• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga. Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga. Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum

Telah diinformasikan pada bab 1 bahwa di mall Senayan City system Master Antenna Televisi (MATV) digunakan untuk mendukung aktifitas serta memenuhi kebutuhan penyewanya untuk layanan TV broadcast sehingga penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui kinerja jaringan koaksial TV Kabel tersebut.

Dikarenakan parameter dan terbatasnya alat ukur yang digunakan maka pengukuran akan dilakukan meliputi besarnya sinyal yang ada yang akan diukur mulai dari terminal pelanggan sampai ke parabola. Kemudian akan diukur pula temperatur pada kabel karena temperatur juga ikut mempengaruhi besarnya redaman pada kabel.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dalam tugas akhir ini dilakukan di gedung Mall Senayan City yang beralamat di Jalan Asia Afrika Lot 19 Jakarta. Senayan City adalah sebuah bangunan kompleks terintegrasi yang terdiri dari pusat perbelanjaan utama (Mall) yang terdiri dari 8 lantai, dua menara perkantoran modern (Office Tower) 25 lantai yang ditempati dan menjadi pusat salah satu tv swasta nasional yaitu Surya Citra Televisi (SCTV) dan Panin Tower serta sebuah menara apartemen mewah (Luxurious Apartment) 25 lantai yang berdiri diatas lahan seluas 48.000 meter persegi.

(2)

Senayan City dibangun dan dikelola oleh PT. Manggala Gelora Perkasa, anak perusahaan dari pengembang properti terdepan di Indonesia yaitu PT. Agung Podomoro Group. Pusat perbelanjaan atau mall di buka pada tanggal 23 Juni 2006 dengan menghadirkan penyewa-penyewa ternama dari dalam dan luar negeri.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan April- Mei 2013. Selain melakukan observasi langsung ke lapangan, penelitian juga dilakukan berdasarkan keluhan pelanggan yang merasa siaran atau gambar yang diterima oleh pesawat televisinya kurang bagus. Berdasarkan keluhan tersebut maka dilakukan pengukuran dilapangan yang dimulai dari terminal di unit penghuni sampai di lokasi atau perangkat yang dideteksi sebagai penyebab masalah.

Waktu pengukuran dan penanganan masalah biasanya dijadwalkan terlebih dahulu. Pengukuran untuk mengetahui level sinyal yang sampai di terminal pelanggan ataupun di perangkat yang lain di gunakan dB meter yang dimiliki Engineering Senayan City.

Selain melakukan pengukuran level sinyal pada terminal unit yang mempunyai keluhan, untuk memenuhi kebutuhan dalam penelitian ini juga dilakukan pengukuran terhadap parameter-parameter jaringan MATV yang dapat diukur dengan alat ukur yang ada. Pengukuran tersebut meliputi perangkat dan media transmisi yang ada di Mall Senayan City.

(3)

3.3. Alat Ukur

Untuk melakukan pengambilan data sinyal dan temperatur kabel digunakan alat ukur dB Meter dan Temperatur Meter. Berikut alat ukur yang digunakan dalam pengambilan data :

3.3.1. dB Meter

Untuk mengukur sinyal yang ada mulai dari parabola sampai ke terminal pelanggan digunakan dB Meter dengan merk Deviser tipe DS-1001. Berikut gambar dan spesifikasi dari dB Meter tersebut :

Gambar 3.1. dB Meter Deviser DS-1001 Tabel 3.2. Spesifikasi dB Meter Deviser DS-1001

Frequency Frequency Range 46 MHz~864MHz Accuracy ±50ppm Tuning Resolution 50kHz Level Measurement Range 30dBµV~120dBµV Accuracy ±2dB @ 25℃ Resolution 0.5dB Voltage

Input Range 1V~100V (AC/DC)

Accuracy ±2V

(4)

Sesuai dengan dB Meter tersebut maka dapat diukur besarnya sinyal yang ada dan pada frekuensi berapa serta channel berapa. Sedangkan frekuensi yang dapat diketahui dari dB Meter tersebut adalah 46 MGz sampai dengan 864 MHz dan 30 dBµV sampai dengan 120 dBµV untuk pengukuran sinyal.

3.3.2. Temperatur Meter

Gambar 3.2. Temperatur Meter Raytek MiniTemp MT4 Tabel 3.3. Spesifikasi Temperatur Meter Raytek MiniTemp MT4

Model MiniTemp MT4

Temperature Range -18 to 400°C

(0 to 750°F) Distance to Spot Size (D:S) 8:1

Response time 500 mSec

Emissivity Pre-set at 0.95

Accuracy ±2%, or ±2°C (±3°F)

whichever is greater Typical Distance to Target

(Spot) Up to 1.5m (4ft)

Laser Sighting Yes

(5)

Seperti terlihat pada Tabel 3.3. bahwa Temperatur Meter Raytek MiniTemp MT4 dapat mengukur temperatur mulai dari -18ºC sampai dengan 400ºC atau 0ºF sampai dengan 750ºF. Sedangkan tingkat keakuratan dari alat ukur ini adalah ±2% atau ±2ºC (±3°F). Hasil pengukuran sendiri ditampilkan di layar dengan bentuk digital sehingga memudahkan dalam pembacaan hasil pengukuran. Gambar Temperatur Meter Raytek MiniTemp MT4 ditunjukkan pada Gambar 3.2.

3.4. Ruang Lingkup Pengambilan Data

Seperti sudah dijelaskan pada bab sebelumya bahwa ruang lingkup pengambilan data hanya meliputi jaringan koaksial yang dimulai dari terminal pelanggan sampai ke parabola. Dan pengambilan data hanya meliputi sinyal yang diambil secara sampling.

3.4.1. Jaringan MATV Mall Senayan City

Bentuk fisik bangunan Senayan City yang dibangun dengan konsep super blok terdiri dari 3 bangunan tinggi masing-masing 25 lantai yaitu: Panin Tower, Apartemen dan SCTV Tower yang berdiri sedemikian rupa mengapit sebuah bangunan mall setinggi 8 lantai dan mempunyai 3 basement yang menyatu, dengan total luas lahan 48.000 m2. Jaringan MATV hanya diperuntukkan untuk bangunan Mall. Pembagian lokasi tiap lantai di Mall Senayan City dibagi berdasarkan zone. Setiap lantai terdiri dari 4 zone yang mempunyai shaft secara vertical yang terhubung ke semua lantai yaitu Zone-A, Zone-B, Zone-C, dan Zone-D. Berikut gambar diagram jaringan MATV mall Senayan City

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

3.4.2. Perangkat MATV Mall Senayan City

1) Parabola

Sistem MATV Mall Senayan City memiliki 3 unit parabola yang masing-masing parabola diplot hanya untuk satu satelit yang ditempatkan di dua tempat. Parabola pertama diatas rooftop untuk satelit Asiasat, dua parabola yang lain ditempatkan bersamaan di area luar gedung yaitu di Ground Floor untuk fungsi satelit Palapa dan Satelit Telkom.

Tabel 3.4. Spesifikasi Teknis parabola

2) Receiver

Receiver sebagai penerima sinyal yang berasal dari parabola atau satelit melakukan pemilahan sinyal untuk memilih channel yang diinginkan. Hal ini karena sinyal yang diterima dari satelit terdiri dari banyak channel. Jumlah receiver yang digunakan pada perangkat MATV Mall Senayan City sebanyak 21 receiver yang dipakai untuk 21 channel siaran yang berbeda. Pada tabel 3.4 dibawah dapat dilihat jumlah channel yang dilayani dari 3 parabola dan 3 satelit.

(11)

Tabel 3.5. Spesifikasi daftar channel tv parabola Mall Senayan City

Jenis receiver yang digunakan adalah merek Pacific Satellite DSR2882s type standard definition.

(12)

Gambar3.7. Spesifikasi Teknis Receiver Pacific Satellite DSR2882s

3) Modulator

Sinyal yang diterima dari satelit yang terdiri dari banyak channel, yang diterima oleh receiver diteruskan ke modulator. Modulator berfungsi untuk memodulasi sinyal menjadi sinyal RF, dan sinyal-sinyal tersebut disusun pada frekuensi-frekuensi tertentu.

(13)

Seperti terlihat pada gambar 3.4 Single line diagram, jumlah receiver sama dengan jumlah modulator yaitu 21 buah. Adapun jenis modulator yang digunakan adalah Pacific Satellite Agile Modulator type PM-2250

Gambar 3.8. Spesifikasi Teknis Pacific Satellite Modulator type PM-2250

4) Combiner

Combiner untuk fungsi penggabungan sinyal broadcast channel yang telah ditempatkan pada suatu frekuensi sinyal pembawa (carrier)

(14)

5) Amplifier

Amplifier yang digunakan sebagai penguat sinyal dengan tujuan untuk mengimbangi rugi-rugi dari kabel distribusi dan untuk menambahkan degradasi sinyal sekecil mungkin, terutama noise dan distorsi, menggunakan merek Fagor tipe SAB 301 dengan frekuensi range forward 87,5 – 862 MHz, Return 5 – 65 Mhz.

Gambar 3.10. Spesifikasi Teknis Distribution Ampilifiers Fagor SAB 301-A

6) Splitter dan Coupler

Splitter dan coupler yang berfungsi untuk membagi sinyal RF menjadi sama rata antara beberapa kaki keluaran yang digunakan adalah Merek Pacific 2 way – 4 way

(15)

Gambar 3.11. Splitter/coupler Merek Pacific 2 way – 4 way

3.4.3. Media Transmisi

Karakteristik kabel koaksial berdasarkan katalok produk yang diukur dalam temperatur 20ºC :

Tabel 3.6. Karakteristik Kabel Koaksial

Frequency (MHz)

Coaxial Cable

dB Loss per 100 meter (max) QR 540 RG11 RG6 5 0,46 1,25 1,9 55 1,54 3,15 5,25 83 1.90 3,87 6,40 112 3,08 4,40 7,28 187 3,83 5,74 9,35 211 3,12 5,74 10,00 250 3,38 6,23 10,82 300 3,71 6,72 11,64 350 4,03 7,38 12,63 400 4,33 7,94 13,61 450 4,59 8,53 14,43 455 4,62 8,61 14,53 500 4,89 9,02 15,29 550 5,12 9,51 16,08 600 5,38 10,43 16,73 735 5,90 11,68 18,23 750 6,07 11,97 18,54 865 6,56 13,05 20,10 1000 7,12 14,27 21,49 Loop Resistance 5,28 per 100 meter

(16)

Media transmisi dari Parabola ke Head End menggunakan kabel koaksial jenis RG 11 dan digunakan juga untuk media transmisi dari output Amplifier sampai ke splitter atau tap terakhir sedangkan untuk drop pelanggan yaitu media transmisi dari output splitter atau tap ke terminal pelanggan menggunakan kabel koaksial jenis RG 6. Jenis kabel perlu diketahui karena jenis kabel memiliki karakteristik masing-masing yang turut menentukan hasil pengukuran.

3.5. Diagram Alur Pengambilan Data

Pengambilan data yang dilakukan hanya meliputi data sinyal dan pengukuran suhu atau temperature kabel. Pengambilan data sinyal dimulai dari menyiapkan alat ukur sinyal atau dB meter. Pengukuran suhu kabel dilakukan sekaligus setelah atau sebelum melakukan pengukuran sinyal pada jaringan kabel koaksial yang dimulai dari terminal pelanggan sampai Receiver.

Pengukuran sinyal dimulai dari pengukuran sinyal pada terminal pelanggan dilanjutkan pengukuran sinyal pada output dan input pada tap pelanggan, splitter, amplifier, Head End, dan Parabola.

Setelah data yang diperlukan sudah diperoleh, data tersebut dicatat pada log book dan proses pengambilan data tegangan selesai. Hal ini ditunjukkan pada gambar 3.12. berikut ini :

(17)

Gambar 3.12. Diagram alur pengambilan data sinyal Mulai

Siapkan dB Meter Setting Frekuensi

Log Book

Catat Hasil Pengukuran, Tipe dan Spek. Tap/Splitter,

Kabel dan Temperaturnya. Terminal Pelangggan

Ukur Sinyal Keluaran.

Splitter

Ukur Sinyal Keluaran Tap ke Terminal Pelanggan.

Tap Splitter Ukur Sinyal Masukan

Amplifier Ukur Sinyal Keluaran.

Amplifier Ukur Sinyal Masukan.

Combiner Head End Ukur Sinyal Keluaran.

Receiver Head End Ukur Sinyal Masukan.

Selesai

Temperatur Meter Ukur Suhu pada Kabel.

Parabola Ukur Sinyal Keluaran.

(18)

Gambar 3.13. Diagram blok pengambilan data sinyal

Pada gambar 3.13. terlihat bahwa sebelum sinyal sampai ke terminal pelanggan atau pesawat televisi, terlebih dahulu sinyal dari Parabola melewati beberapa perangkat yaitu Head End (Receiver, Modulator, Combiner), Amplifier, Splitter dan Tap (Coupler) melalui kabel koaksial. Hal ini mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya sinyal yang sampai ke terminal pelanggan atau pesawat televisi.

Gambar

Tabel 3.1. Time schedule pengambilan data
Gambar 3.1. dB Meter Deviser DS-1001  Tabel 3.2. Spesifikasi dB Meter Deviser DS-1001
Gambar 3.2. Temperatur Meter Raytek MiniTemp MT4         Tabel 3.3. Spesifikasi Temperatur Meter Raytek MiniTemp MT4
Gambar 3.3. Single line MATV Mall Senayan City Zone A
+7

Referensi

Dokumen terkait

Medical Benefit, Medical Benefit 9, dan Medical Benefit Premier merupakan produk pertanggungan tambahan yang memberikan manfaat penggantian biaya sesungguhnya

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi kesesuaian tingkat kenyamanan termal, visual, dan akustik lingkungan pabrik dengan standard yang berlaku, dan

sementara untuk beristirahat apabila mereka lelah selama wisatawan berada di daerah yang ia kunjungi, baik itu hotel, losmen maupun villa dengan kenyamanan dan pelayanan

Ketika daya yang dihasilkan generator tidak mencapai/kurang dari daya yang dibutuhkan maka akan dilakukan pengulangan tahap mencari debit dan head pada lokasi lain,

Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi 2000:14). Yang di maksud dengan kontrol efisiensi

media digital daripada radio amatir, situasi ini harus dihadapi ORARI, tentunya melalui program yang dapat mendorong munculnya karya maupun gagasan terobosan inovatif, kreatif

siswa belajar bahan-bahan pelajaran yang disampaikan secepat kemampuan mereka dantingkat pengetahuan dan keterampilan yang telah ada sebelumnya. Dengan demikian,

yang bagus menjadi prasyarat fundamental bagi keberhasilan reaksi PCR secara keseluruhan. Sen­ sitivitas PCR merupakan fungsi dari jumlah siklus dan kadar serta integritas dari