• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Karakteristik Individu - Pengaruh Karaktetistik Individu, Karakteristik Pekerjaan Dan Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Patiluban Mandailing Nat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Karakteristik Individu - Pengaruh Karaktetistik Individu, Karakteristik Pekerjaan Dan Karakteristik Situasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Patiluban Mandailing Nat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1Karakteristik Individu

Setiap orang merupakan pribadi yang unik berkat latar belakang, karakteristik individual, kebutuhan dan cara memandang dunia dan individu lain. Menurut Ivancevich et al (2006:81) Karakteristik Individu adalah “Orang yang memandang berbagai hal secara berbeda akan berperilaku secara berbeda, orang yang memiliki sikap yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda terhadap perintah, orang yang memiliki kepribadian yang berbeda berinteraksi dengan cara yang berbeda dengan atasan, rekan kerja dan bawahan”. Karakteristik individu (karyawan) dapat menggambarkan ciri khas yang melekat pada diri seseorang dalam hidup dan kehidupannya terutaman dalam bertindak dan berperilaku. Rivai (2006:147) menyatakan bahwa Karakteristik individu adalah ciri-ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki seseorang yang membedakannya dengan orang lain.

(2)

11 ke dalam situasi kerja. Dengan demikian karakteristik individu meliputi minat, sikap terhadap dirinya, pekerjaannya, dan kebutuhan yang diinginkannya.

Menurut Robbins dan Judge (2009:92) Sikap (attitude) adalah pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa. Sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang relatif konsiten terhadap suatu objek atau gagasan.

Menurut As’ad dalam Subyanto (2009) Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan objek situasi atau ide-ide tertentu. Hal ini diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi itu.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa karakteristik individu adalah ciri khas atau sifat khusus yang dimiliki oleh seseorang dalam kehidupannya terutaman dalam bertindak dan berprilaku.

2.1.2 Karakteristik Pekerjaan

(3)

12 Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik pekerjaan adalah sifat yang berbeda antara jenis pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya yang ada dalam semua pekerjaan dalam pelaksanaannya. Pada dasarnya setiap pekerjaan pasti mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Menurut Robbins dan Judge (2009 : 268), karakteristik pekerjaan menunjukkan bahwa pekerjaan apapun bisa dideskripsikan dalam lima dimensi pekerjaan inti, yaitu :

1. Keanekaragaman keterampilan adalah tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan beragam aktivitas sehingga pekerja bisa menggunakan sejumlah keterampilan dan bakat yang berbeda.

2. Identitas tugas adalah tingkat sampai mana suatu pekerjaan membutuhkan penyelesaian dari seluruh bagian pekerjaan yang bisa diidentifikasikan. 3. Artinya tugas adalah sejauh mana pekerjaan itu menuntut diselesaikannya

seluruh potongan kerja secara utuh dan dapat di kenali.

4. Otonomy adalah tingkat sampai mana suatu pekerjaan memberikan kebebasan, kemerdekaan, serta keleluasaan yang subtansial untuk individu dalam merencanakan pekerjaan dan menentukan presedur-prosedur yang akan digunakan untuk menjalankan perkerjaan tersebut.

5. Umpan balik adalah tingkat sampai mana pelaksanaan aktivitas kerja membuat seorang individu mendapatkan informasi yang jelas dan langsung mengenai keefektifan kinerjanya.

(4)

13 inti, tiga dimensi pertama yaitu keanekaragaman keterampilan, identitas tugas dan arti tugas dikombinasikan untuk menghasilkan pekerjaan yang berarti. Dengan demikian, jika ketiga karakteristik ini berada dalam suatu pekerjaan maka yang berkepentingan akan melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang penting, bernilai, dan bermanfaat. Selanjutnya bahwa pekerjaan yang mempunyai otonomi memberi individu yang memegang pekerjaan suatu perasaan tanggung jawab pribadi untuk hasil dan bahwa apabila suatu pekerjaan memberikan umpan balik, karyawan akan mengetahui seberapa efektif mereka bekerja. Dari sudut pandang motivasional, mengatakan bahwa penghargaan internal didapat oleh individu ketika mereka mempelajari (mengetahui akan hasil) bahwa mereka sendiri (mengalami tanggung jawab) telah bekerja dengan baik untuk suatu tugas yang mereka pedulikan (mengalami kepenuhan arti). Semakin tersedianya ketiga keadaan psikologis ini, semakin besar motivasi, kinerja dan kepuasan para karyawan, serta semakin rendah ketidakhadiran dan kecenderungan mereka untuk meninggalkan organisasi.

2.1.3Karakteristik Situasi Kerja

(5)

14 yang tersedia, keharmonisan diantara sejawat, didukung oleh tersedianya alat dan perlengkapan, adanya rasa ketenangan dan jaminan keamanan dalam menjalankan tugas.

Menurut Sedarmayanti (2009:21) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan kerja di sekitarnya dimana seorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerja yang baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito dalam Soares, 2010).

Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan kerja adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh para pekerja yang dapat mempegaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan.

2.1.4 Kinerja Karyawan

2.1.4.1Pengertian Kinerja

(6)

15 dengan harapan tujuan organisasi dimasa depan dapat dicapai dengan lebih baik lagi (Wibowo, 2012:277).

Menurut Wibowo (2012:4), kinerja adalah implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, motivasi, dan kepentingan. Menurut Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2012:7) kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. kinerja pada dasarnya adalah apa yang di lakukan atau yang tidak di lakukan karyawan (Mathis & Jackson, 2007 : 35)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang di capai seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut.

2.1.4.2 Penilaian Kinerja

(7)

16 perusahaan dapat mengetahui apakah pekerjaan yang telah dibebankan kepada karyawan mampu diselesaikan dengan baik oleh karyawan.

2.1.4.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Sutrisno (2010:172) kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan dilihat dari beberapa aspek yaitu:

1. Kuantitas kerja, merupakan volume kerja yang dihasilkan di atas kondisi normal.

2. Kualitas kerja, merupakan kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan.

3. Pemanfaatan waktu, merupakan penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan.

4. Kerjasama, merupakan kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan. Menurut Armstrong dan Basron dalam Wibowo (2012:100) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah terdiri dari lima faktor, sebagai berikut:

1. Personal factors/individual, meliputi: pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.

2. Leadership factor/kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader.

(8)

17 4. System factors/sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur kinerja dalam organisasi.

5. Contextual/situational factors (situasional), meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.

Menurut Mangkunegara (2010:14), “kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu 1. Faktor Individual (kemampuan dan keahlian, latar belakang, demografi); 2. Faktor Psikologis (persepsi, sikap (Attitude), kepribadian (personality), pembelajaran, motivasi); 3. Faktor Organisasi (sumber daya kepemimpinan, penghargaan, struktur, Job Design)”. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu:

1. Faktor Individual, terdiri dari: a. Kemampuan dan Keterampilan

Kondisi mental dan fisik seseorang dalam menjalankan suatu aktivitas atau pekerjaan

b. Latar belakang

Kondisi dimasa lalu yang mempengaruhi karakteristik dan sikap mental seseorang, biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan serta pengalaman dimasa lalu.

c. Demografis

(9)

18 2. Faktor Organisasional, terdiri dari:

a. Sumber Daya

Sekumpulan potensi atau kemampuan organisasi yang dapat diukur dan dinilai, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia.

b. Kepemimpinan

Suatu seni mengkoordinasi yang dilakukan oleh pimpinan dalam memotivasi pihak lain untuk meraih tujuan yang diinginkan oleh organisasi. c. Imbalan

Balas jasa yang diterima oleh karyawan atau usaha yang telah dilakukan di dalam proses aktivitas organisasi dalam jangka waktu tertentu secara intrinsik maupun ekstrinsik.

d. Struktur

Hubungan wewenang dan tanggungjawab antar individu di dalam organisasi, dengan karakteristik tertentu dan kebutuhan organisasi.

e. Desain Pekerjaan

Job Description yang diberikan kepada karyawan, apakah karyawan dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan job description.

3. Faktor Psikologis, terdiri dari: a. Persepsi

(10)

19 b. Sikap

Kesiapsiagaan mental yang dipelajari dan diorganisir melalui pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain.

c. Kepribadian

Pola perilaku dan proses mental yang unik, mencirikan seseorang. d. Belajar

Proses yang dijalani seseorang dari tahap tidak tahu menjadi tahu dan memahami akan sesuatu terutama yang berhubungan dengan organisasi dan pekerjaan.

Kinerja menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya, Menurut Panggabean (2004:15) keberhasilan organisasi dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, karakteristik pekerjaan, karakteristik individu, sikap dan perilaku karyawan, secara langsung maupun tidak langsung.

1. Karakteristik individu

Karakter individu terdiri atas jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur, masa kerja, status perkawinan,, jumlah tanggungan, dan posisi.

2. Karekteristik organisasi

(11)

20 3. Karakteristik pekerjaan

Karakteristik pekerjaan terdiri atas keanekaragaman tugas, identitas tugas, keberartian tugas,otonomi dan umpan balik.

2.1.4.4Unsur Unsur Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan (2008:94), kinerja dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal yaitu :

1. Kesetiaan

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawab dalam organisasi.

2. Prestasi kerja

Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas menjadi tolak ukur kerja.

3. Kedisplinan

Kedisplinan karyawan dalam mematuhi peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya menjadi tolak ukur kinerja.

4. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaanya sehingga menjadi lebih berdaya guna dan berhasil guna.

5. Kerja sama

(12)

21 6. Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja.

7. Tanggung jawab

Kinerja karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Chemutai dan Hazel (2014)

Effects of Job Characteristics on Employee

Performance in The Public Sector in Kenya pengaruh positif terhadap kinerja (Studi pada karyawan PT Chevron Pacific Indonesia departemen PG & T Minas, Provinsi Riau)

Independen: Faktor-Faktor

Karakteristik Pekerjaan (Skill variety, task significance, task identity, autonomy dan feedback).

Pekerjaan (Skill

variety, task significance, task identity, autonomy

dan feedback)

(13)

22 (Lanjutan)

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Nahrisah (2013)

Pengaruh Karakteristik Individu Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.PP

London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias

Research Station karakteristik individu dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Budiastuti (2012)

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Kasus: PT. Megatama

Plasindo Jakarta) karakteristik pekerjaan dan

motivasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Variabel karakteristik pekerjaan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja karyawan.

Jatmiko (2011)

Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Dan Budaya Kerja Terhadap kepuasan Kerja Karyawan Pada Koperasi Nusantara Unit Soreang, Jawa Barat.

Independen: terhadap kepuasan Kerja

Karyawan Pada Koperasi Nusantara Unit Soreang.

Tuhelelu (2010)

Dampak Karakteristik Individu, Pekerjaan Dan Situasi Kerja Terhadap Pengembangan Karier Dan Kinerja Tenaga Edukatif Pada PT UD Ambon

Independen:

Karakteristik Individu, Pekerjaan Dan Situasi Kerja

Dependen:

Pengembangan Karier Dan Kinerja Tenaga Edukatif

Hasil penelitian

(14)

23 (Lanjutan)

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dan kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai Masalah penting. Kerangka berfikir yang baik akan

Peneliti Judul Variabel

Penelitian Kinerja Pegawai di Universitas Asahan menunjukkan bahwa secara

parsial karakteristik individu dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Universitas Asahan Kisaran. Studi pada CV. Kecak Denpasar menunjukkan bahwa

Karakteristik Individu berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, dan Karakteristik Pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kahya (2007)

(15)

24 menjelaskan secara teoritis hubungan antara variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2010:60).

Kinerja setiap individu berbeda dengan individu lainnya sesuai dengan tingkat besar dan kecilnya pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang dimiliki oleh individu tersebut. Kinerja setiap individu tidak akan sama karena setiap individu memiliki perbedaan pemahaman tentang kinerja secara berbeda pula. Untuk memberikan kesamaan kinerja, maka perusahaan harus menetapkan pengukuran atau standar kerja agar dapat dijadikan pedoman oleh setiap karyawan. Individu yang masuk ke suatu organisasi akan membawa kemampuan, kepribadian, persepsi dan juga sikap, ini semua adalah karakteristik yang dimiliki oleh individu. Menurut Stoner dan Freemand dalam Sumarsono (2004:170) Karakteristik individu didefinisikan sebagai minat, sikap, dan kebutuhan yang dibawa seseorang ke dalam situasi kerja.

(16)

masing-25 masing individu dalam melakukan pekerjaannya, sehingga tingkat kinerjanya akan berbeda-beda pula.

Karakteristik individu (karyawan) dapat menggambarkan ciri khas yang melekat pada diri seseorang dalam hidup dan kehidupannya terutaman dalam bertindak dan berperilaku (Tuhelelu, 2010). Menurut Stoner dan Freemand dalam Sumarsono (2004:170) mendefinisikan karakteristik individu sebagai minat, sikap, dan kebutuhan yang dibawa seseorang ke dalam situasi kerja. Dapat dikatakan bahwa karakteristik individu adalah ciri khas atau sifat khusus yang dimiliki oleh seseorang yang dapat menjadikan dirinya memiliki kemampuan berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu perbedaan karakteristik individu dari setiap karyawan haruslah diperhatikan semaksimal mungkin. Dari perbedaan-perbedaan karakteristik individu menerangkan mengapa kinerja karyawan yang satu berbeda dengan yang lain.

(17)

26 kepuasan. Karakteristik pekerjaan juga menentukan kesesuaian orang dengan suatu bidang pekerjaan tertentu dan mempengaruhi seseorang untuk lebih berhasil dalam bidang yang di tekuninya. Pemahaman karyawan terhadap karakteristik pekerjaan akan menjadikan karyawan semakin berorientasi di bidang pekerjaannya dan akan menekuni pekerjaan dengan konsentrasi yang disertai tanggung jawab. Jadi karakteristik pekerjaan yang sesuai dengan karyawan akan berdampak terhadap kinerja karyawan.

Kondisi kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kondisi kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja, baik fisik maupun non fisik, langsung ataupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya pada saat bekerja, ini semua adalah karakteristik yang ada pada situasi kerja. Menurut Stoner dan Freeman dalam Sumarsono (2004:170) Karakteristik situasi kerja merupakan kondisi kerja di mana orang tersebut bekerja. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman serta terciptanya hubungan yang harmonis antara karyawan dalam lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang baik tentu akan membuat karyawan melaksanakan dan meluangkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk bekerja secara maksimal dalam bekerja, sehingga akan berdampak pada kinerja karyawan yang semakin baik pula.

(18)

27 implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana organisasi menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi sikap dan perilaku dalam menjalanka kinerja (Wibowo, 2012:4).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Menurut Arikunto (2010:110) Hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis penelitian ini adalah “Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, Dan Karakteristik Situasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Sumatera Utara Unit Kebun Patiluban Mandailing Natal”.

Karakteristik Individu ( X1 )

Kinerja Karyawan ( Y ) Karakteristik Pekerjaan

( X2 )

Gambar

Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi)

Sebagaimana pada kaca motor jupiter mx untuk melihat intensitas dari lampu motor pada kaca motor mio-Gt dilihat dari gradien kurvanya seperti yang terlihat pada

NO NAMA NO  REGISTER JABATAN JENIS  FORMASI PENDIDIKAN   L/P HASIL. 2732 PUTRI  NINDYA

Berdasarkan hasil pemeriksaan jamur tiram yang diperoleh dari Pasar Kecamatan Kota Jombang Kabupaten Jombang diketahui sebagian besar positif ditemukan bakteri Escherichia

(2000) menyatakan bahwa gempa bumi Kobe 1995 memberikan awal untuk program baru dalam disiplin yang berhubungan dengan gempa bumi, mulai tradisional seismologi, rekayasa gempa

Peningkatan kompetensi profesional diantaranya guru mampu menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, mampu menggunakaan media pembelajaran (2) Kendala yang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga.. Tesis Efek Teratogenik Vitamin

De store bankene har imidlertid ikke i større grad enn små og mellomstore banker oppgitt at de vil øke sine utlån til husholdninger.. Oppsummering