Berita Resmi Statistik No. 10/02/18 Tahun VII, 6 Februari 2017
1BPS PROVINSI LAMPUNG
No. 10/02/18 TAHUN VII, 6 Februari 2017
INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG
TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017
INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 SEBESAR 102,29
A. Penjelasan Umum
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.
Jumlah sampel STK pada triwulan IV-2016 sebanyak 14.600 rumah tangga di seluruh provinsi di Indonesia. Responden STK triwulan IV-2016 di Provinsi Lampung sebanyak 300 responden, dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan “wealth index“ dan merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Pada saat yang sama juga dilakukan penyempurnaan kuesioner dan cara penghitungan indeksnya.
Nilai ITK Provinsi Lampung Triwulan IV-2016 sebesar 102,29. Hal ini menunjukkan kondisi ekonomi konsumen Lampung pada Triwulan IV-2016 mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya.
Meningkatnya kondisi ekonomi Lampung disebabkan oleh naiknya pendapatan kini dan volume konsumsi barang/jasa. sebaliknya meningkatnya pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga menekan indeks ITK.
B. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan I-2017
Kondisi ekonomi konsumen Provinsi Lampung pada Triwulan I-2017 diperkirakan lebih optimis dibandingkan kondisi saat ini dengan nilai ITK sebesar 103,19.
Perkiraan naiknya kondisi ekonomi konsumen didasari oleh perkiraan pendapatan yang meningkat di triwulan I mendatang.
1.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2016
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Lampung pada Triwulan IV-2016 adalah 102,29. Angka indeks yang berada diatas 100 berarti kondisi ekonomi konsumen Lampung lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Meningkatnya kondisi ekonomi ini terutama didorong oleh adanya kenaikan pendapatan kini (dengan indeks 109,56) dan peningkatan volume konsumsi barang/jasa (dengan indeks 103,18). Sebaliknya adanya pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga dengan angka indeks 87,96 menekan indeks ITK. Meskipun demikian secara umum kondisi ekonomi konsumen triwulan IV-2016 ini lebih baik dibanding triwulan sebelumnya.
Tabel 1.
Indeks Tendensi Konsumen Provinsi Lampung dan Nasional Triwulan III-2016 dan Triwulan IV-2016
Variabel Pembentuk ITK Provinsi Lampung ITK Nasional
Triwulan III-2016 Triwulan IV-2016 Triwulan III-2016 Triwulan IV-2016
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pendapatan rumah tangga 105,38 109,56 110,01 103,89
2. Pengaruh Inflasi Terhadap Total
Pengeluaran Rumah Tangga 96,39 87,96 102,65 98,72
3. Volume konsumsi barang/ jasa 101,63 103,18 111,03 103,81
Indeks Tendensi Konsumen 102,12 102,29 108,22 102,46
Merujuk pada Tabel 1, kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional juga mengalami peningkatan dengan ITK sebesar 102,46. Berbeda dengan kondisi di Lampung, kondisi ekonomi nasional pada Triwulan IV-2016 tidak lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. Faktor inflasi sangat berpengaruh terhadap total pengeluaran rumah tangga. Jika dibandingkan dengan triwulan III-2016, tingkat optimisme nasional menurun dimana pada triwulan sebelumnya ITK mencapai 108,22.
Gambar 1. Perbandingan ITK Provinsi Lampung dan Nasional Triwulan IV-2016 menurut Variabel Pembentuknya
109,56
87,96
103,18 102,29 103,89
98,72 103,81 102,46
Pendapatan Kini Pengaruh Inflasi Terhadap Total Pengeluaran Rumah Tangga Volume Konsumsi Barang/Jasa Indeks Tendensi Konsumen Lampung Nasional
Untuk wilayah sumatera, naiknya tingkat optimisme konsumen juga tergambar dari naiknya ITK di seluruh provinsi, dimana 10 (sepuluh) provinsi memiliki nilai indeks di atas 100, yang berarti kondisi ekonomi triwulan ini lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Akan tetapi, bila dilihat dari tingkat optimisme tiap-tiap provinsi, terjadi penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara umum naiknya ITK ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan kini dan volume konsumsi barang/jasa akibat adanya peningkatan konsumsi makanan dan non-makanan pada liburan anak sekolah, perayaan Natal dan Tahun Baru.
Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Kepulauan Bangka Belitung (nilai ITK sebesar 104,59) disusul Sumatera Utara dan Aceh masing-masing sebesar 103,73 dan 103,65. Sebaliknya, Provinsi Bengkulu tercatat memiliki nilai ITK terendah yaitu sebesar 100,30. Sedangkan Lampung berada pada posisi ke-6 (102,29), dengan nilai ITK berada dibawah ITK nasional yaitu 102,46. Perbandingan nilai ITK Triwulan IV-2016 se-Sumatera dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV-2016 Se-Sumatera (Persen) 104,59 103,73 103,65 102,83 102,61 102,29 100,86 100,83 100,40 100,30 Nasional 102,46
2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2017
Nilai ITK Provinsi Lampung pada Triwulan I-2017 diperkirakan sebesar 103,19. Hal ini berarti kondisi ekonomi triwulan mendatang diperkirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan sekarang. Meningkatnya ekonomi konsumen diperkirakan karena naiknya pendapatan mendatang dengan indeks 108,17.
Pada tingkat nasional kondisi ekonomi konsumen diperkirakan meningkat dan lebih optimis dengan ITK mencapai 106,30. Pendapatan rumah tangga mendatang diperkirakan meningkat (106,16) diikuti dengan rencana pembelian barang tahan lama (106,56). Rencana pembelian perangkat komunikasi (117,03), barang elektronik (115,30) serta pesta dan hajatan (111,73) yang tinggi di triwulan mendatang menyebabkan rencana pembelian barang tahan lama pada skala nasional lebih optimis dibandingkan triwulan sekarang.
Tabel 2.
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2017 Provinsi Lampung dan Nasional
Variabel Pembentuk ITK Provinsi Lampung ITK Nasional
Triwulan I-2017 Triwulan I-2017
(1) (2) (3)
1. Perkiraan pendapatan rumah tangga
mendatang 108,17 106,16
2. Rencana Pembelian Barang Tahan
Lama, Rekreasi, dan Pesta/Hajatan 94,45 106,56
Indeks Tendensi Konsumen 103,19 106,30
Perkiraan akan membaiknya kondisi ekonomi konsumen di Triwulan I-2017 di provinsi se-Sumatera terjadi pada sebagian besar provinsi. Tetapi, ada 1 provinsi yaitu Provinsi Jambi diperkirakan mengalami penurunan dengan indeks ITK dibawah 100. Secara umum meningkatnya kondisi ekonomi ini disebabkan oleh naiknya perkiraan pendapatan di triwulan mendatang. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan memiliki nilai ITK tertinggi lagi pada Triwulan I-2017 yaitu sebesar 109,79. Sedangkan Provinsi Jambi memiliki perkiraan nilai ITK terendah yaitu 98,78. Lampung berada pada urutan ke-4 dengan ITK sebesar 103,19. Perbandingan ITK mendatang menurut provinsi se-sumatera dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2017 Se- Sumatera
Tabel 3.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK)1) Triwulan I s/d IV-2016
dan Perkiraan ITK2 Triwulan I-2017 Provinsi dan Nasional
No. Provinsi 2016 ITK Triwulan I-20172) Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Aceh 100,99 113,04 106,73 103,65 101,75 2. Sumut 100,55 105,65 106,36 102,83 101,09 3. Sumbar 101,85 109,04 109,53 103,73 101,38 4. Riau 95,99 109,81 106,03 102,61 109,57 5. Jambi 100,53 106,97 114,22 100,83 98,78 6. Sumsel 96,44 108,05 110,85 100,40 101,62 7. Bengkulu 100,57 106,01 109,22 100,30 101,75 8. Lampung 101,55 106,42 102,12 102,29 103,19 9. Kep. Babel 94,71 104,74 112,38 104,59 109,79 10. Kepri 101,56 113,34 104,32 100,86 105,24 11. DKI Jakarta 105,20 110,71 108,79 104,28 110,31 12. Jabar 104,03 107,28 108,27 101,59 104,62 13. Jateng 100,28 106,66 109,16 99,93 107,31 14. DI Yogyakarta 107,96 108,98 115,02 103,15 106,17 15. Jatim 105,38 108,42 108,23 103,34 110,03 16. Banten 105,25 109,97 110,01 104,65 107,78 17. Bali 108,40 108,78 109,98 100,57 110,19 18. NTB 108,20 107,50 114,81 103,16 105,62 19. NTT 98,15 103,87 106,14 109,62 106,52 20. Kalbar 104,15 105,80 103,71 95,07 101,57 21. Kalteng 103,04 106,22 101,13 101,92 104,10 22. Kalsel 99,34 103,00 100,21 99,09 104,78 23. Kaltim 102,40 112,69 105,79 101,23 100,58 24. Sulut 96,08 102,14 103,46 106,15 101,59 25. Sulteng 107,58 105,34 104,50 103,06 110,14 26. Sulsel 101,91 106,83 107,09 102,43 110,44 27. Sultra 100,57 104,65 109,25 98,54 106,79 28. Gorontalo 101,14 109,53 107,89 100,60 107,99 29. Sulbar 105,58 110,20 111,00 104,44 103,18 30. Maluku 109,96 113,17 110,89 111,57 113,80 31. Malut 100,45 109,30 100,87 103,05 104,70 32. Papua Barat 98,53 107,81 110,17 106,88 105,92 33. Papua 99,78 109,20 112,09 112,47 112,34 Nasional 102,89 107,93 108,22 102,46 106,30 Keterangan:
1) ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:
a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya.
b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya.
c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG
Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909; Faksimili (0721) 484329
Email: bps1800@bps.go.id
Homepage: http://lampung.bps.go.id
Keterangan lebih lanjut hubungi :
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik