• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVOLUSI PERADABAN DAN TAHAPAN TAHAPANNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EVOLUSI PERADABAN DAN TAHAPAN TAHAPANNYA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

EVOLUSI PERADABAN DAN TAHAPAN-TAHAPANNYA

MAKALAH

Oleh

NANDA RETTININGTYAS NIM 16030224025

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA

(2)

EVOLUSI PERADABAN DAN TAHAPAN-TAHAPANNYA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dosen: Dr. I Nengah Mariasa, M.Hum

Oleh

NANDA RETTININGTYAS NIM 16030224025

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA

PRODI FISIKA 2017

(3)

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah “pengertian adab dan peradaban” tepat waktu. Makalah ini

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.

Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan

tentang “Evolusi Peradaban dan Tahapan-tahapannya”. Ucapan terimakasih kami haturkan

kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, teman - teman dan semua

pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, terutama pertolongan Allah SWT

yang memberikan saya kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Dengan segala kerendahan hati, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun, agar saya dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat umum.

Surabaya, 10 Oktober 2017

(4)

A. Pendahuluan

1. Latar belakang

Evolusi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita,

apalagi jika konsep pembicaraannya mengenai perubahan.Kata evlolusi sangat

berkaitan sekali dengan seorang tokoh yang bernama Charles Dharwin, dia adalah

orang yang mempopulerkan kata-kata evolusi pertama kali. Evolusi yang

dimaksudkannya disini adalah evolusi biologi makhluk hidup khususnya manusia.

Namun, evolusi tidak bermakna sesempit itu apabila dikaitkan dengan kata

“perubahan” termasuk perubahan kebudayaan.

Evolusi sendiri adalah proses perubahan mahluk hidup secara bertahap

dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang

kompleks, sedangkan budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan

dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke

generasi. Sedangkan evolusi budaya adalah, suatu cara hidup yang telah

diwariskan dari generasi ke generasi dan berubah secara bertahap dalam jangka

waktu yang lama dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih

kompleks dan masih terjadi hingga saat ini.

2. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan evolusi peradaban ?

2. Bagaimana tahapan-tahapan evolusi peradaban?

3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari evolusi peradaban

(5)

B. Pembahasan

1. Evolusi peradaban

Evolusi peradaban selalu dikaitkan dengan kondisi social budaya, sehingga

dapat pula disebut dengan evolusi social budaya atau kebudayaan. Evolusi kebudayaan

bisa didefenisikan sebagai suatu perubahan atau perkembangan kebudayaan, seperti

perubahan dari bentuk sederhana menjadi kompleks (syaifudin, 2005 : 99). Perubahan

itu biasanya bersifat lambat laun. Paradigma yang berkaitan dengan konsep evolusi

tersebut adalah evolusionalisme yang berarti cara pandang yang menekankan

perubahan lambat-laun menjadi lebih baik atau lebih maju dari sederhana ke

kompleks.

Tidak berlebihan apabila evolusionalisme dikatakan sebagai landasan awal bagi

pembentukan berbagai paradigma dalam antropologi. Menurut hemat penulis,

meskipun sebagian paradigm saat ini mengatakan tidak sepakat dengan

evolusionalisme namun secara sadar ataupun tidak sadar antropolog dan juga ahli ilmu

social lainnya menggunakan ungkapan–ungkapan evolusionistik seperti “sederhana

-kompleks”,”kemajuan-kemunduran”,“tradisional-modern”, atau “desa-kota” dalam

menanggapi gejala sosial tertentu. Dengan kata lain. Banyak pikiran dalam

evolusionisme tetap hadir dalam paradigm-paradigma antropologi sosial budaya masa

(6)

Berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan

sehari-hari, maka akan mampu memahami tentang evolusi sosial-budaya. Kita telah

melihat bahwa stratifikasi sosial dapat berubah melalui mobilitas sosial; contohnya

struktur masyarakat Kota Cilegon yang berubah dari masyarakat agraris menjadi

masyarakat industri semenjak kehadiran Krakatau Steel pada 1970, sehingga

kedudukan pendidikan pesantren yang sudah kuat mulai digeser oleh institusi

pendidikan formal yang menghasilkan pekerja/buruh. Kita telah melihat bahwa

institusi sosial dapat berubah karena terjadinya perubahan pada institusi sosial atau

karena terjadi gerakan sosial; contohnya perkembangan institusi media massa pada era

reformasi dari yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka, lalu mempengaruhi institusi

keluarga dan pendidikan untuk menjadi lebih toleran dan modern.

Pada lingkup luas dalam waktu yang lama, misalnya beberapa ribu tahun, maka akan

nampak perubahan-perubahan besar yang menentukan arah dari sejarah peradaban

suatu masyarakat. Seperti kehidupan masa pra-aksara di Indonesia yang secara

arkeologis mengalami dua masa, yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman batu

dibagi kedalam paleolithikum-mesolithikum-neolithkum-megalithikum. Zaman logam

dibagi kedalam perunggu dan besi. Dari perubahan, baik didalam zaman batu sendiri,

maupun perubahan dari zaman batu ke zaman logam, kita mengetahui telah terjadi

perubahan dari alat-alat yang digunakan, manusia-manusia pendukungnya, dan pola

(7)

Pada lingkup Indonesia dalam waktu yang singkat, misalkan pada tahun

1980-an d1980-an 1990-1980-an maka perubah1980-an terjadi lebih kepada arah pemb1980-angun1980-an nasional.

Seperti pada Pelita V (1989-1994) dari pemerintahan Orde Baru yang menekankan

industri, pertanian, dan peningkatan barang ekspor. Lalu setelahnya ada Pelita VI

(1994-1999) yang menitikberatkan pada industrialisasi dan pembangunan Sumber

Daya Manusia (SDM).

Melalui sejumlah contoh tersebut kita meyadari bahwa peradaban manusia

selalu berubah. Masyarakat maupun komunitas di lokasi tertentu kemudian akan

memutuskan apakah akan menerima atau tidak perubahan tersebut. Atau sejauh mana

perubahan tersebut akan diterima. Atau dapat juga seperti apa pola perubahan sosial

yang terjadi, apakah berjalan secara linier, atau berjalan secara siklus, atau perubahan

terjadi secara gabungan beberapa pola (Kamanto Sunarto; 2004).

Pelajaran Dari Prinsip-prinsip Evolusi

Ada dua prinsip dari teori evolusi yang dapat digunakan oleh kita saat ini.

Pertama yaitu prinsip survival of the fittest. Apabila diartikan secara harfiah, maka

prinsip itu dapat diartikan “kemampuan bertahan ada pada individu yang paling

sesuai”. Dimana kita akan menemukan dalam peradaban-peradaban ummat manusia

bahwa peradaban yang paling mampu menyesuaikan dirilah yang akan bertahan.

Seperti peradaban masa neolithikum yang didukung oleh manusia ras Proto-Melayu,

yang telah melakukan Revolusi Neolithikum. Yang mana revolusi tersebut telah

mengubah pola kehidupan berburu dan meramu menjadi bercocok tanam, sekaligus

mengubah pola tempat tinggal dari nomaden menjadi menetap (sedenter). Setelah

Revolusi Neolithikum kehidupan manusia menjadi lebih stabil karena mereka tidak

harus mempertaruhkan nyawa lagi untuk sekedar mendapatkan makanan. Lalu

(8)

Kedua, yaitu prinsip strategy for life. Apabila diartikan secara harfiah, maka

prinsip itu dapat diartikan “strategi untuk menjalani atau mempertahankan hidup”.

Dimana kita akan menemukan bangsa-bangsa yang maju dan berkembang akan

mengedepankan ide dan gagasannya dalm bentuk strategi untuk mengalahkan kondisi

alam. Seperti peradaban Tiongkok, yang semenjang masa peradaban lembah Sungai

Kuning mampu bertahan terhadap ancaman dari dalam maupun dari luar. Bangsa

Tiongkok yang pertama membuat kertas, serta bangsa pertama yang menemukan

tulisan (waktu itu dikenal dengan istilah pictograph). Ketika ada ancaman dari

“bangsa-bangsa utara” maka mereka pun membangun Tembok Raksasa, dan ketika

ajaran demokrasi dan nasionalime masuk, Sun Yat Sen akhirnya memimpin Revolusi

Tiongkok yang menumbangkan sejarah panjang dinasti-dinasti di Tiongkok.

Dua prinsip tersebut yang juga perlu diterapkan bangsa Indonesia dalam

hubungannya dengan alam, dengan bangsa lain, maupun sesama anak bangsa

Indonesia. Realitasnya dapat kita saksikan, kondisi pulau-pulau yang berada diatas dua

lempeng tektonik, lalu lokasi strategis diantara dua benua dan dua samudera, lalu

kondisi keberagaman ras, etnis, suku, dan agama. Yang semuanya itu memerlukan

strategi untuk dikelola, yang kalau tidak dikelola dengan cerdas maka Indonesia tidak

(9)

2. Tahapan-tahapan evolusi peradaban

Evolusi Budaya dan tahapan Peradaban Newel Le Roy Sims ( H P Fairchild :

1964 : 41) menyatakan “Civilization is the cultural development, the distinctly human

attributes and attainments of a particular society. In ordinary usage, the term imolies

a fairly high stage on the culture evolutionary scale. Reference is made to ‘civilized

peoples’. More civilized usage would refer to more highly and less highly civilized

peoples, the refer to more highly and less highly civilized peoples, the determinative

characteristic being intellectual, aesthetic technological, and spiritual attainments.”

1. Proses Evolusi Sosial Secara Universal menurut para ahli

Mengatakan bahwa masyarakat manusia berkembang secara lambat (

berevolusi ) dari tingkat-tingkat rendah dan sederhana menuju ke tingkat yang lebih

tinggi dan kompleks. Dimana kecepatan perkembangannya atau proses evolusinya

berbeda-beda setiap wilayah yang ada di muka bumi ini. Itu sebabnya sampai saat ini

masih ada juga kelompok-kelompok manusia yang hidup dalam masyarakat yang

bentuknya belum banyak berobah dari dahulu hingga saat ini kebudayaannya.

Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal

pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses

evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung

pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk

(10)

2. Teori Evolusi Budaya Menurut L.H.Morgan (1818-1881)

L.H.Morgan mengungkapkan bahwa evolusi kebudayaan secara universar melalui

delapan tahap, yaitu :

a. Zaman Liar Tua

Zaman sejak manusia ada samapai menemukan api, kemudian manusia menemukan

keahlian meramu dan mencari akar-akar tumbuhan liar untuk hidup.

b. Zaman Liar Madya

Zaman di mana manusia menemukan senjata busur dan panah.Pada zaman ini manusia

mulai merobah mata pencahariannya dari meramu menjadi pencari ikan.

c. Zaman Liar Muda

Pada zaman manusia menemukan senjata busur dan panah sampai memiliki

kepandaian untuk membuat alat-alat dari tembikar namun kehidupannya masih

berburu.

d. Zaman Barbar Tua

Zaman sejak manusia memiliki kepandaian membuat tembikar sampai manusia

beternak dan bercocok tanam.

e. Zaman Barbar Madya

Zaman sejak manusia beternak dan bercocok tanam samapai menemukan kepandaian

membuat alat-alat atau benda-benda dari logam.

f. Zaman Barbar Muda

Zaman sejak manusia memiliki kepandaian membuat alat-alat dari logam sampai

(11)

g. Zaman Peradapan Purba

Zaman di mana manusia menghasilkan beberapa perdapan klasik zaman batu dan

logam.

h. Zaman Masa Kini

Zaman perdaban klasik hingga saat ini.

3. Teori evolusi kebudayaan di Indonesia, G.A. Wilken

G.A. Wilken merumuskan teori-teori tentang sejumlah gejala kebudayaan dan

kemasyarakatan, misalnya tentang teknonimi atau tentang hakikat mas kawin.

Menurut Wilken pada pada mulanya hanya merupakan alat untuk mengadakan

perdamaian antara pengantin pria dengan pengantin wanita setelah berlangsung kawin

lari suatu kejadian yang sering terdapat dalam masa peralihan antara tingkat matriakat

ke tingkat patriakat.

Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budidaya

atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu.

Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda,

bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya

untuk mengantisipasi tantangan tadi. Peradaban manusia dalam perkembangan evolusi

budaya dan adaptasi biologis dimulai setelah ditemukannya api sebagai alat untuk

memenuhi berbagai keperluan dan keinginan. Perkembangan berikutnya menunjukan

bahwa evolusi budaya lebih mendominasi adaptasi biologis manusia terhadap

(12)

Terlebih lagi ketika perkembangan teknologi sebagai bagian dari perkembangan

budaya yang paling menonjol. Akibat kemajuan yang pesat di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi menjadikan manusia kurang menyadari pentingnya

adaptasi terhadap lingkungan alam. Dalam pandangan islam manusia sebagai wakil

Allah SWT diatas bumi dan secara eksplisit Al-Qur’an menegaskan “sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang wakil (khilafah) di muka bumi (al-Baqarah:30).

Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah

(masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa

sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data tentang masa prasejarah

diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterpretasi. Masa sejarah

bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan

tulisan ini merupakan satu penemuan revolusioner yang genios. Bermula dari

penciptaan properti dan lukisan objek, seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang,

dan sebagainya; diikuti dengan indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang

mengindikasikan transaksi, nama, dan alamat yang bersangkutan; selanjutnya simbol

untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari, seperti warna,

bentuk, dan konsep.

Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu:

a. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda digunakan hanya untuk

mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian, roda disambung dengan

kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.

b. Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran

seseorang kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan

bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa

(13)

Ada dua pendekatan untuk membagi zaman prasejarah, yaitu:

1.Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua (paleolitikum),

zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman batu baru (Neolitikum)

2. Pendekatan berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup yang

terdiri atas:

a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana

(tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi Epipaleolitik).

b. Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.

c. Masa kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi semituang besi.

Manusia berkembang dari homo menjadi human karena kebudayaan dan

peradaban yang diciptakannya. Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R.

Soekmono (1973), dibagi menjadi empat masa, yaitu:

1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai

kira kira abad ke-5 masehi.

2. Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi

sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.

3. Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan

Majapahit sampai dengann akhir abad ke-19.

4. Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik modern

(14)

4.Teori Evolusi oleh Alvin Tofler /The Third Wave Alvin Tofler (1981 : 10-14)

Gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai

kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris)

Gambar 1 dan 2

Perkembangan masa bercocok tanam ( revolusi agraris )

Gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi

listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri)

Gambar 3 dan 4

(15)

Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi

dengan computer atau alat komunikasi digital.

Gambar 5 dan 6

Perkembangan IPTEK

C. Kesimpulan

1. Evolusi peradaban adalah cara hidup yang telah diwariskan dari generasi ke

generasi dan berubah secara bertahap dalam jangka waktu yang lama dari bentuk

yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks dan masih terjadi hingga saat

ini.

2. Tahapan-tahapan evolusi peradaban meliputi revolusi agraris, revolusi industry,

(16)

Daftar Pustaka

Agustina,ema.2011. Evolusi Budaya dan Wujud Peradaban.

http://pendidikan-emaagustina.blogspot.co.id/2011/04/c-evolusi-budaya-dan-wujud-peradaban.html. Diakses pada 23 Oktober 2017

Dewantara. 2017. Peradaban Masyarakat. http://dewantara.id/2017/01/20/mengkaji-kembali-teori-evolusi-memahami-evolusi-peradaban-suatu-masyarakat-tulisan-ke-3-dari-3/ . Diakses pada 23 Oktober 2017

Sakinah. 2014. Evolusi kebudayaan dan dinamika.

Gambar

Gambar 1 dan 2
Gambar 5 dan 6

Referensi

Dokumen terkait

Konsep matematika harus diajarkan dengan sitematis dan bertahap dari materi yang sederhana ke materi yang lebih kompleks. Misalnya sebelum mempelajari materi integral

Suksesor belum memenuhi kriteria dimana generasi penerus harus memiliki kemampuan untuk mengakomodasi orang lain untuk saat ini, pada saat ini pemilik perusahaan masih

Evolusi Kultural Manusia menunjukkan suatu perkembangan kebudayaan dan masyarakat dari tingkat yang sederhana menuju tingkat yang kompleks dan tingkat-tingkat yang tetap

Peradaban merupakan tahapan dari evolusi kebudayaan yang telah berjalan bertahap dan berkesinambungan yang memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut,

Secara tegak kondisi cepat berubah, yang semula merupakan fasies pantai, pada kedalaman 101,8 m hingga 63,0 m berkembang menjadi fasies piroklas- tika yang dipengaruhi air, lebih

permasalahan rumit, implementasi GAs sederhana seringkali tidak cukup efektif untuk menyelesaikan pada permasalahan kompleks dengan area pencarian yang sangat luas.. 

Rencana Program kerja Jangka Pendek dan Menengah Setelah berjalan sekian lama ekstrakurikuler Desain grafis SMA Futuhiyyah Mranggen hingga saat ini masih tetap berjalan, ini berkat

ELABORASI Pemodelan dapat dimulai dengan yang sederhana dan secara bertahap dielaborasi hingga diperoleh model yang representative Pemodelan dapat dikembangkan dengan metode