• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM DESA. 2.1 Lokasi Desa dan Akses Jalan Menuju Desa Wonosari. Desa Wonosari merupakan desa terluas yang ada di Kecamatan Tanjung morawa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN UMUM DESA. 2.1 Lokasi Desa dan Akses Jalan Menuju Desa Wonosari. Desa Wonosari merupakan desa terluas yang ada di Kecamatan Tanjung morawa."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN UMUM DESA

2.1 Lokasi Desa dan Akses Jalan Menuju Desa Wonosari 2.1.1 Lokasi Desa Wonosari

Desa Wonosari berada di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Desa Wonosari 716 Ha. Terbagi atas luas areal darat sebesar 116 Ha dan luas areal persawahan sebesar 600 Ha. Desa Wonosari merupakan desa terluas yang ada di Kecamatan Tanjung morawa.

Jarak desa dengan kota kecamatan berjarak 8 Km, sedangkan jarak desa dengan ibukota kabupaten 7 Km. Desa ini terletak dipinggir jalan Medan-Lubuk Pakam, tepatnya di Pasar 7 Kecamatan tanjung Morawa. Batas wilayah Desa Wonosari yaitu pada sisi Utara berbatasan dengan Desa Penara Kebun. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tanjung Baru. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pardamean. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Dalu 10 A dan Desa Dalu 10 B.

2.1.2 Akses Jalan Menuju Desa Wonosari

Sarana angkutan umum dari kota Medan menuju Desa Wonosari dapat ditempuh dengan menggunakan jasa angkutan umum seperti KPUM A97, KPUM N03. Angkutan ini berkapasitas 14-16 orang penumpang. Trayek KPUM A97 dimulai dari Pancur Batu-Terminal Amplas-Lubuk pakam sedangkan KPUM N03 Lubuk Pakam-Terminal Amplas-Tanjung Anom. Waktu tembuh perjalanan

(2)

dari kota Medan-Lubuk Pakam menempuh waktu sekitar 60 menit yaitu perjalanan dari pusat kota Medan menuju Terminal Amplas sekitar 30 menit dan menyambung kembali dari Terminal Amplas menuju Lubuk Pakam yang menempuh waktu 20-30 menit. Desa Wonosari dapat dikatakan berada pada pertengahan antara Kota Lubuk Pakam dengan Kota Tanjung Morawa apabila dilihat dari jarak kedua kota tersebut.

Kondisi jalan dari Terminal Amplas menuju Lubuk Pakam cukup baik karena merupakan jalan lintas dan akses darat menuju kota-kota besar. Banyak berdiri pabrik-pabrik disepanjang jalan yaitu pabrik Indomie. PT Kedaung Grup dan kawasan Medan Star yang di dalamnya banyak berdiri perusahaan yaitu PT Smart Glove, PT Sempurna tbk, Pohon Pinang dan masih banyak yang belum saya ketahui.

Simpang pasar 7 adalah gerbang atau pintu utama untuk memesuki Desa Wonosari. Tepatnya berada dipinggiran jalan menuju Kota lubuk Pakam. Simpang ini adalah akses terdekat menuju desa Wonosari. Dari Simpang Pasar 7 menuju Desa Wonosari dapat menaiki jasa tukang ojeg dengan ongkos Rp 3.000 sampai Rp 5.000 tergantung jarak yang ditempuh. Kondisi jalan Desa Wonosari sudah tergolong baik. Pada pertengahan tahun 2010 jalan sudah dilapisi aspal beton dengan lebar 5 meter dan begitu juga jalan ranting menuju dusun lain.

(3)

2.2 Sejarah Desa Wonosari

Desa Wonosari pada masa dahulu merupakan hutan belantara, kemudian Pemerintah Belanda membuka areal ini menjadi areal perkebunan. Dengan dibukanya daerah ini, maka banyak rakyat yang datang ke daerah ini untuk bekerja membuka lahan sekaligus menetap dan juga membuka lahan untuk mereka sendiri untuk ditanami dengan tanaman pangan. Adapun nama Wonosari berasal dari kata Wono yang berarti hutan dan Sari artinya rasa. Maka Wonosari mengandung arti hutan atau bekas hutan.

2.3 Sistem Pemerintahan Desa

Minimnya data di kantor kepala desa baik dikalangan masyarakat tentang awal berdirinya sistem pemerintahan desa Wonosari mengakibat kurangnya informasi yang dapat saya tulis. Saya akan memaparkan sistem pemerintahan desa pada saat ini. Adapun susunan pemerintahan Desa Wonosari pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Kepala Desa : Suparman

Sekretaris : Wagiman

Bendahara : Wahidin Sitorus

Bagian kepengurusan :

Urusan pemerintahan : Fambudi SP

Urusan pembangunan : Yuwono Kesatria Hadi

Urusan umum : Kaliyem

Desa Wonosari terbagi kedalam 16 dusun yang setiap dusunnya dipegang oleh seorang keplor (kepala lorong/dusun). Tugas kepala lorong yaitu pemberi

(4)

informasi kepada masyarakat mengenai informasi dan kebijakan yang didiapat dari kantor kepala desa serta pembuatan KTP, KK (Kartu Keluarga) dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan masyarakat setempat.

2.4 Pemilikan Tanah

Pada umumnya desa Wonosari dihuni oleh suku Batak dan Jawa. Pada masyarakat suku batak toba adalah berdasarkan adat yaitu sistem pewarisan kepada anak-anak laki. Anak perempuan tidak mendapatkan warisan karena nantinya apabila sudah menikah dia dianggap sudah dibeli dan menjadi keluarga pihak suaminya. Kepemilikan tanah menjadi hak milik perorangan dan dapat diperjualbelikan atau diwariskan kepada generasi selanjutnya.

2.5 Keadaan Penduduk

Penduduk di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa, pada umumnya suku Batak Toba dan Jawa. Serta beragama Islam dan Kristen Protestan. Mereka selalu hidup rukun dan saling menghormati antar suku dan agama yang disatukan dalam tali persaudaraan dan kekeluargaan sehingga tidak ada perselisihan antar kelompok atau etnis. Jumblah penduduk di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa ini terdiri dari 9.950 jiwa (2.400 KK) dengan jumlah penduduk pria sebanyak 5.070 dan wanita sebanyak 4.880 jiwa.

Tabel 1. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Desa Wonosari No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Penduduk (jiwa)

1 0-15 3.943

(5)

3 >56 1.286

Jumlah 9.950

Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010

Mata pencaharian utama masyarakat Desa Wonosari adalah petani. Dimana 1.311 jiwa warga desa merupakan petani. Sisanya bekerja sebagai Pegawai Swasta 876 jiwa, Pedagang 605 jiwa, PNS 517 jiwa, Pensiunan 219 jiwa, dan pekerjaan lainnya 377 jiwa. Tidak sedikit masyarakat yang mata pencaharian pokoknya non petani, namun mereka pada umumnya memiliki lahan pertanian yang dikerjakan sepulang dari bekerja misalnya sebagai PNS. Jadi meskipun mereka memiliki pekerjaan pokok sebagai PNS mereka juga disebut petani.

Sebagai mata pencaharian tambahan masyarakat Desa Wonosari biasanya memelihara hewan ternak seperti babi, kambing, bebek, ayam, ikan lele dan lembu. Hasil dari hewan peliharaan ini biasanya hanya untuk kebutuhan tambahan dan kebutuhan protein keluarga. Meskipun demikian, ada juga untuk kebutuhan dikonsumsi pada saat pesta dan dijual kepasar.

Tabel 2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian Desa Wonosari

No Uraian Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 Pelajar 4.934

2 Petani 1.311

3 Ibu Rumah Tangga 1.100

4 Pegawai Swasta 876

5 Pedagang 605

6 Pegawai Negeri 517

(6)

8 Polisi 7

9 TNI 4

10 Lainnya 377

Total 9.950

Sumber :Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010

2.6 Topografi Desa

Tanah di Desa Wonosari memiliki tekstur yang subur. Jenis tanah gembur dan berwarna hitam kecoklatan. Jenis tanah ini sangat cocok dijadikan untuk lahan pertanian yaitu padi. Tanaman yang cocok di dalam jenis tanah seperti ini adalah padi. Sistem tanam padi Desa Wonosari dapat mencapai 2-3 kali panen dalam satu tahun. Biasanya panen dapat 3 kali dalam setahun, karena belakangan ini cuaca sulit untuk ditebak. Misalnya pada akhir tahun adalah musim penghujan, dimana pada bulan ini cocok untuk turun kesawah tetapi tidak cocok untuk musim panen sehingga petani harus mampu memperkirakan padi untuk dapat dipanen.

Suhu udara Desa Wonosari memiliki temperatur 30°C dengan curah hujan rata-rata 100 mm-200 mm/tahun. Wilayah Desa Wonosari berada di ketinggian 35 mdpl. Desa Wonosaari memiliki dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Biasanya musim penghujan antara bulan September-Desember dan musim kemarau tetapi sekarang ini cuaca susah diprediksi kapan musim penghujan dan musim kemarau. Terkadang datangnya musim yang tidak dapat diprediksi masyarakat dapat membawa dampak yang baik dan menyusahkan petani. Misalnya pada musim kemarau tepatnya petani panen. Pada masa ini harga padi tergolong cukup mahal, karena kondisi padi yang cukup kering dan dapat

(7)

langsung dijual. Berbeda halnya pada musim penghujan, harga padi murah. Ini disebabkan kondisi padi yang basah dan susah untuk dijemur sehingga harganya sangat murah.

2.7 Sarana dan Prasarana Desa

Sarana dan prasana merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana sarana dan prasarana juga nantinya dapat membantu kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan suatu daerah sangat membutuhkan suatu alat yang dapat mempercepat akses masuknya arus informasi bagi perkembangan daerah tersebut.

Sarana umum yang tersedia di Desa Wonosari meliputi : sarana pendidikan yakni, 4 buah gedung TK, 5 SD Negeri, 1 SD Swasta, 1 SLTP Negeri, 2 SLTP Swasta dan 2 SLTA Swasta. Umumnya sekolah-sekolah tersebut didirikan di pusat desa atau dusun yang dihuni lebih banyak masyarakatnya dibandingkan dengan dusun-dusun lainnya. Lokasi sekolah tidak terlalu jauh dengan rumah-rumah penduduk sekitar 2-4 Km serta kondisi jalannya bagus yang sudah dilapisi aspal sehingga anak-anak sekolah sudah dapat melaluinya dengan sepeda ataupun sepeda motor.

Sarana sosial ekonomi pertanian yakni 5 kios saprodi, sebuah pasar tradisional dan 16 kelompok tani. Sarana ini juga sangat membantu para petani. Kios saprodi yang menjual kebutuhan pertanian berupa pupuk, obat-obatan, cangkul dan lain sebagainya. Dimana harga di kios saprodi ini juga tidak terlalu mahal dengan harga yang di kota, sehingga petani tidak perlu ke kota apabila

(8)

membutuhkan kebutuhan pertaniannya. Keberadaan pasar tradisional atau lebih akrab disebut masyarakat setempat pekanan juga membantu mereka. Pasar tradisional buka setiap hari jumat mulai sore hari sampai jam 8 malam, sehingga sore hari adalah waktu yang tepat apabila mereka sehabis pulang dari sawah, untuk berbelanja sembako dan keperluan dapur.

Gambar 1: Pekanan

Selain itu, kelompok tani juga mempunyai peran dalam kehidupan mereka. Kelompok tani adalah sekumpulan petani yang diketuai oleh seorang petani setempat yang dibuat masyarakat berdasarkan dusun tempat tinggalnya. Tujuan kelompok tani ini dibentuk sebagai wadah masyarakat petani untuk bersosialisasi apabila ada sebuah perusahaan obat-obatan pertanian untuk menawarkan produknya, sehingga setelah berdiskusi mereka mampu memutuskan apakah menggunakan produk tersebut. Bukan hanya itu, kelompok tani juga menjadi salah satu kucuran dana atau penerima bantuan dari Dinas Pertanian setempat yang diberikan cuma-cuma untuk membantu petani yang kekurangan modal untuk

(9)

usaha pertaniannya. Pada belakangan ini pengetahuan petani dalam memilih obat-obatan pertanian dan tidak mau pindah dengan produk-produk baru yang mengakibatkan hilangnya kelompok tani. Para petani tertipu dengan produk-produk baru yang bermunculan di pasar, sehingga mereka lebih percaya dengan produk yang mereka gunakan bertahun-tahun.

2.7.1 Sarana Pertanian

Selain bibit unggul, pupuk dan sistem pengairan yang baik adalah penunjang untuk mendapatkan panen yang melimpah. Dengan tersedianya alat-alat pertanian yakni pompa air, sumur bor, hand traktor dan mesin panen juga penolong bagi petani untuk dapat mengolah sawahnya. Pompa air dan sumur bor sangat membantu petani. Biasanya sumur bor dibuat petani di pinggiran areal persawahan. Ini dilakukan untuk mempermudah petani untuk mengairi sawahnya apabila terjadi musim kemarau.

Seiring berkembangnya tegnologi pada era ini, dunia pertanian juga tidak mau berdiam diri dan selalu menghadirkan tegnologi-tegnologi pertanian yang cukup canggih. Sekitar tahun 1970 an, untuk mengolah tanah persawahannya, petani masih mengandalkan tenaga kerbau untuk membajak sawahnya. Begitu juga pada saat musim panen, masyarakat mengajak anggota masyarakat lainnya untuk membantunya. Dengan mengunakan tenaga manual yaitu tenaga manusia, dengan cara memukul-mukul batang padi kesebuah alat yang dibuat sedemikian rupa supaya padi rontok dari batangnya. Kendala utama adalah efisiensi waktu, apabila menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan tenaga kerbau untuk membajak sawah dan tenaga manusia untuk merontokkan padi dari

(10)

batangnya memerlukan waktu yang cukup lama dan juga areal yang dikerjakan tidak begitu luas. Pada saat ini kehadiran hand traktor dan mesin panen membawa dampak positif terhadap petani. Kalau dengan menggunakan hand traktor dapat menyelesaikan 1 Ha per hari terhitung dari jam 9 pagi sampai jam 6 petang. Mesin panen dirakit sedemikian rupa, mesin dihubungkan kesebuah tuas sehingga tuas ikut berputar. Putaran inilah yang merontokkan padi. Semakin besar tenaga mesin semakin banyak padi yang dirontokkan. Baru-baru ini kehadiran mesin panen yang cukup canggih yang didatangkan dari Australia, masyarakat setempat menyebutnya odong-odong. Odong-odong adalah sebuah alat mesin panen yang bentuknya hampir mirip dengan traktor. Bagian depannya dilengkapi dengan pisau yang diposisikan seperti bentuk gunting yang bertujuan memotong batang padi sehingga padi masuk ke dalam mesin dan langsung dirontokkan didalam mesin itu juga. 1 orang bertugas memegang karung untuk diisi padi yang keluar dari mesin.

Tabel 3. Sarana dan Prasarana di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

No Fasilitas Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Pendidikan TK SD SLTP SLTA 4 6 3 2

2 Pertanian Pompa Air

Sumur Bor Hand Traktor Mesin Penen 90 300 45 7

(11)

3 Sosial Ekonomi Pertanian Kios Saprodi Pasar Tradisional Kelompok Tani 5 1 16 4 Lembaga Desa LKMD BPD PKK POLMAS 1 1 1 1 Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010

2.8 Kelembagaan Desa Wonosari

2.8.1 Lembaga formal dan Lembaga Non Formal

Kelembagaan di Desa Wonosari dapat dibagi menjadi dua yakni kelembagaan formal dan kelembagaan non formal. Lembaga formal meliputi lembaga Pemerintahan Desa, Lembaga Ketahanan Masyarakat Pangan (LKMD), Pemberdayaan Kesejateraan Keluarga (PKK), Badan Perwakilan Desa (BPD), Kelompok Tani dan Karang Taruna. Kelembagaan non formal meliputi Perkumpulan muda-mudi setiap dusun, muda-mudi mesjid, dan perkumpulan klan marga.

Ada juga organisasi yang merupakan suatu wadah diskusi dan berkumpul bagi para masyarakat yang dibentuk atau didirikan atas dasar kesamaan kepentingan, agama, atau kesamaan latar belakang klan marga. Lembaga formal dan non formal dapat kita lihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Lembaga Formal dan non formal yang ada di Desa Wonosari

(12)

Desa Wonosari 1. Pemerintahan Desa 2. LKMD 3. PKK 4. BPD 5. Kelompok Tani 6.Karang Taruna 1. Perkumpulan muda-mudi 2. Muda-mudi Mesjid 3. Perkumpulan klan marga Kelompok Tani

Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010 2.9 Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam (SDA) merupakan faktor yang sangat penting dan berpotensi untuk dikelola secara maksimal sehingga menjadi sumber utama pendapatan masyarakat. Sumber daya alam Desa Wonosari yang berpotensi adalah sektor pertanian dan sektor peternakan. Pada sektor pertanian biasanya dikelola masyarakat dengan menanam padi, jagung dan coklat. Pada sektor peternakan umumnya masyarakat memelihara bebek, kambing, babi, dan ayam. Selain itu Desa Wonosari juga memiliki sumber daya alam dibidang kerajinan tangan yaitu pembuatan batu bata, pembuatan tempe dan souvenir. Berbagai jenis sumber daya alam yang ada di Desa Wonosari pada tabel berikut :

Tabel 5. Sumber Daya Alam yang dihasilkan dari Desa Wonosari

Sektor Sumber Daya Alam Jumlah

Sektor Pertanian Padi Jagung Coklat Kelapa Durian Rambutan Mangga 8.400 Ton/tahun 5,4 Ton/tahun 1.500 Pohon 225 Pohon 30 Pohon 30 Pohon 350 Pohon

(13)

Lembu Bebek Ayam Kampung Ayam Ras Ikan Lele 20 ekor/tahun 10.000 ekor/tahun 5.000 ekor/tahun 7.000 ekor/tahun 3,5 ton/tahun Sektor Kerajinan Tangan Batu bata

Tempe Souvenir

3.900.000 buah/tahun 0,75 ton/tahun 3.900 buah/tahun Sumber : Data Monografi Desa Wonosari Tahun 2010

Gambar

Tabel 1. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur Desa Wonosari  No           Kelompok Umur (Tahun)             Jumlah Penduduk (jiwa)
Tabel 2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian Desa Wonosari
Gambar 1: Pekanan
Tabel 3. Sarana dan Prasarana di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa  Kabupaten Deli Serdang
+3

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat Desa Pulau Gemantung, dalam bidang agama memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk mempelajarinya, seprti halnya kegiatan pengajian

Kesain terdiri dari tiga di Desa Sukanalu: kesain rumah julun, rumah ukir, dan rumah

Dari nilai coefficient variation juga dapat diketahui untuk setiap nilai pendapatan yang diperoleh petani, risiko diversifikasi brokoli-selada hijau lebih tinggi

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,