• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR ANATOMI DAN KUALITAS SERAT ENAM JENIS KAYU SANGAT KURANG DIKENAL (THE LEAST KNOWN WOOD SPECIES) DARI FAMILI LEGUMINOSAE AGUNG PRASETYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRUKTUR ANATOMI DAN KUALITAS SERAT ENAM JENIS KAYU SANGAT KURANG DIKENAL (THE LEAST KNOWN WOOD SPECIES) DARI FAMILI LEGUMINOSAE AGUNG PRASETYO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR ANATOMI DAN KUALITAS SERAT

ENAM JENIS KAYU SANGAT KURANG DIKENAL

(THE LEAST KNOWN WOOD SPECIES)

DARI FAMILI LEGUMINOSAE

AGUNG PRASETYO

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Department of Forest Products

Tahun masuk: 2005, Ayah: Wasidi Ibu: Murti Aminah, Alamat Rumah: Taman Muara, RT 05/09, Bogor 16119.

ANATOMICAL STRUCTURE AND FIBER QUALITY

OF SIX SPECIES BELONG TO

THE LEAST-KNOWN WOOD SPECIES FROM

LEGUMINOSAE

Agung Prasetyo, Imam Wahyudi, and Sri Rulliaty

INTRODUCTION: The possible ways to support wood industry regarding the lacking of wood as materials are utilising wood from plantation and wood belongs to the Least Known Wood Species (LKWS). To utilize the LKWS properly, information about basic properties of these woods namely their anatomical structure, fiber quality, physical-mechanical property, and chemical component was very important to be known. Since research of the LKWS was never been conducted, the objective of this study was to investigate the anatomical structure and its fiber quality in order to optimize their utilization. From 800 species (251 genus, 77 families) of Xylarium Bogoriense of Forest Products Research and Development Center Bogor’s collection, six species belong to the LKWS from Leguminosae namely Leucaena glabrata Rose, L. pulverulenta Benth, Pithecellobium

angulatum Benth, P. jiringa Prain, Serianthes grandiflora Benth, and S. minahassae Harms., were

selected as the samples studied.

METHODS: Wood structure and fiber dimension were observed from maceration and microtome specimens. These specimen were made following procedural standard of Forest Products

Laboratory method. Wood characteristics observed following the list of International Association of Wood Anatomist Committee. The data were then analyzed using t-student including the variation in

fiber length between species of the same genus. The possibility utilization for pulp and paper manufacturing was determined by differentiation value of fiber dimension.

RESULT: Macroscopic characteristic of six species studied are white to brown blackish in heartwood easy to be distinguished to the lighter of sapwood, moderately fine to coarse in texture, straight to interlocked in grain, dull to very glossy in lustre, moderately soft to hard in hardness. The main microscopic characteristics are growth ring indistinct, diffuse in porous, tyloses are absent but have dark yellow of amorphous substances, simple perforation with polygonal-alternate of pit, pit has tail structure, homocellular of ray with procumbent cells only, multiseriate 1-3 cells, crystals prismatic in chambered axial parenchyma cells. Specific distinguishing characters among the six species are parenchyma type, pore arrangement, pore frequent, existences of septate fibers, pit size, and fiber length. According to fiber quality criteria, P. angulatum and P. jiringa are the potential species for pulp and paper manufacturing. Their pulp quality belongs to II grade, better than Acacia mangium.

(3)

STRUKTUR ANATOMI DAN KUALITAS SERAT

ENAM JENIS KAYU SANGAT KURANG DIKENAL

(THE LEAST KNOWN WOOD SPECIES)

DARI FAMILI LEGUMINOSAE

AGUNG PRASETYO

E24051070

Skripsi

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

RINGKASAN

AGUNG PRASETYO

,

Struktur Anatomi dan Kualitas Serat Enam Jenis Kayu Sangat Kurang Dikenal (THE LEAST KNOWN WOOD SPECIES) dari Famili Leguminosae. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. IMAM WAHYUDI, MS dan Dra. SRI RULLIATY, MSc.

Permasalahan yang dihadapi oleh industri perkayuan di Indonesia saat ini adalah kurangnya pasokan bahan baku kayu. Mengingat pasokan kayu dari hutan alam yang legal hanya berkisar 3 juta m3 padahal kebutuhan kayu diperkirakan 63,48 juta m3 per tahun (Laban, 2005), selain pemanfaatan jenis-jenis kayu dari hutan tanaman rakyat, maka pemanfaatan jenis-jenis kayu yang sangat kurang dikenal (The Least Known Wood Species) menjadi alternatif yang sangat disarankan apalagi ketersediaan jenis-jenis kayu yang selama ini digunakan cenderung terus berkurang.

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari struktur anatomi kayu Leucaena spp., Pithecelobium spp., dan Serianthes spp. dari famili Leguminosae sebagai landasan pemanfaatannya yang optimal dan mengetahui kualitas serat kayu-kayu tersebut untuk menilai kesesuaiannya sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam jenis kayu yang diteliti memiliki ciri makroskopis sebagai berikut: warna kayu putih sampai coklat kehitaman yang dapat dibedakan dari bagian gubalnya yang lebih cerah, tekstur agak halus sampai kasar, arah serat lurus hingga berpadu, kusam sampai mengkilap, kekerasan agak lunak sampai keras. Ciri mikroskopis yang utama meliputi: lingkar tumbuh tidak jelas, porositas tata baur, tidak memiliki tilosis tetapi dijumpai adanya endapan berwarna kuning pekat, bidang perforasi sederhana dengan susunan ceruk berselang-seling segi banyak, berumbai, jari-jari homoseluler yang seluruhnya adalah sel baring, multiseriat dengan 1-3 seri, terdapat kristal prismatik di dalam parenkim aksial berbilik. Ciri spesifik pembeda diantara ke enam jenis kayu yang diteliti diantaranya adalah tipe parenkim, pengelompokan pori, frekuensi pembuluh, ada tidaknya serat bersekat, ukuran ceruk, dan panjang serat.

Berdasarkan kriteria kualitas serat kayunya, maka P. angulatum dan P. jiringa merupakan jenis-jenis terbaik yang dapat direkomendasikan sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas. Pulp yang dihasilkan masuk dalam kategori Kelas Kualitas II, dengan scoring yang lebih baik dibandingkan kualitas serat kayu Acacia mangium.

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL SKRIPSI : STRUKTUR ANATOMI DAN KUALITAS SERAT ENAM JENIS KAYU SANGAT KURANG DIKENAL

(THE LEAST KNOWN WOOD SPECIES) DARI FAMILI

LEGUMINOSAE

NAMA : AGUNG PRASETYO

NRP : E24051070

PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI HASIL HUTAN

Tanggal Ujian: 30 Desember 2009 Lulus: Ketua

Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS NIP: 19630106 198703 1 004 D o s e n P e m b i m b i n g Anggota

Dra. Sri Rulliaty, M.Sc NIP. 19570314 198203 2 002 D o s e n P e m b i m b i n g Menyetujui, Komisi Pembimbing D o s e n P e m b i m b i n g Mengetahui,

Ketua Departemen Hasil Hutan

Dr. Ir. Dede Hermawan, M.Sc NIP : 19630711 199103 1 002

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul ”Struktur Anatomi dan Kualitas Serat Enam Jenis Kayu Sangat Kurang Dikenal (The Least Known Wood

Species) dari Famili Leguminosae” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Desember 2009

Agung Prasetyo NRP E24051070

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Struktur Anatomi dan Kualitas Serat Enam Jenis Kayu Sangat Kurang Dikenal (The Least Known Wood Species) dari Famili Leguminosae” dapat diselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.

Penyelesaian penelitian ini tak lepas dari peran berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS dan Dra. Sri Rulliaty, M.Sc sebagai komisi pembimbing dan atas segala arahan dan bimbingannya. Selain itu, penghargaan penulis sampaikan pula kepada seluruh peneliti dan staff di bagian Anatomi Kayu Puslitbang Hasil Hutan Bogor yang membantu dalam kelancaran penelitian. Ungkapan terimakasih penulis sampaikan juga kepada keluarga tercinta; Ibu, Bapak, dan adik-adik (Guntari, Ambar dan Wulan) atas segala doa, kasih sayang dan dukungannya selama ini. Kepada keluarga besar Bu’de Yuni, Ibu Laya yang selalu tulus memberikan bantuan dan dukungannya. Kepada mas Arizia, S. Hut dan mas Oki, S. Hut yang selalu memotivasi dan memonitor perkembangan penulis dalam penyelesaian penelitian ini. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan; Heri, Haerul, Dayat, Budi, Fahriyan, Dewi Ramdhania, Dhiah Nurhayati, Yuzuardi dkk, Agung L, Indra Juniawan dan rekan-rekan fakultas kehutanan IPB atas segala dukungan dan kerjasamanya.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan.

Bogor, Desember 2009

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta, pada 25 April 1987 sebagai anak pertama dari pasangan Wasidi Poernomo dan Murti Aminah.

Pada tahun 1993 penulis memulai pendidikan dasar di SDN Cikaret 01 Bogor kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 3 Bogor pada tahun 2000, dan pada tahun 2003 melanjutkan ke SMU Negeri 3 Bogor. Pada tahun 2005 penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dan diterima sebagai mahasiswa Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan antara lain: staf Komisi A Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB dan staf Human Resources Department IFSA Local Committee (LC) IPB pada tahun 2006, koordinator acara ”KOMPAK DHH 2007”, Ketua Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan (HIMASILTAN) masa bakti 2007-2008 dan Wakil Ketua Bina Corps Rimbawan Fakultas Kehutanan IPB pada tahun 2008. Pengalaman kerja semasa mahasiswa adalah Praktek Kerja Lapang di PT. Foresta Hijau Lestari (PT.FHL) Balikpapan, Kalimantan Timur pada bulan Maret-Mei 2009. Salah satu prestasi penulis adalah ikut dan lolos pendanaan PKM-P yang berjudul ”Pengawetan kayu Sengon dengan menggunakan kulit buah Manggis” pada tahun 2006. Penulis juga termasuk 12 finalis mahasiswa berprestasi Fakultas Kehutanan (MAPRESI 2008) pada tahun 2008. Praktek lapang yang pernah diikuti diantaranya: Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di Cilacap-Baturaden KPH Banyumas Barat tahun 2007 dan juga Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) di Gunung Walat Sukabumi tahun 2008.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul “Struktur Anatomi dan Kualitas Serat Enam Jenis Kayu Sangat Kurang Dikenal (The Least Known Wood Species) dari Famili Leguminosae” di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS dan Dra. Sri Rulliaty, MSc.

(9)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Leucaena spp... 3

B. Pithecellobium spp ... 5

C. Serianthes spp ... 5

D. Ciri Anatomi Kayu ... 6

E. Pulp dan Kertas... ... 21

BAB III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu ... 23

B. Bahan dan Alat ... 23

C. Metode Penelitian 1. Pembuatan preparat maserasi dan pengukuran dimensi serat ... 24

2. Pengamatan struktur anatomi kayu ... 25

3. Pengolahan data ... 26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Leucaena glabrata Rose ... 28

2. Leucaena pulverulenta Benth ... 30

3. Pithecellobium angulatum Benth ... 32

4. Pithecellobium jiringa Prain ... 34

5. Serianthes grandiflora Benth ... 36

(10)

ii B. Pembahasan

1. Struktur anatomi enam jenis kayu yang diteliti ... 41 2. Kualitas serat ... 41 3. Kemungkinan penggunaan jenis lainnya ... 48 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 49 B. Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

• Pelunasan Obligasi Seri A, Obligasi Subordinasi Seri B dan Obligasi Syariah Mudharabah Penerbitan Obligasi Seri A, Obligasi Subordinasi Seri B, dan Obligasi Syariah

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Ada beberapa pengamat yang juga memasukkan faktor pemerintahan yang bersih dan beribawa pada suatu negara (clean government and good governace) baik tuan rumah (host country)

Sebaliknya jika waktu berperan sehingga variabel nilainya berubah dg waktu, maka kita mempunyai sistem dinamik.

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

Pada perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang berorientasi pada pelayanan pelanggannya atau konsumen, perusahaan harus senantiasa memperhatikan komunikasi dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan diketahui bahwa penanganan sampah yang di selenggarakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda sudah di Kota

bahwa pesan yang disajikan terdapat tentang AIDA, yaitu : 1) Attention (Perhatian).. Menimbulkan perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus dapat menimbulkan perhatian baik