• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - MOCHAMAD FATONI BAB I rev LUKMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - MOCHAMAD FATONI BAB I rev LUKMAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kompetensi dasar menentukan rata-rata hitung dan modus sekumpulan data perlu dikuasai oleh siswa kelas VI agar prestasi siswa dapat meningkat khususnya dalam materi rata-rata hitung dan modus sekumpulan data. Prestasi belajar siswa SDN Magersari 2 pada materi rata-rata hitung dan modus sekumpulan data masih kurang memuaskan. Hasil ulangan yang diberikan kepada siswa menunjukkan bahwa lebih dari 50% siswa memperoleh nilai ulangan harian di bawah KKM.

Faktor utama yang menyebabkan hasil belajar pada materi rata-rata hitung dan modus sekumpulan data masih rendah adalah kurang aktif dan siswa kurang merespon selama kegiatan proses pembelajaran. Kurang aktifnya siswa ini disebabkan oleh strategi pembelajaran yang kurang bervariasi, tidak ada media yang relevan sehingga kurang menarik minat siswa, interaksi pembelajaran tidak multi arah, tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih kreatif, tugas-tugas yang diberikan guru kurang memberikan kesempatan dan tantangan kepada siswa untuk berpikir kreatif, materi pembelajaran kurang sesuai dengan minat siswa, sumber belajar hanya menggunakan buku paket, dan tidak ada sumber lain yang lebih inovatif.

Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membangkitkan dan menggugah minat belajar siswa dan keaktifan siswa sehingga prestasi belajar siswa meningkat adalah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diartikan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/konteks lainnya.

Oleh Karena itu, penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) diharapkan akan berdampak positif pada siswa sehingga dengan model pembelajaran ini prestasi belajar Matematika akan meningkat khususnya pada materi rata-rata hitung dan modus sekumpulan data dan sekaligus siswa dapat mengaplikasikan materi dalam bentuk aktifitas siswa.

(2)

dan Modus Sekumpulan Data dengan Menerapkan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) di Kelas VI SDN Magersari 2 Kota Mojokerto”.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan penelitian ini adalah apakah Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Rata-Rata Hitung dan Modus Sekumpulan Data di Kelas VI SDN Magersari 2 Kota Mojokerto?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan Prestasi Belajar Siswa dalam Materi Rata-Rata Hitung dan Modus Sekumpulan Data dengan Menerapkan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) di Kelas VI SDN Magersari 2 Kota Mojokerto.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Siswa

a. Dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan perhatian minat dan motivasi belajar siswa .

b. Mendorong terciptanya saling menghargai pendapat teman. c. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Peneliti

a. Dengan kegiatan penelitian tindakan kelas ini secara tidak lansung peneliti memperoleh tambahan pengalaman praktis dalam dunia penelitian yang dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru

3. Bagi Peneliti lain

a. Sebagai bahan pembanding untuk meningkatkan pembelajaran matematika

(3)

1. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning).

2. Peningkatan prestasi belajar siswa dalam materi rata-rata hitung dan modus sekumpulan data dengan menerapkan Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning).

(4)

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

Model Pembelajaran CTL merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

Konsep belajar kontekstual dapat membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik belajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan nyata sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh komponen utama dari pembelajaran produktif, yaitu :

1. Konstruktivisme (Constructivism)

Setiap peserta didik dapat membuat struktur kognitif atau mental berdasarkan pengalaman mereka maka setiap individu dapat membentuk konsep atau ide baru (konstruktif)

2. Bertanya (Questioning)

Bertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran kontekstual. Kegiatan bertanya digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa, sedangkan bagi siswa kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inkuiri.

3. Menemukan (Inquiri)

Keterampilan yang diperoleh siswa bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri.

4. Masyarakat belajar (Learning Community)

Konsep Learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran yang diperoleh dari bekerjasama dengan orang lain.

(5)

Pemodelan dalam pembelajran kontekstual merupakan sebuah keterampilan atau pengetahuan tertentu dan menggunakan model yang bisa ditiru, misalnya lewat mendemonstrasikan, mencontohkan, menunjukkan.

6. Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa yang sudah dilakukan. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru saja diterima.

7. Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

Penilaian autentik menekankan pada proses pembelajaran sehingga data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat proses pembelajaran

B. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Indonesia (2005:626) menunjuk kepada hasil baik yang dicapai setelah seseoarang melakukan atau mengerjakan suatu aktivitas

C. Proses Pembelajar Matematika

Proses pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan belajar mengajar matematika yang dilakukan guru kepada anak didiknya. Guru bertindak sebagai pengajar dan anak didik sebagai obyek yang belajar.

D. Data

Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa latin yang berarti “sesuatu yang diberikan”. Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima apa adanya.

E. Rata-rata hitung dan Modus Sekumpulan Data

Rata-rata hitung sekumpulan data adalah jumlah keseluruhan pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatan, sedangkan Modus sekumpulan data adalah data yang paling sering muncul

(6)

METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode PTK, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas baik dalam proses maupun hasil pembelajaran di kelas. Fokus utamanya adalah memecahkan masalah yang muncul dalam pembelajaran yang dilakukan secara bersiklus. Pada penelitian dengan model PTK ini yang sebagai peneliti adalah guru dengan acuan model siklus PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1990).

B. Lokasi penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SDN Magersari 2 Kota Mojokerto pada semester II sekitar bulan Desember sampai Mei Tahun pelajaran 2012/2013.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Magersari 2 Kota Mojokerto. Dengan jumlah 40 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. D. Prosedur Tindakan (Per siklus)

Siklus 1

Siklus 1 terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan perbaikan perencanaan. Berikut uraian dari tahapan tersebut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan studi pendahuluan dengan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan terkait dengan materi rata-rata dan modus sekumpulan data di kelas VI. Kegiatan ini bertujuan untuk mengingat kembali berbagai masalah yang muncul dalam pembelajaran terdahulu. Selain itu peneliti juga secara langsung membaca kembali hasil ulangan siswa terkait materi rata-rata dan modus sekumpulan data.

(7)

model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa, selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Mengajak salah satu teman guru untuk menjadi teman sejawat dalam penelitian ini.

2. Membuat desain pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

3. Membuat dan mendisain pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning). 4. Menyusun lembar kerja siswa.

5. Menyusun soal sebagai tes di akhir pembelajaran.

6. Menyiapkan instrument pengumpulan data berupa pedoman pengamatan dan pedoman observasi bagi siswa.

7. Menyiapkan daftar nilai untuk menghimpun data nilai siswa.

b. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini, selain mempraktekkan pembelajaran yang telah dijabarkan dalam RPP peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap aktifitas siswa ketika pembelajaran berlangsung. Fokus dari kegiatan ini adalah mencatat atau merekam semua peristiwa yang dimunculkan siswa mulai dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Pengamatan itu tertuju pada reaksi siswa terhadap penggunaan metode CTL, kekatifan siswa ketika melakukan diskusi, serta tak lupa peran teman sejawat yang mencatat semua perilaku guru yang muncul saat pembelajaran berlangsung. Tak lupa pada akhir pembelajaran peneliti juga mendokumentasikan hasil tes formatif.

c. Refleksi

(8)

apalagi yang perlu dilakukan untuk untuk lebih meningkatkan proses dan hasil pembelajaran pada siklus 2.

Siklus 2

Tahapan kegiatan pada siklus 2 sama dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus 1, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, refleksi dan perbaiakn rencana. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada siklus 2 mengacu pada hasil temuan pada siklus 1. Apa yang belum tercapai pada siklus 1 akan diupayakan tercapai pada siklus 2 melalui perbaikan pembelajarannya. Sehingga pada skenario penelitian ini, peneliti belum bisa mendiskripsikan kegiatan dan perbaikan apa saja yang akan dilakukan pada siklus 2 nanti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan data nilai siswa. Teknik observasi bertujuan untuk mengamati dan mencatat semua gejala-gejala yang tampak baik dari siswa maupun dari guru saat proses pembelajaran berlangsung. Pegumpulan data ini selain dilakukan peneliti yang sekaligus menjadi observer juga dilakukan oleh teman sejawat yang mengobservasi tindakan guru yang muncul ketika pembelajaran berlangsung. Observasi yang berorentasi pada siswa selain data tentang aktifitas siswa ketika pembelajaran, aktifitas siswa ketika diskusi juga reaksi siswa saat penggunaan media manipulatif.

Data nilai siswa berasal dari hasil tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Dari data tes dapat diketahui seberapa jauh siswa telah memahami konsep rata-rata dan modus sekumpulan data.

F. Instrumen penelitian

(9)

G. Indikator Keberhasilan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memastikan PPI ini berjaya dilaksanakan di setiap sekolah, semua pihak di sekolah tidak kira pihak pentadbir, guru dan sebagainya perlu memberi kerjasama yang baik dan

Agustrisno, M.SP selaku Sekretaris Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara saya ucapkan terimakasih atas kemudahan yang

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

Fakta yang menjadi ciri model pembelajaran Problem Based Learning sesuai dengan pembelajaran ini, karena pada pembelajaran satu ini guru meminta siswa

atau muatan listrik yang terjadi di antara kutub positif dan kutub negatif sumber listrik “, misalnya : Accumulator atau AKI. “ Arus listrik adalah besarnya muatan listrik

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA PADA MATA KULIAH. FISIKA DASAR II

Ide solusi untuk tindak lanjut: franchisee diminta untuk memesan bahan – bahan jauh hari, jadi ada jeda atau sela waktu yang longgar untuk pengiriman bahan .baku,

Pilihlah bibit yang tidak cacat atau luka, karena biasa bibit yang luka bisa tidak tumbuh, benih yang bersih dari kotoran, benih yang tidak keriput atau benih utuh, dan