• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen operasi dan produksi (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen operasi dan produksi (2)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL DAN PRODUKSI

OLEH :

BAGASKARA ZULKARNAEN (15.05.51.0120)

RIA HANDAYANI (15.05.51.0077)

YUNA EKA ARSANTI (15.05.51.0079)

NIRA WIDI PAMULA (15.05.51.0090)

WIWID WIJAYANTI (15.05.51.0117)

B1-MANAJEMEN

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Manajemen Operasional

Harapan kami sebagai pembuat makalah ini agar makalah ini dapat memenuhi tugas, serta bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan seperjuangan dalam mengisi dan menambah sedikit pengetahuan tentang Menejemen Operasi dan Produksi

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Makalah Mata Kuliah Menejemen Operasional

Demikian kata pengatar ini kami buat, semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(4)

Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu:

1) Perencanaan Sistem Produksi. Perencanaan Sistem Produksi ini meliputi Perencanaan Produk, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout Pabrik, Perencanaan Lingkungan Kerja, Perencanaan Standar Produksi.

2) Sistem Pengendalian Produksi. Meliputi pengendalian proses produksi, bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan.

3) Sistem Informasi Produksi. Aspek ini meliputi struktur organisasi, Produksi atas dasar pesanan, Mass Production. Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan dengan baik perlu planning, organizing, directing, coordinating, controlling (Management Process).

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Manajemen Operasi? 2. Apa itu Manajemen Produksi?

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN OPERASI

Istilah "Operasi" (Operations) dalam Production/Operations Management diartikan sebagai kumpulan dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa. Sedangkan "Production" diartikan sebagai proses konversi sumber-sumber yang dimiliki perusahaan menjadi output. Selanjutnya, istilah "Management" diartikan sebagai pengelolaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Dengan demikian, Production/Operations Management didefinisikan sebagai pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian) semua kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang dan jasa (James R Evan, Applied Production and Operations Management).

Menurut Richard B Chase dalam bukunya Production and Operation Management; Manufacture and Service, 1998, manajemen operasi (MO) didefinisikan sebagai disain, operasi dan perbaikan sistem produksi yang bertujuan menciptakan barang dan jasa utama perusahaan. Sama halnya dengan pemasaran dan keuangan, manajemen operasi merupakan bidang fungsional yang memiliki tanggung jawab sebagai manajemen lini dalam struktur organisasi bisnis. Ini penting karena manajemen operasi sering kali dicampur-adukkan dengan Riset Operasi atau Manajemen Sain (Operation Research-OR/ Management Science-MS) serta Industrial Engineering (IE).

(6)

produksi dan proses produksi. Sedang menurut Sukanto, manajemen produksi/ operasi Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.

Dalam perencanaan manajemen produksi/operasi, perencanaan hingga pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kalsifikasi hirarkhis (Hierarchical Classifications). Artinya, perencanaan dan keputusan ditempatkan pada tiga kategori yakni: a) Keputusan dan Rencana Strategik

Pada tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi seperti misalnya, penentuan product line, distribution and marketing channel, new plant and warehouse dll.

b) Keputusan dan Rencana Taktis

Merupakan keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait penyusunan skedul operasi, alokasi dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat produksi , penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, penentuan perlu tidaknya lembur, penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.

c) Keputusan dan Rencana Operasional

Merupakan keputusan jangka pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan yang harus dilakukan hari ini atau minggu ini, menentukan siapa melakukan tugas apa, menentukan tugas-tugas apa yang harus diprioritaskan. Perencanaan dan keputusan operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir yang mencakup perencanan dan keputusan tugas-tugas rutin sehari-hari, nisalnya penjadualan karyawan dan peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan melakukan tindakan-tindakan penyesuaian bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian mesin, pengawasan terhadap kualitas produksi.

(7)

B. MANAJEMEN PRODUKSI

Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran atau output. Dalam arti sempit produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang, komponen penunjang.

Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai “menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan lingkungan” atau bila kita artikan secara konvensional, produksi adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada. Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun yang dapat menciptakan benda. Oleh karenanya dalam pengertian ahli ekonomi, yang dapat dikerjakan manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna, disebut “dihasilkan”. Produksi bisa ditilik dari dua aspek; kajian positif terhadap hukum-hukum benda dan hukum-hukum ekonomi yang menentukan fungsi produksi, dan kajian normatif yang membahas dorongan-dorongan dan tujuan produksi. Pembahasan mengenai nilai, norma, dan etika dalam produksi termasuk kedalam aspek normative yang banyak dikaji oleh para ahli teori social.

1. Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat juga berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang di hasilkan, peran manajemen produksi terasa sangat semakin penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk mengakinatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persediaan.

Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu:

 Adanya orang yang lebih dari satu

 Adanya tujuan yang ingin dicapai

(8)

C. FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia, modal dan kewirausahaan.

a. Sumberdaya Alam

Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat

dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:

– Tanah, tumbuhan, hewan. – Udara, sinar matahari, hujan.

– Bahan tambang, dan lain sebagainya.

Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.

b. Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)

Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang.

Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:

a). Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal.

Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.

b). Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman.

Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi.

c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.

(9)

c. Sumberdaya Modal

Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.

Modal dapat dibedakan menurut: 1) Kegunaan dalam proses produksi.

a) Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses produksi.

Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.

b) Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi.

Contoh: bahan baku, bahan pembantu. 2) Bentuk Modal

a) Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.

Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.

b) Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai nilai dalam perusahaan.

Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.

d. Sumberdaya Pengusaha

Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan

mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.

Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk mengatur dan

(10)

2. Perkembangan Manajemen Produksi

Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia menghuni bumi ini. Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di tulis tahun 1300 sebelum masehi menunjukan bahwa organisasi dan administrasi negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman kuno.

Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari manajemen itu mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing. Manajemen produksi termasuk ke dalam bidang manajemen yang mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi berkembang mengikuti perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan.

Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu:

 Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

 Revolusi industri

 Perkembangan alat dan teknologi

 Perkembangan ilmu dan metode kerja

3. Proses Produksi

Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:

a. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian: · Proses produksi terus menerus (Continuous production) · Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production) b. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:

(11)

4. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: 1) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.

2) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko. 3) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.

4) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangandengan keadaan lain

5. Ruang Lingkup Manajemen Produksi 1) Perencanaan sistem produksi.

2) Perencanaan produksi. 3) Perencanaan lokasi produksi.

4) Perencanaan letak fasilitas produksi. 5) Perencanaan lingkungan kerja. 6) Perencanaan standar produksi.

Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen produksi: 1) Manajemen merupakan salah satu fungsi utama. 1) Harus dengan mempelajari manajemen produksi.

2) Karena manajemen produksi merupakan bagian dari organisasi.

D. FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:

a. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs).

b. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

c. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau tertentu.

(12)

Sistem Produksi dan Operasi

Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.

Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.

(13)

Kesimpulan

Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang sistematik dalam melihat proses-proses dalam organisasi dan agar kita memahami apa yang dikerjakan manajer operasi sehingga dengan cermat dapat meningkatkan peluang keuntungan dan pelayanan dalam masyarakat serta mampu mengorganisasikan diri pada perusahaan yang produktif. Bahwa sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana aktivitas Manajemen Operasi berjalan agar kita memahami apa yang dikerjakan manajer operasi sehingga dengan cermat dapat meningkatkan peluang keuntungan dan pelayanan dalam masyarakat serta mampu mengorganisasikan diri pada perusahaan yang produktif.

Manajemen Produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Unsur Manajemen terdiri dari ; perencanaan, pelaksanaan, pengawasan.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persepsi risiko dan pengendalian terhadap aspek-aspek keamanan pangan dalam penyediaan makanan pada saat memasak sendiri maupun jajan

Berdasarkan latar belakang ini penulis tertarik meneliti lebih jauh upaya menyembuhkan penderita narkoba dengan menggunakan Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah dengan

[r]

Karena narkotika termasuk dalam suatu kejahatan yang serius dan terbilang cukup sulit pengungkapannya, Maka penggunaan teknik pembelian terselubung dan penyerahan di bawah

Hubungan antara praktik laboratorium maternitas ANC dengan kesiapan praktik ke rumah sakit pada mahasiswa prodi S1 Keperawatan tingkat IV di STIKes Ganesha Husada

2.2.1.2 Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) 2.1 Legal framework and fiscal regime Poin C.1 2.2.1.3 Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak

kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman pra-sejarah hingga saat ini, kearifan lokal merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan alam

Dalam kerangka mendapatkan berbagai potensi, peluang, hambatan dan tantangan dalam pengembangan agroindustri UMKM di Provinsi Jambi, dilakukan survai pada