• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian - UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI AKTIVITAS EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL OUTDOOR ACTIVITY DI KELAS IV MI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian - UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI AKTIVITAS EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN MODEL OUTDOOR ACTIVITY DI KELAS IV MI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IV MI Muhammadiyah Kramat yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.

2. Waktu Penelitian

Penelitian diadakan pada awal bulan bulan April tahun 2013, pada semester genap. Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, apabila belum ada peningkatan maka akan dilaksanakan siklus berikutnya.

3. Jenis Penelitian

(2)

proses belajar mengajar di kelas, mengapa timbul masalah demikian, apa saja penyebab masalah tersebut dan sampai ditemukan pemecahannya. Dengan demikian maka kualitas proses belajar mengajar jadi lebih efektif, dan ditingkatkan serta juga dapat meningkatkan pula rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa.

B. Subjek Penelitian

Instrumen pengumpulan data non tes dalam penelitian ini diantaranya Penelitian Tindakan Kelas ini mengambil lokasi di Kelas IV MI Muhammadiyah Kramat Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Jumlahnya 26 siswa terdiri dari laki-laki 10 siswa dan perempuan 16 siswa.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer, yaitu dari:

1. Siswa

Data dari siswa sebagai subjek penelitian meliputi data hasil wawancara antara peneliti dengan siswa dan data hasil ulangan harian yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus.

2. Guru atau Teman Sejawat

Data selain dari siswa didapatkan dari guru lain atau teman sejawat sebagai kolaborator dan observer penelitian. Data-data ini meliputi : a. Data pengamatan (observasi) terhadap peneliti selama melakukan

(3)

b. Data pengamatan (observasi) terhadap siswa selama mengikuti pembelajaran, meliputi tingkat pemahaman dan motivasi belajar siswa mengikuti pembelajaran.

c. Saran dan pendapat tentang media/alat pembelajaran, pedoman wawancara, alat evaluasi dan format observasi untuk membantu pengujian validasi instrumen penelitian.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat diperoleh melalui beberapa teknik. Pada umumnya teknik yang digunakan adalah teknik tes dan teknik non tes.

1. Teknik Tes

Teknik tes adalah tes yang disusun untuk mengukur kemampuan menulis siswa dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan siswa agar nantinya diperoleh nilai hasil pekerjaan siswa setelah proses pembelajaran. 2. Teknik non tes

Teknik non tes merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan siswa tanpa menggunakan alat tes. Teknik non tes digunakan untuk mendapatkan data secara tidak langsung berkaitan dengan tingkah laku kognitif siswa.

Teknik non tes yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Observasi

(4)

rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Teknik observasi berupa pengamatan oleh peneliti terhadap guru kelas dan siswa saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan pada tiap pertemuan dengan menggunakan lembar aktivitas guru untuk mengetahui kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran maka menggunakan lembar aktivitas siswa, keduanya digunakan untuk acuan perbaikan dalam proses pembelajaran.

b. Wawancara

(5)

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data yang sangat penting sebagai bukti telah terjadi suatu hal dalam proses pembelajaran. Dokumentasi yang digunakan oleh peneliti yaitu berupa dokumentasi foto. Penggunaan dokumentasi foto ini agar dapat memperkuat penjabaran yang telah disampaikan.

d. Skala Sikap

Skala sikap digunakan untuk mengetahui perubahan dari sikap siswa yang diharapkan khususnya rasa ingin tahu. Lembar skala sikap yang diisi oleh siswa pada akhir siklus ini terdiri dari 10 pernyataan yang bersifat positif dan negatif.

2. Alat Pengumpulan Data a. Alat pengumpul data tes

1) Soal tes tertulis

(6)

b. Alat pengumpul data non tes a) Lembar wawancara

Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interviu adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi.

c. Lembar observasi

1) Lembar aktivitas guru

Lembar aktivitas guru dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas guru dalam proses pembelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam di kelas IV MI Muhammadiyah Kramat menggunakan model pembelajaran

Outdoor Activity. Yang diamati antara lain cara penyampaian

materi yang dilakukan oleh guru, peran guru dalam pembelajaran, perhatian guru dalam menarik siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Tugas pengamat adalah mengisi tanda check list (√) pada lembar observasi.

2) Lembar aktivitas siswa

Lembar aktivitas siswa diisi oleh observer II, yaitu tentang bagaimana aktivitas dan sikap siswa selama proses pembelajaran dalam penggunaan model pembelajaran Outdoor

(7)

proses pembelajaran yaitu aktif dalam mengerjakan LKS dan evaluasi.

d. Lembar Angket

Menurut Arifin (2009: 155), angket merupakan salah satu bentuk evaluasi jenis non tes. Fungsi angket adalah untuk mengumpulkan dan mencatat data/informasi, pendapat, dan paham dalam hubungan kasual. Angket mempunyai kesamaan fungsi dengan wawancara. Bedanya, angket dilaksanakan secara tertulis, sedangkan wawancara dilaksanakan secara lisan. Pada penelitian tindakan kelas ini, angket digunakan untuk mencari data tentang rasa ingin tahu siswa. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan angket dengan format skala sikap rasa ingin tahu.

Angket yang diberikan berbentuk tertutup. Angket ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana rasa ingin tahu yang dimiliki siswa. Angket rasa ingin tahu diberikan kepada siswa setiap akhir siklus. Tujuan dari angket ini adalah untuk mengetahui rasa ingin tahu siswa.

E. Analisis Data

Penelitian tindakan kelas menggunakan analisis data yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.

1. Data kuantitatif

(8)

Keterangan :

X = Nilai rata-rata (mean)

∑ X = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap individu (siswa)

N = Banyaknya individu (siswa)

(Sudjana, 2010 : 109) b. Nilai ketuntasan belajar siswa

Menurut Trianto (2012:241) untuk menghitung ketuntasan belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut :

KB = 100% Keterangan :

KB : Presentase ketuntasan belajar N : Jumlah siswa yang tuntas belajar n : Jumlah seluruh siswa

(Trianto, 2010 : 241) Kriteria penilaian

0% ≥ nilai perolehan ≤ 25% : sangat kurang baik 25%≥ nilai perolehan ≤ 45% : kurang baik 45%≥ nilai perolehan ≤ 65% : cukup baik 65%≥ nilai perolehan ≤ 85% : baik

(9)

3. Lembar observasi aktivitas guru

Penskoran untuk skala penilaian dan kriteria penilaian yang digunakan untuk lembar observasi terhadap aktivitas guru pada penilaian adalah menggunakan rumus sebagai berkut :

1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat baik NP = 100% Keterangan :

NP = Nilai persen yang dicari atau yang diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh guru

SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap

(Purwanto, 2010 : 102)

Kriteria Penilaian :

0% ≥ nilai perolehan ≤ 45% : kurang baik 46%≥ nilai perolehan ≤ 65% : cukup baik 66%≥ nilai perolehan ≤ 85% : baik

(10)

4. Lembar observasi siswa

Penskoran untuk skala penilaian dan ktiteria penilaian yang digunakan untuk lembar observasi siswa pada penilaian ini adalah mengguanakan rumus sebagai berikut:

1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat baik NP = 100% Keterangan :

NP = Nilai persen yang dicari atau yang diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap

(Purwanto, 2010 : 102)

0% ≥ nilai perolehan ≤ 45% : kurang baik 46%≥ nilai perolehan ≤ 65% : cukup baik 66%≥ nilai perolehan ≤ 85% : baik

86%≥ nilai perolehan ≤ 100% : sangat baik 5. Skala sikap

Definisi konsep sikap belajar adalah kecenderungan perubahan tingkah laku atau merespon positif atau negative terhadap obyek melalui latihan dan pengalaman dari keadaan tidak tahu menjadi tahu.

(11)

Keterangan :

SS = Sangat Setuju S = Setuju

KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

SKALA SIKAP

Skor Jawaban SS S KS TS STS

Pernyataan Positif 5 4 3 2 1

Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5

Setelah diperoleh jumlah respon siswa, maka dihitung persentase nilai rasa ingin tahu siswa untuk mengidentifikasi perkembangan sikap rasa ingin tahu yang dimiliki siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah skor untuk…………..orang menjawab SS =……X……. Jumlah skor untuk…………..orang menjawab S =……X……. Jumlah skor untuk…………..orang menjawab KS =……X……. Jumlah skor untuk…………..orang menjawab TS =……X……. Jumlah skor untuk…………..orang menjawab STS =……X…….

Untuk menentukan jarak interval antara jenjang mulai dari sangat tidak setuju (STS) sampai sangat setuju (SS) digunakan rumus :

Jarak interval(I) =

(12)

Tabel 3.1 Penilaian Sikap Rasa Ingin Tahu

Keterangan Jumlah Skor

Rasa ingin tahu sangat baik 1093-1300

Rasa ingin tahu baik 885-1092

Rasa ingin tahu cukup 677-884

Rasa ingin tahu kurang 469-676

Rasa ingin tahu sangat kurang 261-468

(Widoyoko, 2012 : 110)

F. Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dengan model outdoor

activity ini, penulis menggunakan beberapa indikator keberhasilan sebagai

berikut :

1. Adanya peningkatan rasa ingin tahu siswa sekurang-kurangnya 85% pada pembelajaran IPS .

2. Adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPSsekurang-kurangnya 85% jumlah siswa telah memenuhi KKM mata pelajaran IPS yaitu dengan nilai ≥63.

Trianto (2010: 241)

G. Prosedur Penelitian

(13)

Untuk satu kali tindakan membutuhkan 2 jam pelajaran (waktu 3 x 35 menit). Dalam penelitian ini akan menggunakan model Outdoor Activity .PTK ini dilakukan secara kolabratif, yakni peneliti berkolaborasi dengan guru kelas yang bersangkutan.

Penelitian pendidikan pada umumnya ditujukan untuk memperoleh landasan dalam mempertimbangakan suatu prosedur kerja, khususnya porsedur pembelajaran. Menjamin cara kerja dalam pedidikan yang efektif dan efisien, memperoleh fakta-fakta tentang berbagai masalah kependidikan dan dapat menghindarkan situasi yang dapat merusak, serta meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan pembelajaran.

Menurut Arikunto, dkk, (2012:16) PTK mencakup empat langkah, yaitu:

(14)

Model dan penjelasan masing-masing digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Diagram Siklus PTK (Arikunto, dkk 2012:16)

Dari siklus dasar yang pertama apabila peneliti menilai adanya kesalahan atau kekurangan dapa diperbaiki atau dimodifikasi dengan mengembangkannya dalam siklus yang selanjutnya.

Rincian kegiatan secara detailnya pada setiap tahapan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana yang

?

Pengamatan

Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

Perencanaan

Pengamatan

Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

(15)

hendak dilaksanakan dalam proses pembelajaran IPS. Tahap-tahap perencanaan yang harus dilakukan adalah:

a. Peneliti bersama kolaborator yakni guru kelas yang bersangkutan menentukan model pembelajaran yang hendak dipakai dalam penelitian ini. Dalam kesepakatan bersama, akhirnya model Outdoor

Activity yang hendak dipakai dalam penelitian ini.

b. Menyusun Rencana Pembelajaran tentang materi yang hendak diajarkan.

c. Menentukan skor awal guna membandingkan dengan hasil pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni mengambil dari nilai ulangan pada pada pembelajaran tahun sebelumnya dengan kompetensi dasar dan materi yang sama.

d. Membuat lembar observasi baik untuk kegiatan guru maupun siswa, lembar wawancara, serta angket untuk mengetahui minat siswa.

e. Mendesain alat evaluasi. 2. Tindakan

Tindakan merupakan bentuk nyata pelaksanaan pembelajaran berdasarkan rencana yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya. Tindakan dalam setiap siklus dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang optimal.

3. Observasi

(16)

guru dalam proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan dalam setiap kegiatan pembelajaran selama penelitian tindakan kelas berlangsung. 4. Refleksi

Refleksi adalah memilih arah tindakan dalam kondisi tertentu dengan memperhatikan nilai-nilai yang berlaku, apabila nilai menjadi sangat relevan dalam memilih arah tindakan dalam kondisi tertentu dengan memperhatikan nilai-nilai yang berlaku.

Pada tahap refleksi ini peneliti melakukan evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan, melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa, memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus selanjutnya.

H. Validitas Data

Validitas data dalam PTK ini diperoleh melalui kegiatan triangulasi. Rahardjo (2010) mengemukakan bahwa triangulasi adalah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin yang bisa terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data.

(17)

Gambar

Tabel 3.1 Penilaian Sikap Rasa Ingin Tahu
Gambar 3.1. Diagram Siklus PTK (Arikunto, dkk 2012:16)

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 3.1 terdapat sketsa halaman menu utama media pembelajaran yang teridiri dari judul media pembelajaran, tombol profile, tombpl standar, tombol materi, tombol evaluasi

Penyebab pengaruh tegangan pactasistem pemipaan disebabkanoleh tiga bentuk pembebanan yaitu sustain, termal dan gempa bumi (seismik). Untuk menganalisis pengaruh pembebanan sustain

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, dibuatlah denah dengan citra 3 dimensi tentang gedung atau bangunan yang ada di UMP untuk memudahkan dalam penerimaan informasi.

Berdasarkan pembahasan dan pengujian dan analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Simple Additive

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan maka Credit Union Tilung Jaya memiliki sistem pengendalian intern pemberian kredit yang kurang baik, karena terdapat beberapa masalah

Berdasarkan fenomena yang terjadi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk meneliti tentang metode pembelajaran role playing terhadap

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian jenis pupuk dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan kultur

Tabel 4.2 Hasil kuesioner tahap Idea Generation (penggalian ide bentuk,rasa,dan topping pada produk inovasi sponge cake ) ... Tabel 4.3 Hasil ide bentuk sponge cake yang