• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATA KULIAH KEPUTUSAN POLITIK DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MATA KULIAH KEPUTUSAN POLITIK DAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH KEPUTUSAN POLITIK DAN ADMINISTRASI HASIL REVIEW DAN ANALISIS MENGENAI AGENDA SETTING

Disusun oleh :

Aditya Hutomo 1106086456

Indria Nurhakim 110608286

Merina Anindita 110608531

Nauval Nursyarif

Nur Ilhami

Siti Mawaddah 1106086235

DEPOK, NOVEMBER 2013

(2)

DATA PUBLIKASI:

Judul : Analysis In The Policy Process – Agenda Setting. Penulis : Joseph Stewart Jr,

I. POKOK PIKIRAN

1. Menjelaskan konsep, tipe, jenis, proses pembuatan agenda setting 2. Menjelaskan perspektif agenda setting

3. Studi kasus

II. PEMBAHASAN

Dalam buku Analysis In The Policy Process, Joseph H Stewart Jr. menjelaskan agenda setting sebagai daftar dari subjek atau permasalahan yang dimiliki pemerintah, yang membutuhkan perhatian khusus kapanpun waktunya. Sedangkan Cobb dan Elder dalam Stewart mendefinisikan agenda setting sebagai suatu perangkat kontroversi politik yang terdapat dalam jangkauan fokus legitimasi yang pantas mendapat perhatian dari pemerintah; suatu perangkat yang diatur untuk mendapat perhatian yang aktif dan serius oleh badan pembuat kebijakan.

Proses agenda setting sendiri, berdasarkan penuturan Barbara Nelson yaitu kondisi dimana pegawai pelayan publik mempelajari suatu permasalahan baru, lalu memutuskan untuk memberi perhatian kepada permasalahan tersebut secara personal, dan kemudian menggerakkan organisasi mereka untuk menanggapi permsalahan tersebut.

Stewart mengungkapkan bahwa terdapat enam faktor yang menjadi sebab isu dapat masuk ke dalam agenda pembuatan kebijakan, yaitu: 1) Isu tersebut telah mencapai proporsi krisis dan tidak dapat diabaikan lagi; 2) Isu telah meraih kekhususan tertentu, dimana isu tersebut menunjukkan dan terkesan sebagai isu yang besar; 3) Isu tersebut berkaitan dengan aspek penyuaraan terhadap kasus tertentu, atau menarik perhatian media dari sudut pandang ketertarikan sebagai manusia; 4) Isu tersebut memiliki dampak yang luas, sehingga harus ditempatkan dalam agenda; 5) Isu menimbulkan pertanyaan yang terkait dengan kekuasaan dan legitimasi dalam masyarakat; 6) Isu tersebut fashionable (sulit dijelaskan, tetapi mudah dirasakan kehadirannya) sehingga menarik perhatian.

Tipe Agenda

(3)

untuk diambil tindakan penyelesaian atau sedang diselesaikan oleh pemerintah. Sedangkan agenda institusi mengarah pada agenda publik atau pemerintah dimana isu yang terkait merupakan isu yang di pertimbangkan oleh masa publik.

Jenis Isu

Stewart mengungkapkan bahwa terdapat 6 tipe isu, yaitu 1) Subject issue adalah isu yang terjadi secara luas, contoh: polusi udara, polusi air, dan masalah kesehatan; 2) Project issue adalah isu yang berkaitan dengan proyek atau tempat tertentu, contoh: isu korupsi pembangunan stadion Hambalang; 3) New issue adalah isu baru yang muncul, contoh: isu spionase Amerika terhadap negara dunia; 4) Cyclical issue adalah isu yang terjadi segara terus menerus/reguler, contoh: isu anggaran belanja; 5) Recurrent issue adalah isu yang muncul kembali akibat kegagalan pilihan kebijakan sebelumnya, contoh: isu kesejahteraan penduduk; 6) Policy issue adalah isu berkaitan perundang-undangan yang dibuat secara khusus, contoh:.

Berdasarkan buku “Pengantar Analisis Kebijakan Publik” karya William M Dunn menjelaskan bahwa isu kebijakan dapat diklasifikasikan sesuai hirarki dari tipe, yaitu utama, sekunder, fungsional dan minor. Isu-isu utama secara khusus ditemui pada tingkat pemerintah tertinggi di dalam atau di antara jurisdiksi atau wewenang federal, negara bagian dan lokal dan di tingkat organisasi tertinggi baik nasional maupun provinsi. Biasanya merupakan pertanyaan mengenai misi organisasi. Misalnya saja mengenai isu mengatasi kemiskinan dari departemen kesehatan dan pendidikan

Isu sekunder Terdapat di tingkat program dari badan-badan di tingkat nasional dan lokal. Dapat berupa satuan prioritas program atau kelompok target. Contoh: isu bagaimana mendefinisikan ‘keluarga miskin’. Sebaliknya isu-isu fungsional biasanya terdapat di tingkat program atau proyek dan memasukan pertanyaan seperti anggaran, keuangan dan usaha untuk memperolehnya, Contoh: pertanyaan tentang budgeting. Terakhir isu-isu minor yang biasanya ditemukan paling sering pada tingkat proyek-proyek yang spesifik, contoh: isu tentang staffing (personalia), upah, waktu, libur, dan prosedur serta pelaksanaan standar.

Proses Agenda Setting

(4)

buku ini Stewart menjelaskan gerakan dari suatu masalah dari agenda sistemik terhadap agenda formal atau institusional. Semakin besar suatu isu maka akan mencapai status pada agenda sistemik dan kemudian pindah ke agenda formal atau institusional. Pada dasarnya, proses ini akan terjadi bila suatu masalah memiliki beberapa karakteristik, seperti spesifisitas, signifikansi sosial, relevansi temporal, kompleksitas, dan kategoris diutamakan.

Spesifisitas mengacu pada seberapa abstrak atau konkret masalah didefinisikan. Semakin luas masalah didefinisikan, semakin besar kemungkinan bahwa masalah ini akan tetap pada agenda institusional. Signifikansi sosial mengacu pada apakah masalah adalah khas bagi pihak yang bersengketa langsung atau memiliki makna yang lebih umum. Relevansi temporal mencerminkan sejauh mana masalah memiliki jangka pendek yang terperinci. Jika masalah mengandung implikasi untuk pengelolaan masalah yang melampaui pelaksanaan kegiatan program saat ini, maka masalah memiliki kemungkinan lebih besar yang tersisa dalam agenda institusional. Untuk masalah yang harus dipertimbangkan temporal yang relevan, mereka harus memiliki efek potensial pada generasi mendatang. Kompleksitas mengacu pada bagaimana suatu masalah yang digambarkan sepanjang kontinum dari sangat kompleks ke sederhana dan mudah dipahami. Semakin sedikit kompleksitas, semakin besar kemungkinan masalah akan tetap pada agenda institusional. Akhirnya, kategoris diutamakan mengacu pada sejauh mana suatu masalah adalah masalah rutin dengan kronologis yang jelas, karena semakin banyak masalah didefinisikan sebagai kurang kronologis yang jelas, semakin besar kemungkinan bahwa masalah ini akan tetap pada agenda institusional.

Sedangkan pada bahan bacaan lain karyal “Dunn, karakteristik utama masalah-masalah dalam kebijakan adalah Pertama, saling ketergantungan dari masalah kebijakan yaitu dalam kenyataan masalah kebijakan merupakan kesatuan yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari seluruh sistem masalah yang paling baik diterangkan sebagai messes, yaitu suatu sistem kondisi eksternal yang menghasilkan ketidakpuasan diantara segmen masyarakat yang berbeda. Sistem masalah yang saling tergantung mengharuskan suatu pendekatan holistik, suatu pendekatan yang memandang bagian-bagian sebagai tak terpisahkan dari keseluruhan sistem yang mengikatnya.

(5)

mentransformasikan pengalaman ke dalam penilaian manusia. Ketiga, Sifat bantuan dari masalah yaitu masalah tidak berada di luar individu dan kelompok yang mendefinisikan, yang berarti bahwa tidak ada keadaan masyarakat yang alamiah dimana apa yang ada dalam masyarakat tersebut dengan sendirinya merupakan masalah kebijakan. Keempat, Dinamika masalah kebijakan dimana terdapat banyak solusi untuk suatu masalah sebagaimana terdapat banyak definisi terhadap masalah tersebut.

Setelah adanya proses agenda sistematis dalam isu kebijakan baru masuk ke agenda institutional. Menurut Cobb dan Elder, tiga prasyarat yang dianggap diperlukan untuk masalah dalam memperoleh status dalam agenda sistemik: (1) perhatian luas atau setidaknya kesadaran akan masalah ini, (2) menjadi perhatian bersama dari sebagian ukuran dari masyarakat bahwa beberapa jenis tindakan yang diperlukan menjadi obat masalah ini, dan (3) persepsi bersama bahwa masalah ini merupakan masalah yang tepat untuk beberapa satuan pemerintah dan jatuh dalam batas-batas kewenangannya. Sedangkan proses agenda setting terdiri dari tiga tahap menurut Davies, (1) inisiasi, (2) difusi, dan (3) pengolahan. Pada tahap inisiasi, masalah publik menciptakan permintaan untuk tindakan. Pada tahap difusi, tuntutan ini dialihkan ke isu-isu bagi pemerintah. Pada tahap pengolahan, masalah diubah menjadi agenda. Davies juga berpendapat bahwa banyak isu yang dimulai dalam pemerintah sendiri daripada asumsi umum bahwa masalah muncul dalam masyarakat umum dan bekerja dengan cara mereka ke dalam agenda pemerintah.

Cobb, Ross, dan Ross dalam Stewart mengidentifikasi tiga model yang berbeda dari agenda setting. Model pertama adalah model inisiatif luar, yang sangat mirip dengan model asli diusulkan oleh Cobb dan Elder. Model kedua mereka adalah model mobilisasi, dimana isu-isu tersebut dimulai di dalam pemerintahan dan status agenda akhirnya tercapai. Model kedua ini mirip dengan yang disarankan earlierby Davies. Model ketiga mereka disebut model inisiatif dalam, yang menggambarkan sebuah proses di mana masalah muncul dalam pemerintah tetapi tidak diperluas ke masyarakat umum. Pendukung isu itu diinginkan untuk menjaga masalah dalam arena pemerintahan secara eksklusif.

(6)

keputusan dibuat untuk merespon (atau tidak menanggapi) pada masalah kebijakan publik. Jika masalah ini diadopsi sebagai masalah potensial, maka agenda harus disusun ulang untuk mengakomodasi masalah baru, maka agenda harus disusun ulang untuk mengakomodasi masalah baru, yang merupakan fokus dari fase prioritas Pada dasarnya masalah baru harus dilihat dalam konteks isu-isu lain yang lebih tua sudah dalam agenda. Pada tahap pemeliharaan masalah , kemajuan isu ke panggung pengambilan keputusan.

Tahap pertama Nelson berhubungan dengan apa yang telah dipandang sebagai agenda setting dalam karya-karya sebelumnya. Tersisa tiga tahap menambahkan bahan baru untuk pemahaman kita tentang proses penetapan agenda. Dia berargumen bahwa dua kondisi harus hadir untuk masalah dalam mencapai masalah adopsi: (1) persepsi bersama tentang legitimasi tanggung jawab pemerintah untuk tindakan terhadap masalah ini, dan (2) keyakinan bahwa respon sesuai dan dapat ditemukan jika masalah itu harus diadopsi untuk dipertimbangkan oleh pelaku pemerintah. Dia memperluas pemahaman kita tentang proses dengan membuat beberapa perbedaan hati tentang proses itu sendiri dan bangunan pada karya-karya mereka di hadapannya.

Kingdon memberikan model yang jelas mengenai proses agenda setting yang didasarkan pada tiga aliran informasi, yaitu 1) aliran masalah, 2) aliran kebijakan, 3) aliran politik. Pertama, aliran masalah berkaitan dengan pendefinisian masalah, penentuan fokus masalah, masalah pendanaan, dan konseptualisasi masalah. Kedua, aliran kebijakan berkaitan dengan kelayakan teknis menangani masalah, ketersediaan teknologi, dan penerimaan masyarakat terhadap solusi. Aliran kebijakan termasuk berbagai proposal yang dikembangkan untuk menangani masalah ini, biasanya dalam bentuk undang-undang. Ketiga, aliran politik berkaitan dengan hal politik yang mempengruhi solusi dalam pemecahan isu, yaitu suasana/keadaan nasional, opini publik, kebijakan menyangkut pemilu, dan aktivitas interest grup. Ketika tiga aliran ini datang, maka “policy windows” akan terbuka. Selanjutnya policy entrepreneurs bertanggung jawab tidak hanya untuk mendorong orang-orang penting untuk memperhatikan, tetapi juga untuk mencari solusi masalah sebagai akibat yang ditimbulkan bila dibuat suatu kebijakan.

(7)

lain kebijakan publik dibuat harus menempatkan prioritas kepentingan rakyat di urutan teratas.

Proses penyusunan agenda yang sudah dipilah pemerintah dan dimasukan menjadi isu merupakan sesuatu yang dapat dilaksanakan dengan mudah. Karena masalah publik yang ditangani pemerintah tak hanya meliputi satu aspek atau publik, sehingga proses penanganan masalah tersebut menjadi suatu isu pemerintah dan kemudian dipecahkan menjadi satu kebijakan dapat memakan waktu yang lama. Untuk mempercepat proses tersebut, peran media dibutuhkan untuk mendengungkan masalah Aublic yang ada. Seperti yang diketahui media berfungsi mengamati atas suatu permasalahan (Harold laswell dalam Alwi Dahlan, 2008) kemudian di publikasikan agar masalahAublic dapat memperoleh perhatian masyarakat.

Sebelum tiga aliran ini terjadi, terdapat tahap kecenderungan masyarakat yang membuat suatu hal sebagai isu yang masuk ke dalam agenda. Pada tahap ini, budaya dan struktur konstitusi memiliki peran untuk diangkat sebagai sebuah isu. Terakhir, spillovers juga mempengaruhi agenda. Spillover adalah suatu fakta yang isu kadang muncul dari satu area mengakibatkan isu lainya yang dapat masuk ke agenda.

Pihak Penyusun Agenda

Kingdon menyatakan bahwa terdapat tiga pihak yang memiliki pandangan atau perspektif berbeda mengenai siapa yang berhak untuk menyusun agenda setting, yaitu 1) Pandangan elit, 2) Pandangan kaum pluralist, dan 3) Pandangan pemerintah daerah.

Seperti dikutip dalam buku ini, Stewart menyatakan bahwa kaum elit beranggapan bahwa kekuatan atau pengaruh yang dimiliki oleh elit dapat mendominasi atau mempengaruhi pembuatan keputusan publik. Seperti yang diungkapkan oleh Thomas R Dye pada buku The Irony of Democracy menjelaskan bahwa elit akan berusahauntuk mempertahankan sistem yang ada - yakni kekuasaan di tangan elit - dengan segala hal yang dapat dilakukannya. Kaum elit yang dimaksud di sini bukan hanya pihak yang memiliki jabatan politik saja, tetapi juga pihak yang memiliki kekuasaan dalam bisnis (elit bisnis) dan juga kekuasaan dalam militer (elit militer).

(8)

memberikan upaya dalam bentuk tekanan terhadap pemerintah agar keeinginannya terdapat di agenda setting, atau bahkan memberikan tekanan agar keinginannya sampai diwujudkan dalam sebuah kebijakan.

Pandangan Subgovernment menganggap bahwa terdapat 3 aktor dalam menetapkan agenda setting, yaitu: 1) Anggota kongres pada komite atau lembaga yang isunya dipilih; 2) Birokrat yang bertanggung jawab untuk kebijakan tersebut; 3) kelompok-kelompok yang mengalami isu yang di angkat. Douglas Cater menyatakan bahwa hubungan antara ketiga aktor tersebut saling terikat, namun subgovernment bekerja dengan serangkaian hubungan pertukaran, dimana penilaian yang menguntungkan bagi kelompok-kelompok klien diperdagangkan untuk sumbangan kampanye untuk anggota kongres, informasi dari pejabat instansi untuk anggota kongres diperdagangkan untuk apropriasi yang menguntungkan ke agen dari kongres, dan pertukaran personil terjadi antara klien kelompok dan lembaga.

Studi Kasus I - Superfund

Di dalam bahasan ini, Stewart mengaitkan proses penyusunan agenda setting yang dikemukakan oleh Kingdon di dalam isu pembersihan limbah beracun di Love Canal dan pemberian predikat Superfund – tempat tertinggal yang memiliki banyak limbah beracun – lokasi tersebut. Proses penyusunan agenda setting di awali dengan aliran masalah. Aliran masalah di dalam kasus ini adalah pengetahuan mengenai latar belakang penyebab Love Canal penuh dengan limbah beracun. Pada awal tahun 1942 Hooker Chemical Company, pemilik asli dari Love Canal, mulai membuang limbah kimia mereka ke sungai tersebut. Selanjutnya pada tahun 1952 The Niagara Fall Board of Education membeli Love Canal dan mulai melakukan pembangunan di sekitarnya, seperti membangun sekolah dan perumahan. Namun pada tahun 1959 masalah mulai terjadi, dikatakan bahwa banyak anak yang terbakar akibat bermain di sekitar Love Canal. Pemerintah Amerika (AS) memberikan perhatian kepada limbah beracun di Love Canal dengan membentuk kebijakan yang berasal dari masukan masyarakat dari kebijakan yang sudah ada sebelumnya. Akan tetapi, seiring waktu masalah limbah di Love Canal mendapatkan perhatian media-media yang kemudia berimbas pada perubahan agenda pemerintah yang menempatkan isu limbah beracun ini menjadi agenda terpenting pada 1979-1980.

(9)

tujuan, nilai-nilai suatu negara, anggaran dari kebijakan tersebut, dan dukungan politik sebelum kebijakan tersebut disahkan. Bila dikaitkan dengan kasus pencemaran Love Canal, aliran kebijakan dapat dilihat melalui penetapan anggaran untuk menangani kasus di sungai tersebut. Seperti yang dimuat dalam buku ini dapat diketehaui bahwa pada Maret 1979, James Florio, perwakilan dari New Jersey, mengajukan anggaran untuk membersihkan sungai dari zat kimia, namun upayanya tidak mendapatkan persetujuan dari anggota perwakilan. Pengajuan anggaran untuk membersihkan sungai dari limbah zat kimia tidak berhenti begitu saja, Florio dan beberapa pihak lain terus mempengaruhi anggota perwakilan untuk setuju terhadap program-nya. Pada akhirnya, tahun 1980 rancangan anggaran ini berhasil disetujui Senat.

Aliran berikutnya menurut Kingdon adalah aliran politik. Isu yang ingin diajukan dalam agenda setting sebaiknya sejalan dengan keadaan nasional, dapat bekerjasama atau memperoleh dukungan dari kelompok kepentingan, memiliki sedikit oposisi, dan sesuai dengan orientasi dari koalisi legislatif yang berlaku atau administrasi saat ini, akan cenderung masuk ke dalam agenda setting dibandingkan isu yang tidak memenuhi kondisi tersebut. Isu pencemaran limbah kimia di Love Canal mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat dan berbagai oragasasi peduli lingkungan sehingga memberikan kemudahan bagi untuk menganggat isu penanggulangan limbah kimia untuk masuk ke dalam agenda setting.

(10)

III. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Dunn, N. William. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press, Indonesia.

Dye, Thomas R, dkk. 2009. The Irony of Democracy: An Uncommon Introduction to American Politics, Fourteenth Edition. Boston: Wadsworth Cengange Learning.

LIPI. 2007.Otonomi Daerah: Latar Belakang dan Masa Depannya. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia

Dahlan,Alwi. 2008. Manusia Komunikasi,Komunikasi Manusia. Jakarta. PT Kompas Media Nusantara

McCombs, Maxwell & Reynolds, Amy. “News Influence on Our Pictures of the World” dalam Bryant, Jennings & Zillman, Dolf (2002) Media Effects: Advances in Theory and Research. New Jersey, London: Lawrance Erlbaum Associates

Sumber Internet

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis terhadap sampel tanah di enam lokasi pertanaman tembakau menunjukkan variasi kondisi sifat kimia dan fisika tanah yang beragam. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA)

Setelah dilakukan pembelajaran pada mata pelajaran matematika SD kelas V materi operasi hitung pecahan dan hasil daripada pembelajaran dengan menggunakan

I describe my thought process when planning the sketch, then explain declaration of variables, use of expressions, color data type and color function, the draw function,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri endofit berpengaruh postif dan nyata dalam meningkatkan pertumbuhan, produksi herba segar dan kering serta andrografolid pada

Hehehe… sekarang sudah lebih sehat… sama yang penting tiap hari senam, bagus, soalnya aku butuh sehat jadi ndak boleh males olahraga. Kalo sokdong thok percuma harus

Sinyal keluaran dari rangkaian penguat non inverting ini merupakan sinyal masukan pemodulasi pada suatu rangkaian balanced modulator berimbang yang digunakan untuk

2.000.000 mempengaruhi rugi-laba, maka laporan rugi-laba akan salah saji material .Untuk tujuan perencanaan, auditor harus menggunakan perimbangan awal mengenai tingkat materialitas

Pada tahap ini maka akan dilakukan pembuatan model simulasi mengenai model rantai pasok sampah organik yang terdapat pada penelitian yang dilakukan yaitu alur