• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal pelayanan asuhan gigi masyaraka (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal pelayanan asuhan gigi masyaraka (1)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan (UU Kesehatan no.36/2009).

Asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan kepada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Kepmenkes No. 248 /2006).

Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar diselenggarakan dalam rangka kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas dan dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan UKGS dalam rangka program UKGS. Salah satu pelayanan kesehatan tersebut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut (Depkes RI, 1995).

Tujuan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara umum adalah meningkatkan mutu,cakupan,efisiensi,pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut dalam rangka tercapainya status kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes,2000).

(2)

Berdasarkan hasil pemeriksaan gigi dan mulut yang telah dilakukan pada tanggal 30 September -1 Oktober 2014 pada siswa kelas II, IV dan VI SDN Karangrejo 1, didapatkan hasil nilai OHI-S= 1,4, dimana DI = 1,2 dan CI = 0,2,DMF-T= 1,33, dimana D = 1, M = 0,33, dan F = 0, def-t= 3,8, dimana d = 1,8, e = 2, dan f = 0, PTI= 0 %, dan CPITN= 5,4 sextan sehat. Data diatas menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan mulut siswa SDN Karangrejo 1 dari kelas II, IV dan VImemiliki nilai OHI-S = 1,4, dan PTI = 0 % belum memenuhi target nasional, karena target nasionalOHI-S yaitu ≤ 1,2 dan PTI = ≥ 20%, dan untuk nilai def-t yang didapat = 3,8, dimana d = 1,8, e = 2, dan f = 0, bisa diharapkan menjadi def-t = 3,8 dimana d = 0, e = 2, dan f = 1,8, sedangkan untuk nilai DMF-T yang didapat = 1,33, dimana D = 1, M = 0,33, dan F = 0, telah memenuhi target nasional dan diharapkan dapat memenuhi target optimal, yaitu DMF-T = 1,33, dimana D = 0, M = 0,33, dan F = 1,dan untuk nilai CPITN = 5,4 sextan sehat telah memenuhi target nasional dan diharapkan dapat memenuhi targer optimal, dimana CPITN menjadi 6 sextan sehat. Mengacu pada masalah tersebut, maka perlu dilakukan upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas II, IV dan VI SDN Karangrejo 1 guna meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas II, IV dan VI SDN Karangrejo 1, dan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar sejak dini agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.

B. DATA MASALAH 1. Data Umum

(3)

2. Data Khusus

Berdasarkan hasil penjaringan, siswa kelas II, IV dan VI pada SDN Karangrejo 1 pada tanggal 30 September sampai 1 Oktober 2014 diperoleh data kondisi kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan rata-rata nilai OHI-S= 1,4 (DI = 1,2 dan CI = 0,2),DMF-T= 1,33 (D = 1, M = 0,33, dan F = 0), def-t= 3,8 (d = 1,8, e = 2, dan f = 0), PTI= 0 %, dan CPITN= 5,4 sextan sehat, dari rata-rata diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Keadaan Kebersihan Gigi dan Mulut(OHI-S) pada siswa kelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1

No. Keadaan OHI-S f %

1 Baik 31 38%

2 Sedang 51 62%

3 Buruk 0 0%

Jumlah Siswa yang Diperiksa

82 100%

Keadaan Kebersihan Gigi dan Mulut(OHI-S)dari 90 siswa, yang dapat diperiksa adalah 82 siswa. Hal ini dikarenakan 8 siswa tidak memenuhi kriteria pemeriksaan OHI-S.

b. Keadaan Kerusakan Gigi Susu (def-t) pada siswakelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1

No. Keadaan def-t f %

1 0 32 36%

2 ≥1 dan ≤ 5 27 30%

3 ≥6 dan ≤ 10 26 29%

4 ≥ 11 5 6%

Jumlah Siswa yang diperiksa

(4)

c. Keadaan Kerusakan Gigi Permanen (DMF-T) pada siswa kelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1

No. Keadaan DMF-T f %

1 0 39 43%

2 1 17 19%

3 ≥ 2 34 38%

Jumlah Siswa yang Diperiksa

90 100%

d. Keadaan Gigi Permanen yang harus dilakukan Penambalan(PTI) pada siswa kelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1

No. Keadaan PTI f %

1 < 20 % 53 100%

2 ≥ 20 % 0 0%

Jumlah Siswa yang Diperiksa

53 100%

Keadaan Gigi Permanen yang harus dilakukan Penambalan(PTI) dari 90 siswa, yang dapat adalah 53 siswa yang memiliki masalah kerusakan gigi permanen (DMF-T). Sedangkan 37 siswa tidak memiliki kerusakan gigi permanen (DMF-T).

e. Keadaan Jaringan Penyangga Gigi (CPITN) pada siswa kelas II, IV dan VI di SDN Karangrejo 1

No. Keadaan CPITN f %

1

Sextan sehat (jaringan

penyangga gigi yang sehat)

64 72%

2 Terdapat

perubahan warna pada gusi dan jika

(5)

ditekan berdarah 3 Terdapat karang

gigi 25 28%

Jumlah Siswa yang

Diperiksa 90 100%

C. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari data hasil pemeriksaan yang telah di lakukan, dapat di identifikasi masalah sebagai berikut :

1. OHI-S = 1,4 dimana DI = 1,2 dan CI = 0,2 sedangkan menurut target nasional OHI-S ≤ 1,2 berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilaiOHI-S = 0,6.

2. DMF-T = 1,33, dimana D = 1, M = 0,33, F = 0, sedangkan menurut target nasional adalah DMF-T ≤ 2 berarti keadaan ini sudah memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi menjadi DMF-T = 1,33, dimana D = 0, M = 0,33, F = 1.

3. def-t = 3,8 dimana d = 1,8, e = 2, f = 0, sedangkan menurut target nasional adalah def-t ≤2 berarti keadaan ini perlu ditingkatkan menjadi def-t = 3,8 dimana d = 0, e = 2, f = 1,8.

4. PTI = 0 % sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 20% berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional.

5. CPITN = 5,4 sextan sehat, keadaan ini telah memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi menjadi target optimal yaitu CPITN = 6 sextan sehat.

D. PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan data penjaringan, maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :

No

. Masalah

Nilai Kriteria

Total

U S G

(6)

2 def-t 3 3 2 18

3 DMF-T 4 5 3 60

4 PTI 3 3 3 27

5 CPITN 2 3 4 24

Berdasarkan analisa di atas, maka dapat dirumuskan prioritas masalah sebagai berikut:

a. Prioritas I : OHI-S b. Prioritas II : DMF-T c. Prioritas III : PTI d. Prioritas IV : CPITN e. Prioritas V : def-t

E. Alternatif Pemecahan Masalah

Data prioritas masalah pada kelas II, IV dan VI SDN karangreji 01, dari yang perlu ditangani terlebih dahulu yaitu PTI, DMF-T, OHI-S, def-t, CPITN. Data prioritas masalah tersebut dapat diupayakan untuk dicari penyelesaiannya. Upaya penyelesaian masalah diawali dengan menyusun alternative jalan keluar yang disusun melalui identifikasi factor penyebab masalah sebagai berikut :

No

. Masalah Penyebab Alternatif

1. OHI-S = 1,4 dimana DI = 1,2 dan CI = 0,2 sedangkan menurut target nasional

a. Kurangnya pengetahuan tentang

kebersihan gigi dan mulut

a. Diberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi (promotif)

(7)

OHI-S ≤ 1,2 berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi agar nilai OHI-S = 0,6.

dan berseratyang bersifat membersihkan gigi (promotif)

c. Diberikan penyuluhan tentang alat dan bahan untuk membersihkan gigi (promotif) d. Demonstrasi cara

menyikat gigi (promotif) b. Kurangnya

pengetahuan tentang cara menyikat gigi

a. Diberikan penyuluhan tentang alat dan bahan untuk menyikat gigi (promotif)

b. Diberikan penyuluhan tentang waktu menyikat gigi (promotif)

c. Diberikan demonstrasi teknik menyikat gigi (promotif)

c. Kebiasaan buruk mengunyah dengan satu sisi

a. Diberikan penyuluhan tentang akibat

mengunyah satu sisi (promotif)

b. Diberikan penyuluhan tentang solusi mengubah kebuasaan mengunyah satu sisi (promotif) 2. DMF-T= 1,33

sudah memenuhi target nasional yaitu DMF-T= ≤

a. Pengetahuan tentang gigi berlubang kurang.

(8)

2, akan tetapi belum Optimal DMF-T= 0

tentang penyebab gigi berlubang (promotif) c. Diberikan penyuluhan

tentang akibat gigi berlubang (promotif) d. Diberikan penyuluhan

tentang pencegahan gigi berlubang (promotif). e. Diberikan penyuluhan

tentang penanggulangan gigi berlubang

(promotif). b. Kurangnya

pengetahuan tentang cara penanggulangan gigi berlubang

a. Diberikan penyuluhan tentang penanggulangan gigi berlubang

(promotif).

b. Diberikan penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan gigi berlubang ke klinik gigi (promotif).

c. Kurangnya kesadaran siswa dalam merawat gigi berlubang dengan baik dan benar.

a. Diberikan penyuluhan tentang pengertian gigi berlubang (promotif) b. Diberikan penyuluhan

tentang penyebab gigi berlubang (promotif) c. Diberikan penyuluhan

(9)

tentang pencegahan gigi berlubang (promotif). e. Diberikan penyuluhan

tentang penanggulangan gigi berlubang

(promotif).

f. Diberikan penyuluhan tentang periode pertumbuhan gigi (promotif).

d. Banyak

mengkonsumsi makanan kariogenik (makanan manis dan melekat)

a. Diberikan penyuluhan tentang akibat

mengkonsumsi makanan kariogenik (makanan manis dan melekat) (promotif).

b. Diberikan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan berserat (promotif). e. Kurangnya

dukungan orang tua atau wali dalam merawat gigi berlubang anaknya.

a. Diberikan penyuluhan tentang gigi berlubang kepada orang tua b. Dilakukan penambalan

pada gigi berlubang (kuratif)

3. PTI = 0 %

sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 20% berarti keadaan ini belum memenuhi target

a. Pengetahuan tentang pentingnya menambal gigi berlubang kurang

a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat menambal gigi berlubang (promotif) b. Diberikan penyuluhan

(10)

nasional. berlubang yang harus ditambal

b. Kesadaran untuk memeriksakan gigi ke klinik gigi kurang

a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat memeriksakan gigi berlubang (promotif) b. Diberikan penyuluhan

tentang kriteria gigi berlubang yang harus ditambal

4. CPITN = 5,4 sextan sehat, keadaan ini telah memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi menjadi target optimal yaitu CPITN = 6 sextan sehat.

a. Pengetahuan tentang penyakit jaringan

penyangga gigi kurang.

a. Diberikan penyuluhan tentang radang gusi (promotif)

b. Diberikan penyuluhan tentang karang

gigi(promotif)

c. Diberikan penyuluhan tentang penyakit

jaringan penyangga gigi (promotif)

b. Kurangnya pengetahuan tentang karang gigi

a. Diberikan penyuluhan tentang pengertian karang gigi (promotif) b. Diberikan penyuluhan

tentang penyebab karang gigi (promotif) c. Diberikan penyuluhan

tentang akibat karang gigi (promotif)

(11)

karang gigi(promotif). e. Diberikan penyuluhan

tentang penanggulangan karang gigi (promotif). c. Kurangnya

kesadaran untuk membersihkan karang gigi ke klinik gigi

a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat membersihkan karang gigi di klinik gigi b. Diberikan penyuluhan

tentang bahaya karang gigi

c. Dilakukannya

pembersihan karang gigi (preventif)

5. def-t = 3,8 dimana d = 1,8, e = 2, f = 0, sedangkan menurut target nasional adalah def-t ≤2 berarti keadaan ini perlu ditingkatkan

menjadi def-t = 3,8 dimana d = 0, e = 2, f = 1,8.

a. Pengetahuan tentang gigi berlubang kurang.

a. Diberikan penyuluhan tentang pengertian gigi berlubang (promotif) b. Diberikan penyuluhan

tentang penyebab gigi berlubang (promotif) c. Diberikan penyuluhan

tentang akibat gigi berlubang (promotif) d. Diberikan penyuluhan

tentang pencegahan gigi berlubang (promotif). e. Diberikan penyuluhan

tentang penanggulangan gigi berlubang

(promotif). b. Kurangnya

pengetahuan

(12)

tentang cara penanggulangan gigi berlubang

gigi berlubang (promotif).

b. Diberikan penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan gigi berlubang ke klinik gigi (promotif).

c. Kurangnya kesadaran siswa dalam merawat gigi berlubang dengan baik dan benar.

a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat merawat gigi (promotif)

b. Diberikan penyuluhan resiko jika tidak

merawat gigi (promotif) c. Dilakukan penambalan

pada gigi berlubang (kuratif)

d. Banyak

mengkonsumsi makanan kariogenik (makanan manis dan melekat)

a. Diberikan penyuluhan tentang akibat

mengkonsumsi makanan kariogenik (makanan manis dan melekat) (promotif).

b. Diberikan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan berserat (promotif). e. Kurangnya

pengetahuan tentang pentingnya mencabut gigi susu yang

a. Diberikan penyuluhan tentang manfaat mencabut gigi (promotif).

(13)

bermasalah mencabut gigi (promotif). c. Dilakukannya

pencabutan gigi (kuratif)

Tabel diatas menunjukkan bahwa prioritas masalah pada siswa kelas II, IV dan VI SDN Karangrejo 01, bisa dipecahkan dengan jalan alternative yang disesuaikan dengan masalah.

BAB II

PERENCANAAN PELAYANAN ASUHAN

A. Rencana Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan 1. Persiapan

a. Perijinan : Kepada kepala SDN Karangrejo 01 b. Persiapan pasien : Menerima surat ijin dari orang tua. c. Persiapan Alat dan Bahan : Bahan – bahan dan alat dari

kampus.

d. Persiapan Operator : Ramah, pakaian sopan, bersih, dan rapi.

e. Persiapan ruangan : Hygiene ruangan. 2. Pelaksanaan

Melihat dari data masalah yang didapat, maka dapat direncanakan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi kepada siswa 2,4 dan 6 SDN Karangrejo 01 yang berjumlah 90 siswa sebagai berikut: a. Promotif

(14)

2) Karang gigi

3) Cara menyikat gigi

4) Pola makan untuk kesehatan gigi 5) Penyakit jaringan penyangga gigi 6) Periode pertumbuhan gigi

b. Preventif

1) Dilakukan sikat gigi masal dengan bimbingan operator

2) Melakukan pembersihan karang gigi pada siswa yang memiliki karang gigi

3) Melakukan kegiatan fissure sealant untuk mencegah terjadinya gigi berlubang dengan cara menutup pit dan fissure dalam 4) Melakukan pengolesan fluor untuk memperkuat gigi c. Kuratif

1) Melakukan penambalan dengan glass ionomer 2) Melakukan penambalan dengan teknik ART

3) Melakukan pencabutan gigi susu yang mengalami persistensi (sundulan) dan resorbsi fisiologis (gigi susu sudah goyang karena akan tergantikan gigi dewasa).

B. Rencana Kebutuhan Bahan

No. Nama kegiatan Nama bahan

Kebutuhan / Unit

Kebutuhan Total 1.

Penjaringan (90 siswa )

Kartu status

1 Lembar 1 x 90 = 90 Lembar Kapas 1 gram 1 x 90 = 90

gram Alkohol

70%

2 ml 2 x 90 = 180 ml

2. Promotif

Penyuluhan 3 x Print Satuan

(15)

Acara Penyuluha n (SAP) 3. Preventive

a.Sikat gigi massal (90 siswa) 3x

Pasta gigi 2 gram x 3 = 6 gram

6 x 90 = 540 gram

b. Pembersih an karang gigi (30 siswa)

Pasta gigi 2 gram 2 x 30 = 60 gram Pumice 2 gram 2 x 30 = 60

gram Iodine

Povidone

0,5 ml 0,5 x 30 = 15 ml

Kapas 2 gram 2 x 30 = 60 gram

c. Fissure sealant (10 elemen)

Kapas 2 gram 2 x 10 = 20 gram Glass

Ionomer

0,5 gram 0,5 x 10= 5 gram Coco

Butter

0,2 gran 0,2 x 10= 2 gram Pumice 1 gram 1 x 10 = 10

gram

Pasta gigi 2 gram 2 x 10= 20 gram Aquadest 2 ml 2 x 10= 20 ml

d. Topikal Aplikasi (90 orang)

Pasta gigi 2 gram 2 x 90 = 180 gram

Pumice 1 gram 1 x 90 = 90 gram

Flucol 0,25ml 0,25ml x 90 = 22,5

Kapas 1 gram 1 x 90 = 90 gram 4. Kuratif

a.Penambalan Tetap (242

Glass Ionomer

(16)

elemen)

Aquadest 2 ml 2 x 242= 484 ml Kapas 2 gram 2 x 242 = 484

gram Coco

Butter

0,2 gran 0,2 x 242= 48,4 gram

b. Pencabutan gigi susu topical (28 elemen)

Chlore Ethil

1 ml 1 x 28= 28 ml

Kapas 2 gram 2 x 28 = 56 gram Iodine

Povidone

0,5 ml 0,5 x 28 = 14 ml

c. Pencabutan gigi susu anestesi Infiltrasi (20 elemen)

Benzokain 1 gram 1 x 20= 20 gram Lidokain 2 ml 2 x 20= 40 ml Kapas 2 gram 2 x 20 = 40

gram Iodine

Povidone

0,5 ml 0,5 x 20 = 10 ml

C. Rencana Kebutuhan Alat

Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan kebutuhan alat yang memadahi. Alat yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah :

NO

. Jenis kegiatan Alat yang dibutuhkan

Jumlah yang dibutuhkan 1

. Penjaringan

diagnostik set, 2 set

Bengkok 2 buah

dappen dish 2 buah

2

. Promotif

a. Penyuluhan LCD 1 unit

Laptop 1 unit

3 Preventif

(17)

sikat gigi 2 buah

b. Pembersihan karang gigi

diagnostik set, 4 set

bengkok, 4 buah

gelas kumur, 4 buah dappen dish, 4 buah

brush, 4 buah

contra angel 4 buah handschoen, 4 pasang

scaler. 4 set

c. Fissure sealant

diagnostik set

bengkok, 4 buah

gelas kumur, 4 buah dappen dish, 4 buah

brush, 4 buah

contra angel 1 buah handschoen, 4 pasang 4

.

Kuratif

a. Penambalan dengan glass ionomer

diagnostik set, 4 set

bengkok, 4 buah

gelas kumur, 4 buah tempat kapas, 2 buah dappen dish, 4 buah contra angel, 1 buah handschoen, 4 pasang tongue holder, 4 set

mata bur, 4set

mixing slab, 4set konservasi set, 4 set paper pad, 4 lembar

b. Penambalan ART

diagnostik set, 4 set

bengkok, 4 buah

(18)

paper pad, 4 lembar

c. Pencabutan gigi susu

diagnostik set, 4 set

bengkok, 4 buah

gelas kumur, 4 buah tempat kapas, 2 buah tang pencabutan gigi

anak,

4 set

Handscoen 4 pasang

D. Rencana Pembiayaan

No. Nama

Harga Beli Harga / Unit

Kartu status

1 Lembar 1 x 90 = 90 Lembar

Rp. 150/ lembar

Rp. 150 Rp. 13.500

Kapas 1 gram 1 x 90 =

Rp. 500 Rp. 12.000

7. Preventive

Rp.80 Rp. 43.200

(19)

siswa)

Pumice 1 gram 1 x 30 = 10 gram

Rp. 27.000/ kg

Rp. 27 Rp.810

Iodine

Rp. 533 Rp.8.000

Kapas 2 gram 2 x 30 =

Rp. 10 Rp.200

h. Topikal

Rp.80 Rp. 14.400

Pumice 1 gram 1 x 90 = 90 gram

Rp. 27.000/ kg

Rp. 27 Rp. 2.430

(20)

ambalan Tetap (242 elemen)

Ionomer 121 gram 696.000/ 15 gram

Rp. 10 Rp.4.840

Kapas 2 gram 2 x 242 = 484 gram

Rp. 72.000/ kg

Rp. 72 Rp. 35.000

Coco Butter 0,2 gran 0,2 x 242= 48,4 gram

Rp. 780 Rp. 21.840

Kapas 2 gram 2 x 28 =

Rp. 533 Rp.7.500

f. Pencabu

Rp. 533 Rp.5.330

(21)

6.994.750

1. Total biaya bahan Rp.

6.994.750 2. Biaya jasa Tenaga

Kerja (4

Total anggaran Rp.

15.097.350

Apabila biaya dibagi subsidi silang semua siswa, maka setiap siswa dikenakan biaya sebesar sesagai berikut;

Total Anggaran = Biaya setiap siswa Jumlah siswa

Rp. 15.097.350,- = Rp 90

E. Perencanaan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Perencanaan Waktu Kegiatan yang akan dilakukan

(22)

1 Jumat,

Kampus JKG Konsul proposal

R. kelas II Penyuluhan gigi

R. kelas IV Penyuluhan gigi

(23)

gigi, cara

R. kelas VI Penyuluhan gigi

R.kelas II Penyuluhan materi karang gigi, pola makan, penyakit jaringan penyangga

10.00 – 11.00

R. kelas VI Pembagian surat izin

12.00 -13.00

R. kelas IV Penyuluhan materi karang gigi, pola makan, penyakit KLINIK JKG

Penambalan pada kelas VI

12 Selasa,

R. kelas II pembagian surat izin

12.00 – 13.00

(24)

13 Rabu 22 KLINIK JKG

Penambalan pada kelas II

10.00 – 11.00

R. kelas VI pembagian surat izin KLINIK JKG

Penambalan pada kelas VI

10.00 – 11.00

R. kelas IV pembagian surat izin KLINIK JKG

Pembersihan karang gigi dan

pencabutan pada kelas IV

16 Selasa,

R. kelas VI Penyuluhan materi cara menyikat gigi karang gigi dan surat izin

18 Kamis, karang gigi dan

pencabutan pada kelas VI

12.00 – 13.00

(25)

sikat gigi massal

19 Jumat 31 Oktober 2014

07.00 – 08.00

Lapangan Sikat gigi massal

08.00 – 09.30

R UKS / KLINIK JKG

Perawata TA dan FS IV

R kelas II Pemberitahu an sikat gigi massal dan pembagian surat izin

21 Rabu, 5 sikat gigi massal dan perawata TA dan FS kelas II

10.00 – 11.00

R. kelas VI Pemberitahu an sikat gigi massal dan pembagian surat izin

22 Kamis, 6 sikat gigi massal dan perawatan TA dan FS VI

12.00 – 13.00

R. kelas IV Pembagian surat izin

F. Perencanaan Monitoring Yang Akan Dijalankan

(26)

(monitoring) untuk menemukan permasalahan yang menghambat program kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, yang mencakup:

1. Ketersediaan SDM yang menjalankan pelayanan 2. Sarana prasarana pendukung

3. Bahan-bahan yang diperlukan 4. Alokasi waktu

Dengan format cheklist terlampir

G. Perencanaan Evaluasi Yang Akan Dijalankan 1. Evaluasi jangka pendek

a. Jangka Pendek

Dilakukan setelah dilakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan rincian sebagai berikut :

1) Promotif

a) Untuk melihat keberhasilan penyuluhan dengan mengajukan tanya jawab dalam setiap penyuluhan. Dengan indikator siswa dapat menjawab pertanyaan dalam kuesioner

2) Preventif

b) Untuk melihat keberhasilam program cara menyikat gigi yang baik dan benar dilakukan dengan pemeriksaan Debris Indeks. Program dikatakan berhasil jika skor DI < 0,6

c) Untuk melihat keberhasilan pembersihan karang gigi dilakukan pemeriksaan Calculus Indeks. Program dikatakan berhasil jika skor CI = 0

(27)

e) Penutupan fissure yang dalam di tumpat dengan glass ionomer agar tidak mudah terjadi lubang gigi. Program ini dikatakan berhasil bila 50% dari siswa yang mempunyai kasus dapat ditangani

3) Kuratif

a) Untuk melihat keberhasilan program penumpatan gigi dapat dilihat apabila skor target PTI > 20 %

b) Untuk melihat keberhasilan pencabutan gigi susu telah dicabut dengan baik, dengan melihat luka bekas pencabutan dan menayakan keluhan dari pasien apabila ada. Pengukuran keberhasilan pada program ini yaitu dengan melihat hasil dari perawatan menunjukan skor DMF-T dan def-t < 2

b. Jangka Panjang

Melakukan pemeriksaan gigi minimal 6 bulan untuk mengetahui keberhasilan program kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. dengan indikator target sesuai dengan pemeriksaan jangka pendek yaitu

 Siswa dapat menjawab pertanyaan dalam kuesioner  DI < 0,6, CI = 0, PTI > 20 %, DMF-T < 2 def-t < 2

H. Plant Of Action

Agar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut berjalan dengan baik, sesuai dengan tujuan, tepat waktu dan sasaran, maka diperlukan adanya rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang berbentuk POA (Plant of Action)

(28)

I. Prediksi Kemungkinan Hambatan Yang Akan Terjadi 1. Hambatan Teknis

a. Pasien kurang kooperatif, Solusinya dari pihak sekolah memberikan bantuan pada saat berjalannya program.

b. Hasil pemeriksaan/penjaringan berbeda, cara mengatasinya yaitu menyamakan persepsi sebelum melakukan pemeriksaan dan dilakukan pemeriksaan ulang.

c. Keterbatasan jadwal diklinik 2. Hambatan Program

a. Pihak orang tua tidak memberikan ijin, cara mengatasinya dengan melakukan pendekatan dengan bantuan dari pihak sekolah.

b. Keterbatasan waktu.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang dilaksanakan pada tanggal 30 September 2014 – 10 November 2014 dengan sasaran siswa kelas 2, 4 dan 6 SDN Karangrejo 01 Semarang adalah sebagai berikut:

(29)

Kesehatan Gigi dan Mulut. Sedangkan DMF-T dan CPITN sudah memenuhi target, maka perlu ditingkatkan lagi agar menjadi optimal 2. Kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut meliputi

kegiatan promotif, preventif, dan kuratif. a. Promotif

penyuluhan dengan materi : 1) Gigi berlubang

2) Karang gigi

3) Cara menyikat gigi

4) Pola makan untuk kesehatan gigi 5) Penyakit jaringan penyangga gigi 6) Periode pertumbuhan gigi

b. Preventif

Dilakukan kegiatan : 1). Sikat gigi masal

2). Pembersihan karang gigi 3). Topikal aplikasi

4). Perawatan fissure sealant c. Kuratif

Dilakukan kegiatan : 1). Pencabutan gigi susu 2). Penambalan Gigi

3. Pelaksanaan kegiatan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut dilaksanakan di ruang kelas, UKS, dan klinik Jurusan Kesehatan Gigi. 4. Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang

(30)

167.748,-B. Saran

1. Untuk siswa

a. Siswa SDN Karangrejo 01 mengikuti program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

b. Siswa kooperatif dalam mengikuti program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

2. Untuk orang tua

Orang tua memberikan dukungan / bantuan kepada anaknya untuk mengikuti program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

3. Untuk pihak sekolah

Gambar

Tabel diatas menunjukkan bahwa prioritas  masalah pada siswa

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses tersebut senyawa yang tidak larut, dalam hal ini resin menerima ion positif atau negatif tertentu dari larutan dan melepaskan ion lain kedalam

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang ini dapat digunakan, baik secara murni atau dicampur dengan bahan bakar lain.. Sifatnya yang ramah lingkungan,

Dalam rangka pengembangan pembelajaran matematika di kelas, Anda dimohon untuk memberikan tanggapan tentang “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Dengan Pendekatan

Fungsi utama dari Gedung Apresiasi adalah sebagai gedung pameran karya seni rupa modern dan kontemporer, pada area pameran ini juga dapat terjadi kegiatan jual-beli

A¡¥±bul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt., yang meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Swt.. semata, mereka teguh di atas

[r]

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. ©Ramdan Gumelar 2015 Universitas