• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEPUTAR KESEHATAN MASYARAKAT DAN ID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEPUTAR KESEHATAN MASYARAKAT DAN ID"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SEPUTAR KESEHATAN MASYARAKAT

&

SUMBER SUMBER LINGKUNGAN TERKAIT

SANITASI AIR DAN LIMBAH

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

JURUSAN PARIWISATA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERHOTELAN D4

POLITEKNIK NEGERI MANADO

2015

(2)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karuniaNya sehingga kami selaku kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Seputar Ilmu Kesehatan Masyarakat & sumber-sumber lingkungan terkait sanitasi air dan limbah” untuk menjadi sumber nilai dalam mata kuliah Hygiene & Sanitasi.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami menghanturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing serta yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil.

Dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu kami meminta maaf kepada penilai maupun pembaca. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan di kemudian hari. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca dan khalayak umum. Akhir kata kami ucapkan terima kasih

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah B. Rumusan masalah

C. Tujuan pembuatan makalah

BAB II : PEMBAHASAN

A. Sejarah ilmu kesehatan masyarakat

B. Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia C. Definisi ilmu kesehatan masyarakat

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat E. Sasaran kesehatan masyarakat

F. Sumber-sumber lingkungan terkait sanitasi air dan limbah

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya mereka sudah seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling mereka seperti benda mati, makhluk hidup, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka di asosiasikan dengan hal-hal mistik, seperti wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat di anggap sebagai kutukan dan kemarahan dewata.

(5)

B. RUMUSAN MASALAH

Pada makalah ini akan dibahas mengenai konsep dari kesehatan masyarakat dan lingkungan sanitasi, yaitu antara lain :

- Bagaimana sejarah ilmu kesehatan masyarakat?

- Seperti apa perkembangan ilmu kesehatan masyarakat di Indonesia?

- Apa definisi ilmu kesehatan masyarakat?

- Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat?

- Siapa saja sasaran kesehatan masyarakat?

- Sumber sumber lingkungan terkait sanitasi air dan limbah

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Tujuan yang akan dicapai dalam makalah ini adalah : - Untuk mengetahui sejarah ilmu kesehatan masyarakat

- Untuk mengetahui perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia

- Untuk mengetahui definisi ilmu kesehatan masyarakat

- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat

- Untuk mengetahui sasaran kesehatan masyarakat

- Untuk mengetahui sumber sumber lingkungan terkait sanitasi air dan limbah

(6)

PEMBAHASAN

A. SEJARAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Membicarakan tentang kesehatan masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh mitologi Yunani, yakni Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah ataupun pendidikan apa yang telah ditempuhnya tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan baik.

Higeia, seorang asistennya, yang kemudian diceritakan sebagai isterinya juga telah melakukan upaya-upaya kesehatan. Beda antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan/penanganan masalah kesehatan adalah, Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Sedangkan Higeia mengajarkan pada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”, makanan yang baik daripada dengan pengobatan./pembedahan.

Dari cerita mitos Yunani tersebut, akhirnya muncul 2 aliran atau pendekatan dalam menangani masalah –masalah kesehatan. Kelompok atau aliran pertama cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit) yang selanjutnya disebut pendekatan kuratif (pengobatan). Kelompok ini terdiri dari dokter gigi, psikiater, dan praktisi praktisi lain yang melakukan pengobatan penyakit baik fisik, psikis, mental maupun sosial.

(7)

B. PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA

Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda pada abad ke 16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dimulai dengan adanya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu.

Kolera masuk di Indonesia tahun 1927 dan tahun 1937 terjadi wabah kolera eltor di Indonesia kemudian pada tahun 1948 cacar masuk ke Indonesia melalui Singapura dan mulai berkembang di Indonesia. Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

Namun demikian di bidang kesehatan masyarakat yang lain pada tahun 1807 saat pemerintahan Gubernur Jenderal Deandels, telah dilakukan pelatihan dukun bayi dalam praktek persalinan. Upaya ini di lakukan dalam rangka penurunan angka kematian bayi pada waktu itu.

Akan tetapi upaya ini tidak berlangsung lama karena langkanya tenaga pelatih kebidanan, kemudian pada tahun 1930 dimulai lagi dengan didaftarnya para dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan. Selanjutnya baru pada tahun 1952 pada zaman kemerdekaan peatihan secara cermat dukun bayi tersebut dilaksanakan lagi.

Pada tahun 1851 sekolah dokter jawa didirikan oleh dr. Bosch, kepala pelayanan kesehatan sipil dan militer dan dr. Blekeer di Indonesia. Kemudian sekolah ini terkenal dengan nama STOVIA (School Tot Oplelding Van Indiche Arsten) atau sekolah untuk pendidikan dokter pribumi. Setelah itu pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter yang kedua di Surabaya dengan nama NIAS (Nederland Indische Arsten School).

Pada tahun 1927 STOVIA berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi fakultas kedokteran UI.

(8)

berkembangnya program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana(posyandu).

C. DEFINISI KESEHATAN MASYARAKAT

Sudah banyak para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masyarakat ini. Secara kronologis batasan batasan kesehatan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas sebagai berikut.

Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya upaya untuk mengatasi masalah masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan masyarakat.

Kemudian pada akhir abad ke 18 dengan diketemukannya bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melaui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.

Pada awal abad ke 19 kesehatan masyarakat sudah berkembang dengan baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu upaya integrasi antara ilmu sanitasi dan ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri merupakan integrasi antara ilmu biologi dan ilmu sosial. Dalam perkembangan selanjutnya, kesehatan masyarakat di artikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam pencegahan penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat.

(9)

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk :

- Mencegah timbulnya penyakit - Memperpanjang umur

- Meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha usaha kesehatan masyarakat yang terorganisasi untuk :

 Memperbaiki kesehatan lingkungan

 Pemberantasan penyakit-penyakit infeksi pada masyarakat

 Mendidik masyarakat dalam prinsip prinsip kesehatan perorangan

 Mengkoordinasi tenaga tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan perawatan dan pengobatan dengan sebaik baiknya

 Mengembangkan usaha usaha masyarakat agar dapat mencapai tingkat hidup yang setinggi tingginya sehingga dapat memperbaiki dan memelihara kesehatannya

Dari perkembangan batasan kesehatan masyarakat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, preventif sampai dengan ilmu sosial dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.

Tujuan kesehatan masyarakat adalah agar warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya baik fisik, mental, sosial, serta di harapkan berumur panjang.

D. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MASYARAKAT

(10)

Slogan di atas sangatlah tepat untuk menjadi cerminan perilaku kita sehari hari, karena betapa ruginya kita semua jika dalam keadaan sakit. Waktu produktif kita menjadi berkurang, belum lagi biaya berobat yang semakin mahal menjadi beban bagi keluarga dan sanak saudara kita.

Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu : faktor genetik, faktor pelayanan kesehatan, faktor perilaku masyarakat dan faktor lingkungan.

a. Faktor genetik

Faktor ini paling kecil pengaruhnya bagi kesehatan perorangan atau masyarakat.Pengaruhnya pada status kesehatan perseorangan paling sukar di deteksi dan perlu dilakukan konseling genetik. Untuk kepentingan kesehatan masyarakat atau keluarga faktor genetik perlu mendapatkan perhatian dibidang pencegahan penyakit. Semakin besar penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat dicegah. Akhir akhir ini teknologi kesehatan dan kedokteran semakin maju. Tekonologi dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi tingginya.

b. Faktor pelayanan kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan menjamin kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat.

c. Faktor perilaku masyarakat

(11)

kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Perilaku individu atau kelompok masyarakat yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan timbulnya penyakit. Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat meghindarkan diri kita dari berbagai penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes melitus dan lainlain. Perilaku/kebiasaan mencuci tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti mencret-mencret.

d. Faktor lingkungan.

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan disekitar kita dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit seperti: gatal gatal, infeksi saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam berdarah juga di pengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih, banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah dibersihkan menyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk disekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.

E. SASARAN KESEHATAN MASYARAKAT

(12)

posyandu, kelurga dan masyarkat binaan.sasaran kesehatan masyarakat antara lain :

Keluarga

Keluarga binaan yang mempunyai masalah kesehatan yang tergolong dalam keluarga resiko tinggi, diantaranya adalah :

1. Anggota keluarga yang menderita penyakit menular

2. Keluarga keluarga dengan kondisi sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah

3. Keluarga dengan masalah sanitasi lingkungan yang buruk 4. Keluarga dengan keadaan gizi buruk

5. Keluarga dengan jumlah keluarga yang banyak di luar kemampuan

2. Kelompok ibu ibu yang memiliki anak balita

3. Kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan di

4. Kelompok masyarakat yang ada di berbagai institusi pelayanan kesehatan

Masyarakat

(13)

datang ke institusi pelayanan kesehatan seperti Puskesmas; posyandu yang diberikan penyuluhan kesehatan secara massal

F.SUMBER SUMBER LINGKUNGAN TERKAIT SANITASI AIR DAN LIMBAH

Batasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah pengawasan penyedian air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja. Sedangkan menurut pengertian umum, sanitasi adalah pencegahan penyakit dengan mengurangi atau mengendalikan faktor-faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai penularan penyakit. Pengertian lain dari sanitasi adalah upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang menjadi mata rantai peularan penyakit.

Menurut Entjang (2000) bahwa sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.

Sanitasi lingkungan merupakan upaya pengendalian terhadap faktor faktor lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan atau upaya kesehatan untuk memelihara dan melindungi kebersihan tangan, menyediakan tempat sampah untuk membuang sampah dalam memelihara kebersihan lingkungan, membangun jamban untuk tempat membuang kotoran dalam memelihara kebersihan lingkungan dan menyediakan air minum yang memenuhi syarat.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata atau abstrak, termasuk manusia lainnya serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen elemen yang ada di alam (soemirat,2004)

(14)

- Dapur - Sungai

Sedangkan pengertian limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).

Berdasarkan asalnya limbah di bedakan menjadi dua antara lain :

1. Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami

2. Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui.

Berdasarkan sumbernya limbah terdiri dari :

1. Limbah Pabrik

Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.

2. Limbah Rumah Tangga

(15)

bayam, slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

3. Limbah Industri

(16)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

kesehatan masyarakat adalah upaya upaya untuk mengatasi masalah masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat antara lain : faktor genetik, pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat, dan faktor lingkungan. Sasaran kesehatan masyrakat yaitu keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Batasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah pengawasan penyedian air minum masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah, vektor penyakit, kondisi perumahan, penyediaan dan penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan kerja

limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga)

B. SARAN

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Entjang, indan, 2000, Ilmu kesehatan Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti

http://indonesianpublichealth.blogspot.com/2009/08/sejarah-kesehatan-masyarakat.html

http://veteriner-island.blogspot.com/2009/12/sejarah-kesehatan-masyarakat.html

http://www.iklandisiniaja.com/582/faktor_faktor_yang-mempengaruhi_derajat_kesehatan.html

http://ragil-ws.blogspot.com/2013/04/makalah-sanitasi-dan-kesehatan.html

(18)

Anggota kelompok 1 :

1. Betzy L. Girot

2. Anggreini N.R Labani

3. Conny Y. Katumbal

4. Iesa C. Manoppo

Referensi

Dokumen terkait

Penalaahan usulan program pada sub bab ini menguraikan kajian usulan program dan kegiatan dari masyarakat yang merupakan kegiatan jaring aspirasi masyarakat terkait kebutuhan

Pendidikan yang berlangsung di Sumenep pada akhirnya tidak hanya memberikan keuntungan bagi pihak kolonial, namun juga memberikan pengaruh bagi masyarakat untuk tidak

ISO bekerja sama erat dengan komisi elektronik internasional (IEC) dalam semua masalah standarisasi elektro teknik. Standar ISO 9001–2008 dirumuskan oleh Panitia Teknis PK

Kewenangan yang dimiliki oleh perusahaan inti terintegrasi mulai dari perencanaan, pembuat aturan dan pengambilan keputusan sementara peternak hanya menjadi pihak pelaksana

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat, rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

Pada tanda indeks kedua tangan yang sedang meremukan botol menandakan suatu tindakan bagi pengurangan ruang gerak botol yang setelah diremukan akan menjadi lebih