• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDAHULUAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDAHULUAN INDONESIA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KELAYAKAN

BISNIS

“PENDAHULUAN”

DISUSUN OLEH :

GLEIDYS AUDINA HENGKENG14061104012

CHICILIA CKRISMAST TASIKREDE14061104028

FITRI RAHMADANI14061104120

HARTINA14061104151

(2)

1.1 PENGERTIAN BISNIS

Kata bisnis berasal dari bahasa inggris “busy” yang artinya sibuk sedangkan business artinya kesibukan. Sedangkan dalam arti luas sebagai keseluruhan kegiatan yang direncanakan dan dijalankan oleh perorangan atau kelompok secara teratur dengan cara menciptakan memasarkan barang maupun jasa baik dengan tujuan mencari keuntungan maupun tidak bertujuan mencari keuntungan

Tujuan bisnis dapat dikelompokan :

a. Bisnis yang berorientasi keuntungan (profit oriented)

Bisnis yang didirikan semata – semata bertujuan memperoleh keuntungan untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan serta untuk mengembangkan usaha lebih lanjut contohnya : perusahaan rokok,perusaan pembuatan sepatu dan sejenisnya

b. Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan (non – profit oriented)

Bisnis yang tujuannya untuk kepentingan sosial contohnya : yayasan sosial yatim piatu dll.

Berdasarkan jenis kegiatannya secara umum bisnis dapat dibedakan menjadi empat macam

1. Bisnis ekstratif adalah bisnis yang bergerak dalam penggalian barang-barang tambang

2. Bisnis agraris adalah bisnis bergerak dalam bidang pertanian ,termasuk didalamanya perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan

3. Bisnis industri adalah bisnis yang bergerak dalam bidang pengolahan (manufaktur)

4. Bisnis jasa adalah bisnis yang bergerak dalam penyediaan produk yang tidak berwujud

1.2

PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

(3)

Sedangkan menurut subagyo (2005) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut di laksanakan .

Pengertian studi kelayakan bisnis sering kali membingungkan,hal ini karena baik studi kelayakan bisnis maupun rencana bisnis menganalis beberapa aspek yang sama yaitu aspek hukum, lingkungan, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen dan sumber daya manusia, maupun aspek keuangan. Keduanya pun mempunyai fungsi membantu pengambilan keputusan bisnis

Rencana bisnis atau business plan adalah dokumen tertulis yang mendiskripsikan masa depan bisnis yang akan dimulai yang meliputi apa, bagaimana, siapa, kapan, dan mengapa sebuah bisnis dijalankan.

Business plan pada umumnya terdiri : 1. Tujuan bisnis

2. Stretegi yang digunakan untuk mencapainya

3. Masalah pontesial yang kira-kira akan dihadapi dan cara mengatasinya

4. Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab)

5.

Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan

6.

Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan dan bagaimana mempertahankannya sampai mencapai Break Even Point (BEP)

Table 1.1 perbedaan antara studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis

No

. Faktor pembeda Studi kelayakan bisnis Rencana bisnis

1 Jenis data yangdigunakan Menggunakanestimasi data Menggunakanempiris perusahaan data

2 Sumber data yangdigunakan Data eksternal Data internal

3 Penyusunan

4 Tujuan Menilai kelayakan sebuahide bisnis Membuat rencana bisnisyang akan datang

(4)

Keterkaitan antara studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis dapat diilustrasikan dengan gambar 1.1

Gambar 1.1 keterkaitan antara studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis

Setiap bisnis memerlukan adanya studi kelayakan pada saat memulai usahanya meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda. Intensitas pada penyusunan studi kelayakan bisnis tergantung pada beberapa hal berikut.

a. Besar kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan

Semakin besar dampak yang ditimbulkan dari ide bisnis yang akan dijalankan. Samakin tinggi kecermatan yang diperlukan dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Sebaliknya, semakin kecil dampak yang dapat ditimbulkan dari ide bisnis yang akan dijalankan, semakin rendah tuntutan akan kecermatan dalam menyusun studi kelayakan bisnis.

Rencana

bisnis

Studi kelayaka

n

bisnis

Ide bisnis

(5)

b. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis

Semakin besar tingkat ketidakpastian suatu bisnis, semakin tinggi intensitas dalam menyusun studi kelayak bisnis. Sebaliknya, semakin kecil tingkat ketidakpastian bisnis semakin rendah intensitas dalam kelayak bisnis. Sebaliknya’ semakin kecil investasi yang ditanamkan, semakin sederhana studi kelayakan yang dilakukan.

Studi kelayakan bisnis tidak hanya diperlukan oleh pemrakarsa bisnis atau pelaku bisnis tetapi juga diperlukan oleh beberapa pihak lain. Berikut pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingan.

a. Pelaku bisnis/manajemen perusahaan

Pihak pelaku bisnis/manajemen perusahaan memerlukan studi kelayakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan untuk melanjutkan ide bisnis atau tidak. Jika berdasarkan hasil studi kelayakan suatu ide bisnis dinyatakan layak dilaksanakan maka pelaku bisnis/manajemen akan mejalankan ide bisnis tersebut untuk mengembangkan usahanya.

b. Investor

Pihak investor memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan apakah akan ikut menamankan modal pada suatu bisnis atau tidak. Jika berdasarkan hasil studi klayakan suatu ide bisnis dinyatakan layak dilaksanakan maka investor akan menanamkan modalnya dengan harapan memperoleh keuntungan dari investasi yang akan ditanamkan, demikian pula sebaliknya.

c. Kreditor

(6)

d. Pemerintah

Pihak pemerintah memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan apakah memberikan izin terhadap suatu bisnis atau tidak. Jika berdasarkan hasil studi kelayakan suatu ide bisnis dinyatakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memberikan kesempatan kerja, mengoptimalkan sumber daya yang ada, dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka pemerintah akan memberikan izin. Sebaliknya jika suatu bisnis memiliki dampak negative yang lebih besar dibandingkan manfaatnya maka pemerintah tidak akan memberikan izin atas ide bisnis yang diajukan.

e. Masyarakat

Masyarakat memerlukan studi kelayakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, apakah mendukung suatu bisnis atau tidak. Jika berdasarkan hasil studi kelayakan suatu ide bisnis dinyatakan akan memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap masyarakat dibandingkan dampak negatifnya maka masyarakat kan mendukung ide bisnis tersebut. Namun jika studi kelayakan menyatakan bahwa suatu ide bisnis akan memberikan dampak negative yang lebih besar terhadap masyarakat dibandingkan dengan dampak positifnya maka masyarakat akan menolak ide bisnis tersebut.

1.3 LANGKAH – LANGKAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

(7)

Gambar 1.2 langkah – langkah studi kelayakan bisnis

Keterangan :

a. Penemuan ide bisnis

Tahap penemuan ide merupakan tahap seseorang menemukan sebuah ide bisnis. Ide bisnis muncul karena peluang bisnis yang dipandang mamiliki prospek yang baik terlihat.penemuan ide bisnis ini dapat bersumber dari bacaan, hasil pengamatan, informasi dari orang lain, media masa, maupun berdasarkan pengalaman.

b. Melakukan studi pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran umum peluang bisnis dari ide bisnis yang akan dijalankan, termasuk di dalamnya prospek dan kendala yang dapat muncul dari bisni yang akan dilakukan. Jika berdasarkan studi pendahuluan suatu ide bisnis yang akan dijlankan memiliki kendala yang besar dan kurang prospek maka penyusunan studi kelayakan yang lebih mendalam tidak perlu dilakukan. Sebaliknya, jika berdasarkan studi pendahuluan sebuah ide bisnis memiliki prospek yang baik dan pelaku bisnis memilikikayakinan

(8)

untuk mengatai kendala yang mungkin muncul maka proses dilanjutkan dengan tahap berikutnya.

c. Membuat desain studi kelayakan.

Setelah gamaran umum tentang peluang bisnis dari ide yang akan dijalankan diperoleh, langkah selanjutnya adalah membuat desain studi kelayakan yang meliputi penentuan aspek-aspek yang akan diteliti, responden, teknik pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat analisis data, penyusunan anggaran untuk melakukan studi kelayakan sampai dengan penentuan desain laporan akhir

d. Pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, maupun kuesioner, sedangkan sumber data dapat berupa data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data seringkali merupakan pekerjaan yang paling memerlukan waktu dan biaya yang besar untuk penyusunan studi kelayakan bisnis sehingga proses pengumpulan data harus didesain sebaik mungkin.

e. Analisis dan interpretasi data

Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif maupun kuantitatif. Analisi kualitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan berupa data kualitatif (judgement). Sedangka analisis kuantitatif dilakukan jika data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif.

f. Menarik kesimpulan dan rekomendasi

Kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data untuk memutuskan suatu ide bisnis layak atau tidak layak berdasarkan setiap aspek yang diteliti. Sedangkan rekomendasi memberikan arahan petunjuk tentang tindak lanjut ide bisnis yang akan dijalankan serta memberikan catatan-catatan jika ide bisnis tersebut akan dilaksanakan.

g. Penyusunan laporan studi kelayakan bisnis

(9)

Kegiatan penyusunan studi kelayakan bisnis tidak hanya dilakukan pada saat ada ide untuk merintis bisnis yang benar-benar baru, tetapi studi kelayakan bisnis juga diperlukan ketika pelaku bisnis akan melakukan hal-hal berikut.

a. Merintis usaha baru

Ketika seorang pelaku bisnis akan merintis usaha baru, studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengetahui apakah usaha yang akan dirintis layak atau tidak untuk dijalankan.

b. Mengembangkan usaha yang sudah ada

Ketika seorang pelaku bisnis akan mengembangkan usaha, studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengetahui apakah ide pegembangan bisnis layak atau tidak untuk dijalankan.

c. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan Seringkali investor dan pelaku bisnis dihdapkan pada masalah untuk menentukan pilihan jenis bisnis atau investasi/proyek karena terbatas biaya atau investasi. Agar pilihan investasi dapat optimal maka diperlukan adanya studi kelayakan bisnis untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif investasi yang ada.

1.4 ASPEK – ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS

Untuk memperoleh kesimpulan yang kuat tentang dijalankan atau tidaknya sebuah ide bisnis, studi kelayakan bisnis yang mendalam perlu dilakukan pada beberapa aspek kelayakan bisnis yaitu:

a. Aspek hukum

(10)

b. Aspek lingkungan

Aspek lingkungan menganalisa kesesuaian lingkungan sekitar (baik lingkungan operasional, lingkungan dekat, dan lingkungan jauh) dengan ide bisnis yang akan dijalankan. Dalam aspek ini dampak bisnis bagi lingkungan juga dianalisis.

c. Aspek pasar dan pemasaran

Aspek pasar menganalisis potensi pasar, intensitas persaingan, market share yang dapat dicapai, serta menganalisi strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk mencapai market share yang diharapkan.

d. Aspek teknis dan teknologi

Aspek teknis menganalisis kesiapan teknis dan ketersedian teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.

e. Aspek manajemen dan sumber daya manusia

Aspek manajemen dan sumber daya manusia menganalisis tahap-tahap pelaksanaan bisnis dan kesiapan tenaga kerja, baik tenaga keja kasar maupun tenaga kerja terampil yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.

f. Aspek keuangan

Aspek keuangan menganalisis besarnya biaya investasi dan modal kerja serta tingkat pengembalian investasi dari bisnis yang akan dijalankan.

(11)

Gambar 1.3 keterkaitan Antar aspek dalam studi kelayakan bisnis

Berdasarkan gambar tersebut aspek pasar dan pemasaran memiliki keterkaitan dengan nilai proyeksi penjualan, sedangkan aspek hukum, lingkungan, teknis dan teknologis, dan aspek manajemen dan sumber daya manusia memiliki keterkaitan dengan proyeksi biaya pada laporan laba rugi perusahaan. Proyeksi penjualan dikurangi dengan proyeksi biaya akan menghasilkan proyeksi laba/rugi. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat bersumber dari utang dan modal sendiri sehingga besarnya biaya akan berpengaruh pada sisi pasiva dalam proyeksi neraca perusahaan.

(12)

1.5

BIDANG ILMU YANG TERKAIT DENGAN STUDI KELAYAKAN

BISNIS

Keahlian di berbagai disiplin ilmu diperlukan untuk dapat melakukan studi kelayakan bisnis. Oleh karena itu, penyelesaian studi kelayakan bisnis yang kompleks seringkali melibatnya banyak ahli dari berbagai latar belakang ilmu yang berbeda untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat. Beberapa bidang ilmu yang memiliki keterkaitan dengan penyusunan studi kelayakan bisnis adalah sebagai berikut.

(13)

Keterangan :

a. Hukum Bisnis

Pengetahuan tentang hukum bisnis memiliki peranan yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek bisnis. Hukum Bisnis membahas ketentuan – ketentuan hukum dalam menjalankan bisnis, termasuk di dalamnya kontrak perjanjian yang berkaitan dengan bisnis.

b. Sosiologi dan Lingkungan

Pengetahuan tentang sosiologi memiliki peranan yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek sosial. Sosiologi mempelajari perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, sedangkan ilmu lingkungan penting perananya untuk melakukan analisis kelayakan dampak bisnis terhadap lingkungan fsik.

c. Manajemen Pemasaran

Pengetahuan tentang manajemen pemasaran diperlukan untuk melakukan analisis pada aspek pemasaran. Manajemen pemasaran membahas perhitungan potensi pasar, penentuan harga, pemilihan saluran distribusi, pemilihan sarana promosi, penentuan produk, dan analisis persaingan.

d. Manajemen operasional dan operational research

Pengetahuan tentang manajemen operasional dan operational research memiliki peranan yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek teknis. Manajemen operasional dan

operational research membahas jalur kritis penyelesaian proyek, penentuan layout, pemilihan lokasi, pengaturan persediaan, dan penentuan pola prouksi.

e. Manajemen sumber daya manusia

Pengetahuan manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk melakukan analisis kondisi sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia membahas perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi, pengembangan, dan pemberhentian karyawan.

(14)

Pengetahuan tentang manajemen keuangan dan akuntansi diperlukan untuk melakukan analisis pada aspek keuangan. Manajemen keuangan membahas bagaimana mendapatkan sumber dana yang murah dan menggunakannya secara efsien, sedangkan akuntansi membahas tentang pelaporan keuangan perusahaan.

g. Metodologi penelitian, statistika, dan komputer

Pengetahuan tentang metodologi penelitian, statistika, dan komputer diperlukan untuk menunjang proses penelitian pada semua aspek studi kelayakan bisnis. Pengetahuan tentang metodologi penelitian memberikan pemahaman untuk melakukan proses penelititan secara baik dan benar. Pengetahuan statistika memiliki peranan dalam melakukan analisis data, sedangkan pengetahuan komputer sangat penting dalam membantu analisis data dan penyusunan laporan.

1.6 ETIKA PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Studi kelayakan bisnis pada umumnya melibatkan pihak penyusun studi kelayakan bisnis dengan pihak sponsor. Agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan maka etika dalam penyusunan studi kelayakan bisnis diperlukan. Etika merupakan norma atau standar perilaku yang digunakan sebagai petunjuk bagi perilaku pihak – pihak yang terlibat dalam proses penyusunan studi kelayakan bisnis dan hubungan dengan orang lain. Tujuannya adalah agar tidak ada pihak – pihak yang merasa dirugikan sehubungan dengan kegiatan penyusunan studi kelayakan bisnis yang dilakukan.

a. Etika penyusun studi kelayakan terhadap sponsor

 Jika sponsor meminta agar pihaknya dirahasiakan, bahwa mereka telah mensponsori sebuah studi kelayakan bisnis, maka penyusun studi kelayakan bisnis harus menjaga kerahasiaanya. Hal ini dimaksudkan agar hasil studi kelayakan bisnis benar – benar dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya tanpa adanya tendensi tertentu dari para responden. Kadang – kadang sponsor meminta bantuan penyusunan studi kelayakan bisnis independen dengan tujuannya agar kerahasiaannya dapat terjamin sehingga hasilnya tidak bias.

(15)

menjaga kerahasiaannya atau tidak memberikan data atau hasil studi kelayakan kepada pihak lain tanpa seizin sponsor.

 Penyusun studi kelayakan bisnis harus dapat memberikan hasil studi kelayakan yang berkualitas sesuai dengan besarnya biaya yang diberikan oleh sponsor. Sponsor bersedia membiayai suatu studi kelayakan bisnis tentunya dengan harapan mendapatkan hasil studi kelayakan yang baik sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis. Jangan memanipulasi hasil studi kelayakan bisnis dengan tujuan menyenangkan sponsor.

 Penyusun studi kelayakan bisnis harus dapat menyelesaikan penyusunan studi kelayakan bisnis sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan. Biasanya kesepakatan penyusunan studi kelayakan bisnis berisi biaya studi kelayakan bisnis, waktu penyelesaian studi kelayakan bisnis, jumlah eksemplar laporan studi kelayaan bisnis, dan kesepakatan lain.

b. Etika sponsor terhadap penyusun studi kelayakan bisnis

 Sponsor harus membayar biaya studi kelayakan bisnis sesuai dengan kesepakatan, baik jumlah maupun waktu pembayarannya.

(16)

Soal

1. Asal kata bisnis berasal dari bahasa apa?

a.indonesia d.inggris

b.jerman e.jepang

c.amerika

jawaban : D

2. Berdasarkan definisi ,tujuan bisnis dapat dikelompokan menjadi berapa bagian

a. 2 d. 5

b. 4 e. 7

c. 3

Jawaban : A

3. Contoh dari bisnis ekstratif

a. Pertambangan minyak,pabrik pakain b. Pabrik pakaian ,pabrik baja

c. Pertambangan mas,pertambangan minyak d. Kantor akuntan,rumah sakit

e. Semua a,b,c benar

Jawaban : C

4. Bisnis yang bergerak dalam penyedian produk tidak berwujud pengertian dari a. Bisnis industry d.bisnis agraris

b. Bisnis jasa e. bisnis barang c. Bisnis ekstratif

(17)

5. Penelitian mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan adalah pengertian studi kelayakan bisnis dari

a.suyanto d.yusuf ahmad

b.subagyo e.Michael G. Tearney

c.susilo

Jawaban : B

6. Dokumen yang tertulis yang mendeskripsikan masa depan bisnis yang akan dimulai adalah pengertian dari

a.tujuan bisnis d.business plan

b.strategi bisnis e.studi kelayakan bisnis c.manfaat bisnis

Jawaban : D

7. Factor pembedaan antara studi kelayakan bisnis dan rencana bisnis a. Tujuan bisnis

b. Waktu c. Biaya

d. Sumber daya yang digunakan e. Semua a,b,c,d benar

Jawaban : E

8. Intensitas pada penyusunan studi kelayakan bisnis tergantung pada beberapa hal yaitu a. Besar kecilnya tingkat kepastian bisnis

b. Besar kecilnya dampak yang ditimbulkan c. Banyak sedikitnya investasi yang diperlukan d. Banyaknya peluang yang di timbulkan e. A, b, c benar

Jawaban : E

9. Ada berapa langkah –langkah dalam penyusunan studi kelayakan bisnis

a. 5 d.8

b. 6 e.9

c. 7

(18)

10. Memperoleh gambaran umum peluang bisnis dari ide bisnis yang akan dijalankan termasuk

11. Dibawah ini yang tidak termasuk aspek-aspek studi kelayakan bisnis adalah a. Aspek keungan d. aspek pemerintahan

b. Aspek pemasaran e. aspek sumberdaya manusia dan manajemen c. Aspek lingkungan

Jawaban : D

12. Menganalisis tahap –tahap pelaksanaan bisnis dan kesiapan tenaga kerja ,baik tenaga kerja kasar maupun terampil yang diperlukan untuke menjalakan kan bisnis bagian dari aspek

a. Aspek pasar dan pemasaran b. Aspek keuangan

c. Aspek sumber daya dan manajemen d. Aspek hukum

e. Aspek teknologi

Jawaban : C

13. Bidang ilmu yang memiliki keterkaitan dengan penyusun studi kelayakan bisnis adalah a. Aspek hukum dan hukum bisnis

b. Aspek keungan dan manajemen pemasaran c. Aspek manajemen dan aspek teknologi d. Aspek lingkungan dan aspek sdm

e. Aspek keungan akuntansi dan aspek lingkungan

Jawaban : A

14. Proyeksi penjualan akan berkaitan dengan

a. Proyeksi biaya d. proyeksi aliran kas bersih b. Proyeksi kas keluar e. proyeksi utang

c. Proyeksi kas masuk

Jawaban : C

(19)

a. Menetukan laba

b. Melakukan analisi kelayakan pada aspek keuangan c. Menentukan apa ada kerugian

d. Menentukan gaji kariawan e. Menentukan pendapatan

Jawaban : B

16. Agar tidak adanya pihak –pihak yang merasa dirugikan sehubungan dengan kegiatan penyusunan studi kelayaka bisnis, yakni tujuan dari…

a. Bisnis plan b. Struktur bisnis c. Strategi bisnis

d. Studi kelayakan bisnis

e. Etika penyusun studi kelayakan bisnis

Jawaban : E

17. Etika penyusun studi kelayakan terhadap sponsor terdiri dari berapa bagian

a. 3 d. 6

b. 4 e. 5

c. 2

Jawaban : B

18. Membahas ketentuan-ketentuan hukum dalam menjalankan bisnis termasuk aspek a. Hukum bisnis d. metodolegi penelitian

b. Manajemen pemasaran e.manajemen akuntansi c. Manajemen sumber daya

Jawaban : A

19. Pihak –pihak yang membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingan a. Investor

20. Rencana bisnis atau bisnis plan biasanya digunakan oleh pihak a. Pemerintah d. investor

(20)

c. Wiraswastawan

Gambar

Table 1.1 perbedaan antara studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis
Gambar 1.1 keterkaitan antara studi kelayakan bisnis dengan rencana bisnis
Gambar 1.2 langkah – langkah studi kelayakan bisnis
Gambar 1.3 keterkaitan Antar aspek dalam studi kelayakan bisnis
+2

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, rentang konsumen dari produk ikan hiu di tingkat akhir ( end consumer ) sangatlah luas, sehingga pendekatan yang terlalu spesifik bukan merupakan cara

sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek-objek; orang-orang dalam.. organisasi yang berusaha mencapai tujuan bersama’. Organisasi mempunyai karakteristik yaitu

Pokja Pengadaan Barang/Jasa PPN Ambon ULP Ditjen PT TA 2016 akan melaksanakan Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi (seleksi ulang) untuk paket

In this application we include: age difference between partners, an indicator for whether they attend the same education, characteristics of the income residuals for the

Melihat adanya kelemahan dan permasalahan dalam pengolahan data penggajian, pencarian data penggajian dan pembuatan laporan penggajian pegawai pada Dinas Tenaga

Pada hari ini, Senin tanggal Empat Belas bulan Mei tahun Dua Ribu Dua Belas, telah diadakan Pembukaan Dokumen Penawaran untuk Pengadaan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan

Permainan ini serupa dengan permainan monopoli pertama-tama pemain akan dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 3-4 orang, langkah awal dari permainan ini

Pada acara tersebut diminta kepada saudara untuk menunjukan dokumen yang asli seperti pada saat pemasukan dokumen penawaran, acara pembuktian kualifikasi/ klarifikasi akan