• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

PUSKESMAS SAMBILEGI

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN

TAHUN ANGGARAN 2017

(2)

i

LEMBAR PENGESAAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI KABUPATEN SLEMAN

TAHUN ANGGARAN 2017

Sambilegi, Januari 2017

Mengetahui Pimpinan BLUD

Ketua Dewan Pengawas

dr. Rahmat Zaki drg. Sujatmiko Dityo

Mengesahkan :

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Sleman

(3)

ii PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Puskesmas Sambilegi tahun 2017 ini dapat tersusun. Disadari dalam penyusunannya memerlukan waktu yang tidak sebentar karena proses pengumpulannya masih secara manual.

Penerpan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Puskesmas Sambilegi, tentunya memiliki implikasi penting bagi sistem akuntansi dan keuangan organisasi, termasuk pula dalam proses penganggaran sebagai salah satu elemen dalam pengelolaan keuangan.

Adapun laporan RBA ini dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tentang dokumen perencanaan tahunan kegiatan bisnis Puskesmas Sambilegi, kondisi lingkungan, asumsi, sasaran, target kinerja, kegiatan, perkiraan pendapatan, biaya dan proyeksi keuangan BLUD Puskesmas Sambilegi tahun 2017.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan rencana bisnis anggaran ini, untuk itu kami mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan, sehingga penyusunan rencana bisnis anggaran yang akan datang lebih baik lagi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan rencana bisnis anggaran ini.

Semoga rencana bisnis anggaran (RBA) ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Sleman, Januari 2017 Pimpinan BLUD Puskesmas Sambilegi

drg. Sujatmiko Dityo NIP. 123 45 67890

(4)

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Rencana Bisnis Anggaran ini memuat lima bab, di mana bab pertama adalah pendahuluan, bab kedua memuat tentang kinerja BLUD tahun berjalan, bab ketiga memuat tentang rencana bisnis dan anggaran BLUD tahun 2017, bab keempat memuat tentang proyeksi keuangan tahun yang akan datang 2017 dan bab kelima adalah penutup.

Bab pertama yaitu Pendahuluan yang memuat tentang hal-hal dasar Puskesmas Sambilegi. Bab kedua memuat tentang kondisi internal dan eksternal, asumsi makro dan mikro, kinerja, informasi yang penting, ambang batas belanja dan pendapatan Puskesmas Sambilegi. Di mana dalam bab dua inilah dibahas pencapaian kerja menurut indicator utama, jenis unit layanannya dan juga berdasarkan jenis pasien. Bab keempat mencakup tentang asumsi penyusunan RBA, sasaran, target dan kinerja BLUD, program kerja, analisis dan rekapitulasi biaya, rekapitulasi biaya, anggaran pendapatn dan anggaran BLUD.

Bab keempat berisi tentang proyeksi neraca, laporan operasional, arus kas serta catatan atas laporan keuangan. Bab kelima berisi tentang penutup, di mana mencakup dua hal, yaitu kesimpulan dan hal yang perlu untuk diperhatikan. Hal-hal

yang perlu untuk diperhatikan ini memiliki beberapa hal, yaitu penghapusan

piutang; penghapusan persediaan; penghapusan aset tetap; penghapusan aset lain-lain; pemberian pinjaman; kerjasama dengan Pihak Ketiga.

(5)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PENGANTAR ... ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. GAMBARAN UMUM ... 1

B. VISI DAN MISI ... 2

C. MAKSUD DAN TUJUAN ... 3

D. JENIS PELAYANAN ... 4

E. SUSUNAN PEJABAT PENGELOLA UPT BLUD ... 6

BAB II. KINERJA BLUD TAHUN BERJALAN ... 7

A. KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PENCAPAIAN KINERJA ... 7

1. Faktor Internal ... 7

2. Faktor Eksternal ... 8

B. PERBANDINGAN ASUMSI WAKTU MENYUSUN RENCANA BISNIS ANGGARAN DENGAN FAKTA YANG TERJADI PENCAPAIAN KINERJA VOLUME KEGIATAN ... 10

1. Aspek Makro ... 10

2. Aspek Mikro ... 11

C. PENCAPAIAN KINERJA ... 11

1. Kinerja Non Keuangan ... 11

(6)

v

D. LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERJALAN ... 15

1. Neraca ... 15

2. Laporan Operasional ... 17

3. Laporan Arus Kas ... 18

4. Catatan atas Laporan Keuangan ... 20

BAB III. RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BLUD TAHUN 2016 ... 29

A. GAMBARAN UMUM ANALISIS EKSTERNAL DAN INTERNAL ... 29

1. Kondisi Lingkungan Internal ... 29

2. Kondisi Lingkungan Eksternal ... 30

B. ASUMSI-ASUMSI YANG DIGUNAKAN ... 33

C. SASARAN, TARGET KINERJA DAN STRATEGI BLUD ... 34

D. PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN ... 38

E. PERKIRAAN PENDAPATAN ... 39

F. PERKIRAAN BIAYA... 40

BAB IV. PROYEKSI KEUANGAN TAHUN YANG AKAN DATANG (2017)... 41

A. PROYEKSI NERACA ... 41

B. PROYEKSI OPERASIONAL ... 43

C. PROYEKSI ARUS KAS ... 45

D. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ... 46

BAB V. PENUTUP ... 47

A. KESIMPULAN ... 47

B. SARANA ... 47

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Sambilegi Kabupaten Sleman

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sambilegi Kabupaten Sleman merupakan Puskesmas Kabupaten Sleman. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 264/Men.Kes./SK/III/2008 Puskesmas Sambilegi merupakan Puskesmas kelas C. Sampai saat ini mempunyai kapasitas Tempat Tidur sebanyak 157 TT. Peresmian Puskesmas Sambilegi dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2004 oleh Bupati Sleman bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Sleman yang ke-383.

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai Undang Undang Dasar 1945 dan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, bahkan untuk mendapatkan penghidupan yang layak di bidang kesehatan amandemen kedua UUD 1945 pasal 34 ayat (3) menetapkan “Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak”.

Paradigma pembangunan kesehatan yang baru adalah paradigma sehat yang visi pokoknya menekankan “kesehatan sebagai hak azasi manusia”, “kesehatan sebagai kebutuhan dasar manusia”, “kesehatan sebagai investasi bangsa” dan “kesehatan menjadi titik sentral pembangunan nasional”. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan digunakan pendekatan Clinical Governance yang terdiri dari Particular Centered, Evidence Based, In Live With Profesionalism. Sedangkan dalam kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip penyelenggaraan Good Governance, yaitu transparansi, akuntabilitas, kejujuran, hak azasi manusia, supremasi hukum dan keadilan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu penerapan PPK-BLUD di Puskesmas Sambilegi dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan kesehatan khususnya di wilayah Kabupaten Sleman dengan tujuan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya sehingga Puskesmas Sambilegi dapat melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), professional, dan melaksanakan prinsip-prinsip bisnis sehat dengan tidak mengutamakan keuntungan.

(8)

2

Uraian tugas dan fungsi Puskesmas Sambilegi berdasarkan Peraturan Bupati Sambilegi Nomor 09 Tahun 2013 :

1) Tugas

Puskesmas Sambilegi mempunyai tugas membantu Bupati Sambilegi dalam melaksanakan kewenangan di bidang kesehatan perorangan.

2) Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Puskesmas Sambilegi kabupaten Sambilegi menyelenggarakan fungsi:

a) Pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan perorangan yaitu pelayanan yang mengutamakan pengobatan pemulihan tanpa mengabaikan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,

b) Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan di bidang pelayanan kesehatan,

c) Penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan kesehatan di Puskesmas dengan memperhatikan kaidah ekonomi tanpa melupakan fungsi sosial kepada masyarakat sebagai kewajiban Puskesmas milik pemerintah,

d) Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat, lembaga pemerintah, dan lembaga-lembaga lainnya,

e) Pengelolaan urusan ketatausahaan dan keuangan, f) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas,

g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati Sambilegi .

B. Visi dan Misi Puskesmas Sambilegi Kabupaten Sleman

Visi Puskesmas Sambilegi adalah “Puskesmas Idaman Semua Masyarakat”

Misi Puskesmas Sambilegi:

1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan cepat, tepat dan tanggap.

2. Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan sarana dan prasaranan. yang lengkap, aman, nyaman dan berkualitas.

3. Mendukung terciptanya lingkungan dan masyarakat yang sehat.

4. Mendorong kesadaran masyarakat untuk hidup sehat melalui layanan konseling dan konsultasi (bisa melalui via online, telpon, dan sms).

(9)

3

C. Maksud dan Tujuan

a). Maksud penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Puskesmas Sambilegi Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2017 ini adalah sebagai dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran untuk periode satu tahun anggaran yaitu :

1) Menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2017.

2) Menjabarkan Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Sambilegi Tahun 2017-2021 dalam rencana program kegiatan prioritas, pengembangan pelayanan dan pendukung pelayanan kesehatan puskesmas Tahun Anggaran 2016.

3) Sebagai pedoman dalam penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLUD- Puskesmas Sambilegi karena memuat arah kebijakan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan di puskesmas yang merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah.

4) Memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran sehingga Puskesmas Sambilegi dapat melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), professional, dan melaksanakan prinsip-prinsip bisnis sehat dengan tidak mengutamakan keuntungan.

5) Menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program kegiatan pelayanan kesehatan dan rujukan antar sektor maupun program tingkat pemerintah dalam keterpaduan sumber pendanaan.

6) Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi sumber daya serta produktifitas dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan kesehatan puskesmas sebagai unit pelayanan publik.

b). Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Puskesmas Sambilegi Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2016 ini adalah :

1) Menjabarkan kinerja tahun berjalan, yang meliputi hasil kegiatan usaha, faktor yang mempengaruhi kinerja, perbandingan RBA tahun berjalan dengan realisasi, laporan keuangan tahun berjaian, dan hal-hal lain yang perlu ditindaklanjuti sehubungan dengan pencapaian kinerja tahun berjalan.

2) Menjabarkan asumsi makro dan mikro, antara lain tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, nilai kurs, tariff, volume pelayanan.

(10)

4

3) Menjabarkan target kinerja, sebagaimana dimaksud dalam Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 Pasal 73 ayat (1) huruf c, antara lain perkiraan pencapaian kinerja pelayanan; dan perkiraan keuangan pada tahun yang direncanakan.

4) Menjabarkan analisis dan perkiraan biaya satuan merupakan perkiraan biaya per unit penyedia barang dan/atau jasa pelayanan yang diberikan, setelah memperhitungkan seluruh komponen biaya dan volume barang dan/atau jasa yang akan dihasilkan.

5) Menjabarkan perkiraan harga merupakan estimasi harga Jual produk barang dan/atau jasa setelah memperhitungkan biaya persatuan dan tingkat margin yang ditentukan seperti tercermin dari tarif layanan.

6) Menjabarkan anggaran pendapatan dan biaya merupakan rencana anggaran untuk seluruh kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang yang tercermin dari rencana pendapatan dan biaya.

7) Menjabarkan besaran persentase ambang batas merupakan besaran persentase perubahan anggaran bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD. 8) Menjabarkan prognosa laporan keuangan merupakan perkiraan realisasi keuangan

tahun berjalan seperti tercermin pada laporan operasional, neraca, dan laporan arus kas.

9) Menjabarkan perkiraan maju (forward estimate) merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna memastikan kesinambungan.

10) Menjabarkan rencana pengeluaran investasi/modal merupakan rencana pengeluaran dana untuk memperoleh aset tetap.

11) Menjabarkan ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi dengan RKA-SKPD/APBD merupakan ringkasan pendapatan dan biaya dalam RBA yang disesuaikan dengan format RKA-SKPD/APBD.

D. Jenis Pelayanan yang ada di Puskesmas Sambilegi Kabupaten Sleman

Kegiatan utama Puskesmas Sambilegi adalah dalam usaha pelayanan kesehatan perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medis dan keperawatan, pelayanan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan upaya rujukan. Dengan core bisnis

(11)

5

adalah pelayanan melalui upaya kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Di mana core bisnis di sini meliputi kegiatan:

1. Upaya Kesehatan Perorangan a) Pelayanan Poli Umum / BP b) Pelayanan Poli Gigi c) Pelayanan KIA KB d) Pelayanan Gawat Darurat e) Pelayanan Gizi

f) Pelayanan Persalinan g) Pelayanan Farmasi / obat

h) Pelayanan Laboratorium sederhana i) Klinik Sanitasi

j) Pelayanan Senam Sehat Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) 2. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial

a) Pelayanan Promosi Kesehatan b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan c) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak d) Pelayanan Gizi

e) Pelayanan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit f) Pelayanan Kesehatan Masyarakat

3. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan a) Pelayanan Kesehatan Jiwa

b) Pelayanan Kesehatan Olah Raga c) Pelayanan Kesehatan Gigi d) Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia e) Pelayanan Kesehatan Kerja

f) Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah

g) Pelayanan Posbindu PTM (Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) 4. Pelayanan Ambulans

(12)

6

E. Susunan Pejabat Pengelola UPT BLUD Puskesmas Sambilegi Pejabat pengelola BLUD Puskesmas Sambilegi:

1. Pimpinan BLUD : drg. Sujatmiko Dityo, dengan fungsi sebagai berikut:

 Menyiapkan Renstra Bisnis BLUD

 Menyiapkan RBA tahunan

 Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku

 Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLUD

2. Pejabat Keuangan : Dwi Retni Yani, dengan fungsi sebagai berikut:

 Mengkoordinasikan penyusunan RBA

 Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran satker BLUD

 Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja

 Menyelenggarakan pengelolaan kas

 Melakukan pengelolaan utang-piutang

 Menyusun kebijakan pengelolaan barang, asset tetap, dan investasi BLUD

 Menyelenggarakan sistim informasi Manajenem keuangan BLUD

 Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan dan lain-lain

3. Pejabat Teknis Bidang Pelayanan Klinis : dr. Kesi Widartani, dengan fungsi sebagai berikut:

 Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya

 Melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan RBA

 Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidang pelayanan Klinis.

4. Pejabat Teknis Bidang Pelayanan Masyarakat : Ch. Eulis Suryantini

 Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya

 Melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan RBA

(13)

7

BAB II

KINERJA BLUD PUSKESMAS SAMBILEGI

TAHUN ANGGARAN 2016

A. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

1. Faktor Internal

a) Kondisi pelayanan 1) Kekuatan :

(a) Memiliki pedoman program-program kesehatan (b) Adanya SOP puskesmas

2) Kelemahan :

(a) Pelayanan kesehatan masih terkonsentrasi pada pelayanan dasar puskesmas (b) Pelayanan pengembangan yang dibutuhkan belum optimal

b) Kondisi keuangan 1) Kekuatan :

(a) Adanya tenaga akuntansi di puskesmas

(b) Dengan adanya Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

(PPK-BLUD) sistem keuangan di puskesmas mulai tertata dengan baik 2) Kelemahan :

(a) Retribusi pelayanan kesehatan termasuk dalam kategori rendah bila

dibandingkan dengan sarana kesehatan yang lain

(b) Pengolahan sumber pendapatan belum maksimal

c) Kondisi organisasi dan sumber daya manusia 1) Kekuatan :

(a) Jumlah tenaga medis dan paramedis sudah memenuhi kebutuhan (b) Jumlah tenaga yang kompeten di bidangnya sudah memenuhi kebutuhan

2) Kelemahan :

(a) Masih adanya SDM yang belum memahami teknologi (b) Sebagian besar SDM belum melaksanakan inovasi

(14)

8

d) Kondisi sarana dan prasarana 1) Kekuatan :

(a) Tersedianya sarana pendukung sistem informasi kesehatan (b) Sarana dan prasarana kesehatan lengkap

2) Kelemahan :

(a) Pengelolaan barang atau inventaris belum optimal

(b) Terbatasnya SDM yang pernah mengikuti pelatihan pengelolaan sarana dan

prasarana

2. Faktor Eksternal

a) Peraturan perundang-undangan yang terkait

1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

b) Kebijakan pemerintah daerah tentang pembiayaan pelayanan publik sebagai fungsi

Public Service Obligation (PSO)  Peraturan Daerah tentang APBD

c) Kebijakan pemerintah / pemerintah daerah tentang SDM

 Kebijakan pemerintah kabupaten bahwa pegawai fungsional minimal dengan pendidikan D-3

(15)

9

d) Perkembangan sosial budaya dan tingkat pendidikan masyarakat 1) Jumlah penduduk relatif banyak

2) Jumlah pasangan usia subur banyak 3) Jumlah balita banyak

4) Sifat individualisme di masyarakat tinggi 5) Kurangnya budaya hidup sehat di masyarakat 6) Dukungan dari tokoh masyarakat

e) Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi

1) Dengan adanya perkembangan teknologi, memungkinkan komunikasi dilakukan secara on line dengan pemanfaatan internet

2) Puskesmas telah menggunakan SIKDA generik sebagai rekam medis f) Keadaan persaingan dengan lembaga pelayanan yang sejenis

1) Banyak terdapat layanan kesehatan pesaing 2) Adanya dokter keluarga BPJS

3) Menjamurnya apotek swasta 4) Adanya pengobatan alternatif 5) Lokasi RS relatif dekat

g) Keadaan perekonomian baik nasional maupun internasional 1) Fluktuasi harga bahan pokok

2) Kenaikan harga BBM dan gas 3) Segmen pasar beragam

(16)

10 Puskesmas Sambilegi

Jl, Raya solo Kab, Sleman, Yogyakarta

Telp, / Faks, (0285) 385229 e-mail : Sambilegi_rsud@yahoo,co,id

B. Perbandingan Asumsi Pada Waktu Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran Dengan Fakta Yang Terjadi

1. Aspek Makro

NO, ASPEK ASUMSI 2016 FAKTA YANG TERJADI KETERANGAN

1 2 3 4 Pertumbuhan ekonomi Tingkat inflasi

Tingkat suku bunga kredit (BI Rate)

Kurs Rupiah terhadap Dolar AS (1US$) 5.5 % 0.83 % 12% /thn 13,325,00 4,67% 1,23% 12,50%/thn 13,425,00 Puskesmas Sambilegi

(17)

11 2. Aspek Mikro

NO ,

ASPEK ASUMSI 2016 FAKTA YANG

TERJADI KETERANGAN 1. 2. 3. 4. 5. Pembiayaan dari pemerintah daerah sebagai fungsi Public Service Obligation (PSO)

Rencana rata – rata kenaikan tarif Rencana pengembangan pelayanan Rencana peningkatan pelayanan Rencana kunjungan pelayanan 4 Triliun 11,19% 5% 5% 10% 4,1 Triliun 11.20% 5% 5.25% 10.05% C. Pencapaian Kinerja 1. Kinerja non Keuangan

Kinerja pelayanan dapat dilihat dari capaian BOR, TOI, LOS untuk pelayanan rawat inap dan jumlah kunjungan untuk pelayanan rawat jalan,

Tabel Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap

No, Indikator Target Kinerja September 2016 Realisasi s/d Prognosa Tahun 2017

1, BOR 70 % 70,27% 80%

2, BTO 40 –50 kali 37,47 kali 45 kali

3, TOI 1 – 3 hari 1,05 hari 1 – 3 hari

(18)

12

Tabel Indikator Kinerja Pelayanan per Unit

No, Indikator Target

Kinerja Realisasi s/d September 2016

Pencapaian (%)

1, Rawat Jalan 35,505 34,978 98,52

2, Rawat Inap 5,025 4,287 85,32

3, Rawat Gawat Darurat 33 30 110

4, Pelayanan gizi 788 785 99,62 5, Persalinan 3 2 133,33 6, Laboratorium Sederhana 3.510 3.499 99.69 7, Farmasi/Obat 32,127 32,540 101,39 2. Kinerja Keuangan a. Realisasi Pendapatan

Realisasi Pendapatan BLUD sampai dengan 30 September 2016 adalah sbb:

“Realisasi pendapatan sampai dengan bulan September 2016 mencapai Rp, 1,293,547,739 atau 82,27% dari jumlah rencana pendapatan tahun 2016 sebesar Rp, 1,724,730,319”

Pendapatan IGD 70,292,941 97,994,147 130,658,863 86% Pendapatan Instalasi Rawat Jalan 147,525,000 151,235,020 201,646,693 37% Pendapatan Instalasi Rawat Inap 253,000,000 203,623,350 271,497,800 7% Pendapatan Gizi 74,000,000 72,040,515 96,054,021 30% Pendapatan Farmasi 44,143,545 49,272,054 65,696,072 49% Pendapatan Persalinan 1,500,000 3,512,776 4,683,701 212% Pendapatan laboratorium 42,300,000 55,400,847 73,867,796 75%

Hibah

-Pendapatan APBD/ Gaji 689,500,000 502,981,202 670,641,603 -3% Pendapatan APBD/ Belanja Modal 250,000,000 157,202,042 209,602,723 -16%

Pendapatan APBN

-Pendapatan Lain - lain yang sah 88,829 118,439 Pendapatan bunga 196,956 262,608 Jumlah Pendapatan 1,572,261,486 1,293,547,739 1,724,730,319 10% Jenis Pendapatan Anggaran Pendapatan Tahun 2016 REALISASI s.d September Tahun 2016 Prognosa Tahun 2016 Pencapaian

(19)

13 b. Realisasi Biaya

Biaya

-Biaya Operasional

-a, Biaya Layanan

-Biaya Pegawai Langsung 46.710.097 114.097.508 152.130.011 92% Biaya PTT Daerah 33.215.000 85.536.641 114.048.855 95% Biaya Pengawas Jaga 4.080.000 6.165.649 8.220.865 67% Biaya Pegawai Kontrak 3.424.422 10.578.689 14.104.918 101% Biaya Lembur Pegawai 5.500.000 10.641.222 14.188.296 82% Biaya Pengelolaan dan Tim Pelaksana BLUD 490.675 1.175.307 1.567.076 92%

Biaya Bahan 69.655.000 44.727.883 59.637.178 -22% Biaya Obat - obatan 58.820.000 35.953.742 47.938.322 -30% Biaya Alkes Pakai Habis 2.280.000 1.642.333 2.189.777 -5% Biaya Reagen Laborat 1.120.000 1.224.802 1.633.070 42% Biaya Bahan Makan Minum 7.435.000 5.907.006 7.876.009 7%

Biaya Jasa Layanan 14.094.389 9.029.924 12.039.899 -23% Biaya jasa layanan 14.094.389 9.029.924 12.039.899 -23%

Jumlah Biaya Operasional 130.459.486 167.855.316 223.807.088 56%

b, Biaya Umum & Administrasi

-Biaya Pegawai Negeri 689.500.000 502.981.202 670.641.603 -4%

Biaya Adm Kantor 502.302.000 321.067.207 428.089.609 -23% Alat tulis Kantor 20.502.000 19.888.788 26.518.384 30% Biaya Benda Pos dan Pengiriman 800.000 917.677 1.223.569 46% Biaya Perjalanan Dinas 500.000 456.798 609.064 24% Biaya Jasa Pihak ketiga (Lab, CITO) 500.000 813.910 1.085.213 72% Biaya Alat Keperluan Kantor 480.000.000 298.990.034 398.653.378 -27%

Biaya Pemeliharaan 250.000.000 177.202.042 236.269.389 -8%

Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 250.000.000 177.202.042 236.269.389 -8%

Jumlah Biaya Umum dan Administrasi 1.441.802.000 1.001.250.451 1.335.000.601 -11%

Jumlah Biaya 1.572.261.486 1.169.105.767 1.558.807.689 -1%

(20)

14 c. Realisasi Investasi/Modal dari Dana Non BLUD (APBD)

Anggaran Th 2016 Realisasi Sd Sept Anggara n Th 2015 Realisas i Sd... Anggara n Th 2015 Realisas i Sd ... Anggaran Th 2015 Realisasi Sd ... Anggara n Th 2015 Realisas i Sd.. Anggara n Th 2015 Realisas i Sd ... 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Tanah - - - - 2Peralatan dan mesin 480,000,000 298,990,033 480,000,000 298,990,033 -38% 3Gedung dan bangunan 250000000 177202042 250,000,000 177,202,042 -29% 4 Kendaraan 5 Perlengkapan dan peralatan kantor 6Jalan, irigasi, dan jaringan 7Aset sewa guna usaha 8 Surat utang dan surat modal. 9 Deposito jangka waktu lebih dari 12 bulan 10Sistem Informasi Jumlah 480,000,000 298,990,033 730,000,000 476,192,075 Jenis Investasi N

o Jasa layanan Hibah Kerjasama

SUMBER DANA, ANGGARAN, DAN REALISASI

Capaian Lain-lain

Pendapatan BLUD yang sah

Jumlah Ket

(21)

15 D. Laporan Keuangan Tahun Berjalan

1. Neraca Prognosa Per 31 September 2016

Anggaran 2015 Anggaran Pe r 31 De s e mbe r 2016 Prognos a Pe r 31 De s e mbe r 2016 Se lis ih (Rp) (Rp) (%) 2 3 4 5 6=(5-3)/3

Kas di Bendahara Penerimaan 23,809,412 29,303,939.00 39,071,918.67 64%

Kas di Bendahara Pengeluaran 1,500,000 1,231,222.00 1,641,629.33 9%

Kas di BLUD 2,664,160,402 2,638,850,990 2,758,067,214.00 2,789,369,484.00 6%

Investasi Jangka Pendek Piutang Pajak Piutang Retribusi : 3,276,998 3,641,600 2,131,231.00 2,841,641.33 -22% Pasien Umum BPJS Jamkesda Pasien ASKES Piutang Lain-lain Persediaan 3,356,644 4,093,399 3,093,399 4,124,532.00 1% 2,670,794,044 2,671,895,401 2,793,827,005 2,837,049,205 Tanah 12,231,231.00 12,231,231 12,231,231.00 12,231,231 0%

Peralatan dan Mesin 361,478,282.00 841,478,282 660,468,315.40 760,131,660 -10%

Gedung dan Bangunan 338,738,282.00 588,738,282 515,940,324.18 575,007,672 -2%

Jalan, Irigasi dan Jaringan \

Aset Tetap Lainnya

Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

712,447,795 1,442,447,795 1,188,639,871 1,347,370,562

3,383,241,839 4,114,343,196 3,982,466,876 4,184,419,768 KEWAJIB AN DAN EKUITAS DANA

DANA CADANGAN Uraian Re alis as i Pe r 30 Se pte mbe r 2016 ASET ASET LANCAR

Jumlah Aset Lancar ASET TETAP

1

Jumlah Aset Tetap ASET LAINNYA JUMLAH ASET

(22)

16

Ke wajiban Jangka Pe nde k

Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Utang Bunga

Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang

Utang BLUD 1,298,096 1,298,096 1,298,096 1,298,096 0% Utang Jangka Pendek Lainnya

Jumlah Kewajiban Jangk a Pendek 1,298,096

2,596,192 1,298,096 1,298,096 1,298,096 Ekuitas Dana Lancar

Pendapatan Ditangguhkan

Cadangan Investasi Jangka Pendek

Cadangan Piutang 32,769 364,160 32,312 43,083 -88%

Cadangan Persediaan

Dana Pelunasan Utang Jangka Pendek

Jumlah Ek uitas Dana Lancar 8,696,929 364,160 32,312 43,083 -88%

Ekuitas Dana Inve stasi

Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang

Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 3,371,948,718 4,112,680,940 3,981,136,467.57 4,183,078,589.10 2% Diinvestasikan daiam Aset Lainnya

Dana Pelunasan Utang Jangka Panjang

Jumlah Ek uitas Dana Investasi 3,371,948,718 4,112,680,940 3,981,136,467.57 4,183,078,589.10 2%

Ekuitas Dana Cadangan

Jumlah Ekuitas Dana 3,380,645,647 4,113,045,100 3,981,168,780 4,183,121,672 3,383,241,839 4,114,343,196 3,982,466,876 4,184,419,768 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Jumlah Kewajiban EKUITAS DANA

(23)

17 2. Laporan Operasional per 30 September 2016

PENDAPATAN

Pendapatan IGD 70.292.941 97.994.147 130.658.863 62% Pendapatan Instalasi Rawat Jalan 147.525.000 151.235.020 201.646.693 36% Pendapatan Instalasi Rawat Inap 253.000.000 203.623.350 271.497.800 9% Pendapatan Gizi 74.000.000 72.040.515 96.054.021 31% Pendapatan Farmasi 44.143.545 49.272.054 65.696.072 44% Pendapatan Persalinan 1.500.000 3.512.776 4.683.701 91% Pendapatan laboratorium 42.300.000 55.400.847 73.867.796 57%

Hibah

-Pendapatan APBD/ Gaji 689.500.000 502.981.202 670.641.603 -4% Pendapatan APBD/ Belanja Modal 250.000.000 157.202.042 209.602.723 -26%

Pendapatan APBN

-Pendapatan Lain - lain yang sah 88.829 118.439 133% Pendapatan bunga 196.956 262.608 133%

Jumlah Pendapatan 1.572.261.486 1.293.547.739 1.724.730.319 12%

Biaya -Biaya Operasional -a, Biaya Layanan

-Biaya Pegawai Langsung 46.710.097 114.097.508 152.130.011 92% Biaya PTT Daerah 33.215.000 85.536.641 114.048.855 95% Biaya Pengawas Jaga 4.080.000 6.165.649 8.220.865 67% Biaya Pegawai Kontrak 3.424.422 10.578.689 14.104.918 101% Biaya Lembur Pegawai 5.500.000 10.641.222 14.188.296 82% Biaya Pengelolaan dan Tim Pelaksana BLUD 490.675 1.175.307 1.567.076 92%

Biaya Bahan 69.655.000 44.727.883 59.637.178 -22% Biaya Obat - obatan 58.820.000 35.953.742 47.938.322 -30% Biaya Alkes Pakai Habis 2.280.000 1.642.333 2.189.777 -5% Biaya Reagen Laborat 1.120.000 1.224.802 1.633.070 42% Biaya Bahan Makan Minum 7.435.000 5.907.006 7.876.009 7%

Biaya Jasa Layanan 14.094.389 9.029.924 12.039.899 -23% Biaya jasa layanan 14.094.389 9.029.924 12.039.899 -23%

Jumlah Biaya Operasional 130.459.486 167.855.316 223.807.088 56%

b, Biaya Umum & Administrasi

-Biaya Pegawai Negeri 689.500.000 502.981.202 670.641.603 -4%

Biaya Adm Kantor 502.302.000 321.067.207 428.089.609 -23% Alat tulis Kantor 20.502.000 19.888.788 26.518.384 30% Biaya Benda Pos dan Pengiriman 800.000 917.677 1.223.569 46% Biaya Perjalanan Dinas 500.000 456.798 609.064 24% Biaya Jasa Pihak ketiga (Lab, CITO) 500.000 813.910 1.085.213 72% Biaya Alat Keperluan Kantor 480.000.000 298.990.034 398.653.378 -27%

Biaya Pemeliharaan 250.000.000 177.202.042 236.269.389 -8%

Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 250.000.000 177.202.042 236.269.389 -8%

Jumlah Biaya Umum dan Administrasi 1.441.802.000 1.001.250.451 1.335.000.601 -11%

Jumlah Biaya 1.572.261.486 1.169.105.767 1.558.807.689 -1%

Surplus /(Defisit) Total - 124.441.973 165.922.630

PROYEKSI LAPORAN OPERASIONAL PER 31 DESEMBER 2016 Uraian Anggaran 2016 REALISASI s.d September Tahun 2016 Prognosa Tahun 2016 Pencapaian

(24)

18 3. Laporan Arus Kas per 30 September 2017

1 3 4 5 6=(5-3)/3

A. Arus Kas Dari Aktivitas Operasional Arus Masuk

Pendapatan IGD 70,292,941 97,994,147 130,658,863 86%

Pendapatan Instalasi Rawat Jalan 147,525,000 151,235,020 201,646,693 37% Pendapatan Instalasi Rawat Inap 253,000,000 203,623,350 271,497,800 7% Pendapatan Gizi 74,000,000 72,040,515 96,054,021 30% Pendapatan Farmasi 44,143,545 49,272,054 65,696,072 49% Pendapatan Persalinan 1,500,000 3,512,776 4,683,701 212% Pendapatan laboratorium 42,300,000 55,400,847 73,867,796 75% Hibah

Pendapatan APBD/ Gaji 689,500,000 502,981,202 670,641,603 -3% Pendapatan APBD/ Belanja Modal 250,000,000 157,202,042 209,602,723 -16% Pendapatan APBN

Pendapatan Lain - lain yang sah 88,829 118,439

Pendapatan bunga 196,956 262,608

Jumlah Arus Kas Masuk 1,572,261,486 1,293,547,739 1,724,730,319 10%

Arus Keluar

Biaya PTT Daerah 33,215,000 85,536,641 114,048,855 243% Biaya Pengawas Jaga 4,080,000 6,165,649 8,220,865 101% Biaya Pegawai Kontrak 3,424,422 10,578,689 14,104,918 312% Biaya Lembur Pegawai 5,500,000 10,641,222 14,188,296 158% Biaya Pengelolaan dan Tim Pelaksana BLUD 490,675 1,175,307 1,567,076 219% Biaya Obat - obatan 58,820,000 35,953,742 47,938,322 -18% Biaya Alkes Pakai Habis 2,280,000 1,642,333 2,189,777 -4% Biaya Reagen Laborat 1,120,000 1,224,802 1,633,070 46% Biaya Bahan Makan Minum 7,435,000 5,907,006 7,876,009 6% Biaya jasa layanan 14,094,389 9,029,924 12,039,899 -15% Biaya Pegawai Negeri 689,500,000 502,981,202 670,641,603 -3% Alat tulis Kantor 20,502,000 19,888,788 26,518,384 29% Biaya Benda Pos dan Pengiriman 800,000 917,677 1,223,569 53% Biaya Perjalanan Dinas 500,000 456,798 609,064 22% Biaya Jasa Pihak ketiga (Lab, CITO) 500,000 813,910 1,085,213 117%

Jumlah Arus Kas Keluar 842,261,486 692,913,691 923,884,921 10% Arus Kas dari Aktivitas Operasional 730,000,000 600,634,048 800,845,398 10% B. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar

Biaya Pengadaan ALKES Medis dan Non Medis 480,000,000 298,990,033 398,653,378 -17% Pembangunan Gedung Laborat 250,000,000 177,202,042 236,269,390 -5%

Jumlah Arus Kas Keluar 730,000,000 476,192,076 634,922,767 -13% Arus Kas dari Aktivitas Investasi -730,000,000 -476,192,076 -634,922,767 -13%

Selisih Uraian Tahun Berjalan 2016 Anggaran Tahun 2016(Rp) Realisasi sampai dengan 30 September 2016 Prognosa tahun 2016

(25)

19

C. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus Kas Masuk

Arus Kas Keluar

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Kenaikan (Penurunan) 0 124,441,973 165,922,630

Saldo Kas per 1 Januari 2016 2,664,160,402 2,664,160,402 2,664,160,402

(26)

20 4. Catatan Atas Laporan Keuangan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun 2016

A. UMUM

1. Pendirian Puskesmas dan Informasi Lainnya

Puskesmas Sambilegi Kabupaten Sleman merupakan Puskesmas Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 264/Men.Kes./SK/III/2008 Puskesmas Sambilegi merupakan Puskesmas kelas C. Sampai saat ini mempunyai kapasitas Tempat Tidur sebanyak 157 TT. Peresmian Puskesmas Sambilegi dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2005 oleh Bupati Sleman bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Sleman yang ke-383.

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai Undang Undang Dasar 1945 dan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, bahkan untuk mendapatkan penghidupan yang layak di bidang kesehatan amandemen kedua UUD 1945 pasal 34 ayat (3) menetapkan “Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak”.

Paradigma pembangunan kesehatan yang baru adalah paradigma sehat yang visi pokoknya menekankan “kesehatan sebagai hak azasi manusia”, “kesehatan sebagai kebutuhan dasar manusia”, “kesehatan sebagai investasi bangsa” dan “kesehatan menjadi titik sentral pembangunan nasional”. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan digunakan pendekatan Clinical

Governance yang terdiri dari Particular Centered, Evidence Based, In Live With

Profesionalism. Sedangkan dalam kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip

penyelenggaraan Good Governance, yaitu transparansi, akuntabilitas, kejujuran, hak azasi manusia, supremasi hukum dan keadilan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu penerapan PPK-BLUD di Puskesmas Sambilegi dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan kesehatan khususnya di wilayah Kabupaten Sleman dengan tujuan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya sehingga Puskesmas Sambilegi dapat

(27)

21

melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), professional, dan melaksanakan prinsip-prinsip bisnis sehat dengan tidak mengutamakan keuntungan.

2. Susunan Kepengurusan Puskesmas Sambilegi pada tahun 2016 sbb:

Direktur Puskesmas Sambilegi : dr. Dityo Sujatmiko Tata Usaha : Pratikno, SH, M.A Jumlah Karyawan : 250 ORANG

PNS Fungsional : 15 Orang Admin : 10 Orang PTT Funsional : 50 Orang Admin : 35 Orang Pegawai BLUD Fungsional : 80 Orang Admin : 60 Orang JUMLAH : 250Orang

B. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan, yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas,adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah(Rp). Laporan keuangan disusun menggunakan konsep harga perolehan(historicalcost) sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali

(28)

22

beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun atas dasar metode tidak langsung dengan menggunakan konsep dana dan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Setara Kas

Kas dan setara kas adalah kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.

c. Piutang Usaha

Piutang Usaha disajikan dalam Total netto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.

d. Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam PSAK ETAP Bab28 "Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa".

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga maupun tidak, persyaratan dan kondisi sama dengan yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.

e. Aset Tetap

Perusahaan menerapkan SAK ETAP Bab15, "Aset Tetap". Berdasarkan PSAK ETAP Bab15, suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.

Aset Tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus(straightlinemethod) berdasarkan masa manfaat sebagai berikut :

(29)

23

Jenis aset Tetap Masa Manfaat

Tanah Tidak disusutkan

Bangunan 20 tahun

Kendaraan 4-10 tahun

Inventaris 2-8 tahun

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam total yang signifikan dan menambah masa manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan saat aset tersebut siap digunakan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Aset tetap yang sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau pengurusan legal Hak Atas Tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat tanah dan disajikan pada akun "Beban Tangguhan Hak Atas Tanah" dalam neraca yang terpisah dari beban tangguhan lain.

f. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dan beban dicatat sesuai metode accrual basis. Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya.

g. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan dilaporan posisi keuangan.

(30)

24 POS-POS KEUANGAN

1. Kas dan Setara Kas

Akun ini terdiri dari :

September 2016 Realisasi per 30

Proyeksi Tahun

2016

Rp Rp

Kas dan Setara Kas

Kas di Bendahara Pengeluaran APBD 0 0

Kas di Bendahara Penerimaan BLUD 29,303,939.00 0 Kas di Bendahara Pengeluaran BLUD 1,231,222.00 0

Bank 0 0

Bank Bendahara Pengeluaran

APBD 0 0

Bank Bendahara Penerimaan

BLUD 2,758,067,214.00 0

Bank Bendahara Pengeluaran

BLUD 0 0

Jumlah Bank 0 0

Jumlah Kas dan Setara Kas 2,788,602,375 0 2. Investasi Jangka Pendek

Akun ini terdiri dari :

Realisasi per 30 September 2016 Proyeksi Tahun 2016 Rp Rp

Investasi Jangka Pendek 0 0

(31)

25 3. Piutang Lainnya

Akun ini terdiri dari :

Realisasi per 30 September 2016 Proyeksi Tahun 2016 Rp Rp Piutang Retribusi 2.131.231

Jumlah Piutang Lainnya 2.131.231 0

4. Penyisihan Piutang

Akun ini terdiri dari :

Realisasi per 30 September 2016 Proyeksi Tahun 2016 Rp Rp Penyisihan Piutang 32.312

Jumlah Penyisihan Piutang 0 0

5. Persediaan

Akun ini terdiri dari :

Realisasi per 30 September 2016 Proyeksi Tahun 2016 Rp Rp Persediaan 3.093.399 Jumlah Persediaan 3.093.399

(32)

26 6. Investasi Jangka Panjang Permanen

Akun ini terdiri dari :

Realisasi per 30 September 2016 Proyeksi Tahun 2016 Rp Rp

Investasi Jangka Panjang

Permanen 3.032.836.633

Jumlah Investasi Jangka Panjang

Permanen 0 0

7. Aset Tetap

Akun ini terdiri dari :

2016 Saldo Akhir Harga Perolehan Tanah 15.435.198 Gedung dan Bangunan 86.789.393

Peralatan dan Mesin 277.843.583

aset tetap lainnya Jalan. Irigasi dan Jaringan

Total 380.068.174

8. Utang Usaha

Akun ini terdiri dari :

Realisasi per 30 September 2016 Proyeksi Tahun 2016 Rp Rp Utang Usaha Utang BLUD 2.131.231 0

(33)

27 9. Ekuitas

Awal

Akun ini terdiri dari :

Realisasi per 30 September 2016 Proyeksi Tahun 2016 Rp Rp Ekuitas Awal 3.032.868.945 Jumlah Ekuitas Awal 3.032.868.945 10. PENDAPATAN Akun ini terdiri dari:

REALISASI TAHUN 2016 Sept

Pendapatan IGD 52,325,657 69,767,543 Pendapatan Instalasi Rawat Jalan 96,205,934 128,274,579 Pendapatan Instalasi Rawat Inap 159,090,873 212,121,164 Pendapatan Gizi 43,484,970 57,979,960 Pendapatan Farmasi 25,764,893 34,353,191 Pendapatan Persalinan 1,000,000 1,333,333 Pendapatan laboratorium 33,980,324 45,307,099 Pendapatan farmasi 32,975,895 43,967,860 Hibah 0 -

Pendapatan APBD/ Gaji 780,789,879 1,041,053,172

Pendapatan APBD/ Belanja Modal 1,181,026,209 1,574,701,612

Pendapatan APBN 0 -

Pendapatan Lain - lain yang sah 115,214 153,619

Pendapatan bunga 255458 340,611 2,407,015,306 3,209,353,741 PRAGNOSA TAHUN 2016 URAIAN PENDAPATAN Jumlah Pendapatan

(34)

28 11. Biaya Operasional

Akun ini terdiri dari:

a, Biaya Layanan

Biaya Pegawai Langsung 36,455,545 48,607,393

Biaya PTT Daerah 27,330,000 36,440,000

Biaya Pengawas Jaga 1,970,000 2,626,667

Biaya Pegawai Kontrak 3,380,020 4,506,693

Biaya Lembur Pegawai 3,400,000 4,533,333

Biaya Pengelolaan dan Tim Pelaksana BLUD 375,525 500,700

Biaya Bahan 45,071,944 60,095,925

Biaya Obat - obatan 36,230,309 48,307,079

Biaya Alkes Pakai Habis 1,654,966 2,206,621

Biaya Reagen Laborat 1,234,224 1,645,632

Biaya Bahan Makan Minum 5,952,445 7,936,593

Biaya Jasa Layanan 7,886,134 10,514,845

Biaya jasa layanan 7,886,134 10,514,845

Jumlah Biaya Operasional 89,413,623 119,218,164

(35)

29

BAB III

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN TAHUN 2016 A. GAMBARAN UMUM ANALISIS EKSTERNAL DAN INTERNAL

1. Kondisi Lingkungan Internal a. Pelayanan

1) Kekuatan

Kinerja pelayanan menunjukkan trend meningkat dari tahun ke tahun 2) Kelemahan

Jumlah pelayanan spesialis masih terbatas/belum lengkap

b. Keuangan

1) Kekuatan

Pertumbuhan pendapatan mengalami kenaikan yang signifikan 2) Kelemahan

Pendapatan dari pelayanan Jamkesda sering mengalami keterlambatan dalam memperoleh klaim

c. Organisasi dan SDM

1) Kekuatan

Komitmen pegawai terhadap peningkatan kinerja masih dapat ditingkatkan 2) Kelemahan

Jumlah dokter spesialis masih terbatas/belum lengkap

d. Sarana dan Prasarana

1) Kekuatan

Lokasi Puskesmas Sambilegi berada di tempat yang strategis dan dapat diakses dari seluruh wilayah Kabupaten Sleman

2) Kelemahan

(36)

30 2. Kondisi Lingkungan Eksternal

a. UU dan PP yang terkait dengan BLUD

1) Undang – undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2) Undang – undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang – undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);

3) Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4) Undang – undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5) Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 627 ); 6) Undang-undang no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

7) Undang - undang no. 44 tahun 2009 tentang Puskesmas Sambilegi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

8) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang – Undang (Lembaran

(37)

31

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);

9) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

10) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2006 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Badan Layanan Umum;

12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

14) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum

15) Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Nomor 5);

16) Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan

(38)

32

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2011 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Nomor 22);

17) Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 47 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas poko dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah, Satuan Pamong Praja dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Berita Daerah kabupaten Sleman Tahun 2011 Nomor 3);

18) Peraturan Bupati Sleman Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Strategi Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum Daerah Pada Puskesmas Sambilegi Umum Daerah Kabupaten Sleman;

19) Keputusan Bupati Sleman Nomor 504 / 404 / Tahun 2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Penetapan Puskesmas Sambilegi Umum Daerah Sambilegi Kabupaten Sleman Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

b. Kebijakan subsidi Pemerintah untuk RS

1) Pengelolaan keuangan BLUD, dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman sepenuhnya diserahkan kepada BLUD PUSKESMAS Sambilegi untuk mengelola keuangan sendiri dengan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Pelaksanaan perekrutan pegawai Puskesmas Sambilegi, dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman sepenuhnya diserahkan kepada BLUD PUSKESMAS Sambilegi untuk melaksanakan perekrutan pegawai sendiri dengan koordinasi dengan dinas terkait dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada BLUD, dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman sepenuhnya diserahkan kepada BLUD PUSKESMAS Sambilegi untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa sendiri dengan koordinasi dengan dinas terkait dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(39)

33

c. Pemerintah daerah berupaya melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia sekolah) yang jumlahnya mencapai 30% dari total penduduk Indonesia, serta merupakan salah satu mata rantai penting dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk. Pengembangan sumber daya manusia yang handal dan memiliki keterampilan bisa mendukung program pelayanan kesehatan di Kabupaten Sleman.

a. Sarana dan Prasarana

Dukungan dari pemerintah daerah untuk mewujudkan program pelayanan kesehatan yang baik di PUSKESMAS Sambilegi, sehingga kebutuhan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan PUSKESMAS Sambilegi dapat terpenuhi untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan lebih baik.

B. ASUMSI-ASUMSI YANG DIGUNAKAN

1. Aspek Makro

NO. INDIKATOR EKONOMI ASUMSI 2016

1 2 3 1. 2. 3. 4. Pertumbuhan ekonomi Tingkat inflasi

Tingkat suku bunga kredit (BI Rate) Kurs Rupiah terhadap Dolar AS (1US$)

4,7% 7,26% 7,5%/thn 13.450,00

2. Aspek Mikro

NO. URAIAN ASUMSI 2016

1 2 3

Aspek Mikro

a. Subsidi Pemerintah b. Perubahan tarif layanan c. Pengembangan produk baru d. Peningkatan volume layanan

32,54% - - 2%

(40)

34

C. SASARAN, TARGET KINERJA DAN STRATEGI BLUD

Sasaran dan Target Pelayanan (Indikator Utama) Tahun 2016 N

o. Unit Layanan Sasaran Indikator SPM Target Kegiatan

1. Rawat Jalan Meningkatnya

kualitas pelayanan Pelayanan oleh dokter spesialis 100% Penambahan dokter spesialis dan ruang yang memadai 2. Rawat Inap Meningkatnya

kualitas pelayanan Pelayanan oleh dokter spesialis 100% Penambahan dokter spesialis, alat medis dan ruang yang memadai 3. UGD Meningkatnya kemampuan penyelamatan jiwa Waktu tanggap pemeriksaan dokter Kurang dari 5 menit Pelatihan SDM, penambahan alat medis 4. ICU Meningkatnya kualitas pelayanan intensif Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam 100% Penambahan alat medis, pelatihan SD M 5. IBS Meningkatnya kualitaspelayanan kamar operasi Kejadian kematian di meja operasi 0% Pelatihan SDM, penambahan alat medis 6. Laboratorium Meningkatnya kualitas pelayanan laboratorium Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium < 126 menit Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM, penambahan alat 7. Radiologi Meningkatnya kualitas pelayanan radioligi Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto < 3 jam Pelatihan SDM

(41)

35 8. Rehabilitasi Medis Meningkatnya kualitas pelayanan rehabilitasi medik Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan < 40% Mempersingkat antrian pemakaian alat dengan penambahan peralatan fisioterapi, termasuk perluasan bangunan 9. Perinatologi Meningkatnya kualitas pelayanan persalinan, perinatologi dan KB Kejadian kematian ibu karena persalinan: - Perdarahan - Pre eklamsia - Sepsis Perinatologi: Kemampuan penanganan BBLR Pelayanan KB <0,24% <7,2% <0,048 % 99,52% 100% Peningkatan kompetensi SDM dalam penanganan persalinan, perinatologi, dan KB 10 . Farmasi Meningkatnya kualitas pelayanan farmasi Waktu tunggu pelayanan obat jadi Waktu tunggu pelayanan obat racikan <20 menit < 30 menit Mempercepat jam mulai pemeriksaan dokter ahli untuk mengantisipasi penumpukan resep pada waktu bersamaan , penambahan SDM, dan penambahan depo obat 11 . Hemodialisa Meningkatnya kualitas pelayanan hemodialisa Pelayanan oleh tenaga yang professional 100% Penambahan ruang yang memadai, pelatihan SDM 12

(42)

36 kualitas pelayanan ambulance dan kereta jenazah kereta jenazah yang nyaman, aman dan siap pakai

kereta jenazah

13

. Pemulasaraan Jenazah Meningkatnya kualitas pelayanan pemulasaraan jenazah Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah < 2 jam Pemenuhan SDM dan sarpras 14 . Gizi Meningkatnya kualitas pelayanan gizi bagi pasien

Ketepatan waktu pemberian makanan >90% Pemenuhan sarpras dan bahan 15

. Transfusi Darah Meningkatnya kualitas pelayanan tranfusi darah

Kejadian reaksi

transfuse <0,2 Penambahan, peningkatan kualitas SDM, penambahan alat

16

. Pelayanan Jamkesmas Meningkatnya kualitas pelayanan pasien jamkesmas Pelayanan terhadap pasien jamkesmas yang dating pada setiap unit pelayanan

100% Peningkatan kualitas SDM

17

. Rekam Medik Meningkatnya kualitas pelayanan rekam medic Kelengkapan pengisian rekam medic 24 jam setelah selesai pelayanan. Waktu penyediaan dokumen RM rawat inap Waktu penyediaan dokumen RM rawat jalan 100% 15 menit 10 menit Penambahan, peningkatan kualitas SDM, penggunaan IT pada SIM RS, penambahan sarpras RM 18

. Pengolahan Limbah Meningkatnya kualitas baku mutu limbah Baku mutu limbah cair Baku mutu 55% 80% Pengadaan sarpras IPAL

(43)

37 limbah padat 19 . Administrasi dan Manajemen Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi Karyawan yang mendapat pelatihan 20 jam Kecepatan penyusunan laporan keuangan Kecepatan pemberian informasi tagihan pasien rawat inap 40% 90% 2 jam Peningkatan kapasitas SDM, penggunaan IT pada system pengelolaan keuangan 20

. Pelayanan Pemeliharaan Meningkatnya kualitas pelayanan pemeliharaan Kecepatan menanggapi kerusakan alat Ketepatan waktu pemeliharaan alat Peralatan laboratorium yg terkalibrasi 80% 100% 100% Peningkatan kapasitas SDM, pengadaan alat perbengkelan 21

. Pelayanan Laundry Meningkatnya kualitas pelayanan laundry TiAPBD adanya linen yang hilang Ketepatan waktu penyediaan linen 100% 100% Peningkatan kapasitas dan jenis peralatan 22 . Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Meningkatnya tingkat pencegahan dan pengendalian infeksi

Kinerja tim PPI Ketersediaan APD

75%

60% Peningkatan kapasitas SDM, pengadaan APD

(44)

38 23 . Pengelolaan Kebersihan Lingkungan RS Meningkatnya tingkat kebersihan Pengelolaan kebersihan lingkungan RS 100% Penyediaan sarana dan prasarana serta bahan

D. PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN a. Program

Program Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

b. Kegiatan

Pelayananan dan Dukungan Pelayanan BLUD UPTD, terdiri dari:

1) Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD

2) Pembangunan Gedung Fisioteraphy (APBD Kab. Sleman)

3) Pembangunan Gedung Sterilisasi Sentral Puskesmas Sambilegi (APBD) 4) Pengadaan Alat Sterilisasi Sentral Puskesmas Sambilegi (APBD)

(45)

39

E.PERKIRAAN PENDAPATAN 1. Pendapatan BLUD

PENDAPATAN

Pendapatan IGD 131,965,452

Pendapatan Instalasi Rawat Jalan 203,663,160 Pendapatan Instalasi Rawat Inap 274,212,778

Pendapatan Gizi 97,014,561

Pendapatan Farmasi 66,353,033

Pendapatan Persalinan 4,730,538

Pendapatan laboratorium 74,606,474 Hibah

Pendapatan APBD/ Gaji 838,302,004

Pendapatan APBD/ Belanja Modal 262,003,404 Pendapatan APBN

Pendapatan Lain - lain yang sah 119,623

Pendapatan bunga 265,234

Jumlah Pendapatan 1,953,236,261

(46)

40

E. Perkiraan Biaya

(47)

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH FORMULIR

RBA 2.3 PEMERINTAH KABUPATEN WSAMBILEGI

Tahun Anggaran 2017

Urusan Pemerintah 1.02 Kesehatan

Organisasi 1.02.01 DINAS KESEHATAN KABUPATEN SAMBILEGI PUSKESMAS PUSKESMAS 0

PROGRAM PROGRAM PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

KEGIATAN KEGIATAN PELAYANAN DAN DUKUNGAN PELAYANAN BLUD UPTD PUSKESMAS

INDIKATOR TOLAK UKUR KINERJA TARGET

KINERJA Capaian

Masukan 852,930,852.00

Keluaran

Hasil

Kelompok Sasaran Kegiatan :

Rincian Anggaran Biaya

Komponen Biaya

Rincian Biaya

(Satuan x Harga) Jumlah Anggaran

(Rp)

Jumlah Satuan Harga/Satuan

1 2 3 4 5 = (2 x 4) I. BIAYA OPERASIONAL 638,705,688.00 A. BIAYA PELAYANAN 407,835,476.00 1. Biaya Pegawai 182,556,012.00 1.6. Biaya Lembur 17,025,955.00 Biaya Lembur 17,025,955.00 - Biaya Lembur 1.00 th 17,025,955.00 17,025,955.00 1.6. Gaji BLUD 1,880,492.00 Page 1/5

(48)

Komponen Biaya

Rincian Biaya

(Satuan x Harga) Jumlah Anggaran

(Rp)

Jumlah Satuan Harga/Satuan

1 2 3 4 5 = (2 x 4) Gaji BLUD 1,880,492.00 - Gaji BLUD 1.00 th 1,880,492.00 1,880,492.00 1.6. Biaya PTT Daerah 136,858,625.00 Biaya PTT Daerah 136,858,625.00 - Biaya PTT Daerah 1.00 th 136,858,625.00 136,858,625.00

1.6. Biaya Pengawas Jaga 9,865,038.00

Biaya Pengawas Jaga 9,865,038.00

- Biaya Pengawas Jaga 1.00 th 9,865,038.00 9,865,038.00

1.6. Biaya Pegawai Kontrak 16,925,902.00

Biaya Pegawai Kontrak 16,925,902.00

- Biaya Pegawai Kontrak 1.00 th 16,925,902.00 16,925,902.00

2. Biaya Bahan 64,701,461.00 2.1. Biaya Obat-obatan 59,922,903.00 Biaya Obat-obatan 59,922,903.00 - Biaya Obat-obatan 1.00 th 59,922,903.00 59,922,903.00 2.6. Biaya Alkes 2,737,221.00 Biaya Alkes 2,737,221.00 - Biaya Alkes 1.00 th 2,737,221.00 2,737,221.00

2.6. Biaya Bahan dan Alat Laboratorium 2,041,337.00

Biaya Bahan dan Alat Laboratorium 2,041,337.00

- Biaya Reagen Laborat 1.00 th 2,041,337.00 2,041,337.00

3. Biaya Jasa Pelayanan 160,578,003.00

(49)

Komponen Biaya

Rincian Biaya

(Satuan x Harga) Jumlah Anggaran

(Rp)

Jumlah Satuan Harga/Satuan

1 2 3 4 5 = (2 x 4)

3.6. Biaya Jasa Pelayanan Medis 160,578,003.00

Biaya Jasa Pelayanan Medis 160,578,003.00

- Biaya Jasa Pelayanan Medis 1.00 th 160,578,003.00 160,578,003.00

4. Biaya Pemeliharaan 0.00

5. Biaya Barang dan Jasa 0.00

6. Biaya Penyusutan 0.00

7. Biaya Pelayanan Lain-lain 0.00

B. BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 230,870,212.00

1. Biaya Pegawai 0.00

2. Biaya Administrasi Kantor 215,375,292.00

2.1. Biaya Benda Pos dan Pengiriman 4,222,876.00

Biaya Benda Pos dan Pengiriman 4,222,876.00

- Biaya Benda Pos dan Pengiriman 1.00 th 4,222,876.00 4,222,876.00

2.6. Biaya ATK 211,152,416.00

Biaya ATK 211,152,416.00

- Biaya ATK 1.00 th 211,152,416.00 211,152,416.00

3. Biaya Pemeliharaan Adm dan UM 0.00

4. Biaya Barang dan Jasa 15,494,920.00

4.1. Biaya Bahan dan Alat Sanitasi 2,481,613.00

4.6. Biaya Jasa Pihak Ketiga 3,168,296.00

Biaya Jasa Pihak Ketiga 3,168,296.00

- Biaya Jasa Pihak Ketiga 1.00 th 3,168,296.00 3,168,296.00

Gambar

Tabel Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap
Tabel Indikator Kinerja Pelayanan per Unit

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis Bappenas disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri

Apabila dibandingkan dengan target rencana yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Tahun 2016 – 2021 yang diharapkan mencapai 8,52

Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan jangka menengah sebagaimana yang diuraikan dalam rangka Rencana Strategis Tahun 2012- 2017, maka disusunlah Rencana

Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2017-2022 ini pada dasarnya menjabarkan suatu perencanaan strategis

Hubungan dokumen Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2007 - 2010 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Menerjemahkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sleman ke dalam tujuan dan sararan jangka menengah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman tahun 2016-2021,

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap rasio derajat desentralisasi Kabupaten Sleman pada tahun 2017-2022 dapat disimpulkan bahwa hanya pada tahun 2021 derajat