• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOVIA SANTONIO 11 13 062 AKUNTANSI C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NOVIA SANTONIO 11 13 062 AKUNTANSI C"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI C

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS DAN ANALISIS DAYA LABA PELANGGAN

Perhitungan harga pokok produk berdasarkan fungsi

Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenga kerja langsung pada produk dengan menggunakan penelusuran langsung sedangkan untuk membebankan overhead menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit. Penggerak aktivitas tingkat unit ( unit level activity driver ) adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi. Hanya biaya overhead yang mempunyai korelasi tinggi dengan jumlah unit yang diproduksi yang bisa menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit sedangkan yang tidak baiasanya dibebankan dengan proses alokasi.

Diperlukan spesifikasi dari penggerak tingkat unit yaitu suatu perkiraan dari kapasitas yang diukur penggerak dan perkiraan dari overhead yang diharapkan. Beberapa penggerak yang biasanya digunakan yaitu : unit yang diproduksi, jam tenga kerja langsung, biaya tenga kerja langsung, jam mesin dan biaya bahan baku langsung. Langkas selanjutnya adalah menentukan kapasitas aktivitas yang diukur penggerak tersebut. Ada empat kapasitas aktivitas yang umum digunakan yaitu kapasitas aktivitas yang diharapkan (expected activity capacity) yaitu output aktivitas yang diharapkan pada tahun mendatang. Kapasitas aktivitas normal (normal activity capacity) yaitu output rata – rata yang dialami dalam jangka panjang (volume normal dihitung lebih dari satu periode). Kapasitas aktivitas teoetis (theoritical activity capacity) yaitu output aktivitas maksimum yang dihasilkan dengan asumsi semua berjalan normal. Kapasitas aktivitas praktis (practical activity capacity) yaitu output maksimal yang dihasilkan jika semua berjalan efisien.

Tarif keseluruhan pabrik

(2)

AKUNTANSI C overhead aktual lebih besar maka disebut overhead yang terlalu rendah dibebankan (underapplied overhead) dan pada akhir tahun akan ditambahkan pada harga pokok penjualan. Sedangkan jika overhead aktual lebih rendah disebut overhead yang lebih tinggi dibebankan (overapplied overhead) yang pada akhir tahun akan dikurangkan dari harga pokok

2. Biaya per unit ; Tarif departemen ada 2 tahap bagi tarif overhead departemen. Pada tahap pertama, biaya overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departeman produksi, dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen.

Selanjutnya, pada tahap kedua, overhead dibebankan ke produk dengan mengkalikan tarif departemen dengan jumlah penggerak yang digunakan dalam departemen terkait. Total overhead yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah jumlah dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam setiap departemen. Overhead yang dibebankan adalah total dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam tiap deprtemen.

Keterbatasan sistem akuntansi biaya berdasarkan fungsi

Apabila perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif mengadaptasi strategi baru untuk mencapai kesempurnaan dalam bersaing, sistem akuntasi biaya mereka sering kali harus berubah agar dapat sejalan.

Sering kali organisasi mengalami gejala tertentu yang menunjukkan bahwa sistem akuntansi biaya mereka telah ketinggalan jaman. Contoh gejala sistem biaya yang ketinggalan jaman : hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing tampak tidak wajar rendahnya ; margin laba sulit untuk dijelaskan. ; produk yang sulit diproduksi menunjukka laba yang tinggi ; pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga.

Biaya overhead yang tidak berkaitan dengan unit.

(3)

AKUNTANSI C distorsi banyak produk. Tingkat keparahannya tergantung pada berapa proporsi keseluruhan biaya overhead yang ditunjukkan oleh biaya tingkat non unit ini.

Keanekaragaman produk ; keanearagaman produk berarti bahwa produk mengkonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi yang berbeda – beda. Proporsi setiap aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk didefinisikan sebagai rasio konsumsi.

Perhitungan biaya produk berdasarkan aktivitas

Pembebanan overhead tradisional melibatkan dua tahap : pertama, baya overhead dibebankan ke unit organisasi (pabrik atau departemen) dan kedua, biaya overhead kemudian dibebankan ke produk. Seperti dalam sistem biaya berdasarkan aktivitas, pertama-tama menelusuri biaya aktivitas dan kemudian produk. Akan tetapi, dalam sistem biaya abc menekankan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak (menekankan hubungan sebab-akibat), sedangkan sisem biaya tradisional cenderung intensif lokasi (sangat mengabaikan hubungan sebab-akibat)

Identifikasi aktivitas dan atributnya

Kamus aktivitas mendaftar aktivitas-aktivitas dalam sebuah organisasi bersamaan dengan atribut aktivitas yang penting. Atribut aktivitas adalah informasi keuangan dan non keuangan yang menggambarkan aktivitas individual. Aktivitas primer adalah aktivitas yang dikonsumsi produk atau pelanggan. Aktivitas sekunder adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh aktivitas primer.

Pembebanan biaya ke aktivitas

Begitu aktivitas diidentifikasikan dan dijelaskkan, tugas berikunya adalah menentukan berap banyak biaya untuk melakukan tiap aktivitas. Hal ini membutuhkan identifikasi sumber daya yang dikonsumsi oleh tiap aktivitas. Penggerak sumber daya adalah faktor-faktor yang mengukur pemakaian sumber daya oleh aktivitas.

Pembebanan biaya aktivitas pada aktivitas lain

(4)

AKUNTANSI C dan sekunder. Jika terdapat aktivitas sekunder, maka tahap berikutnya muncul. Pada tahap berikutnya, biaya aktivitas sekunder dibebankan pada aktivitas-aktivitas yang memakai outputnya.

Pembebanan biaya pada produk

Setelah biaya dari aktivitas primer ditentukan, maka biaya tersebut dapat dibebankan pada produk dalam suau proporsi sesuai dengn aktivitas penggunaannya, seperti dengan diukur oleh penggerak aktivitas. Pembebanan ini diselesaikan dengan penghitungan suatu tarif aktivitas yang ditentukan terlebih dahulu dan menglikan tarif ini dengan penggunaan aktual aktivitas.

Mengurangi ukuran dan kerumitan dari sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas

Pada tahap pertama biaya aktivitas diidentifikasi, biaya dihubungkan dengan aktivitas individual, dan aktivitas diklasifikasikan pada aktivitas primer dan sekunder. Pada tahap lanjutan aktivitas sekunder (aktivitas lain) dibebankan pada aktivitas primer dan membutuhkan penggunaan tarif aktivitas yang terdakadang terdapat banyak tarif aktivitas dalam satu perusahaan. Pada tahap aktivitas primer dibebankan pada produk atau pelanggan.

Mengurangi jumlah tarif dengan menggunakan metode konsumsi

Yaitu dengan mengumpulkan semua aktivitas yang memiliki rasio konsumsi yang sama dalam satu kelompok biaya (cost pool).

Mengurangi jumlah tarif dengan aproksimasi abc

Dengan menggunakan aktivitas yang paling mahal dan menggunakan penggerak untuk membebankan biaya produk dan akan dibebankan dengan penggerak sebab akibat (cause-and-effect) sedangkan aktivitas yang tidak mahal akan dialokasikan dalam kelompok biaya mahal dan dibebankan secara lebih arbitre.

(5)

AKUNTANSI C Pemakaian overhead hanya utuk dijelaskan dengan penggerak aktivitas berdasarkan unit. Untuk tarif keseluruhan pabrik hanya satu penggerak yang digunakan untuk membebankan biaya. Pada sistem fungsi yang lebih canggih biaya overhead diklasifikasikan sebagai biaya overhead tetap atau biaya overhead variabel. Pada biaya overhead tetap sistem pengalokasian biaya berdasakan unit dibebankan pada tarif overhead tetap jika menggunakan penggerak aktivitas berdasarkan unit dapat bersifat arbitrer dan mungkin mencerminkan aktivitas sesungguhnya yang digunkan produk. Pada kenyataan overhead tetap yang tradisional biasanya merupakan biaya tingkat batch, produk dan fasilitas yang berubah sejalan penggerak selain penggerak tingkat unit. Sedangkan biaya overhead variabel dibebankan pada tarif overhead variabel dan dapat ditelusuri pada setiap produk.

CPA adalah sebuah pendekatan manajemen biaya yang mengidentifikasi biaya dan manfaat dari pelayanan kepada pelanggan tertentu atau tipe pelanggan untuk meningkatkan profit perusahaan secara keseluruhan.

Analisa atas perbandingan antara biaya dalam pemberian pelayanan kepada kostumer tertentu atau suatu kelompok pelanggan dengan keuntungan yang dapat diperoleh dalam rangka meningkatkan profitabilitas organisasi secara keseluruhan.

Mengukur profitabilitas pelanggan merupakan proses yang terlihat mudah, namun cukup sulit. Pembebanan biaya pelayanan dilakukan dengan menggunakan pendekatan activity based costing system. Pendekatan ini digunakan sebagai improvisasi sistem tradisional. Jadi ABC merupakan suatu metode biaya yang membebanankan biaya ke aktivitas kemudian, akan dibebankan ke produk atau jasa berdasarkan jumlah aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk atau jasa tersebut.

(6)

AKUNTANSI C Tujuan utama analisis daya laba pelanggan, yaitu :

1. Untuk mengukur profitabilitas dari konsumen yang telah ada atau tipe konsumen yang sudah ada. Customer profitability analysis dapat menunjukkan cost benefit analisis untuk mengidentifikasi konsumen yang menguntungkan dan tidak menguntungkan.

2. Untuk mengeidentifikasi efektif atau tidaknya konsumen dengan aktivitas yang berhubungan. Analisis ini memberikan informasi yang dapat digunakan oleh organisasi untuk memutuskan aktivitas mana yang perlu dipertahankan atau dikurangi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas, menurunkan atau mengurangi ketidakpuasan konsumen, dan menjelaskan gambaran dari nilai konsumen.

Keuntungan menggunakan customer profitability analysis , yaitu :

1. Membuat perusahaan lebih memfokuskan sumber dayanya baik dalam area yang menghasilkan tingkat pertumbuhan yang menguntungkan bagi perusahaan maupun merasionalkan area yang menghasilkan tingkat pengembalian yang kurang memuaskan.

2. Mengidentifikasi perbedaan yang tidak dapat diperkirakan dalam profitabilitas diantara kelompok – kelompok pelanggan dan menyelidiki penyebab perbedaan tersebut

3. Dalam hal negosiasi agresif dengan pelanggan perusahaan dapat mengkuantifikasikan dampak financial dari perubahan yang diusulkan sehingga dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan

4. Menyesuaikan kebijakan product pricing untuk pelanggan yang menuntut layanan yang lebih banyak dibandingkan dengan gross profit yang dihasilkannya 5. Mengubah cara berinteraksi dengan pelanggan yang menciptakan aktivitas yang

membebani perusahaan.

6. Menentukan segmen pasar yang potensial dalam menyediakan nilai pelanggan terbesar beserta menyumbangkan profit yang besar bagi perusahaan

(7)

AKUNTANSI C 1. Mengidentifikasi customer; dalam mengidentifikasikan konsumen pada dasarnya konsumen itu dapat dikelompokkan berdasarkan selera, usia, tingkat sosial, cara pendistribusian kebutuhan konsumen, referensi, pendapatan, dll.

2. Menghitung customer revenue dan customer cost ; customer revenue adalah pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dalam melakukan usahanya. Dan ini ditentukan oleh faktor jumlah pembelian konsumen akan produk, pemberian diskon pada konsumen, dan sales return and allowance. Customer cost adalah biaya yang dibebankan kepada konsumen pada saat konsumen mengkonsumsi produk atau aktivitas. Penggelompokkan biaya konsumen dalam customer cost hierarchy dalam cost pool yang berbeda dengan dasar dari perbedaan atas cost driver atau dasar pengalokasian biaya, yang dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu: A. Customer unit level cost : sumber daya yang dikonsumsi setiap unit yang

terjual pada kosumen

B. Customer batch level cost : sumber saya yang dikonsumsi pada setiap terjadi penjualan

C. Customer sustaining cost : sumber daya atau jasa yang dikonsumsi berkaitan dengan setiap unit atau setiap terjadi penjualan kepada konsumen

D. Distribution channel cost : sumber daya yang dikonsumsi yang berkaitan dengan channel distribusi yang digunakan untuk melayani konsumen

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan PT pegadaian Cabang Pekanbaru.Dimana hasil yang

Kecacatan ini merupakan kecacatan yang boleh mengakibatkan kelainan pada kemampuan kaki untuk melakukan fleksi baik pada bahagian pergelangan kaki, inverse pada

Dari uraian yang disampaikan dalam artikel ini dapat diambil kesimpulan bahwa seperti pendidikan di sekolah dasar yang di- selenggarakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional,

(1) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pengawas Badan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Ketua Pengawas Badan Usaha dapat mengusulkan

Jika ditinjau dari gaya kognitifnya, Nurdianasari dkk (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII Berdasarkan Gaya

ngenai kebutuhan akan tenaga guru sekolah dasar di dae rah tingkat II di Propinsi Kalimantan Timur dalam kurun waktu tahun 1982/1983 sampai tahun 1986/1987, dan pros pek kebutuhan

Di bawah ini adalah hasil analisis terhadap terhadap kata, frasa, klausa, dan kalimat dari hasil percakapan antara sampel guru terhadap peserta didik ketika

(2014) bahwa pemerintah daerah harus melakukan pembenahan diri baik dalam sumber daya manusia (SDM) maupun dalam hal lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan