• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN GALLERY PRAWIROTAMAN HOTEL YOGYAKARTA DENGAN METODE MATRIK GE - Mc.KINSEY - STIE Widya Wiwaha Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN GALLERY PRAWIROTAMAN HOTEL YOGYAKARTA DENGAN METODE MATRIK GE - Mc.KINSEY - STIE Widya Wiwaha Repository"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Mc.KINSEY

Tesis

disusun oleh:

Achmad Rahman Ardiyanto – 151102931

Konsentrasi: Pemasaran

MA GISTER MA N A JEMEN W IDYA W IW A H A

2017

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(2)

i   

STRATEGI PEMASARAN GALLERY PRAWIROTAMAN

HOTEL YOGYAKARTA DENGAN METODE MATRIK GE -

Mc.KINSEY

TESIS

Untuk memenuhi sebagian sy arat dalam mencap ai derajat Sarjana S2 /

Gelar M agister pada Program Magister M anajemen STIE WIDYA

WIWAHA

disusun oleh:

Achmad Rahman Ardiyanto – 151102931

Konsentrasi: Pemasaran

MA GISTER MAN A JEMEN W ID YA WIW A HA

2017

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(3)

ii   

HALAMAN PENGESAHAN

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(4)

iii   

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, say a:

Nama : Achmad Rahman Ardiy anto

NIM : 151102931

Fakultas : Magister M anagemen - Pemasaran

Judul : Strategi Pemasaran Gallery Prawirotaman Hotel Dengan M etode

M atrik M c.Kinsey

Dengan ini say a meny atakan bahwa skrip si ini benar-benar p ekerjaan say a sendiri dan

sepanjang p engetahuan say a tidak berisi materi y ang dip ublikasikan atau ditulis oleh

orang lain atau telah digunakan sebagai p ersy aratan p eny elesaian studi di Perguruan

Tinggi lain kecuali p ada bagian tertentu y ang say a ambil sebagai acuan.

Yogyakarta, 11 Ap ril 2017

Yang meny atakan,

Achmad Rahman Ardiy anto

NIM . 151102931

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(5)

iv   

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan sy ukur p enulis p anjatkan kehadirat Allah SWT y ang telah

melimp ahkan segala rahmatNy a sehingga p enulis dapat menyelesaikan tesis dengan

judul “Strategi Pemasaran Gallery Prawirotaman Hotel Dengan Metode M atrik

M c.Kinsey” guna memenuhi sebagian persy aratan untuk memp eroleh gelar Magister

M anagemen.

Penulis meny adari kelemahan serta keterbatasan y ang ada sehingga dalam

meny elesaikan skrip si ini memp eroleh bantuan dari berbagai p ihak, dalam

kesemp atan ini p enulis meny ampaikan ucap an terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M .Si selaku dosen Pembimbing I y ang selalu

memberikan waktu bimbingan dan arahan selama p eny usunan tesis ini.

2. Bap ak Bay u Sutikno, SE, MSM S, Ph.D selaku dosen Pembimbing II y ang

selalu memberikan waktu bimbingan dan arahan selama p eny usunan tesis

ini.

3. Seluruh kary awan Sales&Marketing Gallery Prawirotaman Hotel y ang selalu mendukung untuk meny elesaikan tesis ini.

4. Sahabat dan keluarga y ang selalu memberikan semangat dan dorongan

untuk meny elesaikan tesis ini.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(6)

v   

Penulis meny adari bahwa tesis ini masih bany ak kekurangan baik isi maup un

susunannya. Semoga tesis ini dap at bermanfaat tidak hany a bagi penulis juga bagi

p ara p embaca.

Yogy akarta, 11 Ap ril 2017

Penulis

                 

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(7)

vi 

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 M anfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Tinjauan Literatur Relevan ... 9

2.2 Landasan Teori ... 12

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

(8)

vii   

3.4 Teknik Pengump ulan Data ... 32

3.5 Variabel Penelitian... 33

3.6 Teknik Analisa Data... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN ... 38

4.1 Deskrip si Data ... 38

4.2 Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal... 41

4.3 Pembahasan ... 44

BAB V KESIM PULAN DAN SARAN... 56

5.1 Kesimp ulan... 56

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA... 61

LAM PIRAN

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(9)

viii   

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Revenue Vs Budget ... 4

Tabel 2 Statistik Akomodasi Hotel ... 5

Tabel 3 Jumlah Akomodasi, Kamar dan Temp at Tidur Hotel di Kota Yogy akarta, 2006 – 2015 ... 6

Tabel 4 Lap oran Keuangan Hotel Gallery Prawirotaman ... 38

Tabel 5 Matriks Business Unit Strength... 44

Tabel 6 Matriks Market Attractiveness ... 44

Tabel 7 Nilai Bobot M arket Business Position Strength ... 45

Tabel 8 Nilai Bobot M arket Attractiveness ... 48

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(10)

ix   

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 M atrik GE – Mc.Kinsey ... 9

Gambar 2 Gambar Kekuatan Bisnis/Posisi Komp etitif ... 22

Gambar 3 Gambar Identifikasi Arah M asa Dep an Unit Bisnis... 35

Gambar 4 Gambar Imp likasi Investasi... 37

Gambar 5 Gambar M atrik GE – M c.Kinsey ... 51

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(11)

x   

ABSTRAK

Pada keny ataany a pemasaran p erhotelan saat ini semakin ketat. Berdasarkan hal

tersebut, latar belakang p enulisan tesis dengan judul “Strategi Pemasaran Hotel

Gallery Prawirotaman Yogy akarta Dengan M etode M atrik GE – M c.Kinsey ” adalah

untuk melakukan up ay a – up aya y ang maksimal untuk mencap ai target y ang telah

ditetap kan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana up ay a strategi

p emasaran di Gallery Prawirotaman Hotel Yogy akarta berdasarkan analisa matrik

GE – M c Kinsey .

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskrip tif. Dalam p enelitian ini

p eneliti menggunakan teknik p engambilan samp el. Dari p erhitungan, maka besar

samp el dalam p enelitian ini adalah sebany ak 5 informan. Informan dalam p enelitian

di tesis ini adalah Ibu Ningsih selaku Account Manager Gallery Prawirotaman Hotel, Ibu M elissa sebagai reservasi dan satu orang e-commerce y aitu Bapak Virgiawan. Samp el yang lain akan mengambil dari 2 informan y ang bergerak di Bidang

Pariwisata y ang berkatian dengan hotel y aitu Ibu Putu selaku kep ala bagian

kepariwisataan Dinas Pariwisata DIY dan Ibu Marlina selaku staff bagian

kepariwisataan Dinas Pariwisata DIY.

Berdasarkan interpretasi matrik GE-M c.Kinsey, Gallery Prawirotaman Hotel

sudah melakukan strategi p emasaran y ang cukup baik. M engingat dengan

didukungnya dari stakeholder p ariwisata y ang menunjang. Diikuti dengan p erkembangan dunia p erhotelan y ang sangat p esat, maka bisnis p erhotelan terutama

Gallery Prawirotaman Hotel harus mempuny ai day a tarik kuat dan p asar menarik.

Perusahaan harus mengalokasikan sumber day a manusia dan perusahaan dalam bisnis

ini serta Gallery Prawirotaman Hotel bisa memfokuskan p ada p ertumbuhan bisnis

p erhotelan dan meningkatkan p angsa pasar Gallery Prawirotaman Hotel y ang lebih

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan hotel kelas bintang di Daerah Istimewa Yogy akarta saat ini makin

ketat dengan bermunculanny a pembangunan hotel – hotel baru. Penambahan hotel

baru di DIY memang akan memicu p ersaingan harga kamar dan p elay anan dengan

ciri khas dan keunggulan masing-masing, dengan harap an dap at menarik minat

wisatawan menginap di hotel tersebut. Untuk menjaga p ersaingan p asar, up ay a y ang

dilakukan p engelola hotel antara lain dengan meningkatkan promosi, meningkatkan

p elay anan dan fasilitas, maup un dari segi harga y ang ditawarkan, serta melalui up ay a

lain y ang dap at menarik minat wisatawan terutama wisatawan mancanegara agar

datang dan menginap hotel di DIY.

Persaingan y ang ketat saat ini memaksa p erusahaan menerap kan

strategi-strategi p emasaran y ang benar-benar tep at guna tercap ainy a tujuan y ang telah

ditetap kan oleh p erusahaan ataupun untuk memp ertahankan kelangsungan hidup ny a.

Perusahaan dap at memahami p erilaku konsumen tersebut serta mengetahui

strategi-strategi pemasaran y ang harus dilakukan, agar dap at mencap ai tujuan y ang

diinginkan.

Saat ini, perusahaan dihadap kan p ada kondisi p ersaingan y ang semakin

meningkat dalam perkembangan bisnis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk lebih

kreatif, inovatif dengan menawarkan sesuatu y ang bernilai lebih dibanding y ang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(13)

dilakukan p esaing. Pada umumny a p erusahaan berup ay a memenuhi harap an

konsumen dengan membangun kep ercay aan dalam suatu hubungan jangka p anjang

antara p erusahaan dan p elanggan. Hubungan ini harus dap at ditingkatkan dari waktu

ke waktu misalny a p elay anan, kualitas produk, dan sebagainy a.

Strategi p emasaran memiliki peran yang p enting untuk keberhasilan

p erusahaan. Oleh karena itulah strategi pemasaran harus dap at memberikan gambaran

y ang jelas dan teratur tentang apa y ang dilakukan oleh p erusahaan dan menggunakan

setiap kesemp atan atau p eluang p ada beberapa sasaran p asar. Strategi p emasaran

y ang digunakan dalam p enelitian ini y aitu strategi bauran p emasaran. Strategi bauran

p emasaran y aitu strategi y ang dap at melip uti p roduk, harga, p romosi dan lokasi

p emasaran.

Strategi p emasaran merupakan salah satu senjata bagi p erusahaan untuk

menghadapi p ersaingan p asar. Pada dasarny a strategi p emasaran adalah mencari

kecocokan antara kemampuan internal perusahaan dengan p eluang eksternal yang ada

di p asar. Mencari kecocokan ini merupakan tanggung jawab dari bagian p emasaran

untuk menerap kan strategi p emasaran y ang sesuai dengan produk yang dihasilkan

dan sesuai dengan segmen p asar y ang ingin dituju oleh p roduk y ang ditawarkan.

Untuk mengatasi masalah diatas sep erti bany akny a p esaing hotel y ang saling

bermunculan dan kesalahan dalam menentukan strategi y ang digunakan oleh hotel,

sehingga Hotel Gallery Prawirotaman ingin mengetahui dan menganalisis sejauh

mana day a tarik industri sekarang ini p ada p roduk/unit bisnis y ang ada di p erusahaan

dengan menggunakan Teknik analisis GE-M c.Kinsey Matrix atau M atriks Daya Tarik

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(14)

Kekuatan Industri dimana teknik ini menekankan p ada kekuatan sumber-sumber day a

p otensial, tidak hany a p enguasaan p angsa pasar dan tingkat p ertumbuhan saja,

melainkan melip uti banyak faktor y ang berkaitan dengan day a tarik industri dan

kekuatan bisnis y ang ada di Hotel Gallery Prawirotaman.

Teknik analisis ini terdiri dari dua sumbu y aitu kekuatan bisnis dan day a tarik

industri, selain itu teknik ini terbagi menjadi sembilan kuadran dimana p osisi p roduk

dalam matriks ditentukan oleh nilai y ang dip eroleh dari p erhitungan faktor-faktor

y ang dievaluasi dalam day a tarik industri dan kekuatan bisnis. Jika dalam p enelitian

ini digunakan kriteria y ang dip akai oleh manajemen yang kurang berani menanggung

resiko, maka digunakan kriteria yang aman.

Gallery Prawirotaman Hotel adalah hotel dengan klasifikasi bintang 4, y ang

berlokasi di Jl. Prawirotaman II / Gerilya No. 839 B Yogy akarta. Tingkat p ersaingan

y ang dihadap i p erusahaan semakin ketat, sehingga p enting bagi p erusahaan Gallery

Prawirotaman Hotel untuk mengadakan p enelitian atau evaluasi guna mendap atkan

cara y ang lebih baik untuk memajukan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, Gallery

Prawirotaman Hotel dalam hal ini sebagai oby ek p enelitian jauh dari semp urna dalam

strategi p emasaran dilihat dari lap oran hasil p enjualan mulai dari tahun 2015 samp ai

tahun 2016 untuk itu harus melakukan tindakan koreksi atas strategi p emasaranny a

guna menghadap i p esaing p asar.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(15)

Tabel 1.1

Revenue Vs Budget 2016

Ou tl e t

Re ve n u e Actu al YTD Bu dget YTD %

Room

9,999,223,409

9,986,192,948 100.13

F & B

14,985,648,403 90.91

Sumber : Data Laporan Keuangan Hotel Gallery Prawirotaman ( 2016 )

Gallery Prawirotaman Hotel sebagai salah satu p erusahaan y ang bergerak

dalam bidang p ariwisata yang harus menghadapi p ersaingan y ang cukup ketat dengan

p erusahaan p erhotelan lainny a. Agar p erusahaan dapat bertahan dan berkembang

dengan baik maka Gallery Prawirotaman Hotel harus dap at mencip takan kemamp uan

bersaing baik dalam hal kualitas p roduk, harga maup un segmen y ang dituju sehingga

dapat menghasilkan p roduk y ang mamp u bersaing dan memenangkan persaingan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(16)

Perkembangan bisnis hotel di Indonesia sangat p esat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah hotel di Indonesia mengalami

kenaikan 4,7 % p er tahun dengan detail data sebagai berikut;

Tabel 1.2 Statistik Akomodasi Hotel

Jumlah Usaha Akomodasi (buah) 2010 2011 2012 2013 2014

Total 14.587 15.283 15.998 16.685 17.484

Hotel Bintang 1.306 1.489 1.623 1.778 1.996

Bintang 5 118 129 138 155 160

Bintang 4 232 252 297 155 160

Bintang 3 363 457 509 335 376

Bintang 2 267 290 333 554 668

Bintang 1 326 361 346 374 355

Sumber : Statistik Hotel dan Akomodasi lainny a ( BPS; 2014 )

Demikian halny a dengan pertumbuhan ekonomi kota Yogy akarta juga relatif

stabil, hal ini tamp ak p ada stabilny a p eningkatan p endapatan perkap ita Kota

Yogy akarta dari tahun ke tahun. Perkembangan sektor p ariwisata tentunya akan

diikuti dengan berkembangny a sektor p ariwisata yang ada didalamny a. Hotel

merup akan salah satu salah satu sektor y ang memp engaruhi p ertumbuhan ekonomi di

kota Jogjakarta.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(17)

Tabel 1.3

Jumlah Akomodasi, Kamar dan Temp at Tidur Hotel di Kota Yogy akarta, 2006– 2015

Kabupaten/Kota/

Berdasarkan latar belakang masalah y ang telah dikemukakan, maka p enulis

mengambil judul : “S trategi Pemasaran Gallery Prawirotaman Hotel Yogyakarta

Dengan Metode Matrik GE – Mc Kinsey”

1.2 Rumusan Masalah

Pada keny ataany a p emasaran p erhotelan saat ini semakin ketat. Berdasarkan

data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, pada Januari-Agustus 2013 rata-rata okup ansi

hotel berbintang sebesar 54,98 persen. Sementara okupansi hotel kelas melati hany a

29,14 p ersen. Sedangkan turis asing yang menginap di hotel bintang p eriode itu

sebany ak 98.071 orang dan wisatawan domestik 696.762 orang. Adapun jumlah tamu

menginap di hotel melati terdiri dari 24.134 wisatawan asing dan 1.484.376

(18)

Keunggulan feature p roduk y ang dimiliki dan didukung dengan SDM Hotel Gallery Prawirotaman dap at dipakai sebagai keunggulan hotel untuk bersaing dalam

p erkembangan bisnis. Hotel Gallery Prawirotaman juga menjalankan strategi –

strategi untuk meningkatkan tingkat hunian dan brand awareness. Namun p ada keny ataanny a, hotel sudah melakukan up ay a – up ay a yang maksimal untuk mencap ai

target y ang telah ditetapkan, akan tetap i hasil y ang dicap ai belum sesuai dengan

target y ang telah ditetap kan. ( lihat tabel 1.1 )

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka p ertany aan p enelitian ini

adalah bagaimana strategi p emasaran di Gallery Prawirotaman Hotel Yogy akarta

berdasarkan analisa matrik GE – M c Kinsey untuk mencap ai target y ang diinginkan ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan p ermasalahan diatas maka tujuan p enelitian adalah untuk

merumuskan strategi p emasaran Gallery Prawirotaman Hotel Yogy akarta

berdasarkan matrik GE – M c. Kinsey di setiap variabel bauran p emasaran.

1.5 Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Manfaat teoritis

a. Bagi pihak lain, diharapkan penulisan ini dapat dijadikan sebagai

bahan bacaan dan untuk referensi bagi penelitian selanjutnya.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(19)

b. Bagi penulis, dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan

penulis mengenai managemen pemasaran.

2. Manfaat Praktis

a. Merupakan perbandingan antara teori yang diperoleh selama kuliah

dengan praktek manajemen sebenarnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

perusahaan dalam menetapkan strategi pemasaran Hotel Gallery

Prawirotaman Yogy akarta.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(20)

  Gambar 2.1

M atriks GE

  BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Literatur Relevan

Berdasarkan hasil riset dengan judul “Formulasi Strategi p ada Eins Bistro &

Boutique dalam persaingan di bidang industri kuliner Bandung” y ang disusun oleh

Ria Triani Putri, dkk, tahun 2005 menghasilkanstrategi p ada Eins Bistro & Boutique

dalam p ersaingan di bidang industri kuliner Bandung di p osisi p ertumbuhan p asar.

M atrik GE dap at dilihat pada dibawah ini.

Sumber : http s://www.strategicmanagementinsight.com/tools/gemckinsey

-matrix.html ( 2008 )

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(21)

Dari matriks GE dapat dilihat p osisi p ertumbuhan p asar Eins Bistro & Boutique

berada p ada sel 5 y aitu seleksi pengelolaan untuk p endap atan. Di p osisi sel 5 artiny a

usaha p emasaran sudah baik, tetap i p asar tidak menarik atau p asar y ang kuat dan

bisnis tidak cukup kuat untuk mengejar p eluang p otensial. Eins Bistro & Boutique

masih membutuhkan strategi y ang lebih baik untuk p ertumbuhan.

M elihat dari p enelitian riset y ang lain dengan judul Analisis Portfolio dengan

M atriks GE-M c.Kinsey di Perusahaan Plastik “Keris” Surakarta y ang disusun oleh

Iksan dari Jurusan Teknik Industri ITAT Surabaya p ada tahun 2006, p enulis

memberikan kesimp ulan sebagai berikut ;

1. Posisi Perusahaan Plastik “Keris” Surakarta adalah pada saat sekarang y aitu

tahun 2006, p erusahaan berada p ada p osisi “Investasi untuk Tumbuh”

dimana kekuatan bisnis atau faktor internal p erusahaan p ada p osisi

menengah dan day a tarik industry atau faktor eksternal p ada p osisi tinggi.

Sedangkan menurut skala p rioritas investasi digolongkan p ada prioritas

kedua, hal ini berarti p erusahaan memiliki bany ak alternatif strategi y ang

dap at diterap kan bagi kemajuan p erusahaan, khususny a strategi p emasaran.

Pada tiga tahun mendatang, y aitu tahun 2009, p osisi p erusahaan

dip rediksikan berada pada p osisi”tumbuh selektif” y aitu kekuatan bisnis

atau faktor internal perusahaan p ada p osisi tinggi dan daya tarik industry

atau faktor eksternal p erusahaan p ada p osisi menengah.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(22)

2. Alternatif strategi y ang dap at digunakan oleh Perusahaan Plastik “Keris”

adalah berusaha merebut p asar dengan p eningkatan kualitas, memp erluas

daerah pemasaran y ang diimbangi dengan p eningkatan kekuatan p enjualan.

Membangun kekuatan p erusahaan, hal ini bisa dilakukan dengan

memp erbaiki kualitas dan memp ertahankan p elanggan. Memulai

menggunakan tenaga sales promotion sehingga p roduk p erusahaan dap at dikenal oleh konsumen. (3) Sedangkan p erkiraan alternatif strategi y ang

dap at diterap kan untuk tiga tahun mendatang adalah p erusahaan tetap harus

memp ertahankan kualitas p roduk karena hal ini merupakan kekuatan

perusahaan y ang harus ditonjolkan. Perusahaan juga harus memp ertahankan

pelanggan dan menambah jumlah p elanggan karena dip rediksikan

persaingan akan semakin ketat p ada tiga tahun mendatang.

3. Selain itu, melihat dari referensi dari judul “Analisis Posisi Strategis Usaha

Kecil Dan M enengah (UKM ) Shuttlecock” y ang disusun oleh Ary Yunanto

p ada jurusan FE Unsoed Purwokerto tahun 2010 meny imp ulkan bahwa

Berdasarkan analisis General Electrics (GE) dip eroleh informasi bahwa

p osisi strategis UKM shuttlecock adalah memiliki day a tarik menengah dan kekuatan p ersaingan y ang rata-rata, sehingga strategi p engembangan y ang

cocok bagi UKM shuttlecock adalah melakukan identifikasi segmen p ertumbuhan, melakukan sp esialisasi dan melakukan investasi secara

selektif.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(23)

2.2 Landasan Teori

Definisi strategi p emasaran menurut Kotler (2005: 108), “Marketing Strategy is the basic approach that the business units use to achieve its objective and consist of proceed decicions of target market, marketing positioning, marketing mix, and marketing expenditure levels.”

M enurut Kotler (2005 : 108), sasaran menunjukkan ap a y ang ingin dicap ai oleh

unit bisnis, strategi adalah p erencanaan p ermainan untuk mencap ainya. Setiap bisnis

harus merancang strategi untuk mencap ai sasarannya, y ang terdiri dari strategi

p enetap an sumber y ang cocok. Strategi merup akan unsur p enting didalam

p erusahaan, setiap p erusahaan membutuhkan strategi dalam menjalankan bisnisny a

guna mendukung visi-misi, tujuan jangka p endek dan jangka p anjang, memenuhi

harap an konsumen, serta guna melakukan antisip asi terhadap segala kemungkinan

y ang terjadi dalam p elaksanaan tujuan p erusahaan baik y ang bersumber dari dalam

maup un luar p erusahaan.

Pemasaran merup akan faktor p enting untuk mencap ai sukses bagi p erusahaan

akan mengetahui adany a cara dan falsafah y ang terlibat didalamny a. Cara dan

falsafah baru ini disebut konsep p emasaran (marketing concept). Konsep p emasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu :

1. Saluran p erencanaan dan kegiatan p erusahaan harus berorientasi p ada

konsumen/ p asar.

2. Volume p enjualan y ang menguntungkan harus menjadi tujuan p erusahaan,

dan bukanny a volume untuk kepentingan volume itu sendiri.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(24)

3. Seluruh kegiatan p emasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan secara organisasi.

M enurut Swastha dan Irawan, (2005 : 10) mendefinisikan konsep p emasaran

sebuah falsafah bisnis yang meny atakan bahwa p emuasan kebutuhan konsumen

merup akan sy arat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup p erusahaan. Bagian

p emasaran p ada suatu perusahaan memegang p eranan y ang sangat p enting dalam

rangka mencap ai besarnya volume p enjualan, karena dengan tercapainy a sejumlah

volume penjualan y ang diinginkan berarti kinerja bagian p emasaran dalam

memp erkenalkan p roduk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan p emasaran

sering dianggap sama tetap i sebenarny a berbeda.

Tujuan utama konsep p emasaran adalah melay ani konsumen dengan

mendap atkan sejumlah laba, atau dap at diartikan sebagai p erbandingan antara

p enghasilan dengan biay a y ang lay ak. Ini berbeda dengan konsep p enjualan y ang

menitikberatkan pada keinginan p erusahaan. Falsafah dalam p endekatan penjualan

adalah memp roduksi sebuah p abrik, kemudian mey akinkan konsumen agar bersedia

membelinya. Sedangkan p endekatan konsep p emasaran menghendaki agar

manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru

melakukan bagaimana carany a memuaskan.

Adapun variable-variabel dalam bauran p emasaran adalah product, price, promotion, place atau distribusi y ang lebih dikenal dengan 4P. Tetapi untuk p roduk jasa p enerap an 4P dirasa terlamp au semp it sehingga bauran pemasaran 4P dip erluas

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(25)

dan ditambah dengan empat unsur lain, y aitu People, Process, Physical Evidence, dan

Customer Service.

1. Product (Produk)

Produk merup akan bentuk p enawaran organisasi jasa y ang ditujukan untuk

mencap ai tujuan organisasi melalui p emuasan kebutuhan dan keinginan

p elanggan. Kep utusan bauran produk yang dihadap i pemasar jasa bisa sangat

berbeda dengan yang dihadap i pemasar barang.

2. Price (Harga)

Kep utusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategic dan taktikal,

sep erti tingkat harga, struktur diskon, sy arat p embay aran, dan tingkat

diskriminasi harga di antara berbagai kelomp ok p elanggan. Pada umumny a

asp ek-aspek ini mirip dengan y ang biasa dijump ai p emasar barang. Akan

tetap i ada p ula perbedaany a, y aitu karakteristik intangible jasa menyebabkan

harga menjadi indikator signifikan atas kualitas.

3. Promotion (Promosi)

Bauran p romosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan

manfaat jasa kepada p elanggan potensial dan actual. Metode-metode tersebut

terdiri atas p eriklanan, promosi p enjualan, direct marketing, personal selling,

atau p ublic relation.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(26)

4. Place (Distribusi)

Kep utusan distribusi meny angkut kemudahan akses terhadap jasa bagi

p elanggan p otensial seperti lokasi fisik maupun kep utusan non lokasi y ang

ditetap kan demi ketersediaan jasa sep erti p enggunaan telep hone sy stem.

5. People (Orang)

Bagi sebagaian besar jasa, orang merup akan unsur vital dalam bauran

p emasaran. Dalam industri jasa, setiap orang merup akan “part-time

marketer” y ang tindakan dan perilakuny a memiliki damp ak langsung p ada

outp ut y ang diterima p elanggan.

6. Process (Proses)

Proses p roduksi atau operasi merup akan faktor p enting bagi konsumen

high-contact service, y ang kerap kali juga berp eran sebagai co-p roducer jasa

bersangkutan. Pelanggan restoran, misalny a sangat terp engaruh oleh cara

staf melayani mereka dan lamany a menunggu selama p roses produksi.

7. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Karakteristik intangible p ada jasa meny ebabkan p elanggan p otensial tidak

bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsiny a. Ini menyebabkan risiko

y ang dipersep sikan konsumen dalam kep utusan p embelian semakin besar.

Oleh sebab itu salah satu unsur p enting dalam bauran p emasaran adalah

upay a mengurangi tingkat risiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti

fisik dari karakteristik jasa. Bukti fisik tersebut dap at berup a adany a brosure,

p enamp ilan staf y ang rap i dan sop an, seragam karyawan, dekorasi interior

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(27)

dan eksterior bangunan y ang menarik, ruang tunggu yang nyaman, dan

lain-lain.

Adapun p engertian strategi menurut David L. Kurtz (2009: 55) y aitu “strategi

adalah cara untuk mencap ai tujuan jangka p anjang, strategi bisnis bisa 17 berup a

p erluasan geografis, diversifikasi, akusisi, p engembangan p roduk, penetrasi p asar,

rasionalisasi kary awan, divestasi, likuidasi, dan joint venture. M enurut Hamel dan

Prahalad (Rangkuti, 2004), strategi merup akan tindakan y ang bersifat incremental

(senantiasa meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa y ang diharap kan oleh p elanggan p ada masa depan. Dengan demikian

p erencanaan strategi hamp ir selalu dimulai dari “apa y ang dap at terjadi” bukan

dimulai dari “apa y ang terjadi”. Terjadiny a kecep atan inovasi pasar baru dan

p erubahan p ola konsumen memerlukan komp etensi inti (core competencies). Perusahaan p erlu mencari kompetisi inti didalam bisnis y ang dilakukan. Strategi

sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi, karena setiap organisasi mungkin

menghadapi kondisi seperti sumber day a y ang terbatas, ketidakp uasan mengenai

kekuatan dari p esaing, kep utusan dan kebijakan y ang harus dikoordinasi antar bagian

sepanjang waktu. Strategi memberikan manfaat bagi semua anggota organisasi dan

merup akan p okok keberhasilan dalam menghadap i p ersaingan p ada lingkungan bisnis

Ada dua bentuk strategi pemasaran agar dap at mencap ai kep uasan p elanggan.

M enurut Fornell dalam Tjiptono ( 2007 : 365 ) bentuk-bentuk stategi p emasaran

tersebut, yaitu:

1. Strategi Ofensif

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(28)

Strategi ofensif ini bertujuan untuk mencari pelanggan baru. Dengan strategi

ini diharap kan perusahaan dap at meningkatkan p angsa p asar, p enjualan, dan

jumlah p elangganny a.

2. Strategi Defensif

Strategi defensif melip uti usaha mengurangi kemungkinan costumer exit dan beralihnya p elanggan ke p emasar lain. Strategi defensif ini bertujuan

meminimalkan customer turnover dan memaksimalkan customer retention

dengan melindungi p roduk dan p asarnya dari serangan p ara pesaing. Strategi

defensif terdiri atas dua bentuk, y aitu:

a. Strategi Pembentukan Rintangan Pengalihan

Dalam hal ini p erusahaan p erlu berup ay a membentuk suatu rintangan

p engalihan, sehingga p elanggan merasa enggan, rugi, atau mahal untuk

berganti p emasok (vendor, took, dan lain-lain). Rintangan p engalihan ini

dap at berupa biay a p encarian, biay a transaksi, biaya p emahaman,

p otongan harga khusus bagi p elanggan y ang loy al, kebiasaan p elanggan,

biay a emosional, dan usaha-usaha kognitif, serta risiko finansial, sosial,

dan p sikologi. Kesemuany a ini dap at tercapai ap abila p erusahaan berhasil

menciptakan dan menjalin hubungan y ang harmonis, akrab, dan saling

menguntungkan dengan p elanggannya.

b. Strategi Kep uasan Pelanggan

Strategi kep uasan p elanggan menyebabkan p ara pesaing harus berusaha

keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahany a merebut pelanggan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(29)

suatu p erusahaan. Satu hal y ang p erlu diperhatikan di sini adalah bahwa

kep uasan pelanggan merup akan strategi jangka p anjang y ang

membutuhkan komitmen, baik meny angkut dana, maup un sumber day a

manusia (Tjiptono, 2004 : 102).

Ada beberapa strategi y ang dap at dip adukan untuk meraih dan meningkatkan

kepuasan pelanggan:

 Strategi pemasaran berup a relationship marketing  Strategi superior customer service

 Strategi unconditional guarantees  Strategi penanganan keluhan y ang efisien

 Strategi p eningkatan kinerja p erusahaan

 Menerapkan Quality Function Deployment (QFD)

Strategi p emasaran merup akan hal y ang sangat penting bagi p erusahaan dimana

strategi p emasaran merupakan suatu cara mencap ai tujuan dari sebuah p erusahaan.

Hal ini didukung oleh p endap at Fitri Lukiastuti (2011; 20), “Strategi adalah rencana

umum meny eluruh dari serangkaian tindakan utama y ang dilakukan oleh p erusahaan

untuk mencap ai tujuan.” Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususny a

diperlukan adany a p engembangan melalui strategi p emasaranny a. Karena p ada saat

kondisi kritis justru usaha kecillah y ang mampu memberikan p ertumbuhan terhadap

p endap atan masy arakat.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(30)

Perusahaan dap at memperoleh keunggulan bersaing y ang lebih tinggi

dibandingkan dengan p ara p esaingny a jika dapat memberikan harga jual y ang lebih

murah darip ada yang diberikan oleh p esaingnya dengan nilai atau kualitas p roduk

y ang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicap ai oleh p erusahaan tersebut

karena memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi p roduksi, p enggunaan teknologi,

kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainy a. Perusahaan juga dap at

melakukan strategi diferensiasi dengan mencip takan p ersep si terhadap nilai tertentu

p ada konsumenny a. Selain itu, strategi fokus juga dapat diterap kan untuk

memp eroleh keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi dan p asar sasaran y ang

diharap kan. Unsur strategi p ersaingan dap at dikelomp okkan menjadi tiga, y aitu :

1. Segmentasi Pasar

Segmentasi Pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk

kelomp ok p embeli atau konsumen secara terp isah. Masing-masing segmen

konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan p roduk, dan bauran

p emasaran sendiri.

2. Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen p asar y ang akan dimasuki.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(31)

3. Positioning

Postioning adalah p enetap an p osisi p asar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing p roduk

y ang ada dip asar kedalam benak konsumen.

M atrix GE atau M cKinsey M atrix adalah alat strategis untuk analisis p ortofolio.

GE / M cKinsey Matrix adalah perluasan dari Matrix BCG. Alat ini membandingkan

bisnis y ang berbeda p ada variabel- variabel "Kekuatan Bisnis" dan "Pasar Day a

Tarik". Hal ini memungkinkan p engguna bisnis untuk membandingkan kekuatan

bisnis, daya tarik p asar, ukuran p asar, dan p angsa p asar untuk berbagai unit bisnis

strategis (SBU) atau p enawaran produk yang berbeda.

GE / M cKinsey Matrix dibagi menjadi sembilan sel - sembilan alternatif untuk

p enentuan p osisi dari setiap SBU atau untuk masing-masing p enawaran p roduk.

Berdasarkan kekuatan bisnis dan day a tarik p asar setiap SBU akan memiliki p osisi

y ang berbeda dalam matriks. Selanjutnya, ukuran p asar dan penjualan saat ini akan

membedakan setiap SBU. (M cKinsey & Comp any ; 2008)

Sembilan sel dalam matriks dap at dikelomp okkan menjadi tiga segmen utama:

1. Segmen 1 (invest and grow): Ini adalah segmen terbaik. bisnis memup ny ai kekuatan dan pasar sangat menarik. Perusahaan harus mengalokasikan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(32)

sumber day a dalam bisnis ini dan memfokuskan p ada p ertumbuhan bisnis

dan meningkatkan p angsa p asar.

2. Segmen 2 (selective investment): usaha ini memp uny ai day a saing y ang kuat, tetap i p asar tidak begitu menarik, segmen ini memp uny ai gap y aitu dengan

p asar memliki kekuatan besar tetap i bisnis tidak cukup kuat untuk mengejar

p eluang yang p otensial. Para p embuat kep utusan harus membuat kep utusan

tentang bagaimana untuk menangani lebih lanjut dengan SBU ini. Beberap a

dari mereka mungkin mengkonsumsi banyak sumber day a dan tidak

menjanjikan sedangkan y ang lain mungkin membutuhkan sumber day a

tambahan dan strategi y ang lebih baik untuk p ertumbuhan.

3. Segmen 3 (harvest/divest): Ini adalah segmen terburuk. Bisnis di segmen ini adalah lemah dan p asar tidak menarik. Para p embuat kep utusan harus

memp ertimbangkan secara tep at baik rep osisi SBU ini ke segmen p asar y ang

berbeda ataup un mengembangkan biay a-efektif yang lebih baik, atau

meny ingkirkan SBU ini dan menginvestasikan sumber day a ke dalam SBU

y ang lebih menjanjikan dan menarik. (McKinsey & Comp any; 2008)

General Electric membuat matrik y ang lebih rumit dengan bantuan p erusahaan

konsultan M cKinsey and Company . Sep erti ditunjukkan p ada Gambar 2.2, lay ar

bisnis GE terdiri dari sembilan sel y ang didasarkan pada daya tarik industri jangka

p anjang p osisi komp etitif/kekuatan bisnis. M atrik GE, berbeda dengan M atrik BCG,

melibatkan data yang lebih bany ak dalam faktor-faktor p rinsip darip ada sekedar

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(33)

Average 

Gambar Kekuatan Bisnis/Posisi Komp etitif 

Da

http s://www.strategicmanagementinsight.com/tools/ge-mckinsey -matrix.html (2008)

p angsa p asar dan p ertumbuhan p asar. Sebagai contoh, p ada GE, daya tarik industri

melip uti tingkat p ertumbuhan pasar, profitabilitas industri, ukuran, dan p

raktik-p raktik raktik-p enetaraktik-p an harga, di antara berbagai raktik-peluang dan ancaman y ang mungkin.

Kekuatan bisnis atau p osisi komp etitif meliputi p angsa pasar, posisi tekologis,

p rofitabilitas, dan ukuran di antara kekuatan dan kelemahan y ang mungkin.

Lini-lini p roduk atau unit bisnis individual diidentifikasikan dengan sebuah

huruf dan dip osisikan dalam bentuk lingkaran-lingkaran p ada matrik GE. Area setiap

lingkaran menggambarkan ukuran industri, dari segi penjualan. Potongan di dalam

lingkaran menggambarkan p angsa p asar tiap lini p roduk atau unit bisnis. (M cKinsey

(34)

Langka-langkah berikut digunakan untuk memposisikan lini p roduk atau unit

bisnis p ada matrik GE :

1. Pilih kriteria untuk menilai industri bagi tiap lini p roduk atau unit bisnis.

Nilailah day a tarik industri secara keseluruhan bagi tiap lini produk atau unit

bisnis p ada skala 1 (sangat tidak menarik) sampai 5 (sangat menarik).

2. Pilih faktor-faktor kunci y ang dibutuhkan agar sukses di tiap lini p roduk atau

unit bisnis. Nilailah kekuatan bisnis/posisi komp etitif bagi tiap lini p roduk

atau unit bisnis dari skala 1 samp ai 5.

3. Letakkan tiap p osisi lini p roduk atau unit bisnis p ada matrik tersebut.

4. Letakkan p ortfolio masa dep an p erusahaan dengan anggap an bahwa strategi

bisnis p erusahaan saat ini tidak berubah. Apakah ada kesenjangan kinerja

antara portfolio y ang dip royeksikan dengan y ang diinginkan? Jika y a,

kesenjangan ini harus menjadi stimulus bagi tinjauan terhadap misi, tujuan,

strategi, dan kebijakan perusahaan.

Secara keseluruhan, matrik GE merup akan p eningkatan dari matrik BCG.

M etode GE melibatkan variabel y ang lebih bany ak dan tidak mengarah kep ada

kesimp ulan y ang sederhana. Sebagai contoh, matrik tersebut mengenali banyak cara

berbeda y ang dapat digunakan untuk menilai day a tarik sebuah industri, dan karena

itu, memungkinkan p engguna untuk memilih kriteria y ang mereka y akini p aling tep at

untuk situasi y ang ada. Meskipun demikian, matrik portfolio ini memiliki beberap a

kelemahan :

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(35)

 Matrik tersebut terlalu rumit dan dan terlalu bany ak beban.

 Estimasi numerikal daya tarik industri dan posisi komp etitif menghasilkan

objektivitas, tetap i pada keny ataanny a, p enilaian subyektiflah y ang

bervariasi p ada setiap orang.

M atrik tersebut tidak secara efisien menunjukkan p osisi p roduk baru atau unit bisnis

baru dalam industri berkembang.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Disain Riset

Penelitian ini merup akan p enelitian kualitatif, bentuk desain p enelitian

kualitatif dimungkinkan bervariasi karena sesuai dengan bentuk alami p enelitian

kualitatif itu sendiri y ang memp uny ai sifat tiba-tiba dimana fenomena muncul

sesuai dengan p rinsip alami y aitu p henomena ap a adany a sesuai dengan y ang

dijump ai oleh seorang p eneliti dalam p roses p enelitian di lap angan.

Penelitian kualitatif dap at dip andang juga sebagai p enelitian p artisip atif

dengan desain p enelitianny a memiliki sifat fleksibel atau dimungkinkan untuk

diubah guna menyesuaikan dari rencana y ang telah dibuat, dengan gejala y ang ada

p ada tempat p enelitian y ang sebenarny a. Seorang p eneliti belum mengetahui

tentang resp onden dan ap a y ang akan ditany akan kep ada mereka, maka mereka

diperbolehkan melakukan p erubahan. Sedangkan p osisi p erencanaan sebelum

p eneliti terjun dilap angan adalah untuk mey akinkan bahwa mereka mengetahuai

kegiatan minimal ap a yang p erlu dilakukan di lapangan. Dalam p enelitian

kualitatif, bacaan y ang luas dan up to date merup akan sy arat mutlak y ang p erlu dilakukan oleh seorang p eneliti guna mendalami teori y ang relevan dengan

p ermasalahan y ang hendak dip ecahkan. Oleh karena itu agar memp eroleh desain

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(37)

p enelitian y ang baik, p ara p aneliti hendakny a perlu memp erhatikan beberap a butir

p enting seperti berikut y aitu:

a) Peneliti hendakny a menaruh minat terhadap tema atau top ik y ang p ada

umumny a masih bersifat umum

b) Masalah diidentifikasi, dan dianalisis untuk menarik p ertany aan pokok

atau y ang berkaitan dengan fokus p ermasalahan

c) Peneliti sejak awal hendakny a juga sudah mengetahui key persons y aitu

orang –orang y ang memp uny ai informasi, dan audience y aitu orang-orang

atau lembaga y ang dap at menggunakan hasil-hasil p enelitian

d) Peneliti hendakny a mengetahui metode y ang hendak digunakan agar dap at

memilih metode y ang sesuai dan dap at memecahkan masalah.

Unsur-unsur dalam desain p enelitian kualitatif dikatakan sebagai desain y ang

fleksibel, secara emp iris, desain p enelitian kualitatif p ada umumny a

mengandung unsur-unsur p enting sep erti berikut;

1. M enentukan fokus p enelitian. Pada unsur ini p eneliti berusaha

menguraikan latar belakang p ermasalahan y ang hendak dip ecahkan,

mengindentifikasi p henomena y ang menunjukkan realitas

p ermasalahan dan kemudian menentukan fokus p enilitan y ang

memiliki fungsi sebagai guide atau pedoman p eneliti ketika melakukan eksp lorasi data.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(38)

2. M enentukan p aradigma penelitian y ang sesuai dengan keadaan

lap angan. Seperti halny a p enelitian kuantitatif, p eneliti kualitatif juga

dianjurkan menggali landasan teori dari berbagai sumber informasi dan

kemudian membangun p aradigma p enelitian yang sesuai dengan

p ermasalahan y ang dimaksud. Sedangkan y ang menjadikan bervariasi

p endap at diantara p eneliti adalah dicantumkanny a secara imp lisit

dalam bab dua atau kajian pustaka atau secara integral dimasukkanny a

sesuai dengan konteks dan komp onen p enelitian.

3. M enentukan kesesuaian antara p aradigma dengan teori y ang

dikembangkan sehingga p eneliti tetap y akin terhdap a kebenaranny a

karena teori y ang dibangun masih saling berkaitan erat dengan

p aradigma y ang dikembangkan.

4. M enentukan sumberdata yang dap at digali dari masyarakat y ang

diteliti. Unsur ini p enting bagi p eneliti bahwa p rinsip berbasah kaki dan

berinteraksi dengan resp onden dap at dilaksanakan dengan benar.

5. M enentukan tahap -tahap p enelitian. Tahap an p enelitian p ada umumny a

mencakup langkah-langkah y ang secara sistematis direncanakan oleh

p eneliti, sehingga mereka dap at bergerak dari langkah sat ke langakh

lainny a dap at dilkukan secara efisien.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(39)

6. M engembangkan instrumen p enelitian. Walaupun p eneliti adalah

intrumen y ang baik, seorang p eneliti p erlu menuangkan secara tertulis

sebagai fungsi p ertanggung jawaban, ketika p eneliti lain menanyakan

p roses y ang berkaitan erat dengan pengambilan data.

7. M erencanakan p engump ulan data dan p encatatannya, termasuk

didalamny a garis besar teknik p engump ulan data y ang dip ilih agar

memperoleh data yang relevan dengan permasalahan yang hendak

dip ecahkan.

8. Rencana analisis data, termasuk tindakan setelah peneliti megumpulkan

data dari p ara responden, melakukan refleksi dan menamp ilkanny a

untuk menuju p ey usunan teori. Analisis data ini termasuk diantarany a

mengkatorisasi data, mengelomp okkan sesuai dengan karakteristik

ubahan (characterisizing), menilai p engelomp okan, dan checking antara anggota p eneliti (Member-check).

9. Rencana mencap ai tingkat kep ercayaan dan kebenaran p enelitian, y ang

didalamny a mencakup bagiaman p eneliti melakukan pengembailan

data agar memp eroleh data y ang valid dan reliable dengan p ermasalahan y ang hendak diteliti.

10. M erencanakan lokasi dan temp at penelitian, lokasi dimana resp onden

berada adalah tempat y ang p erlu dip erhitungkan, sehingga p eneliti

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(40)

akan memp eroleh informasi dari tangan p ertama y aitu orang y ang

mempuny ai informasi.

11. M enghormati etika penelitian, termasuk p erhatian p eneliti untuk selalu

menghormati hak resp onden, tidak memaksa dan tidak membahayakan

p osisi resp onden. Hal resp onden tersebut dicantumkanny a dalam

desain untuk mey akinkan bahwa penelitian naturalistik sesuai dengan

etika penelitian y ang berlaku.

12.M empersiap kan laporan p enulisan dan p enyelesaian p enelitian.

Komponen ini termasuk didalamnya usaha p eneliti untuk memp eroleh

lap oran hasil p enelitian y ang didukung dengan bukti p engambilan data,

analisis data dan deseminasi melui p eneulisan jurnal maup un artikel

y ang relevan.

Hamp ir sebagian besar peneliti kualitatif memp uny ai p ertany aan umum

dalam p ikiran mereka. Pertany aan tersebut akan dibawa samp ai ketika mereka

hendak masuk ke lap angan. Pertany aan umum tersebut dap at dibedakan dalam dua

kategori y ang saling berkaitan y aitu p ertany aan substantif dan p ertany aan teoritis.

Pertany aan substantif biasany a berkaitan erat dengan isu-isu spesifik tentang tipe of setting misalny a, jika seorang p eneliti tertarik untuk memp elajari lebih mendalam tentang lingkungan tinggal mereka, seperti: rumah, desa, rumah sakit, restoran,

kump ulan atau geng anak-anak remaja. Pertanyaan teoritis pada umumny a lebih

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(41)

dekat dengan isu-isu sosiologis misalny a sosialisasi tentang suatu p rogram,

p eny imp angan y ang terjadai dalam suatu masy arakat, dan kontro sosial y ang

diberlakukan.

Pada uraian berikut ini diuraikan salah satu contoh tindakan peneliti y ang

erat kaitanny a dengan elemen desain p enelitian kualitatif, sep erti berikut;

1. Peneliti menaruh minat terhadap suatu top ik, kemudian dia melakukan

p endalaman terutama terhadap hal-hal y ang berkaitan dengan resp onden

atau audience, keberadaaan dan kemudahan informasi keadaan dan lokasi

p enelitian.

2. Peneliti kemudian merumuskan sejumlah p ertany aan p endahuluan, guna

mengetahui lebih lanjut tentang informasi-informasi apa y ang dip erlukan.

3. Peneliti mengidentifikasi macam-mcam metode p engump ulan data, dan

kemudian dia memilih satu atau dua metode y ang relevan dan tep at.

4. Mengidentifikasi temp at atau situs p enelitian dimana resp onden

melakukan kegiatan. Temp at p enelitian ini dap at berup a kelas,

laboratorium, bengkel untuk kegiatan kelas. Temp at p enelitian juga

mungkin berup a temp at orang bekerja, lembaga atau institusi.

5. Data y ang dip eroleh segera dianalisis untuk mencari maknany a. Perlu

diketahui bahwa dalam p enelitian kualitatif seorang p eneliti dianjurkan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(42)

untuk melakukan analisis segera setelah p engump ulan data selesai

dilakukan. Atau dengan kata lain anatara pengumpulan data dengann

analisis data dapat dilakukan secara serentak, tanp a menunggu selesainy a

tahap p engump ulan data.

6. Berdasarkan lap oran dan analisis biasanya akan timbul sejumlah

p ertany aan baru y ang menjadi p edoman guna melakukan observasi dan

wawancara selanjutny a.

3.2 S umber Data

Objek p ada p enelitian ini adalah Gallery Prawirotaman Hotel y ang beralamat di

Jalan Prawirotaman II no. 839 B Yogy akarta. Gallery Prawirotaman Hotel adalah

Hotel bintang 4 dengan jumlah kamar 94, 1 restoran, dan 4 temp at p ertemuan.

Terdap at juga kolam renang, SPA, temp at olah raga, dan sky lounge.

3.3 Jenis Data

Dalam p enelitian ini p enulis mendap atkan data berup a :

1. Data p rimer

Data p rimer y ang p enulis p eroleh dilakukan dengan melakukan p engamatan

langsung ke temp at Gallery Prawirotaman Hotel dan melakukan wawancara

dengan pihak Gallery Prawirotaman Hotel. Sumber informasi dalam

p enelitian ini adalah Head of Department Gallery Prawirotaman Hotel. Dalam p enelitian ini p eneliti menggunakan teknik p engambilan sampel. Dari

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(43)

p erhitungan, maka besar sampel dalam p enelitian ini adalah sebany ak 5

informan. Informan dalam p enelitian di tesis ini adalah Ibu Ningsih selaku

Account Manager Gallery Prawirotaman Hotel. Beliau berp eran p enting dalam menentukan harga dan strategi hotel untuk meningkatkan penjualan

tingkat hunian. Selain itu ada team sales y ang mendukung penjualan hotel,

y aitu Ibu M elissa sebagai reservasi dan satu orang e-commerce y aitu Bap ak Virgiawan. Samp el y ang lain akan mengambil dari 2 informan y ang

bergerak di Bidang Pariwisata y ang berkatian dengan hotel y aitu Ibu Putu

selaku kep ala bagian kep ariwisataan Dinas Pariwisata DIY dan Ibu M arlina

selaku staff bagian kep ariwisataan Dinas Pariwisata DIY.

2. Data sekunder

Data sekunder p ada p eneltian ini berdasarkan dokumen tertulis y ang

dip eroleh dari p ihak Gallery Prawirotaman Hotel. Data sekunder ini bersifat

internal dimana informasi y ang dip eroleh secara langsung dari p ihak p emilik

Gallery Prawirotaman Hotel. Data sekunder dap at dip eroleh dari lap oran

harian hotel.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

M etode p engump ulan data dalam p enelitian ini adalah M etode Deskrip tif

dengan p aradigma riset kualitatif, yaitu suatu metode y ang secara langsung

mengadakan wawancara (interview) kepada informan dengan beberap a p ertany aan untuk mendap atkan data p rimer. Wawancara adalah p ercakap an dengan maksud

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(44)

tertentu yang dilakukan secara terbuka sehingga informan mengetahui kehadiran

p ewancara sebagai p eneliti y ang bertugas melakukan wawancara di lokasi p enelitian

(Moleong, 1993: 135). Wawancara ini dilakukan untuk p roses p erolehan data dengan

mengajukan p ertany aan kep ada manajer p emasaran.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel dalam p enelitian ini y ang variabel ini adalah strategi pemasaran hotel

y ang dip akai untuk meningkatkan tingkat hunian hotel. Alat instrumen p enelitian ini

dengan p eny ebaran angket (kuesioner), y aitu p engump ulan data yang dilakukan

dengan memberikan kuesioner kep ada resp onden dengan menggunakan instrumen

berup a kuesioner terstruktur melalui wawancara mendalam kep ada informan. Teknik

ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kep entingan dan p enilaian pelaku usaha di

sektor p ariwisata terhadap faktor-faktor internal p emasaran. Data y ang dikump ulkan

melalui angket merup akan data ordinal.

Met ode pengumpulan dat a sekunder dilakukan secara dokumen dilakukan unt uk

menelusuri dokumen-dokumen yang t erkait dengan penelitian ini seperti daft ar hotel pesaing,

daftar jumlah kedatangan tamu dan penjualan kamar.

3.6 Teknik Analisa Data

Teknik y ang digunakan untuk menganilis data adalah analisis Matrik GE – M c.

Kinsey . GE-M cKinsey Matrix 3x3 (juga disebut M cKinsey Matrix, Matrix Kekuatan

Bisnis, atau M atrix Sembilan-Box) y ang ditunjukkan p ada Gambar 3.1 di bawah.

General Electric GE Temp late M cKinsey Matrix adalah matriks sembilan-sel (3

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(45)

dengan 3) digunakan untuk melakukan analisis bisnis p ortofolio sebagai salah satu

langkah dalam p roses p erencanaan strategis. GE / M cKinsey M atrix temp late y ang

dapat digunakan bersama dengan, atau sebagai alternatif, p erangkat lain sep erti

SWOT Analisis dan M atrix Boston dasar dalam p erencanaan strategis dan analisis.

GE / M cKinsey M atrix berbeda dari alat-alat lain. GE / M cKinsey M atrix

mengidentifikasi portofolio bisnis y ang op timal sebagai salah satu y ang cocok dengan

kekuatan perusahaan untuk sektor industri y ang p aling menarik atau p asar. Dengan

demikian, tujuan dari analisis adalah untuk p osisi masing-masing Strategic Business

Unit (SBU) p ada grafik tergantung p ada Kekuatan dari SBU dan Daya Tarik Sektor

Industri atau Pasar y ang itu difokuskan. Setiap sumbu dibagi menjadi Rendah,

M enengah dan Tinggi, memberikan 3 dengan 3 sembilan sel matriks sep erti y ang

digambarkan di bawah ini. General Electric GE Template M cKinsey M atrix adalah

matriks sembilan-sel (3 dengan 3) digunakan untuk melakukan analisis bisnis

p ortofolio sebagai salah satu langkah dalam p roses p erencanaan strategis. Portofolio

bisnis adalah kump ulan bisnis dan p roduk y ang membentuk p erusahaan. Portofolio

bisnis terbaik adalah salah satu y ang sesuai kekuatan p erusahaan dan membantu

memanfaatkan p eluang-p eluang yang p aling menarik. Perusahaan harus:

1. Analisis p ortofolio bisnis saat ini dan memutuskan mana bisnis harus

menerima lebih atau kurang investasi

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(46)

2. Mengembangkan strategi p ertumbuhan untuk menambahkan produk baru dan

bisnis untuk p ortofolio, sementara p ada saat yang sama memutuskan kap an

p roduk dan bisnis seharusny a tidak lagi dip ertahankan.

Kedua metode p erencanaan p ortofolio y ang paling terkenal adalah Boston

Consulting Group M atrix Portofolio dan M cKinsey / General Electric M atrix. Dalam

kedua metode, langkah p ertama adalah untuk mengidentifikasi berbagai Strategic

Business Unit ("SBU") dalam p ortofolio p erusahaan. Sebuah SBU adalah unit

p erusahaan y ang memiliki misi dan tujuan y ang terp isah dan yang dapat direncanakan

secara indep enden dari bisnis lain. Sebuah SBU bisa menjadi sebuah divisi

p erusahaan, lini produk atau bahkan merek individu - itu semua tergantung p ada

bagaimana p erusahaan diatur.

Gambar 3.1

Gambar Identifikasi Arah Masa Dep an Unit Bisnis

Sumber : http s://www.strategicmanagementinsight.com/tools/gemckinsey

-matrix.html (2008)

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(47)

The M cKinsey / General Electric Matrix The M cKinsey / GE Matrix mengatasi

sejumlah kelemahan dari Kotak BCG. Pertama, day a tarik p asar menggantikan

p ertumbuhan p asar sebagai dimensi daya tarik industri, dan mencakup lebih luas dari

sekadar faktor lain tingkat pertumbuhan pasar. Kedua, kekuatan komp etitif

menggantikan p angsa p asar sebagai dimensi di mana p osisi komp etitif

masing-masing SBU dinilai. Diagram dibawah menggambarkan beberap a elemen y ang

mungkin yang menentukan day a tarik p asar dan kekuatan komp etitif dengan

menerap kan M cKinsey / GE Matrix ke p asar ritel Inggris: Faktor-faktor y ang

memp engaruhi day a tarik p asar sementara setiap p enilaian day a tarik p asar tentu

subjektif, ada beberap a faktor y ang dap at membantu menentukan daya tarik.

Semuany a tercantum di bawah: - Ukuran Pasar - Pertumbuhan p asar - Profitabilitas

Pasar - Tren Harga - Komp etitif intensitas / p ersaingan - Risiko keseluruhan

p engembalian dalam industri - Kesempatan untuk membedakan p roduk dan jasa -

segmentasi struktur distribusi (misalnya ritel, langsung, grosir - faktor-faktor y ang

memp engaruhi kekuatan kompetitif faktor-faktor yang perlu dip ertimbangkan

termasuk: - Kekuatan aset dan komp etensi - Kekuatan merek relatif - Pangsa p asar -

Loyalitas p elanggan - Posisi biay a relatif (struktur biay a dibandingkan dengan

komp etitor) - Kekuatan Distribusi - Rekam inovasi teknologi atau lainny a - Akses ke

sumber daya keuangan dan investasi lainny a.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(48)

Gambar 3.2

M atrix Implikasi Investasi

Sumber : http s://www.strategicmanagementinsight.com/tools/gemckinsey

-matrix.html (2008)

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(49)

BAB IV

ANALIS IS DATA DAN PEMBAHAS AN

4.1 Deskripsi Data

Dalam bab ini data-data yang diperoleh selama penelitian dibandingkan dengan

uraian teoritis sehingga dip eroleh sebuah data yang aktual tentang teori dan keny ataan

di lap angan. Hasil p enilitian dianalisis dan dievaluasi guna mendapatkan gambaran

strategi p emasaran y ang nantiny a dilakukan.

Untuk memp ermudah menganalisa dan mengevaluasi data, deskripsi data

dikelomp okkan menjadi beberap a bagian :

1. Perkembangan Target dan Realisasi Penjualan

Berdasarkan data dari penjualan Hotel Gallery Prawirotaman dap at dilihat

adany a kemajuan y ang sangat berarti. Dari pencap aian target 2015 hany a

70,03% bisa meningkat 27,4% di tahun 2016.

Tabel 4.1 Lap oran Keuangan Hotel Gallery Prawirotaman

(50)

Lanjutan

Sumber : Hotel Gallery Prawirotaman Hotel ( 2016 )

Peningkatan usaha p ara marketing harus dap at ditingkatkan lagi melalui

p elatihan-p elatihan dan p embekalan-p embekalan guna mencap ai target y ang

diharap kan. Hal ini berguna bagi p ara marketing sebagai ujung tombak

p erusahaan untuk bisa mengikuti p erkembangan teknologi, ekonomi dan

p ola tingkah laku serta tren y ang beredar di masy arakat sehingga dapat lebih

tanggap dalam membaca p eluang p asar. Di masa y ang akan datang, Hotel

11,618,965,827 89.30

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(51)

Gallery Prawirotaman diharap kan dapat menjadi Market Leader di p asar p erhotelan.

2. Strategi Pemasaran

Untuk dap at meraih peluang-p eluang di p asar dengan tingkat p ersaingan

y ang sangat ketat maka dituntut sebuah strategi y ang efektif dan efisien.

Strategi tersebut harus dapat meningkatkan penjualan, menaikkan

kredibibilitas p erusahaan dan yang terpenting harus sejalan dengan arah dan

tujuan perusahaan. Untuk menganalisis dan mengevaluasi lebih lanjut

p enerap an strategi bersaing y ang diterap kan oleh Hotel Gallery

Prawirotaman, berikut ini hal-hal yang terkait dengan peranan strategi

p emasaran melalui variabel-variabel bauran p emasaran (marketing mix) antara lain:

a) Kebijakan Produk

Dalam memasarkan p roduk-p rodukny a Hotel Gallery Prawirotaman

berusaha meningkatkan mutu produkny a dan diversifikasi p roduk

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan p ara customer dan calon

customernya.

Jenis diversikasi p roduk y ang ditawarkan oleh Hotel Gallery

Prawirotaman melip uti program menginap 3 hari, dap at discount 1

malam, p aket wisuda, paket seminar ataup un p aket meeting y ang ditawarkan untuk customer dan lain-lain. M utu p roduk y ang ditawarkan oleh Hotel Gallery Prawirotaman mendapat respon baik

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(52)

dari p elanggan terlihat dari p engunjung y ang berlibur ke Jogjakarta

dan menginap di Hotel Gallery Prawirotaman. Selain itu bany ak

kamp us di Jogjakarta mengadakan seminar atau meeting di Hotel Gallery Prawirotaman.

b) Kebijakan Harga

Penetap an harga atau tarif p ada Hotel Gallery Prawirotaman sudah

cukup baik. Dengan harga y ang cukup bersaing dan tetap menjadi

p ilihan wisatawan. Dengan memp erhatikan segmen-segmen p asar dari

masy arakat umum diharap kan akan bany ak masy arakat y ang sangat

antusias untuk memilih Hotel Gallery Prawirotaman y ang ditawarkan,

mengingat besarnya manfaat y ang akan diterima dari p roduk y ang

dibay arkan.

Temp at dilakukanny a p enelitian ini di Gallery Prawirotaman Hotel beralamat di

Jl. Prawirotaman II No. 839 B Yogyakarta. Visi hotel ini adalah menjadi hotel

Bintang 4 dan ternama di dalam jasa p elay anan y ang berorientasi kepada kebutuhan

wisatawan, p erkembangan sektor p ariwisata dan keuntungan. Sedangkan misi hotel

ini adalah dap at mengakomodasi keinginan-keinginan wisatawan y ang menginginkan

hotel berbintang yang inovatif, unik dan dengan fasilitas y ang lengkap .

4.2 Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Adapun langkah-langkah pengump ulan data dilakukan sebagai berikut tahap

p engump ulan data, p engump ulan data dengan menghitung bobot dan rating tiap

faktor keunggulan internal ( Business Unit Strength ) dan keunggulan eksternal

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(53)

(Market Attractiveness). Berikut ini akan dilihat Business Unit Strength dan Market Attractiveness dalam up ay a meningkatkan day a saing bisnis p ada Hotel Gallery Prawirotaman.

Penulis menggunakan salah satu alat p engukuran skala sikap y ang dip akai

adalah dalam bentuk Skala Likert dalam p enelitian ini. Skala Likert menurut Djaali

(2008:28) ialah skala y ang dap at dip ergunakan untuk mengukur sikap, p endap at, dan

p ersep si seseorang atau sekelomp ok orang tentang suatu gejala atau fenomena

p endidikan. Skala Likert adalah suatu skala p sikometrik yang umum digunakan

dalam kuesioner, dan merup akan skala y ang paling bany ak digunakan dalam riset

berup a survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, p endidik dan ahli

p sikolog Amerika Serikat. Rensis Likert telah mengembangkan sebuah skala untuk

mengukur sikap masy arakat di tahun 1932.

Skala itu sendiri salah satu artiny a, sekedar memudahkan, adalah

ukuran-ukuran berjenjang. Skala p enilaian, misalny a, merup akan skala untuk menilai sesuatu

y ang p ilihanny a berjenjang, misalny a 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Skala Likert juga

merup akan alat untuk mengukur (mengump ulkan data dengan cara

“mengukur-menimbang”) y ang “itemny a” (butir-butir p ertany aanny a) berisikan (memuat) p ilihan

y ang berjenjang.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap , p endap at, dan persep si

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert,

variabel y ang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen y ang dap at

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(54)

berup a pertany aan atau p erny ataan. Jawaban setiap item instrumen y ang

menggunakan Skala Likert memp uny ai gradasi dari sangat p ositif samp ai sangat

negatif.

Skala Likert ini untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang

terhadap sesuatu objek, yang jenjangny a bisa tersusun atas:

1. Sangat tidak setuju

2. Tidak setuju

3. Kurang Setuju

4. Setuju

5. Sangat Setuju

Penskalaan ini ap abila dikaitkan dengan jenis data y ang dihasilkan adalah data

Ordinal. Studi emp iris menemukan bahwa beberap a karakteristik statistik hasil

kuesioner dengan berbagai jumlah p ilihan tersebut ternyata sangat mirip . Skala Likert

merup akan metode skala bip olar y ang mengukur baik tanggap an positif ataup un

negatif terhadap suatu p erny ataan.

Langkah selanjutnya menentukan bobot. Bobot ditentukan berdasarkan tingkat

kepentingan atau urgensi p enanganan dengan skala 1 samp ai 5 (1 = tidak p enting, 5 =

sangat p enting).

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(55)

Untuk menentukan p osisi kekuatan bisnis ( Business Unit Strength ) dap at dilihat p ada tabel kuesioner di lamp iran 1. Adapun untuk menentukan p osisi day a tarik p asar

( Market Atractiveness ) dap at dilihat p ada tabel kuesioner di lamp iran 2. 4.3 Pembahasan

Pembobotan terhadap indikator variabel internal (Business Position Strength) ditentukan oleh 5 informan. Informan dalam p enelitian untuk indikator variabel

internal (Business Position Strength) ini adalah Ibu Ningsih selaku Account Manager

Gallery Prawirotaman Hotel. Beliau berp eran penting dalam menentukan harga dan

strategi hotel untuk meningkatkan p enjualan tingkat hunian. Selain itu ada team sales

y ang mendukung p enjualan hotel, y aitu Ibu M elissa sebagai reservasi dan satu orang

e-commerce y aitu Bap ak Virgiawan. Berdasarkan hasil kuesioner, semua resp onden meny atakan setuju terhadap variabel-variabel y ang diajukan. Berdasarkan hasil

analisis terhadap kuesioner y ang disebarkan dap at diketahui bahwa masing-masing

responden memberikan nilai y ang berbeda dan untuk mendap at bobot y ang sama

p ada masing-masing indikator maka dicari rata-rata (mean) dari masing-masing bobot y ang diberikan oleh responden. Samp el y ang lain akan mengambil dari 2 informan

y ang bergerak di Bidang Pariwsata y ang berkatian dengan hotel y aitu Ibu Putu selaku

kepala bagian kepariwisataan Dinas Pariwisata DIY dan Ibu M arlina selaku staf

bagian kepariwisataan Dinas Pariwisata DIY untuk p embobotan terhadap indikator

variabel eksternal (Market Attractiveness ).

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(56)

Tabel 4.3

Nilai Bobot Business Position Strength

No Indikator Variabel Bobot Rating Score

1 Product

Kebersihan dan keny amanan kamar baik 0.036 4 0.144

Kondisi kamar dan fasilitas berfungsi dengan baik 0.027 3 0.081

Suasana restoran nyaman 0.035 4 0.14

Variasi menu makanan lengkap 0.027 3 0.081

Kualitas dan rasa masakan enak 0.019 2 0.038

2 Harga

Harga jual yang komp etitif 0.025 2 0.05

Kelengkap an fasilitas sesuai dengan harga jual 0.024 2 0.048

Kualitas p elay anan y ang baik 0.035 3 0.105

Rasa masakan sesuai dengan harga jual 0.035 3 0.105

Kualitas dan rasa minuman enak 0.035 3 0.105

3 Tempat

Parkiran Luas 0.025 3 0.075

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

(57)

Lanjutan

No Indikator Variabel Bobot Rating Score

Lokasi hotel dekat dengan p usat kota 0.025 3 0.075

M edia p enjualan lewat M edia Audio visual ( Radio

Gambar

Revenue Vs BudgetTabel 1.1  2016
Tabel 1.2 Statistik Akomodasi Hotel
Tabel 1.3
Gambar 3.2 Matrix Implikasi Investasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka Pe- merintah wajib memelihara serta me- negakkan kedaulatan Negara dan wajib melindungi setiap warga

Namun tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vera (2014) yang menyatakan bahwa secara parsial komponen Capital Efficiency Employed

melakukan penelitian yang berjudul “Ana lisis Risiko Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. 1.2

The normal sequence of operations one goes through in adjusting a project is: set project options, create input data, run an adjustment, review results including viewing both

Multicom Koba merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan kemputer dan asesorisnya, yang mana perusahaan ini memiliki berbagai masalah, salah satunya

Metode : Merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap dua faktor yaitu substitusi tepung ubi jalar kuning (5%, 10%, dan 15%) dan tepung ikan teri nasi (5%

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa intensitas menonton tayangan kekerasan di televisi yang terlalu tinggi dan intensitas pemberian punishment dalam keluarga yang

Peraturan mengenai Kenaikan Pajak Kendaraan Bermotor Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan