• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keyword : Printed handout, achievement LATAR BELAKANG - PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN : HANDOUT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MATA KULIAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN DI AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN 2010)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Keyword : Printed handout, achievement LATAR BELAKANG - PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN : HANDOUT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MATA KULIAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN DI AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN 2010)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN : HANDOUT

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

(STUDI KASUS PADA MATA KULIAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN DI AKADEMI KEPERAWATAN PAMENANG TAHUN 2010)

Anas Tamsuri Dosen Akper Pamenang Pare

Communication in Nursing is one of subject in curriculum of Pamenang Nursing Academy which conducted to improve the student’s knowledge and ability to perform communication between nurse and patient or her professional relatives. The subject of Communication In Nursing is a fundamentals and has main role on improving nurse performance. Due to its essence, the design of education of Communication in Nursing is essential to perform to get better result and achieve the aims of learning. The objective of this research was to identify the difference of student’s achievement which instructed with printed material media and those instructed without printed material media.

The research was qualitative method with experimental design of pre and post test design. It was conducted on Pamenang Nursing Academy on March 2010. The subjects of research were 60 students in grade I (the students of 2010). The subjects were divided into two groups. Its data were gathered through questionnaire and test. They were analyzed by using Independent-t test withα=0,05.

Based on independent t-test upon both group, there were no significant difference between both groups before the treatment (instruction) with t-value = -1,821, and significance value (p)= 0,074. while after the treatment there were significant difference between both groups (t value = -5,971; p = 0,00) lower than α = 0,05; and according to statistic, there were significant difference between both group in the changing of achievement on pre and post test studies (t = -3,395; p= 0,001).

According to the result, it is suggested to each teacher to improve their teaching material by adding printed media (dictate) and suggested to others potential researcher to perform study in such area, especially to improve the effect and power of media in improving the achievement or perform such area in wider or other field of study.

Keyword : Printed handout, achievement

LATAR BELAKANG

Akademi Keperawatan Pamenang merupakan lembaga pendidikan tenaga kesehatan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga perawat terampil dan kompeten dalam bidangnya sesuai dengan kewenangan yang dimiliknya. (Akper Pamenang, 2003) Untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan tersebut, perlu dilakukan serangkaian kegiatan pembelajaran baik berupa kegiatan tutorial (ceramah) dan diskusi, kegiatan belajar ketrampilan di laboratorium serta pembelajaran klinik di lembaga pelayanan keperawatan baik pada tataran rumah sakit maupun komunitas (Akper Pamenang, 2003). Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, perlu bagi mahasiswa

Akademi keperawatan pamenang untuk tidak hanya terampil dalam mengaplikasikan atau melakukan sesuatu namun juga penting untuk menguasai ilmu dasar yang mendasari tindakan mereka. Mata kuliah Komunikasi dalam Keperawatan merupakan salah satu mata kuliah yang memberikan dasar-dasar bagaimana mahasiswa sebagai calon perawat/ perawat dapat mengembangkan teknik berkomunikasi sedemikian rupa sehingga ia dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Materi komunikasi memberikan dasar bagi mahasiswa untuk melaksanakan praktik keperawatan secara langsung dalam tatanan nyata pelayanan keperawatan.

(2)

antara perawat dan pasien, sangat penting kiranya bagi dosen untuk mengembangkan materi kuliah ini dalam bentuk praktik dan simulasi laboratorium sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui tentang teori komunikasi secara kognitif semata namun juga dapat mengembangkan aplikasi praktis yang seharusnya mereka kuasai sebagai perawat nantinya.

Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik (Adrian, 2004). Kegiatan pengajaran memungkinkan terjadinya penyampaian dan retensi informasi, termasuk keilmuan dan merupakan wahana untuk mengembangkan ilmu. Salah satu upaya untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran adalah dengan menggunakan media pembelajaran (Hamalik:1994). Media pembelajaran menurut AECT dalam Arsyad (2009) adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Kehadiran media dalam kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang sangat penting karena media dapat menghadirkan materi dan menjadi perantara penyampaian informasi. (Dzamarah & Zain, 2006). Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengefektifkan kegiatan belajar adalah dengan menggunakan bahan ajar. Bahan ajar/Handout dapat digunakan untuk membantu dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan sehingga dosen tidak perlu terlalau banyak menyampaikan materi di kelas. Dimana hal ini akan berdampak positif yaitu dosen mempunyai lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada mahasiswa. Bahan ajar juga membantu mahasiswa sehingga mahasiswa tidak terlalu tergantung kepada dosen sebagai satu-satunya sumber informasi (Pannen & Purwanto:2001).

Namun, berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan respon mahasiswa bahwa sebagian besar mahasiswa tidak terbiasa mempelajari bahan ajar dan atau melakukan review/ mempelajari kembali materi pelajaran yang telah disampaikan oleh dosen.

Berdasarkan pada situasi diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul : Pengaruh Media Pembelajaran : Handout terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mata Kuliah Komunikasi Keperawatan di Akademi Keperawatan Pamenang Tahun 2010).

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi eksperimental jenistwo group post test only- design.

Pelaksanaan penelitian pada bulan Maret 2010 di Akademi Keperawatan Pamenang.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Akademi Keperawatan Pamenang semester I, sejumlah 76 orang. Mahasiswa ini terpisah dalam dua kelas yaitu Tingkat I A sejumlah 34 mahasiswa dan tingkat I B sejumlah 32 mahasiswa.

Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Keperawatn Pamenang semester I tahun akademik 2009/2010 sejumlah 70 mahasiswa; dengan kata lain digunakan teknik total sampling dalam penelitian ini.

Variabel penelitian ini dapat dikategorikan dalam variabel dependen dan variabel independent. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah media belajar yang terdiri atas kelompok mendapat media belajar dan kelompok yang tidak mendapat media belajar; sementara variabel dependen pada penelitian ini adalah prestasi belajar. Bahan ajar yang digunakan oleh peneliti adalah bahan ajar yang disusun oleh peneliti mencakup materi yang umumnya disampaikan kepada mahasiswea menggunakan metode ceramah. Materi ajar disusun berupa Handout yang menguraikan satu pokok materi perkuliahan tentang Konsep Dasar Komunikasi.. Sedangkan variabel prestasi belajar diukur dari nilai hasil pre test dan post test yang disusun dalam bentuk angka.

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan melakukan pembelajaran dimana dilakukan perlakuan pembelajaran yang berbeda, yaitu pada kelas I A diberi handout terlebih dahulu untuk dipelajari sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode ceramah (dengan materi yang sama) dan pada kelas I B dilakukan pembelajaran dengan metode ceramah saja tanpa dilakukan pemberian handout terlebih dahulu. Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan menggunakan soal pre dan post test dan Selanjutnya nilai hasil belajar akan dikelompokkan berdasarkan pada masing-masing kelas dan dilakukan rekapitulasi nilai hasil evaluasi.

Sebelum dilakukan penelitian ini, pada penelitian terdahulu telah dapat disimpulkan bahwa berdasarkan penilaian IQ Global, kedua kelompok kelas ini tidak berbeda bermakna, dalam artian bahwa kedua kelompok memiliki tingkat kecerdasan yang relatif sama.

(3)

independent t-test dengan α = 0.,05 dengan membandingkan nilai dari kelas I A (yang mendapatkan handout) dan kelas I B (yang tidak mendapatkan Handout).

HASIL

1. Prestasi Mahasiswa Yang Tidak Mendapat Handout

Dari hasil pengolahan nilai pada mahasiswa tingkat I B (yang tidak mendapatkan Handout) didapatkan prestasi/nilai pre test sebagai berikut:

Nilai terrendah = 3,00 Nilai tertinggi = 9,00 Nilai rata-rata kelas = 5,26 Standar deviasi = 1,55

Sedangkan hasil post test adalah sebagai berikut:

Nilai terrendah = 3,00 Nilai tertinggi = 10,00 Nilai rata-rata kelas = 8,13 Standar deviasi = 1,71

2. Prestasi Mahasiswa Yang Mendapat Handout Dari hasil pengolahan nilai pada mahasiswa tingkat I A (yang mendapatkan pembelajaran dengan mendapat Handout sebelumnya) didapatkan prestasi/nilai pre test sebagai berikut:

Nilai terendah = 2,00 Nilai tertinggi = 11,00 Nilai rata-rata kelas = 6,23 Standar deviasi = 2,46

Sedangkan hasil post test adalah: Nilai terendah = 6,00 Nilai tertinggi = 13,00 Nilai rata-rata kelas = 10,93 Standar deviasi = 1,91

3. Perbedaan Prestasi Mahasiswa Tingkat I A dan Tingkat I B

Sebelum melakukan uji beda terhadap dua kelompok, dilakukan pengujian normalitas data hasil penelitian dengan menggunakan Uji Kosmolgorov-Smirnov dengan α = 0,05 dan didapatkan hasil uji sebagai berikut:

a. Pre test Kelas I A = 1,29 (p=0,073) b. Post test Kelas I A = 1,06 (p=0,213) c. Pre test Kelas I B = 1,30 (p=0,07) d. Post test Kelas I B = 1,16 (p=0,136)

Dari hasil diatas tampak bahwa nilai p lebih besar

dari α = 0,05, bermakna bahwa seluruh data berdistribusi normal sehingga dapat dilakukan pengujian data dengan menggunakan uji t.

Hasil uji t test pada kedua kelompok sebelum perlakuan (pemberian pembelajaran dan pemberian materi ajar) didapatkan nilai t = -1,821 dengan signifikansi (p)= 0,074 lebih besar dari 0,05; Hal ini bermakna bahwa tidak terbukti kedua kelompok berbeda secara bermakna.

Adapun hasil pengujian perbedaan dua kelompok setelah mendapatkan pembelajaran (tutorial dan handout) didapatkan nilai t=-5,971 dengan

signifikansi (p) = 0,00 lebih kecil dari α = 0,05;

bermakna bahwa kedua kelompok berbeda secara bermakna.

Pengujian terhadap pengaruh pembelajaran dengan media belajar terhadap prestasi mahasiswa diukur dengan menggunakan uji Paired-t test, didapatkan hasil sebagai berikut:

(4)

PEMBAHASAN

1. Prestasi Mahasiswa Yang Tidak Mendapat Media Belajar (Handout)

Dari hasil evaluasi pembelajaran didapatkan prestasi (nilai rata-rata) sebelum pembelajaran adalah 5,26 dengan standar deviasi 1,55 sedangkan hasil setelah pembelajaran menjadi rata-rata 8,13 dengan standar deviasi 1,72.

Mahasiswa mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah sebelum post test. Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. (Muhibbin Syah, 2000). Metode ceramah memiliki beberapa kelemahan antara lain: membuat siswa pasif, mengandung unsur paksaan kepada siswa serta mengurangi daya kritis siswa (Daradjat, 1985). Disamping itu anak didik/ mahasiswa yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya serta bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

Metode ceramah juga memiliki keuntungan seperti guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar, mudah dilaksanakan dan dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

Menurut anggapan peneliti, perubahan dari prestasi (nilai pre dan post test) diperoleh dari hasil belajar dengan metode ceramah dan belum dapat disimpulkan pengaruh media lain seperti bahan ajar (Handout) yang diberikan kepada mahasiswa sebelumnya.

2. Prestasi Mahasiswa Yang Mendapat Media Belajar (Handout)

Dari hasil penilaian (pre dan post test) didapatkan bahwa setelah dilakukan perkuliahan mahasiswa mengalami perubahan rata-rata nilai dari 6,23 menjadi 10,93. Perubahan ini dapat terjadi karena terjadi proses belajar pada mahasiswa, proses belajar memungkinkan terjadinya penambahan dan retensi pengetahuan serta ketrampilan baru pada mahasiswa; yang dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapatkannya mahasiswa dapat mengatasi permasalahan, termasuk

didalamnya adalah soal test. Mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media belajar (Handout) serta mereka juga mendapatkan proses belajar dari pendekatan tutorial (ceramah) sehingga memungkinkan adanya peningkatan pengetahuan dan pengalaman belajar karena memungkinkan adanya penerimaan melalui berbagai metode belajar seperti melalui pendekatan auditorik (pendengaran) serta visual (melihat tulisan/ Handout) sehingga memungkinkan mereka menyerap informasi yang berguna secara lebih baik. Mengacu pada teori Moreno dan Richard (2000) tentang dualisme pemrosesan memori; pemberian modul dan ceramah memberikan penguatan belajar dan kedua kegiatan ini saling mendukung untuk terjadinya proses belajar. Adanya proses belajar menyebabkan prestasi belajar akan menjadi meningkat.

3. Perbandingan Prestasi Mahasiswa Yang Mendapat tutorial dengan Handout dan yang Mendapat tutorial tanpa Handout

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perbedaan dua kelompok setelah mendapatkan pembelajaran (tutorial dan handout) didapatkan nilai t=-5,971 dengan signifikansi (p) = 0,00 lebih kecil dari α = 0,05; bermakna bahwa kedua kelompok berbeda secara bermakna.

Hasil uji lanjutan selisih nilai antara dua kelompok didapatkan nilai t = -3,395 dengan p= 0,001; yang bermakna bahwa selisih nilai kedua kelas berbeda secara bermakna. Tinjauan terhadap statistik deskriptif (rata-rata nilai) didapatkan nilai rata-rata mahasiswa pada kelas yang mendapatkan materi dengan teknik tutorial dan media sebesar 10,93 lebih baik daripada rata-rata kelas yang hanya mendapat pembelajaran dengan metode tutorial saja tanpa menggunakan modul yaitu sebesar 8,13.

Dari perbandingan nilai rata-rata kelas tampak bahwa mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode tutorial dengan modul memiliki prestasi lebih baik dibandingkan dengan penggunaan metode tutorial tanpa modul.

(5)

membangkitkan atensi (perhatian) dari mahasiswa serta mengarahkan mahasiswa untuk berkonsentrasi kepada isi/ materi pembelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pembelajaran. Mengacu pada fungsi kognitif dari media visual, maka handout sebagai media visual akan mampu memberikan gambaran lambang-lambang visual yang mampu memperkuat dan memperlancar penyampaian pesan atau informasi yang dimaksudkan oleh penyusun media. Adapun fungsi kompensatoris dari media memungkinkan media visual mampu mengakomodir atau menggantikan fungsi tekstual dimana peserta didik yang lemah untuk memahami teks dapat menggunakan media visual untuk mengorganisasi dan melakukan retensi pengetahuan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media handout akan memiliki pengetahuan lebih baik dan akhirnya memiliki prestasi yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak mendapatkan media Handout.

Menurut peneliti, sebenarnya mahasiswa yang tidak mendapatkan pembelajaran dengan media Handout dapat menyusun kembali media belajar dengan mencatat keterangan yang penting dari dosen selama proses belajar, adanya perbedaan prestasi dimungkinkan karena mahasiswa tidak terbiasa mencatat atau tidak memiliki catatan yang cukup lengkap.

SIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara

prestasi kelompok kelas A (yang tidak mendapatkan media Handout) dengan kelas B (yang mendapatkan media Handout) sebelum mendapatkan pembelajaran dan media

2. Terjadi peningkatan prestasi mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media Handout

3. Terjadi peningkatan prestasi mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran tanpa media Handout

4. Terdapat perbedaan prestasi antara mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media handout dan yang tidak mendapatkan media handout, dimana kelompok yang mendapatkan media Handout rata-rata memiliki prestasi yang lebih baik.

SARAN

1. Sebaiknya setiap pendidik dapat memberikan handout disamping memberikan pembelajaran tutorial untuk meningkatkan retensi pengetahuan dan meningkatkan prestasi pebelajar

2. Sebaiknya Handout yang diberikan memuat gambar/bagan sebagai pengganti atau penguat keterangan dari teks.

3. Bagi peneliti yang lain dapat mengembangkan penelitian tentang pengaruh dan kekuatan media handout terhadap proses belajar atau melakukan penelitian serupa pada bidang lain untuk dapat dilakukan generalisasi hasil penelitian.

Daftar Pustaka

Adrian (2004); Metode Mengajar Berdasar Tipologi Belajar Siswa, www.re-searchengines.com, download : 20 November 2009

Arsyad, Axhar (2009) Media Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Press

Daradjat (1985) dalam (http://nilaieka.blogspot.com/2009/04/macam-macam-metode-pembelajaran.html)

Djamarah, Saiful Bari ; Zain A (2000) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rhineka Cipta.

Pamenang, Akper (2003), Statuta Akper Pamenang, tidak dipublikasikan

Pamenang, Akper (2009): Evaluasi semester, tidak dipublikasikan

Pusdiknakes (2006) Kurikulum Nasional Pendidikan Diploma III Keperawatan, tidak dipublikasikan Sofa (2008) Metode Ceramah dalam Pembelajaran,

http://massofa.wordpress.com, download : 20 November 2009

Sofa (2008) Metode Diskusi dalam Pembelajaran,

http://massofa.wordpress.com, download : 20 November 2009

Referensi

Dokumen terkait

 Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.. Field guide for fishery purposes: The marine fishery resources

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa konflik yang melibatkan Oknum dari Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan

In general, school-based management / School can be interpreted as a management model that gives greater autonomy to schools and encouraging participatory

[r]

Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai tes siswa setelah tindakan dengan melakukan perkalian aljabar dengan menggunakan tabel adalah pada siklus 1 yaitu 31 pada siklus 2

[r]

Pada hari ini Jum’at tanggal Sembilan bulan Juni tahun dua ribu tujuh belas, Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Penataan Halaman Gedung Kantor Badan