• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN

CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA

RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

KARYA TULIS ILMIAH AKHIR NERS

Disusun Oleh:

Bagas Sunu Nawatriaji, S. Kep A31600874

PEMINATAN KEPERAWATAN HEMODIALISA

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Bagas Sunu Nawatriaji, S. Kep

NIM : A31600874

Tanda Tangan :

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Laporan Hasil Ujian Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners telah Diterima dan Disetujui oleh Pembimbing Ujian Program Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong pada:

Hari/ Tanggal : Jum’at, 4 Mei 2018

Tempat : STIKES Muhammadiyah Gombong

Pembimbing

(Dadi Santoso, S.Kep.Ns, M.Kep)

Mengetahui, Ketua Program Studi STIKES Muhammadiyah Gombong

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh :

Nama : Bagas Sunu Nawatriaji, S. Kep

NIM : A31600874

Program Studi : Program Ners Keperawatan

Judul KIA-N : Analisis asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien chronic kidney disease di ruang hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ners pada Program Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

1. Podo Yuwono, S. Kep., Ns., M. Kep, CWCS (Penguji I) ...

2. Dadi Santoso, S.Kep.Ns, M.Kep (Penguji II) ...

(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Bagas Sunu Nawatriaji, S. Kep

NIM : A31600874

Program Studi : Program Ners Keperawatan Jenis Karya : Karya Ilmiah Ners

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Execlusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN

CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA

RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : Mei 2018

Yang Menyatakan

(6)

vi Program Ners Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KIA-N, Mei 2018

Bagas Sunu Nawatriaji1), Dadi Santoso2)

ABSTRAK

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN

CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA

RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Latar Belakang: Klien yang menderita gagal ginjal kronik memiliki masalah kebutuhan dasar manusia yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.

Tujuan Penulisan: Menguraikan hasil analisis asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien chronic kidney disease di ruang hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong

Hasil: Diagnosa yang muncul pada klien yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.

Tindakan: Tindakan yang dilakukan dalam penanganan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis pada klien, penulis melakukan pemberian teknik nafas dalam.

Evaluasi: Hasil evaluasi menunjukkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis belum teratasi.

Kata Kunci: asuhan keperawatan, nyeri akut, teknik nafas dalam.

(7)

vii Ners Profession Of Nursing Program

Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong KIA-N, May 2018

Bagas Sunu Nawatriaji1), Dadi Santoso2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF NURSING CARE IN CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENT WITH ACUTE PAIN AT HEMODIALISA ROOM OF

PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG HOSPITAL

Background: Clients suffering from chronic renal failure have a basic human needs problem that is acute pain associated with a biological injury agent.

Purpose: To describe the results of analysis of nursing care in chronic kidney disease patient with acute pain at hemodialisa room of PKU Muhammadiyah Gombong Hospital

Result: Diagnosis that appears on the client is acute pain associated with biological injury agent.

Action: Actions taken in the treatment of acute pain associated with the agent of biological injury to the client, the author performs the provision of deep breathing techniques.

Evaluation: The evaluation results indicate the diagnosis of acute pain associated with biological injury agents not resolved

Keywords: nursing care, acute pain, deep breathing technique.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners ini dengan judul “Analisis asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien chronic kidney disease di ruang hemodialisa RS PKU Muhammadiyah

Gombong”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orangtua, bapak Alm. Sigit Joko Wintolo dan ibu Dwi Yuningsih yang telah mendukung penulis baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners ini.

2. Hj. Herniyatun, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

4. Dadi Santoso, M.Kep., Ns, selaku Kordinator Program Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga karya Karya Ilmiah Ners ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gombong, Mei 2018

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN ... 20

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penyakit gagal ginjal kronik atau disebut juga dengan CKD (Cronic kidney Disease) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit dan menyebabkan uremia. Kerusakan ginjal ini mengakibatkan masalah pada kemampuan dan kekuatan tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu, tubuh jadi mudah lelah dan lemas sehingga kualitas hidup pasien menurun (Smeltzer dan Bare, 2012)

Penderita CKD menurut estimasi World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 mengemukakan bahwa angka kejadian CKD di seluruh dunia mencapai 10% dari populasi, sementara itu pasien CKD yang menjalani hemodialisis diperkirakan mencapai 1,5 juta orang di seluruh dunia. Angka kejadinnya diperkirakan meningkat 8% setiap tahunnya. CKD menempati penyakit kronis dengan angka kematian tertinggi ke-20 di dunia (www.indonesianrenalregistry.org, 2016).

Data Indonesia Renal Registry pada tahun 2016 mengemukakan bahwa di Indonesia, jumlah pasien CKD yang mendaftar ke unit hemodialisis terus meningkat 10% setiap tahunnya. Prevalensi CKD dipekirakan mencapai 400 per 1 juta penduduk dan prevalesi pasien CKD yang menjalani hemodialisis mencapai 15.424. Sampai dengan tahun 2016, sebanyak 15.424 orang penduduk Indonesia mengalami ketergantungan pada hemodialisa (www.indonesianrenalregistry.org, 2016). Kasus CKD menurut Riskesdas 2013 berdasarkan diagnosis dokter di Jawa Tengah menempati urutan ketiga yaitu 0,3%.

Di Indonesia penatalaksanaan pada pasien CKD yang paling sering dilakukan adalah terapi pengganti. Terapi pengganti yang sering digunakan adalah hemodialisis, sebanyak 78% dibanding terapi pengganti lainnya (Pernefri, 2012). Terapi hemodialisis akan mencegah kematian meski

(11)

2

demikian terapi ini tidak dapat menyembuhkan atau memulihkan penyakit dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktivitas metabolik atau endokrin yang dilakukan ginjal. Biasanya pasien akan menjalani terapi hemodialisis seumur hidup yang biasanya dilakukan sebanyak tiga kali seminggu selama 3-4 jam per kali terapi (Brunner & Suddarth, 2010). Hemodialisis dapat dilakukan sementara waktu jika kerusakan fungsi ginjal yang terjadi bersifat sementara pada pasien dengan gagal ginjal akut. Namun hemodialisis akan dilakukan seumur hidup ketika fungsi ginjal mengalami kerusakan yang bersifat permanen, yang terjadi pada pasien gagal ginjal kronik (Setiawan & Faradila, 2012).

Pasien yang menjalani hemodialisis banyak menghadapi permasalahan-permasalahan. Capernito (2006) mengatakan dampak ketidaknyamanan nyeri pada pasien CKD (Cronic kidney Disease) adalah adanya gangguan tidur, kebutuhan nutrisi kurang terpenuhi, masalah fisik seperti aktivitas, mobilisasi, pekerjaan menjadi terhambat, dan psikologis lainya seperti stress, depresi, cemas, agitasi, komunikasi terhambat, dan fokus pikiran tertuju pada nyeri.

Menurut Tamsuri, (2007) nyeri adalah suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang, dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalami nyeri. Menurut Maslow memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkatkan yang tidak terlalu penting. Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis dasar, kebutuhan akan rasa aman dan tentram, kebutuhan akan dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka pendek. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolute (kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan mencurahkan semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.

(12)

bebas dari segala fisik dan psikologis yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, serta dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Berdasarkan keluhan utama yang dirasakan klien CKD adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis maka penulis melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri pada klien salah satunya dengan teknik relaksasi. Teknik relaksasi adalah Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stres. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri. Teknik relaksasi dapat digunakan, saat individu dalam kondisi sehat atau sakit (Potter dan Perry, 2009).

Teknik relaksasi nafas dalam bertujuan membantu mengekspresikan perasaan, membantu rehabilitasi atas fisik, memberi pengaruh positif terhadap kondisi suasana hati dan emosi meningkatkan memori, serta menyediakan kesempatan yang unik untuk berinteraksi dan membangun kedekatan emosional. Jadi, teknik relaksasi nafas dalam diharapkan dapat membantu mengatasi stres, mencegah penyakit dan meringankan rasa sakit (Djohan, 2006).

(13)

4

B.Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk menguraikan hasil asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien chronic kidney disease di ruang hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong.

2. Tujuan Khusus

a. Memaparkan hasil pengkajian pada pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

b. Memaparkan hasil analisa data dan keperawatan pada pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

c. Memaparkan hasil diagnosa pada pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

d. Memaparkan perencanaan keperawatan yang dilakukan pada pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

e. Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada pada pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

f. Memaparkan evaluasi keperawatan yang dilakukan pada pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

g. Memaparkan hasil inovasi tindakan pada pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

C.Manfaat Penulisan

1. Bagi pasien dan keluarga

Memberikan informasi dan manfaatnya nyata pada pasien dan keluarga tentang pemberian asuhan keperawatan dengan masalah nyeri akut pada pasien chronic kidney disease yang mengalami nyeri akut

2. Manfaat untuk Rumah Sakit

(14)

3. Manfaat untuk institusi

Sebagai bahan referensi dan bahan bacaan dan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dan pengetahuan bagi mahasiswa keperawatan.

4. Manfaat bagi penulis

(15)

1

DAFTAR PUSTAKA

Anas Tamsuri. (2007). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatann: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medik

Baradero, Mary. (2009). Klien gangguan Endokrin. Jakarta: EGC

Bruner & Suddarth. (2010). Buku Ajaran Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Brunner & Suddarth. (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Carpenito, L.J. (2006). Rencana asuhan dan pendokumentasian keperawatan (Edisi 2), Alih Bahasa Monica Ester, Jakarta : EGC.

Corwin, Elizabeth J. (2009). Patofisiologi : Buku Saku. Jakarta : EGC

Herdman. (2015). Nursing Diagnoses: Deffinitions & Classifications. Jakarta: EGC

Koto (2015). efektifitas Penurunan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Tehnik Relaksasi Nafas Dalam. Jurnal Ilmu Keperwatan Indonesia. Vol. 5 No. 4 Desember 2015

Lilik. (2006). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: Media Aesculapius Long, Barbara C. (2010). Perawatan Medikal Bedah. Volume 1. (terjemahan).

Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran.

Milner, Q (2013). “Pathophysiology of chronic renal failure”, British Journal Of Anesthesia, vol. 3, no. 5

Nursalam. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika

Parsudi, dkk. (2012). Perawatan Nyeri, Pemenuhan Aktivitas Istirahat.Jakarta: Media Aesculapius

Pernefri. (2012). 5th Annual Report of Indonesian Renal Registry. http://www.pernefri-inasn.org

Potter dan Perry. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Potter, Patricia A. dan Anne G. Perry. (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1 Ed. 7. Jakarta: Salemba Medika

(16)

Satriyo (2012). Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Dengan Anestesi Umum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta: STIKES „Aisyiyah surakarta

Setiawan Y. & Faradila. (2012). Mengenal Cuci Darah (Hemodialisa). www.lkcc.or.id (Indonesia Kidney Care Club).

Smeltzer dan Bare (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

Stoppard, M, (2006). Buku Pintar Kehamilan. Jakarta: Pustaka Horizana

Suhardjono. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI.

Susan Martin Tucker, (2008), Standar Perawatan Pasien : Proses Perawatan, Diagnosa dan Evaluasi, Edisi V, Vol 2, EGC, Jakarta.

Toto dan Abdul Madjid. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Trans Info Media

Wilkinson, Judith.M (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan (Edisi 7), Jakarta : EGC

Yusrizal (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Masase Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pasien Pasca Apendiktomi di Ruang Bedah RSUD Dr. M. Zein Painan. Ners Jurnal Keperawatan Volume 8, No 2, Desember 2012 : 138-146

(17)

1

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

Pengkajian

Tanggal di pengkajian : 08-09 November 2016 Jam : 13.00-17.00 WIB Ruang : Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong Pengkaji : perawat P

1. Identitas pasien

Nama : Ny. S

Umur : 58 tahun

Jeniskelamin : perempuan

Pendidikan : SMP

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Indonesia

Alamat : Pandak, Sumpiuh

Pekerjaan : ibu rumah tangga

2. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengatakan kepala terasa pusing, terasa berputar bila untuk membuka mata, penglihatan rabun.

3. Keluhan Utama

Klien mengatakan kepala terasa pusing. 4. Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi 5. Riwayat Kesehatan Keluarga

(49)

33 mengatakan nyeri kepala saat dicuci darah, Q: pasien mengatakan seperti menahan beban berat, R: di bagian kepala, S: Skala 6, T: hilang timbul).

Data Obyektif : Klien tampak pucat dan tampak gelisah, RR 28x/menit, TD: 180/100 mmhg, S: 37,3 oC, N: 80. Berdasarkan data tersebut diagnosa yang muncul adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.

Nyeri Akut Agen Cidera mengatakan lemas, kram pusing, dan nyeri pada area mata, terasa pegal dan kaku di ekstremitas bawah.

Data Obyektif : pasien tampak hanya rebahan di tempat tidur, sedikit gerakan, menggunakan bantuan O2 4 liter/ menit, klien juga nampak sedang memegangi kepala. tekanan darah (fatigue)

3 Data Subjektif klien mengatakan sesak napas pada saat dan sebelum dilakukan hemodialisa.

Data Obyektif : Klien tampak pucat dan tampak gelisah, RR 28x/menit, TD: 180/100, S: 37,3 oC, N: 80.

Pola napas tidak efektif

(50)

INTERVENSI No Diagnosa

Keperawatan

NOC NIC

1 Nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera biologis

1. Mampu 4. Menyatakan rasa

nyaman setelah nyeri berkurang 5. Tanda vital

dalam rentang normal.

1. Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.

2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 3. Gunakan teknik

komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengamanan nyeri pasien.

4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.

5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau 6. Pilih dan lakukan

penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan interpersonal). 7. Kaji tipe dan sumber

nyeri untuk

menentukan intervensi 8. Ajarkan tentang teknik

non farmakologi, 9. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

10.Tingkatkan istirahat 11.Kolaborasi dengan

dokter jika ada keluhan dan tindakan

(51)

35

No Diagnosa Keperawatan

NOC NIC

2 Intoleransi Aktifitas

1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik

disertai peningkatan tekanan darah, N dan RR,

2. level kelemahan, 3. mampu berpindah

dengan bantuan orang lain

4. mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan orang lain.

1. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitas medik dalam merencanakan program terapi yang tepat

2. Bantu klien untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik psikologi dan sosial.

3. Monitor respon fisik emosi sosial dan spiritual

4. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan, 5. Bantu pasien

keluarga untuk n suara napas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampui

mengeluarkan sputum, mampu bernapas dengan mudah, tidak ada pursed lips), 2. Menunjukkan jalan

napas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama napas, frekuansi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada suara napas abnormal),

1. Posisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi

2. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan napas buatan

3. Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan, 4. monitor respirasi dan

(52)

No Diagnosa Keperawatan

NOC NIC

(53)

37

IMPLEMENTASI

No Diagnosa Implementasi Respon 1 Nyeri akut

berhubungan dengan agen cedera biologis.

1. Pengkajian nyeri secara dengan tindakan, 2. Mengobservasi

reaksi non verbal dari

(54)

No Diagnosa Implementasi Respon

2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan tekanan darah (fatigue).

1. Bantu klien

2. Monitor respon fisik emosi sosial dan spiritual.

(55)

39 agen cedera biologis.

S: pasien mengatakan sudah tidak pusing setelah HD. O: pasien tampak bisa jalan sendiri saat selesai HD. A: masalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis belum teratasi. P: monitor TTV/ jam, monitor sumber nyeri.

2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan tekanan darah (fatigue).

S: pasien mengatakan lemas dan kram di area ekstremitas. O: pasien tampak sedikit gerak hanya rebahan di bed. A: masalah belum teratasi. P: anjurkan klien untuk mencari posisi ternyaman dan istirahat terlebih dahulu.

3 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan

hiperventilasi

S: pasien mengatakan sesak berkurang saat HD berakhir dan sudah diberi O2 5 lpm. O: klien masih tampak pucat TD 180/100, RR: 24x/m, N: 82x/m. A: masalah pola napas tidak efektif

(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat kita sudah terhubung dengan Internet, dan kita bermaksud untuk membuka suatu halaman web site tertentu, maka kita perlu menuliskan alamat domain web

Untuk melindungi peralatan dari sambaran petir maka dipasang arrester dan arcing horn yang dipasang pada jaringan SUTM 20kV secara bersamaan.Pengkombinasian arrester

Berdasarkan hal yang telah dijelaskan diatas, maka penulis mengambil judul dalam penelitian ini adalah “ RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PICOHYDRO DI DUSUN CIBUNAR

Pada kelompok perlakuan hari ke-15 pasca penghentian pajanan MSG menunjukkan penurunan rerata jumlah tubulus proksimal dan korpuskulum ginjal rusak bila dibandingkan

Namun demikian pada penambahan porogen polietilen glikol (PEG) akan menghasilkan kristalinitas yang paling tinggi dibandingkan kristalinitas a Porogen Perbesaran maksimum

oleh peneliti ditemukan bahwa sebagian besar siswa yang mengetahui iklan tersebut menilai baik dan sangat baik atas persepsi siswa pada iklan Gudang Garam Surya

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha seperti yang disebutkan pada Catatan 1, dimana Perusahaan mempunyai persentase kepemilikan

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap variasi gaya mengajar guru, penggunaan media pembelajaran, dan motivasi belajar