• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor 32-K PM.III-19 AD II 2013.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Nomor 32-K PM.III-19 AD II 2013.pdf"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor : 32-K/PM.III-19/AD/II/2013

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadiliperkara pidana pada Tingkat Pertama secara In Absensia telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : Saparjin

Pangkat/Nrp : Serda/21070542291085 J a b a t a n : Danru 1 Ton 2 Kipan E K e s a t u a n : Yonif 756/ WMS

Tempat tgl.lahir : Tatakarya ,27 Oktober 1985 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS Wamena Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura, tersebut diatas.

Membaca : Berita acara Pemeriksaan dari Pomdam XVII/Cenderawasih Nomor : BP-05/A-05/I/2012 tanggal 24Januari 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 172/PWY Selaku Papera Nomor : Kep/02/I/2013 tanggal 12 Januari 2013.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/15/I/2013 tanggal 23 Januari 2013.

3. Penetapan Hakim Nomor :Tapkim/51/PM.III-19/AD/II/2013 tanggal 11 Pebruari 2013.

4. Penetapan Hari sidang Nomor : Tapsid/51/PM.III-19/AD/II/2013 tanggal 11 Pebruari 2013.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor :Sdak/15/I/2013 tanggal 23 Januari 2013 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Pembacaan keterangan para Saksi dipersidangan dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Desersi Dalam Waktu Damai“

(2)

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

- Pidana Pokok :Penjara selama 1 (satu) Tahun.

- Pidana Tambahan : Dipecat dari Dinas Militer.

Alat-alat bukti berupa Surat :

- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa Nomor :SKPA/1/I/2012 tanggal 3 januari 2012 atas nama Terdakwa.

Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut: Bah wa Terdakwa pada wa ktu - waktu dan di tempat-te mpat seperti tempat-tersebut di b a wah i ni , yai tu sejak tanggal dua pul uh enam bul an Septe mber tahun d ua ri bu sebelas sa mpai dengan tanggal dua pul uh enam bul an Nopember tahun dua ri bu sebel as atau waktu l ai n, seti dak -ti daknya pada suatu waktu dal a m tahun dua ri bu sebel as berte mpat di Kes atuan Yoni f 756/W MS Kabupaten Ja ya wi jay a, atau di tempat l ai n, seti dak-ti daknya di suatu tempat y ang termasuk wi l ayah huku m Pengadi l an Mi li ter III -19 Jayapura, tel ah mel akukan ti ndak pi dana : “ Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari secara berturut-turut, ”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang pada waktu meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah tersebut , masih berdinas aktif di Yonif 756/WMS dengan jabatan Danru 1 Ton II Kipan E dan pangkat terakhir adalah Serda NRP21070542291085.

2. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan Satgas Pam Rahwan daerah Sarmi pada tanggal 25 September 2011 pada saat sedang sakit Malaria dan tidak pernah memberitahukan keberadaannya sehingga oleh Kesatuan, Terdakwa dinyatakan desersi terhitung mulai tanggal 26 September 2011 dan sampai dengan sekarang belum kembali.

3. Bahwa pada saat meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa sedang mempunyai perkara asusila, yaitu dituntut untuk bertanggung jawab terhadap seorang perempuan yang telah hamil akibat perbuatan Terdakwa.

4. Bahwa dari pihak Kesatuan telah berusaha untuk mencari Terdakwa, namun sampai dengan saat ini, Terdakwa belum diketemukan.

(3)

6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan RI termasuk wilayah Kabupaten Sarmi, Papua dalam keadaan aman dan damai serta baik Terdakwa maupun Kesatuan Yonif 756/WMS tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP-04/A-04/X/2011/XVII tanggal 31 Oktober 2011 Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin sejak tanggal 26 September 2011sampai dengan Laporan Polisi tanggal 31 Oktober 2011.

Menimbang : Bahwa berdasarkan Berita Acara Penyidik dari Penyidik PomdamXVII/Cenderawasih tanggal23Nopember 2011 tentang tidak hadirnya Terdakwa pada proses penyidik.

Menimbang : Bahwa Terdakwa telah di panggil secara sah sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, yaitu:

1. Surat Kaotmil III-19Jayapura Nomor : B/376/II/2013, Tanggal 26 Pebruari 2013 tentang Panggilan kesatu menghadap Persidangan Pengadilan Militer.

2. Surat Kaotmil III-19Jayapura Nomor : B/492/VI/2013, Tanggal 5April 2013 tentang panggilan kedua menghadap Persidangan Pengadilan Militer.

3. Surat Kaotmil III-19Jayapura Nomor : B/752/V/2013 , Tanggal 8Mei 2013 tentang panggilan ketiga menghadap Persidangan Pengadilan Militer.

Menimbang : Bahwa berdasarkan surat dari Komandan Yonif 756/WMS Nomor : B/266/IV/2013 tanggal 10 April 2013 tentang Jawaban Panggilan Sidang, yang menyatakan bahwa Satuan tidak dapat menghadirkan Terdakwa A.n SerdaSaparjin NRP 21070542291085, dikarenakan sampai dengan sekarang belum kembali ke kesatuan.

Menimbang : Bahwa guna terselesainya perkara dengan cepat dan demi tetap terjaganya disiplin prajurit maka dengan memedomani ketentuan pasal 143 Undang-undang Nomor 31Tahun 1997, Majelis Hakim menyatakan dalam memeriksa dan memutus perkara Terdakwa An. SerdaSaparjin NRP 21070542291085 dilakukan tanpa hadirnya Terdakwa (secara In Absensia).

Menimbang : Bahwa para Saksi setelah dipanggil berdasarkan ketentuan Undang-undang namun sampai waktu yang ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari satuannya, Oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997, Maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan sumpah dibacakan sebagai berikut :

(4)

Keterangan Saksi-1 yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Mei 2010 saat Saksi ditugaskan di Yonif 756/WMS di Wamena, dalam hubugan antara atasan dan bawahan, namun tidak ada hubungan family atau keluarga. 2. Bahwa yang Saksi ketahui, Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah, pada hari Minggu tanggal 25 September 2011 sekira pukul 06.30 Wit, Saksi mengecek Terdakwa yang sedang sakit Malaria di tempat tidurnya, namun Terdakwa sudah tidak ada, Kemudian Saksi menanyakan kepada piket dapur dan piket jaga namun tidak ada yang mengetahui keberadaan Terdakwa lalu Saksi mengumpulkan dan mengecek serta memerintahkan seluruh anggota untuk mencari Terdakwa , namun Terdakwa tidak dapat ditemukan . 3. Bahwa sejak Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut, Saksi tidak pernah menerima atau mendengar Terdakwa melaporkan keberadaannya, baik secara tertulis maupun secara lisan, sehingga Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa sampai saat ini. 4. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut , namun Saksi mengetahui bahwa saat ini Terdakwa mempunyai perkara asusila dengan seorang perempuan yang menuntut pertanggung jawaban Terdakwa karena telah hamil .

5. Bahwa pada saat meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa sedang dalam pelaksanaan tugas Satgas Pam Rahwan di daerah Sarmi dan sekitarnya

Saksi-II : Nama lengkap : Arfandy Jeckson Kabaya, Pangkat : Serda/2109016697049090, Jabatan : Danru 3 Ton II Kipan E,Kesatuan : Yonif 756/ WMS, Tempat tanggal lahir : Palu, 25 April 1990,Jenis kelamin : Laki-laki : Kewarganegaraan : Indonesia : Agama : Islam,Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 756/ WMS.

Keterangan Saksi-II yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Maret 2010 saat Saksi ditugaskan di Yonif 756/WMS di Wamena, dalam hubugan antara atasan dan bawahan, namun tidak ada hubungan family atau keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui pada saat Danpos atas nama Letda Infanteri Noer Hidayat (Saksi-I) pada hari Minggu tanggal 25 September 2011 pukul 06.30 Wit mengumpulkan seluruh anggota dan menanyakan keberadaan Terdakwa kerena tidak ada yang tahu, kemudian Saksi dan rekan-rekan yang lain diperintahkan oleh Saksi-I untuk mencari Terdakwa di Pos dan sekitarnya namun Terdakwa tidak ditemukan. 3. Bahwa sejak Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya kepada Kesatuan baik secara tertulis maupun secara lisan, sehingga Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa sampai saat ini.

(5)

perempuan yang menuntut pertanggung jawaban Terdakwa karena telah hamil .

5. Bahwa pada saat meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa sedang dalam pelaksanaan tugas Satgas Pam Rahwan di daerah Sarmi.

Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dipersidangan tanpa alasan yang sah menurut Undang-undang :

1. Bahwa walaupun dalam berkas perkara dari Danpomdam XVII/Cenderawasih Nomor : BP-05/A-05/I/2012 tanggal 24 Januari 2012, tidak dilengkapi dengan keterangan Terdakwa namun telah dilengkapi dengan Berita Acara tidak diketemukannya Terdakwa yang menyatakan bahwa Terdakwa telah meninggalkan dinas dari Kesatuan terhitung mulai tanggal 26 September 2011 sampai dengan dibuatnya Laporan Polisi pada tanggal 31 Oktober 2011, dan Kesatuan Yonif 756/WMS telah melakukan pemanggilan dan pencarian terhadap Terdakwa namun sampai saat ini belum diketemukan keberadaannya dan Kesatuan Yonif 756/WMS telah melakukan pemanggilan dan pencarian terhadap Terdakwa namun sampai saat ini belum diketemukan keberadaannya.

2. Bahwa sesuai dengan pasal 124 ayat (4) pasal 141 (10) jo pasal 143 No. 31 tahun 1997 maka dalam perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tidak merupakan lengkapnya suatu berkas perkara, oleh karena itu surat panggilan dan Berita Acara tidak Diketemukan Teersangka menjadi persyaratan berkas perkara untuk diajukan kepersidangan dan diputus In Absensia (tanpa hadir Terdakwa.

Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupaSurat :

- 1 (satu) lembar Surat keterangan pengganti Absensi atas nama TerdakwaNomor :SKPA/1/I/2012 tanggal 3 januari 2012 atas nama Terdakwa.

Adalah alat bukti yang menunjukkan ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadi perkara ini, Barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka karenanya dapat mempercepat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, Kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang pada waktu meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah tersebut , masih berdinas aktif di Yonif 756/WMS dengan jabatan Danru 1 Ton II Kipan E dan pangkat terakhir adalah Serda NRP 21070542291085.

2. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang pada tanggal 25 September 2011 sampai dengan adanya Laporan Polisi tanggal 31 Oktober 2011 Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

(6)

tidak pernah memberitahukan keberadaannya kepada Satuan baik lewat telepon maupun surat sehingga oleh Kesatuan Terdakwa dinyatakan desersi terhitung mulai tanggal 26 September 2011 dan sampai dengan sekarang belum kembali.

4. Bahwa benar pada saat meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa sedang mempunyai perkara asusila dengan seorang wanita dan wanita tersebut menuntut pertanggungjawaban dari Terdakwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut.

5-. Bahwa benar dari pihak Kesatuan telah berusaha untuk mencari Terdakwa disekitar Kota Sarmi, namun sampai dengan saat ini Terdakwa belum diketemukan.

6. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut Negara RI termasuk wilayah Kabupaten Sarmi, Papua dalam keadaan aman dan damai, Terdakwa maupun Kesatuan Yonif 756/WMS sedang melaksanakan tugas Operasi Militer.

7. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin yang sah dari Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 26September 2011 dan sampai dibuatkan Laporan Polisi dari Sub Detasemen Polisi Militer Sarmi tanggal 23Nopember 2011 atau selama 58 (lima puluh delapan) hari atau lebih dari 30 (tiga puluh ) hari secara berturut-turut.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur ke 1 : “Militer.”

Unsur ke 2 : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin.”

Unsur ke 3 : “Dalam waktu damai.”

Unsur ke 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari.”

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur ke-1 : “Militer”

Bahwa yang dimaksud dengan Militer adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainya pada anggatan perang dan wajib Militer selama mereka itu berada dalam dinas.

Bahwa seorang Militer ditandai dengan : Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

(7)

1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang pada saat melakukan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini masih berdinas aktif di Yonif 756/WMS dengan jabatan Danru 1 Ton II Kipan E dan pangkat terakhir adalah Serda NRP 21070542291085.

2. Bahwa benar dalam melaksanakan tugas-tugasnya Terdakwa selalu mengenakan pakaian seragam dan atribut-atribut TNI AD lengkap dengan pangkat Serda.

3. Bahwa benar Terdakwa tidak hadir di persidangan namun demikian hingga saat ini belum ada suatu peraturan perundangan yang mengatur maupun menghendaki lain tentang status Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD atau Militer sehingga dengan demikian segala ketentuan perundangan yang berlaku bagi Prajurit TNI berlaku pula bagi Terdakwa.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Militer” telah terpenuhi.

Unsur ke-2 : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin” Bahwa kesengajaan (Dolus) adalah merupakan bagian dari kesalahan (Schuld).Menurut Memori Van Toelichting (Mvt) atau memori penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Bahwa menurut Doktrin, apabila dalam suatu rumusan tindak pidana digunakan istilah dengan sengaja atau istilah lain “Dengan sengaja” ditafsirkan secara luas yaitu tidak hanya betul-betul dikehendaki dan atau diinsyafi oleh sipelaku tetapi juga hal-hal yang mengarah atau berdekatan dengan kehendak atau keinsyafannya itu.

Bahwa yang dimaksud ” tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang. tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi dibawah sumpah dan dengan adanya alat bukti lain dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Yonif 756/WMS dan menjabat sebagai Danru 1 Ton II Kipan E dengan pangkat terakhir Serda NRP 21070542291085dan belum ada keputusan dari Pejabat yang berwenang, yang menyatakan Terdakwa diberhentikan dari dinas Militer. 2. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 26September 2011 sampai dengan sekarang Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

(8)

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa izin” telah terpenuhi.

Unsur ke-3 : “Dalam waktu damai”

Yang dimaksud dengan “Waktu damai” adalah lawan kata dari waktu perang.

Bahwa berdasarkan hal-hal yang diketahui secara umum, pada waktu atau selama Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, wilayah Negara Republik Indonesia baik seluruh atau sebagian, di mana Terdakwa berada dan seharusnya berada, tidak dinyatakan dalam keadaan perang dan kesatuan Terdakwa dimana Terdakwa bertugas tidak sedang atau disiapkan untuk melaksanakan suatu tugas/Operasi Militer atau keadaan-keadaan lain yang diatur dalam Pasal 58 KUHPM.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah dan dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 26September 2011 secara berturut-turut, dan Terdakwa tidak pernah memberikan informasi tentang keberadaannya pada Satuan baik itu secara tertulis maupun lisan.

2. Bahwa benar sejak tanggal 26September 2011 sampai saat sidang ini dilaksanakan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa sedang melaksanakan tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Unsur ke - 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari”

Unsur ini merupakan penentuan atau batasan waktu ketidakhadiran Terdakwa.

Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar dengan demikian, Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMStanpa ijin Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang, sejak tanggal 26September 2011dan sampai dengan saat dibuatkan Berita Acara Tidak Diketemukan Terdakwa oleh penyidik pada tanggal 23Nopember 2011, yang berarti selama 58 (lima puluh delapan) hari, berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari dan dilakukan secara berturut-turut, serta hingga saat ini Terdakwa belum kembali ke Kesatuan.

2. Bahwa benar kurun waktu 58 (lima puluh delapan) hari adalah lebih lama dari tiga puluh hari.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “Lebih lama dari tigapuluh hari” telah terpenuhi. Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan

(9)

bahwa cukup bukti yang sah dan cukup meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”

Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, MajelisHakim ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan, mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

2. Bahwa hakikat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa merupakan perbuatan yang tidak boleh terjadi di dalam kehidupan seorang prajurit TNI karena dapat merusak sendi-sendi disiplin di lingkungan prajurit.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilakukan Terdakwa yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gagalnya pencapaian tugas pokok satuan.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila.

Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan : - Nihil.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah prajurit dan Delapan Wajib TNI.

2. Bahwa Terdakwa tidak menghayati aturan disiplin keprajuritan yang berlaku di Kesatuan.

3. Terdakwa sampai dengan perkaranya disidangkan belum kembali ke Kesatuan.

Menimbang : Bahwa hingga saat persidangan dilaksanakan Terdakwa tidak hadir hal ini menunjukkan jika Terdakwa sudah tidak ingin lagi mengikatkan diri dalam dinas kemiliteran untuk itu Majelis Hakim perlu memisahkan Terdakwa dari kehidupan Militer dengan cara memberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Militer.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

(10)

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupaSurat :

- 1 (satu) lembar surat keterangan pengganti Absensi dari Dansatgas Kipan Yonif 756/WMS Nomor : SKPA/1/I/2012 tanggal 3 Januari 2012 atas nama Terdakwa.

Oleh karena barang bukti berupa surat yang oleh karena berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara .

Mengingat : 1. Pasal 87 Ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM. 2. Pasal 26 ayat (1) KUHPM.

3. Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997.

4. Pasal 190 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997, Serta ketentuan perundang undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu SAPARJIN, Serda NRP 21070542291085, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi dalam waktu damai.”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) Tahun.

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

3. Menetapkan barang bukti berupa Surat :

- 1 (satu) lembar surat keterangan pengganti Absensi dari Dansatgas Kipan Yonif 756/WMS Nomor : SKPA/1/I/2012 tanggal 3 Januari 2012 atas nama Terdakwa. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000 (lima belas ribu rupiah).

(11)

Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 27 Mei 2013 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Wing Eko Joedha Harijanto, SH Mayor Sus NRP 524432 sebagai Hakim Ketua serta Asep Ridwan Hasyim, SH Mayor Laut (KH) NRP 12360/P dan Akhmad Jailanie, SH Kapten Chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Franky Mambrasar, SH Mayor Chk NRP 11990005790771 dan Panitera Hermizal, SH Lettu Chk NRP 21950302060972 serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

Hakim Ketua

Wing Eko Joedha Harijanto, SH Mayor Sus NRP 524432

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Asep Ridwan Hasyim, SH Akhmad Jailanie, SH Mayor Laut (KH) NRP 12360/P Kapten Chk NRP 517644

Panitera

Hermizal, SH

Referensi

Dokumen terkait

m) Tidak mengajak atau mempengaruhi siswa lain untuk melakukan tindakan tidak terpuji yang bertentangan dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di

Kesopanan seorang da’i harus di jaga baik itu dalam perbuatan ataupun perkataan, cara mengenakan pakaian, dan bentuk serta model pakaian, harus di jaga

Pada Daftar Topik Kategori, pilih topik diskusi dengan cara mengklik link nama topik yang terdapat pada kolom Topik Diskusi sehingga akan tampil halaman

Hasil investasi yang diperoleh oleh BATAVIA DANA SAHAM OPTIMAL dapat diinvestasikan kembali ke dalam BATAVIA DANA SAHAM OPTIMAL sehingga selanjutnya akan

Pengertian Kesempatan Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk Usia Kerja Istilah kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja yang

Temuan penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional spiritual siswa kelas XI MAN 1 Magelang Tahun 2014/2015 yang berada pada kategori tinggi sebanyak 34 responden

Bahwa besarnya hubungan antara risk perception dan return expectation adalah sebesar – 0,805 dengan nilai p value = 0,00 yang artinya variabel risk perception memiliki hubungan

Kosintensi adalah ,sebuah bentuh sikap yang konsisten atau berpegang teguh pada prisnsip yang telah menjadi acuan atau standard, dalam hal penerapan