• Tidak ada hasil yang ditemukan

STKIP KUSUMA NEGARA POKJAR SERPONG GADING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STKIP KUSUMA NEGARA POKJAR SERPONG GADING"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI KULIAH

MATEMATIKA DASAR

By

BUDI NURACHMAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Garis bilangan

0 1

Setiap bilangan real mempunyai posisi pada suatu garis yang disebut

dengan garis bilangan(real)

-3

2

(8)

Selang

Himpunan

selang

{

x x < a

}

(

- ¥,a

)

{

x x£ a

}

(

- ¥,a

]

{

xa < x < b

}

( )

a, b

{

xa£ x£b

}

[ ]

a, b

{

x x >b

}

(

b, ¥

)

{

x x ³ b

}

[

b, ¥

)

{

x x Î Â

}

(

¥, ¥

)

Jenis-jenis selang

Grafk

a

a

a b

a b

(9)
(10)

Pertidaksamaan

Pertidaksamaan satu variabel

adalah suatu bentuk aljabar

dengan satu variabel yang

dihubungkan dengan relasi

urutan.

Bentuk umum pertidaksamaan :

dengan A(x), B(x), D(x), E(x)

 

 

(11)

Pertidaksamaan

Menyelesaikan suatu

pertidaksamaan adalah mencari

semua himpunan bilangan real yang

membuat pertidaksamaan berlaku.

Himpunan bilangan real ini disebut

juga Himpunan Penyelesaian (HP)

Cara menentukan HP :

1. Bentuk pertidaksamaan diubah

menjadi :

, dengan cara :

(12)

Pertidaksamaan

Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan

Menyamakan penyebut dan

menyederhanakan bentuk pembilangnya

2.

Dicari titik-titik pemecah dari

pembilang dan penyebut dengan

cara P(x) dan Q(x) diuraikan menjadi

faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat

3.

Gambarkan titik-titik pemecah

(13)

Contoh :

Tentukan Himpunan Penyelesaian

5

3

2

13

x

3

5

2

3

13

x

8

2

16

x

4

8

x

8

4

x

 

4

,

8

Hp

=

4

8

(14)

Contoh :

Tentukan Himpunan Penyelesaian

8

4

6

2

x

2

4

8

x

2

4

8

x

8

4

2

x

2

2

1

x

,

2

(15)

Contoh :

Tentukan Himpunan Penyelesaian

0

3

5

2

x

2

x

2

x

1



x

3

0

Titik Pemecah (TP)

:

2

1

x

dan

x

3

3

++

--

++

2

1

3

Hp =

,

3

(16)

Contoh :

Tentukan Himpunan Penyelesaian

6

3

7

6

4

2

x

x

x

x

x

4

6

7

2

dan

6

7

x

3

x

6

4

6

7

2

x

x

dan

7

x

3

x

6

6

4

10

9

x

dan

10

x

0

9

10

x

dan

10

x

0

9

10

(17)

Hp =

0

,

9

10

,

0

9

10

Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :

(18)

Contoh :

Tentukan Himpunan Penyelesaian

1

3

2

1

1

x

x

0

1

3

2

1

1

x

x

 

1



3

1

0

2

2

1

3

x

x

x

x

5.

1



3

1

0

3

x

x

x

1

3

+

+

+

+

---1

--3

1

Hp =

,

3

3

1

1

(19)

Contoh :

Tentukan Himpunan Penyelesaian

x

x

x

x

3

2

1

0

3

2

1

x

x

x

x



 

2



3

0

2

3

1

x

x

x

x

x

x

2



3

0

(20)

Untuk

pembilang

2

x

2

2

x

3

mempunyai

nilai

Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya

selalu positif, Jadi TP : 2,-3

Pembilang tidak menghasilkan titik

pemecah.

-3

2

--

++

--

,

3

 

2

,

(21)

Pertidaksamaan nilai

mutlak

Nilai mutlak

x

(|

x

|) didefnisikan

sebagai jarak

x

dari titik pusat pada

garis bilangan, sehingga jarak selalu

bernilai positif.

Defnisi nilai mutlak :

(22)

Pertidaksamaan nilai

mutlak

Sifat-sifat nilai mutlak:

y

x

y

x

2

x

x

a

x

a

a

a

x

,

0

a

x

a

a

x

,

0

atau

x

a

y

x

x

2

y

2

6. Ketaksamaan segitiga

1

2

3

4

(23)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

4

1

x

Contoh :

3

5

2

x

Kita bisa menggunakan sifat ke-2.

3

5

2

3

x

5

3

2

3

5

x

8

2

2

x

Hp

=

 

1

,

4

1

4

(24)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

2

2



4

0

x

x

3

5

2

x

2.

Kita bisa juga menggunakan sifat ke-4,

karena ruas kiri maupun kanan keduanya positif.

2

5

2

9

x

9

25

20

4

2

x

x

0

16

20

4

2

x

x

0

8

10

2

2

x

x

TP : 1, 4

1

4

++

--++

(25)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian pake defnisi

5

4

3

2

x

x

3.

Kita bisa menggunakan sifat 4

2

3

 

2

4

5

2

x

x

25

40

16

9

12

4

2

2

x

x

x

x

0

16

28

12

2

x

x

0

4

7

3

2

x

x

3

4

(26)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

Hp =

,

1

3

4

Jika digambar pada garis bilangan :

(27)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

2

7

2

x

2

7

2

x

7

2

2

x

5

2

x

9

2

x

10

x

x

18

10

,

 

,

18

4.

atau

atau

atau

(28)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

2

2

2

2

2

x

x

x

x

x

1

1

1

1

1

x

x

x

x

x

Jadi kita mempunyai 3 interval :

I

II

III

,

1

1

,

2

2

,

5.

3

x

2

x

1

2

(29)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

1

x

,

1

2

1

2

3

x

x

2

 

1

2

3

x

x

2

1

3

6

x

x

2

2

7

x

9

2

x

9

2

x

2

9

x

2

9

,

I. Untuk interval

atau

(30)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

,

1

2

9

,

2

9

-1

Jadi Hp1 =

Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan

bahwa hasil irisan kedua interval tersebut adalah

,

1

(31)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

2

1

x

1

,

2

II. Untuk interval

atau

2

1

2

3

x

x

2

 

1

2

3

x

x

2

1

3

6

x

x

2

4

5

x

7

4

(32)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

Jadi Hp2 =

1

,

2

4

7

,

-1

2

4 7

Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan

bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah

4

7

,

1

sehingga Hp2 =

(33)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

2

x

2

,

2

1

2

3

x

x

2

 

1

2

3

x

x

2

1

6

3

x

x

2

7

2

x

5

2

x

III. Untuk interval

atau

2

5

x

(34)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

Jadi Hp3 =

2

,

,

2

5

2

5

2

Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan

bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah

,

2

5

sehingga

(35)

Hp =

Hp

1

Hp

2

Hp

3

,

2

5

4

7

,

1

1

,

Hp

Untuk lebih mempermudah, masing-masing interval

digambarkan dalam sebuah garis bilangan

(36)

Contoh : Menentukan Himpunan

Penyelesaian

Jadi Hp =

,

2

5

4

7

,

4 7 2 5 -1 4

7 52

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

Jadi HP =

(42)

2.1 Fungsi

Secara intuitif, kita pandang y sebagai fungsi dari x jika terdapat aturan dimana nilai y

(tunggal) mengkait nilai x.

Contoh: 1. a. b.

Definisi:

Suatu fungsi adalah suatu himpunan pasangan terurut (x,y) dimana himpunan semua nilai x

disebut daerah asal (domain ) dan himpunan semua nilai y = f(x) disebut daerah hasil (ko-domain) dari fungsi

FUNGSI & GRAFIKNYA

Daerah hasil Daerah asal

y = f(x)

x

Untuk contoh 1.a. mendefinisikan suatu fungsi. Namakan fungsi itu f. Fungsi f adalah himpunan pasangan terurut (x,y) sehingga x dan y memenuhi:

Fungsi f ini memuat pasangan terurut (0,5);(1,7);(-1,7); (2,13);(-2,13);(10,205)

f

2

2 5

yxyx 2  9

A B

Notasi: f : AB

2

{ ( , ) / 2 5 } fx y x

x 0 1 -1 2 -2 … 10

(43)

x y

y = f(x)

Df Wf

x y

Soal:

Buatlah sketsa grafik fungsi berikut, kemudian tentukan daerah asal dan dan daerah hasilnya. a. y = 2x + 1 b. y = x2 - 1

Catatan:

1. Himpunan A, B є

2. Fungsi: y = f(x) ,

x peubah bebas

y peubah tak bebas, bergantung pada x

3. Daerah asal fungsi: Df = A = {x | fungsi f terdefinisi}

4. Daerah hasil fungsi: Wf = {y є B | y = f(x), x є Df } 5. Grafik fungsi: {(x,y) | x є Df , y = f(x)) }

Ada beberapa penyajian fungsi yaitu

a. Secara verbal : dengan uraian kata-kata. b. Secara numerik : dengan tabel

(44)

Contoh:

1. Secara verbal

Biaya pengiriman surat tercatat seberat w ons adalah B(w). Aturan yang digunakan Kantor Pos adalah sebagai berikut.

Biaya pengiriman adalah Rp 1.000,00 untuk berat sampai satu ons, ditambah Rp 250,00 untuk setiap ons tambahan sampai 5 ons.

2. Secara numerik

Biaya pengiriman surat tercatat ditunjukkan tabel berikut.

Berat w (ons) Biaya B(w) (rupiah) 0 < w ≤ 1 1.000

1< w 2 1.250 2 < w ≤ 3 1.500 3 < w 4 1.750 4 < w 5 2.000

3. Secara visual

Biaya pengiriman surat tercatat ditunjukkan grafik berikut.

(45)

4. Secara aljabar

Biaya pengiriman surat tercatat dinyatakan oleh fungsi

berikut. 1 . 0 0 0 , j i k a 0 1

1 . 2 5 0 , j i k a 1 2 ( ) 1 . 5 0 0 , j i k a 2 3 1 . 7 5 0 , j i k a 3 4 2 . 0 0 0 , j i k a 4 5

w w

B w w

w w               

2.2 Jenis-jenis Fungsi

1. Fungsi linear

Bentuk umum: y = f(x) = ax + b, a dan b konstanta a = kemiringan garis

b = perpotongan garis dengan sumbu-y

Daerah asal dan daerah hasil: Df = , Wf =  Grafik:

y

x b y = ax + b

2. Polinomial

Bentuk umum:

y = P(x) = an xn + a

n-1 xn-1 + … + a2 x2 + a1 x + a0

dimana: an, an-1,, a1, a0 = konstanta,

(46)

Grafik:

Polinom derajat 2: y = P(x) = ax2 + bx + c,

D = b2- 4ac

x y

c

a < 0, D > 0

a < 0, D = 0 a < 0, D < 0

y = P(x)

y

c y = P(x)

y

c y = P(x)

x x

x y

c

a > 0, D > 0 a > 0, D = 0 a > 0, D < 0

y = P(x) y

c y = P(x)

y

c y = P(x)

x x

Soal :

Tentukan daerah asal dan daerah hasil dari fungsi berikut. a. y = x2 + 2x - 1 b. y = -2x2 + 2x - 4

3. Fungsi pangkat

Bentuk umum: y = f(x) = xn , n є

Daerah asal: Df = 

(47)

4. Fungsi akar

Bentuk Umum:

Daerah asal dan daerah hasil:

Df = [0,∞), Wf = [0, ∞), jika n genap Df = , Wf = , jika n ganjil

Grafik:

( ) n , 2 , 3 , 4 , . . .

y f x x n

y

0 x

y

0 x

2

yx y 3 x

Soal :

Tentukan daerah asal dan daerah hasil dari fungsi berikut

a. b. yx  1

2 2 2

yxx

1

y x

1

, 0

y x

x

 

y

0 x

5. Fungsi kebalikan

Bentuk umum:

Daerah asal dan daerah hasil: Df =  - {0}, Wf =  - {0} Grafik:

(48)

6. Fungsi rasional

Bentuk umum: dimana: P, Q adalah polinom Daerah asal: Df =  - { x | Q(x) = 0}

Contoh:

Tentukan daerah asal dari fungsi rasional berikut

a. b.

( ) ( ) P x y Q x  1 1 x y x    2 2 1 x y x   

7. Fungsi aljabar

Definisi:

Fungsi f disebut fungsi aljabar jika fungsi tersebut dapat dibuat dengan menggunakan operasi aljabar, yaitu:

penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan penarikan akar, yang dimulai dengan polinom.

Contoh:

a. b. 1 ( ) 1 x f x x    3 2 2

( ) ( 2 ) 1

1

x

f x x x

x

   

(49)

8. Fungsi trigonometri

8.1 Fungsi sinus

Bentuk umum: y = f(x) = sin x, x dalam radian Daerah asal dan daerah hasil: Df = , Wf = [-1,1] Grafik: 0 -π -1 1 x y

y = sin x

8.2 Fungsi cosinus

Bentuk umum: y = f(x) = cos x, x dalam radian Daerah asal dan daerah hasil: Df = , Wf = [-1,1] Grafik:

0 -1

1 y y = cos x

x

-2π π 2π

-2π -π π 2π

8.3 Fungsi tangen

Bentuk umum:

Daerah asal : Df =  - {π/2 + | n є }

s i n

( ) t a n , d a l a m r a d i a n c o s

x

y f x x x

x

(50)

Grafik: 0 --1 1 x y

y = tan x

8.4 Fungsi trigonometri lainnya

Bentuk umum: ( ) s e c 1 , d a l a m r a d i a n c o s

1

( ) c o s e c , d a l a m r a d i a n s i n

1 (

a .

b .

c . ) c o t , d a l a m r a d i a n t a

n

y f x x x

x

y f x x x

x

y f x x x

x

  

  

  

8.5 Beberapa sifat fungsi trigonometri

a. -1≤ sin x ≤ 1 b. -1 ≤ cos x ≤ 1

-π π

(51)

x y

0 1

1

y = ax , a > 1

x y

0 1

1

y = ax , 0 < a < 1

10. Fungsi logaritma

Bentuk umum : y = f(x) = loga x, a > 0

Daerah asal dan daerah hasil: Df = (0, ) , Wf =  Grafik:

y

0 1

1 y =loga x

x

9

. Fungsi eksponensial

Bentuk umum: y = f(x) = ax, a > 0

Daerah asal dan daerah hasil: Df =  , Wf = (0, ) Grafik:

(52)

Contoh:

Golongkan fungsi-fungsi berikut berdasarkan jenisnya.

11. Fungsi transenden

Definisi:

Fungsi transenden adalah fungsi yang bukan fungsi aljabar. Himpunan fungsi transenden mencakup fungsi trigonometri invers trigonometri, eksponensial dan logaritma.

4

2 1 0

5 2 1 0 1 0

2

( ) 1 ( ) t a n 2 6 ( ) 1 0 ( )

6

( ) l o g ( )

2 l o g

1 . 2 .

3 . 4 .

5 . 6 .

( ) 2

7 . 8 . ( )

2

x

f x x f x x

x

f x f x

x

x

f x x f x x

x

x

f x t t f x x

x x                  

12. Fungsi yang terdefinisi secara sepotong-sepotong

(

piecewise function

)

Definisi:

Fungsi yang terdefinisi secara sepotong-sepotong adalah fungsi dengan banyak aturan, dimana setiap aturan berlaku pada bagian tertentu dari daerah asal.

1 . (f x ) | x |x x  0   

y

1

(53)

0 1

( ) 2 1 2

0

2 .

2

x x

f x x x

x          y 0 1

y = f(x)

x

2

3. Definisikan x = bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x.

f

(

x

) =

x

=

0 0 1 1 1 2

2 2 3 3 3 4

x x x x          

0 1 2 3

1 2 3 x y 4

y = f(x)

Catatan:

1. f(x) = |x| , f disebut fungsi nilai mutlak

2. f(x) = x , f disebut fungsi bilangan bulat terbesar

13. Fungsi genap dan fungsi ganjil

Definisi: [Fungsi genap]

Jika fungsi f memenuhi f(-x) = f(x) untuk setiap x di dalam daerah asalnya, maka f disebut fungsi genap.

x y

f(x)

-x x

(54)

Definisi: [Fungsi ganjil]

Jika fungsi f memenuhi f(-x) = -f(x) untuk setiap x di dalam daerah asalnya, maka f disebut fungsi ganjil.

Catatan: Grafik fungsi ganjil simetri terhadap titik asal.

x y

f(x)

-x x

y = f(x)

-f(x)

Soal:

Periksa apakah fungsi berikut adalah fungsi genap atau fungsi ganjil atau bukan kedua-duanya.

a. f(x) = 1 - x4 b. f(x) = x + sin x

c. f(x) = x2 + cos x d. f(x) = 2x - x2

14. Fungsi naik dan fungsi turun

Definisi: 1. Fungsi f disebut naik pada selang I jika f(x1) < f(x2) untuk setiap x1 < x2 di I.

2. Fungsi f disebut turun pada selang I jika y f(x1) > f(x2) untuk setiap y = f(x) x1 < x2 di I.

f(x2)

y

y = f(x)

(55)

Soal:

Periksa apakah fungsi f berikut adalah fungsi naik atau fungsi turun pada selang I.

a. f(x) = x2 I = [0, )

b. f(x) = sin x I = [ , 2]

15. Fungsi Baru dari Fungsi Lama

Dari fungsi dasar dapat dibentuk fungsi baru dengan cara:

1. Transformasi fungsi: pergeseran, peregangan dan pencerminan

2. Operasi aljabar fungsi: penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian 3. Komposisi fungsi

Transformasi fungsi a. Pergeseran (translasi)

Misalkan c > 0, diperoleh 4 macam grafik:

1. y = f(x) + c, geser y = f(x) sejauh c satuan ke atas

 

y = f(x)

c

y

c

c

c y = f(x-c)

y = f(x+c)

y = f(x) - c

(56)

b. Peregangan (dilatasi)

Misalkan c > 1. Untuk memperoleh grafik:

1. y = cf(x), regangkan grafik y = f(x) secara tegak dengan faktor c.

2. y = (1/c)f(x), mampatkan grafik y = f(x) secara tegak dengan faktor c.

3. y = f(cx), mampatkan grafik y = f(x) secara mendatar dengan faktor c.

4. y = f(x/c), regangkan grafik y = f(x) secara medatar dengan faktor c.

2. y = f(x) - c, geser grafik y = f(x) sejauh c satuan ke bawah 3. y = f(x - c) , geser y = f(x) sejauh c satuan ke kanan

4. y = f(x + c) , geser y = f(x) sejauh c satuan ke kiri

0 π

-1 1

y

y = cos x

2

-2

y = 2 cos x

y = ½ cos x

x 0 π

-1 1

y

y = cos x

2

-2

x

y = cos ½ x

(57)

c.

Pencerminan

Untuk memperoleh grafik:

1. y = -f(x), cerminkan grafik y = f(x) terhadap sumbu-x

2. y = f(-x), cerminkan grafik y = f(x) terhadap sumbu-y

y

x

y = f(x)

y = -f(x)

x

y = f(x)

y = f(-x)

y

x -x

x

f(x)

f(x)

-f(x)

Contoh:

Gambarkan grafik fungsi berikut dengan menggunakan

sifat transformasi fungsi.

1.

f

(

x

)= |

x-

1|

2.

f(x

) =

x

2

+2

x

+1

(58)

OPERASI FUNGSI ALJABAR

Definisi: [Aljabar fungsi]

Misalkan f dan g adalah fungsi dengan daerah asal Df dan Dg. Fungsi f+g, f-g, fg dan f/g didefinisikan sebagai berikut

1. (f + g)(x) = f(x) + g(x) Df+g = DfDg.

2. (f - g)(x) = f(x) - g(x) Df-g = DfDg.

3. (fg)(x) = f(x) g(x) Dfg = DfDg.

4. (f/g)(x) = f(x)/g(x) Df/g = {DfDg.} {x | g(x)= 0}

Contoh:

Tentukan f+g, f-g, fg dan f/g beserta daerah asalnya, jika

2

( ) ( ) ( ) 1

1 .

2 . ( ) 1

f x x g x x

f x x g x x

 

   

Komposisi fungsi

Definisi: [Komposisi fungsi]
(59)

Soal :

Tentukan f o g, g o f dan f o f beserta daerah asalnya, jika

2

1 .

2 .

( ) ( ) 1

( ) ( ) 1

f x x g x x

f x g x x

x

 

  

Df

g Wg f Wf

Dg

x

g(a)

f(g(x))

a

g(x)

(60)
(61)

TRANFORMASI

1.

Pergeseran ( Translasi )

(62)
(63)

Pergeseran (Translasi)

Y

X

O

1

5

1

(64)

Rumus :

A(x,y)

a

b

a

x

b

y

T

A’

A(2,3)

3

5

2

3

5

3

T

A’

(65)

B(4,2)

3

4

4

3

4

2

T

B’

C(6,2)

1

7

6

1

7

2

T

C’

(66)

D(-6,-2)

3

4

6

3

4

2

T

D’

E(5,-2)

1

7

5

1

(67)
(68)

Perkalian Bangun (dilatasi)

O

A

A

1

2

k

Berdasarkan gambar diatas :

OA'

=

k

OA

ata

u

OA’ =

k

.

(69)

Dilatasi pada bidang

koordinat

1.Dilatasi pusat O(0,0)

Notasi :

A(x,y)

D(0,k)

A’(kx,ky)

Rumus

OA’ = k.

(70)

Dilatasi pada bidang

koordinat

2. Dilatasi pusat P(a,b)

Notasi :

A(x,y)

D[P(a,b),k]

A’(x’, y’ )

x’- a = k(x- a) atau x’=k(x-

a) + a

y’- b = k(y- b) atau y’=k(y-

(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)

Referensi

Dokumen terkait

Jika pada suatu saat hilal hanya dapat dilihat dari zona Barat dan tidak dapat dilihat dari zona Timur yang menjadikan adanya perbedaan dalam memulai bulan baru

Dengan demikian, unsur dan suasana yang membawa kepada persaingan yang menindas adalah diharamkan oleh Islam seperti monopoli dalam kegiatan produksi dan

Momentum ini menjadi penting bagi Partai Hijau untuk mendesakkan kembali isu lingkungan khususnya perubahan iklim agar menjadi prioritas dalam kebijakan pemerintah federal

Manfaat penelitian ini ialah secara teoretis diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu bahasa dan sastra, secara

penelitian pembuatan biodiesel dengan teknologi ekstraksi reaktif dari mesokarp buah. sawit menggunakan katalis Novozym 435 sehingga metode ini nantinya

Skripsi ini berbicara mengenai Pertimbangan hakim dalam penjatuhan hukuman terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana Kehidupan dalam perkembangan dewasa ini,

Pemalsuan file dapat dengan mudah dilakukan dengan mengubah indikator yang menunjukkan jenis file dari sebuah file, seperti ekstensi file dan magic bytes ,

Judul : Pembuatan dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik.. Kategori