. Dimana IP Addres
Modem 192.168.13.200/24, IP
Routerboard ether1 192.168.13.100/24
yang terhubung ke modem, ether2
192.168.12.100/24 yang terhubung ke
access point dan komputer atau laptop ient menggunakan IP address secara
otomatis.
Desain topologi yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan topologi
3.3.3 Rancangan bandwidth
Pada rancangan bandwidth menggunakan user profileis ini dapat di gambarkan sebagai beriku.
Dimana bandwidth user profiles
hotspot bisa di kelompokan menjadi beberapa bagian. Di dalam rancangan Pembagian bandwidth ini kecepatan yang di dapat dari Internet Service Provider (ISP) sebesar 20 Mbps yang akan di bagi menjadi dua user profiles.
User Profile 1 di jadikan sebagai user profile guru dengan kecepatan 7
Mbps dan user profile 2 di jadikan sebagai user profile siswa dengan kecepatan 3 Mbps. download dan upload memiliki kecepatan yang sama. Dan disini pada pengaturan winbox untuk mengatur bandwidthnya untuk memilih pada user profile guru yang kita buat sebelum nya terus mengisi Rete limit
(rx/tx) disin kita dengan 7M/7M, begitu
juga pada user profile siswa isi Rete limit
(rx/tx) di isi dengan 3M/3M, yang di masud dengan rx adalah upload dan tx adalah download.
4 HASIL
Metode yang dipakai oleh penulis dalam Manajemen Bandwidth User Hotspot Mikrotik Menggunakan Routerboard 750
di SMK Madyatama Palembang dangan hasil nya yaitu :
1. Hasil yang didapat sangat akurat,
Server Router Board Mikrotik dapat
menjadi server yang handal di
jaringan hotspot di SMK
Madyatama Palembang.
2. Dengan manajemen Bandwidth,
client dapat mengakses internet dengan stabil
6 KESIMPULAN
Dari penelitian ini diperoleh Kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Manajemen Bandwidth User Hotspot
Mikrotik Menggukan Routerboard 750
yang diterapkan pada jaringan di SMK Madiyatama Palembang terbukti cukup handal dalam mengatur
Bandwidth , karena mula-mula kecepatan 10Mbps dan di bagi menjadi dua yaitu 7Mbps dan 3Mbps, ketika claien melakukan coneksi internet, kecepatan yang di dapat tetap setabil. 2. Routerboard Mikrotik merupakan
sistem operasi yang tangguh sebagai
server jaringan hotspot. Dimana
Routerboard Mikrotik dapat melakukan pembagian Bandwidth,
pengaturan DHCP dan lain-lain
Gambar 3.3 rancangan jaringan
Bandwidth pada winbox
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Wagiana. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung: PT
Setia Purna Inves.
Athailah. 2013. Mikrotik untuk Pemula. Jakarta: MediaKita.
Aryando, Mahmud. 2010. IP Camera dan
Aplikasinya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Alam & Agus. 2008. Mengenal Wifi,
Hotspot,LAN, dan Sharing Internet.
Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Alamsyah .2014. E-Business Membangun
bisnis Hosting dan Domain.Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Agusli,Rachmat.2014. Panduan Koneksi
Internet di Laptop. Jakarta:
Mediakita.
Efendi, Makhfudli. 2009. Keperawatan
Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Enterprise, Jubilee. 2010. Koneksi Internet untuk Pemula. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Eazycom. 2006. Pengenalan Hardware.
Jakarta: : PT Elex Media
Komputindo.
Fahreza, Raya. 2008. Belajar Mudah
Merakit Komputer. Yogyakarta: Mediakom.
Junaedi, Fajar.2014. Manajemen media
masa. Yogyakarta: Mata Padi Presindo
Kustanto, Saputro. 2015. Belajar Jaringan Komputer Berbasis MikroTik OS. Yogyakarta: Gava
Media.
Madcoms. 2016. Manajemen Sistem Jaringan Komputer. Yogyakarta:
Andi Offset.
Madcoms. 2010. Sistem Jaringan Komputer untuk Pemula.
Yogyakarta: Andi Offset.
Nugroho, Kukuh. 2016. Jaringan Komputer Menggunakan Pendeketan Praktis. Purwokerto: Mediatera.
Pratama, Eka. 2014. Handbook Jaringan
Komputer. Bandung: Informatika.
Pora, Yusran. 2004. Selamat Tinggal
Sekolah. Yogyakarta: Media Pressindo.
Purbo. 2006. Internet Wireless dan Hotspot. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Ruslan, Rosady. 2016. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Depok: PT RajaGrafindo Persada. Setyaji, Jarot. 2010. Buku Pintar
Menguasai Komputer dan Laptop.
Jakarta: Media kita.
Suyanto. 2005. Teknologi Pengantar Informasi untuk Bisnis. Yogyakarta:
Andi Offset.
Siswanto.2014. Pengantar Manajemen. Jakarta:PT Bumi Aksara.