• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF,

INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN

(PAIKEM) MODEL INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT

PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VII DI SMPN 36

SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh:

AFIF NURROHMAN NIM. 3104195

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (Empat) Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

An. Sdr. Afif Nurrohman DekanFakultasTarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang Assalamu alaikum Wr. Wb

Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka saya menyatakan bahwa skripsi saudara:

Nama : Afif Nurrohman NIM : 043111195 / 3104195

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul skripsi :

Implementasi Strategi Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan

(PAIKEM) Model Index Card Match dan

Card Sort Pada Mata Pelajaran Pai Kelas

VII di SMPN 36 Semarang

Telah melalui proses bimbingan, selanjutnya saya mohon agar skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqosahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Semarang, 17 Juni 2010 Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAH

PENGESAHAN

Skripsi saudari : Afif Nurrohman

NIM : 3104195

Judul Skripsi :

Implementasi Strategi Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan

(PAIKEM) Model Index Card Match dan Card Sort

Pada Mata Pelajaran Pai Kelas VII di SMPN 36

Semarang.

Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus pada tanggal

07 Juli 2010

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata I Tahun Akademik 2009/2010

Semarang, 8 Juli 2010

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Ismail SM, M.Ag. Hj. Tuti Qurrotul Aini, M.Si. NIP. 19711021 199703 1002 NIP. 19721016 199703 2 001

Penguji I Penguji II

Drs. H. Fatah Syukur, M.Ag. Dr. H. Ruswan, M.A.

(4)

ABSTRAK

Afif Nurrohman (3104195). Implementasi Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) Model Index Card Match dan Card Sort pada Mata Pelajaran PAI kelas VII di SMPN 36 Semarang. Skripsi, Semarang: Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) Model Index Card Match dan Card Sort pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN 36 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan kualitatif dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan : 1). Observasi yaitu untuk mengamati pelaksanaan strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) Model Index Card Match dan Card Sort pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN 36 Semarang. 2). Interview yaitu untuk mengetahui tentang berbagai informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) Model Index Card Match dan Card Sort pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN 36 Semarang. 3). Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan penerapan strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) Model Index Card Match dan Card Sort pada mata pelajaran PAI kelas VII seperti rencana pembelajaran, jadwal pembelajaran, dokumen kegiatan dan lain-lain.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) Model Index Card Match dan Card Sort pada mata pelajaran PAI kelas VII dalam ke-lima komponen yang saling mempengaruhi yaitu tujuan pembelajaran, metode, media, guru, serta siswa. Komponen tersebut dirancang dan diarahkan agar dalam pelaksanaannya siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Untuk itulah strategi yang dikembangkan adalah strategi PAIKEM. Sedangkan implementasi strategi PAIKEM dalam pembelajaran PAI kelas VII di SMPN 36 Semarang terwujud dalam 2 bentuk metode pembelajaran yaitu Index Card Match (mencari jodoh kartu tanya jawab) dan Card Sort (menyortir kartu). Secara umum metode ini diterapkan melalui 4 tahapan, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap tindak lanjut

Pada praktiknya kegiatan pembelajaran PAI melalui strategi PAIKEM sudah hampir mendekati teori. Ini dibuktikan dengan persiapan guru dalam proses pembelajaran yang telah melalui tahapan-tahapan seperti yang tersebut diatas.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkannya.

(5)

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau telah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.

Semarang, 17 Juni 2010 Deklarator,

Afif Nurrohman 3104195

(6)

MOTTO

žcÎ)

©!$#

Ÿw

çŽÉi•tóãƒ

$tB

BQöqs)Î/

4Ó®Lym

(#rçŽÉi•tóãƒ

$tB

öNÍkŦàÿRr'Î/

3

Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah nasib/keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri

(Q. S. Ar-Ra’d: 11)1

1

Departemen Agama RI, al-Qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro, 2000), hlm. 199.

(7)

PERSEMBAHAN

-Dengan rendah hati dan segenap ketulusan, skripsi ini

penulis persembahkan kepada:

Ayah & Ibuku, Kakak-kakakku, Ponakan-ponakanku,

Guruku, Sahabat-sahabatku

dan Pembaca yang budiman.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan ridha-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul, “Implementasi Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) Dalam Pembelajaran Mata Pelajaran PAI di SMPN 36 Semarang”

Selanjutnya shalawat serta salam senantiasa penulis sanjungkan kepada Rasul-Nya yang agung baginda Nabi Muhammad SAW. Rasul terakhir yang membawa risalah Islamiyah, penyejuk dan penerang hati umat sehingga selamat bahagia dunia akhirat serta mendapatkan syafaat kelak pada hari yaumul qiyamah nanti.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis sampaikan rasa terima kasih yang tiada hingga kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukung dalam proses penyusunan skripsi, terutama kepada:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Hj.Lift Anis Ma’shumah, M.Ag dan H.Mursid, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan II, yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran yang sangat berharga semata-semata demi untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Para Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak/Ibu karyawan Perpustakaan Tarbiyah, Perpustakaan IAIN Walisongo dan Perpustakaan Daerah atas pelayanan selama penyusunan skripsi ini. 5. Kepala SMPN 36 Semarang, Ibu L. Yekti Setyawati beserta Guru dan

(9)

6. Kedua orang tuaku tercinta, dengan segala usaha, ketulusan, dan kasih sayangnya telah memberikan motivasi baik secara meteriil maupun spiritual sehingga penulis mampu menyelesaikan studi Strata Satu (S1).

7. Kakak-kakakku, terima kasih atas semua dukungannya baik moril maupun materiil sehingga saya bisa sampai pada tingkat ini.

8. Ponakan-ponakanku yang cerdas, lucu dan menyenangkan. Kalian adalah pencerahan sekaligus motivasi buat penulis.

9. Temen-temen PAI paket B ’04.

10. Teman-teman Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) yang saya banggakan

11. Teman-teman Walisongo Sport Club (WSC) 12. Teman-teman kos 29

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain untaian rasa terima kasih dan iringan do’a, semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baiknya. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, 17 Juni 2010 Penulis,

Afif Nurrohman 3104195

(10)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………... i

Halaman Persetujuan Pembimbing ………...………..……….. ii

Halaman Pengesahan ………... iii

Halaman Abstraksi ………... iv

Halaman Deklarasi ………... v

Halaman Motto ……….……….…………... vi

Halaman Persembahan ….……….………... vii

Kata Pengantar ………...………... viii

Daftar Isi ………... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Penegasan Istilah………...………... 6

C. Rumusan Masalah ………...………. 9

D. Tujuan dan Manfaat penelitian……….. 9

E. Kajian Pustaka……….. 10

F. Metodologi Penelitian………..…………. 12

BAB II STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN PAI A. Strategi Pembelajaran PAIKEM 1. Pengertian Strategi PAIKEM. ... 15

2. Landasan Yuridis dan Landasan Psikologis ... 18

B. Pembelajaran PAI 1. Pengertian PAI ... 28

2. Fungsi, Tujuan dan Ruang Lingkup PAI ... 31

C. Strategi pembelajaran PAIKEM dalam pembelajaran PAI 1. Tujuan pembelajaran PAIKEM...33

2. Materi pembelajaran PAIKEM...34 3. Model pembelajaran PAIKEM

(11)

a. Index Card Match (mencari jodoh kartu Tanya

jawab)...34

b. Card Sort (menyortir kartu)...36

4. Media...37

BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN (PAIKEM) DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PAI DI SMP N 36 SEMARANG A. Gambaran Umum SMPN 36 Semarang 1. Tinjauan historis.... ... 38

2. Visi dan Misi ... 38

3. Letak Geografis... 39

4. Struktur Organisasi ... 40

5. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa ... 40

6. Sarana dan Prasarana ... 40

7. Ekstra Kulikuler ... 40

8. Kegiatan Keagamaan ... 41

C. Implementasi Strategi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAIKEM) Dalam Pembelajaran Mata Pelajaran PAI Di SMP N 36 Semarang 1. Tujuan ...43

2. Materi ...43

3. Metode...44

c. Index Card Match (mencari jodoh kartu Tanya jawab)...45

a. Card Sort (menyortir kartu)...50

4. Media...56

5. Guru dan siswa...56 BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF,

(12)

(PAIKEM) DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PAI DI SMP N 36 SEMARANG

A. Analisis implementasi strategi PAIKEM dalam pembelajaran PAI di SMPN 36 Semarang...58 C. Faktor Pendukung dan Penghambat strategi PAIKEM dalam

pembelajaran mata pelajaran PAI di SMPN 36 Semarang... 62 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 65 B. Saran-saran ... 66 C. Penutup ... 66 Daftar Pustaka Lampiran-lampiran Biodata Penulis

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha dalam pembaharuan pendidikan nasional, karena pendidikan adalah usaha sadar bertujuan. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, dan proses belajar mengajar terjadi manakala adanya interaksi antara pendidik dengan peserta didik atau sesama peserta didik .Dalam interaksi tersebut pendidik memerankan fungsi sebagai pengajar atau fasilitator dalam belajar, sedangkan peserta didik sendiri sebagai pelajar atau individu yang belajar.2

Selama ini didalam dunia pendidikan kita, khususnya dalam proses pembelajaran yang lebih dominan oleh seorang guru dan siswa kurang dilatih untuk mengembangkan pengetahuan yang diterimanya sehingga potensi diri yang ada pada siswa kurang dapat diaktualisasikan secara optimal. Hal ini kurang menghormati kebebasan yang ada pada siswa dan kekuasaan pribadi-pribadi.3 Selain itu, karena terdesak waktu yang mengejar pencapaian kurikulum, maka guru akan memilih jalan yang mudah yakni menginformasikan fakta dan konsep melalui ceramah. Akibatnya, para peserta didik memiliki banyak pengetahuan, tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan, mereka tidak dilatih untuk menemukan konsep dan tidak dilatih untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.4

Terjadinya akselerasi perubahan pada era globalisasi ini, setidaknya mampu membuka mata untuk melihat fenomena kemandegan dunia pendidikan secara umum dan pendidikan Islam pada khususnya dalam

2

Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:PT. Sinar Baru Algensindo, 1989), Cet. 2.hlm.1-3

3

J. Drost. S.J, Proses Pembelajaran Sebagai Pendidikan, (Jakarta:PT Gramedia, Sarana Indonesia, 1999), hlm.3

(14)

kerangka mengantarkan dan membentuk manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Sebagai media refleksi umat Islam, harus diakui bahwa dunia pandidikan Islam masih diselimuti mendung dan aneka problematika yang belum terurai dari masa ke masa. Diantara problematika dan indikator kemandegan yang selama ini menghantui pendidikan Islam adalah dalam hal menerapkan metode dalam proses pembelajaran.5

Pembelajaran sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari landasan dan mangindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap pangembangan manusia dan masyarakat. Dalam Alqur’an banyak sekali ayat ayat yang berhubungan dengan pembelajaran dan metode pembelajaran, di antaranya yaitu:

Yang pertama Q.S Al-Alaq ayat 1-5 :

ù&t•ø%$#

ÉOó™$$Î/

y7În/u‘

“Ï%©!$#

t,n=y{

ÇÊÈ

t,n=y{

z`»|¡SM}$#

ô`ÏB

@,n=tã

ÇËÈ

ù&t•ø%$#

y7š/u‘ur

ãPt•ø.F{$#

ÇÌÈ

“Ï%©!$#

zO¯=tæ

ÉOn=s)ø9$$Î/

ÇÍÈ

zO¯=tæ

z`»|¡SM}$#

$tB

óOs9

÷Ls>÷ètƒ

ÇÎÈ

Artinya :

“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dam Tuhanmulah yang paling sempurna (3) yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya (5)”. (Q.S Al- Alaq 1-5).6

Landasan Alqur’an yang kedua adalah surah an-Nahl ayat 125 : 5

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan), (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008),

hlm.1

6

Departemen Agama RI, Alqur an dan Terjemahnya, (Semarang: PT Karya Toha Putra, tt), hlm. 127

(15)

äí÷Š$#

4’n<Î)

È@‹Î6y™

y7În/u‘

ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/

ÏpsàÏãöqyJø9$#ur

ÏpuZ|¡ptø:$#

(

Oßgø9ω»y_ur

ÓÉL©9$$Î/

}‘Ïd

ß`|¡ômr&

4

¨bÎ)

y7-/u‘

uqèd

ÞOn=ôãr&

`yJÎ/

¨@|Ê

`tã

¾Ï&Î#‹Î6y™

(

uqèdur

ÞOn=ôãr&

tûïωtGôgßJø9$$Î/

ÇÊËÎÈ

Artinya:

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(Q.S An – Nahl: 125).7

Selama ini, metodologi pembelajaran agama Islam yang diterapkan masih mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, menghafal dan demonstrasi praktik-praktik ibadah yang tampak kering. Cara-cara seperti itu diakui atau tidak membuat siswa tampak bosan, jenuh, dan kurang bersemangat dalam belajar agama.

Jika secara psikologis siswa kurang tertarik dengan metode yang di gunakan guru, maka dengan sendirinya siswa akan memberikan umpan balik (feedback) psikologis yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran. Inilah yang oleh Kurt Singer disebut sebagai bentuk schwarzer paedagogi, pedagogi hitam. Indikasinya adalah timbul rasa tidak simpati siswa terhadap guru agama, tidak tertarik dengan materi-materi agama, dan lama kelamaan timbul sikap acuh terhadap agamanya sendiri. Kalau kondisinya sudah seperti itu, sangat sulit mengharapkan siswa sadar dan mau mengamalkan ajaran ajaran Agama. Oleh karena itu, jika secara umum pendidikan di Indonesia memerlukan berbagai inovasi dan kreativitas agar tetap berfungsi optimal ditengah arus perubahan, maka pendidikan agama juga membutuhkan berbagai upaya inovasi agar eksistensinya tetap bermakna bagi kehidupan siswa sebagai seorang pribadi, anggota masyarakat, dan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, inovasi dan kreativitas,

(16)

terutama dalam penerapan metode pembelajaran Agama Islam yang menjadi tujuan dari Agama itu sendiri.

Untuk mencapai harapan-harapan tersebut, sikap inklusif para pemikir pendidik Agama, dan praktisi pendidikan sangatlah perlu. Keterbukaan untuk bisa menerima segala apa yang dianggap baik dan terbaik untuk sebuah masa depan adalah sebuah keniscayaan. Tentunya keterbukaan yang dimaksud bukan keterbukaan buta tanpa selektivitas. Mental inkluisif, inovatif, dan kreatif dalam maemilih dan memilah metode pembelajaran ini sejalan dengan semangat reformasi pendidikan yang bergulir. Semangat reformasi menghendaki adanya perubahan perubahan mendasar dalam system pembelajaran. Diantaranya adalah bagaimana pembelajaran itu menguntungkan semua pihak, baik sekolah, guru, dan terutama peserta didik.8

Dalam proses pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena ia menjadi sarana dalam transformasi materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sehingga dapat dipahami atau diserap oleh anak didik dan menjadi pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya.9 Pada orang dewasa telah terbentuk sikap belajar yang baik. Dorongan internal berupa motivasi sangat penting dan mahalnya ilmu yang dimiliki membuat orang dewasa benar-benar mencari bahkan merasakan sebagai suatu kebutuhan. Tidak demikian halnya dengan anak anak, untuk dapat menerapkan sikap belajar yang baik dan benar, anak-anak harus dibimbing karena pada umumnya mereka masih tergantung pada dorongan-dorongan eksternal. Untuk itu, unsur metode mendidik anak yang benar benar merangsang minat, pemberian motivasi yang tepat, kemampuan komunikasi orang tua yang luwes, dinamis dan penuh nuansa akan sangat berpengaruh bagi keberhasilan pendidikan anak-anak kita.10

8

Ibid., hlm.3-4

9

Hamdani Ikhsan, A. Fuadu Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 1998), hlm.163

10

(17)

Suatu metode bisa dikatakan efektif jika prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat guna. Maksudnya dengan memakai metode tertentu tetapi dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Hasil pembelajaran yang baik haruslah bersifat menyeluruh, artinya bukan hanya sekedar penguasaan pengetahuan semata-mata, tetapi juga tampak dalam perubahan sikap dan tingkah laku secara terpadu. Perubahan ini sudah barang tentu harus dapat dilihat dan diamati, bersifat khusus dan operasional, dalam arti mudah di ukur.

Agar metode yang digunakan dalam suatu pembelajaran bisa lebih efektif maka guru harus mampu melihat situasi dan kondisi siswa, termasuk perangkat pembelajaran. Kegiatan pembelajaran untuk peserta didik berkemampuan sedang tentu berbeda dengan peserta didik yang pandai.11

Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya pada diri sendiri.

Sedangkan dari segi hasil, poses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan yang positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Suatu proses belajar mengajar yang efektif dan bermakna akan berlangsung apabila dapat memberikan keberhasilan bagi siswa maupun guru itu sendiri.12

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di SMPN 36 Semarang, banyak siswa yang kurang paham atau menguasai mata pelajaran PAI apabila strategi pembelajaran yang digunakan hanya menggunakan metode ceramah. Karena, akan menjadi kurang efektif kalau metode ceramah itu di pakai dalam kelas yang jumlah siswanya besar, karena berbagai alasan,

(18)

seperti sebagian mereka kurang memperhatikan pembicaraan guru, bicara sendiri dengan temannya, atau guru kurang optimal mengawasi siswanya.

Disini, guru mata pelajaran PAI di SMPN 36 Semarang menggunakan salah satu dari strategi PAIKEM yaitu Index Card Match ( mencari jodoh kartu tanya jawab ) dan Card Sort ( menyortir kartu ), hal ini dimaksudkan nantinya pembelajaran PAI yang berlangsung di SMPN 36 Semarang dapat menjadikan peserta didik menjadi lebih aktif dan paham pada materi yang dipelajari dan pembelajaran yang dilakukan.

B. Penegasan Istilah

Untuk dapat mengambil suatu pengertian yang jelas dan terhindar dari kesalahpahaman (miss understanding) dalam memahami judul skripsi diatas yaitu : IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, MENYENANGKAN (PAIKEM) MODEL INDEX CARD MATCH DAN CARD SORT PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VII DI SMPN 36 SEMARANG, maka penulis

perlu menjelaskan maksud dan arti berbagai istilah yang ada pada judul tersebut :

1. Implementasi

Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai dan sikap.13 Yang dimaksud implementasi disini adalah penerapan ide, kebijakan atau inovasi dalam bentuk suatu tindakan praktis dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

2. Strategi 13

E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 93

(19)

Dalam konteks pendidikan, strategi merupakan kebijakan-kebijakan yang mendasar dalam pengembangan pendidikan sehingga tercapai tujuan pendidikan secara lebih terarah, lebih efektif dan efisien.14

Dalam pembelajaran, strategi merupakan langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang mendasar dalam proses belajar mengajar untuk mencapai sasaran pendidikan maupun tujuan pembelajaran itu sendiri. 3. PAIKEM

Pengertian PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat dijelaskan secara singkat, merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Istilah Aktif maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Dalam proses belajar peserta didik tidak semestinya diperlakukan seperti bejana kosong yang pasif yang hanya menerima kucuran ceramah sang guru tentang ilmu pengetahuan atau informasi. Karena itu, dalam proses pembelajaran guru di tuntut mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik secara aktif menemukan, memproses dan mengkontruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan ketrampilan baru. Istilah inovatif, di maksudkan dalam proses pembelajaran di harapkan muncul ide ide baru atau inovasi inovasi positif yang lebih baik. Istilah kreatif memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Dengan demikian, guru di tuntut mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi peserta didik dapat berkembang secara maksimal. Istilah efektif, berarti bahwa model pembelajaran apapun yang di pilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Ini dapat di buktikan dengan adanya penyampaian kompetensi baru oleh peserta didik setelah

(20)

proses belajar mengajar berlangsung. Di akhir kegiatan proses pembelajaran harus ada perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dari diri peserta didik. Sedangkan istilah menyenangkan di maksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara maksimal. Di samping itu, pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menjadi hadiah, reward bagi peserta didik yang pada gilirannya akan mendorong motivasinya semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan belajar berikutnya.15

4. Index Card Match dan Card Sort

Index Card Match yaitu metode mencari pasangan kartu yang cukup menyenangkan, yang digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.16 Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.17

Sedangkan Card Sort yaitu Yaitu peserta didik memilah-milah kartu rincian untuk disesuaikan dengan kartu induk dalam materi yang diberikan oleh guru.

Adapun bentuk Card Sort berupa :

a. Pemilahan kartu, baik kartu induk maupun kartu rincian b. Menentukan kelompok atau individu

c. Mempertanggung jawabkan kelompok atas hasil sortiran kartu. 5. Pendidikan Agama Islam (PAI)

IAIN Walisongo bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 194

15

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan),(Semarang: RaSAIL Media Group, 2008),

hlm.46-47

16

Agus Supriyono, Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 120

(21)

Pendidikan Agama Islam merupakan sebutan yang diberikan kepada salah satu subyek mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa muslim dan menjelaskan pendidikan pada tingkat tertentu,18 menurut Zuhairini, dkk, Pendidikan Agama Islam yaitu usaha selaras sistematis dalam membantu siswa supaya mereka hidup dengan ajaran Islami.19

Jadi yang dimaksud pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan strategi PAIKEM model Index Card Match dan Card Sort pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN 36 Semarang.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana implementasi strategi PAIKEM model Index Card Match dan Card Sort pada mata pelajaran PAI kelas VII di SMPN 36 Semarang?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan umum studi bertujuan untuk mencari data dan informasi yang kemudian dianalisis dan diolah secara sistematis dalam rangka menyajikan ganbaran yang semaksimal mungkin tentang penerapan strategi PAIKEM dalam pembelajaran mata pelajaran PAI di SMPN 36 Semarang. Tujuan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk menghimpun data dan menyajikan informasi tentang pelaksanaan strategi PAIKEM model Index Card Match dan Card Sort kelas VII pada mata pelajaran PAI di SMP N 36 Semarang

2. Menambah ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pendidikan Islam. 17

Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Jakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hlm.32

18

Chabib Thoha, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 1991), hlm.4

19

(22)

3. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi kalangan dunia pendidikan dalam mengembangkan metode yang tepat dalam pembelajaran.

E. Kajian Pustaka

Berdasarkan judul skripsi diatas, ada beberapa kajian yang telah dilakukan oleh peneliti yang lain, yang relevan dengan penelitian ini, dengan segala kemampuan penulis berusaha menelusuri dan menelaah beberapa hasil kajian, antara lain :

Pertama, skripsi saudari Mahmudah, lulus tahun 2005 dengan judul Model Pembelajaran PAKEM Dalam Pengaruh Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Di MI Donorejo Magelang, dimana PAKEM yang dilakukan seorang pendidik sudah dilaksanakan sesuai proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik banyak mengalami perubahan / inovasi sehingga tercipta suatu proses kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dan mencapai hasil yang baik.20

Kedua, skripsi saudari Khusnul Khotimah, lulus tahun 2007 dengan judul Studi Tentang Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif ,Efektif, Menyenangkan (PAKEM) Pada Mata Pelajaran PAI Di SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang. Dimana, dapat dilihat bahwa dalam peningkatan mutu pembelajaran PAI di SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang tersebut telah adanya peningkatan, dengan di lakukannya evaluasi setiap di akhir jam pelajaran. Para guru dapat dilihat apakah dalam penyampaian tersebut sia-sia / menjadi bahan untuk mereka.21

Ketiga, skripsi saudari Rianawati, lulus tahun 2004, dengan judul skripsi, Implementasi CTL Dalam PAI Di SD Alam Ar.ridha Bukit Kencana Jaya Semarang, bahwa hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa dengan

20

Mahmudah, “Model Pembelajaran PAKEM Dalam Pengaruh Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Di MI Donorejo Magelang” Skripsi ( Semarang : Fakultas tarbiyah IAIN Wali Songo Semarang, 2005).

21

Khusnul Khotimah, “Studi Tentang Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif ,Efektif, Menyenangkan (PAKEM) Pada Mata Pelajaran PAI Di SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang” Skripsi ( Semarang : Fakultas tarbiyah IAIN Wali Songo Semarang, 2007).

(23)

pendekatan CTL dapat membantu pendidik untuk menyampaikan materi yang diajarkan dengan situasi nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini hasil pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik.22

Keempat, Ismail SM, M.Ag. Dalam karyanya yang berjudul “ Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan ). Dalam buku ini terdapat beberapa strategi pembelajaran, strategi dan teknik penggunaan metode pembelajaran, dan efektifitas penggunaan strategi pembelajaran. Lewat beberapa metode pembelajaran dan strategi, teknik penggunaan strategi pembelajaran ini diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang beragam, dengan suasana yang menyenangkan dan tidak membelenggu siswa dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menghasilkan apa yang di harapkan dalam pembelajaran itu.

Dari penelitian yang dilakukan tersebut, sekilas memang tampak adanya persamaan dengan permasalahan yang akan dikaji oleh penulis, namun dalam skripsi ini penulis lebih menekankan pada implementasi strategi PAIKEM model Index Card Match dan Card Sort kelas VII pada mata pelajaran PAI di SMP N 36 Semarang

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini mempunyai ciri khas yang terletak pada tujuannya.Yakni mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan keseluruhan kegiatan pada proses pembelajaran

22

Rianawati, Implementasi CTL Dalam PAI Di SD Alam Ar.ridha Bukit Kencana Jaya Semarang,” Skripsi ( Semarang : Fakultas tarbiyah IAIN Wali Songo Semarang, 2004).

(24)

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, sasaran penelitian ini adalah pola-pola yang berlaku dan mencolok berdasarkan atas perwujudan dengan gejala-gejala yang ada pada kehidupan manusia. Jadi, pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan diarahkan pada latar alamiah dan individu tersebut secara holistic (menyeluruh).23

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dipergunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, baik yang berhubungan dengan studi literatur maupun data yang dihasilkan dari data empiris. Mengenai sumber empirik, penulis menggunakan beberapa teknik penelitian sebagai cara yang ditempuh untuk mengumpulkan data, diantaranya adalah :

1. Observasi/pengamatan

Yaitu metode pengumpulan data dengan mengulas dan mencatat secara sistematis kejadian atau fenomena yang sedang diteliti.24 Metode ini di gunakan untuk mengamati secara langsung kondisi dan situasi SMPN 36 Semarang, baik fisik, atau peristiwa yang dianggap penting dan relevan dalam peneliti ini, dan metode ini juga digunakan untuk mengamati proses belajar mengajar, termasuk metode dan sistem pembelajaran yang digunakan di SMPN 36 Semarang. 2. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan pedoman berupa pertanyaan yang diajukan langsung kepada obyek untuk mendapatkan respon secara langsung.25 Metode ini merupakan alat pengumpulan data dangan cara menggunakan sejumlah pertanyaan lisan kepada informan untuk dijawab secara lisan pula. Penulis 23

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, cet. XIV, 2001), hlm.3.

24

S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 20000, hlm.158.

25

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasih, Cet.VIII, 1998), hlm. 104.

(25)

menggunakan tehnik ini untuk mengadakan wawancara langsung dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran PAI tentang hal yang berkaitan dengan strategi PAIKEM model Index Card Match dan Card Sort kelas VII pada pada mata pelajaran PAI di SMP N 36 Semarang. 3. Dokumentasi

Adalah metode untuk mencari data-data otentik yang bersifat dokumentasi, baik itu data berupa catatan harian, memori dan catatan penting. Dokumentasi ini dimaksudkan adalah semua data yang tertulis, metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan dokumen-dokumen SMPN 36 Semarang.

3. Teknik Analisis Data

Berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai, maka mulai dengan menelaah seluruh data yang sudah tersedia dari berbagai sumber yaitu pengamatan, wawancara dan dokumentasi dengan mengadakan reduksi data. Yaitu data-data yang diperoleh di lapangan dirangkum dengan memilih hal-hal yang pokok serta disusun lebih sistematis sehingga mudah dikendalikan. Maka dalam hal ini penulis menggunakan analisis data kualitatif, dimana data dianalisis dengan metode deskriptif analisis non statistic yaitu mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan keseluruhan kegiatan pada proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, sasaran penelitian ini adalah pola-pola yang berlaku dan mencolok berdasarkan atas perwujudan dengan gejala-gejala yang ada pada kehidupan manusia. Jadi, pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan diarahkan pada latar alamiah dan individu tersebut secara holistic (menyeluruh). Yang meliputi cara berfikir induktif, yaitu penulis dalam meneliti dimulai dari fakta empiris.

(26)

BAB II

STRATEGI PAIKEM (PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN) DALAM PEMBELAJARAN PAI A. Strategi PAIKEM dalam pembelajaran PAI

1. Pengertian Strategi PAIKEM

Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adapun strategi pembelajaran bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Atau dengan kata lain, strategi belajar mengajar merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.26

Seorang yang selalu berkecimpung dalam proses belajar mengajar, agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka penguasaan materi saja tidaklah mencukupi, ia harus menguasai berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang diajakan dan kemampuan anak yang menerima. Pemilihan teknik atau metode yang tepat kiranya memang memerlukan keahlian tersendiri. Para pendidik harus pandai memiliki dan mempergunakan teknik apa yang akan digunakan.27

Salah satu sarana yang efektif untuk membina dan mengembangkan manusia adalah pendidikan yang teratur, rapi, efektif dan efisien melalui sistem dan metode yang tepat guna pula. Kata Sayyidina Ali yang dikutip oleh M. Arifin, bahwa suatu perkara yang hak (benar)

26

Pupuh Fathurrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Refika Aditama, 2007), hlm.3

27

(27)

yang tidak diorganisasikan dengan baik, akan dapat dikalahkan oleh perkara yang batil yang terorganisasikan dengan baik.28

Dalam konteks pendidikan, strategi merupakan kebijakan-kebijakan yang mendasar dalam pengembangan pendidikan sehingga tercapai tujuan pendidikan secara lebih terarah, lebih efektif dan efisien.29 Dalam aplikasi pembelajaran, strategi merupakan langkah-langkah atau tindakan-tindakan yang mendasar dalam proses belajar mengajar untuk mencapai sasaran pendidikan maupun tujuan pembelajaran itu sendiri.

Pembelajaran menurut John Holt yaitu proses pencarian pengetahuan yang dikemas dalam produk pendidikan dengan nama-nama “ sains ”. dengan demikian pembelajaran tercipta apabila ada rasa ingin tahu yang tinggi dari dalam diri peserta didik.30

Dalam pembelajaran terdapat unsur-unsur yang saling berkaitan yaitu manusia, material fasilitas atau perlengkapan dan prosedur unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Unsur manusia merupakan unsur utama dalam pembelajaran, karenanya untuk mencapai tujuan, peserta didik dan pendidik menjadi pangkal tolak dalam proses pembelajaran. Pendidik bertugas untuk mengarahkan peserta didik supaya aktif dalam menerima dan menyerap informasi atau materi pelajaran.

Pengertian PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat dijelaskan secara singkat, merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Istilah Aktif maksudnya pembelajaran 28

M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Islam Dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hlm.74

29

Djamaluddin Darwis, Strategi Belajar Mengajar , dalam Ismail (ed), PBM-PAI di Sekolah, Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta : Pustaka

(28)

adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Dalam proses belajar peserta didik tidak semestinya diperlakukan seperti bejana kosong yang pasif yang hanya menerima kucuran ceramah sang guru tentang ilmu pengetahuan atau informasi. Karena itu, dalam proses pembelajaran guru di tuntut mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik secara aktif menemukan, memproses dan mengkontruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan ketrampilan baru. Istilah inovatif, di maksudkan dalam proses pembelajaran di harapkan muncul ide ide baru atau inovasi inovasi positif yang lebih baik. Istilah kreatif memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreatifitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Dengan demikian, guru di tuntut mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi peserta didik dapat berkembang secara maksimal. Istilah efektif, berarti bahwa model pembelajaran apapun yang di pilih harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Ini dapat di buktikan dengan adanya penyampaian kompetensi baru oleh peserta didik setelah proses belajar mengajar berlangsung. Di akhir kegiatan proses pembelajaran harus ada perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dari diri peserta didik. Sedangkan istilah menyenangkan di maksudkan bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara maksimal. Di samping itu, pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menjadi hadiah, reward bagi peserta didik yang pada

(29)

gilirannya akan mendorong motivasinya semakin aktif dan berprestasi pada kegiatan belajar berikutnya.31

Proses belajar mengajar yang dapat memungkinkan cara belajar aktif harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis. Dalam pelaksanaan mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip belajar sehingga pada waktu proses belajar mengajar, siswa melakukan kegiatan belajar secara optimal. Adapun prinsip pembelajaran aktif, yakni stimulus belajar, perhatian dan motivasi, respon yang dipelajari, penguatan dan umpan balik, serta pemakaian dan pemindahan.32

Pembelajaran inovatif bisa mengadopsi dari modal pembelajaran yang menyenangkan. Learning is Fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini dipikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif dikelas, perasaan tertekan dengan waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.

Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan dalam menyerap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.33

2. Landasan Yuridis Formal Dan Psikologis-Pedagogis PAIKEM 31

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), hlm.46-47

32

(30)

a. Landasan Yuridis Formal

Yang dimaksud dengan tinjauan landasan yuridis formal disini adalah dasar hukum yang melandasi diterapkannya PAIKEM. Dalam konteks ini adalah segala bentuk perundangan dan peraturan serta kebijakan pendidikan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang didalamnya mengatur dan memberi rambu-rambu tentang implementasi proses pendidikan yang berbasis PAIKEM.

Berbagai bentuk regulasi dan kebijakan pendidikan yang dimaksud meliputi:

1) Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Beberapa pasal terkait antara lain terdapat pada Pasal 1 ayat 1:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pmbelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

Pasal 39 ayat 2:

“Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencpeserta didikan dan melakpeserta didikan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada sekolah/madrasah”

2) Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada beberapa pasal menyebutkan, antara lain pasal 19 ayat 1:

“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

(31)

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

Pasal 28 ayat 1:

“ Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional “.

3) Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, beberapa pasal menyebutkan :

Pasal 1 ayat 1 :

“ Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan peserta didik usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah“.

Berdasarkan kutipan regulasi pendidikan tersebut, baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan pemerintah dapat di pahami secara jelas bahwa proses pendidikan dan pembelajaran pada satuan pendidikan manapun, secara yuridis formal dituntut harus diselenggarakan secara aktif, inovatif, kreatif, dialogis, demokratis dan dalam suasana yang mengesankan dan bermakna bagi peserta didik. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa perundangan dan peraturan pendidikan yang berlaku di Indonesia, mengindikasikan pentingnya di terapkan strategi pembelajaran yang memberdayakan peserta didik. Dalam konteks ini, PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) sebagai salah satu model pembelajaran yang telah dikembangkan dan sedang gencar dipromosikan implementasinya dalam praktik dunia pendidikan di Indonesia,

(32)

memiliki singgungan dan relevansi yang kuat terhadap apa yang menjadi tuntutan yuridis formal ini.34

b. Landasan psikologis-pedagogis PAIKEM

Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari bahasa inggris yaitu psychology. Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa yunani yaitu : 1). Psyche yang berarti jiwa, 2). Logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah berarti ilmu jiwa.35

Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari pra syarat-pra syarat (faktor-faktor) bagi pelajar disekolah, berbagai jenis belajar dan fase-fase dalam semua proses belajar.36

Psikologi pendidikan pada dasarnya mencurahkan perhatiannya pada perbuatannya atau tindak tanduk orang-orang yang belajar dan mengajar. Oleh karena itu, psikologi pendidikan mempunyai dua obyek dan kajian.

a. Peserta didik, yaitu orang-orang yang sedang belajar, termasuk pendekatan, strategi, faktor yang mempengaruhi, dan prestasi yang dicapai.

b. Guru, yaitu orang-orang yang berkewajiban atau bertugas mengajar, termasuk metode, model strategi dan lain-lain yang berhubungan dengan aktifitas penyajian materi pelajaran.37

Tinjauan psikologis-pedagogis dalam konteks ini dimaksudkan ingin melihat posisi dan signifikasi penerapan strategi berbasis PAIKEM menurut kajian psikologi belajar. Pembelajaran atau sebelumnya dikenal dengan istilah kegiatan belajar mengajar (KBM) 34

Ibid, hlm. 48-50

35

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Merupakan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995), hlm.7

36

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bekerja Sama Dengan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2000), hlm. 2

37

(33)

atau disebut juga proses belajar mengajar (PBM) merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam aktifitas akademik rutinnya, sekolah atau madrasah sebagai lembaga pendidikan bukan hanya menjadi tempat untuk berkumpul peserta didik dan guru, melainkan ia berada dalam satu tatanan sistematik saling berkaitan. Oleh karena itu sekolah atau madrasah dipandang sebagai suatu organisasi yang membutuhkan pengelolaan secara efektif dan efisien

Kegiatan pembelajaran adalah fokus kegiatan akademik di sekolah atau madrasah. Kualitas lulusan merupakan indikator penting bagi keberhasilan sebuah sekolah atau madrasah. Dengan demikian, guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar didalam menentukan kualitas keberhasilan tersebut.38

Sistem pembelajaran yang baik seharusnya dapat membantu siswa mengembangkan diri secara optimal serta mampu mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Meskipun proses belajar mengajar tidak dapat sepenuhnya berpusat pada siswa (pupil centered instruction) seperti pada system pendidikan terbuka, tetapi perlu di ingat bahwa pada hakikatnya siswalah yang harus belajar. Dengan demikian, proses belajar mengajar perlu berorientasi pada kebutuhan dan kemampuan siswa, misalnya dengan pendekatan “ inquiry-discovery learning “. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan disini harus dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berguna baginya. Guru perlu memberikan bermacam-macam situasi belajar yang memadai untuk materi yang disajikan, dan menyesuaikannya dengan kemampuan dan karakteristik serta gaya belajar siswa. Sebagai konsekwensi logisnya, guru dituntut harus kaya metodologi mengajar

(34)

sekaligus terampil menerapkannya, tidak monoton dan variatif dalam melaksanakan pembelajaran.

Dalam konteks inilah, kehadiran pendekatan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) diharapkan dapat memperkaya guru dalam hal strategi, metode, dan teknik mengajar sebagai seni. Sehingga secara psikologi-pedagogis, PAIKEM secara nyata memiliki relevansi dalam kerangka mewujudkan proses belajar yang memberdayakan peserta didik.39 c. Indikator dan prinsip-prinsip dalam penerapan PAIKEM.

Dalam penerapan PAIKEM oleh pendidik atau guru bisa dilihat dan dicermati berbagai indikator yang muncul pada saat proses belajar mengajar dilaksanakan. Disamping itu, pendidik juga perlu memperhatikan berbagai prinsip ketika menerapkannya. Kriteria ada atau tidaknya pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan diantaranya dapat dilihat pada beberapa indikator berikut:

INDIKATOR PROSES PENJELASAN METODE 1. PEKERJAAN

PESERTA DIDIK (Diungkapkan dengan bahasa/kata-kata peserta didik sendiri)

PAIKEM sangat mengutamakan agar peserta didik mampu berfikir, berkata-kata, dan mengungkap sendiri

Guru membimbing peserta didik dan memajang hasil karyanya agar dapat saling belajar 2. KEGIATAN PRSERTA DIDIK (Peserta didik banyak diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan sendiri)

Bila peserta didik mengalami atau mengerjakan sendiri, mereka belajar meneliti tentang apa saja

Guru dan peserta didik interaktif dan hasil pekerjaan peserta didik dipajang untuk meningkatkan motivasi 39 Ibid, hlm. 52

(35)

3. RUANGAN KELAS (Penuh pajangan hasil karya peserta didik dan alat peraga sederhana buatan guru dan peserta didik)

Banyak yang dapat dipajang di kelas dan dari pajangan hasil itu peserta didik saling belajar. Alat peraga yang sering

dipergunakan diletakkan strategis

Pengamatan ruangan kelas dan dilihat apa saja yang dibutuhkan untuk dipajang, dimana dan bagaimana memajangnya 4. PENATAAN MEJA KURSI (Meja kursi tempat belajar peserta didik dapat diatur secara fleksibel) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berbagai cara/metode/teknik, misalnya melalui kerja kelompok, diskusi, atau aktifitas peserta didik secara individual Diskusi, kerja kelompok, kerja mandiri, pendekatan individual guru kepada murid yang prestasinya kurang baik, dsb

5. SUASANA BEBAS (Peserta didik memiliki dukungan suasana bebas untuk menyampaikan atau mengungkapkan pendapat) Peserta didik dilatih untuk mengungkapkan pendapat secara bebas, baik dalam diskusi, tulisan, maupun kegiatan lain

Guru dan sesame peserta didik mendengarkan dan menghargai

pendapat peserta didik lain, diskusi, dan kerja individual

6. UMPAN BALIK GURU (Guru memberi tugas yang bervariasi dan secara langsung memberi umpan balik agar peserta didik segera memperbaiki kesalahan) Guru memberikan tugas yang mendorong peserta didik bereksplorasi; dan guru memberikan bimbingan individual maupun kelompok dalam hal penyelesaian Penugasan individual atau kelompok; bimbingan langsung; dan penyelesaian masalah

(36)

7. SUDUT BACA (Sudut kelas sangat baik bila diciptakan sebagai sudut kaca untuk peserta didik)

Sudut baca diruang kelas akan mendorong peserta didik gemar membaca. (peserta didik didekatkan dengan buku-buku, jurnal, Koran, dll) Observasi kelas, diskusi, dan pendekatan

terhadap orang tua

8. LINGKUNGAN SEKITAR (Lingkungan sekitar sekolah dijadikan media pembelajaran) Sawah, lapangan, pohon, sungai, kantor pos, puskesmas, stasiun dan lain-lain dioptimalkan pemanfaatannya untuk pembelajaran Observasi lapangan, eksplorasi, diskusi kelompok, tugas individual, dll.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan ketika pendidik atau guru menerapkan PAIKEM adalah :

Pertama, memahami sifat peserta didik.

Pada dasarnya peserta didik memiliki sifat ingin tahu atau berimajinasi. Kedua sifat ini merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap atau berpikir kritis dan kreatif. Untuk itu kegiatan pembelajaran harus dirancang menjadi lahan yang subur bagi berkembangnya kedua sifat tersebut.

Kedua, mengenal peserta didik secara perorangan.

Peserta didik berasal dari latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Perbedaan individu harus diperhatikan dan harus tercermin dalam pembelajaran. Semua peserta didik dalam kelas ini tidak harus selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Peserta didik yang memiki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu teman yang lemah (tutor sebaya).

(37)

Ketiga, memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar.

Peserta didik secara alami bermain secara berpasangan atau kelompok. Perilaku yang demikian dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pengorganisasian kelas. Dengan berkelompok akan memudahkan mereka untuk berinteraksi ataubrtukar pikiran.

Keempat, mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif serta mampu memecahkan masalah.

Pada dasarnya hidup adalah memecahkan masalah, untuk itu peserta didik perlu dibekali kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk menganalisis masalah. Kedua jenis pemikiran tersebut sudah ada sejak lahir, guru diharapkan dapat mengembangkannya.

Kelima, menciptakan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.

Ruangan kelas yang menarik sangat disarankan dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan peserta didik sebaiknya dipajang didalam kelas, karena dapat memotivasi peserta didik untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi peserta didik yang lain. Selain itu pajangan dapat juga dijadikan bahan ketika membahas materi pelajaran yang lain.

Keenam, memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar. Lingkungan (fisik, sosial, budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar peserta didik. Lingkungan dapat berfungsi sebagai media belajar serta objek belajar peserta didik. Ketujuh, memberikan unpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan.

Pemberian umpa balik dari guru kepada peserta didik merupakan suatu interaksi antara guru dan peserta didik. Umpan balik

(38)

didik dari pada kelemahannya. Umpan balik juga harus dilakukan secara santun dan elegan sehingga tidak meremehkan dan menurunkan motivasi.

Kedelapan, membedakan antara aktif fisik dengan fisik mental.

Dalam pembelajaran PAIKEM, aktif secara mental lebih diinginkan dari pada aktif fisik. Karena itu, aktifitas sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, mengemukakan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental.

Dari uraian tentang prisip-prinsip penerapan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan) tersebut dapat digaris bawahi bahwa secara praktis tingkat keberhasilan penerapan strategi ini dapat diketahui melalui uji coba yang berulang-ulang dari seorang pendidik, sekaligus terus perlu dilakukan evaluasi proses dari tahap ke tahap. Dengan kata lain, seorang pendidik yang berhasil, dalam menerapkan strategi PAIKEM, seharusnya ia sekaligus melakukan penelitian tindakan kelas, mskipun dalam skala kecil dan terbatas.

Dalam perkembangan inovasi strategi pembelajaran beberapa istilah yang berasosiasi pada PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan) yaitu : Active Learning Strategy, CTL (Contextual Teaching and Learning), Quantum Learning, Cooperative Learning, E-Learning dan lain sebagainya. Munculnya berbagai strategi tersebut, sebenarnya secara substansial memiliki kesamaan tujuan dan bersifat saling melengkapi antara satu strategi dengan yang lainnya, meskipun secara istilah menjelma dengan nama yang berbeda. Dalam konteks relevansinya dengan pendidikan agama Islam (PAI), penerapan PAIKEM memiliki sifat yang fleksibel dan

(39)

dapat dimodifikasi sesuai karakteristik dan standar kompetensi yang diterapkan.40

B. Pendidikan Agama Islam (PAI)

1. Pengertian PAI

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detail, dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menjelaskan tentang pengertian pendidikan, yaitu: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”41 Dalam hal ini tentu saja diperlukan adanya pendidik yang profesional yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan secara menyeluruh.

Sedangkan menurut Zuhairini dkk, pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. 42

Pendidikan menurut Sir God Frey Thomson dalam A Modern Philosophy of Education dijelaskan bahwa “by education means the influence of environment upon the individual to produce a permanent change in his habits behavior, thought, and attitude. Yang dimaksud dengan pendidikan adalah hasil pengaruh lingkungan terhadap individu

40

Ibid, hlm. 54-56

41

(40)

untuk menghasilkan perubahan yang bersifat permanen di dalam kebiasaan, tingkah laku, pemikiran dan sikap. 43

Dengan pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa PAI adalah usaha untuk membantu dan mengembangkan fitrah keberagamaan peserta didik agar menghargai, menghayati, memahami dan meyakini serta mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupan supaya menjadi manusia yang bertaqwa dan mempunyai kepribadian yang utama serta berguna bagi umat manusia.

Dalam pembelajaran pada hakikatnya terdapat dua proses yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yaitu proses belajar dan mengajar.44 Belajar merupakan proses yang kompleks, yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup sejak masih bayi hingga mati45. Sedangkan mengajar adalah memberi pelajaran.46 Mengajar bisa diartikan kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak baik yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya, kakak terhadap adiknya, tetapi secara formal adalah proses pengaturan kondisi-kondisi yang mana pelajaran merubah tingkah lakunya dengan sadar ke arah tujuan yang ingin dicapai, sehingga dapat diartikan bahwa mengajar yaitu untuk menanamkan pengetahuan pada anak.

Secara global mengajar bisa dibedakan menjadi: a. Mengajar menurut faham lama

Guru senantiasa aktif menyampaikan dan memompakan informasi, siswa hanya menerima/pasif.

b. Mengajar menurut faham baru

43

Sir God Frey Thomson, A Modern Philosophy of Education, (London: 1957), hlm.19

44

Fatah Syukur NC., TeknologiPendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 26

45

Ibid., hlm 27

46

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Cet. 3, Kamus Besar

(41)

Guru sebagai pengelola, pengatur, peracik, lingkungan berupa tujuan, materi metode dan alat dengan siswa, siswa harus aktif.47

Dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam , Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa PAI adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung didalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya sebagai pedoman hidup sehingga dapat menjadikan keselamatan di dunia dan di akhirat.48

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan penjelasan diatas bahwa dalam pembelajaran PAI yaitu:

a. PAI sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan, bimbingan, pengajaran / latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

b. Peserta didik yang hendak dipersiapkan untuk mencapai tujuan; dalam arti ada yang dibimbing, diajari atau dilatih dalam peningkatan keyakinan pemahaman, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam.

c. Pendidik/guru PAI (GPAI) yang melakukan bimbingan pengajaran/ latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan. d. Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan

keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam dari peserta didik, disamping untuk membentuk kesalehan atau kualitas pribadi juga sekaligus untuk membentuk kesalehan sosial.49 47

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Belajar Offset, 2001), hlm. 92

48

(42)

2. Fungsi, Tujuan, serta Ruang Lingkup PAI a. Fungsi PAI

Dalam UU No.20 tahun 2003 bab II pasal 3 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.50

b. Tujuan PAI

Secara umum Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia yang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.51

Abdul Majid menambahkan bahwa tujuan dari pendidikan agama Islam adalah untuk membentuk perilaku dan kepribadian 50

UU. RI. N0. 20, tahun 2003, hlm. 10-11

51

PBM-PAI di Sekolah: eksistensi dan proses belajar PAI, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah

(43)

individu sesuai dengan prinsip dan konsep Islam dalam mewujudkan nilai-nilai moral dan agama sebagai landasan pencapaian tujuan pendidikan nasional.52

c. Ruang lingkup PAI

Dalam PERMENDIKNAS No.22 Tahun.2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) materi pendidikan agama Islam (PAI) adalah:

1. Menerapkan tata cara membaca Alqur’an menurut tajwid, mulai dari cara membaca “ Al”-Syamsiyah dan “ Al”-Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf

2. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun iman mulai dari iman kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar Allah serta Asmaul Husna

3. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qonaah dan tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab, dan namimah

4. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan sholat-sholat munfarid dan jamaah baik shalat wajib maupun shalat sunat

5. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara.53

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, keseimbangan antara :

a. Hubungan manusia dengan Allah SWT b. Hubungan manusia dengan manusia c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

(44)

d. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya

C. Strategi PAIKEM Model INDEX CARD MATCH dan CARD SORT Pada Mata Pelajaran PAI

Sebagai seorang pendidik, guru senantiasa dituntut untuk mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi hasil belajar secara optimal. Guru harus dapat menggunakan strategi tertentu dalam pemakaian metodenya sehingga dia dapat mengajar dengan tepat, efektif dan efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik.54

Dalam penerapan strategi PAIKEM model Index Card Match dan Card Sort ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan :

1. Tujuan PAIKEM

Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain, metode mrupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini, metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran sehingga apa yang telah direncanakan bisa diraih dengan sebaik dan semudah mungkin.55

Tujuan dari strategi PAIKEM itu sendiri yaitu membuat peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa tidak diperlakukan seperti bejana kosong yang hanya menerima kucuran ceramah dari guru tentang ilmu pengetahuan atau informasi itu.

54

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), hlm.25

55

(45)

2. Materi PAIKEM

Materi PAI di SMPN 36 Semarang terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu Alqur’an Hadis, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam. Disini yang diajarkan dengan mnggunakan strategi PAIKEM adalah materi PAI yang tertuang dalam silabus di SMPN 36 Semarang pada kelas VII semester genap. Yaitu materi Alqur’an Hadis materi tentang hukum bacaan nun mati/tanwin yang dalam strategi PAIKEM menggunakan strategi Index Card Match dan materi aqidah akhlaq tentang iman kepada malaikat Allah yang menggunakan strategi Card Sort

3. Metode PAIKEM

Materi PAI bersifat kompleks, sehingga metode yang bisa digunakan bisa bermacam-macam sesuai dengan tujuan dan karakteristik dari materi tersebut. Namun di sini peneliti hanya mengambil dua model metode dari strategi PAIKEM yaitu Index Card Match (mencari jodoh kartu tanya jawab) dan Card Sort (menyortir kartu).

a) Index Card Match (Mencari Jodoh Kartu Tanya Jawab) a. Pengertian Index Card Match

Yaitu metode mencari pasangan kartu yang cukup menyenangkan, yang digunakan untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.56

b. Tujuan Index Card Match

Tujuan dari penerapan strategi atau metode ini adalah untuk melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab secara individu untuk mampu memahamkan atau menjelaskan suatu materi pokok kepada teman sekelasnya. c. Langkah-langkah Index Card Match

(46)

Langkah-langkah penerapannya :

1. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas tersebut dibagi menjadi dua kelompok

2. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada potongan kertas yang telah di persiapkan. Setiap kertas satu pertanyaan

3. Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat

4. Kocokklah semua kertas tersebut sehingga akan tercampur soal dan jawaban

5. Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian peserta akan mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban

6. Mintalah peserta untuk mencari pasangannya. Jika sudah ada yang menemukan pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain

7. Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan suara yang keras kepada teman-teman yang lainnya. Selanjutnya soal tersebut di jawab oleh pasangannya. Demikian seterusnya

8. Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak lanjut.57

b) Card Sort (Menyortir Kartu)

57

(47)

a. Pengertian Card Sort

Card Sort disebut juga dengan metode penyortiran kartu. Yaitu peserta didik memilah-milah kartu rincian untuk disesuaikan dengan kartu induk dalam materi yang diberikan oleh guru.

Adapun bentuk Card Sort berupa :

d. Pemilahan kartu, baik kartu induk maupun kartu rincian e. Menentukan kelompok atau individu

f. Mempertanggung jawabkan kelompok atas hasil sortiran kartu.

b. Tujuan Card Sort

Adapun tujuan dari metode atau strategi ini adalah untuk mengaktifkan setiap peserta didik baik itu individu maupun kelompok (Cooperatif Learning) dalam proses belajar.58

c. Langkah-langkah dalam Card Sort

a. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai SK/ KD maple (Catatan : perkirakan jumlah kartu sama dengan jumlah murid dikelas, dan isi kartu terdiri dari kartu induk/ topic utama dan kartu rincian).

b. Seluruh kartu diacak atau dikocok agar bercampur

c. Bagikan kartu pada murid dan pastikan masing-masing memperoleh satu

d. Perintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kepada lawan sekelasnya

e. Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu, perintahkan masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya di papan secara urut

Gambar

Tabel II
Tabel III

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana faktor yang mempengaruhi tokoh utama Botchan 『 坊 ち ゃ ん 』 dalam novel Botchan 『坊ちゃん』 karya Natsume Sooseki ( 夏目漱石 ) yang mengalami

Pengalaman kerja auditor adalah tingkat penugasan dan pemahaman pekerjaan yang dimiliki auditor, lamanya bekerja sebagai auditor, penugasan terhadap tugas-tugas yang

Namun, prinsip yang mengakar paling kuat dalam pemikiran islam yang mendukung sebuah teologi toleransi adalah keyakinan kepada sebuah agama fitrah, yang tertanam

Di dalam menu utama akan dirancang beberapa tampilan yang cukup menarik dilengkapi dengan adanya berbagai menu pada bagian atas, pada sisi tengah terdapat gambar sebuah pesawat

Jawa Barat Kota Sukabumi SMKN 1 Sukalarang Siti Syifa Fajar Tirta Lestari, S.Pd.. Jawa Barat Kota Tasikmalaya SMKN 1 Kota Tasikmalaya Osep Muhammad Yanto,

(1) Dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi pada setiap daerah irigasi dilaksanakan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan

Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan suatu penelitian untuk mendapatkan dasar teoritis dan bukti-bukti ilmiah tentang penggunaan dan golongan senyawa aktif dalam

Penyakit busuk buah pada nanas (fruit collapse) masuk ke Indonesia diduga berasal dari bibit yang diimpor dari Filipina tetapi penyebab penyakit busuk buah pada nanas di