• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi (20)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi (20)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Tradisional Di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan

Manuel Roxes1, Khairul Saleh2, Rahma Sari Siregar3

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area

Email : siregarrahmasari@yahoo.co.id

ABSTRACT

North Sumatra Province is one of the coastal areas that have potential fisheries. In the fishery sector from 2010 to 2014 has increased significantly, which in 2010 reached 8.58% increased until in 2014 that reached 9.91%. Happy belawan urban village has considerable fishery potential, the production of a fairly high-priced jellyfish fishery which means the fisherman's income level is surely better reflected from the life of the fisherman itself because production is related to income. The purpose of this study is to calculate the income of traditional fisherman and to analyze the factors that affect the income of traditional fisherman in Belawan Bahagia Village, Medan Belawan District, Medan. Sampling method is done by purposive sampling method. Respondent in this research is a traditional fisherman in Belawan Bahagia Subdistrict Medan Belawan District Medan. The samples taken are 74 respondents. Based on the results of research the average income of traditional fisherman in Belawan Bahagia subdistrict of Medan Belawan Medan is Rp 771.757 of month.Factors affecting traditional fisherman's income are working capital, gross income, work experience, distance to sea. F test results obtained that the four factors above together significant / significant and t test results obtained that working capital, and gross income significantly / significant to the income of traditional fishermen, while work experience, and mileage to go sea no effect / significant.

Keywords : Revenue, Working Capital, Reception, Traditional Fisherman.

ABSTRAK

(2)

pendapatan nelayan tradisional, sedangkan pengalaman kerja, dan jarak tempuh melaut tidak berpengaruh nyata/tidak signifikan.

Kata kunci : Pendapatan, Modal Kerja, Penerimaan, Nelayan Tradisional

PENDAHULUAN

Provinsi Sumatera Utara merupakan kawasan bahari dan mempunyai potensi yang

sangat besar terhadap hasil laut dan perikanannya. Produksi ikan menurut asal tangkapan

terdiri dari laut dan darat (perairan umum, budidaya air tawar, budidaya air payau, dan

budidaya laut). Persentase produksi ikan menurut asal tangkapan laut lebih besar yaitu sekitar

67,45 % (510551,6), perairan umum 6,95 % (52580,7), budidaya air tawar 20,34 %

(153936,0), budidaya air payau 4,69 % (35506,0), dan budidaya laut 0,57 % (4348,0).

Produksi ikan menurut asal tangkapan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 . Produksi Ikan menurut Asal Tangkapan di Sumatera Utara (Ton) 2011-2013

Darat

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Tahun 2013, bahwa

produksi ikan menurut asal tangkapan di Sumatera Utara. Dari tahun 2011 s/d 2013

mengalami peningkatan yang signifikan, dimana pada tahun 2011 produksi ikan yaitu

mencapai sebesar 505 232,7 ton, meningkat hingga tahun 2013 yaitu mencapai sebesar 756

(3)

Berdasarkan Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Utara Kecamatan Medan

Belawan bahwa produksi ikan laut terbesar adalah Medan Belawan. Persentase produksi ikan

yaitu Medan Belawan sekitar 40,02% (169,6 ton) , Medan Marelan 31,55% (133,7 ton), dan

Medan Labuhan 28,43% (120,5 ton).

Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi

kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan

(Sukirno,2006). Kelurahan Belawan Bahagia memiliki potensi perikanan yang cukup besar,

produksi perikanan Belawan Bahagia yang lumayantinggi yang berarti tingkat pendapatan

nelayan tentu lebih baik yang tercermin dari kehidupan nelayan itu sendiri karena produksi

berhubungan dengan pendapatan. Rendahnya kualitas sumber daya manusia masyarakat

nelayan yang terefleksi dalam bentuk kemiskinan sangat erat kaitannya dengan faktor internal

dan eksternal masyarakat. Faktor internal misalnya pertumbuhan penduduk yang cepat,

kurang berani mengambil resiko, cepat puas dan kebiasaan lain yang tidak mengandung

modernisasi. Selain itu kelemahan modal usaha dari nelayan sangat dipengaruhi oleh pola

pikir nelayan itu sendiri. Faktor eksternal yang mengakibatkan kemiskinan rumah tangga

nelayan lapisan bawah antara lain proses produksi didominasi oleh toke pemilik perahu atau

modal dan sifat pemasaran produksi hanya dikuasai kelompok dalam bentuk pasar

monopsoni. Berdasarkan hasil penelitian saudara Sujarno (2008) mengenai, bahwa nilai

elastisitas dari variabel modal kerja, tenaga kerja, pengalaman, dan jarak tempuh melaut

mempunyai nilai elastisitas kurang dari 1 (inelastic) terhadap pendapatan nelayan di

Kabupaten Langkat, sehingga respon pendapatan nelayan terhadap modal kerja, tenaga kerja,

pengalaman, jarak tempuh melaut sangat kecil.

Dari uraian diatas peneliti akan mengkaji lebih jauh tentang pendapatan nelayan dalam

judul skripsi “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Tradisional di

Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan”.

Berdasarkan uraian tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah :

Bagaimana pendapatan nelayan di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan

Kota Medan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan di Kelurahan

Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan

Kota Medan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016. Penentuan Lokasi dilakukan

secara sengaja (purposive). Faktor obyektif yang mendasari terpilihannya Kelurahan Belawan

Bahagia adalah karena daerah tersebut merupakan daerah yang sebagian penduduknya

(4)

Kecamatan/Kota yang memiliki jumlah produksi ikan laut terbesar diantara semua

Kecamatan/Kota Medan.

Populasi penelitian ini adalah masyarakat nelayanyang menggunakan perahu

tradisional, dimana lokasi tempat yaitu di Belawan Kelurahan Belawan kecamatan Medan

Belawan Bahagia.Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

purposive sampling.Adapun sampel yang diambil sebanyak 10 % dari jumlah populasi maka

10/100 x 742 = 74 nelayan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data primer diakukan dengan metode survei di lingkungan Kelurahan Belawan

Bahagia Kota Medan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara

lain : a. Metode wawancara menggunakan daftar kuesioner terhadap nelayan, usia, jumlah

tanggungan keluarga, jumlah upah, modal kerja, tenaga kerja, lama pendidikan, lama

pengalaman, serta jarak tempuh melaut menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan

terlebih dahulu.b. Metode observasi dengan mengumpulkan data, mengambil dan mencatat

langsung secara sistematis terhadap obyek yang diteliti.

Pengumpulan data sekunder diperoleh dari kantor kecamatan dan kelurahan, yang

berkaitan dengan penilitian ini baik berupa literature penelitian yang akan dilaksanakan

maupun laporan yang berkaitan dengan penelitian yang sudah dijalankan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

metode deskriptif dan kuantitatif. Metode kuantitatif dengan menggunakan model

ekonometrika regresi linier berganda faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan,

dan data yang diolah dibantu dengan menggunakan software SPSS Statistics.

Untuk menentukan hipotesis :1.Digunakan teknis analisis deskriptif bertujuan untuk

menggambarkan dan menafsirkan data yang berkenan dengan situasi yang terjadi secara

sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara variabel untuk

mendapatkan kebenarannya.

2. Digunakan teknis analisis regresi linier berganda pada masing - masing variabel dengan

rumus:

Y= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +e

Parameter dugaan yang diharapkan : X1,X2,X3,X4 > 0

Keterangan :

Y = Pendapatan Bersih Nelayan ( Rp / bulan)

b0 = Konstanta

(5)

X2 = Penerimaan (Rp/bulan)

X3 = Pengalaman Nelayan (bulan)

X4 = Jarak tempuh melaut (Km)

e = Error (variabel bebas lain diluar model regresi)

Pengujian statistic dilakukan dengan menggunakan uji F, uji t, dan uji R2. Uji F

digunakan untuk mengetahui signifikan secara serentak (simultan) dari model yang diteliti

dan uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi dari msing-masing variabel yang diteliti

atau secara parsial, sedangkan uji R2 untuk mengetahui seberapa besar variasi dari variabel

bebas mampu menjelaskan variabel terikat.

1. Perhitungan nilai koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar sumbangan X

terhadap variasi naik turunnya Y secara bersama-sama.

2. Pengujian serentak seeluruh parameter dugaan (Uji F)

Pengujian parameter secara serentak yaitu untuk menguji seluruh variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang dapat dilakukan dengan menggunakan

uji F, dengan kriteria uji:

H0ditolak apabila : Fhitung >Ftabel ,

H1 diterima apabila : Fhitung < Ftabel

Dengan hipotesis yang digunakan:

H0 : B1 = B2 = B3 = B4 = 0; artinya faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelaya

bukan merupakan penjelas yang signifikan bagi pendapatan

nelayan

H1 : minimal ada B1 ≠ 0 artinya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

nelayan .

3. Pengujian pengaruh variabel secara parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan dengan menguji pengaruh setiap variabel dependen terhadap variabel

independen, dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0ditolak apabila : thitung >ttabel ,

H1 diterima apabila : thitung < ttabel

Dengan hipotesis yang digunakan:

H0 : B1 = 0; artinya faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan berpengaruh

tidak nyata bagi pendapatan nelayan

H1 : B1 ≠ 0 artinya faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan berpengaruh

(6)

HASIL PEMBAHASAN

Hasil Perhitungan Pendapatan Nelayan Tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan

Berdasarkan hasil obsevasi penelitian, diketahui bahwa total pendapatan bersih nelayan

tradisional setiap bulannya diperoleh setelah ada pengurangan antara pendapatan kotor

dengan biaya produksi. Dimana diketahui bahwa rata-rata pendapatan bersih nelayan

tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan sebesar

Rp 771.757.

Tingkat pendapatan bersih nelayan tradisional terendah adalah Rp 480.000 dan tingkat

pendapatan bersih nelayan tradisional tertinggi adalah Rp 1.170.000. Hal ini dapat secara

lengkap dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Pendapatan Bersih Nelayan Tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan

No Pendapatan (Rp/Bulan) Jumlah Persentase

1 <560.000 12 16,21

2 560.000-780.000 45 60,81

3 >780.000 17 22,97

Total 74 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2017.

5.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Tradisional

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu SPSS 16, maka

diperoleh hasil perhitungan regresi linier berganda dari faktor-faktor yang mempengaruhi

pendapatan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan

Kota Medan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Analisis Regresi Linier Berganda Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Tradisional.

N0 Faktor-faktor Koefisien Regresi thitung Sig

1 Modal Kerja -0.992 -63.999 0

2 Penerimaan 0.991 124.252 0

3 Pengalaman Nelayan 95.491 0.325 0.746

4 Jarak Tempuh

Melaut -9.197 -0.504 0.616

Konstan -6911.92

(7)

Berdasarkan pada hasil tabel 4 maka dapat diperoleh persamaan analisis regresi linier

berganda untuk faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan tradisional di

Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan sebagai berikut :

Y = -6911.92 – 0.992 X 1 + 0.991 X2 + 95.491 X3– 9.197 X4 + e

A. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan uji koefisien determinasi R2 sebesar 0,996 yang diperoleh dari

penelitian menyatakn bahwa variabel independen (variabel modal kerja, penerimaan,

pengalaman kerja, dan jarak tempuh melaut) mampu menjelaskan variasi pendapatan nelayan

tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan sebesar

99,6%.

B. Uji Sigifikan Simultan (Uji F)

Berdasarkan hasil uji F untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil Uji F dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Tradisional

Model Jumlah

Kuadrat Df

Rata-rata

Kuadrat Fhitung Ftabel Sig

Regresi 2.689 4 6.723

4.441 2.50 0

Residu 1.045 69 1.514

Total 2.700 73

Interprestasi H1 ditolak Signifikan pada tingkat kepercayaan 95%

Sumber : Data Primer Diolah, 2017.

Dari hasil analisis uji F pada tabel 11 menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 4,441 dan

nilai signifikasinya 0. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai Fhitung 4,441 > dari

Ftabel 2,50 dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (0 < 0,05), maka H1 ditolak, dan

koefisien regresi signifikansi secara statistik pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini berarti

adanya pengaruh biaya produksi, penerimaan, pengalaman kerja, dan jarak tempuh melaut

secara serempak terhadap pendapatan bersih nelayan tradisional di Kelurahan Belawan

Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

C. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Berdasarkan pe ngujian yang dilakukan secara uji t dapat dijelaskan pengaruh

variabel independen secara parsial (satu persatu) terhadap variabel dependen sebagai berikut :

(8)

Modal kerja berpengaruh negatif terhadap pendapatan nelayan tradisional sebesar -0,992

artinya apabila terjadi penambahan Rp 1 pada modal kerja maka akan menurun pendapatan

nelayan tradisional sebesar Rp 0,992/bulan.

Nilai ttabel diperoleh dengan rumus : Df = n – k , dimana n = banyak sampel sedangkan k =

banyaknya variabel (bebas dan terikat). Jadi Df = 74 – 5 = 69. Nilai ttabel dilihat pada α = 5%

dengan Df = 69 , yaitu 1,995 .

Berdasarkan hasil analisis uji t untuk variabel biaya produksi diperoleh thitung sebesar

63,999 . Maka thitung > ttabel yang bernilai 63,999 > 1,995 , dengan nilai signifikansi 0 lebih

kecil dari (0 < 0,05 ) , maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel modal kerja

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan

Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan. Untuk mendorong peningkatan pendapatan

nelayan tradisional sudah seharusnya pemerintah Kota Medan terutama Dinas Perikanan

dengan bekerja sama dengan dinas terkait lainnya untuk mencari solusi dari permasalahan

modal kerja dengan membuka akses untuk mendapatkan modal kerja guna kesejahteraan

nelayan dengan cara bekerja sama dengan koperasi atau lembaga keuangan bank dan non

bank.

b) Penerimaan (X2)

Penerimaan berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan tradisional sebesar 0,991

artinya apabila terjadi penambahan Rp 1 pada penerimaan maka akan meningkat pendapatan

nelayan tradisional sebesar Rp 0,991/bulan.

Berdasarkan hasil analisis uji t untuk variabel penerimaan diperoleh thitung sebesar 124,252

. Maka thitung > ttabel yang bernilai 124,252 >1,995 , dengan nilai signifikansi 0 lebih kecil dari

(0 < 0,05), maka H0 ditolak yang artinya variabel penerimaan berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan

Belawan Kota Medan.

c) Pengalaman Nelayan (X3)

Pengalaman nelayan berpengaruh positif terhadap pendapatan nelayan tradisional sebesar

95,491 yang artinya apabila terjadi penambahan 1 tahun pada pengalaman nelayan maka akan

meningkatkan pendapatan nelayan tradisional sebesar Rp 95,491/bulan.

Berdasarkan hasil analisis uji t untuk variabel pengalaman nelayan diperoleh thitung sebesar

0,325 . Maka thitung < ttabel yang bernilai 0,325 < 1.995 dengan nilai signifikansi 0,746 lebih

besar dari (0,746 > 0,05), maka H1 diterima yang artinya variabel pengalaman nelayan tidak

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan

Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan. Untuk meningkatkan pendapatan nelayan

(9)

Meskipun masyarakat nelayan telah banyak memiliki pengalaman, namun penyuluhan ini

perlu dilakukan terutama berorientasi kepada penggunaan dan pemanfaatan teknologi.

d) Jarak Tempuh Melaut (X3)

Jarak tempuh melaut berpengaruh negatif terhadap pendapatan nelayan tradisional

sebesar -9,197 artinya apabila terjadi penambahan 1 Km pada jarak tempuh melaut maka akan

menurunkan pendapatan nelayan tradisional sebesar Rp 9,197/bulan.

Berdasarkan hasil analisis uji t untuk variabel tenaga kerja diperoleh thitung sebesar -0,504 .

Maka thitung < ttabel yang bernilai -0,504 < 1,995 dengan nilai signifikansi 0,616 lebih kecil dari

(0,616 < 0,05), maka H1 diterima yang artinya variabel jarak tempuh melaut tidak

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan

Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan

tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata-rata pendapatan nelayan tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan

Medan Belawan Kota Medan sebesar Rp 771.757 perbulan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan tradisional adalah modal kerja,

penerimaan, pengalaman kerja, jarak tempuh melaut.

 Hasil uji F diperoleh bahwa keempat faktor diatas secara bersama-sama berpengaruh nyata/signifikan terhadap pendapatan nelayan tradisional di

Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

 Hasil uji t diperoleh bahwa modal kerja, dan penerimaan berpengaruh

nyata/signifikan terhadap pendapatan nelayan tradisional, sedangkan

pengalaman kerja, dan jarak tempuh melaut tidak berpengaruh nyata/tidak

signifikan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dapat diambil, maka saran yang

dapat diberikan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mendorong peningkatan pendapatan nelayan tradisional sudah seharusnya

pemerintah Kota Medan terutama Dinas Perikanan dengan bekerja sama dengan dinas

(10)

akses untuk mendapatkan modal kerja guna kesejahteraan nelayan dengan cara bekerja

sama dengan koperasi atau lembaga keuangan bank dan non bank.

2. Untuk meningkatkan pendapatan nelayan tradisional, perlu diberikan penyuluhan

tentang bagaimana kelayakan dalam menangkap ikan. Meskipun masyarakat nelayan

telah banyak memiliki pengalaman, namun penyuluhan ini perlu dilakukan terutama

berorientasi kepada penggunaan dan pemanfaatan teknologi.

3. Untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya, disarankan untuk menambah

variabel-variabel lain dengan harapan hasil yang akan diperoleh nantinya dapat lebih

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. Sumatera Utara Dalam Angka Tahun 2015. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Medan.

Badan Pusat Statistik. Statistik Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. Medan.

Badan Pusat Statistik. Medan Dalam Angka 2015.Badan Pusat Statistik Kota Medan.

Badan Pusat Statistik. Medan Belawan Dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Kota Medan.

Dinas Kelautan Dan Perikanan. 2006. Provinsi Sumatera Utara.

Harahap, Said Ali, 2003. Analisis Masalah Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan Nelayan di Medan Belawan, Sumut, Tesis S2 PPS USU, Medan.

Imron, masyuri. 2003 kemiskinan dalam Masyarakat Nelayan dalam Jurnal masyarakat dan budaya. PMB –LIPI.

Masyhuri, 1999. Usaha Penangkapan Ikan di Jawadan Madura: Produktivitas dan Pendapatan Buruh Nelayan, Masyarakat Indonesia, XXIV, No. 1.

Salim, Agus, 1999. Analisis Tingkat Pendapatan Nelayan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya di Kecamatan Syiah Kuala Kotamadya Banda Aceh, Tesis S2 PPS USU, Medan.

Sasmita, 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Nelayan di Kabupaten Asahan, Tesis S2 PPS USU, Medan.

Sujarno, 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Kabupaten Langkat, Tesis S2 PPS USU, Medan.

Gambar

Tabel 2.  Produksi Ikan Laut Menurut Kecamatan/Kota Medan di Sumatera Utara Tahun 2006
Tabel 3. Jumlah Pendapatan Bersih Nelayan Tradisional di Kelurahan Belawan Bahagia Kecamatan Medan Belawan Kota Medan
Tabel 5. Hasil Uji F dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan                 Tradisional

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat beberapa pengakuan aset tetap perusahaan yang sebaiknya dilakukan penyesuaian terkait tanggal perolehan dan penggunaan aset tetap dalam operasional perusahaan sehingga

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian yang berjudul “ Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Infrastruktur

Skema Utilitas Tata Udara. Universitas

Sedangkan pengaruh SPIP pada kualitas LK (laporan keuangan) Pemkot Bogor dikarenakan SPIP yang diimplementasikan dengan efektif dan juga diterapkan oleh pimpinan hingga

Pada tabel model summary diatas, terlihat nilai besaran koefisien korelasi yang ditunjukan dari nilai R sebesar 0,962 yang artinya pada penelitian ini varibel Pertumbuhan

Berdasarkan hasil analisis mengenai hubungan peran orang tua dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII SMPN 3 Bantul Yogyakarta maka

Wawancara terstruktur di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, ketika Penulis atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan di

Setiap tahun terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman ataupun lahan terbangun lainnya, akibat perkembangan penduduk dan permintaan lahan yang