• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN BANDWIDTH USER HOTSPOT MIKROTIK MENGGUNAKAN ROUTERBOARD 750 PADA SMK MADYATAMA PALEMBANG. Nurhayani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN BANDWIDTH USER HOTSPOT MIKROTIK MENGGUNAKAN ROUTERBOARD 750 PADA SMK MADYATAMA PALEMBANG. Nurhayani"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ROUTERBOARD 750 PADA SMK

MADYATAMA PALEMBANG

(2)

MANAJEMEN BANDWIDTH USER HOTSPOT MIKROTIK MENGGUNAKAN ROUTERBOARD 750 PADA SMK MADYATAMA PALEMBANG

NURHAYANI

AMIK Bina sriwijaya Palembang

Nurhayani141169@gmail.com

Abstrak

Penulis melakukan penelitian Memanajemen Bandwidth User Hotspot Mikrotik Menggunakan Routerboard 750 di SMK Madyatama Palembang. Untuk membangun dan mengotimalkan Bandwidth pada jaringan hotspot Mikrotik di SMK Madyatama Palembang. Dalam penggunaanya pemanfaatan bandwith pada jaringan hotspot Mikrotik, Routerboard 750 dapat di jadikan server yang handal untuk mengotimalkan Bandwidth pada jaringan hotspot. Pada penelitian ini Metode yang di gunakan adalah Network Development Life Cycle (NDLC). NDLC merupakan suatu pendekatan proses dalam komunikasi data yang menggambarkan siklus yang awal dan akhirnya dalam membangun jaringan komputer yang mencakup sejumlah tahapan, yaitu : Analisis, Desain, Simulasi, Implementasi, Monitoring, dan Manajemen. Hasil penelitian ini adalah setiap klien dapat terhubung dengan koneksi internet pada jaringan hotspot. Kata kunci: Routerboard, hotspot, Mikrotik, Bandwidth.

(3)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembang teknologi informasi sekarang ini sudah merambah ke berbagai bidang termasuk pendidikan. Semakin berkembang teknologi informasi sekarang ini, maka kebutuhan akan informasi saat ini semakin meningkat. Dimana setiap orang membutuhkan informasi dalam waktu yang cepat, singkat dan akurat oleh karena itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat mendukung akan hal tersebut salah satunya adalah ketersediaan koneksi internet yang cepat dan stabil. Tidak terlepas dari hal itu layanan bandwidth internet memegang peran yang sangat penting. Akan tetapi kenyataan sekarang ini kapasitas bandwidth yang besar sangatlah mahal, sehingga suatu institusi harus dapat secara bijak menggunakan

bandwidth yang tersedia dengan sebaik

mungkin. Dengan adanya ketersediaan

bandwidth tersebut diharapkan bisa melayani ratusan pengguna yang ingin menggunakan internet secara bersamaan khususnya dalam institusi sekolah yaitu guru dan murid. Oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan baik kapasitas

bandwidth maupun pengguna, karena jika

tidak diatur kemungkinan besar traffic dan bandwidth akan penuh ketika digunakan oleh beberapa pengguna saja. Selain itu masalah yang sering muncul di institusi khususnya sekolah adalah siapa saja yang memiliki hak akses atas koneksi

internet. Sekolah Menengah

Kejuruan Madyatama Palembang merupakan sekolah swasta yang terletak di jalan Pertahanan III RT.41 16 ULU, Disekolah SMK Madyatama Palembang memiliki siswa yang lebih dari 500 siswa

dan memiliki ruang laboratorium komputer yang ada dilantai 1 dan lantai 2. Jaringan dilantai 1 dan 2 menggunakan kabel LAN (Local Area Network) dan di kantor menggunakan wifi. SMK Madyatama Palembang memiliki permasalahan pada saat ini belum adanya

hotspot dan banyaknya user. Oleh karena

itu SMK Madyatama Palembang belum optimal dalam manajemen bandwidth. Untuk memudahkan dan mengoptimalisai di dalam pengaturan bandwidth dan user perangkat yang sering digunakan yaitu

mikrotik. Karena salah satu paket yang

terdapat di dalam mikrotik ialah

bandwidth management dan user management. Hal tersebut dilakukan supaya semua pengguna internet bisa melakukan akses ke internet dan bisa merasa nyaman dalam menggunakan internet, nyaman dalam hal ini kelancaran di dalam menggunakan layanan internet. Dengan mikrotik, administrator

dimudahkan dalam melakukan

pengaturan bandwidth dan monitoring

traffic melalui media grafik. Diharapkan

dengan melakukan pengaturan dan pembagian bandwidth sesuai kebutuhan, dapat mengoptimalkan ketersediaan

bandwidth internet yang ada serta mampu

memonitoring pengguna (user). Mikrotik OS merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Bandwidth User Hotspot Mikrotik Menggunakan Routerboard 750 di SMK Madyatama Palembang”.

(4)

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulis adalah untuk mengimplementasikan bagaimana pembagian bandwidth user hotspot mikrotik menggunakan routerboard 750.

II. LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer

Menurut Budisetyo, dkk

(2016:11), jaringan komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

Menurut Nugroho (2016:9), jaringan komputer merupakan sebuah konsep hubungan atau interkoneksi antar komputer. Pada prakteknya, perangkat akhir yang dihubungkan sehingga membentuk sebuah konsep jaringan tidak hanya komputer, bisa juga laptop, server atau smart phone.

Menurut Kustanto dan Saputro (2015:1), jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan komunikasi data dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media komuikasi (kabel atau nirkabel), sehingga komputer-komputer tersebut dapat berbagi informasi, data, program-program dan penggunaan perangkat keras secara bersama.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang saling terhubung melalui media komuikasi (kabel atau

nirkabel), untuk dapat berbagi informasi dan data.

Gambar 1 Jaringan Komputer (Sumber:http://www.powertel.co.id) 2.2 LAN (Local Area Network)

Menurut Budisetyo, dkk

(2016:13), LAN (Local Area Network) adalah tipe jaringan yang hanya dapat menghubungkan sejumlah komputer yang ada dalam suatu lokasi dengan jarak dekat dan terbatas seperti dalam ruangan atau gedung. LAN dapat menggunakan media penghubung seperti kabel serta wireless (tanpa kabel).

Menurut Nugroho (2016:14), LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan yang terdapat dalam satu gedung, kantor, atau kampus. LAN tidak terpaku pada jumlah perangkat yang dihubungkan, akan tetapi lebih mengacu kepada penempatan jaringan pada tempat yang sama.

Menurut Kustanto dan Saputro (2015:4), LAN (Local Area Network) adalah sebuah jaringan komputer dengan jangkauan area yang terbatas dan hubungan fisik antar komputer saling berdekatan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa LAN (Local

Area Network) adalah jaringan komputer

yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil dan jangkauan areanya

(5)

sangat terbatas seperti dalam ruangan, gedung, sekolah atau yang lebih kecil

Gambar 2 Local Area Network (Sumber:http://www.powertel.co.id)

2.3 Pengertian WLAN (Wireless Local Area Network)

Menurut Budisetyo, dkk

(2016:22), WLAN (Wireless Local Area

Network) adalah jaringan komputer yang

menggunakan gelombang sinyal radio sebagai media transmisi data. Informasi atau data ditransfer dari satu perangkat ke perangkat lain tanpa mengunakan kabel sebagai media perantara.

Menurut Nugroho (2016:93),

WLAN (Wireless Local Area Network)

adalah konsep jaringan LAN dimana media yang digunakan adalah nirkabel

(wireless).

Menurut Kustanto dan Saputro (2015:22), WLAN (Wireless Local Area

Network) adalah jaringan nirkabel yang

menggunakan gelombang radio sebagai sarana penyampaian informasi paket data.

Wireless merupakan perangkat jaringan

yang fleksibel, baik dari perawatan, kerapian dan instalasi infrastrukturnya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa WLAN (Wireless Local Area Network) adalah

jaringan komputer yang menggunakan gelombang sinyal radio sebagai media transmisi data. Jaringan Wireless

merupakan sistem komunikasi data yang

flexibel sebagai alternatif untuk Wired

LAN atau jaringan kabel. Dengan menggunakan teknologi radio frequency,

Wireless LAN mengirim dan menerima

data lewat udara.

2.4 Topologi Jaringan

Menurut Budisetyo, dkk

(2016:16), topologi jaringan merupakan gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi komputer server, komputer

client atau workstation, hub atau switch,

pengkabelan dan komponen jaringan yang lain.

Menurut Kustanto dan Saputro (2015:8), topologi jaringan adalah infrastruktur fisik jaringan komputer yang digunakan untuk mengimplimentasikan

LAN.

Menurut Athailah (2013:8), topologi jaringan adalah sebuah jaringan komputer dibentuk berdasarkan model atau disebut juga topologi, jenis topologi yang digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa topologi jaringan adalah gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan

yang digunakan untuk

mengimplimentasikan untuk membangun jaringan komputer.

Gambar 3 Wireless Local Area Network (Sumber: http://coretanpasir.blogspot.co.id)

(6)

Gambar 2.4 Topologi Jaringan (Sumber:

https://karivqi.wordpress.com) 2.5 Topologi Star

Menurut Budisetyo, dkk

(2016:18), topologi star merupakan topologi yang mempunyai bentuk fisik layaknya bintang, dimana setiap node dihubungkan ke pusat. Jadi, setiap

transfer data selalu melalui pusat. Media

transmisinya bersifat tertutup dan setiap

client memiliki kabel tersendiri untuk

langsung berhubungan dengan komputer

server, sehingga apabila salah satu client

mengalami kegagalan, maka client yang lain tetap bisa berkomunikasi atau terhubung dengan komputer server.

Menurut Kustanto dan Saputro (2015:8), topologi star adalah jaringan

komputer yang menggunakan

concentrator (hub atau switch) sebagai

pengatur paket data.

Menurut Athailah (2013:12), topologi star merupakan topologi yang paling banyak digunakan saat ini, dapat dikatakan hampir semua jaringan komputer menggunakan topologi jenis ini. Dalam topologi star, jaringan terpusat pada perangkat yang dinamkan hub atau

swicth, dimana perangkat ini akan menghubungkan node-node yang ada dalam jaringan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa topologi star

adalah jaringan komputer yang mempunyai bentuk fisik layaknya bintang, dimana setiap node dihubungkan ke concentrator (hub atau switch) sebagai pengatur paket data.

2.6 Manajemen

Menurut siswanto (2014:1), Istilah manajemen (Management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan pesrpektif yang berbeda, misalnya pengelolahan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan,

kepemimpinan, pemimpin,

ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya.

Menurut Ruslan Rosadi (2016:1), Manajemen berasal dari kata manage (bahasa latinya manus) yang bearti: memimpin, menangani, mengatur, atau membimbing.

Menurut Junaidi Fajar (2014:35), Manajemen bukan tindakan yang bersifat tunggal, namun serangkaian tindakan yang tertata dalam alur proses tertentuyang telah direncanakan sebelumnya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen bearti memimpin, menangani, mengatur, atau membimbing serangkaian tindakan yang tertata dalam alur proses tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.

Gambar 2.5 Topologi Star (Sumber:http://vengenzblog.blogspot.co.id)

(7)

2.7 Bandwidth

Menurut Pratama (2014:591),

Bandwidth didefinisikan sebagai lebar

pita jaringan computer yang menentukan kecepatan akses jaringan Komputer

Menurut Hartono Rudi dan Purnomo Agus (2015:15) Bandwidht

adalah ukuran dari sebuah wilayah / lebar / daerah frekuensi.

Menurut Alamsyah Fahrizal (2014:35) Bandwidht adalah Jumlah data yang di transfer ke dan dari situs ke pengunjung.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bandwidth

adalah data yang di transfer ke dan dari situs pengunjung yang memiliki ukuran tertentu melalui jaringan komputer.

2.8 Hotspot

Menurut Sofana (2013:445)

Hotspot adalah area akses internet menggunakan teknologi 802.11b (Wi-Fi) yang dapat dinikmati oleh pengguna.

Menurut Agusli (2010:53)

Hotspot adalah area yang dilingkupi oleh

jaringan internet tanpa kabel (wireless). Menurut Purbo (2014:279)

Hotspot adalah sebuah wilayah terbatas

yang dilayani oleh satu atau sekumpulan

Acces Point warless lan standar 802.11a/b/g.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Hotspot adalah suatu area yang memiliki layanan internet menggunakan teknologi wireless yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.

2.9 Mikrotik

Menurut Budisetyo, dkk (2016:2),

mikrotik merupakan perangkat lunak yang

berfungsi sebagai sistem operasi yang diinstal pada PC (Personal Computer).

Menurut Kustanto dan Saputro (2015:55), mikrotik merupakan sistem operasi jaringan yang berbasis linux dan banyak digunakan oleh Internet Service

Provider untuk keperluan firewall atau router network.

Menurut Athailah (2013:18),

mikrotik adalah sebuah merek dari sebuah

perangkat jaringan, pada awalnya

mikrotik hanyalah sebuah perangkat lunak

atau software yang di install dalam komputer yang digunakan untuk mengontrol jaringan, tetapi dalam perkembangannya saat ini telah menjadi sebuah device atau perangkat jaringan yang handal dan harga yang terjangkau, serta banyak digunakan pada level perusahaan penyedia jasa internet (ISP).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mikrotik

merupakan software yang berfungsi sebagai sistem operasi berbasis linux yang di install dalam komputer dan digunakan sebagai firewall atau router

network.

2.10 Routerboard

Menurut Budisetyo, dkk

(2016:18), routerboard adalah perangkat

Gambar 2.6 Bandwidth

(8)

yang menggantikan PC sebagai wadah bagi sistem operasi router OS.

Routerboard dibentuk dengan ukuran kecil dan sederhana, routerboard sangat efektif digunakan dan diletakan pada tempat-tempat yang sulit dijangkau terutama pada dinding, atap dan puncak menara.

Menurut Athailah (2013:19),

routerboard adalah router embedded

produk dari mikrotik. Routerboard seperti sebuah PC mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard menggunakan routerOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.

Menurut Purbo (2006:5),

routerboard merupakan hardware

(Router) yang didesain oleh miktotik.

routerboard memiliki beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan kebutuhan. routerboard menggunakan routerOS sebagai software atau sistem

operasinya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa routerboard merupakan router embedded produk dari

mikrotik yang menggantikan PC sebagai

wadah bagi sistem operasi routerOS. 3 ANALISIS DAN DISAIN 3.1 Analisa Jaringan

3.1.1 Analisa Jaringan yang sedang berjalan

Topologi yang sedang berjalan di

SMK Madyatama Palembang

menggunakan topologi star, pada saat ini menggunakan media kabel dan werless sebagai penghubung komponen jaringan

atau internet,serta telah memiliki koneksi internet menggunakan Internet Service

Provider (ISP) indihome dan memiliki

kecepatan 20 Mbps , Modem berfungsi sebagai router yang terhubung langsung ke server lalu terhubung ke client melalui perantara switch hub 24 port dengan menggunakan IP kelas C.

3.2 Metode Pengembangan Sistem (Perancangan)

Metode desain dan implentasi yang digunakan penulis adalah Network

Development Life Cycle (NDLC). NDLC

merupakan suatu pendektan proses dalam komunikasi data yang menggambarkan siklus yang awal dan akhirnya dalam membangun jaringan komputer yang mencakup sejumlah tahapan, yaitu : Analisis (analysis) Tahap awal ini dilakukan dengan menganalisa permasalahan yang ada, analisa keinginan

user, dan analisa perancangan jaringan

komputer berbasis routerboard mikrotik 750 r2

1. Analisis (Analysis)

Tahap awal ini dilakukan dengan menganalisis permasalahan yang ada, analisa perancangan jaringan komputer berbasis Mikrotik pada SMK Madyatama yang akan diimplementasikan dengan cara

Gambar 3.2 Jaringan yang sedang berjalan di SMK Madyatama Palembang

(9)

mengumpulkan data melalui pengamatan (observasi).

2. Desain (design)

Penulis melakukan desain atau perancangan topologi jaringan terhadap sistem yang akan dibangun menggunakan software visio 2003. 3. Simulasi (simulation)

Penulis melakukan penerapan sistem dalam sekala kecil dengan hanya menerapkan pada jaringan hotspot dengan menggunakan 1 buah server dan 2 buah client.

4. Implementasi (Implementation) Ditahapan implementasi, peneliti akan menerapkan semua yang telah

direncanakan dan didesain

sebelumnya. 5. Monitoring

Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang peting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada infrastruktur jaringan komputer.

6. Management

Untuk menjaga agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama di butuhkan perawatan dan pemeliharan. 3.3 Perancangan Jaringan

3.3.1 Alat dan Bahan

Dalam pelaksanaan penelitian ada beberapa kebutuhan yang harus dipersiapkan yaitu meliputi :

a. Peralatan Hardware 1. Routerboard tipe 750 r2

2. Access Point TP-Link

3. Router 3G/4G 4. Modem 5. Rj45 6. Kabel UTP 7. Laptop b. Peralatan software

1. Sistem operasi windows 7 ultimate

2. Windows Application

Winbox 3. Visio 2003 3.3.2 Rancangan Jaringan

Topologi perancangan jaringan menggunakan topologi star, dimana

routerboard 750 r2 pengganti PC sebagai

wadah bagi sistem operasi router OS. yang berfungsi sebagai router jaringan,

bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi

sebagai hotspot server. Modem sebagai sumber internet dan access point sebagai media koneksi internet untuk hotspot. Rancangan jaringan menggunakan IP

Address kelas C. Dimana IP Addres

Modem 192.168.13.200/24, IP

Routerboard ether1 192.168.13.100/24

yang terhubung ke modem, ether2

192.168.12.100/24 yang terhubung ke

access point dan komputer atau laptop ient menggunakan IP address secara

otomatis.

Desain topologi yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan topologi

(10)

3.3.3 Rancangan bandwidth

Pada rancangan bandwidth menggunakan user profileis ini dapat di gambarkan sebagai beriku.

Dimana bandwidth user profiles

hotspot bisa di kelompokan menjadi beberapa bagian. Di dalam rancangan Pembagian bandwidth ini kecepatan yang di dapat dari Internet Service Provider (ISP) sebesar 20 Mbps yang akan di bagi menjadi dua user profiles.

User Profile 1 di jadikan sebagai user profile guru dengan kecepatan 7

Mbps dan user profile 2 di jadikan sebagai user profile siswa dengan kecepatan 3 Mbps. download dan upload memiliki kecepatan yang sama. Dan disini pada pengaturan winbox untuk mengatur bandwidthnya untuk memilih pada user profile guru yang kita buat sebelum nya terus mengisi Rete limit

(rx/tx) disin kita dengan 7M/7M, begitu

juga pada user profile siswa isi Rete limit

(rx/tx) di isi dengan 3M/3M, yang di masud dengan rx adalah upload dan tx adalah download.

4 HASIL

Metode yang dipakai oleh penulis dalam Manajemen Bandwidth User Hotspot Mikrotik Menggunakan Routerboard 750

di SMK Madyatama Palembang dangan hasil nya yaitu :

1. Hasil yang didapat sangat akurat,

Server Router Board Mikrotik dapat

menjadi server yang handal di

jaringan hotspot di SMK

Madyatama Palembang.

2. Dengan manajemen Bandwidth,

client dapat mengakses internet dengan stabil

6 KESIMPULAN

Dari penelitian ini diperoleh Kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Manajemen Bandwidth User Hotspot

Mikrotik Menggukan Routerboard 750

yang diterapkan pada jaringan di SMK Madiyatama Palembang terbukti cukup handal dalam mengatur

Bandwidth , karena mula-mula kecepatan 10Mbps dan di bagi menjadi dua yaitu 7Mbps dan 3Mbps, ketika claien melakukan coneksi internet, kecepatan yang di dapat tetap setabil. 2. Routerboard Mikrotik merupakan

sistem operasi yang tangguh sebagai

server jaringan hotspot. Dimana

Routerboard Mikrotik dapat melakukan pembagian Bandwidth,

pengaturan DHCP dan lain-lain

Gambar 3.3 rancangan jaringan

Bandwidth pada winbox

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Wagiana. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung: PT

Setia Purna Inves.

Athailah. 2013. Mikrotik untuk Pemula. Jakarta: MediaKita.

Aryando, Mahmud. 2010. IP Camera dan

Aplikasinya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Alam & Agus. 2008. Mengenal Wifi,

Hotspot,LAN, dan Sharing Internet.

Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Alamsyah .2014. E-Business Membangun

bisnis Hosting dan Domain.Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

Agusli,Rachmat.2014. Panduan Koneksi

Internet di Laptop. Jakarta:

Mediakita.

Efendi, Makhfudli. 2009. Keperawatan

Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Enterprise, Jubilee. 2010. Koneksi Internet untuk Pemula. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Eazycom. 2006. Pengenalan Hardware.

Jakarta: : PT Elex Media

Komputindo.

Fahreza, Raya. 2008. Belajar Mudah

Merakit Komputer. Yogyakarta: Mediakom.

Junaedi, Fajar.2014. Manajemen media

masa. Yogyakarta: Mata Padi Presindo

Kustanto, Saputro. 2015. Belajar Jaringan Komputer Berbasis MikroTik OS. Yogyakarta: Gava

Media.

Madcoms. 2016. Manajemen Sistem Jaringan Komputer. Yogyakarta:

Andi Offset.

Madcoms. 2010. Sistem Jaringan Komputer untuk Pemula.

Yogyakarta: Andi Offset.

Nugroho, Kukuh. 2016. Jaringan Komputer Menggunakan Pendeketan Praktis. Purwokerto: Mediatera.

Pratama, Eka. 2014. Handbook Jaringan

Komputer. Bandung: Informatika.

Pora, Yusran. 2004. Selamat Tinggal

Sekolah. Yogyakarta: Media Pressindo.

Purbo. 2006. Internet Wireless dan Hotspot. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Ruslan, Rosady. 2016. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Depok: PT RajaGrafindo Persada. Setyaji, Jarot. 2010. Buku Pintar

Menguasai Komputer dan Laptop.

Jakarta: Media kita.

Suyanto. 2005. Teknologi Pengantar Informasi untuk Bisnis. Yogyakarta:

Andi Offset.

Siswanto.2014. Pengantar Manajemen. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 2.6 Bandwidth
Gambar 3.3 rancangan jaringan

Referensi

Dokumen terkait

Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas di puskesmas dan rumah sakit atau melakukan kunjungan ke rumah paa hari ke-tiga, minggu ke-dua dan minggu ke-enam setelah

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap penyerapan ion logam seng, timbal dan krom oleh abu terbang dapat disimpulkan :..

The Silent Fight toward Class Repression in Black Society as Seen through Frank Money and Ycidra in Tony Morrison’s Home.. Yogyakarta: Department of English Letters,

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut: 1) Hasil tes awal teknik pukulan forehand dalam permainan tenis meja

Serta untuk perubahan yang terjadi pada kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah dan tarif upah yang dicantumkan dalam kartu kerja

dengarkan kata dari s’gala yang ku ucap, ku jelang pagi ini nikmati damai di hati, dalam waktu penuh arti karena aku dicintai, ku ingat kemarin suasana tak bersemangat, namun kini

Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian survei. Populasi dalam penelitian

Akhirnya, artikel ini diakhiri dengan diskusi tentang bagaimana sintesis model pedagogis ini, diterapkan pada konteks pengalaman pembelajaran