BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan (UU Kesehatan no.36/2009).
Asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan kepada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Kepmenkes No. 248 /2006).
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar diselenggarakan dalam rangka kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan UKGS dalam rangka program UKGS. Salah satu pelayanan kesehatan tersebut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut (Depkes RI, 1995).
Tujuan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara umum adalah meningkatkan mutu,cakupan,efisiensi,pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya status kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes,2000).
Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan pada tanggal 30 September -1 Oktober 2014 pada siswa kelas II, IV dan VI SDN Karangrejo 1, didapatkan hasil nilai OHI-S= 1,4, dimana DI = 1,2 dan CI = 0,2,DMF-T= 1,33, dimana D = 1, M = 0,33, dan F = 0, def-t= 3,8, dimana d = 1,8, e = 2, dan f = 0, PTI= 0 %, dan CPITN= 5,4 sextan sehat. Data diatas menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan mulut siswa SDN Karangrejo 1 dari kelas II, IV dan VImemiliki nilai OHI-S = 1,4, dan PTI = 0 % belum memenuhi target nasional, karena target nasionalOHI-S yaitu ≤ 1,2 dan PTI = ≥ 20%, dan untuk nilai def-t yang didapat = 3,8, dimana d = 1,8, e = 2, dan f = 0, bisa diharapkan menjadi def-t = 3,8 dimana d = 0, e = 2, dan f = 1,8, sedangkan untuk nilai DMF-T yang didapat = 1,33, dimana D = 1, M = 0,33, dan F = 0, telah memenuhi target nasional dan diharapkan dapat memenuhi target optimal, yaitu DMF-T = 1,33, dimana D = 0, M = 0,33, dan F = 1,dan untuk nilai CPITN = 5,4 sextan sehat telah memenuhi target nasional dan diharapkan dapat memenuhi targer optimal, dimana CPITN menjadi 6 sextan sehat. Mengacu pada masalah tersebut, maka perlu dilakukan upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas II, IV dan VI SDN Karangrejo 1 guna meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas II, IV dan VI SDN Karangrejo 1, dan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar sejak dini agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
B. DATA MASALAH 1. Data Umum
2. Data Khusus
Berdasarkan hasil penjaringan, siswa kelas II, IV dan VI pada SDN Karangrejo 1 pada tanggal 30 September sampai 1 Oktober 2014 diperoleh data kondisi kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan rata-rata nilai OHI-S= 1,4 (DI = 1,2 dan CI = 0,2),DMF-T= 1,33 (D = 1, M = 0,33, dan F = 0), def-t= 3,8 (d = 1,8, e = 2, dan f = 0), PTI= 0 %, dan CPITN= 5,4 sextan sehat, dari rata-rata diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Keadaan Kebersihan Gigi dan Mulut(OHI-S) pada siswa kelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1
No. Keadaan OHI-S f %
1 Baik 31 38%
2 Sedang 51 62%
3 Buruk 0 0%
Jumlah Siswa yang Diperiksa
82 100%
Keadaan Kebersihan Gigi dan Mulut(OHI-S)dari 90 siswa, yang dapat diperiksa adalah 82 siswa. Hal ini dikarenakan 8 siswa tidak memenuhi kriteria pemeriksaan OHI-S.
b. Keadaan Kerusakan Gigi Susu (def-t) pada siswakelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1
No. Keadaan def-t f %
1 0 32 36%
2 ≥1 dan ≤ 5 27 30%
3 ≥6 dan ≤ 10 26 29%
4 ≥ 11 5 6%
Jumlah Siswa yang diperiksa
c. Keadaan Kerusakan Gigi Permanen (DMF-T) pada siswa kelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1
No. Keadaan DMF-T f %
1 0 39 43%
2 1 17 19%
3 ≥ 2 34 38%
Jumlah Siswa yang Diperiksa
90 100%
d. Keadaan Gigi Permanen yang harus dilakukan Penambalan(PTI) pada siswa kelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1
No. Keadaan PTI f %
1 < 20 % 53 100%
2 ≥ 20 % 0 0%
Jumlah Siswa yang Diperiksa
53 100%
Keadaan Gigi Permanen yang harus dilakukan Penambalan(PTI) dari 90 siswa, yang dapat adalah 53 siswa yang memiliki masalah kerusakan gigi permanen (DMF-T). Sedangkan 37 siswa tidak memiliki kerusakan gigi permanen (DMF-T).
e. Keadaan Jaringan Penyangga Gigi (CPITN) pada siswa kelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1
No. Keadaan CPITN f %
1
Sextan sehat (jaringan
penyangga gigi yang sehat)
64 72%
2 Terdapat
perubahan warna pada gusi dan jika
ditekan berdarah 3 Terdapat karang
gigi 25 28%
Jumlah Siswa yang
Diperiksa 90 100%
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari data hasil pemeriksaan yang telah di lakukan, dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :
1. OHI-S = 1,4 dimana DI = 1,2 dan CI = 0,2 sedangkan menurut target nasional OHI-S ≤ 1,2 berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilaiOHI-S = 0,6.
2. DMF-T = 1,33, dimana D = 1, M = 0,33, F = 0, sedangkan menurut target nasional adalah DMF-T ≤ 2 berarti keadaan ini sudah memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi menjadi DMF-T = 1,33, dimana D = 0, M = 0,33, F = 1.
3. def-t = 3,8 dimana d = 1,8, e = 2, f = 0, sedangkan menurut target nasional adalah def-t ≤2 berarti keadaan ini perlu ditingkatkan menjadi def-t = 3,8 dimana d = 0, e = 2, f = 1,8.
4. PTI = 0 % sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 20% berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional.
5. CPITN = 5,4 sextan sehat, keadaan ini telah memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi menjadi target optimal yaitu CPITN = 6 sextan sehat.
D. PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan data penjaringan, maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :
No
. Masalah
Nilai Kriteria
Total
U S G
2 def-t 3 3 2 18
3 DMF-T 4 5 3 60
4 PTI 3 3 3 27
5 CPITN 2 3 4 24
Berdasarkan analisa di atas, maka dapat dirumuskan prioritas masalah sebagai berikut:
a. Prioritas I : OHI-S b. Prioritas II : DMF-T c. Prioritas III : PTI d. Prioritas IV : CPITN e. Prioritas V : def-t
E. Alternatif Pemecahan Masalah
Data prioritas masalah pada kelas II, IV dan VI SDN karangreji 01, dari yang perlu ditangani terlebih dahulu yaitu PTI, DMF-T, OHI-S, def-t, CPITN. Data prioritas masalah tersebut dapat diupayakan untuk dicari penyelesaiannya. Upaya penyelesaian masalah diawali dengan menyusun alternative jalan keluar yang disusun melalui identifikasi factor penyebab masalah sebagai berikut :
No
. Masalah Penyebab Alternatif
1. OHI-S = 1,4 dimana DI = 1,2 dan CI = 0,2 sedangkan menurut target nasional
a. Kurangnya pengetahuan tentang
kebersihan gigi dan mulut
a. Diberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi (promotif)
OHI-S ≤ 1,2 berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai OHI-S = 0,6.
dan berseratyang bersifat membersihkan gigi (promotif)
c. Diberikan penyuluhan tentang alat dan bahan untuk membersihkan gigi (promotif) d. Demonstrasi cara
menyikat gigi (promotif) b. Kurangnya
pengetahuan tentang cara menyikat gigi
a. Diberikan penyuluhan tentang alat dan bahan untuk menyikat gigi (promotif)
b. Diberikan penyuluhan tentang waktu menyikat gigi (promotif)
c. Diberikan demonstrasi teknik menyikat gigi (promotif)
c. Kebiasaan buruk mengunyah dengan satu sisi
a. Diberikan penyuluhan tentang akibat
mengunyah satu sisi (promotif)
b. Diberikan penyuluhan tentang solusi mengubah kebuasaan mengunyah satu sisi (promotif) 2. DMF-T= 1,33
sudah memenuhi target nasional yaitu DMF-T= ≤
a. Pengetahuan tentang gigi berlubang kurang.
2, akan tetapi belum Optimal DMF-T= 0
tentang penyebab gigi berlubang (promotif) c. Diberikan penyuluhan
tentang akibat gigi berlubang (promotif) d. Diberikan penyuluhan
tentang pencegahan gigi berlubang (promotif). e. Diberikan penyuluhan
tentang penanggulangan gigi berlubang
(promotif). b. Kurangnya
pengetahuan tentang cara penanggulangan gigi berlubang
a. Diberikan penyuluhan tentang penanggulangan gigi berlubang
(promotif).
b. Diberikan penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan gigi berlubang ke klinik gigi (promotif).
c. Kurangnya kesadaran siswa dalam merawat gigi berlubang dengan baik dan benar.
a. Diberikan penyuluhan tentang pengertian gigi berlubang (promotif) b. Diberikan penyuluhan
tentang penyebab gigi berlubang (promotif) c. Diberikan penyuluhan
tentang pencegahan gigi berlubang (promotif). e. Diberikan penyuluhan
tentang penanggulangan gigi berlubang
(promotif).
f. Diberikan penyuluhan tentang periode pertumbuhan gigi (promotif).
d. Banyak
mengkonsumsi makanan kariogenik (makanan manis dan melekat)
a. Diberikan penyuluhan tentang akibat
mengkonsumsi makanan kariogenik (makanan manis dan melekat) (promotif).
b. Diberikan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan berserat (promotif). e. Kurangnya
dukungan orang tua atau wali dalam merawat gigi berlubang anaknya.
a. Diberikan penyuluhan tentang gigi berlubang kepada orang tua b. Dilakukan penambalan
pada gigi berlubang (kuratif)
3. PTI = 0 %
sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 20% berarti keadaan ini belum memenuhi target
a. Pengetahuan tentang pentingnya menambal gigi berlubang kurang
a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat menambal gigi berlubang (promotif) b. Diberikan penyuluhan
nasional. berlubang yang harus ditambal
b. Kesadaran untuk memeriksakan gigi ke klinik gigi kurang
a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat memeriksakan gigi berlubang (promotif) b. Diberikan penyuluhan
tentang kriteria gigi berlubang yang harus ditambal
4. CPITN = 5,4 sextan sehat, keadaan ini telah memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi menjadi target optimal yaitu CPITN = 6 sextan sehat.
a. Pengetahuan tentang penyakit jaringan
penyangga gigi kurang.
a. Diberikan penyuluhan tentang radang gusi (promotif)
b. Diberikan penyuluhan tentang karang
gigi(promotif)
c. Diberikan penyuluhan tentang penyakit
jaringan penyangga gigi (promotif)
b. Kurangnya pengetahuan tentang karang gigi
a. Diberikan penyuluhan tentang pengertian karang gigi (promotif) b. Diberikan penyuluhan
tentang penyebab karang gigi (promotif) c. Diberikan penyuluhan
tentang akibat karang gigi (promotif)
karang gigi(promotif). e. Diberikan penyuluhan
tentang penanggulangan karang gigi (promotif). c. Kurangnya
kesadaran untuk membersihkan karang gigi ke klinik gigi
a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat membersihkan karang gigi di klinik gigi b. Diberikan penyuluhan
tentang bahaya karang gigi
c. Dilakukannya
pembersihan karang gigi (preventif)
5. def-t = 3,8 dimana d = 1,8, e = 2, f = 0, sedangkan menurut target nasional adalah def-t ≤2 berarti keadaan ini perlu ditingkatkan
menjadi def-t = 3,8 dimana d = 0, e = 2, f = 1,8.
a. Pengetahuan tentang gigi berlubang kurang.
a. Diberikan penyuluhan tentang pengertian gigi berlubang (promotif) b. Diberikan penyuluhan
tentang penyebab gigi berlubang (promotif) c. Diberikan penyuluhan
tentang akibat gigi berlubang (promotif) d. Diberikan penyuluhan
tentang pencegahan gigi berlubang (promotif). e. Diberikan penyuluhan
tentang penanggulangan gigi berlubang
(promotif). b. Kurangnya
pengetahuan
tentang cara penanggulangan gigi berlubang
gigi berlubang (promotif).
b. Diberikan penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan gigi berlubang ke klinik gigi (promotif).
c. Kurangnya kesadaran siswa dalam merawat gigi berlubang dengan baik dan benar.
a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat merawat gigi (promotif)
b. Diberikan penyuluhan resiko jika tidak
merawat gigi (promotif) c. Dilakukan penambalan
pada gigi berlubang (kuratif)
d. Banyak
mengkonsumsi makanan kariogenik (makanan manis dan melekat)
a. Diberikan penyuluhan tentang akibat
mengkonsumsi makanan kariogenik (makanan manis dan melekat) (promotif).
b. Diberikan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan berserat (promotif). e. Kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya mencabut gigi susu yang
a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat mencabut gigi (promotif).
bermasalah mencabut gigi (promotif). c. Dilakukannya
pencabutan gigi (kuratif)
Tabel diatas menunjukkan bahwa prioritas masalah pada siswa kelas II, IV dan VI SDN Karangrejo 01, bisa dipecahkan dengan jalan alternative yang disesuaikan dengan masalah.
BAB II
PERENCANAAN PELAYANAN ASUHAN
A. Rencana Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan 1. Persiapan
a. Perijinan : Kepada kepala SDN Karangrejo 01 b. Persiapan pasien : Menerima surat ijin dari orang tua. c. Persiapan Alat dan Bahan : Bahan – bahan dan alat dari
kampus.
d. Persiapan Operator : Ramah, pakaian sopan, bersih, dan rapi.
e. Persiapan ruangan : Hygiene ruangan. 2. Pelaksanaan
Melihat dari data masalah yang didapat, maka dapat direncanakan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi kepada siswa 2,4 dan 6 SDN Karangrejo 01 yang berjumlah 90 siswa sebagai berikut: a. Promotif
2) Karang gigi
3) Cara menyikat gigi
4) Pola makan untuk kesehatan gigi 5) Penyakit jaringan penyangga gigi 6) Periode pertumbuhan gigi
b. Preventif
1) Dilakukan sikat gigi masal dengan bimbingan operator
2) Melakukan pembersihan karang gigi pada siswa yang memiliki karang gigi
3) Melakukan kegiatan fissure sealant untuk mencegah terjadinya gigi berlubang dengan cara menutup pit dan fissure dalam 4) Melakukan pengolesan fluor untuk memperkuat gigi c. Kuratif
1) Melakukan penambalan dengan glass ionomer 2) Melakukan penambalan dengan teknik ART
3) Melakukan pencabutan gigi susu yang mengalami persistensi (sundulan) dan resorbsi fisiologis (gigi susu sudah goyang karena akan tergantikan gigi dewasa).
B. Rencana Kebutuhan Bahan
No. Nama kegiatan Nama bahan
Kebutuhan / Unit
Kebutuhan Total 1.
Penjaringan (90 siswa )
Kartu status
1 Lembar 1 x 90 = 90 Lembar Kapas 1 gram 1 x 90 = 90
gram Alkohol
70%
2 ml 2 x 90 = 180 ml
2. Promotif
Penyuluhan 3 x Print Satuan
Acara Penyuluha n (SAP) 3. Preventive
a.Sikat gigi massal (90 siswa) 3x
Pasta gigi 2 gram x 3 = 6 gram
6 x 90 = 540 gram
b. Pembersih an karang gigi (30 siswa)
Pasta gigi 2 gram 2 x 30 = 60 gram Pumice 2 gram 2 x 30 = 60
gram Iodine
Povidone
0,5 ml 0,5 x 30 = 15 ml
Kapas 2 gram 2 x 30 = 60 gram
c. Fissure sealant (10 elemen)
Kapas 2 gram 2 x 10 = 20 gram Glass
Ionomer
0,5 gram 0,5 x 10= 5 gram Coco
Butter
0,2 gran 0,2 x 10= 2 gram Pumice 1 gram 1 x 10 = 10
gram
Pasta gigi 2 gram 2 x 10= 20 gram Aquadest 2 ml 2 x 10= 20 ml
d. Topikal Aplikasi (90 orang)
Pasta gigi 2 gram 2 x 90 = 180 gram
Pumice 1 gram 1 x 90 = 90 gram
Flucol 0,25ml 0,25ml x 90 = 22,5
Kapas 1 gram 1 x 90 = 90 gram 4. Kuratif
a.Penambalan Tetap (242
Glass Ionomer
elemen)
Aquadest 2 ml 2 x 242= 484 ml Kapas 2 gram 2 x 242 = 484
gram Coco
Butter
0,2 gran 0,2 x 242= 48,4 gram
b. Pencabutan gigi susu topical (28 elemen)
Chlore Ethil
1 ml 1 x 28= 28 ml
Kapas 2 gram 2 x 28 = 56 gram Iodine
Povidone
0,5 ml 0,5 x 28 = 14 ml
c. Pencabutan gigi susu anestesi Infiltrasi (20 elemen)
Benzokain 1 gram 1 x 20= 20 gram Lidokain 2 ml 2 x 20= 40 ml Kapas 2 gram 2 x 20 = 40
gram Iodine
Povidone
0,5 ml 0,5 x 20 = 10 ml
C. Rencana Kebutuhan Alat
Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan kebutuhan alat yang memadahi. Alat yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah :
NO
. Jenis kegiatan Alat yang dibutuhkan
Jumlah yang dibutuhkan 1
. Penjaringan
diagnostik set, 2 set
Bengkok 2 buah
dappen dish 2 buah
2
. Promotif
a. Penyuluhan LCD 1 unit
Laptop 1 unit
3 Preventif
sikat gigi 2 buah
b. Pembersihan karang gigi
diagnostik set, 4 set
bengkok, 4 buah
gelas kumur, 4 buah dappen dish, 4 buah
brush, 4 buah
contra angel 4 buah handschoen, 4 pasang
scaler. 4 set
c. Fissure sealant
diagnostik set
bengkok, 4 buah
gelas kumur, 4 buah dappen dish, 4 buah
brush, 4 buah
contra angel 1 buah handschoen, 4 pasang 4
.
Kuratif
a. Penambalan dengan glass ionomer
diagnostik set, 4 set
bengkok, 4 buah
gelas kumur, 4 buah tempat kapas, 2 buah dappen dish, 4 buah contra angel, 1 buah handschoen, 4 pasang tongue holder, 4 set
mata bur, 4set
mixing slab, 4set konservasi set, 4 set paper pad, 4 lembar
b. Penambalan ART
diagnostik set, 4 set
bengkok, 4 buah
paper pad, 4 lembar
c. Pencabutan gigi susu
diagnostik set, 4 set
bengkok, 4 buah
gelas kumur, 4 buah tempat kapas, 2 buah tang pencabutan gigi
anak,
4 set
Handscoen 4 pasang
D. Rencana Pembiayaan
No. Nama
Harga Beli Harga / Unit
Kartu status
1 Lembar 1 x 90 = 90 Lembar
Rp. 150/ lembar
Rp. 150 Rp. 13.500
Kapas 1 gram 1 x 90 =
Rp. 500 Rp. 12.000
7. Preventive
Rp.80 Rp. 43.200
siswa)
Pumice 1 gram 1 x 30 = 10 gram
Rp. 27.000/ kg
Rp. 27 Rp.810
Iodine
Rp. 533 Rp.8.000
Kapas 2 gram 2 x 30 =
Rp. 10 Rp.200
h. Topikal
Rp.80 Rp. 14.400
Pumice 1 gram 1 x 90 = 90 gram
Rp. 27.000/ kg
Rp. 27 Rp. 2.430
ambalan Tetap (242 elemen)
Ionomer 121 gram 696.000/ 15 gram
Rp. 10 Rp.4.840
Kapas 2 gram 2 x 242 = 484 gram
Rp. 72.000/ kg
Rp. 72 Rp. 35.000
Coco Butter 0,2 gran 0,2 x 242= 48,4 gram
Rp. 780 Rp. 21.840
Kapas 2 gram 2 x 28 =
Rp. 533 Rp.7.500
f. Pencabu
Rp. 533 Rp.5.330
6.994.750
1. Total biaya bahan Rp.
6.994.750 2. Biaya jasa Tenaga
Kerja (4
Total anggaran Rp.
15.097.350
Apabila biaya dibagi subsidi silang semua siswa, maka setiap siswa dikenakan biaya sebesar sesagai berikut;
Total Anggaran = Biaya setiap siswa Jumlah siswa
Rp. 15.097.350,- = Rp 90
E. Perencanaan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Perencanaan Waktu Kegiatan yang akan dilakukan
1 Jumat,
Kampus JKG Konsul proposal
R. kelas II Penyuluhan gigi
R. kelas IV Penyuluhan gigi
gigi, cara
R. kelas VI Penyuluhan gigi
R.kelas II Penyuluhan materi karang gigi, pola makan, penyakit jaringan penyangga
10.00 – 11.00
R. kelas VI Pembagian surat izin
12.00 -13.00
R. kelas IV Penyuluhan materi karang gigi, pola makan, penyakit KLINIK JKG
Penambalan pada kelas VI
12 Selasa,
R. kelas II pembagian surat izin
12.00 – 13.00
13 Rabu 22 KLINIK JKG
Penambalan pada kelas II
10.00 – 11.00
R. kelas VI pembagian surat izin KLINIK JKG
Penambalan pada kelas VI
10.00 – 11.00
R. kelas IV pembagian surat izin KLINIK JKG
Pembersihan karang gigi dan
pencabutan pada kelas IV
16 Selasa,
R. kelas VI Penyuluhan materi cara menyikat gigi karang gigi dan surat izin
18 Kamis, karang gigi dan
pencabutan pada kelas VI
12.00 – 13.00
sikat gigi massal
19 Jumat 31 Oktober 2014
07.00 – 08.00
Lapangan Sikat gigi massal
08.00 – 09.30
R UKS / KLINIK JKG
Perawata TA dan FS IV
R kelas II Pemberitahu an sikat gigi massal dan pembagian surat izin
21 Rabu, 5 sikat gigi massal dan perawata TA dan FS kelas II
10.00 – 11.00
R. kelas VI Pemberitahu an sikat gigi massal dan pembagian surat izin
22 Kamis, 6 sikat gigi massal dan perawatan TA dan FS VI
12.00 – 13.00
R. kelas IV Pembagian surat izin
F. Perencanaan Monitoring Yang Akan Dijalankan
(monitoring) untuk menemukan permasalahan yang menghambat program kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, yang mencakup:
1. Ketersediaan SDM yang menjalankan pelayanan 2. Sarana prasarana pendukung
3. Bahan-bahan yang diperlukan 4. Alokasi waktu
Dengan format cheklist terlampir
G. Perencanaan Evaluasi Yang Akan Dijalankan 1. Evaluasi jangka pendek
a. Jangka Pendek
Dilakukan setelah dilakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan rincian sebagai berikut :
1) Promotif
a) Untuk melihat keberhasilan penyuluhan dengan mengajukan tanya jawab dalam setiap penyuluhan. Dengan indikator siswa dapat menjawab pertanyaan dalam kuesioner
2) Preventif
b) Untuk melihat keberhasilam program cara menyikat gigi yang baik dan benar dilakukan dengan pemeriksaan Debris Indeks. Program dikatakan berhasil jika skor DI < 0,6
c) Untuk melihat keberhasilan pembersihan karang gigi dilakukan pemeriksaan Calculus Indeks. Program dikatakan berhasil jika skor CI = 0
e) Penutupan fissure yang dalam di tumpat dengan glass ionomer agar tidak mudah terjadi lubang gigi. Program ini dikatakan berhasil bila 50% dari siswa yang mempunyai kasus dapat ditangani
3) Kuratif
a) Untuk melihat keberhasilan program penumpatan gigi dapat dilihat apabila skor target PTI > 20 %
b) Untuk melihat keberhasilan pencabutan gigi susu telah dicabut dengan baik, dengan melihat luka bekas pencabutan dan menayakan keluhan dari pasien apabila ada. Pengukuran keberhasilan pada program ini yaitu dengan melihat hasil dari perawatan menunjukan skor DMF-T dan def-t < 2
b. Jangka Panjang
Melakukan pemeriksaan gigi minimal 6 bulan untuk mengetahui keberhasilan program kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. dengan indikator target sesuai dengan pemeriksaan jangka pendek yaitu
Siswa dapat menjawab pertanyaan dalam kuesioner DI < 0,6, CI = 0, PTI > 20 %, DMF-T < 2 def-t < 2
H. Plant Of Action
Agar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut berjalan dengan baik, sesuai dengan tujuan, tepat waktu dan sasaran, maka diperlukan adanya rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang berbentuk POA (Plant of Action)
I. Prediksi Kemungkinan Hambatan Yang Akan Terjadi 1. Hambatan Teknis
a. Pasien kurang kooperatif, Solusinya dari pihak sekolah memberikan bantuan pada saat berjalannya program.
b. Hasil pemeriksaan/penjaringan berbeda, cara mengatasinya yaitu menyamakan persepsi sebelum melakukan pemeriksaan dan dilakukan pemeriksaan ulang.
c. Keterbatasan jadwal diklinik 2. Hambatan Program
a. Pihak orang tua tidak memberikan ijin, cara mengatasinya dengan melakukan pendekatan dengan bantuan dari pihak sekolah.
b. Keterbatasan waktu.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2014 – 10 November 2014 dengan sasaran siswa kelas 2, 4 dan 6 SDN Karangrejo 01 Semarang adalah sebagai berikut:
Kesehatan Gigi dan Mulut. Sedangkan DMF-T dan CPITN sudah memenuhi target, maka perlu ditingkatkan lagi agar menjadi optimal 2. Kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut meliputi
kegiatan promotif, preventif, dan kuratif. a. Promotif
penyuluhan dengan materi : 1) Gigi berlubang
2) Karang gigi
3) Cara menyikat gigi
4) Pola makan untuk kesehatan gigi 5) Penyakit jaringan penyangga gigi 6) Periode pertumbuhan gigi
b. Preventif
Dilakukan kegiatan : 1). Sikat gigi masal
2). Pembersihan karang gigi 3). Topikal aplikasi
4). Perawatan fissure sealant c. Kuratif
Dilakukan kegiatan : 1). Pencabutan gigi susu 2). Penambalan Gigi
3. Pelaksanaan kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut dilaksanakan di ruang kelas, UKS, dan klinik Jurusan Kesehatan Gigi. 4. Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang
167.748,-B. Saran
1. Untuk siswa
a. Siswa SDN Karangrejo 01 mengikuti program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
b. Siswa kooperatif dalam mengikuti program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
2. Untuk orang tua
Orang tua memberikan dukungan / bantuan kepada anaknya untuk mengikuti program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
3. Untuk pihak sekolah