• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MANAJEMEN SARANA PRASARANA PENDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MANAJEMEN SARANA PRASARANA PENDI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MANAJEMEN SARANA

PRASARANA PENDIDIKAN

Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan

Dosen pengampu Djumali, Drs., M.Pd

Disusun Oleh

Adi Sukoco (A210140129)

Reni Hapsari (A210140142)

Novita Indrawati (A210140154)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

Untuk memenuhi harapan di bidang pendidikan, peran sarana prasana pendidikan sangat penting, yaitu untuk memperlancar pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana pendidikan.

Masalah-masalah sarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara lain sarana penunjang pendidikan belum sepenuhnya berada dalam kondisi yang memadai. Hal ini dapat dilihat misalnya sarana belajar yang rusak atau belum tersedia. Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada ketidaklayakan, ketidaknyamanan pada proses belajar mengajar, juga akan berdampak pada keengganan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah tersebut. Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan, maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah.

(3)

1. Apa maksud dari pengertian dan ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana pendidikan?

2. Apa administrasi sarana dan prasarana pendidikan?

3. Bagaimana prinsip pengelolaan sarana prasarana pendidikan? 4. Bagaimana pengelolaan fasilitas pendidikan?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian dari manajemen sarana prasarana pendidikan, 2. Mengetahui ruang lingkup sarana prasarana pendidikan,

3. Memahami proses administrasi sarana prasarana, 4. Mengetahui pengelolaan sarana prasarana pendidikan.

(4)

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Sarana Pendidikan Manajemen Sarana adalah segenap proses penataan yang bersangkutan dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Menurut Tim Penyusun Pedoman Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak, maupun tidak bergerak, agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana pendidikan adalah suatu proses penataan yang bersangkutan dengan pengadaan, pendayagunaan, an pengelolaan semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikansecara efektif dan efisien.

Sarana/ fasilitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: 1. Fasilitas Fisik

Segala sesuatu yang berupa benda atau fisik yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan dan melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik juga disebut fasilitas materiil. Contoh: perabot ruang kelas, perabot kantor TU, perabot laboratarium, perpustakaan dan ruang praktik.

2. Fasilitas Uang

Segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang.

Menurut keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.079/1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:

1. Bangunan dan perabot sekolah,

(5)

3. Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi; media audio (media untuk pendengaran berupa suara), media visual (media untuk penglihatan berupa gambar), dan media audiovisual (media untuk pendengaran dan penglihatan berupa)

B. Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.

Administrasi sarana dan prasarana berfungsi, sebagai berikut.

1. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar.

2. Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.

Adapun komponen sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan, antara lain:

1. Lahan

Lahan yang di perlukan untuk mendirikan sekolah harus disertai dengan tanda bukti kepemilikan yang sah dan lengkap (sertifikat), adapun jenis lahan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria.

a) Lahan terbangun adalah lahan yang diatasnya berisi bangunan. b) Lahan terbuka adalah lahan yang belum ada bangunan

diatasnya.

c) Lahan kegiatan praktek adalah lahan yang di gunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktek.

d) Lahan pengembangan adalah lahan yang di butuhkan untuk pengembangan bangunan dan kegiatan praktek.

(6)

2. Ruang

Secara umum jenis ruang di tinjau dari fungsinya dapat di kelompokkan dalam :

a) Ruang pendidikan

Ruang pendidikan berfungsi untuk menampung proses kegiatan belajar mengajar teori dan praktek diantaranya ruang perpustakaaan, ruang laboratorium, ruang kesenian, ruang olah raga, dan ruang keterampilan.

b) Ruang administrasi

Ruang administrasi berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan kantor. Ruang administrasi terdiri dari : ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, dan gudang.

c) Ruang penunjang

Ruang penunjang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain : ruang ibadah, ruang serbaguna, ruang koperasi sekolah, ruang UKS, ruang OSIS, ruang WC / kamar mandi, dan ruang BP. 3. Perabot

Jenis perabot sekolah di kelompokkan menjadi 3 macam.

a) Perabot pendidikan adalah semua jenis mebel yang di gunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar.

b) Perabot administrasi adalah perabot yang di gunakan untuk mendukung kegiatan kantor.

c) Penunjang perabot yang di gunakan atau di butuhkan dalam ruang penunjang. Seperti perabot perpustakaan, perabot UKS, perabot OSIS.

4. Alat dan Media Pendidikan

(7)

5. Buku dan Alat Ajar

Bahan ajar ini terdiri dari; a) Buku pegangan

Buku pegangan di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai acuan dalam pembelajaran yang bersifat Normatif, adaptif dan produktif.

b) Buku pelengkap

Buku ini di gunakan oleh guru untuk memperluas dan memperdalam penguasaan materi.

c) Buku sumber

Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik untuk memperoleh kejelasan informasi mengenai suatu bidang ilmu / keterampilan.

d) Buku bacaan

Buku ini dapat di gunakan oleh guru dan peserta didik sebagai bahan bacaan tambahan (nonfiksi) untuk memperluas pengetahuan dan wawasan serta sebagai bahan bacaan (fiksi ) yang bersifat relatif.

Adapun tujuan dari administrasi sarana dan prasarana itu adalah:

1. mewujudkan situasi dan kondisi sekolah yang baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar ,yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.

(8)

C. Prinsip Dasar Pengelolaan Sarana Prasarana Pendidikan

Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah, terdapat sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip tersebut menurut Bafadal adalah:

1. Prinsip Pencapaian Tujuan

Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap

Dengan prinsip efisiensi berarti semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Selain itu juga berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Dalam rangka itu maka perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, bilamana dipandang perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personel.

3. Prinsip Administratif

(9)

penerapannya, setiap penanggung jawab pengelolaan perlengkapan pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut dan menginformasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan berpartisipasi dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan.

4. Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab

Di Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga manajemennya melibatkan banyak orang. Bilamana hal itu terjadi maka perlu adanya pengorganisasian kerja pengelolaan perlengkapan pendidikan. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan jelas.

5. Prinsip Kekohesifan

Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua orang yang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun antara yang satu dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik.

D. Pengelolaan Fasilitas Pendidikan

Pengelolaan fasilitas pendidikan meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan, dan penghapusan Dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan

(10)

karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya, beserta harganya.

2. Pengadaan

pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dibagi menjadi: a) Pengadaan tanah

Menurut Soerjani (1988:135) mengemukakan: “Dalam mensirikan gedung sekolah, perlu diperhatikan tentang letak sekolah dan lingkungannya. Letak dan lingkungan sekolah adalah salah satu komponen yang dapat menunjang atau menghambat usaha meningkatkan ketahanan sekolah”. Syarat-syarat yang harus diperhatikan menurut J.Mamusung antara lain: 1) Mudah dicapai dengan berjalan kaki ataupun berkendaraan, 2) Terletak disuatu lingkungan yang banyak hubungan dengan

kepentingan pendidikan (sekolah), 3) Terdapat air yang bersih dan berkualitas,

4) Memperoleh sinar matahari yang cukup selama waktu sekolah berlangsung, sehingga kelancaran dan kesehatan terjamin,

5) Cukup luas, bentuk maupun tofogafinya akan memenuhi kebutuhan.

b) Pengadaan gedung/ bangunan

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu bangunan yang ideal, J.Mumusung (1981:16) mengemukakan sebagai berikut.

1) Memenuhi kebutuhan dan syarat pedagogis,

2) Ukuran dan bentuk ruangan disesuaikan dengan kebutuhan,

(11)

4) Aman, artinya material dan kontruksi bangunannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan baik kekuatan/ kekokohan bangunan itu sendiri, maupun pengaruh erosi, angin, getaran, petir dan pohon yang berbahaya,

5) Pengunaan warna yang cocok.

c) Pengadaan perlengkapan/ perabot

Pengadaan perlengkapan keharusan untuk memilih dan memiliki perabot dan perlengkapan yang sesuai dengan umur, minat serta tarap perkembangan fisik maupun phsyshis dari setiap murid dan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Depdiknas mengelompokannya menjadi barang-barang yang habis dipakai dan barang-barang yang tak habis dipakai. Berikut syarat perlengkapan/ perabot.

1) Sesuai dengan aktivitas murid dalam PBM,

2) Ukuran perlengkapan/ perabot sesuai dengan fungsinya sebagai pendukung pembelajaran,

3) Kuat, mudah memeliharanya, dan mudah dibersihkan, serta tahan lama,

4) Flexible sehingga mudah digunakan oleh guru maupun murid,

3. Inventarisasi

Semua sarana dan prasaran sekolah hendaknya diinventarisir, dengan format umum yang telah ditetapkan, yaitu: Jumlah barang, Jenis Barang, Kualitas Barang, Tahun Pembuatan, Merek Barang Ukuran Barang, Dan Harga, pencatatan inventaris di Buku Inventaris. Dimana terdapat 2 jenis Buku Inventaris.

a) Buku Induk barang inventaris, mencatat semua barang inventaris menurut urutan tanggal.

(12)

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan atau maintenanace merupakan suatu kegiatan yang dilakukan pihak pemakainya secara kontinu untuk mengusahakan agar sarana dan prasarana pendidikan yang ada tetap dalam keadaan baik, tidak cepat rusak dan siap untuk dipergunakan. Menurut waktunya kegiatan pemeliharaan terhadap bangunan dan perlengkapan serta perabot sekolah dapat dibedakan menjadi pemeliharaan yang dilakukan setiap hari dan pemeliharaan yang dilakukan secara berkala.

5. Penghapusan

Barang-barang yang sudah ada di sekolah, tidak akan selamanya bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan. Hal ini dikarenakan mungkin rusak/ sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan keadaan, biaya pemeliharaan yang tinggi. Maka barang-barang tersebut harus segera dihapus. Artinya menghapus barang-barang inventaris dari daftar inventaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya penghapusan maka barang tersebut dibebaskan dari biaya perbaikan dan pemeliharaan, dan meringankan beban kerja inventaris dan membebaskan tanggung jawab sekolah terhadap barang tesebut. Syarat penghapusan barang dari daftar inventaris, sebagai berikut.

a) dalam keadaan rusak berat yang sudah dipastikan tidak dapat diperbaiki lagi atau dipergunakan lagi,

b) secara teknis dan ekonomis kegunaan tidak seimbang dengan biaya pemeliharaan,

c) penyusutan diluar kekuasaan pengurus barang (biasanya bahan kimia),

d) tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini, seperti mesin tulis biasanya diganti dengan IBM atau personal komputer.

(13)

f) dicuri, dibakar, diselewengkan, musnah akibat bencana alam, dsb.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen MKDK Pengelolaan Pendidikan (1994). Pengelolaan Pendidikan.Bandung

Http://Media.diknas.go.id. Akses 7 maret 2016

Http://rafafarllyblue.blogspot.com/2009/05/administrasi-sarana-prasarana.html. akses 7 Maret 2016

Http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/manajemen-sarana-pendidikan.html.

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian administrasi sarana pendidikan menurut Wijono (1989: 154) adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan

Pengelolaan fasilitas belajar merupakan keseluruhan proses perencanaan pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan sarana dan prasarana yang digunakan agar tujuan pendidikan

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana dan prasarana PJOK adalah proses kerjasama pendayagunaan semua

Sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pendidikan merupakan semua komponen

Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan itu, maka perlu dilakukan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan

Manajemen sarana prasarana PAUD adalah pengelolaan secara efektif terhadap seluruh aset lembaga Paud yang dimiliki.Beberapa bentuk aset sarana dan

Standar Nasional Pendidikan tentang Manajemen Sarana dan Prasarana Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan. pendidikan,

Jadi dari beberapa manfaat pemeliharaan diatas dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana pendidikan disekolah merupakan kegiatan yang harus dijalankan untuk