• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI 1 LEMBO KABUPATEN MOROWALI UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI 1 LEMBO KABUPATEN MOROWALI UTARA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI

SMA NEGERI 1 LEMBO KABUPATEN MOROWALI UTARA

Yenni Setya Ningsih1, Samuel Sanda Patampang2, dan Abdul Hamid2 yennysetya63@yahoo.comSamuel_sapat@yahoo.com hamiduntad@gmail.com

Mahasiswa Pendidikan Geografi1 Dosen Pendidikan Geografi2

Program Studi Penddikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru (X) terhadap hasil belajar siswa (Y). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan di SMA 1 Lembo Kabupaten Morowali Utara. Populasi penelitian berjumlah 456 siswa, sampel penelitian berjumlah 47 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif dan uji t. Hasil analisis deskriptif variabel keterampilan mengajar guru di SMA Negeri 1 Lembo yaitu sebesar 53,19%. Merujuk pada norma penilaian keterampilan mengajar guru berada pada kategori Tinggi, sedangkan untuk hasil belajar siswa diperoleh nilai sebesar 42%. Merujuk pada penilaian hasil belajar siswa berada pada kategori Baik. Artinya bahwa ada Pengaruh antara keterampilan mengajar Guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Morowali Utara. Hasil ini lebih diperkuat lagi dengan hasil analisis inferensial, hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa thitung > ttabel berdasarkan pedoman perbandingan thitung dan ttabel, hipotesis mengenai ada pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Mororwali Utara diterima.

Kata Kunci: Keterampilan Mengajar, Hasil Belajar, Pelajaran Geografi

ABSTRACT

This research aimed at finding out the influence of teachers’teaching skill (X) on students’ learning

outcome(Y). This is a quantitative descriptive research carried out at SMA Negeri 1 Lembo, Morowali Utara

regency. The research populations were 456 students and 47 were the sample. The data were collected through

questionnaires and documentation. The analysis of the collected data was done through descriptive and t-test.

The results indecate that teachers teaching a skill is 53.19% and it is classified as hight. The students’ learning outcome is 42% and it is classified as good. It means that the teachers’ teaching skill influences the students’ outcome in geography lesson at SMA Negeri 1 Lembo, Morowali Utara regency. The inferential analysis result

show that > ,. It can be concluded that the hypothesis is accepted.

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber

daya manusia. Melalui pendidikan manusia akan mampu mengembangkan potensi yang ada dalam

dirinya secara optimal. Undang-undang Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara.

Penyelenggaraan pendidikan dapat ditempuh melalui pendidikan formal, nonformal dan

informal.UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1 ayat (1) menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Kebijakan

yang lainnya adalah program pendidikan sembilan tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

akan pentingnya pendidikan.Diharapkan dengan usaha pemerintah tersebut dapat meningkatkan

kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan di sekolah salah satunya dapat dilihat melalui prestasi

belajar.

Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar

seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar.

Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2008:21) “Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan

tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan

atau kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian”.

Peningkatan prestasi belajar sisiwa akan dipengaruhi oleh kualitas proses belajar mengajar di

kelas. Hal ini berarti tercapai tidaknya tujuan pendidikan salah satunya akan tergantung pada proses

belajar mengajar yang berlangsung dengan baik. Proses belajar mengajar akan berlangsung baik

apabila guru mampu menguasai dan mengimplementasi keterampilan dasar mengajar dalam proses

belajar mengajar dikelas. Hal ini sesuai denganpendapat Peter dan Sudjana (2009:22) yang

menyatakan bahwa “Proses dalam hasil belajar siswa tergantung kepada penguasaan mata pelajaran guru dan keterampilan dasar mengajarnya”.

Melalui penguasaan dan pengimplementasian keterampilan dasar mengajar yang baik,

seorang guru akan mampu menciptakan situasi, kondisi dan lingkungan belajar yang akan mendukung

proses belajar yang kondusif. Situasi belajar yang kondusif dapat menumbuhkan dann mendorong

siswa untuk melakukan proses belajar secara optimal yang tentunya akan memberikan pengaruh

positif terhadap pencapaian prestasi belajar. Menurut Suparman (2010:59), bahwa keterampilan dalam

mengajar menjadi syarat mutlak untuk efektifnya sebuah proses pembelajaran.

Menurut Kusnadi (2008:45) keterampilan mengajar adalah kemampuan yang dimiliki seorang

(3)

yang diajarkan. Keterampilan mengajar guru tidak boleh melihat, tetapi selalu memberikan suasana

yang berbeda agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Menurut Hammond dan

Snowden (2009:38), guru perlu menciptakan pengajaran yang efektif yaitu pengajaran yang dapat

menjadikan siswa semangat untuk belajar. Hal penting yang harus diperhatikan adalah pemilihan

kegiatan yang membangun dan menarik bagi siswa. Seorangguru tentunya harus dapat

mengembangkan keterampilan mengajar denganbaik, sehingga minat belajar siswanya tinggi.

Keterampilan mengajar guru sebagai tenaga profesional harus memiliki kompetensi keguruan.

Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuan guru dalam memberikan keterampilan mengajar

pada proses pembelajaran sehingga pelajaran yang diberikan guru dapat diterima oleh

siswa.keterampilan mengajr guru merupakan suatu hal yang penting dalam proses pembelajaran

karena salah satu cara yang dapat dilakukan guru agar proses pembelajaran dikelas dapat

menumbuhkan gairah belajar siswa adalah dengan menggunakan keterampilan

mengajar.Komponen-komponen keterampilan dasar mengajar guru merupakan kemampuan yang dimiliki seorang guru

dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Berdasarkan observasi dengan guru honorer ibu Santria Anggraini Gintoe, S. Pd, mengatakan

bahwa kendala guru honorer di sekolah SMA Negeri 1 Lembo terkait dengan profesinya yaitu masih

kurangnya buku di perpustakaan yang sesuai dengan bahan ajar, hal ini menyebabkan hasil belajar

siswa menurun terutama pada semester II dan juga masih kurangnya proyekor sebagai alat bantu

dalam mengajar. Kendala guru honorer bukan hanya berkaitan dengan proses mengajar saja dalam

kelas, akan tetapidalam menghadapi siswa pun menjadi salah satu kendala guru mengajar.

Kendala-kendala ini menjadi tuntutan pada guru untuk lebih terampil dalam memberikan materi agar minat

belajar siswa terhadap pembelajaran geografi menjadi lebih meningkat.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan

pendekatan deskriptif (Arikunto, 2002:90). Dengan pendektan kuantitatif melalaui penggunaan

metode deskriptif, peneliti mengamati dan melakukan kajian terhadap keadaan siswa khusunya

mengenai keterampilan mengajar terhadap hasil belajar siswa di Kelas XIIPS Idan kelas XI IPS 2

SMA 1 Lembo.

Sebelum melakukan penelitian harus ditentukan terlebih dahulu batasan populasi. Populasi

adalah keseluruhan penelitian (Arikunto,2006:130). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Lembo yang berjumlah 456 siswa. Sedangkan populasi siswa

(4)

Tabel 1 Siswa SMA Negeri 1 Lembo

No Kelas Jumlah Orang

Laki-laki Perempuan

1 X IPA 45 49 94

2 X IPS 33 15 48

3 XI IPA 33 54 87

4 XI IPS 48 22 70

5 XII IPA 33 46 79

6 XII IPS 41 37 78

Sampel merupakan sebagaian dari objek penelitian yang mewakili populasi. Maka dari

keseluruhan populasi hanya diambil sebagaian saja tau dibatasi populasinya. Penarikan sampel yang

mewakili populasi dalam penelitian ini dan untuk mendapatkan hasil akurat. Pengambilan sampel

memerlukan tehnik tertentu, sehingga sampel yang diperlukan representatif dan kesimpulan yang

diharapkan valid dan terpercaya. Sampel dalam penelitian ini adalah:

Tabel 2 Sampel Penelitian siswa X1 IPS

No NAMA KELAS JUMLAH

1 Kelas XI IPS I 24

2 Kelas XI IPS II 23

Jumlah 47

Jenis dan Sumber Data

Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian menggambarkan angket

sebagaimana teknik yang akan dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.Data

sekunder yaitu yang diperoleh peneliti dari dokumen sekolah, misalnya jumlah siswa dan lain-lain

yang dijadikan sumber informasi dalam penelitian.Sumber data dalam penelitian ini diperoleh

langsung dari subyek penelitian (siswa) dengan menggunakan angket dan data-data yang diperoleh

dari sekolah SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Morowali Utara.

a. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan analisis dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang

bersumber dari arsip atau dokumentasi siswa di SMA Negeri 1 lembo, data nilai ulangan harian.

b. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Skala Likert, menggunakan jawaban alternatif

yang telah disediakan oleh peneliti, sehingga responden hanya menjawab dengan cara checklist pada

(5)

Uji Prasyarat Analisis

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis. Adapun uji

prasyarat yang dilakukan yaitu:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari populasi

terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal berdasarkan data hasil belajar Geografi pada kelas

kelas XI IPS I dan XI IPS II SMA Negeri 1 Lembo. Maka pengujiannya dapat dihitung menggunakan

rumus chi kuadrat yaitu:

X2= Σ Σ

Σ (Sudjana, 2002:273)

Keterangan:

X2 = Kai Kuadrat (chi square).

Q = Frekuensi yang diobservasi.

Σi = Frekuansi yang diharapkan.

Kriteria pengujian adalah pada derajat kebebasan (dk) = n-3 dan taraf nyata α = 0,05 adalah

jika X2hitung ≤ tabel (1 - α) (K - 3) maka data berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Suatu uji yang dilakukan harus berpedoman pada dasar pengambilan keputusan yang jelas.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai

signifikansi pada outout SPSS. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya

adalah terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel prediktor (X) dan variabel kriterium

(Y). Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak terdapat

hubungan yang linier antara variabel prediktor (X) dan variabel kriterium (Y).

c. Teknik Analisis Data

 Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pencapaian skor variabel untuk data angket. Selanjutnya hasil dari data angket dimasukkan ke dalam tabel frekuensi berdasarkan masing-masing variabelnya.

(6)

Keterangan:

P = persentase f = frekuensi

n = jumlah sampel ( Sudjana, 1991:130-131)

 Analisis Inferensial

Statistik inferensial merupakan metode analisis yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur derajat hubungan atau perbedaan antara dua variabel (Ulber, 2009:337). Pengujian yang dilakukan dalam penelitian adalah uji hipotesis dengan menghitung terlebih dahulu korelasi pearson atau Pearson Product Moment (PPM) kemudian dilanjutkan dengan Uji t untuk hipotesis penelitian.

 Korelasi Pearson Product Moment

Perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

√[ ][ ]

Keterangan:

Rxy = Koefisien korelasi Product – moment n = banyaknya sampel

∑x = skor total variabel X

∑y = skor total variabel Y

(∑x)2 = kuadrat skor total variabel X

(∑y)2 = kuadrat skor total variabel Y (Sugiyono, 2011)

 Uji t

Nilai thitung diperoleh dari hasil perhitungan statistik dengan rumus sebagai berikut:

√ √ Keterangan:

t = nilai thitung

r = koefisien korelasi Pearson Product Moment

n = banyaknya sampel (Sugiyono, 2011)

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan tersebut signifikan (digeneralisasikan) atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan ttabel, dengan taraf kesalahan tertentu.

Adapaun caranya yaitu dengan melakukan perbandingan thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 0,1%

(7)

1) Jika thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 0,1 % atau α = 0,1 maka Haditerima.

2) Jika thitung < ttabelpada tingkat kepercayaan 0,1 % atau α = 0,1 maka H0 ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengujian Normalitas

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis. Adapun uji

prasyarat yang dilakukan yaitu:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari populasi

terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal berdasarkan data keterampilan mengajar guru

geografi dan hasil belajar siswa padakelas -kelas XI IPS I dan XI IPS II SMA Negeri 1 Lembo. Data

dari variabel penelitian ini diuji normalitas sebarannya dengan menggunakan program SPSS

(Statistical Package for Social Science) yaitu dengan uji Chi-Square. Kaidah yang digunakan untuk

menguji normalitas adalah jika nilai signifikansi p> 0,05 maka distribusi data tersebut normal, dan

jika nilai signifikansi p< 0,05 maka distribusi data tersebut tidak normal. Berikut adalah tabel hasil

Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel keterampilan mengajar adalah 0,966p

> 0,05 dan nilai signifkansi pada variabel hasil belajar siswa adalah 0,672p > 0,05. Sesuai kaidah yang

ditentukan, bila nilai signifikansi p> 0,05 maka distribusi kedua data tersebut normal.

2. Uji Linieritas

Analisis uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji linieritas dari program SPSS.

Secara umum uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan

yang linier secara signifikan atau tidak. Kaidah yang digunakan untuk menguji linieritas adalah jika

nilai signifikansi p> 0,05, maka hubungannya adalah linier, sebaliknya jika signifikansi p< 0,05, maka

(8)

Tabel 6 Tabel Perhitungan Uji Linearitas

Dari output diatas, diperoleh nilai signifikansi = 0,125 yang lebih besar dari taraf nyata 0,05

yang artinya terdapat hubungan linier secara signifikansi antara variabel hasil belajar siswa(Y) dengan

keterampilan mengajar guru (X).

2. Hasil analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan mengenai pengaruh keterampilan mengejar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi SMA 1 Lembo.

Hasil analisis deskriptif mengenai keterampilan mengajar dapat dilihat dibawah ini: 1. Menentukan rentang skor dengan cara nilai skor tertinggi – nilai skor terendah.

R= 109-73 = 36

2. Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan yaitu 3 (tiga) 3. Menentukan panjang kelas dengan rumus:

P=

=

= 12

4. Membuat tabel kerja distribusi frekuensi keterampilan mengajar.

Norma Penilaian Keterampilan Mengajar Guru

Skor Frekuensi Persentase

(%)

Kategori

73-84 6 12,77 Rendah

85-97 16 34,04 Sedang

98-109 25 53,19 Tinggi

Jumlah 47 100

Sumber: Olahan Data Primer, 2017

(9)

Gambar 1Diagram Keterampilan Mengajar Guru

Berdasarkan tabel dan diagram di atas untuk variabel keterampilan mengajar guru dapat dilihat bahwa yang berkategori rendah 12,77% , kategori sedang 34,04%, kategori tinggi 53,19%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar guru diSMA Negeri 1 Lembo termasuk kategori tinggi.

Hasil analisis deskriptif mengenai hasil belajar dapat dilihat dibawah ini: 1. Menentukan rentang skor dengan cara nilai skor tertinggi – nilai skor terendah. R= 95-68 = 27

2. Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan yaitu 3 (tiga) 3. Menentukan panjang kelas dengan rumus:

P=

=

= 9

4. Membuat tabel norma penilaian hasil belajar.

Tabel 8 Norma Penilaian Hasil Belajar

Skor Frekuensi Persentase

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat disajikan kedalam diagram seperti di bawah ini:

Gambar 2 Diagram Hasil Belajar Siswa keterampila

Cukup (C) Baik (B) Sangat Baik (A)

Hasil Belajar Siswa

53,19

(10)

Berdasarkan tabel dan diagram di atas untuk variabel hasil belajar siswa yang berkategori Cukup 37%, kategori Baik 47%, kategori Sangat Baik 21%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa diSMA Negeri 1 Lembo termasuk kategori Baik.

3. Hasil Analisis Inferensial

Analisis inferensial untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menghitung korelasi pearson product moment terlebih dahulu dan selanjutnya uji t variabel X terhadap variabel Y. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh, Perhitungan Koefisien Korelasi Pearson Product Moment didapatkan nilai sebensar 0,20465818 Selanjutnya untuk pengujian hipotesis penelitian ini dengan menghitung uji t dengan nilai .

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel keterampilan mengajar (X) dan Hasil Belajar Siswa (Y) memperoleh nilai thitung 1,402576. Apabila diselaraskan dengan nilai ttabel 1,30065 maka hasil

analisis penelitian adalah thitung > ttabel (1,402576>1,30065), hasil ini menyatakan bahwa thitung > ttabel

yang artinya pertanyataan “ada pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi SMA negeri 1 lembo kabupaten morowali utara” diterima.

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi Kabupaten Morowali Utara”. Pengambilan data dilakukan denganpenyebaran angket dan penilain menggunkan skala likert dengan alternatif jawaban dimana 4 untuk skor tertinggi dan 1 untuk skor terendah.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel keterampilan mengajar guru di SMA Negeri 1 Lembo yaitu sebesar 53,19%. Merujuk pada norma penilaian keterampilan mengajar guru berada pada kategori Tinggi. Sedangkan untuk hasil belajar siswa diperoleh nilai sebesar 42%. Merujuk pada penilaian hasil belajar siswa berada pada kategori Baik. Artinya bahwa ada Pengaruh antara keterampilan mengajar Guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Morowali Utara.

Hasil ini lebih diperkuat lagi dengan hasil analisis inferensial. Berdasarkan hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa thitung > ttabel berdasarkan pedoman perbandingan thitung dan ttabel

hipotesis mengenai ada pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Mororwali Utara.

Keterampilan mengajar guru melibatkan kemampuan guru dalam prosese pembelajaran, baik

dalam hal menjelaskan materi atau menguasai bahan ajar, mampu menguasai kelas dengan baik,

mampu memberi penguatan serta motivasi kepada siswa, mampu membuat kegiatan pembelajaran

menjadi variasi, selain itu guru juga harus mampu membimbing diskusi kelompok kecil, mampu

membuka dan menutup pelajaran, mampu mengajar kelompok kecil dan perorangan serta terampil

(11)

berdampak pada kualitas belajar serta kepercayaan masyarakat terhadap sosok guru dan sekolah serta

sistem pendidikan. Oleh sebab itu, guru senantiasa dituntut untuk dapat menguasai

keterampilan-keterampilan dasar dalam mengajar untuk menciptakan hasil belajar yang maksimal. Keberhasilan

suatu proses pengajaran diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang

disampaikan guru (Kusnadi, 2008:40).

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil analisis deskriptif variabel keterampilan mengajar guru di SMA Negeri 1 Lembo yaitu sebesar 53,19%. Merujuk pada norma penilaian keterampilan mengajar guru berada pada kategori Tinggi, sedangkan untuk hasil belajar siswa diperoleh nilai sebesar 42%. Merujuk pada penilaian hasil belajar siswa berada pada kategori Baik. Artinya bahwa ada Pengaruh antara keterampilan mengajar Guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Morowali Utara. Hasil ini lebih diperkuat lagi dengan hasil analisis inferensial, hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa thitung > ttabel berdasarkan pedoman perbandingan thitung dan ttabel

hipotesis mengenai ada pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lembo Kabupaten Mororwali Utara diterima.

Guru hendaknya lebih kreatif dalam menyampaikan materi yang akan di ajarkan, serta

megetahui dan memahami karakteristik sehingga dapat meningkatkan potensi peserta didik dengan

baik. Seorang guru juga harus mengikuti berbagai pelatihan untuk menambah wawasan dalam proses

belajar mengajar sehingga menumbuhkan kratifitas-kreatifitas keterampilan mengajar yang lebih baik

lagi.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Kusnadi. (2008). Strategi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan. Pekan Baru:Yayasan Pusaka Riau.

Peter & Sudjana. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2011). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14. (2005). Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Gambar

Tabel 1 Siswa  SMA Negeri 1 Lembo
Tabel Hasil Perhitungan
Tabel 6 Tabel Perhitungan Uji  Linearitas
Gambar 1Diagram  Keterampilan Mengajar Guru

Referensi

Dokumen terkait

sebagainya. Namun demikian , dampak pencemaran udara akibat peristiwa alam dapat diperkecil secara alami pula, yaitu dengan adanya daur iklim dan daur kimia. Pada saat ini,

tekanan tinggi dan rendah yang menembus dinding kabin, kabel kipas evaporator yang masuk ke kabin, dan pengisolasian pada pipa tekanan tinggi dan rendah yang

Pada penelitian ini, proses hidrogenasi pada minyak terpentin dilakukan secara elektrokatalitik dengan menggunakan sel elektrokimia di mana larutan elektrolit yang digunakan

Karakter di tanah salin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman menjadi lebih baik dibandingkan dengan tanah optimal yaitu pada rataan jumlah cabang

Peran public relations PT. Prudential Life Assurance dalam Mensosialisasikan Perusahaan yaitu dengan beberapa peranan ฀) Menjaga hubungan harmonis dengan beberapa pihak

Menurut Nasrudin Razak Iman kepada hari akhirat adalah masalah yang paling berat dari segala macam aqidah dan kepercayaan manusia. Sejak dari zaman purba manusia telah

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Konsep diri perempuan muslim bercadar dalam perspektif komunitas Niqab Squad didasarkan pada aspek religion self-concept, yakni

Luaran yang dihasilkan oleh program IbM ini adalah keterampilan mitra untuk memproduksi produk kerjainan dari hasil daur ulang sampah rumah tangga dan sistem