• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA PEKANBARU BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA PEKANBARU BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA PEKANBARU

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2012-2017

(2)

KATA PENGATAR

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2012 – 2017 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur Bappeda dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Bappeda yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru.

Dalam melaksanakan Rencana Strategis ini sangat diperlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur Bappeda, karena akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Strategis ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin dicapai.

Harapan kami adalah Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance.

Ditetapkan di : P e k a n b a r u

Pada tanggal : Desember 2014

BADAN PERECANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PEKANBARU

Kepala,

Drs. H. SYOFIAN

Pembina Utama Muda Nip. 19590618 198603 1 006

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2 Landasan Hukum 4

1.3. Maksud dan Tujuan 6

1.4. Sistematika Penulisan 7

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN 8

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 8

2.2. Sumber Daya 24

2.3. Kinerja Pelayanan 28

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 33

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 34

3.1 Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Bappeda Provinsi Riau 3.4 Isu-isu Strategis

34 34 36 42

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 46 4.1 Visi dan Misi

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.3 Strategi dan Kebijakan

46 49 53

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

55

BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD 62

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk mencapai Kota Metropolitan yang madani, Pemerintah Kota Pekanbaru akan menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks, seperti tuntutan peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat, ketersediaan infrastruktur, pengurangan angka kemiskinan, pemerataan hasil-hasil pembangunan serta tuntutan peningkatan kemampuan aparatur Pemerintah Kota Pekanbaru. Berbagai tantangan pembangunan diatas apabila dihadapkan pada kebijaksanaan dan upaya pembangunan perkotaan yang telah dan sedang dilakukan selama ini, membawa pada suatu kesimpulan bahwa berbagai program pembangunan perkotaan harus dipadukan dalam suatu kerangka program pembangunan yang semakin komprehensif.

Pada saat ini pola dan praktek perencanaan pembangunan daerah sesuai derap otonomi daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perundangan tersebut memberi makna bahwa penyelenggaraan Pemerintah Daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut azas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi yang luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Disamping itu daerah diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta potensi keanekaragaman daerah.

(6)

Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik tercermin dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban instansi untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (LAKIP).

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbaru sebagai salah satu instansi pemerintah daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan, berkewajiban juga menyusun rencana strategis. Dengan demikian diharapkan dapat menentukan arah perkembangan dalam meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik lokal regional, nasional, maupun global.

Rencana strategis yang disusun oleh Bappeda merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat tersebut di atas, yang dalam penyusunannya perlu melaksanakan analisis terhadap lingkungan, baik internal maupun eksternal yang merupakan langkah yang penting dengan memperhitungan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) yang ada. Rencana ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada proses dan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun, dengan tetap memperhatikan potensi yang ada baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi. Rencana strategis disusun untuk jangka waktu lima tahun, dan diimplementasikan ke dalam rencana kerja (Renja) tahunan.

(7)

Hubungan Renstra Bappeda Kota Pekanbaru dengan RPJMD

Dokumen Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Bappeda Kota Pekanbaru disusun berdasarkan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru Tahun 2012 – 2017. Dalam RPJMD tersebut telah diakomodasikan program dan kegiatan Renstra SKPD, dengan demikian terdapat keselarasan antara kebijakan dan program pada RPJMD dengan kebijakan, program dan kegiatan pada Renstra SKPD.

Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004, maka keberadaan Renstra merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru khususnya dalam menjalankan rencana agenda pembangunan yang telah tertuang dalam RPJMD Kota Pekanbaru, serta dari keberadaannya untuk setiap tahunnya selama periode perencanaan akan dijadikan pedoman bagi penyiapan Rencana Kerja Bappeda (Renja-Bappeda) yang dalam penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pekanbaru.

Berkaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang tertera dalam UU Nomor 17 tahun 2003, keberadaan Renja Bappeda akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ) Bappeda yang dalam kaitan ini pula substansi RKA tersebut tergambar pada RAPBD.

(8)

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru adalah :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

RPJM Kota Pekanbaru 2012-2017 (Perda No.19 Tahun 2012) Renstra Bappeda Kota Pekanbaru

2012-2017 Kota Pekanbaru Renja Bappeda

LAKIP Bappeda Kota Pekanbaru RKPD Kota Pekanbaru RKA Bappeda Kota Pekanbaru

KUA & PPAS Kota Pekanbaru RAPBD Kota Pekanbaru Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka Pendek

Ket; Garis putus-putus

menggambarkan sebagai salah satu bagian

RPJP Kota Pekanbaru 2005-2025 (Perda No. 1 Tahun

(9)

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

8. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasinal

9. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2009-2013

10. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 210-2014

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

13. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1993 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Pekanbaru dan Revisi Tahun 2012

(10)

Pembentukan Susunan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru

15. Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pekanbaru Tahun 2005-2025

16. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 19 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2012 – 2017

17. Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru adalah sebagai pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja tahunan yang ingin dicapai selama lima tahun kedepan (tahun 2012-2017).

Tujuan penyusunan dari Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah :

1. Memberikan arah dalam melakukan koordinasi perencanaan pembangunan;

2. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja (renja) Bappeda; 3. Memberikan arah dan pedoman dalam pengendalian dan evaluasi

kebijakan, pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan daerah;

4. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang pelaksanaan pembangunan.

(11)

1.4. Sistematika Penulisan

Penyusunan Renstra Bappeda Kota Pekanbaru tahun 2012-2017 dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN BAPPEDA, memuat Tugas dan Fungsi dan struktur organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, memuat Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi, Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Telaahan Renstra K/L dan Renstra Bappeda Provinsi Riau, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Isu-isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN,

memuat Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah, Strategi dan Kebijakan Bappeda

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF, memuat program dan kegiatan Bappeda Kota Pekanbaru, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendaan Indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD, memuat indikator kinerja Bappeda Kota Pekanbaru mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017.

(12)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

2.1.1. Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, tugas pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) adalah :

Dilihat dari tugas pokok diatas, Badan Perencanaan Pembagunan Daerah Kota Pekanbaru memiliki peran yang sangat strategis yaitu membantu Walikota Pekanbaru dalam menentukan kebijaksanaan perencanaan pembangunan daerah serta penilaian pelaksanaannya.

Sesuai dengan Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 18 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, Bappeda Kota Pekanbaru mempunyai tugas sebagai berikut :

a. mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah;

b. merumuskan kebijakan teknis perencanaan;

c. mengkoordinasikan pembinaan dan pelaksanaan tugas di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah;

Melaksanakan sebagian Urusan Pemerintah

Daerah Kota dalam Bidang Perencanaan

Pembangunan Daerah, Penelitian dan

Pengembangan serta Statistik

(13)

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melakasanakan tugas tersebut Bappeda Kota Pekanbaru mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis perencanaan.

2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah.

4. Pelaksanaan tugas lainnya.

2.1.2. Struktur Organisasi Bappeda

Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekanbaru terdiri dari :

1. Kepala Badan 2. Sekretariat :

 Sub Bagian Kepegawaian, Umum dan Perlengkapan;

 Sub Bagian Keuangan;

 Sub Bagian Penyusunan Program.

3. Bidang Pengembangan Pemukiman dan Prasarana Wilayah :

 Sub Bidang Pemukiman dan Tata Ruang;

 Sub Bidang Prasarana Wilayah; 4. Bidang Sumber Daya :

 Sub Bidang Sumber Daya Manusia;

 Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 5. Bidang Perekonomian dan Pertanian:

 Sub Bidang Perekonomian;

(14)

6. Bidang Kesejahteraan Sosial dan Kependudukan :

 Sub Bidang Kesejahteraan Sosial;

 Sub Bidang Kependudukan.

7. Bidang Penelitian, Statistik dan Pemerintahan :

 Sub Bidang Penelitian dan Statistik;

 Sub Bidang Pemerintahan 8. Unit Pelaksana Teknis Badan. 9. Kelompok Jabatan Fungsional.

2.1.3. Uraian Tugas Sekretariat dan Bidang-Bidang Bappeda

1. Sekretariat

a. mengkoordinasikan pelaksanaan Musrenbang;

b. memimpin, menyelenggarakan kegiatan administrasi kepegawaian, umum, perlengkapan, keuangan dan penyusunan program Badan; c. menyusun rencana kerja dan membuat laporan tahunan;

d. mengkoordinasikan, membina dan merumuskan program kerja tahunan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

e. mewakili Kepala Badan apabila yang bersangkutan berhalangan atau tidak berada di tempat;

f. mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan sub bagian-sub bagian; g. mengkoordinasikan, mengarahkan, membina, dan merumuskan

pedoman dan petunjuk administrasi keuangan, kepegawaian, tata persuratan, perlengkapan, umum dan rumah tangga di lingkungan badan;

h. mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan dan pengaturan Rapat Dinas, Upacara serta keprotokolan;

i. mengkoordinasikan, membina, merumuskan laporan tahunan dan evaluasi setiap bidang sebagai pertanggungjawaban Badan;

(15)

j. mengkoordinasikan, membina pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keamanan kantor dan lingkungannya, kendaraan Dinas serta perlengkapan gedung kantor;

k. membagi tugas kepada bawahan dengan cara disposisi atau secara lisan agar bawahan mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing; l. mengevaluasi tugas Sekretariat berdasarkan informasi, data, laporan

yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

m.melaporkan pelaksanaan tugas Sekretariat kepada atasan secara lisan maupun tertulis;

n. memfasilitasi dan asistensi tugas Sekretariat dengan cara konsultasi, kunjungan kerja, sosialisasi dan bimbingan teknis;

o. mengevaluasi tugas Sekretariat berdasarkan informasi, data, laporan yang diterima untuk bahan penyempurnaan lebih lanjut;

p. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Bidang Pengembangan Pemukiman dan Prasarana Wilayah

a. merencanakan program kerja Bidang Pengembangan Pemukiman dan Prasarana Wilayah;

b. mengkoordinasikan dan membina perumusan laporan pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan Pemukiman dan Prasarana Wilayah; c. mengkoordinasikan dan merumuskan petunjuk pelaksanaan

perencanaan pembangunan dan pengendalian pembangunan daerah bidang pegembangan permukiman dan prasarana wilayah skala kota; d. menyiapkan bahan-bahan dalam penyusunan rancangan rencana

pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, rancangan APBD) bidang pengembangan permukiman dan prasarana wilayah;

(16)

e. mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis perencanaan bidang Pengembangan Permukiman dan Prasarana Wialayah;

f. melaksanakan penggabungan laporan yang disusun SKPD terkait dengan pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan pada bidang pengembangan permukiman dan prasarana wilayah;

g. menyiapkan bahan bahan dalam rangka penyusunan rancangan Laporan akuntabilitas dan Kinerja Pemerintah (LAKIP) skala kota serta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahunan dan akhir masa jabatan kepala Daerah) bidang pengembangan permukiman dan prasarana wilayah;

h. melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pengembangan permukiman dan prasarana wilayah;

i. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam negeri dan luar negeri bidang Pengembangan Pemukiman dan Prasarana Wilayah;

j. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan petunjuk pelakasanaan keserasian pengembangan perkotaan dan kawasan perdesaan skala kota;

k. mengkoordinasikan dan merumuskan petunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan pengembangan wilayah dan kawasan skala kota;

l. mengkoordinasikan dan merumuskan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan perwilayahan skala kota;

m.mengkoordinasikan penyiapaan bahan dalam rangkan pelaksanaan pedoman dan standard pengembangan pembangunan perwilayahan skala kota;

n. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan dan pesisir;

(17)

o. mengkoordinasikan dalam penyiapan bahan dalam rangka pengembangan kawasan/wilayah prioritas, cepat tumbuh dan andalan skala kota;

p. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka koordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang Pengembangan Permukiman dan Prasarana Wilayah;

q. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang Pengembangan Permukiman dan Prasarana wilayah;

r. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan konsultasi keserasian pengembangan perkotaan dan perdesaan skala kota;

s. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pengembangan wilayah tertinggal;

t. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan konsultasi pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan skala kota;

u. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan konsultasi konsultasi terhadap kelembagaan dan manajemen pengembangan wilayah dan kawasan skala kota;

v. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah bidang Pengembangan Permukiman dan Prasarana Wilayah; w.melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

(18)

3. Bidang Sumber Daya

a. mengkoordinasikan dan membina penghimpunan peraturan

perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bidang sumber daya dan budaya sebagai pedoman dan landasan kerja;

b. mengkoordinasikan dan membina inventarisasi

permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang sumber daya dan budaya dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

c. mengkoordinasikan dan membina kerjasama dengan unit kerja/instansi

terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

d. mengkoordinasikan dan membina pengumpulan bahan dalam rangka

penyusunan program kerja terhadap kegiatan di bidang sumber daya dan budaya;

e. mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam bidang

tugas sumber daya dan budaya;

f. mengkoordinasikan dan melaksanakan perumusan laporan pelaksanaan

tugas di bidang sumber daya dan budaya;

g. mengkoordinasikan dan melaksanakan perumusan usaha-usaha untuk

meningkatkan ke arah yang dapat memantapkan kegiatan tugas bidang sumber daya dan budaya;

h. mengkoordinasikan dan merumuskan petunjuk pelaksanaan

perencanaan pembangunan dan pengendalian pembangunan daerah bidang sumber daya dan budaya skala kota;

i. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rancangan

rencana pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, Ranperda APBD) bidang Sumber daya dan budaya;

j. menyiapkan bahan-bahan dalam penyusunan rancangan rencana

(19)

pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, rancangan APBD) bidang Sumber daya dan budaya;

k. mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis perencanaan

bidan Pengembangan Permukiman dan Prasarana Wilayah;

l. menggabung laporan yang disusun SKPD terkait dengan pelaksanaan

dekonsentrasi dan tugas pembantuan pada bidang Sumber daya dan budaya;

m. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rancangan

Laporan akuntabilitas dan Kinerja Pemerintah (LAKIP) skala kota serta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahunan dan akhir masa jabatan kepala Daerah) bidang sumber daya dan budaya;

n. melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang sumber daya

dan budaya;

o. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka kerjasama

pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta dalam negeri dan luar negeri bidang sumber daya dan budaya;

p. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka koordinasikan

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang sumber daya dan budaya skala kota;

q. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan

konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang sumber daya dan budaya skala kota;

r. melakasanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

daerah bidang sumber daya dan budaya skala kota;

s. mengkoordinasikan dan merumuskan petunjuk pelaksanaan

pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan skala kota;

t. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan

pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan skala kota;

u. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan

(20)

v. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka bimbingan,

supervisi, konsulltasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan skala kota;

w. melakasanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan

kawasan dan lingkungan perkotaan skala kota skala kota;

x. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Perekonomian dan Pertanian

a. mengkoordinasikan dan membina penghimpunan peraturan

perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bidang perekonomian dan pertanian sebagai pedoman dan landasan kerja;

b. mengkoordinasikan dan membina inventarisasi

permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang perekonomian dan pertania dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

c. mengkoordinasikan dan membina kerjasama dengan unit kerja/instansi

terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

d. mengkoordinasikan dan membina pengumpulan bahan dalam rangka

penyusunan program kerja terhadap kegiatan di bidang perekonomian dan pertanian;

e. mengkoordinasikan dan membina kegiatan-kegiatan dalam bidang

tugas perekonomian dan pertanian;

f. mengkoordinasikan dan membina perumusan laporan pelaksanaan

tugas di bidang perekonomian dan pertanian;

g. mengkoordinasikan dan membina perumusan usaha-usaha untuk

meningkatkan ke arah yang dapat memantapkan kegiatan tugas bidang perekonomian dan pertanian;

(21)

h. mengkoordinasikan dan merumuskan petunjuk pelaksanaan

perencanaan pembangunan dan pengendalian pembangunan daerah bidang perekonomian dan pertanian skala kota;

i. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rancangan

rencana pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, rancangan APBD) bidang perekonomian dan pertanian;

j. menyiapkan bahan-bahan dalam penyusunan rancangan rencana

pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, RANPERDA APBD) bidang perekonomian dan pertanian;

k. mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis perencanaan

bidang perekonomian dan pertanian;

l. menggabung laporan yang disusun SKPD terkait dengan pelaksanaan

dekonsentrasi dan tugas pembantuan pada bidang perekonomian dan pertanian;

m. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rancangan

Laporan akuntabilitas dan Kinerja Pemerintah (LAKIP) skala kota serta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahunan dan akhir masa jabatan kepala Daerah) bidang perekonomian dan pertanian;

n. melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang perekonomian

dan pertanian;

o. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka kerjasama

pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta dalam negeri dan luar negeri bidang perekonomian dan pertanian;

p. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka koordinasikan

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang perekonomian dan pertanian skala kota;

(22)

q. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan

konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang perekonomian dan pertanian skala kota;

r. melakasanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

daerah bidang perekonomian dan pertanian skala kota;

s. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

5. Bidang Kesejahteraan Sosial dan Kependudukan

a. mengkoordinasikan dan membina penghimpunan peraturan

perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bidang Kesejahteraan Sosial dan Kependudukan sebagai pedoman dan landasan kerja;

b. mengkoordinasikan dan membina inventarisasi

permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

c. mengkoordinasikan dan membina kerjasama dengan unit kerja/instansi

terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

d. mengkoordinasikan dan membina pengumpulan bahan dalam rangka

penyusunan program kerja terhadap kegiatan di bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

e. mengkoordinasikan dan membina kegiatan-kegiatan dalam bidang

tugas Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

f. mengkoordinasikan dan membina perumusan laporan pelaksanaan

(23)

g. mengkoordinasikan dan membina perumusan usaha-usaha untuk

meningkatkan ke arah yang dapat memantapkan kegiatan tugas bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

h. mengkoordinasikan dan merumuskan petunjuk pelaksanaan

perencanaan pembangunan dan pengendalian pembangunan daerah bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan skala kota;

i. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rancangan

rencana pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, Ranperda APBD) bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

j. menyiapkan bahan-bahan dalam penyusunan rancangan rencana

pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, rancangan APBD) bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

k. mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis perencanaan

bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

l. menggabung laporan yang disusun SKPD terkait dengan pelaksanaan

dekonsentrasi dan tugas pembantuan pada bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

m. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rancangan

Laporan akuntabilitas dan Kinerja Pemerintah (LAKIP) skala kota serta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahunan dan akhir masa jabatan Kepala Daerah bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

n. melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesejahteraan

sosial dan Kependudukan;

o. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka kerjasama

pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta dalam negeri dan luar negeri bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

(24)

p. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka koordinasikan

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan skala kota;

q. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan

konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan skala kota;

r. melakasanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

daerah bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan skala kota;

s. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

6. Bidang Penelitian, Statistik dan Pemerintahan

a. mengkoordinasikan dan membina penghimpunan peraturan

perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan bidang penelitian, statistik dan pemerintahan sebagai pedoman dan landasan kerja;

b. mengkoordinasikan dan membina kegiatan-kegiatan dalam bidang

tugas penelitian, statistik dan pemerintahan;

c. mengkoordinasikan dan membina perumusan laporan pelaksanaan

tugas di bidang penelitian, statistik dan pemerintahan;

d. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rancangan

rencana pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, Ranperda APBD) Bidang Penelitian, Statistik dan Pemerintahan;

e. menyiapkan bahan-bahan dalam penyusunan rancangan rencana

pembangunan daerah (rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, rencana pembangunan tahunan, rancangan APBD) Bidang Penelitian, Statistik dan Pemerintahan;

(25)

f. mengkoordinasikan dan merumuskan kebijakan teknis perencanaan

bidang Kesejahteraan sosial dan Kependudukan;

g. menggabung laporan yang disusun SKPD terkait dengan pelaksanaan

dekonsentrasi dan tugas pembantuan pada bidang penelitian, statistik dan pemerintahan;

h. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan rancangan

Laporan akuntabilitas dan Kinerja Pemerintah (LAKIP) serta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahunan dan akhir masa jabatan kepala Daerah bidang penelitian, statistik dan pemerintahan;

i. melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang penelitian,

statistik dan pemerintahan;

j. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka kerjasama

pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta dalam negeri dan luar negeri bidang penelitian, statistik, dan pemerintahan;

k. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka koordinasikan

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang penelitian, statistik dan pemerintahan;

l. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan

konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah bidang penelitian, statistik dan pemerintahan;

m. melakasanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

daerah bidang penelitian, statistik, dan pemerintahan skala kota;

n. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka bimbingan,

supervisi dan konsultasi kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dengan swasta dalam dan luar skala Kota;

o. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka konsultasi

pelayanan perkotaan skala Kota;

p. mengkoordinasikan dan merumuskan pedoman dan standard

(26)

q. melaksanakan pengelolaan data dan informasi pembangunan skala

Kota;

r. mengkoordinasikan dan merumuskan perencanaan kelembagaan dan

manajemen pengembangan wilayah dan kawasan di kecamatan / desa;

s. mengkoordinasikan dan merumuskan penyusunan petunjuk teknis

pembangunan skala kecamatan;

t. mengkoordinasikan penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar negeri skala kota;

u. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

(27)

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PEKANBARU MENURUT PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NO. 9 TAHUN 2008

(28)

2.2. Sumber Daya Bappeda

2.2.1. Komposisi Pegawai

Komposisi pegawai Bappeda Kota Pekanbaru terdiri dari sejumlah personil yang masing-masing mengisi jabatan struktur dan staf fungsional umum sebagai pelaksana sesuai dengan struktur yang telah ditetapkan. Secara terperinci, komposisi pegawai di Bappeda Kota Pekanbaru menunjukkan data sebagai berikut :

Tabel II.1.

Komposisi pegawai menurut jenis kelamin Tahun 2012

NO JENIS KELAMIN JUMLAH

1 Laki-laki 27

2 Perempuan 12

Jumlah 39

Tabel II.2.

Komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan Tahun 2012

NO Tingkat Pendidikan JUMLAH (org)

1 Pasca Sarjana (S2) 12 2 Sajana (S1) 21 3 Diploma - 4 SLTA 5 5 SLTP 1 6 SD - Jumlah 39

(29)

Tabel II.3.

Jumlah Pegawai Yang Telah Mengikuti Diklat Struktural Tahun 2012

NO Jenis Diklat JUMLAH (org)

1 Diklatpim IV 13

2 Diklatpim III 5

3 Diklatpim II 2

Jumlah 20

Tabel II.4.

Jumlah Pegawai Yang Telah Mengikuti Diklat Teknis Fungsional di Bidang Perencanaan dan Pembangunan

Tahun 2012

NO Jenis Diklat JUMLAH (org)

1 Pendidikan/ kursus Bhs. Inggris 4

2 Pendidikan Kebendaharaan APBD 2

3 Methodologi Perencanaan 1

4 Kursus manajemen Proyek (KMP) 2

5 Pemegang Kas 4

Jumlah 13

Tabel II.5.

Komposisi Pegawai Menurut Pangkat/Golongan Ruang Tahun 2012

No Pangkat / Gol. Ruang Jumlah (org)

1 Pembina Utama Muda (IV/c) 2

2 Pembina Tk.I (IV/b) 1

3 Pembina (IV/a) 2

4 Penata Tk. I (III/d) 11

(30)

No Pangkat / Gol. Ruang Jumlah (org)

Penata Muda Tk. I (III/b) 6

Penata Muda (III/a) 6

Jumlah 29

5 Pengatur Tk. I (II/d) -

Pengatur (II/c) 1

Pengatur Muda Tk. I (II/b) 2

Pengatur Muda (II/a) 1

Jumlah 4

6 Juru Tk. I (I/d) -

Juru (I/c) 1

Juru Muda Tk. I (I/b) -

Juru Muda (I/a) -

Jumlah 1

7 CPNS

Penata Muda (III/a) 1

Pengatur (II/c) -

Jumlah 1

Jumlah Keseluruhan 39

2.2.2. Sarana dan Prasarana Bappeda Kota Pekanbaru

Disamping sumber daya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana juga merupakan unsur penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Bappeda Kota Pekanbaru telah dilengkapi sarana dan prasarana yang diharapakan mampu mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya. Adapun jenis sarana dan perasana yang dimiliki oleh Bappeda Kota Pekanbaru adalah sebagai berikut :

(31)

Tabel II.6

Jenis Sarana dan Prasana Tahun 2012

NO JENIS BARANG JUMLAH KETERANGAN

1 Bangunan Gedung 1 unit

Ruang Kepala 1 ruang

Ruang Sekretariat 1 ruang

Ruang Bidang 5 ruang

Ruang Keuangan 1 ruang

Aula 1 ruang

Ruang Rapat 4 ruang

Ruang Serba Guna 2 ruang

Ruang Sholat 1 ruang

WC 7 ruang Gudang 3 ruang Kantin 1 ruang 2 Kendaraan Dinas Roda 4 7 unit Roda 2 15 unit

3 Peralatan dan Perlengkapan

Komputer PC 28 unit

Laptop 21 unit

Printer 33 unit

AC 45 unit

Meja dan Kursi Kerja 50 unit

Filling Cabinet 62 unit

Lemari Arsip 7 unit

Telepon 3 unit

Mesin Fotocopy 1 unit

Mesin Fax 1 unit

Proyektor 9 unit

Layar Proyektor 5 unit

(32)

2.3. Kinerja Pelayanan Bappeda

Sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah :

1) Mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas – tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif ;

2) Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, umum, perlengkapan, program dan keuangan ;

3) Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor;

Bidang Pengembangan Pemukiman dan Prasarana Wilayah :

1) Melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan dinas pekerjaan umum, dinas pemadam kebakaran, dinas tata ruang dan bangunan, dinas perhubungan komunikasi dan informatika; 2) Menyusun perencanaan dan mensinergikan usulan Musrenbang

Kecamatan dengan Usulan SKPD dalam Forum SKPD untuk dibahas pada Musrenbang Kota bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan, Tata Ruang, Perumahan Permukiman;

3) Menyiapkan program terkait dengan bidang pengembangan pemukiman dan Prasarana Wilayah;

4) Melaksanakan koordinasi dan perencanaan dengan instansi lainnya terkait bidang tugas bidang pengembangan pemukiman dan Prasarana Wilayah

Bidang Perekonomian dan Pertanian

1) Melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan dinas koperasi dan UMKM, dinas pendapatan daerah, dinas pertanian, dinas perindustrian dan perdagangan, dinas pasar, badan penanaman modal dan promosi, badan ketahanan pangan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian;

(33)

2) Menyusun perencanaan dan mensinergikan usulan Musrenbang Kecamatan dengan Usulan SKPD dalam Forum SKPD untuk dibahas pada Musrenbang Kota bidang perekonomian dan pertanian;

3) Menyiapkan program terkait dengan bidang perekonomian dan pertanian; 4) Melaksanakan koordinasi dan perencanaan dengan instansi lainnya terkait

bidang tugas bidang perekonomian dan pertanian;

Bidang Kesejahteraan Sosial dan Kependudukan

1) Melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan dinas kesehatan, dinas kependudukan dan pencatatan sipil, dinas sosial dan pemakaman, dinas tenaga kerja, badan pemberdayaan perempuan, masyarakat dan KB;

2) Menyusun perencanaan dan mensinergikan usulan Musrenbang Kecamatan dengan Usulan SKPD dalam Forum SKPD untuk dibahas pada Musrenbang Kota bidang kesejahteraan sosial dan kependudukan;

3) Menyiapkan program terkait dengan bidang kesejahteraan sosial dan kependudukan;

4) Melaksanakan koordinasi dan perencanaan dengan instansi lainnya terkait bidang tugas bidang kesejahteraan sosial dan kependudukan;

Bidang Penelitian, Statistik dan Pemerintahan

1) Melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan badan kesbang, politik dan linmas, badan pelayanan terpadu, badan perencanaan pembangunan daerah, sekretariat DPRD, sekretariat daerah, inspektorat kota, kantor satuan polisi pamong praja, kecamatan; 2) Menyusun perencanaan dan mensinergikan usulan Musrenbang

Kecamatan dengan Usulan SKPD dalam Forum SKPD untuk dibahas pada Musrenbang Kota bidang penelitian, statistik dan pemerintahan;

(34)

3) Menyiapkan program terkait dengan bidang penelitian, statistik dan pemerintahan;

4) Melaksanakan koordinasi dan perencanaan dengan instansi lainnya terkait bidang tugas bidang penelitian, statistik dan pemerintahan;

Bidang Sumber Daya

1) Melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan dinas pendidikan, dinas kebersihan dan pertamanan, dinas kebudayan dan pariwisata, dinas pemuda dan olahraga, badan lingkungan hidup, badan kepegawain daerah;

2) Menyusun perencanaan dan mensinergikan usulan Musrenbang Kecamatan dengan Usulan SKPD dalam Forum SKPD untuk dibahas pada Musrenbang Kota bidang sumber daya;

3) Menyiapkan program terkait dengan bidang sumber daya;

4) Melaksanakan koordinasi dan perencanaan dengan instansi lainnya terkait bidang tugas bidang sumber daya;

(35)

2.3. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Tabel II.7.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Tahun 2007-2011

No Indikator Kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi Target SPM Target IKK Indikator Target Lainnya

Target Renstra SKPD

Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian Pada Tahun ke 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1. Dokumen RPJPD - 1 Dok - 1 - - - - 1 - - - - 100% - - - - 2. Dokumen RPJMD - 1 Dok - 1 - - - - 1 - - - - 100% - - - - 3. Dokumen RKPD - 5 Dok - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 4. Dokumen LKPJ - 5 Dok - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 5. Dokumen LAKIP - 5 Dok - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 6. Pekanbaru Dalam Angka - 5 Dok - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 7. PDRB - 5 Dok - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

Tabel II. 8

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Kota Pekanbaru

Uraian 2007 2008 Anggaran pada tahun 2009 2010 2011

BELANJA 9.042.184.938 8.027.672.945 9.845.391.438

BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.996.193.668 3.005.075.035 3.455.836.290

- Belanja Pegawai 2.996.193.668 3.005.075.035 3.455.836.290

BELANJA LANGSUNG 6.045.991.270 5.022.597.910 6.389.555.148

- Belanja Pegawai 1.205.404.200 1.095.617.000 1.454.218.200

- Belanja Barang dan Jasa 8.823.268.622 3.626.550.910 4.287.835.548

(36)

Tabel II. 8 (lanjutan)

Uraian 2007 2008 Realisasi pada tahun 2009 2010 2011

BELANJA 8.502.823.503 7.100.570.783 7.699.610.788

BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.665.173.567 2.487.367.180 274.399.745

- Belanja Pegawai 2.665.173.567 2.487.367.180 274.399.745

BELANJA LANGSUNG 5.837.649.936 4.613.203.603 4.956.211.043

- Belanja Pegawai 1.188.717.100 1.033.634.750 1.151.639.500

- Belanja Barang dan Jasa 3.673.014.036 3.292.496.853 3.190.213.543

- Belanja Modal 975.918.800 287.072.000 614.358.000

Tabel II. 8 (lanjutan)

Uraian Rasio Antara Realisasi dan Anggaran ke- Pertmbuhan Rata-rata 2007 2008 2009 2010 2011 Anggaran Realisasi

BELANJA 94.04 88.45 78.21

BELANJA TIDAK LANGSUNG 88.95 82.77 79.38

- Belanja Pegawai 88.95 82.77 79.38

BELANJA LANGSUNG 96.55 91.85 77.57

- Belanja Pegawai 96.55 91.85 77.57

- Belanja Barang dan Jasa 98.62 94.34 79.19

(37)

2. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda

Tantangan yang ada dalam pengembangan pelayanan Bappeda antara lain: 1. Kurangnya kualitas dan kuantitas aparatur Bappeda sehingga sulitnya

membuat perencanaan yang berkualitas dan tepat waktu.

2. Tinggi dan cepatnya perkembangan dan pertumbuhan Kota Pekanbaru yang harus diimbangi oleh Bappeda dengan menghasilkan produk-produk perencanaan yang dapat menjawab perkembangan dan perubahan-perubahan daerah di masa mendatang.

3. Terjadinya perubahan regulasi terkait dengan proses perencanaan pembangunan daerah.

4. Semakin kritis dan aktifnya masyarakat disertai makin terbukanya informasi pembangunan, dituntut peran Bappeda yang lebih rensponsif terhadap dinamika pembangunan dengan menghasilkan dokumen perencanaan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat.

Peluang untuk pengembangan pelayanan Bappeda antara lain : 1. Adanya peraturan dibidang Perencanaan Pembangunan.

UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, membuat posisi dan peranan Bappeda sangat strategis dalam menentukan arah pembangunan daerah. Dokumen perencanaan pembangunan yang dihasilkan oleh Bappeda akan menjadi pedoman dan acuan bagi daerah dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan daerah.

2. Adanya kesempatan bagi aparatur Bappeda dalam meningkatkan kualitas perencanaan melalui pendidikan formal maupun non formal serta pendidikan tekhnis maupun fungsional.

3. Perkembangan teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mengakses dan menampilkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan.

(38)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

1. Masih kurangnya kuantitas dan kualitas aparatur perencana; 2. Belum optimalnya penerapan reward and punishment;

3. Kurang lengkapnya data dan informasi yang akurat untuk pendukung proses perencanaan;

4. Belum optimalnya koordinasi perencanaan pembangunan;

5. Belum optimalnya Pengendalian dan evaluasi program/ rencana pembangunan;

6. Belum optimalnya penerapan perencanaan partisipatif.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota

Pekanbaru Tahun 2012-2017

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru 2012-2017 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah terpilih yang berisikan tentang arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program SKPD, program lintas SKPD dan progran kewilayahan. Visi Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru 2012-2017 adalah “Terwujudnya Pekanbaru Sebagai Kota Metropolitan Yang Madani” yang akan diimplementasikan melalui lima misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.

(39)

2. Mewujudkan masyarakat berbudaya melayu, bermartabat dan bermarwah yang menjalankan kehidupan beragama, memiliki iman dan taqwa, berkeadilan tanpa perbedaan satu dengan yang lainnya serta hidup rukun dan damai

3. Meningkatkan infrastruktur daerah baik prasarana, jalan, air bersih, energi listrik, penanganan limbah, yang sesuai dengan kebutuhan daerah terutama infrastruktur pada kawasan industri, pariwisata serta daerah pinggiran kota. 4. Mewujudkan penataan ruang dan pemanfaatan lahan yang efektif, dan

pelestarian lingkungan hidup dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan

5. Meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat dengan meningkatkan investasi bidang industri, perdagangan, jasa, dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif.

Untuk menwujudkan visi, misi, program dan sasaran Walikota dan Wakil Walikota diatas, maka peran Bappeda sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah :

1. Membantu kepala daerah dalam menentukan kebijakan dibidang perencanaan pembangunan daerah dan penilaian atas pelaksanaannya.

2. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD demi keterpaduan dan sinkronisasi antara perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah sejalan dengan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota.

3. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangungan serta membuat laporan pelaksanaannya secara berkesinambungan untuk melihat sejauhmana tujuan dan sasaran Walikota dan Wakil Walikota telah tercapai.

(40)

3.3. Telaah Renstra Kementerian/ Lembaga dan Renstra Bappeda Provinsi Riau

Telaah Renstra Kemendagri

Dalam rangka penyelenggaraan program pembangunan Kementerian Dalam Negeri sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, disusun Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 16 tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 46 tahun 2011.

Berdasarkan peran dan mandat Kementerian Dalam Negeri yang dijabarkan pada tugas pokok dan fungsinya dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang urusan dalam negeri, dirumuskan Visi Kementerian Dalam Negeri sebagai cerminan peran dan kondisi yang ingin diwujudkan di masa depan. Hal tersebut sekaligus merefleksikan kesinambungan upaya pengembangan dan pemantapan penyelengaraan sistim pemerintahan dan politik dalam negeri sejalan dengan semangat reformasi yang peletakan dasar-dasarnya telah diinisiasi pada masa-masa sebelumnya.

Rumusan Visi yang diangkat dalam Renstra Kementerian Dalam Negeri 2010-2014 merupakan arah kebijakan dalam penyusunan program dan kegiatan strategik sesuai kondisi obyektif lingkungan strategis lingkup Kementerian Dalam Negeri dalam lima tahun ke depan, yaitu:

“Terwujudnya sistem politik yang demokratis, pemerintahan yang

desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta

keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

(41)

Visi tersebut mencerminkan suatu keinginan atau cita-cita untuk menjadi terdepan dalam melanjutkan perjalanan organisasi sebagai motor prenggerak perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan politik dalam negeri ke arah yang lebih baik, serta cerminan komitmen organisasi sebagai elemen penggerak dan motivator untuk menjadi semakin baik, yang harus disinergikan dengan elemen penggerak lainnya dalam suatu kesisteman yang utuh. Kata kunci dari Visi Kementerian Dalam Negeri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sistem Politik Demokratis, merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai yaitu terwujudnya suatu tatanan kehidupan politik dengan meletakkan kedaulatan berada ditangan rakyat yang diwujudkan melalui pengembangan format politik dalam negeri dan pengembangan sistem pemerintahan termasuk sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah kearah yang lebih demokratis.

2. Pemerintahan Desentralistik, merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai yaitu terwujudnya sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif dan responsif dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, pemeratan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Pembangunan Daerah, merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai yaitu terwujudnya pembangunan daerah yang berkesinambungan melalui peningkatan kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan yang berbasis wilayah, ekonomi, dan berdaya saing, secara profesional dan berkelanjutan.

4. Keberdayaan Masyarakat, merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai yaitu terwujudnya keberdayaan masyarakat yang partisipatif yang maju dan mandiri dalam berbagai aspek kehidupan.

(42)

5. Sumber Daya Aparatur yang Profesional merupakan salah satu prasyarat utama yang harus terpenuhi dalam mencapai tujuan sistem politik yang demokratis, pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif.

6. Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan komitmen, sikap, dan arah yang tegas terhadap penegakkan kesatuan dan persatuan nasional dalam seluruh aspek penyelenggaraan pemerintahan, politik dalam negeri, pembangunan daerah, dan pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut sekaligus mewadahi upaya mewujudkan cita-cita bangsa yaitu Masyarakat Indonesia yang aman, adil, damai, dan sejahtera, yang juga merupakan refleksi visi, misi, dan prioritas kebijakan pembangunan nasional.

Misi Kementerian Dalam Negeri merupakan peran strategik yang diinginkan dalam mencapai Visi dimaksud. Rumusan Misi yang diangkat di dalam Renstra Kementerian Dalam Negeri 2010-2014 didasarkan pada isu-isu strategis lingkup Kementerian Dalam Negeri untuk lima tahun ke depan, yang merupakan penjabaran dari visi Kementerian Dalam Negeri yaitu menetapkan kebijaksanaan nasional dan memfasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya:

1. Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis;

2. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum;

3. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik;

4. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan;

5. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta

(43)

Telaah Terhadap Renstra Bappenas Tahun 2010-2014

Untuk melaksanakan ketentuan asal 19 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka dibuatlah Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tentang Rencana Strategis Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Rencana Strategis Bappenas disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembngunan Nasional No.1 Tahun 2010 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang menjadi landasan dan pedoman bagi seluruh unit kerja di Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanan Pembangunan Nasional dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Kementerian PPN/Bappenas dalam memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan RPJMN 2010-2014 dan RKP, melalui penyusunan rencana pembangunan nasional (RPJMN, RKP) yang berkualitas dan pelaksanaan tugas-tugas lainnya dari Presiden/ Pemerintah. Kualitas rencana pembangunan tersebut dilihat dari:

1. Adanya tujuan, target, dan sasaran yang jelas dan terukur;

2. Adanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antardaerah, antarruang,

antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antara pusat dan daerah;

(44)

3. Adanya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;

4. Integrasi (keterkaitan) dan konsistensi antara pencapaian tujuan

pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) dengan tujuan pembangunan yang dilaksanakan oleh masing-masing fungsi pemerintahan baik di tingkat pusat (Renstra/Renja Kementerian/Lembaga) maupun daerah (RPJMD/RKPD/ Renstra SKPD). Sedangkan keberhasilan pelaksanaan tugastugas lainnya dari Presiden/Pemerintah dilihat dari sejauh mana tugas-tugas tersebut dimanfaatkan oleh Presiden/Pemerintah.

Apabila keseluruhan hal tersebut dapat dipenuhi, maka berarti Kementerian PPN/Bappenas telah mampu berperan dalam mendukung pencapaian, target, sasaran, misi dan visi RPJMN 2010-2014, dan selanjutnya mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara sesuai amanat UUD 1945, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Oleh karena itu, Visi Kementerian PPN/Bappenas

2010-2014 adalah: ”Mewujudkan Kementerian PPN/Bappenas yang andal,

kredibel dan proaktif untuk mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara”.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk 3 (tiga) misi sesuai dengan peran-peran Kementerian PPN/Bappenas, yaitu :

1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam

rangka:

a. mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi), dan mensinergikan

baik antar daerah, antarruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antara pusat dengan daerah;

(45)

b. mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;

c. mengoptimalkan partisipasi masyarakat;

d. menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan

berkelanjutan.

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana

pembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitas terhadap permasalahan pembangunan, sebagai masukan bagi proses perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan pembangunan di berbagai bidang.

3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas

Kementerian PPN/Bappenas.

Telaah Renstra Bappeda Provinsi

Rencana Strategi Bappeda Provinsi Riau Tahun 2009-2013 merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahun yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai dengan merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam penyusunan Renstra ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2009-2013 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah No.10 Tahun 2009, serta memperhatikan evaluasi kinerja Bappeda terhadap implementasi Renstra sebelumnya maupun isu dan perkembangan yang terjadi. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau disusun dengan memperhatikan Visi Kepala Daerah, yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Provinsi Riau Tahun 2009 – 2013 yaitu “Terwujudnya Pembangunan Ekonomi yang mapan dan Pengembangan Budaya Melayu secara Proporsional melalui Kesiapan

(46)

Infrastruktur dan Peningkatan Pembangunan Pendidikan dalam Masyarakat yang Agamis”.

Adapun Visi Bappeda Provinsi Riau adalah Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Berkualitas dan Berkelanjutan Melalui Bappeda yang Profesional dan Kreatif

Pernyataan misi mengandung secara eksplisit terhadap apa yang harus dicapai oleh Bappeda Provinsi Riau, dan kebijakan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam upaya pencapaian tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh Bappeda Provinsi Riau untuk pencapaian Visi dimaksud.

Sejalan dengan hal tersebut, dirumuskan misi BAPPEDA Provinsi Riau 2009-2013, adalah :

1. Memantapkan pelaksanaan mekanisme perencanaan pembangunan daerah; 2. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinergi penyusunan perencanaan

pembangunan daerah;

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan, tatalaksana kerja, dan kemampuan teknis sumber daya aparatur perencanaan;

4. Menyediakan data dan informasi perencanaan pembangunan yang berkualitas, dan berkesinambungan;

5. Meningkatkan pelaksanaan evaluasi, pelaporan, penelitian serta kerjasama pembangunan.

3.4. Isu-isu Strategis

Dengan melihat perkembangan organisasi Bappeda Kota Pekanbaru, maka ke depan tugasnya dalam membantu Walikota Pekanbaru harus dapat melakukan tindakan yang tepat dan relevan dengan perkembangan isu/permasalahan

(47)

strategis yang ada dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara lebih baik ataupun tujuan pembangunan Kota Pekanbaru secara luas.

Berdasarkan kriteria permasalahan strategis seperti sedang hangat dibicarakan, memiliki nilai kekhalayakan, memiliki nilai problematik dan layak untuk dibahas lebih lanjut, maka Bappeda Kota Pekanbaru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, tidak terlepas dari berbagai hambatan dan masalah, baik dari segi sumber daya manusia, data pendukung perencanaan, disiplin dalam mempedomani kalender perencanaan, koordinasi maupun kurang konsistennya kebijakan perencanaan serta masih kuatnya intervensi politik.

Setelah melakukan identifikasi, diperoleh beberapa permasalahan strategis yang dihadapi Bappeda Kota Pekanbaru, sebagai berikut :

1. Masih Kurangnya Ketersediaan Dokumen Hasil Studi/Kajian untuk Merumuskan Program Perencanaan Pembangunan

Kota Pekanbaru sebagai Ibu Kota Provinsi Riau mempunyai letak yang sangat strategis dan dikelilingi oleh Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan, sudah memiliki bagian-bagian wilayah yang telah terbangun namun belum tertata dengan baik, khususnya yang berbatasan dengan kabupaten di atas. Disamping itu masih adanya kesenjangan pertumbuhan pembangunan antara perkotaan dengan daerah pinggiran. Kondisi ini mempunyai dampak negatif seperti kemacetan lalu lintas, tidak tertatanya bangunan permukiman, fasum, fasos dan lain-lain, tidak adanya akses jalan yang terencana dengan baik, tidak tersedianya jaringan air bersih. Hal ini terjadi karena belum tersedianya dokumen hasil studi/kajian untuk merumuskan program perencanaan pembangunan pada wilayah-wilayah tersebut.

(48)

2. Masih Kurangnya Kuantitas dan Kualitas SDM di Lingkungan Bappeda. Bappeda merupakan SKPD dengan dukungan staf-staf multidisiplin ilmu yang diharapkan dapat menyusun perencanaan di berbagai bidang, sementara jumlah staf Bappeda saat ini tergolong kecil dan belum semua disiplin ilmu dimiliki oleh Bappeda, sehingga hal ini dapat mengakibatkan kendala dalam penyusunan perencanaan tertentu.

3. Belum Optimalnya Koordinasi Antar SKPD Dalam Perencanaan Pembangunan.

Dalam penanganan masalah pada suatu wilayah tertentu yang terkait dengan beberapa program/kegiatan yang menjadi urusan beberapa SKPD, dibutuhkan koordinasi terpadu antar SKPD yang dikoordinir oleh Bappeda. Hal ini seringkali sulit dilaksanakan, sehingga program/ kegiatan terpadu yang akan disepakati untuk penanganan suatu masalah tidak optimal.

4. Belum Optimalnya Penganggaran Usulan Musrenbang.

Perencanaan pembangunan dimulai dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kabupaten, Musrenbang Provinsi dan Musrenbang Nasional. Musrenbang ini dilaksanakan untuk menjaring usulan-usulan program/ kegiatan dari masyarakat di segala bidang pembangunan. Namun prosentase jumlah usulan masyarakat tersebut relatif masih kecil yang dianggarkan pada APBD. Hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman pejabat penyusun rencana kegiatan pada SKPD terhadap ketentuan-ketentuan dalam perencanaan pembangunan dan adanya intervensi politik dalam pengusulan rencana pembangunan tersebut.

(49)

5. Belum Terintegrasinya Perencanaan dan Penganggaran Secara Optimal Pada saat tertentu, kegiatan-kegiatan pada dokumen rencana kerja yang telah disusun oleh SKPD tidak secara konsisten dianggarkan pada APBD, seringkali kegiatan yang dianggarkan merupakan kegiatan baru yang tidak tercantum dalam dokumen Renja dimaksud.

6. Belum optimalnya ketersediaan data base untuk pendukung penyusunan dokumen perencanaan.

(50)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Bappeda

4.1.1. Visi

Visi adalah cara pandang jauh ke depan ke mana instansi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah. Sebagai bagian dari Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru, maka visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Pekanbaru merupakan pendukung bagi terwujudnya visi Kepala Daerah Kota Pekanbaru periode 2012 – 2017 yaitu: Terwujudnya Pekanbaru Sebagai Kota Metropolitan yang Madani.

Mengacu pada visi Kota Pekanbaru tersebut, dengan dilatarbelakangi oleh tugas pokok dan fungsi BAPPEDA sebagai unit perencana di daerah, maka dirumuskan visi BAPPEDA Kota Pekanbaru untuk mewujudkan kondisi dan kompetensi Bappeda Kota Pekanbaru yang lebih baik di masa yang akan datang. Selanjutnya dituangkan dalam Renstra-SKPD. Adapun visi BAPPEDA adalah :

“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH YANG HANDAL”

(51)

Visi BAPPEDA mengandung makna :

1. Perencanaan Pembangunan Daerah : adalah tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia dengan output berupa dokumen perencanaan

2. Handal : Memiliki kriteria komprehensif, sistematis, acceptable, efektif dan efisien, berkelanjutan dan transparan.

4.1.2. Misi

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukan, dan bagaimana melakukannya. Misi selain merupakan penjabaran dari visi juga harus mencerminkan tugas pokok dan fungsi organisasi itu sendiri. Dari tugas pokok dan fungsi serta visi di atas, maka misi BAPPEDA Kota Pekanbaru adalah:

1. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) perencana pembangunan yang profesional.

2. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah secara komprehensif, sistematis, acceptable, efektif, efisien, berkelanjutan dan transparan.

3. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan Daerah.

4. Mengefektifkan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah.

Gambar

Tabel II.1.
Tabel II.4.
Tabel II. 8
Tabel II. 8 (lanjutan)
+2

Referensi

Dokumen terkait

RPJPN ini menjadi rujukan dari rencana pembangunan lima tahunan yang disebut dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Berbeda dengan GBHN,

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Negara Riset dan Teknologi tahun 2005 - 2009 disusun dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004

Rencana Kerja (Renja) Bappelitbangda Kabupaten Purwakarta Tahun 2022 disusun dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Kubu Raya Tahun 2019-2024 adalah dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah Bappeda, yang memuat tujuan, sasaran, arah

merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang mengacu pada Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2017-2022 (Perda RPJMD) yang disusun sebagai pedoman

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan

H a l | 42 okumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kotabaru tahun 2016-2021 merupakan penjabaran Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Bupati

Dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke-2, pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya diarahkan untuk mewujudkan peningkatan akses penduduk