• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA BISNIS PADA SENTRA ROTI KOPO BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA BISNIS PADA SENTRA ROTI KOPO BANDUNG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KINERJA BISNIS PADA SENTRA ROTI KOPO BANDUNG

Angga Wiguna[1] Trustorini Handayani[2]

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia

ABSTRACT

This research aims to determine the responses of respondents regarding Market Orientation, Product Innovation, and Business Performance. And to find out how much influence Market Orientation and Product Innovation have on Business Performance at Bread Center Kopo, Bandung, both partially and simultaneously. The population in this research was 20 business owner, and the determination of sample in this research used saturated sample techniques so that the number of sample used in this research was 20 business owner. The method of analysis in this research used the analysis of descriptive and verification which is composed of multiple linear regression analysis, the analysis of correlation, and the coefficient of determination, also hypothesis testing by doing T test for partial and F test for simultaneous. The results of research based on descriptive analysis of Market Orientation variables exist in the fairly good category, variable Product Innovation is in the fairly good category, and Business Performance variables exist in rather bad category. The results of correlation test showed that Market Orientation and Innovation Product have a significant effect on Business Performance. The results of hypothesis test stating that there is an influence of Market Orientation and Innovation Product on Business Performance, both partially and simultaneously.

Keywords: Market Orientation, Product Innovation, Business Performance I. Pendahuluan

Latar Belakang Penelitian

Pada era digital seperti sekarang ini produk-produk baru banyak sekali bermunculan. Produk-produk kreatif dan inovatif karya anak bangsa dan UMKM mudah ditemui dengan adanya jaringan internet. Internet banyak dipilih sebagai media mengenalkan produk-produk UMKM karena mudah, murah, dan dapat menjangkau banyak orang baik dalam maupun luar negeri. Bermunculannya produk-produk UMKM yang serupa tentu saja akan menghasilkan persaingan yang tidak dapat bisa dihindari. Ditambah dengan adanya MEA, para UMKM harus mampu dan siap bersaing dengan produk dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini memaksa para pelaku usaha untuk mendesain dan memodifikasi kembali strategi bersaing yang di gunakannya, apabila masih ingin tetap bisa bersaing di dalam pasar, bisnis pada abad millennium seperti saat ini akan semakin banyak menghadapi tantangan di banding sebelumnya, terlebih generasi milenial cenderung lebih kritis terhadap produk yang akan di belinya, media searah seperti Iklan televisi, brosur dan sejenisnya tidak seefektif sebelumnya dalam mempengaruhi konsumen, media media tersebut justru kalah dari kalah oleh pengalaman pribadi orang lain dan hal subjektif-personal lainnya.

Pada tahun 2015 beberapa perusahaan di sentra industri roti di jalan Kopo mengalami penurunan produksi, terjadi kurangnya permintaan pasar dari biasanya. Menurut hasil wawancara, terdapat 20 rumah produksi roti yang terdapat di lokasi tersebut yang jaraknya berdekatan antara satu dengan yang lainnya, penyerapan tenaga kerja nya berasal dari warga sekitar yang memang berdekatan dengan lokasi rumah produksi tersebut, namun ada juga

(2)

pekerja dari luar wilayah tersebut, orang orang orang itu mendapat info dari mulut kemulut mengenai pekerjaan disana, selain itu untuk sumber bahan baku nya, rumah produksi biasa membeli di toko dengan rumah produksi yang dapat dengan mudah untuk di temukan. Dari hasil wawancara lainnya kepada beberapa pengusaha roti di sentra roti kopo, mereka cenderung jarang mengamati pesaingnya dan jarang mengikuti perkembangan pasar. Hal ini mengakibatkan banyak keunggulan perusahaan lain yang tidak dimiliki di Sentra Industri Roti ini seperti strategi dalam meningkatkan pelanggan maupun inovasi dari produk yang di sentra roti tersebut produknya kebanyakan sama dengan yang lainnya sehingga tidak mempunyai keoriginalitasan tersendiri. Apabila tidak ada pembaharuan strategi, maka bisnis ini bisa saja tidak dapat mengoptimalkan profit dan tidak dapat bertahan dipasaran.

Berdasarkan survei awal Sentra Industri Roti Kopo ini mengalami masalah pada kurangnya orientasi pasar yang disebabkan mayoritas pengusaha tidak melakukan pengamatan kepada pesaing, lalu pada inovasi produk yang disebabkan kurangnya inovasi dalam setiap produk yang diproduksi dan kurangnya kinerja bisnis yang terlihat pada pendapatan tiap tahun yang tidak stabil.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan responden tentang orientasi pasar Sentra Roti Kopo

2. Bagaimana tanggapan responden tentang inovasi produk Sentra Roti Kopo 3. Bagaimana tanggapan responden tentang Kinerja bisnis Sentra Roti Kopo

4. Seberapa besar pengaruh orientasi pasar dan inovasi produk terhadap Kinerja bisnis pada Sentra Roti Kopo baik secara parsial maupun simultan.

Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Bisnis Sentra Roti Kopo, Bandung.

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang orientasi pasar pada Sentra Roti Kopo. 2. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang inovasi produk pada Sentra Roti Kopo. 3. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang Kinerja bisnis pada Sentra Roti Kopo. 4. Untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar dan inovasi produk terhadap Kinerja bisnis

pada Sentra Roti Kopo baik secara parsial maupun simultan.

II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Orientasi Pasar

Orientasi pasar adalah perilaku organisasional yang mencakup pengumpulan, penyebaran, dan tanggapan atas intelijen pasar yang tercermin pada orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan mekanisme koordinaasi dalam menciptakan nilai pelanggan. (Lila Fitria Sari, 2013)

Berikut ini indikator orientasi pasar menurut Lila Fitria Sari (2013): 1) Orientasi pelanggan

Merupakan budaya organisasi yang senantiasa mencari informasi tentang kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhinya.

(3)

2) Orientasi pesaing

Merupakan budaya perusahaan yang senantiasa mencari informasi tentang strategi dan produk yang ditawarkan oleh pesaing dalam rangka memenangkan persaingan

3) Koordinasi antar fungsi

Koordinasi antar fungsi yang saling terkait ditunjukan melalui desiminasi informasi pasar kepada anggota organisasi maupun keterlibatan SDM dalam kegiatan pemasaran dan pengembangan bisnis.

Inovasi Produk

Inovasi produk merupakan produk atau jasa baru yang diperkenalkan ke pasar. Inovasi produk dikategorikan sebagai produk baru bagi dunia, lini produk baru, tambahan pada lini produk baru yang telah ada, perbaikan dan revisi produk yang telah ada, penentuan kembali dan pengurangan biaya. (Nasution dalam Sarjita, 2017)

Lukas dan Ferrel (2000) dalam Sarjita (2017) menjelaskan adanya beberapa indikator dari inovasi produk, yaitu:

1) Perluasan Produk (line extensions)

Tambahan-tambahan lini dari produk-produk yang sudah ada di organisasi bisnis. 2) Peniruan Produk (me-too products)

Produk-produk yang sama, artinya produk tersebut dianggap baru bagi organisasi bisnis, tetapi dikenal oleh pasar yaitu peniruan dari produk-produk pesaing. 3) Produk Baru (new-to-the-world products)

Produk-produk yang baru bagi pasar, artinya produk dianggap baru baik oleh organisasi bisnis dan pasar.

Kinerja Bisnis

Menurut Ferdinand (2004) dalam Ni Ketut Pertiwi Satwika dan Ni Made Wulandari Kusuma Dewi (2018:1483) kinerja bisnis merupakan faktor yang umum digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan. Pengertian ini menegaskan bahwa kinerja bisnis bukanlah hal yang dapat terjadi begitu saja melainkan membutuhkan proses (Rosiana, 2015).

Yunita Dwi Pertiwi dan Bambang Banu Siswoyo (2016) mengemukakan indikator kinerja bisnis sebagai berikut:

1) Pertumbuhan pelanggan adalah tingkat pertumbuhan pelanggan perusahaan.

2) Volume penjualan adalah hasil total keseluruhan dari penjualan produk atau barang selama waktu yang ditetapkan dalam suatu usaha.

3) Kemampulabaan adalah besarnya keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan Kerangka Pemikiran

Keterkaitan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Bisnis

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni Ketut Pertiwi Satwika dan Ni Made Wulandari Kusuma Dewi (2018:1503) menunjukkan bahwa “orientasi pasar yang dilakukan perusahaan dapat meningkatkan kinerja bisnis. Para pemilik atau pengelola IKM furniture di Kota Gianyar menyadari dengan memperhatikan, mendapatkan informasi serta menyikapi tiga dimensi orientasi pasar yaitu pelanggan, pesaing dan koordinasi antar fungsi di dalam perusahaan dapat meningkatkan kinerja bisnis.”

Keterkaitan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Bisnis

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni Ketut Pertiwi Satwika dan Ni Made Wulandari Kusuma Dewi (2018:1503) menunjukkan bahwa “inovasi yang telah dilakukan perusahaan dapat berpengaruh secara langsung dalam meningkatkan kinerja bisnis. Para

(4)

pemilik atau pengelola IKM furniture mengembangkan sesuatu yang baru baik dalam proses maupun produk yang disesuai dengan keinginan konsumen maka konsumen akan membeli produk perusahaan, sehingga meningkatkan kinerja bisnis yaitu penjualan, laba dan target pasar.”

Keterkaitan Orientasi pasar dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja bisnis

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sarjita (2017) menyimpulkan bahwa “Variabel orientasi pasar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Sentra Industri Pembuatan Bakpia di Kabupaten Bantul. Jika orientasi pasar baik, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pemasaran, sebaliknya jika orientasi pasar kurang baik, maka kinerja pemasaran menurun. Variabel inovasi produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran pada Sentra Industri Pembuatan Bakpia di Kabupaten Bantul. Jika inovasi produk baik, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pemasaran, sebaliknya jika inovasi produk kurang baik, maka kinerja pemasaran menurun.”

Hipotesis Sub Hipotesis:

1 : Variabel orientasi pasar berpengaruh terhadap kinerja bisnis Sentra Roti Kopo. 2 : Variabel inovasi produk berpengaruh terhadap kinerja bisnis Sentra Roti Kopo. Hipotesis Utama:

Terdapat pengaruh orientasi pasar dan inovasi produk terhadap kinerja bisnis Sentra Roti Kopo. III. Metodologi Penelitian

Objek Penelitian

Pengertian dari objek penelitian menurut menurut Sugiyono (2012:38) dalam Trustorini Handayani dan Yusuf Tanjung (2017) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Objek dalam Penelitian ini adalah Orientasi Pasar, Inovasi Produk dan Kinerja Bisnis. Penelitian ini dilakukan pada Sentra Roti Kopo, Bandung dengan memilih responden penelitian adalah para pengusaha roti yang ada di Sentra Roti Kopo, Bandung.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan analisi deskriptif dan verifikatif yang menjelaskan hubungan pengaruh antar variabel dan diarahkan pada keterkaitan variabel orientasi pasar, inovasi produk dan kinerja bisnis. Penelitian berlokasi di kota Bandung dengan objek pemilik atau pengelola utama Sentra Roti Kopo, Bandung. Penelitian ini menggunakan sampling jenuh yaitu kuesioner diberikan kepada seluruh pengusaha yang ada di Sentra Roti Kopo. Data penelitian yang dihimpun merupakan data primer yang berasal dari angket yang disebarkan pada sampel dengan menggunakan skala pengukuran Likert dan data sekunder yang berasal dari literatur serta penelitian terdahulu yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Pengolahan data diawali dengan uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda lewat uji normalitas, multikolinieritas dan uji heteroskesdastisitas dengan bantuan program SPSS.

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

(5)

Tabel 4.1

Hasil Uji Normalitas Data Residual

Berdasarkan hasil pengujian normalitas data di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi variabel residual yang diperoleh sebesar 0,716 > 0,05 yang menunjukan bahwa data yang digunakan memiliki sebaran yang normal. Dengan kata lain asumsi normalitas data terpenuhi. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas berguna untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Dari pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji multikolinieritas sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolinieritas

Tabel di atas menunjukan hasil pengujian multikolinieritas data. Dari data yang disajikan pada table di atas, terlihat bahwa nilai tolerance yang diperoleh kedua variabel bebas masing-masing sebesar 0,744 > 0,1 dan Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10. Hal ini menunjukan bahwa tidak ditemukan adanya korelasi yang kuat diantara variabel bebas, sehingga asumsi multikolinieritas data terpenuhi.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya pelanngaran heteroskedastisitas, dapat dilihat dengan menggunakan metode scatter plot dengan ketentuan sebagai berikut:

(6)

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar tersebut terlihat bahwa titik-titik yang diperoleh membentuk pola acak tidak beraturan serta menyebar diatas dan dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, sehingga dalam model regresi yang akan dibentuk tidak ditemukan adanya pelanggaran heteroskedastisitas, dengan kata varians residual bersifat homokedastisitas.

Analisis Regresi

Analisis regresi berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk menganalisis hubungan linear antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan kata lain untuk mengetahui besarnya pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk terhadap Kinerja Bisnis. Dalam perhitungannya, penulis menggunakan perhitungan komputerisasi yaitu dengan menggunakan media program komputer, yaitu SPSS for windows.

Y= a + β1X1 + β2X2 Keterangan : a : Konstanta Y : Kinerja Bisnis X1 : Orientasi Pasar X2 : Inovasi Produk

b1 dan b2: Koefisien regresi

Tabel 4.3

(7)

Dari tabel output di atas diperoleh nilai a sebesar -0,210, β1 sebesar 0,250 dan β2

sebesar 0,668. Dengan demikian, persamaan regresi linier berganda yang akan dibentuk adalah sebagai berikut:

Y= -0,210 + 0,250X1 + 0,668X2

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:

Dari persamaan linier berganda diatas dapat dilihat besarnya konstanta adalah -0,210 artinya jika Orientasi Pasar dan Inovasi Produk bernilai 0, maka Kinerja Bisnis akan tetap bernilai -0,210.

Koefisien Regresi Variabel Orientasi Pasar sebesar 0,250 yang bernilai positif yang artinya untuk setiap pertambahan Orientasi Pasar sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Kinerja Bisnis sebesar 0,250.

Koefisien Regresi Variabel Inovasi Produk sebesar 0,668 yang bernilai positif yang artinya untuk setiap pertambahan Inovasi Produk sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Kinerja Bisnis sebesar 0,668.

Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi dilakukan dimana R atau disebut juga sebagai R-Square adalah besarnya pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk secara bersama-sama terhadap Kinerja Bisnis. Hasil perhitungan Orientasi Pasar dan Inovasi Produk sebagai variabel independen terhadap Kinerja Bisnis sebagai variabel dependen dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Koefisien Determinasi Simultan

Hasil koefisien determinasi sebesar 0,716 atau 71,6% hasil tersebut merupakan besarnya konstribusi dari Orientasi Pasar dan Inovasi Produk terhadap Kinerja Bisnis sedangkan sisanya sebesar 28,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

Hasil Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)

Selanjutnya untuk menguji apakah pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk terhadap Kinerja Bisnis secara parsial (sendiri-sendiri) maka digunakan uji-t, dengan menggunakan SPSS for windows didapatkan hasil uji-t sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tabel Uji T (Parsial)

(8)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai t-hitung yang diperoleh orientasi pasar (X1) adalah sebesar 2,724. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada tabel distribusi

t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=20-2-1= 17, diperoleh nilai t-tabel untuk pengujian dua pihak sebesar ±2,110. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh sebesar 2,724, berada diluar nilai t-tabel (-2,110 dan 2,110). Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang menunjukkan secara parsial orientasi pasar

berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis pada Sentra Roti Kopo, Bandung.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai t-hitung yang diperoleh inovasi produk (X2) adalah sebesar 3,763. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada tabel distribusi

t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=20-2-1= 17, diperoleh nilai t-tabel untuk pengujian dua pihak sebesar ±2,110. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh sebesar 3,763, berada diluar nilai t-tabel (-2,110 dan 2,110). Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang menunjukkan secara parsial inovasi produk

berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis pada Sentra Roti Kopo. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji f)

Selanjutnya untuk menguji apakah pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk terhadap Kinerja Bisnis secara simultan (bersamaan) maka digunakan uji-f, dengan menggunakan SPSS for windows didapatkan hasil uji-f sebagai berikut:

Tabel 4.6

Tabel Uji F (Simultan)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa nilai F-hitung yang diperoleh sebesar 21,459. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai F-tabel pada tabel distribusi F. Dengan α=0,05, db1=2 dan db2=17, diperoleh nilai F-tabel sebesar 3,592. Dari nilai-nilai di

atas, terlihat bahwa nilai Fhitung (21,459) > Ftabel (3,592), sesuai dengan kriteria pengujian

hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya secara simultan kedua variabel bebas yang

terdiri dari orientasi pasar dan inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis pada Sentra Roti Kopo.

V. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Orientasi Pasar dan Inovasi Produk terhadap Kinerja Bisnis pada pengusaha Sentra Roti Kopo, Bandung maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Orientasi Pasar pada Sentra Roti Kopo, Bandung yang diukur dari tiga indikator orientasi pasar yaitu Orientasi Pelanggan, Orientaasi Pesaing dan Koordinasi Antarfungsi berada pada kategori cukup baik.

2. Inovasi Produk pada Sentra Roti Kopo, Bandung yang diukur dari tiga indikator inovasi produk yaitu Perluasan Produk, Peniruan Produk dan Produk Baru berada pada kategori cukup baik.

(9)

3. Kinerja Bisnis pada Sentra Roti Kopo, Bandung yang diukur dari tiga indikator kinerja bisnis yaitu Pertumbuhan Pelanggan, Volume Penjualan dan Kemampulabaan berada pada kategori kurang baik.

4. Orientasi Pasar dan Inovasi Produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Bisnis pada Sentra Roti Kopo, Bandung Lalu secara simultan Orientasi Pasar dan Inovasi Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Bisnis.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat penulis maka selanjutnya penulis memberikan saran-saran yang dapat berguna mengenai pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk terhadap Kinerja Bisnis pada Sentra Roti Kopo, Bandung, diantaranya:

1. Pemilik usaha disarankan melakukan pengamatan kepada pesaing terutama strategi yang dilakukan oleh pesaing seperti menganalisis produk pesaing dan melihat bagaimana cara penjualan yang dilakukan oleh pesaing, dan mengikuti perkembangan pasar agar dapat mengetahui bagaimana perkembangan pasar saat ini. Sehingga pemilik usaha dapat mengetahui apa saja kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh usahanya serta mengembangkan strategi yang sudah ada agar usaha yang dijalankan lebih baik lagi dan dapat bersaing di pasar.

2. Pemilik usaha disarankan melakukan pengembangan pada produk usahanya seperti menambah toping, perubahan kemasan, hingga membuat roti yang benar-benar baru yang berbeda dari yang sebelumnya, karena persaingan pada produk yang sama sangat ketat sehingga usaha yang dimiliki harus memiliki ciri khas tersendiri guna meningkatkan kinerja bisnis dari usaha anda.

3. Pemilik usaha disarankan untuk memahami dengan baik proses pembukuan laba/ rugi perusahaan agar struktur aliran keuangan dapat berjalan dengan baik dan sering melakukan evaluasi pada perusahaannya, agar kinerja bisnis yang ada dapat meningkat sehingga kedepannya bisa menjadikan usaha anda mendapatkan bobot yang positif. 4. Perlu diadakannya penindaklanjutan dari penelitian ini sehingga bisa berkembang dan

melibatkan variabel yang berhubungan dengan kinerja bisnis Sentra Roti sehingga bisa menjadikan peningkatan positif bagi usaha Sentra Roti Kopo.

Daftar Pustaka

Lila Fitria Sari. 2013. Pengaruh Orientasi Pasar Dan Kreativitas Terhadap Kinerja Pemasaran Pedagang Pakaian Jadi Di Pasar Kliwon Kabupaten Kudus. Management Analysis Journal. Vol 2 (1). ISSN 2252-6552

Ni Ketut Pertiwi Satwika dan Ni Made Wulandari Kusuma Dewi. 2018. Pengaruh Orientasi Pasar Serta Inovasi Terhadap Keunggulan Kompetitif dan Kinerja Bisnis. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 7, No. 3. ISSN : 2302-8912

Sarjita. 2017. Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran Pada Sentra Industri Kecil Pembuatan Bakpia Di Kabupaten Bantul. JMBA. Vol. IV, No 2, September. ISSN 2252-5483

Trustorini Handayani dan Yusuf Tanjung. 2017. Pengaruh Sikap Kewirausahaan Dan Proses Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Rumah Batik Komar Di Kota Bandung. Jurnal Riset Bisnis & Manajemen. Vol. 7, No. 1, April. ISSN 2086-0455

(10)

Yunita Dwi Pertiwi dan Bambang Banu Siswoyo. 2016. Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran Pada Umkm Kripik Buah Di Kota Batu. Syariah Paper Accounting FEB UMS. Hal. 231-238. ISSN 2460-0784

Gambar

Tabel 4.5  Tabel Uji T (Parsial)

Referensi

Dokumen terkait

Pelamar penyandang disabilitas dapat melamar pada pengadaan PPPK dengan ketentuan memiliki kualifikasi pendidikan yang sesuai dengan persyaratan jabatan dan pada saat

Judul yang diajukan oleh penulis adalah “Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia mahagoni fructus) terhadap Bakteri Shigella sp”.. Penulis menyadari

Jenis penelitian ini mengunakan penelitian lapangan ( field reseach), yaitu peneliti, langsung melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh informasi

Hipotesis tindakan yang menyatakan “Melalui penerapan strategi pembelajaran reading aloud dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran bahasa

Keperawatan Maternitas merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan, dimana perawat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam

(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan yang

Temuan tersebut mengimplikasikan bahwa : 1) betapa pentingnya model pembelajaran itu untuk dipertimbangkan sebagai salah satu metode alternatif pada pembelajaran

Prima Jaya masih bisa mengambil peluang yang ada, dengan cara: melakukan perluasan target pasar ke wilayah luar Jawa Timur, melakukan pemfokusan terhadap kualitas