BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Kota Medan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, telah berkembang menjadi pusat berbagai kegiatan pelayanan seperti pusat administrasi pemerintahan, perdagangan, industri, jasa pelayanan keuangan, komunikasi, akomodasi kepariwisataan, dan kegiatan pelayanan lainnya. Kegiatan pelayanan tersebut diperuntukkan kepada penduduk kota medan pada khususnya, dan penduduk Propinsi Sumatera Utara pada umumnya. Kondisi ini menyebabkan kota Medan tumbuh dengan pesat.
Penduduk kota Medan tahun 2010 sebesar 2.109.339 jiwa dengan luas wilayah mencapai 265,10 km2, memiliki 21 kecamatan dengan bentuk kota yang memanjang dari utara ke selatan. Salah satu kecamatan, kecamatan Medan Helvetia sebagai lokasi penelitian, berbatasan dengan Medan Sunggal di sebelah Barat, Medan Barat di Timur,
Medan Petisah di Selatan, dan Medan Marelan di Utara. Penduduk kecamatan Medan Helvetia pada tahun 2010 sebesar 144.257 jiwa luas wilayah 15,44 km2. Salah satu akibat dari pertumbuhan kota Medan tersebut adalah banyak munculnya perumahan di wilayah Medan Helvetia ini yang mengakibatkan terjadinya bangkitan transportasi sehingga mempengaruhi tingkat pelayanan jalan.
yangumumnya mereka bekerja menyebar ke kecamatan-kecamatan kota Medan yang menghasilkan bangkitan pergerakan yang menimbulkan menambah jumlah pergerakan pada jalan-jalan arteri, kolektor maupun lokal diperkotaan.
I.2. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan pada penelitian ini ialah:
1. Bagaimana mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanan penduduk yaitu faktor jumlah keluarga, kepemilikan kendaraan pribadi,pendapatan, bekerja, dan pendidikan sehingga dapat dijadikan variabel dalam menganalisa bangkitan pergerakan dari Perumnas Helvetia
2. Bagaimana model bangkitan perjalanan penduduk pada Perumnas Helvetia Medan
I.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji, maka tujuan dari penelitian adalah:
1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanan penduduk dinilai dari faktor pendapatan, jumlah keluarga, kepemilikan kendaraan, pekerjaan, dan pendidikan sehingga dapat dijadikan tolak ukur dalam menganalisa bangkitan pergerakan dari Perumnas Helvetia.
I.4. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini akan menambah pengetahuan dan pemahaman di bidang perencanaan transportasi, khususnya yang menyangkut tentang konsep pemodelan bangkitan perjalanan. Secara praktis dapat diketahui bahwa pembangunan kawasan pemukiman yang setipe dengan kawasan yang diteliti akan menghasilkan bangkitan yang tidak jauh berbeda.
I.5. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari penelitian yang terlalu luas dan terbatasnya waktu, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini menitikberatkan pada beberapa hal yaitu: 1. Jumlah bangkitan pergerakan yang akan diteliti adalah pergerakan masyarakat
di Perumnas Helvetia.
2. Pengambilan data dilakukan dengan cara memperhitungkan perjalanan yang dilakukan oleh penghuni perumahan yang dianalisis berdasarkan home base trip, yaitu semua perjalanan yang berasal dari rumah dan diakhiri dengan
pulang kerumah masyarakat di Perumnas Helvetia.
3. Data yang didapat dari hasil pengisian kuisoner oleh para responden.
4. Penyebaran kuisoner dilakukan pada hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu, dan minggu.
I.6. Keaslian Penelitian
Penelitian yang sudah pernah ada sebelumnya:
1. Judul: Model Bangkitan Perjalanan Kerja dan Faktor Aksesibilitas pada zona Perumahan di Yogyakarta
Oleh Yuswendra Ersandi, Ahmad Munawar, Sri Atmaja P. Rosyidi, 2009. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh bangkitan perjalanan kerja di Perumahan Yogyakarta dipengaruhi oleh variabel kepemilikan kendaraan roda 4 (X2) dan variabel jumlah anggota keluarga yang bekerja (X5). Permodelan regresi yang sesuai dengan kondisi bangkitan perjalanan kerja dari kawasan studi adalah Y = 0,34 - 0,153 X2 + 0,682 X5.
Dalam hal ini kaitan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah teknik pengumpulan data sekunder dalam hal berupa jumlah kepala keluarga, dan uji yang digunakan uji korelasi dan uji F.
2. Judul: Bangkitan Perjalanan Pada Perumahan Bougenville Di Palembang Oleh Hamdi, 2011.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil analisa terhadap sosio-ekonomi. Model bangkitan terpilih untuk bangkitan perjalanan pada komplek perumahan Bougenville adalah Y = -0,188 + 0,830 X1 + 0,026 X3 + 0,166 X4. Dengan nilai R2 = 0,711.
Dalam hal ini kaitan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pengumpulan data dilakukan dengan metoda penyebaran kuisoner, dan model bangkitan yang digunakan ialah metode analisa regresi linier berganda. 3. Judul: Model Bangkitan Pergerakan Zona Kecamatan Palu Utara Kota Palu
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh model bangkitan pergerakan zona kecamatan kota Palu Utara adalah Y = 0,108 + 0,475 X1 + 0,285 X2 + 0,151 X5. Dengan nilai R2 = 0,335 dan nilai F = 61,04.
Dalam hal ini kaitan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pengumpulan data dilakukan dengan metoda penyebaran kuisoner sebagai data primer. Sementara itu data primer yang digunakan penulis ialah pengumpulan data dengan metoda penyebaran kuisoner juga.
4. Judul: Model Bangkitan Perjalanan Komuter dari Perumahan Pinggiran Kota di Makassar
Oleh Rais Rachman, Herman Parung, S. Tri Sutomo, dan Nur Ali, 2013. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh model bangkitan perjalanan komuter dari perumahan pinggiran kota di Makassar. Pada penilitian ini menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh dari suatu rumah tangga terhadap bangkitan perjalanan kerja dengan model regresi linier berganda.
Kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan adalah dalam menganalisa
korelasi antar variabel dan proses kalibrasi dan validasi model sama menggunakan program SPSS.
5. Judul: Studi Permodelan Bangkitan Perjalanan Di Perkotaan Oleh Robby Gunawan Yahya, 2007.
Dalam hal ini kaitan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah variabel-variabel yang mempengaruhi pergerakan penduduk dari perumahan, misalnya jumlah pemilikan mobil (X1), jumlah pemilikan motor (X2), jumlah anggota keluarga (X3), jumlah anggota keluarga yang bekerja (X4), dan jumlah anggota keluarga yang sekolah (X5). Sedangkan penelitian ini menggunakan variabel-variabel jumlah pendapatan dari anggota keluarga, jumlah anggota keluarga, jumlah pemilikan kendaraan pribadi, jumlah anggota keluarga yang bekerja, jumlah anggota keluarga yang sekolah dan kuliah. 6. Judul: Bangkitan Perjalanan Pada Perumahan Baturaja Permai Kabupaten
Ogan Komering Ulu - Sumatera Selatan Oleh Yuliantini Eka Putri, 2012.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil analisa terhadap sosio-ekonomi, diperoleh bahwa kombinasi parameter ukuran keluarga (X1), kepemilikan sepeda motor (X2) dan jumlah penghasilan rata-rata keluarga (X4).
Dalam hal ini kaitan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan
adalah model bangkitan yang digunakan ialah metode analisa regresi linier berganda.
7. Judul: Analisa Bangkitan Perjalanan Pada Kecamatan Deli Tua Skripsi oleh Daniel Simbolon
Dalam hal ini kaitan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah model bangkitan yang digunakan ialah metode analisa regresi linier berganda.
8. Judul: Bangkitan Perjalanan Pada Perumahan Menteng Indah Di Kecamatan Medan Denai Pada Pagi Hari
Skripsi oleh Michael Octavianus
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil dari uji model, diperoleh model yang lulus uji dari 3 pengujian tersebut adalah:
Y= -0,400+0,201X1+0,161X2+0,135X3+0,388X4+0,534X5 R2 = 0,670 Faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan di Perumahan Menteng Indah adalah Jumlah anggota keluarga (X1), jumlah kepemilikan kendaraan (mobil) (X2), jumlah kepemilikan kendaraan (motor) (X3), jumlah anggota keluarga yang bekerja (X4), jumlah anggota keluarga yang bersekolah (X5), dan jumlah penghasilan keluarga (X6).
9. Judul: Bangkitan Pergerakan Keluarga Dari Zona Perumahan Tertata (Studi
Kasus : Perumahan Di Kecamatan Medan Johor) Skripsi oleh Triyana Puji A R
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil dari kombinasi variabel yang mempengaruhi bangkitan pergerakan adalah pendapatan (X1), kepemilikan kenderaan roda dua (X3), kepemilikan kenderaan roda empat (X4), jumlah anggota keluarga, dan jumlah anggota keluarga bekerja(X6) dengan koefisien determinasi R2 sebesar 47,1%. Model yang terbentuk adalah :