• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS BESAR SI 3131 IRIGASI DAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN TUGAS BESAR SI 3131 IRIGASI DAN (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS BESAR SI-3131 IRIGASI DAN BANGUNAN AIR DAERAH IRIGASI SUNGAI KALI GAWE, JAWA TENGAH

Ma’rifatul Hayati

15010033 I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan dasar tiap makhluk hidup. Baik manusia, hewan

maupun tumbuhan sangat membutuhkan air. Bagi manusia, air tidak hanya

berfungsi sebagai pemuas dahaga. Kegunaan air lainnya adalah untuk

mencuci, mandi, irigasi untuk pertanian, bahkan sebagai pembangkit tenaga

listrik. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan air menjadi

semakin tinggi. Sementara itu, keberadaan air cenderung semakin langka.

Untuk itu, penggunaan air harus dilakukan secara efektif dan seefisien

mungkin.

Sebagai negara agraris, kebutuhan air bagi Indonesia sangat tinggi demi

mendukung sektor pertanian. Ketersediaan air di sektor pertanian tentunya

dapat menunjang kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat. Namun, ada

saaatnya air yang tersedia cukup melimpah dan ada saatnya ketersediaan air

sangat minim tergantung pada musim. Selain itu, lahan yang jauh dari sumber

air akan mengalami kesulitan dalam penyediaan air untuk pertanian. Dengan

demikian keberadaan bangunan air dan irigasi sangat diperlukan untuk

menjamin ketersediaan dan distribusi air bagi lahan baik dekat maupun jauh

dari sumber mata air.

Indonesia memiliki wilayah-wilayah yang berpotensial untuk

dikembangkan sektor pertaniannya. Wilayah tersebut terbagi lagi dalam

daerah-daerah irigasi. Pada laporan kali ini, penulis akan membahas daerah

irigasi Kali Gronggong dan Kali Gawe yang terletak di Kabupaten

Pekalongan, Jawa Tengah dalam kaitanya dengan ketersedian dan kebutuhan

air di daerah irigasi tersebut.

1.2Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :

(2)

LAPORAN TUGAS BESAR SI-3131 IRIGASI DAN BANGUNAN AIR DAERAH IRIGASI SUNGAI KALI GAWE, JAWA TENGAH

Ma’rifatul Hayati

15010033 I-2

b. memahami perancangan Daerah Irigasi Kali Gawe yang meliputi

perencanaan petak, saluran beserta dimensi saluran , ketersediaan air, dan

kebutuhan air

c. menghitung ketersediaan dan kebutuhan air Daerah Irigasi Kali Gawe

1.3Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penyusunan laporan tugas besar ini adalah sistem

irigasi, perancangan bendungan dan petak sawah, juga ketersediaan air di

Cirasea, Jawa Barat. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a. Teori Hidrologi

Bagian ini membahas tentang definisi hidrologi, daerah aliran sungai

(DAS), perkiraan data curah hujan yang hilang, perkiraan data curah hujan

wilayah, debit andalan, dan evapotranspirasi.

b. Sistem Irigasi

Bagian ini membahas sistem irigasi yang digunakan di daerah Sungai Kali

gawe dengan memperhatikan lokasi dan topografi sungai tersebut.

c. Perhitungan Kebutuhan Air

Bagian ini membahas air yang dibutuhkan untuk mengaliri petak-petak

sawah dengan menyertakan perhitungan evaporasi potensial (Eto), curah

hujan efektif, ketersediaan air, penyiapan lahan, dan masa tanam.

Data-data yang diperlukan adalah Data-data curah hujan dari 3 stasiun di daerah

Sungai Kali Gawe dan data klimatologi.

d. Perhitungan Ketersediaan Air

Ketersediaan air dihitung untuk mengetahui berapa luas lahan yang bisa

terairi. Proses perhitungan dimulai dari mencari peta topografi, peta

situasi, curah hujan, data iklim, jenis tanaman, pola tanam dan pada

akhirnya diperoleh luas lahan yang dapat terairi.

e. Perencanaan Petak, Saluran, dan Bangunan Air

Hal ini berhubungan dengan memanfaatkan gaya gravitasi untuk

pengairan. Tinggi elevasi muka air yang diperlukan supaya air dapat terairi

sampai pada petak tersier sangat diperlukan agar dimensi bangunan utama

(3)

LAPORAN TUGAS BESAR SI-3131 IRIGASI DAN BANGUNAN AIR DAERAH IRIGASI SUNGAI KALI GAWE, JAWA TENGAH

Ma’rifatul Hayati

15010033 I-3

f. Penetapan Dimensi Saluran

Bagian ini membahas perencanaan dimensi saluran dari Sungai Kali Gawe

yang dapat mengaliri air sesuai kebutuhan petak sawah.

g. Layout Bangunan Utama dan Saluran Irigasi

Layout saluran irigasi pada umumnya menggambarkan letak petak-petak

dan saluran yang terhubung dari bangunan utama sampai petak tersier

1.4Metodologi Penyusunan

Dalam mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan untuk menulis

laporan ini, metode yang penulis gunakan ialah menggunakan metode

pengumpulan data sekunder yaitu data yang penulis dapatkan melalui berbagai

sumber literatur, yaitu buku teks (textbook), serta dokumen-dokumen dari

internet.

Dalam penyusunan laporan ini, metode yang digunakan adalah deskriptif

analitis karena laporan ini bertujuan untuk mendeskripsikan data-data yang

diperoleh dari berbagai rujukan mengenai irigasi.

Pembuatan tugas ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu :

a. menentukan lokasi bendung dengan memperhatikan topografi lahan.

b. menentukan DAS dari sungai yang telah ditentukan sebelumnya dengan

peta topografi, yaitu Kali Gawe.

c. menentukan stasiun pengamat hujan untuk mengetahui besarnya curah

hujan yang terjadi di daerah sekitar aliran Kali Gawe selama 10 tahun.

d. mencari curah hujan regional di daerah aliran sungai tersebut dengan

metoda pendekatan Poligon Thiessen dan aritmatik.

e. menghitung debit andalan Kali Gawe.

f. menghitung besarnya evapotranspirasi yang terjadi di daerah aliran sungai

tersebut dengan menggunakan teori hidrologi.

g. menentukan pola tanam untuk sawah yang telah direncanakan.

h. menghitung kebutuhan air petak-petak sawah rencana.

i. menghitung luas areal maksimum petak sawah yang dapat diairi.

j. merencanakan petak-petak sawah beserta saluran yang diperlukan untuk

(4)

LAPORAN TUGAS BESAR SI-3131 IRIGASI DAN BANGUNAN AIR DAERAH IRIGASI SUNGAI KALI GAWE, JAWA TENGAH

Ma’rifatul Hayati

15010033 I-4

k. menghitung dimensi saluran yang diperlukan untuk mengairi sawah.

l. menghitung tinggi muka air dalam saluran.

1.5Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penyusunan laporan ini

serta untuk memudahkan pembaca dalam memahami laporan yang penulis

buat, penulis menggunakan sistematika pelaporan yang terdiri dari tujuh bab.

a. Bab 1 yaitu Pendahuluan terdapat Latar Belakang, Maksud dan Tujuan,

Ruang Lingkup, Metodologi Penyusunan, serta Sistematika Penulisan.

b. Bab 2 yaitu Landasan Teori menjelaskan tentang Teori Hidrologi, Teori

Sistem Irigasi serta Teori Bangunan Air

c. Bab 3 tentang Wilayah Kajian dan Data yang memiliki empat subbab

yakni Lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Gawe, Luas DAS Kali

Gawe, Stasiun Pengukuran Curah Hujan, serta Data Pengukuran

Hidrometeorologi DAS Kali Gawe.

d. Bab 4 Sistem Irigasi Daerah Sungai Kali Gawe yang menjelaskan tentang

Perencanaan Petak, Saluran, dan Bangunan Air, Perhitungan Ketersediaan

Air Daerah Irigasi Kali Gawe, Perhitungan Kebutuhan Air Daerah Irigasi

Kali Gawe, serta Evaluasi Keseimbangan Air Daerah Irigasi Kali Gawe.

e. Bab 5 mengenai Perencanaan dan Perhitungan Dimensi Saluran, penulis

akan memaparkan mengenai Perencanaan Saluran serta Pendimensian

Saluran

f. Bab 6 merupakan Studi Kasus daerah Sungai Kali Gawe yang berisi

tentang penjelasan Kasus, Penyebab Permasalahan, dan Upaya

Penyelesaian.

g. Bab 7 merupakan Kesimpulan dan Saran yang berisi dua subbab yakni

Referensi

Dokumen terkait

sekunder serta skema bangunan irigasi, data debit sungai di bendung Banjaran, data hujan, data debit pengambilan (intake) di bendung, saluran primer/induk dan saluran

Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Tugas Jalan

Kondisi yang sama juga ditemui pada lokasi sasaran kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi primer (RJIT) dalam program Upsus Pajale di Jawa Tengah (Saliem et

b). Peta situasi aliran sungai dimana bangunan utama akan dibuat. Peta ini juga harus meliputi jarak 1 km ke hulu dan 1 km ke hilir bangunan utama dan melebar 250 meter

Perencanaan saluran sangat dipengaruhi oleh kriteria erosi dan angkutan sedimem untuk menjaga kualitas air irigasi di sungai dikonstruksikan bangunan kantong lumpur

EPMK = Adzp/Asa x 100% Dengan : EPMK = Efisiensi pemakai Adzp = Air yang dapat ditahan pada zone perakaran Asa = Air yang diberikan sampai diareal irigasi 3 Efisiensi Penyimpanan

- Batas-batas administratif desa, kecamatan, kabupaten dan sebagainya batas-batas desa akan sangat penting artinya untuk penentuan batas-batas petak tersier; batas-batas kecamatan dan

KERANGKA LAPORAN TUGAS BESAR EVALUASI DAN REHABILITASI STRUKTUR BANGUNAN SIPIL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan 1.5 Lokasi