• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA MADRASAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA MADRASAH"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA MADRASAH Makalah disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

"Manajemen Lembaga Pendidikan Islam" Dosen Pengampu:

Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh:

Nanda Oktaviana R (14111859)

PAI A-SMT 8

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobil’alamin, puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada

Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan beri ribu kenikmatan

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar.

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmad, taufik, dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan tugas makalah ini yang masih dari kesempurnaan. Shalawat dan

salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah menuntun

manusia dari zaman yang penuh dengan kebodohan kepada zaman yang penuh

dengan petunjuk dengan ajaran agama islam.

Teriring ucapan doa penulis ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Rido Kurnianto,M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

2. Bapak Sigit Dwi Laksana, M.Pd.I selaku ketua prodi Pendidikan Agama Islam

3. Bapak Dr. Afiful Ikhwan, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah ini

yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran dan

arahan dalam penulisan makalah ini.

4. Terima kasih atas semua pihak yang tidak dapat di sebut satu persatu yang

telah mendukung, memotivasi dan membimbing dalam makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh

sebab itu, saya mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun dari

(3)

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan

pembaca umumnya.

Ponorogo, 18 April 2018

(4)

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI……… ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah……… 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian dan Ruang lingkup Manajemen Sarana

Pendidikan……….

3

B. Tujuan dari pada Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Sekolah………..

4

C. Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana

Pendidikan……….

5

D. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana

Pendidikan………. 5

BAB III PENUTUP 11

A. Kesimpulan……… 11

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

Untuk memenuhi harapan di bidang pendidikan, peran sarana prasana pendidikan sangat penting,yaitu untuk memperlancar pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana pendidikan.

Masalah-masalah sarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain sarana penunjang pendidikan belum sepenuhnya berada dalam kondisi yang memadai. Hal ini dapat dilihat misalnya sarana belajar yang rusak atau belum tersedia. Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada ketidaklayakan, ketidaknyamanan pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada keengganan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah tersebut.

Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan, maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa maksud dari pengertian dan ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana pendidikan?

(6)

4. Bagaimana proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan? C. Tujuan

1. Memahami pengertian dari manajemen sarana prasarana pendidikan 2. Mengetahui ruang lingkup sarana prasarana pendidikan

3. Memahami tujuan dan prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan

(7)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Sarana Pendidikan

Manajamen sarana sering disebut dengan manajemen materiil, yaitu segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan pengadaan. Pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Dengan batasan tersebut maka manajemen sarana meliputi: Perencanaan, Penganggaran, Pengadaan, Inventarisasi,Pemeliharaan, Penggunaan, Pengawasan dan Penghapusan. Menurut Suharno, Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dalam menunjang proses pendidikan. Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan dan kegiatan penunjangnya. Sarana dan prasarana tidak bisa diabaikan dalam proses pendidikan. Sebab,tanpa adanya sarana dan prasarana, maka pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.1

Sarana dan prasarana pendidikan itu dalam lembaga pendidikan Islam sebaiknya dikeloladengan sebaik mungkin dengan mengikuti kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:

1. Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet.

2. Rapi, indah, bersih, anggun, dan asri sehingga menyejukkan pandangan

dan perasaan siapa pun yang memasuki komplek lembaga pendidikan Islam.

3. Kreatif, inovatif, responsif dan bervariasi sehingga dapat merangsang

timbulnya imajinasi peserta didik.

4. Memiliki jangkauan waktu yang panjang melalui perencanaan yang

matang untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang bangunan.

(8)

5. Memiliki tempat khusus untuk beribadah maupun pelaksanaan kegiatan

sosio-religius seperti mushalla atau masjid.

Nabi pernah bersabda:

ََلاَمَجْلا ّبِحُي ٌلْيِمَج َا ّنَإ

("Sesungguhnya Allah itu indah, Dia menyukai terhadap keindahan").

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana pendidikan adalah suatu proses penataan yang bersangkutan dengan pengadaan, pendayagunaan, pengelolaan semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Fasilitas Fisik, yakni segala sesuatu yang berupa benda atau fisik yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan dan melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik juga disebut fasilitas materiil. Contoh: perabot ruang kelas, perabot kantor TU, perabot laboratarium, perpustakaan dan ruang praktik.

2. Fasilitas Uang, yakni segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang. Ada tiga pengertian yang biasanya dicampur adukkan yaitu: alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan. Alat pelajaran adalah semua benda yang dapat digunakan secara langsung oleh guru maupun siswa dalam proses belajar menagajar. Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda atau pun perbuatan dari yang paling konkret sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian kepada siswa. Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi; media audio (media untuk pendengaran berupa suara), media visual (media untuk penglihatan berupa gambar), dan media audiovisual (media untuk pendengaran dan penglihatan).2

2Daryanto dan Muhammad Farid, Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Di Sekolah,

(9)

B. Tujuan Dari Pada Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Sekolah

Tujuan dari pada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Menurut Bafadal (2003) menjelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut:

1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki sarana dan prasarana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.

2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien.

3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua pihak sekolah.3

Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah/sekolah islam yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun untuk berada di sekolah islam. Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.

C. Prinsip Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah, terdapat sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip tersebut menurut Bafadal (2003) adalah:

1. Prinsip Pencapaian Tujuan

(10)

Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil bilamana fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap ada seorang personel sekolah akan menggunakannya.

2. Prinsip Efisiensi

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan disekolah harus dilakukan melalui perencanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Demikian juga pemakaiannya harus dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan.

3. Prinsip Administratif

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan disekolah harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan,instruksi, dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh pihak yang berwenang.

4. Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan disekolah harus didelegasikan kepada personel sekolah yang mampu bertanggung jawab, apabila melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya, maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiap personel disekolah.

5. Prinsip Kekohesifan

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan disekolah itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak.4

D. Proses Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Menurut Mulyono, manajemen sarana dan prasarana pendidikan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan pengadaan barang, pembagian dan penggunaan barang (investasi), perbaikan barang, dan tukar tambah maupun penghapusan barang.5

1. Perencanaan sarana dan prasarana

4Ibid, hal. 118

(11)

Dalam proses manajemen perencanaan merupakan fungsi pertama yang harus dilakukan, dengan adanya rencana yang baik dan cermat, maka segala aktivitas yang dilaksanakan dalam kegiatan organisasi akan terarah dan terorganisir sehingga bisa tercapai dengan tujuan yang diharapkan.

Menurut Arifin dan Widyaiswara, model perencanaan pendidikan yang patut diketahui pada bagian lain antara lain:

a. Model Perencanaan Komprehensif, digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara menyeluruh. b. Model Target Setting, diperlukan dalam upaya melaksanakan

proyeksi ataupun perkiraan tingkat perkembangan untuk kurun waktu tertentu, melalui analisis demografis dan proyeksi penduduk serta memproyeksi performent sekolah dan kebutuhan tenaga kerja. c. Model Casting dan keefektifan biaya, diperlukan dalam

menganalisis proyek dalam kriteria ekonomis.6

2. Penganggaran sarana dan prasarana

Suatu lembaga pendidikan seperti sebagai produsen jasa pendidikan secara teoritis menimbulkan konsep biaya yang sama dengan bidang-bidang aktivitas lainnya. Dana atau biaya pendidikan merupakan faktor yang penting dalam menghasilkan siswa yang berkualitas disuatu lembaga pendidikan sekolah.7

Menurut Mukhtar dalam menentukan biaya pendidikan, dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:

a. Pendekatan Makro. Alokasi dana (biaya) pendidikan pada pendekatan makro lebih menitikberatkan pada sumber dana (biaya) yang berasal dari pemerintah.

b. Pendekatan Mikro. Dengan pendekatan mikro, sekolah berupaya untuk menganalisis biaya berdasarkan total pengeluaran

6Ibid, hal. 248-249

(12)

(totalcost) dari satuan seolah. Modal total sekolah berasal dari pemasukan total dikurangi biaya total sekolah.8

3. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pengadaan adalah pelaksanaan kegiatan untuk mewujudkan rencana menjadi tindakan nyata dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.9

Menurut Mulyono Pengadaan sarana pendidikan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Pembelian artinya sarana pendidikan tersebut harus dibeli sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Membuat sendiri yaitu sarana pendidikan dapat dibuat sendiri oleh sekolah.

c. Menerima hibah atau bantuan atau sumbangan dari pihak lain, dan menyewa atau meminjam artinya sarana pendidikan yang diperlukan disewa atau dipinjam dari pihak lain dalam jangka waktu tertentu. d. Guna susun (kanibalisme) artinya suatu pengadaan barang dengan

menggunakan barang-barang yang sudah tidak bisa dipakai kemudian disusun kembali sehingga menjadi sarana dan prasarana pendidikan atau daur ulang.10

4. Inventarisasi Sarana dan Prasarana

Inventarisasi adalah penyatatan dan penyusunan daftar barang milik negara secara sistematis, tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan pedoman yang berlaku.

Menurut Bafadal kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan sekolah meliputi:

a. Pencatatan sarana dan prasarana sekolah dapat dilakukan dengan dalam buku penerimaan barang, buku pembelian barang, buku induk inventaris, buku golongan inventaris, buku bukan inventaris, buku stok barang.

(13)

b. Pembuatan kode khusus untuk perlengkapan yang tergolong barang inventaris. Caranya dengan membuat kode barang dan menempelkannya atau menuliskannya pada badan barang perlengkapan yang tergolong sebagai barang inventaris.

c. Semua perlengkapan pendidikan di sekolah yang tergolong barang inventaris harus dilaporkan. Laporan tersebut sering disebut dengan istilah laporan mutasi barang. Pelaporan ini dilakukan dalam periode tertentu.11

5. Pemeliharaan dan Penyimpanan Sarana dan Prasarana

Menurut Mulyasa, Pemeliharaan sarana dan prasarana menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan serta dilakukan secara berkala dan berkesinambungan.

Kegiatan setelah proses pengadaan adalah pencatatan, penyimpanan, dan pemeliharaan sarana pendidikan. Pencatatan atau yang lebih dikenal dengan inventarisasi harus dilaksanakan secara terperinci. Tujuan dari inventarisasi adalah sebagai berikut:

a. Tertib administrasi dan tertib sarana pendidikan.

b. Pendaftaran, pengendalian, dan pengawasan setiap sarana c. Usaha untuk memanfaatkan penggunaan setiap sarana d. Menunjang proses belajar mengajar.12

6. Penggunaan Sarana dan Prasarana

Sarana pendidikan yang disediakan dimaksudkan untuk memperlancar proses belajar mengajar. Sarana pendidikan ditinjau dari fungsinya dapat digolongkan menjadi:

a. Sarana pendidikan yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan. b. Sarana pendidikan yang tidak langsung terlihat dalam proses

pendidikan dan pengajaran, seperti gedung, perabot kantor, kamar mandi dan sebagainya.13

11Kompri, Manajemen..., hal.255-257 12Ibid, hal. 257

(14)

7. Pengawasan Sarana dan Prasarana

Pengawasan atau evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui bahwa hasil pelaksanaan pekerjaan sedapat mungkin sesuai dengan rencana. Hal ini membandingkan antara kenyataan dengan standar yang telah ditentukan semula.

Sesungguhnya makna yang terpenting dari pengawasan adalah memberikan arahan dan penilaian terhadap pekerjaan, artinya menilai tingkat efektivitas dan efisiensi pemakai sumber daya organisasi tertentu yang dilakukan setiap personal. Pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan disekolah adalah salah satu fungsi manajemen yang harus dilaksanakan oleh pemimpin organisasi atau lembaga.14

8. Penghapusan Sarana dan Prasarana

Menurut Wahyuningrum, yang dimaksud dengan penghapusan ialah proses kegiatan yang bertujuan untuk menghapus barang-barang milik negara/kekayaan negara dari daftar inventarisasi berdasarkan peraturan perundangan-perundangan yang berlaku.15

Beberapa pertimbangan yang dapat dipakai sebagai alasan penghapusan sarana dan pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat dipergunakan atau diperbaiki lagi.

b. Perbaikan memerlukan biaya yang besar sehingga tidak ekonomis. c. Kegunaan sarana pendidikan tidak sebanding dengan biaya

pemeliharaan dan perbaikannya.

d. Penyusutan sarana diluar kekuasaan pengurus sarana. e. Tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini.

f. Barang berlebihan, jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak terpakai lagi.

g. Adanya penurunan efektifitas kerja.

14Kompri, Manajemen..., hal.258-259

(15)

h. Barang atau sarana pendidikan sudah tidak ada, karena dicuri, terbakar atau hilang.16

(16)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

1. Manajemen sarana pendidikan adalah suatu proses penataan yang bersangkutan dengan pengadaan, pendayagunaan, pengelolaan semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

2. Tujuan dari pada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien.

3. Prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yaitu: Prinsip pencapaian tujuan, Prinsip efsiensi, Prinsip Administratif, Prinsip kejelasan tanggung jawab, Prinsip Kekohesifan.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Kompri, Manajemen Pendidikan 2, Bandung: Alfabeta, 2014.

Daryanto, Muhammad Farid, Konsep Dasar Manajemen Pendidikan Di Sekolah,

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian administrasi sarana pendidikan menurut Wijono (1989: 154) adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan

manajemen sarana pendidikan MIM Kerten Banyudono Boyolali telah berusaha melaksanakannya sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu dengan melakukan manajemen di semua

Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana dan prasarana. Pengadaan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan

Pengadaan merupakan kegiatan menyediakan semua keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. Jadi, pengadaan fasilitas kantor berarti kegiatan

Manajemen pemeliharaan prasarana pendidikan merupakan salah satu kegiatan penting pengelolaan prasarana agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik

Untuk mengetahui dan menjawab semua permasalahan tersebut, maka menarik untuk diteliti dengan mengangkat judul: Manajemen Sarana Prasarana Madrasah (Penelitian di

Satu hal yang perlu di pertegas dalam definisi tersebut adalah bahwa manajemen sarana prasarana sekolah merupakan suatu proses pendayagunaan yang sasarannya adalah perlengkapan

Manajemen sarana prasarana PAUD adalah pengelolaan secara efektif terhadap seluruh aset lembaga Paud yang dimiliki.Beberapa bentuk aset sarana dan