• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Ilmu sosial dan Budaya (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Ilmu sosial dan Budaya (2)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

REVISI MAKALAH

“MELESTARIKAN KEMBALI BAHASA INDONESIA” (Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar)

ISBD 11

Oleh:

1. Syarofah 140110201001 2. Mita Aprilia Aisyah 140110201018 3. Nur Afifah 140110201028 4. Lailis Saidatul Faizah 140110201054 5. Dewi Diah Hardiati 140110201057

(2)

DAFTAR ISI

BAB 1...2

PENDAHULUAN...2

1.1 Latar Belakang...2

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Tujuan Penulisan...3

BAB II...4

PEMBAHASAN...4

2.1 Pengertian dan Fungsi Bahasa Indonesia...4

2.2 Penyebab melemahnya integritas Bahasa Indonesia...5

2.3 Dampak dari melemahnya integritas Bahasa Indonesia...6

2.4 Bagaimana solusi agar sikap sikap nasionalisme berbahasa indonesia tidak berkurang?...8

2.5 Kebijakan Pemerintah...10

2.6 Opini kelompok mengatasi permasalahan diatas...11

BAB III...12

Kesimpulan...12

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

"Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia", demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia.Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.Dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, berarti kita telah menjunjung tinggi bahasa persatuan seperti yang diikrarkan dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran seperti tercampurnya Bahasa Gaul ke dalam Bahasa Indonesia contoh ‘sudah pasti dong’ yang artinya dalam bahasa baku Indonesia adalah ‘sudah pasti’ atau ‘tentu saja’. Sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat berbagai alasan sosial dan politis menyebabkan banyak orang meninggalkan bahasanya atau menggunakan bahasa lain. Dalam perkembangan masyarakat modern saat ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih senang dan merasa lebih intelek untuk menggunakan bahasa asing. Hal tersebut memberikan dampak terhadap pertumbuhan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Bahasa Inggris yang telah menjadi raja sebagai bahasa internasional, terkadang memberi dampak buruk pada perkembangan bahasa Indonesia, dapat dibuktikan pada kata ‘riset’ yang selayaknya ditulis dengan kata penelitian namun karena terpengaruh kata dari bahasa Inggris ‘research’ sehingga kata itu diadopsi. Kepopuleran bahasa Inggris menjadikan bahasa Indonesia tergeser pada tingkat pemakaiannya.

(4)

Melestarikan bahasa Indonesia menjadi hal penting untuk dikaji melihat banyak sekali masyarakat Indonesia masih belum menerapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia seringkali tercampur dengan bahasa-bahasa lain sehingga banyak terjadi semacam alih kode yang nantinya akan menjadi penyebab runtuhnya bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Terlebih lagi era masyarakat ekonomi ASEAN yang semakin dekat menjadi salah satu pemicu mundurnya bahasa Indonesia dikarenakan banyak dari kita yang lebih mendahulukan bahasa asing daripada bahasa kita sendiri. Diperparah lagi dengan adanya penghapusan peraturan perundang-undangan yang mewajibkan WNA harus bisa berbahasa Indonesia. Di lain sisi, banyak masyarakat Indonesia yang harus bersusah-payah mempelajari bahasa asing sesuai dengan negara yang hendak mereka tuju. Seharusnya ada timbal balik yang dapat menjaga martabat dan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Merujuk dari latar belakang yang dipaparkan di atas maka secara spesifik permasalahan ini dapat dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :

a) Apa pengertian dan fungsi dari bahasa Indonesia ?

b) Apa penyebab melemahnya integritas Bahasa Indonesia ? c) Apa dampak dari melemahnya integritas Bahasa Indonesia ? d) Apa solusi terhadap melemahnya integritas Bahasa Indonesia ? 1.3 Tujuan Penulisan

Pembuatan tulisan ini yang berjudul “ Melestarikan Kembali Bahasa Indonesia“ betujuan untuk : a) Mengetahui pengertian dan fungsi dari bahasa Indonesia

b) Mengetahui penyebab melemahnya integritas Bahasa Indonesia. c) Mengetahui dampak dari melemahnya integritas Bahasa Indonesia. d) Mengetahui solusi terhadapmelemahnya integritas Bahasa Indonesia.

(5)

Pada awalnya sejak diikrarkan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah dipakai sebagai bahasa lingua franca. Selain itu, bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dituangkan dalam Pasal 36 UUD 1945.

Definisi bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); bahasa adalah sistem lambang bunyi arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

Fungsi bahasa dalam masyarakat:

1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia 2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia 3. Alat mengidentifikasi diri

Bahasa bisa punah karena kebanyakan bahasa didunia ini tidak statis. Bahasa itu berubah seiring waktu, mendapat kata tambahan, dan mencuri kata dari bahasa lain. Bahasa hidup dan berkembang ketika masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi utama. Ketika tidak ada lagi masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati atau punah, meskipun masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi generasi muda tidak lagi menjadi penutur bahasa tersebut.

Banyak situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain.

Karena pengaruh globalisasi dan IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap Bahasa Indonesia itu :

 Tidak gaul.

 Terlalu formal.

Rapuhnya bahasa indonesia disebabkan :

(6)

 Kemungkinan banyak orang yang tidak menyukai peraturan bahasa indonesia.

 Tidak adanya relasi masyarakat dengan pemerintah tentang pembudidayaan. Bahasa Indonesia mengenal dua macam serapan yakni :

 Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indonesia.

 Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia.

Menurut Ningsih et al. (2007:6-8) Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional 1. Lambang kebanggaan kebangsaan

2. Lambang identitas nasional 3. Alat pemersatu suku bangsa

4. Alat perhubungan antardaerah, antarwarga, dan antarbudaya

Menurut Ningsih et al. (2007:8-9) Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara 1. Bahasa pengantar resmi kenegaraan

2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

3. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan pembangunan dan pemerintahan.

4. Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta teknologi. 2.2 Penyebab melemahnya integritas Bahasa Indonesia

Sejarah mencatat bahwa perubahan dan perpindahan bahasa antara lain bisa disebabkan oleh penjajahan. Sebagai akibat penjajahan Spanyol dan Portugis, bahasa latin digunakan secara meluas di Amerika Latin. Hampir seluruh Negara bekas jajahan Inggris, kini menggunakan Bahasa Inggris.Bahkan, India dan Singapura sampai sekarang menggunakan Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa resminya. Semua Negara jajahan Uni Soviet atau Rusia pernah dipaksa menggunakan bahasa Rusia selama hampir 50 tahun, walaupun setelah Uni Soviet runtuh, bekas jajahannya saat ini tidak lagi menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa resminya.

(7)

satu Negara ke Negara lain, perdagangan (yang menyebabkan penduduk berinteraksi dengan pedagang/pendatang), transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pertemuan dua budaya atau lebih sehingga saling mempengaruhi (baik secara defuse maupun asimilasi) di kawasan isoglos. Oleh karena bahasa itu berubah, berkembang, bahkan bertukar sebagai akibat faktor tersebut, perencanaan dan pembinaan bahasa perlu dilakukan. Perubahan dan perkembangan bahasa yang direncanakan, dikendalakan (diarahkan), dan dilaksanakan secara terstruktur dan tersistemlah yang akan mencapai sasaran sesuai dengan yang diharapkan. Pemerintah dan pakar bahasa setempatlah yang sangat menentukan keberhasilan perencanaan dan pembinaan bahasa ini.

Di zaman sekarang ini perkembangan Bahasa Indonesia kian menurun. Masuknya berbagai bahasa asing yang tidak mungkin kita tolak dan ada beberapa kata asing yang diserap menjadi kosa kata Indonesia.Namun, disisi lain, keberagaman bahasa serapan juga menjadi masalah bagi orsinilitas bahasa yang kian mengkhawatirkan dan penggunaan tata bahasa yang kian serampangan baik tulisan maupun lisan. Tentu saja, media televisi, koran, radio, internet dan merek dagang import adalah termasuk faktor pendorong utama yang ikut mencederai kebahasaan kita. Fenomena ini sangat kentara pada pengunaan bahasa oleh anak-anak muda saat ini. Munculah istilah bahasa gaul, bahasa alay, dan sebagainya. Di kalangan anak-anak, film import juga ikut mempengaruhi perkembangan kebahasaan yang seharusnya menjadi pondasi komunikasi.

2.3 Dampak dari melemahnya integritas Bahasa Indonesia

Dampak dari melemahnya integritas Bahasa Indonesia tersebar pada beberapa segi antara lain :

a. Budaya

(8)

kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa etnik yang bersangkutan. Bahkan, lebih dari itu, dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan ini,, kepentingan nasional diletakkan jauh diatas kepentingan daerah, dan golongan.

Latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda berpotensi untuk menghambat perhubungan antar daerah, antar budaya. Tetapi, berkat bahasa Indonesia, etnis yang satu bisa berhubungan dengan etnis yang lain. Sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.Setiap orang Indonesia apapun latar belakang etnisnya dapat berpergian ke pelosok-pelosok tanah air dengan memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi. Kenyataan ini membuat adanya peningkatan dalam penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai alat perhubungan antar daerah antar budaya. Semuanya terjadi karena bertambah baiknya sarana perhubungan, bertambah luasnya pemakaian, alat perhubungan umum, bertambahnya jumlah perkawinan antar suku, dan bertambahnya perpindahan pegawai negeri atau karyawan swasta dari daerah satu ke daerah lain. Namun kenyataannya saat ini, bahasa Indonesia semakin melemah sehingga fungsi-fungsi diatas semakin menurun.

b. Pendidikan

Indonesia merupakan Negara kesatuan. Indonesia memiliki beraneka ragam bahasa dan budaya. Meskipun begitu, Indonesia tetap memiliki satu bahasa yaitu bahasa Indonesia yang dipakai sebagai bahasa nasional yang dipakai untuk menyatukan berbagai macam bahasa daerah. Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam Negara kita. Karena, jika tidak ada bahasa Indonesia maka kita tidak dapat memproklamasikan kemerdekaan kita.

Pada masa sekarang ini, bahasa inggris merupakan bahasa yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia.Bukan saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh penjuru dunia.Karena saat ini merupakan zaman globalisasi dan bahasa internasional yang digunakan adalah bahasa inggris.Jadi tidak bisa dipungkiri jika masyarakat di seluruh dunia terutama Indonesia sangat berminat untuk belajar bahasa inggris. Di samping itu, Bahasa inggris juga dapat menghilangkan identitas bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan juga bahasa kesatuan Republik Indonesia, sebagai alat pemersatu bahasa yang sudah sedikit dilupakan oleh masyarakat Indonesia.

(9)

awal perkembangan bahasa Indonesia, saat para pemuda dan rakyat Indonesia dulu sangat menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan budaya bangsa. Satu hal yang menjadi ironi lagi adalah bahwa kasus ketidaklulusan ujian nasional pelajar kita adalah karena menyepelekan pelajaran Bahasa Indonesia yang menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan.

Bahkan sekarang ini, orang-orang yang berkelas menengah atas pun sibuk untuk mencarikan anak-anaknya bimbingan bahasa inggris. Bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang ia kenal pertama kali dalam hidupnya. Seperti itulah sedikit gambaran bahasa inggris yang sekarang sudah lebih diutamakan. Namun ada juga pendapat lain dari responden, yaitu bahasa inggris tidak berpengaruh apa-apa dalam bahasa Indonesia, karena bahasa inggris memang bahasa internasional, menggunakan bahasa inggris seperti memang sudah tuntutan perkembangan jaman saat ini.

Dampak positif dan dampak negatif bahasa Inggris terhadap sikap nasionalisme berbahasa Indonesia.

1. Dampak positif

Dapat mengikuti perkembangan di dunia, Karena bahasa inggris adalah bahasa internasioanal, maka kita dapat lebih mudah mengikuti perlembangan di dunia dengan dapat menggunakan bahasa inggris.

Perkembangan bahasa Indonesia yang akan mengikuti saluran perdangan internasioanal menjadi lancar.

2. Dampak negatif

Menggeser bahasa Indonesia jika orang-orang lebih mengutamakan bahasa inggris.Saat ini masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa inggris, terlebih lagi para pelajar lebih banyak ikut kursus bahasa inggris inggris dari pada bahasa Indonesia, maka dengan demikian bahasa Indonesia lama-kelamaan akan tergeser oleh bahasa Inggris.

2.4 Bagaimana solusi agar sikap sikap nasionalisme berbahasa indonesia tidak berkurang? Saat masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa Inggris, maka secara langsung ataupun tidak langsung sikap nasionalisme terhadap bahasa Indonesia/ bahasa daerah sedikit demi sedikit akan berkurang. Ada beberapa cara supaya sikap nasonalisme berbahasa Indonesia tidak berkurang dari masyarakat Indonesia, dan para responden telah memberikan pendapatnya seperti yang ada di bawah ini :

(10)

b. Tambahan pelajaran untuk pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah akan membuat para siswa lebih dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu siswa juga lebih dapat menguasai bahasa Indonesia.

c. Pelajaran bahasa daerah dihidupkan kembali

Pada saat ini, di sekolah-sekolah SMP DAN SMA sudah jarang sekali kita temui pelajaran bahasa daerah, atau mungkin juga sudah tidak ada pelajaran bahadsa daerah.Bahasa daerah sekarang hanya dipergunakan di Sekolah Dasar, itupun tidak semua Sekolah Dasar ada mata pelajaran bahasa daerah.Sehingga bahasa daerah sudah banyak digunakan.

d. Lebih mengutamakan bahasa Indonesia dari pada bahasa inggris.

Masyarakat lebih mengutamakan bahasa Indonesia, lebih dapat menguasai bahasa pemersatu bangsa Indonesia, sebelum kita belajar bahasa asing, bahasa inggris. Sehingga bahasa Indonesia tetap menjadi yang no 1, yang utama bagi bangsa Indonesia.

e. Lebih dapat mencintai bahasa Indonesia/bahasa daerah

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang telah diciptakan oleh para putra bangsa, dan telah disepakati oleh para pahlawan-pahlawan indonesia. Bangsa Indonesia harus lebih mencintai dan menghargai bahasa Indonesia. Walaupun belajar bahasa asing, namun nilai-nilai budaya bahasa Indonesia/bahasa daerah tidak boleh ditinggalkan.

Dengan masyarakat lebih mementingkan bahasa inggris, maka bahasa Indonesia atau bahasa daerah akan lebih dikesampingkan

Bahasa inggris berdampak positif dan negatif terhadap bahasa Indonesia. Dampak positifnya, bangsa Indonesia dapat mengikuti perkembangan internasional dengan lancar. Dan dampak negatifnya, bahasa Indonesia sedikit demi sedikit akan tergeser dengan bahasa inggris. Cara supaya sikap nasionalisme berbahasa Indonesia tidak berkurang yaitu dengan tambahan pelajaran untuk bahasa Indonesia dan bahasa daerah, lebih cinta terhadap bahasa Indonesia.

Yang dapat kita lakukan yaitu :

1. Memberi pengertian yang lebih mendalam akan pentingnya berbahasa yang baik dan benar.

2. Menanamkan sikap cinta bahasa sendiri pada anak-anak atau remaja dengan berbagai cara, contohnya mengadakan lomba puisi dan lain- lain.

(11)

2.5 Kebijakan Pemerintah

Kedudukannya sebagai bahasa negara, pemerintah menetapkan kebijaksanaan mengangkat bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Kebijaksanaan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, pada Bab XV, Pasal 36, yang selengkapnya berbunyi ”Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Landasan konstitusional ini memberikan kedudukan yang kuat bagi bahasa Indonesia untuk digunakan dalam berbagai urusan kenegaraan dan dalam menjalankan tata pemerintahan.

Berdasarkan kedudukan itu, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara, usaha pelestarian, pembinaan dan pengembangannya diwajibkan bagi setiap warga negara yang merasa dirinya sebagai bangsa Indonesia. Imbauan tentang kewajiban di atas yang telah ditetapkan oleh pemerintah, baik melalui ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) maupun Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Dalam ketetapan MPRS tahun 1966 misalnya, ditegaskan agar kita terus meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu yang ampuh. Di samping itu, dalam ketetapan MPR 1978 dan 1983, juga dirumuskan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dilaksanakan dengan mewajibkan penggunaannya secara baik dan benar.

Sebagai tindak lanjut dari ketetapan MPR tersebut, dalam GBHN tahun 1988 ditegaskan kembali bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan ditingkatkan melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Pendidikan formal seperti kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. pendidikan nonformal seperti nasihat-nasihat yang di sampaikan baik oleh guru maupun orang tua mengenai pentingnya melestarikan bahasa Indonesia. Dengan penegasan itu, semua jenjang dan jalur pendidikan di Indonesia mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi wajib menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.

Landasan konstitusional tersebut memberikan gambaran bahwa masalah bahasa Indonesia adalah masalah kita bersama, sehingga upaya pembinaan dan pengembangannya pun menjadi tanggung jawab kita sebagai bangsa Indonesia. Jadi, bukan hanya menjadi tanggung jawab para pakar dan para pembina bahasa Indonesia.

(12)

tersebut adalah perlunya menyusun tatabahasa baku, pengembangan leksikon dan penertiban atau perbaikan bahasa surat kabar, karena implementasi dari kebijaksanaan tersebut akan diemban oleh surat kabar. Hal lain yang juga menjadi perhatian kongres adalah perlunya mendirikan Institut Bahasa Indonesia, atau Fakultas Sastra dan Filsafat. Lembaga semacam itu dianggap penting sebagai sarana pengembangan, penyebarluasan dan pembinaan bahasa Indonesia.

2.6 Opini kelompok mengatasi permasalahan diatas

Menurut kelompok kami, penggunaan bahasa Indonesia saat ini semakin melemah dan tidak berkembang. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap masalah ini adalah faktor kebijakan pemerintah. Faktanya, kita bisa menilai dari pihak pemerintah pun masih belum tegas terhadap masalah ini. Coba kita ingat kembali saat pemerintah Soeharto dulu, betapa beliau sangat menjunjung tinggi bahasa Indonesia, dibuktikan pada setiap pidato kepresidenan beliau selalu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, bukan karena beliau tidak bisa berbicara bahasa Inggris, namun beliau ingin menjunjung tinggi bahasa Indonesia di depan bangsa lain. Namun saat ini semua berbalik, pemerintah saat ini tidak begitu menegakkan hukum yang berhubungan dengan kebahasaan seperti telah dihapusnya undang-undang tentang kewajiban memakai bahasa Indonesia untuk WNA, terlebih dengan dihapusnya penerapan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 42 ayat (1), Pasal 43 ayat (4), Pasal 44 ayat (2) tentang Ketenagaankerjaan dan Pasal 10 Peraturan Presiden Nomor 72 ahun 2014 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing serta Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja Pendamping. Oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia perlu melestarikan Bahasa Indonesia dengan cara:

1. menanamkan rasa bangga pada diri sendi akan Bahasa Indonesia dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. 2. memberikan pendidikan Bahasa Indonesia ke daerah pedalaman yang masih belum

(13)

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku.

Contoh :

 Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?

 Apa yang kamu lakukan tadi?

 Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa

o Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR? o Rino : sudah saya kerjakan pak.

o Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan. o Rino : Terima kasih Pak

Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial

(14)

Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.

Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan bahasa yang sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.

Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar -menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini.

(1) Berapakah Ibu mau menjual tauge ini?

(2) Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang dan berapa ongkosnya? Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.

(3) Berapa nih, Bu, tauge nya?

(4) Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa?

Misalkan perbedaan dari bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul

Bahasa Indonesia Bahasa Gaul (informal) Aku, Saya Gue

Kamu Elo

Di masa depan kapan-kapan Apakah benar? Emangnya bener?

Tidak Gak

Tidak Peduli Emang gue pikirin!

(15)

yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa nasional. Contoh pada

“Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”, demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan negara Indonesia. Bunyi alenia ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Paragraph dibawah ini cuplikan gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan EYD dan menggunakan bahasa baku atau bahasa ilmiah bukan kata popular dan bersifa objektif, dengan penyusunan kalimat yang cermat.

Dalam paradigma profesionalisme sekarang ini, ada tidaknya nilai informative dalam jaring komunikasi ternyata berbanding lurus dengan cakap tidaknya kita menulis. Pasalnya, selain harus bisa menerima, kita juga harus mampu memberi. Inilah efek jurnalisme yang kini sudah menyesaki hidup kita. Oleh karena itu, kita pun dituntut dalam hal tulis-menulis demi penyebaran informasi. Namun persoalannya, apakah kita peduli terhadap laras tulis bahasa kita. Sementara itu, yakinilah, tabiat dan tutur kata seseorang menunjukkan asal-usulnya, atau dalam penegasan lain, bahasa yang kacau mencerminkan kekacauan pola pikir pemakainya. Buku ini memperkenalkan langkah-langkah pragmatic yang Anda perlukan agar tulisan Anda bisa tampil wajar, segar, dan enak dibaca.

2. Mereka yang Tak Bisa Berbahasa Indonesia di Pedalaman Papua

Ugimba - Tidak ada yang namanya bahasa papua,karena beda suku beda pula bahasanya.Basa Indonesia menjadi bahasa pemersatu di sana.Namun banyak yang berucap “Selamat pagi” walaupun sudah malam.

(16)

masyarakat.Terutama,masyrakat yang hidup di pedalaman hutan papua yang jarang berjumpa oleh luar .

Ada satu pengalaman menarik yang penulis rasakan ketika menetap selama 3 hari di Desa Ugimba yang berlokasi di kawasan pegunungan tengah yang belum ada listrik atau jalanan beraspal.Kendaraan bermotorpun tidak ada.

"Selamat pagi," begitu ucapan salah seorang mama (sebutan untuk wanita Papua yang sudah berumur atau menikah).

Tidak ada yang salah dari ucapannya.Dia pun mengucapkannya dengan lancar.Hanya saja, waktu yang tidak tepat karena mama tersebut mengucapkannya di malam hari.

Menggelitik, iya.Saya mencoba menahan tawa dengan membalas ucapannya dengan senyuman.Tapi apa yang mama itu ucapkan, bikin saya jadi kepikiran. Mama hanya bercanda, atau memang benar-benar tidak tahu apa yang diucapkannya?

Maaf atas tawa saya mama.Setelah menjelajahi Desa Ugimba, saya baru tahu kalau orang-orang di sana masih banyak yang belum bisa berbahasa Indonesia. Dari orang-orang-orang-orang tua sampai anak-anak.

Bapak, mama, adik, kakak, selamat pagi, terimakasih dan hormat, kata-kata itu yang rata-rata pasti bisa diucapkan oleh mereka.Gue, elo atau kata-kata gaul lainnya, sudah dijamin mereka pasti tidak tahu.

Selebihnya, mereka menggunakan bahasa universal. Senyuman, gelengan atau anggukan kepala. Saya mencoba belajar bahasa mereka, ah sungguhrumit.Serumit mereka yang belajar bahasa Indonesia.

Meski begitu, keramah tamahan mereka tidakberkurang sedikitpun. Selama pendakian kePuncak Carstensz, saya ditemani oleh mama-mama yang menjadi porter dan tidak bisa berbahasa Indonesia.Tapi... salah siapa mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Jarak dari DesaUgimbake Kota Timika yang sudah modern, berjarak 3 hari lebih berjalan kaki. Sekolah untuk mengajarkan bahasa Indonesia juga belum ada di DesaUgimba. Ada sih, didirikan oleh pemuda setempat, Maximus Tipagau.Namun sayang, gurunya hanya dua orang saja untuk mengajar puluhan orang.Aduh, alat tulisnya saja terbatas.

(17)

lebihlayak. Agar anak-anakdan pemuda di sana bisa mengerti bahasa Indonesia. Harusnya, DesaUgimba ini sudah tersentuh oleh pembangunan, sehingga memudahkan masyarakatnya untuk berjalan kekota-kota atau desa-desa lain.

Harusnya, DesaUgimba ini mulai dimasuki sinyal telepon dan internet. Supaya, mereka bisa tahu kehidupan di luar desa mereka.Di balik hutan, sungai dan perbukitan.Yang harus diingat kalau itu semua tercapai, jadikan mereka 'tuan' di rumahnya sendiri.Sebab taksedikit desa di negeri ini yang mulaimaju, namun masyarakatnya malah tergusur oleh pendatang-pendatang.

Saya hanya bisa berdoa dan melakukan yang terbaik agar DesaUgimba ini mulai dikenal banyak orang.Desa yang alamnya sangat indahdan menjadi salah satu jalur pendakianke Puncak Carstensz, puncak tertinggi di Indonesia.Jujur, berat hati ketika harus beranjak dari Desa Ugimba, karena saya sudah jatuh cinta dengan orang-orang di dalamnya.

Amakane, bapak, mama, adik.Itulah bahasaSuku Moni di DesaUgimba yang merupakan kata sapaan saat bertemu dan juga bisa berarti terimakasih.Sekalilagi, amakane!

BAB III Kesimpulan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Muslich, Masnur. Perencanaan Bahasa Pada Era Globalisasi. 2010. Jakarta : Bumi Aksara. Chaer, Abdul. Kesantunan Berbahasa. 2010. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Ningsih, dkk. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. 2007. Bumi Tegal Boto : PENERBIT ANDI

http://www.expat.or.id/business/ManpowerRegulations_16_Tahun_2015-TenagaKerjaAsing.pdf [diakses tanggal 2 September 2015]

Referensi

Dokumen terkait

Rasionalisme terdir rasio dan isme, yang berarti paham yang meletakkan kebenaran tertinggi pada akal manusia atau paham filsafat yang mengatakan bahwa akal

Penelitian dilakukan di beberapa pasar tradisional kecamatan di Kabupaten Dairi, Peternakan ayam petelur pada bulan mei sampai dengan bulan juni 2016.. Metode Penelitian

[r]

Berdasarkan gambar 1 terlihat bahwa PDB perkapita Indonesia selama periode penelitian mulai tahun 1993 sampai tahun 2014 mengalami fluktuasi atau naik turun

Widi : yes of course!, actually i know what happened in the past, someone who always disturb you is a student here ten years ago and she died in this school in your class!.

Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah Menteri.. Dengan kembali diberlakukannya undang- undang perkoperasian yang lama, mendudukan BMT

selaku sekretaris Departemen Teknik Elektro FT USU yang telah banyak memberikan masukan demi perbaikan Tugas Akhir ini dan senantiasa memberikan bimbingan selama

Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Layana konseling kelompok dengan teknik restrukturisasi kognitif dalam mengurangi tingkat