• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor 120-K PM.III-19 AU VII 2013.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nomor 120-K PM.III-19 AU VII 2013.pdf"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A

P U T U S A N

Nomor : 120-K/PM.III-19/AU/VII/2013

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : HENDI RAHMANTO

Pangkat / NRP : Pratu/534927

Jabatan : Anggota Rumkit Lanud Manuhua Biak

Kesatuan : Lanud Manuhua Biak

Tempat tanggal lahir : Sleman, 27 Maret 1985 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Mess Alap-alap Lanud Manuhua Biak.

Terdakwa ditahan sejak tanggal 24 Januari 2013 sampai dengan tanggal 12 Pebruari 2013 berdasarkan surat keputusan penahanan sementara dari Danlanud Manuhua Biak selaku Ankum No. Kep/01/I/2013 tanggal 25 Januari 2013, dan dibebaskan dari tahanan sementara sejak tanggal 12 Pebruari 2013 berdasarkan surat keputusan pembebasan Tahanan dari Danlanud Manuhua Biak selaku Ankum No. Kep/02/II/2013 tanggal 12 Pebruari 2013.

PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura Tersebut diatas.

Membaca : Berita acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danlanud Manuhua Selaku PAPERA Nomor : Skep /04/IV/2013/tanggal 12 April 2013.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak /103/VII/2013 tanggal 8 Juli 2013.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap/121/PM.III-19/AU/VII/2013 tanggal 12 Juli 2013 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap/121/PM.III-19/AU/VII/2013 tanggal 12 Juli 2013 tentang Hari Sidang.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan surat Dakwaan Oditur Militer : /103/VII/2013 tanggal 8 Juli 2013 yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

(2)

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa :

a. Terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Desersi Dalam Waktu Damai ”.

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM.

d. Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Penjara selama : 5 (lima) bulan.

c. Barang bukti berupa :

Barang : Nihil

Surat :

- 4 (empat) lembar daftar Absensi Apel pagi Apel siang bulan Desember 2012 sampai bulan Januari 2013, Personel Rumkit Lanud Manuhua Biak.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

d. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan memohon dijatuhi pidana seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat seperti tersebut di bawah ini yaitu sejak tanggal satu bulan Desember tahun dua ribu dua belas sampai dengan tanggal dua puluh dua bulan Januari tahun dua ribu tiga belas atau waktu-waktu lain setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu dua belas sampai dengan tahun dua ribu tiga belas bertempat di Kesatuan Lanud Manuhua Biak atau di tempat lain, setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari“.

Dengan cara-cara sebagai berikut :

(3)

2. Bahwa Terdakwa meminta ijin tiga hari kerja dari Kesatuan untuk menjenguk Istri Terdakwa yang sedang sakit di Jawa tepatnya di Sleman selanjutnya ijin Terdakwa tersebut disetujui oleh Satuan dengan dikeluarkannya Surat Ijin Jalan Nomor : SIJ/311/XI/2012 tanggal 27 Nopember 2012 yang memberikan ijin Terdakwa tidak masuk dinas selama tiga hari yaitu dari tanggal 28 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2012 selanjutnya pada tanggal 28 Nopember 2012 Terdakwa berangkat dari Biak menuju Mediun dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU dengan rute Biak-Makassar-Malang, kemudian Terdakwa turun di Kota Malang dan meneruskan perjalanan menuju Jogjakarta dengan menumpang Bus sesampainya di Jogjakarta Terdakwa melanjutkan perjalanan ke Sleman tempat tinggal orang tua dan Istri Terdakwa.

3. Bahwa Terdakwa mengantar Istri yang sedang sakit ke Dokter dari keterangan Dokter diketahui bahwa istri Terdakwa sedang mengalami kehamilan hingga terjadi mual dan muntah-muntah, karena kondisi istri yang masih lemah maka Terdakwa memutuskan untuk tidak segera kembali ke Satuan, selain juga Terdakwa memiliki masalah keuangan karena Terdakwa memiliki kredit yang cukup besar di BRI dan di Koperasi Lanud Manuhua Biak sehingga setiap bulannya Terdakwa hanya menerima gaji sekitar Rp. 500.000, (lima ratus ribu rupiah) s/d Rp. 600.000, (enam ratus ribu rupiah) saja serta Terdakwa juga memiliki utang terhadap Pratu Anggiat Gama sebesar Rp. 2.500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah), sehingga Terdakwa merasa takut untuk kembali ke Biak karena belum memiliki uang untuk melunasi hutang-hutang Terdakwa tersebut.

4. Bahwa pada tanggal 1 Desember 2012 Terdakwa seharusnya sudah masuk dinas tetapi karena alasan istri masih sakit serta Terdakwa belum memiliki uang untuk melunasi utang-utang Terdakwa di Biak maka Terdakwa memutuskan untuk tidak kembali ke Satuan dan menetap di Sleman selama beberapa hari namun karena nasehat dari orang tua Terdakwa dan desakan dari istri Terdakwa untuk segera berdinas kambali, maka pada tanggal 23 Januari 2013 Terdakwa kembali ke Biak dengan menumpang pesawat Sriwijaya, sesampainya di Biak, Terdakwa langsung melapor ke Rumkit Lanud Biak.

5. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 1 Desember 2012 sampai dengan tanggal 22 januari 2013 atau selama + 53 (lima puluh tiga) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk wilaya Biak, Papua dalam keadaan aman dan damai serta baik Terdakwa maupun Kesatuan Lanud Manuhua Biak tidak sedang dipersiapkan ataupun melaksanakan suatu tugas Operasi Militer.

BERPENDAPAT : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

(4)

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa disidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi setelah dipanggil berdasarkan ketentuan Undang-undang namun sampai waktu yang ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari satuannya, Oleh karenanya dengan berpedoman pada Pasal 155 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997, Maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan sumpah dibacakan sebagai berikut :

Saksi- I : Nama lengkap : Rohmand Sahadi, Pangkat/NRP : Pratu/536343, Jabatan : Anggota Rumkit, Kesatuan : Lanud Manuhua Biak, Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 17 Juli 1988, Jenis kelamin : Laki -laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Komp. Angkasa Trikora L-5 N0. 3 Lanud Manuhua Bika.

Keterangan Saksi-I yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 dalam hubungan senior dan junior namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 25 Nopember 2012 Terdakwa memberitahu Saksi niat Terdakwa hendak meminta ijin selama tiga hari untuk menjenguk istri Terdakwa yang sakit di Madiun.

3. Bahwa Kesatuan memberi ijin Terdakwa untuk menjenguk istrinya di Madiun dengan Surat Ijin Jalan Nomor : SIJ/311/XI/2012 tanggal 27 Nopember 2012, selama tiga hari yaitu dari tanggal 28 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2012.

4. Bahwa pada tanggal 28 Nopember 2012 Terdakwa berangkat dari Biak menuju Mediun dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU namun setelah ijin Terdakwa berakhir pada tanggal 1 Desember 2012, Terdakwa belum juga kembali ke Satuan tanpa ijin dari atasan yang berwenang hingga 17 Januari 2013.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan Oditur, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-II : Nama lengkap : Anggiat Gama A, Pangkat/NRP : Pratu/536321, Jabatan : Anggota Rumkit, Kesatuan : Lanud Manuhua Biak, Tempat tanggal lahir : Jakarta, 22 Mei 1988, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Mess Alap-alap Lanud Manuhua Biak.

Keterangan Saksi-II yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

(5)

2. Bahwa Terdakwa meminta ijin tiga hari dari Satuan menjenguk istri Terdakwa yang sedang sakit di Jogjakarta selanjutnya ijin Terdakwa tersebut disetujui oleh Kesatuan dengan dikeluarkannya Surat Ijin Jalan Nomor : SIJ/311/XI/2012 tanggal 27 Nopember 2012 yang memberikan ijin Terdakwa tidak masuk dinas selama tiga hari yaitu dari tanggal 28 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2012 selanjutnya pada tanggal 28 Nopember 2012 Terdakwa berangkat dari Biak menuju Madiun dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU.

3. Bahwa pada tanggal 1 Desember 2012 Terdakwa seharusnya sudah berdinas kembali namun dari tanggal 1 Desember 2012 hingga tanggal 18 Januari 2013 Terdakwa belum juga kembali ke Kesatuan, dan Kesatuan juga sudah berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa di sekitar rumah orang tua dan mertua Terdakwa yang terletak di Jogjakarta/Mediun namun dari informasi yang didapat Terdakwa tidak berada disana.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan Oditur, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-III : Nama lengkap : Putukeda Wempy, Pangkat/NRP : Letda Kes/541086, Jabatan : Ps. Ka Unit Lab. Rumkit, Kesatuan : Lanud Manuhua Biak, Tempat tanggal lahir : Madium, 19 Pebruari 1987, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Mess Perwira Awan Jingga Lanud Manuhua Biak.

Keterangan Saksi-III yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Maret tahun 2012 dalam hubungan atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Terdakwa meminta ijin untuk menjenguk istrinya yang sedang sakit di Jogjakarta selama tiga hari terhitung mulai tanggal 28 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2012 kemudian pada tanggal 28 Nopember 2012 Terdakwa berangkat dari Biak menuju Jogjakarta dengan menumpang pesawat Hercules C 130 dan saat itu Terdakwa sempat berpamitan pada Saksi.

3. Bahwa setelah ijin Terdakwa berakhir pada tanggal 1 Desember 2012, Terdakwa belum juga masuk dinas hingga sekarang dan Saksi juga sudah berusaha mencari tahu mengenai keberadaan Terdakwa dengan menghubungi istri dan keluarga Terdakwa di Jogjakarta namun hingga saat ini belum ada kabar tentang keberadaan Terdakwa.

(6)

Atas keterangan Saksi yang dibacakan Oditur, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokok sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AU melalui pendidikan Secata tahun 2006 di Lanud Adisumarmo Solo dan setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya Terdakwa mengikuti pendidikan Susjursarta lulus pada tahun 2006, Terdakwa ditugaskan pertama di Rumkit Lanud Husein Sastranegara Bandung dan dari tahun 2009 sampai dengan sekarang Terdakwa ditempatkan di Rumkit Lanud Manuhua Biak dengan pangkat terakhir Pratu NRP 534927.

2. Bahwa Terdakwa mengajukan ijin selama tiga hari untuk menjenguk istri yang sedang sakit di Jawa selanjutnya permohonan ijin Terdakwa tersebut di setujui oleh Kesatuan dengan dikeluarkannya Surat Ijin Jalan Nomor : SIJ/311/XI/2012 tanggal 27 Nopember 2012 yang memberikan ijin Terdakwa tidak masuk dinas selama tiga hari yaitu dari tanggal 28 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2012 selanjutnya pada tanggal 28 Nopember 2012 Terdakwa berangkat dari Biak menggunakan pesawat Hercules dengan rute Biak-Makassar-Malang, kemudian Terdakwa turun di Kota Malang dan meneruskan perjalanan menuju Jogjakarta dengan menumpang Bus sesampainya di Jogjakarta Terdakwa melanjutkan perjalanan ke Sleman tempat tinggal orang tua dan istri Terdakwa.

3. Bahwa Terdakwa mengantar istri yang sedang sakit ke Dokter dari keterangan dokter diketahui bahwa istri Terdakwa sedang mengalami kehamilan hingga terjadi mual dan muntah-muntah, karena kondisi istri yang masih lemah maka Terdakwa memutuskan untuk tidak segera kembali ke Kesatuan, selain itu Terdakwa juga memiliki masalah keuangan karena Terdakwa memiliki kredit yang cukup besar di BRI dan Koperasi Lanud Manuhua Biak sehingga setiap bulannya Terdakwa hanya menerima gaji sekitar Rp. 500.000, (lima ratus ribu rupiah) s/d Rp. 600.000, (enam ratus ribu rupiah) saja serta Terdakwa juga memiliki hutang terhadap Pratu Anggiat Gama sebesar Rp. 2.500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah), sehingga Terdakwa merasa takut untuk kembali ke Biak karena belum memiliki uang untuk melunasi hutang-hutang tersebut.

4. Bahwa atas nasehat dari orang tua dan desakan dari istri maka pada tanggal 23 Januari 2013 Terdakwa kembali ke Biak dengan menumpang pesawat Sriwijaya, sesampainya Terdakwa di Biak, Terdakwa langsung melapor ke Rumkit Lanud Biak.

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin baik Terdakwa maupun Satuan Terdakwa tidak sedang di persiapkan dan tidak sedang melaksanakan tugas operasi militer Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman/damai.

(7)

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

Surat :

- 4 (empat) lembar daftar Absensi Apel pagi Apel siang bulan Desember 2012 sampai bulan Januari 2013, Personel Rumkit Lanud Manuhua Biak.

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan yang hadir serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, Ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain yang oleh karenanya dapat memperkuat pembukti-buktian atas perbuatan-perbuatan yang di dakwaan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan Para Saksi di bawah sumpah, serta barang bukti, setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AU melalui pendidikan Secata tahun 2006 di Lanud Adisumarmo Solo dan setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya Terdakwa mengikuti pendidikan Susjursarta lulus pada tahun 2006, Terdakwa ditugaskan pertama kali di Rumkit Salamun Lanud Husein Sastranegara Bandung dan dari tahun 2009 sampai dengan sekarang Terdakwa ditempatkan di Rumkit Lanud Manuhua Biak dengan pangkat terakhir Pratu NRP 534927.

2. Bahwa benar Terdakwa meminta ijin tiga hari kerja dari Kesatuan untuk menjenguk Istri Terdakwa yang sedang sakit di Jawa tepatnya di Sleman selanjutnya ijin Terdakwa tersebut disetujui oleh Satuan dengan dikeluarkannya Surat Ijin Jalan Nomor : SIJ/311/XI/2012 tanggal 27 Nopember 2012 yang memberikan ijin Terdakwa tidak masuk dinas selama tiga hari yaitu dari tanggal 28 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2012 selanjutnya pada tanggal 28 Nopember 2012 Terdakwa berangkat dari Biak menuju Mediun dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU dengan rute Biak-Makassar-Malang, kemudian Terdakwa turun di Kota Malang dan meneruskan perjalanan menuju Jogjakarta dengan menumpang Bus sesampainya di Jogjakarta Terdakwa melanjutkan perjalanan ke Sleman tempat tinggal orang tua dan Istri Terdakwa.

(8)

4. Bahwa benar pada tanggal 1 Desember 2012 Terdakwa seharusnya sudah masuk dinas tetapi karena alasan istri masih sakit serta Terdakwa belum memiliki uang untuk melunasi utang-utang Terdakwa di Biak maka Terdakwa memutuskan untuk tidak kembali ke Satuan dan menetap di Sleman selama beberapa hari namun karena nasehat dari orang tua Terdakwa dan desakan dari istri Terdakwa untuk segera berdinas kambali, maka pada tanggal 23 Januari 2013 Terdakwa kembali ke Biak dengan menumpang pesawat Sriwijaya, sesampainya di Biak, Terdakwa langsung melapor ke Rumkit Lanud Biak.

5. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 1 Desember 2012 sampai dengan tanggal 22 januari 2013 atau selama + 53 (lima puluh tiga) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

6. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk wilaya Biak, Papua dalam keadaan aman dan damai serta baik Terdakwa maupun Kesatuan Lanud Manuhua Biak tidak sedang dipersiapkan ataupun melaksanakan suatu tugas Operasi Militer.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : “ Militer “

2. Unsur kedua : “Dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa ijin “

3. Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

4. Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari ”

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur kesatu : “ Militer “

(9)

Seorang militer ditandai dengan : Pangkat, Nrp, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

Berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Terdakwa benar masuk menjadi Prajurit TNI AU melalui pendidikan Secata tahun 2006 di Lanud Adisumarmo Solo dan setelah selesai pendidikan dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya Terdakwa mengikuti pendidikan Susjursarta lulus pada tahun 2006, Terdakwa ditugaskan pertama di Rumkit Lanud Husein Sastranegara Bandung dan dari tahun 2009 sampai dengan sekarang Terdakwa ditempatkan di Rumkit Lanud Manuhua Biak dengan pangkat terakhir Pratu NRP 534927.

2. Bahwa benar hingga saat ini Terdakwa sebagai militer aktif dengan pangkat Prajurit satu berdinas di Rumah Sakit Lanud Manuhua Biak.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kesatu “ Militer ” telah terpenuhi.

Unsur kedua : “ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ”.

Yang dimaksud dengan “Dengan sengaja” adalah menghendaki atau menginsyafi terjadinya sesuatu tindakan beserta akibatnya artinya seorang yang melakukan tindakan dengan sengaja maka ia harus menghendaki dan menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibat yang akan ditimbulkannya.

Yang dimaksud ”tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya.

Berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

(10)

meneruskan perjalanan menuju Jogjakarta dengan menumpang Bus sesampainya di Jogjakarta Terdakwa melanjutkan perjalanan ke Sleman tempat tinggal orang tua dan sitri Terdakwa.

2. Bahwa benar pada tanggal 1 Desember 2012 Terdakwa seharusnya sudah masuk dinas tetapi karena alasan istri masih sakit serta Terdakwa belum memiliki uang untuk melunasi utang-utang Terdakwa di Biak maka Terdakwa memutuskan untuk tidak kembali ke Satuan dan menetap di Sleman selama beberapa hari namun karena nasehat dari orang tua Terdakwa dan desakan dari istri Terdakwa untuk segera berdinas kambali, maka pada tanggal 23 Januari 2013 Terdakwa kembali ke Biak dengan menumpang pesawat Sriwijaya, sesampainya di Biak, Terdakwa langsung melapor ke Rumkit Lanud Biak.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua “ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ” telah terpenuhi.

Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

Yang diimaksud “dimasa damai” berarti bahwa si Pelaku/Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa/si Pelaku tidak sedang melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer (Pasal 58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

Berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah dan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta sebagai berikut :

Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk wilaya Biak, Papua dalam keadaan aman dan damai serta baik Terdakwa maupun Kesatuan Lanud Manuhua Biak tidak sedang dipersiapkan ataupun melaksanakan suatu tugas Operasi Militer.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur ketiga “ Dalam waktu damai ” telah terpenuhi.

Unsur ke empat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari “

Melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

Berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta sebagai berikut :

(11)

Manuhua Biak sehingga setiap bulannya Terdakwa hanya menerima gaji sekitar Rp. 500.000, (lima ratus ribu rupiah) s/d Rp. 600.000, (enam ratus ribu rupiah) saja serta Terdakwa juga memiliki hutang terhadap Pratu Anggiat Gama sebesar Rp. 2.500.000, (dua juta lima ratus ribu rupiah), sehingga Terdakwa merasa takut untuk kembali ke Biak karena belum memiliki uang untuk melunasi hutang-hutang tersebut.

2. Bahwa benar pada tanggal 1 Desember 2012 Terdakwa seharusnya sudah masuk dinas tetapi karena alasan istri masih sakit serta Terdakwa belum memiliki uang untuk melunasi utang-utang Terdakwa di Biak maka Terdakwa memutuskan untuk tidak kembali ke Satuan dan menetap di Sleman selama beberapa hari namun karena nasehat dari orang tua Terdakwa dan desakan dari istri Terdakwa untuk segera berdinas kambali, maka pada tanggal 23 Januari 2013 Terdakwa kembali ke Biak dengan menumpang pesawat Sriwijaya, sesampainya di Biak, Terdakwa langsung melapor ke Rumkit Lanud Biak.

3. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 1 Desember 2012 sampai dengan tanggal 22 januari 2013 atau selama + 53 (lima puluh tiga) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur keempat “ Lebih lama dari tiga puluh hari ” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”

Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat ( 1 ) ke-2 jo ayat ( 2 ) KUHPM.

Menimbang : Bahwa Terdakwa telah dididik menjadi seorang prajurit TNI AU melalui pendidikan secata di Lanud Adisumarno Solo, Terdakwa telah dibentuk fisik dan mental serta telah dibekali dengan materi hukum termasuk disiplin Militer dengan maksud agar saat berdinas Terdakwa dapat diandalkan.

Menimbang : Bahwa Terdakwa sebagai anggota TNI mengetahui bila seorang prajurit akan meninggalkan Satuan harus terlebih dahulu mendapat ijin meskipun Terdakwa mengerti hal tersebut akan tetapi Terdakwa tetap saja tidak melaksanakannya.

Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

(12)

2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa kurang mempunyai jiwa kejuangan pada diri Terdakwa dan kurangnya pemahaman dari aturan-aturan hukum dan ketentuan-ketentuan serta disiplin yang berlaku di lingkungan Militer.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dapat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa dialihkan ke personil yang lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaran tugas di satuan tempat Terdakwa bertugas.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warganegara dan prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa mesih muda dan belum pernah dihukum.

2. Terdakwa berterus terang hingga memperlancar jalannya siding.

3. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

4. Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri.

Hal-hal yang memberatkan:

1. Bahwa perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga ke 5 dan Sumpah Prajurit ke 2, 3 dan 4.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi kehidupan disiplin Prajurit di Kesatuan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa selama berdinas belum pernah melakukan pelanggaran baik disiplin maupun pidana dan Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri, untuk itu permohonan keringanan hukuman Terdakwa dapat dikabulkan dan Majelis Hakim perlu memperingan pidana yang akan dijatukan dari tuntutan Oditur Militer.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

(13)

Menimbang : Bahwa selama Terdakwa dalam tahanan perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa barang- barang bukti dalam perkara ini berupa :

Surat :

- 4 (empat) lembar daftar Absensi Apel pagi Apel siang bulan Desember 2012 sampai bulan Januari 2013, Personel Rumkit Lanud Manuhua Biak.

Merupakan keterangan ketidakhadiran Terdakwa yang erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa, maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM.

2. Pasal 190 ayat (1) dan ayat (4) Undang Undang RI No. 31 Tahun 1997 dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu HENDI RAMANTO, Pratu NRP 534927 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ Desersi dalam waktu damai “.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 2 (dua) bulan dan 20 (dua puluh) hari.

Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam Tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat :

- 4 (empat) lembar daftar Absensi Apel pagi Apel siang bulan Desember 2012 sampai bulan Januari 2013, Personel Rumkit Lanud Manuhua Biak.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

(14)

Demikianlah diputuskan pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2013 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Priyo Mustiko S, S.H. Letnan Kolonel Sus NRP 524432 sebagai Hakim Ketua, serta Bambang Indrawan, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 548944 dan Asep Ridwan H, Mayor Laut (KH) NRP 12360/P masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan sebagai Hakim Anggota-II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam siding yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Tavip Heru Marsono, S.H. Mayor Sus NRP 520861, Panitera Hermizal, S.H. Lettu Chk NRP 21950302060972, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua Cap/Ttd

Priyo Mustiko S, S.H. Letnan Kolonel Sus NRP 524432

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Ttd Ttd

Bambang Indrawan, S.H. Asep Ridwan H, S.H Letnan Kolonel Chk NRP 548944 Mayor Laut (KH) NRP 12360/P

Panitera Ttd Hermizal, S.H.

Lettu Chk NRP 21950302060972

Salinan sesuai aslinya,

PANITERA

Hermizal, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dari tataran diskursus yang berminat mengembangkan potensi golongan miskin setinggi-tingginya, ternyata tataran arena program penanggulangan kemiskinan telah

1. Penunjukan langsung Dukungan Operasi kontrak No.13S.1 Pj/061/D.lV/2001 merupakan kewenangan GM dan diputuskan dalam kaitan situasi mendesak karena kenaikan TDL. Tidak

Kadar kotoran karet alam yang diolah dari lateks dengan berbagai perlakuan pengenceran Ket : angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada setiap baris berarti tidak berbeda pada

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang dinamika historis Madrasah Muallimin UNIVA Medan dari Tahun 1958 sampai Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah

Pada gambar 3b, bayi (Muhammad Darwis) dituntun Kyai Abu Bakar dan Siti Aminah untuk menginjak jadah putih yang ditaruh di masing-masing lemper berjumlah tujuh

Buku Pendidikan Kewarganegaraan ini disusun sebagai Panduan Untuk Mahasiswa, Pendidik dan Masyarakat Secara Umum yang terdiri dari pengantar perkuliahan Pendidikan

Pengaruh Risiko Likuiditas terhadap ROA adalah negatif, jika risiko likuiditas yang dihadapi bank semakin tinggi maka akan lebih banyak pendapatan bank yang

table , deskripsi hasil belajar biologi siswa kelas XII SMA Negeri I Ladongi, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran biologi dapat meningkat setelah penerapan