• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERBEDAAN INDIVIDU SERTA APLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PERBEDAAN INDIVIDU SERTA APLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan

memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga makalah yang berjudul “Godaan

Dalam Rumah Tangga” ini dapat selesai dengan waktu yang telah ditentukan.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan

makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, penyusun sangat berharap adanya kritik dan saran

dari pihak manapun.

Penuh harapan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penyusun dan

bagi siapa saja pada umumnya.

Purwakarta, Nopember 2012

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...ii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...1

1.3 Sistematika Penulisan ...2

BAB II PENJELASAN ...3

2.1 Definisi Perbedaan Individual ...3

2.2 Implikasi Dalam Pendidikan ...5

2.3 Sumber-sumber Perbedaan Individu ...6

2.4 Macam-macam Perbedaan Individu ...7

BAB III PENUTUP ...10

3.1 Kesimpulan ...10

3.2 Saran ...10

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap orang itu unik. Tidak ada dua orang yang sama, yang satu pasti

berbeda dari yang lain. Dengan perkataan lain, antara orang yang satu dengan

orang yang lain terdapat perbedaan individual, perbedaan perseorangan.

Kalau pandangan kita layangkan ke dalam kelas, kita bertemu dengan

berbagai perbedaan individual. Anak-anak yang seusia dan sebaya itu

berbeda-beda, baik tampangnya, kemampuannya, wataknya dan temperamennya, minat,

sikap dan lain sebagainya. Ada yang berpendapat bahwa perbedaan tersebut

berasal dari faktor keturunan sementara yang lain berpendapat bahwa perbedaan

tersebut berasal dari lingkungan.

Faktor keturunan biasanya menentukan karakteristik seorang individu.

Begitupun dengan tingkah laku ditentukan oleh faktor keturunan namun tingkah

laku yang diturunkan dapat mengalami modifikasi karena adanya pengaruh faktor

lingkungan.

Banyak faktor yang mempengaruhi karakteristik dan kemampuan seseorang.

Diantaranya adalah status sosial keluarga, faktor budaya, faktor praktek mendidik

anak, faktor urutan kelahiran, anak-anak yang orang tuanya bercerai, dll.

Adanya perbedaan individual itu menyebabkan perlakuan kita terhadap

seseorang tidak mesti sama, mesti disesuaikan dengan siapa kita berhadapan.

Guru sebagai organizer dalam proses belajar mengajar menghadapi peserta didik

yang terdiri dari berbagai karakter, bakat, minat serta kemampuan. Oleh karena

itu, agar proses belajar mengajar dapat tercapai dengan baik, maka sangat perlu

untuk mengetahui perbedaan indvidual dalam diri peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, muncul rumusan masalah sebagai berikut :

a. Apa definisi perbedaan individual ?

(4)

c. Apa sumber-sumber perbedaan individu ?

d. Apa saja macam-macam perbedaan individu ?

1.3 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari makalah ini ialah :

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Sistematika Penulisan

Bab II Penjelasan

2.1 Definisi Perbedaan Individual

2.2 Implikasi Dalam Pendidikan

2.3 Sumber-sumber Perbedaan Individu

2.4 Macam-macam Perbedaan Individu

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

(5)

BAB II

PENJELASAN

2.1 Definisi Perbedaan Individual

Perbedaan Individual menurut Chaplin (1995:244) adalah “sebarang sifat

atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang bisa membedakan satu individu

dengan individu lainnya”. Perbedaan individual pada individu meliputi fisik,

minat, kemampuan dan sifat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan

individual adalah perbedaan pada individu yang meliputi fisik, minat, kemampuan

dan sifat yang bisa membedakan dengan individu yang lain.

Ada berbagai macam aspek- aspek perkembangan individu, dikenal ada dua

fakta yang menonjol, yaitu (i) semua manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan

di dalam pola perkembangannya dan (ii) di dalam pola yang bersifat umum dari

apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap

individu mempunyai kecenderungan berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut

secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh

mana individu berbeda akan mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau

kombinasi-kombinasi dari berbagai unsur perbedaan tersebut.

Setiap orang, apakah ia seorang anak atau seorang dewasa, dan apakah ia

berada di dalam suatu kelompok atau seorang diri, ia disebut individu. Individu

menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan.

Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan

dengan perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda

dengan yang lain. Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan

individual. Maka “perbedaan” dalam “perbedaan individual” menurut Landgren

(1980: 578) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik

maupun psikologis. Seorang ibu yang memiliki seorang bayi, bertutur bahwa

bayinya banyak menangis, banyak bergerak, dan kuat minum. Ibu lain yang juga

memiliki seorang bayi, menceritakan bahwa bayinya pendiam, banyak tidur, tetapi

kuat minum. Cerita kedua ibu itu telah menunjukkan bahwa kedua bayi itu

(6)

Seorang guru setiap tahun ajaran baru selalu menghadapi siswa-siswa yang

berbeda satu sama lain. Siswa-siswa yang berada di dalam sebuah kelas, tidak

terdapat seorang pun yang sama. Mungkin sekali dua orang dilihatnya hampir

sama atau mirip, akan tetapi pada kenyataannya jika diamati benar-benar antara

keduanya tentu terdapat perbedaan. Perbedaan yang terlihat oleh seorang guru

tentang siswanya adalah perbedaan fisiknya, seperti tinggi badan, bentuk badan,

wurna kulit, bentuk muka, dan semacamnya. Dari fisiknya seorang guru cepat

mengenal siswa di kelasnya satu per satu. Ciri lain yang segera dapat dikenal

adalah tingkah laku masing-masing siswa, begitu pula suara mereka. Ada siswa

yang lincah, banyak gerak, pendiam, dam sebagainya. Ada siswa yag nada

suaranya kecil dan ada yang besar atau rendah, ada yang berbicara cepat dan ada

pula yang pelanpelan. Apabila ditelusuri secara cermat siswa yang satu dengan

yang lain memiliki sifat psikis yang berbeda-beda.

Upaya pertama yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan individu,

sebelum dilakukan pengukuran kapasitas mental yang mempengaruhi penilaian

sekolah, adalah menghitung umur kronologi. Seorang anak memasuki sekolah

dasar pada umur 6 tahun dan ia diperkirakan dapat mengalami kemajuan secara

teratur dalam tugas-tugas sekolahnya dilihat dalam kaitannya dengan faktor umur.

Selanjutnya ada anggapan bahwa semua anak diharapkan mampu menangkap/

mengerti bahan-bahan pelajaran yang mempunyai kesamaan materi dan

penyajiannya bagi semua siswa pada kelas yang sama. Ketidakmampuan yang

jelas tampak pada siswa untuk menguasai bahan pelajaran umumnya dijelaskan

dengan pengertian faktor-faktor seperti kemalasan atau sikap keras kepala.

Penjelasan itu tidak mendasarkan, kenyataan bahwa para siswa memang berbeda

dalam hal kemampuan mereka untuk menguasai satu atau lebih bahan pelajaran

dan mungkin berada dalam satu tingkat perkembangan.

Telah disadari bahwa perbedaan-perbedaaan antara satu dengan lainnya dan

juga kesamaan-kesamaan di antara mereka merupakan ciri-ciri dari semua

pelajaran pada suatu tingkatan belajar. Sebab-sebab dan pengaruh perbedaan

individu ini dan sejauh mana tingkat tujuan pendidikan, isi dan teknik-teknik

(7)

tersebut, tampaknya hal ini telah mendapat banyak perhatian dari para ahli ilmu

jiwa dan petugas sekolah.

Inteligensi mempengaruhi penyesuaian diri seseorang terhadap

lingkungannya, orang lain dan dirinya sendiri. Semakin tinggi taraf

intreligensinya semakain baik penyesuaian dirinya dan lebih mampu bereaksi

terhadap rangsangan lingkungan atau orang lain dengan cara yang dapat diterima.

Hal ini jelas akan meningkatkan konsep dirinya, demikian pula sebaliknya

.Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan meningkatkan

prestisenya. Jika prestisenya meningkat maka konsep dirinya akan berubah

(Syaiful, 2008).

Status sosial seseorang mempengaruhi bagaimana penerimaan orang lain

terhadap dirinya. Penerimaan lingkungan dapat mempengaruhi konsep diri

seseorang. Penerimaan lingkungan terhadap seseorang cenderung didasarkan pada

status sosial ekonominya. Maka dapat dikatakan individu yang status sosialnya

tinggi akan mempunyai konsep diri yang lebih positif dibandingkan individu yang

status sosialnya rendah.

2.2 Implikasi dalam Pendidikan

Perbedaan Individual mengakibatkan peserta didik berbeda dalam

penerimaan atau pemahaman materi dalam proses belajar mengajar. Ada yang

langsung dapat menerima materi dengan baik, dan adapula yang tidak.

Tidak diterimanya materi dengan baik oleh sebagian peserta didik

mengakibatkan tujuan dalam setiap proses belajar mengajar tidak tercapai

sepenuhnya. Implikasi dari perbedaan individual dalam pendidikan, dalam hal ini

pada proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1. Program Pendidikan

Dalam proses belajar mengajar, setiap sekolah mempunyai program

masing-masing. Hal ini tergantung dengan fasilitas, tenaga pendidik, maupun finansial.

Demi terwujudnya pencapaian tujuan proses belajar mengajar secara menyeluruh

(8)

pendidikan yang diberlakukan disesuaikan dengan perbedaan individual peserta

didik.

2. Sarana dan Fasilitas

Berlangsungnya proses belajar mengajar dapat tercapai sepenuhnya apabila

sarana dan fasilitas sekolah tersedia. Kelengkapan sarana sangat menunjang

tercapainya tujuan proses belajar mengajar. Sebagai contoh, alat peraga yang

tersedia lebih memudahkan peserta didik yang tidak dapat menangkap materi

hanya melalui ceramah saja.

3. Guru

Guru sebagai organizer dalam proses belajar mengajar bertindak sebagai

orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan (leader) selama proses

tersebut. Dalam hal ini guru menciptakan situasi, memimpin, merangsang,

menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar. Sehingga guru harus

memperhatikan perbedaan individual peserta didik dalam pelaksanaan pendidikan

2.3 Sumber-sumber Perbedaan Individu

1. Faktor bawaan

Faktor bawaan adalah merupakan factor yang diwariskan secara biologis

melalui mekanisme genetika.

(9)

2.4 Macam-macam Perbedaan Individu

Garry 1963 (Oxendine, 1984 : 317) mengkategorikan perbedaan individual

ke dalam bidang-bidang berikut:

1. Perbedaan fisik

Usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penghelitan dan

kemampuan bertindak

2. Perbedaan sosial

Termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku

3. Perbedaan kepribadian

Termasuk watak, motif, minat, dan sikap

4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar

5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah

Perbedaan-perbedaan tersebut berpengaruh terhadap mereka dirumah

maupun di sekolah. Gejala yang dapat diamati adalah bahwa mereka menjadi

lebih atau kurang dalam bidang tertentu dibanding dengan orang lain. Sebagian

manusia lebih mampu dalam bidang seni, atau bidang ekspresi lain seperti olah

raga dan keterampilan, sebagian lain dapat lebih mampu dalam bidang kognitif

atau yang berkaitan dengan teknologi.

Dan berikut beberapa perbedaan individu yang lainnya :

(10)

 Siswa berkesulitan belajar.  Penyesuaian sosial dan emosi.

Adapun bidang-bidang dari perbedaannya yakni:

1. Perbedaan kognitif

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan

penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang memiliki persepsi

tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai

segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi,

dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.

2. Perbedaan kecakapan bahasa

Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting

dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda.

Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan

buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna,

logis dan sistematis. Kemampuan berbaha sangat dipengaruhi oleh faktor

kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara).

3. Perbedaan kecakapan motorik

Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan

untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf

pusat untuk melakukan kegiatan.

4. Perbedaan Latar Belakang

Perbedaaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat

memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk

(11)

5. Perbedaan bakat

Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan

tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan

pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala

lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada

rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.

6. Perbedaan kesiapan belajar

Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio

cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak

pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam

(12)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang .

Sejak ratusan tahun sebelum masehi, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik

obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang

mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai

kondisinya. Perbedaan individu, diantaranya perbedaan kognitif, perbedaan

kecakapan bahasa, perbedaan kecakapan motorik, perbedaan latar belakang,

perbedaan bakat, perbedaan kesiapan belajar.

Maka kesimpulannya yaitu perbedaan-perbedaan yang terjadi di setiap

manusia dan perbedaan itu dapat berwujud perbedaan fisik, sifat, perilaku dan

kebiasaan yang tujuannya agar dapat melaksanakan proses pembelajaran yang

efektif dan efisien bagi semua siswa,karena siswa merupakan focus dari tujuan

pendidikan.

3.2 Saran

Syukur alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan

sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik walupun masih

ada kekurangan dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu penyusun

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, serta arahan dan

bimbingan dari semua pihak, terutama Dosen. Semoga makalah ini bermanfaat

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press.

http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/01/karakteristik-dan-perbedaan-individu/

http://himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/26/perbedaan-individu-makalah/

(14)

MAKALAH

PERBEDAAN INDIVIDU SERTA APLIKASINYA

DALAM PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidik

Dosen : M. Iqbalul Ulum, S.Psi

Oleh :

Astri Marfu’ah

Neng Ade Irniawati

Nida Nurhidayah

Yulistika Rahayu

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

DR. KHEZ. MUTTAQIEN

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Peran dari kelompok-kelompok masyarakat lainnya adalah membantu proses pendewasaan dan kematangan individu sebagai anggota kelompokdalam suatu masyarakat.Sesuai

Faktor yang membentuk seorang individu bergabung dengan kelompok bisa terjadi dengan dua faktor, bisa datang dari diri sendiri seperti terlahir dari suatu masyarakat tertentu

Individu dalam suatu organisasi mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lainnya dan perbedaan ini akan mengakibatkan setiap individu bekerja dengan kemampuan yang

 Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada, maka dari itu dalam metode

Perilaku individu dalam kelompok Ö tindakan terhadap orang lain bisa positif atau negatif..

Peran dari kelompok-kelompok masyarakat lainnya adalah membantu proses pendewasaan dan kematangan individu sebagai anggota kelompokdalam suatu masyarakat.Sesuai dengan

Sementara pada masalah sintesis, yang dilakukan adalah mendesain sebuah pengontrol dari suatu sistem dinamik sedemikian hingga sinyal-sinyal terkontrolnya memenuhi sifat-sifat

1083 SIMPULAN Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan setiap individu dalam proses pembalajaran, perbedaan tersebut terlihat dari