i
KONSEP DIRI IBU YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA PUTRA MANUNGGAL GOMBONG
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh: Bambang Dedi Setiawan
A21601425
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi saya ajukan tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Gombong, 5 Desember 2017
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Bambang Dedi Setiawan
Tempat/Tanggal Lahir : Cilacap, 12 Desember 1993
Alamat :Jl. Pinggir RT22/RW05 Ds Sidaurip Kec.
Binangun, Kab. Cilacap
Nomer Telepon/HP : 0819-0329-4969
Alamat Email : bambangdedi89@gmail.com
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini saya yang
berjudul : “KONSEP DIRI IBU YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA MANUNGGAL GOMBONG”.
Bebas dari Plagiarisme dan bukan hasil karya orang lain.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dari skripsi tersebut
terdapat indikasi plagiarisme, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam
keadaan sabar dan tanpa unsur paksaan dari siapapun.
Gombong, 5 Desember 2017
Yang membuat pernyataan,
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang
bertandatangan dibawah ini:
Nama : Bambang Dedi Setiawan
NIM : A21601425
Program studi : S1 Keperawatan Jenis karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exslusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:
“KONSEP DIRI IBU YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA PUTRA MANUNGGAL GOMBONG”.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalih-media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen
Pada Tanggal 12 Februari 2018
Yang menyatakan
vii
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Februari 2018
Bambang Dedi Setiawan 1)Arnika Dwi Asti2)Ike Mardiati Agustin3)
KONSEP DIRI IBU YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA
PUTRA MANUNGGAL GOMBONG
ABSTRAK
Latar Belakang :Kondisi keluarga yang memiliki anak retardasi mental dapat mempengaruhi konsep diri keluarganya. Konsep diri yang melibatkan gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran, dan identitas diri dapat menjadi positif ataupun negatif.
Tujuan : Mengetahui gambaran konsep diri ibu yang memiliki anak retardasi mental di sekolah luar biasa Putra Manunggal Gombong.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 53 orangtua yang diambil secara total sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif.
Hasil : Penelitian ini menghasilkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia ibu yang memiliki anak retardasi mental >35 tahun sejumlah 43 (81,1%) dan Pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga sejumlah 35 (66,0%). Konsep diri ibu yang memiliki anak retardasi mental dengan gambaran diri mayoritas kategori baik 40 orang (75,5%). Ibu yang memiliki anak retardasi mental dengan ideal diri mayoritas kategori baik 53 (100%). Ibu yang memiliki anak retardasi mental dengan harga diri mayoritas kategori baik 36 (67,9%). Ibu yang memiliki anak retardasi mental dengan peran diri mayoritas kategori baik 43 (81,1%). Ibu yang memiliki anak retardasi mental dengan identitas diri mayoritas kategori baik 50 (94,3%). Konsep diri ibu yang memiliki anak retardasi mental di Sekolah Luar Biasa Putra Manunggal Gombong dalam mayoritas kategori baik 51 orang (96,2%).
Rekomendasi : Hasil penelitian ini direkomendasikan sebagai baseline atau data tentang konsep diri orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Kata Kunci : konsep diri, ibu, anak retardasi mental.
1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
viii
S1 PROGAM OF NURSING DEPT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-Thesis, February 2018
Bambang Dedi Setiawan 1) Arnika Dwi Asti 2)Ike Mardiati Agustin 3)
SELF-CONCEPT OF MOTHER HAVE CHILDREN MENTAL RETARDATION IN OUTSTANDING SCHOOL
PUTRA MANUNGGAL GOMBONG
ABSTRACT
Background: The condition of a family with a child's mental retardation may affect his or her family's concept. Self-concept that involves image, self-ideal, self-esteem, role, and identity can be positive or negative.
Objective: Knowing the self-concept images of mothers who have mentally retarded children in the extraordinary school of Putra Manunggal Gombong.
Method: This research uses quantitative descriptive method. The sample in this retardation with self image of majority category good 40 person (75,5%). Mothers who have children mental retardation with the ideal self majority category good 53 (100%). Mothers who have children mental retardation with good self-esteem 36 (67.9%). Mothers who have mentally retarded children with good majority category self roles 43 (81.1%). Mothers who have mentally retarded children with good majority category identity 50 (94.3%). The self-concept of mother who has a child of mental retardation at the Putra Manunggal Gombong Extraordinary School in the good majority category 51 people (96.2%) .
Recommendations: The results of this study are recommended as baseline or data about self-concept of parents who have children with special needs.
Keywords: self-concept, mother, children mental retardation
ix
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmannirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi penelitian ini, yang mana merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh Sarjana Keperawatan.
Selama dalam penyusunan skripsi penelitian ini dengan judul “Konsep
Diri Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental Di Sekolah Luar Biasa Putra
Manunggal Gombong”. Penulis banyak mendapatkan bantuan moril maupun
materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Hj. Herniyatun M.Kep.,Sp.Kep.Mat selaku Ketua STIKes Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar M.Kep selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong.
3. Arnika Dwi Asti M.Kep selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan waktu pemikiran, perhatian, pengarahan dalam membimbing
penulis untuk penyusunan penelitian skripsi ini.
4. Ike Mardiati Agustin M.Kep.,Sp.Kep.J selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan waktu pemikiran, perhatian, pengarahan dalam
membimbing penulis untuk penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staff progam S1 keperawatan STIKES Muhammadiyah
Gombong.
6. Buat orang tua tercinta bapak Sudirjo dan ibu Tasiyem serta kakak- kakak
yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam penyelesaian
proposal skripsi ini.
7. Buat teman-teman satu kontrakan wisma gojek yang telah menemani saat
susah dan senang, tidak lupa juga teman-teman satu angkatan yang selalu
x
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi isi
maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan
yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bidang kesehatan pada
khususnya.
Aamiin ya rabbal alamiin
Gombong, 5 Desember 2017
xi
HALAMAN MOTTO
Mau menjadi seperti apa diri kita ditentukan dengan apa yang kita perbuat hari ini. Kesuksesan diri kita ditentukan oleh perbuatan kita mulai dari sekarang. Menanam kebaikan Insya Allah kelak akan menuai kebaikan pula. Tetaplah berusaha menjadi orang yang baik karena kita tidak pernah tahu jika suatu saat
xii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tiada penghargaan yang lebih tinggi daripada iman dan ilmu pengetahuan
Tiada kekayaan yang lebih berharga daripada akal
Tiada siksaan yang lebih menyiksa daripada kebodohan
Tiada warisan yang lebih dari pada pendidikan
Allah memberikan hikmah ilmu yang berguna
Kepada siapa yang dikehendaki-Nya
Barang siapa yang mendapat hikmah-Mu
Sesungguhnya ia telah mendapatkan kebijakan yang banyak
Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran
Kecuali orang-orang yang berakal
(QS : Al Baqarah : 269)
Kupersembahkan tulisan ini buat keluargaku tercinta
Aku raih satu asa,… Dengan penuh pengorbanan
Kutahu....memang tidak mudah
Kini,,,, aku genggam sekeping cita-cita
Aku genggam segumpal harapan dan aku nikmati setitik keberhasilan
Namun ini bukanlah akhir dari perjuanganku
Ya Allah... bersujud aku dihadapan-Mu
Sebagai rasa syukur atas nikmat dan karunia-Mu
Dan bersimpuh aku dihadapan kedua orang tuaku tercinta
Terimalah sepenggal keberhasilan ini sebagai buah dari doamu
Sebagai mutiara dari peringatanmu,.. Sebagai jawaban dari harapanmu..
Dan sebagai permata dari air matamu…
xiii
Kupersembahkan kepada yang tercinta Ibu ( Tasiyem ), Ayah ( Sudirjo ),
akhirnya saya bisa menyelesaikan tiga per empat tugas akhir ini,
mudah2an ini semua bisa membuat ayah dan ibu bahagia dan bangga.
Buat kakakku tersayang ( Tursiyah, Nartati dan Nanang ) terimakasih telah
mendukung ku atau pun membantu ku selama ku kuliah... untuk
keponakan2ku (Hafis, Yusuf, Pandu, Diki, Anggun dan Lala)
rajin-rajin belajar ya kalian harus bisa lebih dari Om dedi. Raihlah cita2
setinggi-tingginya jangan pernah kecewaan ayah dan ibu, buatlah
Mereka bangga…
Serta seluruh keluarga besar yang ku cintai yang selalu memberikan semangat
dan dorongan untukku
Untuk Para penghuni Wisma Gojek
Arief, Andhika, Patriot, Haffid, Yudi, Dewo, Dhimas, Ican, kamal dan Fajar.
(terima kasih saya ucapkan.karna tanpa bantuan kalian dalam
mengerjakan skripsi ini mungkin Skripsi ini ngak akan selesai...)
kalian yang telah membantu dalam mengerjakan laporan,memberiku
dorongan,motivasi dan doa.ku ucapkan terimakasih banyak
Untuk Ibu pembimbing dan penguji
Ibu pembimbing dan Penguji (Ibu Arnika, Ibu Ike dan Ibu Tris) tak terlukis
betapa besar terima kasih saya kepada Ibu, Mudah2an Allah
membalas semua kebaikan Ibu sekalian dan menambahkan amal
pahala kepada ibu atas semua yang telah ibu berikan kepada saya.
Untuk Crew Edelwais RSU PURWOGONDO
Terima kasih saya ucapkan.karna tanpa bantuan kalian dalam tukeran jaga
saya nggak bisa konsul skripsi ini mungkin skripsi ini ngak akan
selesai..
Untuk SLB PUTRA MANUNGGAL Gombong
xiv
Rekan-rekan satu bimbingan
Untuk kawan-kawan Bu Ani PE, mas Agus dan Mas Dhimas terima kasih atas
semua dorongan dan do’anya ..
Kita semua pasti bisa...!!!!
Untuk Kawan-kawan S1 reguler B13
Terimak kasih untuk kawan2 reguler B13 saya banyak belajar dari mereka
tentang profesi kita dan pengalaman kehidupan yang telah memberi
motivasi dan dorongannya sehingga bisa selesai juga...
Wassalam
..
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL PENELITIAN ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... vi
HALAMAN ABSTRAK ... vii
HALAMAN ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
HALAMAN MOTTO ... xi
HALAMAN PERSEMBAHAN... xii
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR TABEL... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Keaslian Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 7
1. Retardasi Mental ... 7
a. Pengertian Retardasi Mental ... 7
b. Ciri-ciri Klinis Retardasi Mental ... 7
c. Faktor-faktor penyebab Retardasi Mental ... 10
d. Bentuk-bentuk Retardasi Mental ... 11
e. Cara penanganan Retardasi Mental ... 12
2. Konsep Diri ... 14
a. Pengertian Konsep Diri ... 14
b. Komponen-komponen Konsep Diri ... 15
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep Diri ... 18
d. Konsep diri ibu yang memiliki anak retardasi mental ... 19
B. Kerangka Teori ... 20
C. Kerangka Konsep ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 22
xvi
C. Variabel Penelitian ... 23
D. Definisi Operasional Variabel ... 23
E. Teknik Pengumpulan Data ... 28
F. Instrumen Penelitian ... 28
G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas... 29
H. Teknik Analisa Data ... 29
I. Pengolahan Data ... 30
J. Etika Penelitian ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34
B. Pembahasan ... 35
C. Keterbatasan ... 42
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 43
B. Saran ... 43
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.Definisi Operasional Variabel... 24
Tabel 3.2.Kisi-Kisi Kuesioner Konsep Diri ... 29
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia dan pekerjaan ... 34
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Lolos Uji Etik
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 4 Lembar persetujuan menjadi Responden
Lampiran 5 Lembar Kuesioner
Lampiran 6 Analisa Data Penelitian
Lampiran 7 Hasil Uji Statistitik Data
Lampiran 8 Lembar Kegiatan bimbingan
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retardasi mental merupakan kelemahan jiwa dengan intelegensi yang
kurang dari masa perkembangan sejak lahir atau masa anak-anak (Choiriyyah,
Nugraha, dan Nugraheni, 2011). Retardasi mental juga memiliki kecerdasan
dibawah rata-rata anak normal pada umumnya dan memiliki hambatan dalam
bidang penyesuaian diri maupun interaksi sosial (Novitasari, 2012).
Angka kejadian retardasi mental diberbagai negara berkembang secara
umum berkisar 1-3% setiap populasi. Retardasi mental di Amerika berjumlah
9,1/1000 orang (Ndraha, 2014) dan di negara China sebanyak 9,3/1000 orang
(Maulik, 2013). Data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun2010, jumlah
penyandang cacat di Indonesia adalah sebesar 2.126.785 jiwa. Retardasi mental
sendiri berjumlah 345.815 jiwa atau berkisar 0,016%. Provinsi Jawa Tengah
terdapat jumlah penyandang cacat pada tahun 2010 adalah 118.603 jiwa dan
retardasi mental berjumlah 19.284 jiwa (Novitasari, 2010). Sementara untuk
kabupaten kebumen angka retardasi mental sendiri berjumlah 671 jiwa.
Jumlah populasi anak retardasi mental menempati paling besar yaitu
66.610 anak dibanding jumlah anak dengan kecacatan lainnya. Retardasi
mental pada usia 24-59 bulan di Indonesia merupakan persentase tertinggi
ketiga yaitu 0,14% menurut angka kecacatannya dan hasil ini masih tercatat
dari tahun 2010-2013 (Riskesdas, 2013).
Tingginya angka kejadian retardasi mental tentu tidak bisa dibiarkan
begitu saja, anak-anak retardasi mental harus mendapatkan pendidikan yang
baik terutama dari keluarga sehingga mereka lebih mandiri minimal untuk
aktivitas sehari-hari. Namun pada kenyataannya tidak semua keluarga dapat
menerima kondisi kelainan yang dialami anaknya (Benny dkk., 2014). Kondisi
keluarga yang memiliki anak retardasi mental juga dapat mempengaruhi
konsep diri keluarganya. Konsep diri yang melibatkan gambaran diri, ideal diri,
2
harga diri, peran, dan identitas diri dapat menjadi positif ataupun negatif
(Salbiah, 2009).
Hasil penelitian Widiyanto dan Afif (2013) menunjukkan keluarga yang
memiliki anak retardasi mental merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi
setiap aspek kehidupan manusia. Keluarga dengan anak retardasi mental
mengalami gangguan konsep diri citra tubuh karena adanya anggapan
masyarakat sekitar bahwa keluarga atau orang tua yang memiliki anak retardasi
mental merupakan keluarga dengan gen yang tidak baik sehingga
menghasilkan keturunan yang tidak baik (retardasi mental). Kelainan
kromosom adalah penyebab yang paling sering teridentifikasi. Harga diri yang
kurang pada orang tua dengan anak retardasi mental disebabkan munculnya
perasaan malu bertemu dengan orang lain karena mempunyai anak retardasi
mental dan tidak dapat menjadikan anak retardasi mental sebagai suatu
kebanggaan. Serta orang tua seringkali merasa jenuh dan rapuh menghadapi
anak retardasi mental.
Menurut Listiyaningsih (2009) keluarga dengan anak retardasi mental
memiliki kepercayaan diri yang kurang, ditinjau dari ketidaknyamanan dengan
kondisinya, juga dapat menyebabkan kurang memperhatikan perkembangan
dan pertumbuhan anaknya. Kepercayaan diri yang rendah akan menyulitkan
orang tua untuk merawat anak, bahkan dapat juga menyembunyikan anak
dengan tidak disuruh bermain dengan anak-anak lainnya agar tidak dicemooh
oleh orang lain.
Tanggapan negatif masyarakat tentang anak retardasi mental menimbulkan
berbagai macambanyak reaksi ibu yang memiliki anak retardasi mental, seperti
ibu mengucilkan anak atau tidak mengakui anak yang menderita retardasi
mental. Anak yang menderita retardasi mental di sembunyikan dari masyarakat
karena ibu merasa malu mempunyai anak yang keterbelakangan mental. Disisi
lain, ada pula ibu yang memberikan perhatian yang lebih pada anak retardasi
mental ibu yang menyadari memiliki anak dengan retardasi mental berusaha
memberikan yang terbaik pada anaknya dengan meminta bantuan pada ahli
3
Reaksi pertama ibu ketika anaknya dikatakan bermasalah adalah tidak
percaya, shock, sedih, kecewa, merasa bersalah, marah dan menolak. Tidak
mudah bagi ibu yang anaknya menyandang kecacatan untuk mengalami
penerimaan. Ada masa ibu merenung dan tidak mengetahui apa yang harus
diperbuat. Tidak sedikit ibu yang kemudian memilih tidak terbuka mengenai
keadaan anaknya kepada teman, tetangga bahkan keluarga dekat sekalipun
(Puspita dalam Sri Rachmayanti,2007).
Menurut Tuegeh (2012) peran terpenting dalam memandirikan anak yang
mengalami retardasi mental adalah keluarga terutama seorang ibu. Ibu berperan
sebagai mengasuh dan mendidik anak. Selain itu ibu mempunyai peran sebagai
pengurus rumah tangga dan orang yang paling dekat atau yang paling sering
berhubungan dengan anak dalam keluarga, sehingga sikap ibu merupakan
faktor yang penting dalam perkembangan anak, khususnya anak yang
mengalami retardasi mental.
Anak yang mengalami retardasi mental membutuhkan perhatian khusus
dari orang tua berupa membantu anak retardasi mental agar timbul sikap
percaya diri untuk berkomunikasi kepada orang tua maupun orang lain, serta
dapat mandiri terhadap perawatan dirinya. Kepercayaan diri orang tua juga
sangat penting untuk membantu atau merawat anaknya yang mengalami
retardasi mental, faktor-faktor yang dapat membangkitkan rasa kepercayaan
diri orang tua anak retardasi mental adalah faktor lingkungan, faktor harga diri,
dan faktor sikap (Listiyaningsih, 2009).
Data yang diperoleh dari SLB Putra Manunggal Gombong tahun 2017
jumlah anak retardasi mental yang tinggal dengan ibu sejumlah 72 anak. Hasil
wawancara peneliti dengan 5 ibu yang memiiki anak retardasi mental, 3 orang
tua diantaranya belum dapat menerima keadaan anaknya karena sulitnya
mengasuh anak dengan retardasi mental, dan merasa bingung ketika
menghadapi tanggapan orang lain yang negatif mengenai anaknya. Dua orang
tua lainnya memiliki reaksi yang berbeda di mana mereka selalu berusaha
untuk mengembangkan potensi anaknya walau anaknya sangat lambat dalam
4
perlu untuk melakukan penelitian tentang konsep diri ibu yang memiliki anak
retardasi mental di Sekolah Luar Biasa Putra Manunggal Gombong.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah” Bagaimana konsep diri ibu
yang memiliki anak retardasi mental di Sekolah Luar Biasa Putra
a. Mengetahui karakteristik berdasarkan usia dan pekerjaan ibu yang
memiliki anak dengan retardasi mental
b. Mengetahui gambaran diri ibu yang memiliki anak dengan retardasi
mental
c. Mengetahui ideal diri ibu yang memiliki anak dengan retardasi mental
d. Mengetahui harga diri ibu yang memiliki anak dengan retardasi mental
e. Mengetahui peran ibu yang memiliki anak dengan retardasi mental
f. Mengetahui identitas diri ibu yang memiliki anak dengan retardasi
mental.
D. Manfaat Penelitian
1. Praktek Keperawatan
Meningkatkan wawasan serta kemampuan perawat dalam memberi
asuhan keperawatan yang lebih komprehensif dan sebagai bahan pertimbangan
dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada keluarga.
2. Pendidikan keperawatan
Meningkatkan pengetahuan mahasiswa perawat dan dijadikan sebagai
5
komunitas dalam memahami dan meningkatkan konsep diri ibu yang memiliki
anak retardasi mental.
3. Penelitian keperawatan
Dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti, sehingga
penelitian ilmiah yang diperoleh kiranya dapat dikembangkan untuk penelitian
dimasa mendatang dan dapat digunakan sebagai sumber informasi awal bagi
penelitian keperawatan tentang konsep diri ibu yang memiliki anak retardasi
mental
4. SLB Putra Manunggal Gombong
Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk lebih
meningkatkan dan mempertahankan motivasi dan pelayanan kepada
keluarga atau orang tua selaku pengasuh dasar anak retardasi mental.
5. Ibu yang memiliki anak retardasi mental
Dapat digunakan sebagai tempat komunikasi dan curahan hati orang
tua dan sebagai bahan masukan untuk membimbing dan merawat anak
retardasi mental dengan baik.
E. Keaslian Penelitian
1. Prasa (2015) melakukan penelitian dengan judul “stres dan koping
orangtua dengan anak retardasi mental”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apa saja sumber stres dan sumber koping orang tua.
Bagaimana koping orang tua menghadapi sumber stres yang ada. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Subjek penelitian adalah dua orang tua yang berbeda karakter
dan latar belakang, namun sama-sama memiliki anak retardasi mental.
Subjek pertama adalah orang tua muslim yang memiliki beberapa anak.
Subjek kedua adalah seorang ibu single parent yang hanya hidup berdua
dengan anaknya yang retardasi mental. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur dan observasi
nonpartisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber stres orang
tua adalah yang bersumber dari diri individu, dan sumber dari luar
6
individu dan dari luar individu. Kedua sumber koping tersebut dapat
diuraikan menjadi lima aspek yaitu dukungan sosial, nilai dan keyakinan,
kontrol kepercayaan diri, dan penghargaan diri. Strategi upaya koping
yang digunakan meliputi perencanaan pemecahan masalah, penilaian
positif, distancing, pengendalian diri, mencari dukungan sosial, dan
menerima tanggung jawab. Persamaan penelitian ini yaitu tema tentang
anak retardasi mental. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada jenis
penelitian yang menggunakan metode kuantitatif sedangkan penelitian
sebelumnya kualitatif, perbedaan pada sampel dan tempat penelitian.
2. Sunandar (2014) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Persepsi
Dukungan Keluarga dan Harga Diri dengan Kecemasan Orang Tua yang
Mempunyai Anak Retardasi Mental di SLB Negeri Wiradesa Kabupaten
Pekalongan”. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan persepsi
dukungan keluarga dan harga diri dengan kecemasan orang tua di SLB
Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini
menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian adalah orang tua dari anak retardasi mental di SLB
Negeri Wiradesa sebanyak 64 orang dengan total sampling. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi
square. Hasil uji statistik diketahui ada hubungan persepsi dukungan
keluarga (value 0,020) dan harga diri (ρ value 0,005) dengan kecemasan
orang tua dengan anak retardasi mental di SLB Negeri Wiradesa
Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disarankan pada
petugas kesehatan untuk petugas kesehatan sebaiknya meningkatkan orang
tua agar mencari informasi tentang retardasi mental sehingga dapat
digunakan untuk mengurangi kecemasan sehingga dapat memberikan
perawatan dan pengasuhan yang tepat pada anak dengan retardasi mental.
Persamaan penelitian ini yaitu tema tentang anak retardasi mental.
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada pengukuran konsep diri ibu
yang memiliki anak dengan retardasi mental, perbedaan pada sampel dan
1
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association. (2009). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revision, DSM-IVTR. Arlington, VA: American Psychiatric Association
Arikunto S, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI,.
Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Penerbit EGC.
Bauman-Waengler, Jacqueline (2014). Articulatory and Phonological Impairments: A Clinical Focus (2 nd ed). Boston: Pearson.
Benny. dkk., (2014). Penerimaan Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental di SLB YPAC Padang. Jurnal Kesehatan Andalas; 3(2).
Choiriyyah. dkk., (2011). Persepsi Orang Tua Terhadap Pemberian Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Retardasi Mental. Evidence based practice in nursing science: Unique, diversity, and innovution.
Chundrayetti. (2014). Penerimaan Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental di SLB YPAC Padang. http://jurnal.fk.unand.ac.id
Departemen Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
Dsouza, L. (2011). Shyness and self esteem, Clinical Psychology, 28, 246
Hamid, A.Y. (2014). Pengalaman Keluarga Dan Nilai Anak Tunagrahita.
http://pusdiknakes.or.id/fikui
Hendriani, W., Handariyati, R., dan Sakti,T.M. (2010). Penerimaan Keluarga terhadap Individu yang Mengalami Keterbelakangan Mental. Jurnal Insan Vol. 8 ( 2 ).
Hidayat (2007). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Judha (2013). Pengalaman care worker dalam memenuhi kebutuhan dasar penderita retardasi mental di Panti Asuhan Bina Remaja Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah . Volume 1, No. 2, November 2013; 105-110
Keliat, B. A. dkk. (2009). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
2
Listiyaningsih dan Dewayani (2009). Kepercayaan Diri Pada Orangtua Yang Memiliki Anak Tunagrahita. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Listiyaningsih. (2009). Kepercayaan Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Tunagrahita. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Mangunsong, F. (2011). Psikologi dan pendidikan anak luar biasa. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia.
Maulik, P. K. (2013). Epidemiology of Intelectual disability. At http://cirrie.bufallo.edu./encyclopedia/en/article/144/.
Mubarak & Chayatin (2009). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Nazir. Ph.D, (2013), Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ndraha, F. N. (2014). Gambaran Tingkat Kecemasan Orang Tua dalam Menghadapi Perilaku Sosial Anak Retardasi Mental (YPAC) Medan.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Novitasari. dkk., (2012). Efektivitas Pelaksanaan Program Pembinaan Dan Pendidikan Anak Tunagrahita Di SLB-C YPAC Di Kota Medan.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.
Pieter, Herri Zan., Janiwarti, Bethsaida., & Saragih, Marti. (2011). Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan. Jakarta: Kencana.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1 Ed 7. Alih bahasa oleh Renata Komalasari. Jakarta: Salemba Medika.
Prasa (2015). Stres Dan Koping Orangtua Dengan Anak Retardasi Mental. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Ranudhanta, M. (2011). Gambaran harga diri orang tua yang memiliki anak penyandang autisme. Skripsi. Program studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Tidak dipublikasikan
Riwidikdo. (2007). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.
Safaria, T. (2010). Autisme:Pemahaman baru untuk hidup bermakna bagi orang tua. Yogyakarta: Graha Ilmu
3
Sobur, A. (2013). Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia.
Somantri, Sutjihati. (2009). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama
Stuart, G. W. & Sundden Sandra J. (2008). Prinsiple and pratice of psychiatric nursing,
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suliswati, Payapo, T.A., Maruhawa, J., Sianturi, Y., & Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Suliswati. dkk., (2009). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Tuegeh. (2012). Peran Keluarga Dalam Memandirikan Anak Retardasi Mental Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Manado. Jurnal JUIPERDO (vol 1. No 1).
Wenar, C & Kerig P. (2010). Developmental psychopathology: from infancy through adolescance. Singapore : The Mc GrawHills companies, Inc
Widiyanto dan Afif. (2013). Gambaran Konsep Diri Orang Tua Dengan Anak Retardasi Mental Di Slb Negeri Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
Widiyanto. dkk., (2013). Konsep Diri Orang Tua Dengan Anak Retardasi Mental Di SLB Negeri Wiradesa Pekalongan.
1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
Jl. Yos Sudarso No. 461, Telp./Fax. (0287) 472433, 473750, Gombong, 54412 Website: www.stikesmuhgombong.com E-mail : stikesmuhgombong@yahoo.com
LEMBAR PERMOHONAN RESPONDEN
Kepada
Yth………
Di SLB Putra Mangunggal Gombong
Assalamu’alaikumWr.Wb
Dengan Hormat,
Yang bertandatangan dibawah ini saya, mahasiswa program studi
S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong,
Nama : Bambang Dedi Setiawan
NIM : A21601425
Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul ”Konsep Diri
Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental Di Sekolah Luar Biasa Putra
Manunggal Gombong”.
Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon kesediaan saudara untuk
menjadi responden dan menandatangani lembar persetujuan serta
menjawab seluruh pertanyaan dalam lembar pernyataan (kuesioner) sesuai
dengan petunjuk yang ada. Kerahasiaan semua tindakan yang telah
dilakukan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Peneliti,
2
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
Jl. Yos Sudarso No. 461, Telp./Fax. (0287) 472433, 473750, Gombong, 54412 Website: www.stikesmuhgombong.com E-mail : stikesmuhgombong@yahoo.com
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul
“Konsep Diri ibu yang memiliki anak retardasi mental di SLB Putra
Manunggal Gombong” yang diteliti oleh :
Nama : Bambang Dedi Setiawan
NIM : A21601425
Saya telah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang tujuan dan
manfaat dari penelitian ini. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan
membahayakan diri saya sendiri dan keluarga saya. Identitas dan jawaban
yang akan saya berikan terjamin kerahasiaanya dan hanya diperlukan sebagai
bahan penelitian. Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya
dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Gombong, …. Februari 2018
Saksi Peneliti, Yang Membuat Pernyataan
3
KONSEP DIRI IBU YANG MEMILIKI ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA
PUTRA MANUNGGAL GOMBONG
A. Identitas Responden
1. Nomor reponden : ... (diisi oleh peneliti)
B. Konsep Diri Ibu Yang Memiliki Anak Dengan Retardasi
Tanggapilah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini, dengan cara
memberi tanda “” pada kolom tanggapan pada kolom yang sudah disediakan
sesuai dengan pendapat anda.
a) Sangat Setuju (SS)
b) Setuju (S)
c) Ragu-Ragu (RR)
d) Tidak Setuju (TS)
e) Sangat Tidak Setuju (STS)
No Pernyataan Tanggapan
SS S RR TS STS
Gambaran Diri
1 Saya tetap senang dengan bentuk tubuh saya setelah memiliki anak retardasi mental.
2 Saya masih menyukai bentuk wajah saya setelah memiliki anak retardasi mental.
3 Saya senang dengan penampilan saya setelah memiliki anak retardasi mental.
4 Saya kecewa dengan gen yang dimiliki sehingga menghasilkan keturunan yang tidak normal.
5 Saya tetap bangga dengan diri saya, walaupun memiliki anakyang tidak normal.
Ideal Diri
4
No Pernyataan Tanggapan
SS S RR TS STS 7 Saya ingin menjadi orang tua yang selalu
memberikan kasih sayang dengan tulus kepada anak saya
8 Saya selalu berusaha memaksimalkan diri dalam menjalankan fungsi sebagai orang tua di dalam keluarga
9 Saya berharap hubungan saya dengan anak-anak tetap harmonis dan bahagia
10 Saya ingin selalu terlihat tegar didepan anak saya dan orang lain
Harga Diri
11 Meskipun saya memiliki anak retardasi mental, orang-orang disekeliling saya tidak pernah menghina saya.
12 Masyarakat di lingkungan sosialtetap mau menerima saya.
13 Sebagai orang tua, saya bangga karena memiliki anak retardasi mental.
14 Memiliki anak retardasi mental tidak menjadi penghalang dalam beraktivitas sehari-hari. 15 Saya malu jika orang lain mengetahui kalau
memiliki anak retardasi mental.
Peran
5
No Pernyataan Tanggapan
SS S RR TS STS 23 Sebagai orang tua, saya merasa gagal karena
tidak bisa memiliki anak yang normal.
24 Memiliki anak retardasi mental tidak menghalangi saya untuk bergaul dengan orang-orang yangada disekeliling saya.
7
Diri Ideal Diri Harga Diri Peran Diri Identitas Diri
8
Identitas Diri
3 5,7 5,7 5,7
50 94,3 94,3 100,0
53 100,0 100,0 Cukup
Baik Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
Konsep Diri Ibu Yang Memil iki Anak Anak Retardasi Mental
2 3,8 3,8 3,8
51 96,2 96,2 100,0
53 100,0 100,0 Cukup
Baik Total Valid
Frequency Percent Valid Percent