Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan
Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Ditulis Oleh : Guntur Bayu Jati Kusumo
Nim : 042214021
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
iv
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
• Tuhan Yesus Kristus yang selalu mengabulkan segala doa dan permohonanku
• Papa Bambang dan Mama yayuk Tersayang • Adikku Bayu Tersayang
• Ria Tersayang
v
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 September 2008
Penulis
vi
Nama : Guntur Bayu Jati Kusumo Nomor Mahasiswa : 042214021
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul
EVALUASI STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan
Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta, 28 Februari 2009.
Yang Menyatakan
vii
Guntur Bayu Jati Kusumo Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah dijalankan perusahaan; mengetahui kinerja strategi yang telah dijalankan yang sesuai dengan tujuan perusahaan; dan mengetahui strategi intensif pemasaran yang sesuai pada tahun 2009, berdasarkan analisis SWOT.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan studi kasus, yaitu penelitian yang mengacu terhadap data–data tertentu dengan menganalisis dan ditarik kesimpulan.
Penelitian ini dilaksanakan di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281 pada bulan Agustus-September 2008. Subjek dalam penelitian ini adalah Nasabah dan karyawan sedangkan objek penelitian yaitu faktor eksternal – internal perusahaan. Variabel dalam penelitian ini adalah evaluasi strategi pemasaran. Variabel diukur dengan menggunakan balance scorecard melalui 4 perspektif dalam perusahaan yaitu perspektif keuangan diukur menggunakan ROI, CR. Perspektif bisnis internal diukur menggunakan persentase tingkat tutup rekening. Perspektif pelanggan diukur menggunakan persentase tingkat perolehan nasabah baru dan lama serta kepuasan pelanggan dan Perspektif pertumbuhan serta pembelajaran diukur menggunakan Acession Rate dan Separation Rate. Target keberhasilan dilihat dari penilaian balance scorecard, minimal 3 prespektif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
viii
Guntur Bayu Jati Kusumo Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This research aimed to know the marketing strategy conducted by the company; to know the effectiveness of strategy conducted by the company; and to find out the strategy of marketing appropriate in 2009 based on SWOT analysis.
The type of the research conducted was case study research, i.e. a research referring to the certain data by analyzing and drawing conclusion.
This research was conducted in PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan, Jalan Demangan No. 9A, Yogyakarta 55281 in August – September of 2008. The subjects in this research were the customers and employees, whereas the objects of research were external-internal factors of company. The variable in this research was evaluation of marketing strategy. The variable was measured by using balance scorecard through 4 perspectives in company, i.e. financial perspective was measured by using ROI, CR. Perspective of internal business was measured by using percentage of accounting closing level. Perspective of customers was measured by percentage of income level of current customers and existing customer and also the customers’ satisfaction. Perspective of learning and growth was measured by Accession Rate and Separation Rate. The target of performance was perceived from the evaluation of balance scorecard, at least there were 3 perspectives improved by years.
ix
penyusunan skripsi ini membutuhkan bantuan dari banyak pihak sehingga dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Drs. YP. Supardiyono,M.Si, Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. V. Mardi Widyadmono,S.E, M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dosen Pembimbing I. Terima kasih
atas kesempatan konsultasi yang tak terbatas dan koreksinya.
4. Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing II. Terima kasih untuk
kritik, saran serta koreksinya.
5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Manajemen, Terima
kasih atas bantuan Bapak serta nasehat-nasehat yang sangat berharga selama ini
dalam masa perkuliahan.
6. Mas Frans, Bu atun dan seluruh Staff Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah
banyak membantu serta memberikan informasi dalam perijinan maupun referensi
bank kepada penulis.
7. Bapak Sukmono Basuki dan Ibu Ferri yang telah memberikan ijin bagi penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Fahri Hartanto. Terima kasih atas kerjasama yang baik selama ini.
9. Seluruh Nasabah Bank BRI Unit Demangan, terima kasih atas bantuan dan
x
11. Mama Yayuk Ekawati (di surga), aku selalu menyadari bahwa doa mama selalu
mengiringi kemanapun langkahku...
12. Adikku Yohanes Bayu Wicaksono dan Yohanes Bayu Nurcahyo (di surga) terima
kasih atas untaian doa serta semangatnya.
13. Kelurga besar Simak dan Singkong beserta Keluarga besar Embah terima kasih
banyak, tanpa kalian aku tidak pernah ada...
14. Pek Mbun, Ik Lan beserta Rikky dan Nana terima kasih atas untaian doa, semangat
serta bantuan yang tak terhingga selama ini.
15. Bapak Yohanes Sukimanto dan Ibu Yustina Sunarsiyah yang telah memberikan
semangat serta doa terlebih lagi mengijinkan anaknya untuk membantu penulis
dalam penelitian ini.
16 Ria tercinta yang selalu menemani dan memberikan semangat saat aku melangkah
baik dalam suka maupun duka. Mari kita bangun impian kita.
17. Mbak Novi dan Mas Ponco atas doa, bantuan serta dukungannya. “Mari kita bangun
bisnis keluarga”
18. Lala dan Novan. Senyum dan kenakalan kalian memberiku semangat beserta
harapan. Van, trims untuk kata AMIN yang tak terhingga.. “Anak Baik...”
19. Maria Dwi Retno Sari dan Yohanes Tri Arjuna atas persahabatan dan persaudaraan
yang tulus. Bantuan, serta doa kalian membuatku semangat. Kalian akan selalu
xi
banyak hal yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya. Sahabat selamanya..
“Tapi kamu kok pergi sebelum aku pendadaran om!!!”
22. Filipus Enggar, Yor (Ari) dan Murti atas persahabatannya selama ini. Banyak hal
yang kita lalui bersama membuatku lebih bisa memaknai hidup. Thanks buat
partimenya ya....
23. Bapak Bambang Tribrata, Mas Anton dan teman- teman Air Soft Gun ku “Red
Ribbon” Trims Ya...”
23. Teman-teman Fakultas Ekonomi 04-05 atas persahabatan yang terjalin selama ini.
Semangat ya, kuliah ternyata penuh tantangan..
25. Buat Neno terimakasih buat pinjaman bukunya ya....
24. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
dalam penyusunan skripsi yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
xii
Halaman Persembahan ... iv
Pernyataan Keaslian Karya ... v
Pernyataan Publikasi Karya ... vi
Abstrak ... vii
Abstack... viii
Kata Pengantar ... ix
Daftar Isi ... xii
Daftar Gambar dan Bagan... xiv
Daftar Tabel... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 2
C.Batasan Masalah ... 3
D.Tujuan Penelitian ... 3
E.Manfaat Penelitian ... 3
F.Sistematika Penulisan ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6
A.Pengertian Bank ... 6
B.Pengertian Pemasaran ... 8
C.Pengertian Manajemen Pemasaran ... 9
D.Pengertian Strategi ... 10
E.Pengertian Strategi Pemasaran... 13
F.Pengertian Evaluasi Strategi Pemasaran ... 14
G.Analisis SWOT ... 15
H.Balance Scorecard... 17
I. Strategi Intensif ... 19
J. Kerangka Teoritis Penelitian... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A.Jenis Penelitian... 23
B.Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
xiii
H.Devisi Operasional Variabel ... 27
I. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28
J. Teknik Analisis Data... 32
BAB VI GAMBARAN UMUM BRI UNIT DEMANGAN ... 39
A.Sejarah Perusahaan... 39
B.Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia... 41
C.Personalia dan Struktur Organisasi BRI Unit Demangan ... 41
D.Lingkungan Fisik BRI Unit Demangan ... 44
E.Jumlah Nasabah BRI Unit Demangan ... 45
F.Produk Bank BRI Unit Demangan... 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56
A.Analisis Data ... 56
B.Pembahasan... 66
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... 77
A.Kesimpulan ... 77
B.Saran... 78
C.Keterbatasan... 79 DAFTAR PUSTAKA
xiv
Gambar II. 2 :Rantai-Sebab Akibat Balance Scorecard... ……. 19
Gambar II. 3 : Kerangka Teoritis Penelitian ...……. 21
xv
Tabel III.2 :Kisi-kisi Angket Strategi Intensif ... 33
Tabel III.3 :Instrumen Pengkajian Efektifitas Kepuasan Konsumen... 35
Tabel III.4 :Contoh Balance Scorecard... 37
Tabel III.5 :Kisi-kisi Angket Strategi Intensif ... 38
Tabel V. 6 :Hasil Kuesioner Identifikasi Strategi ... 66
Tabel V. 7 : Hasil Penilaian Kuesioner Identifikasi Kepuasan Nasabah ... 71
Tabel V. 8 :Balance Scorecard... 74
1
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman dan perubahan lingkungan yang begitu cepat
serta permasalahan ekonomi yang begitu kompleks menghendaki perusahaan
untuk lebih efektif dalam menjalankan operasinya agar dapat mengikuti
perkembangan dan perubahan yang ada maka perusahaan perlu melakukan
penggantian strategi – strategi pemasaran yang cocok sehingga perusahaan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Setiap perusahaan selalu ingin tujuannya tercapai dengan mulus tanpa
hambatan namun keberhasilannya tersebut perlu melalui beberapa tahap atau
proses dalam menjalankan operasinya, untuk itu perusahaan perlu
memperhatikan aspek fungsional seperti aspek pemasaran, aspek produksi,
aspek keuangan, dan aspek personalia yang nantinya akan dikuatkan melalui
aspek strategis yang meliputi strategi seluruh aspek fungsional tersebut.
Strategi pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi
perusahaan, karena meliputi keempat aspek fungsional serta strategi
merupakan cara – cara perusahaan untuk mencapai tujuannya. Jika strategi
pemasaran yang dipilih tidak cocok dan tidak sesuai maka tujuan perusahaan
akan mendapat hambatan – hambatan yang banyak, namun jika cocok dan
sesuai maka tujuan perusahaan akan dicapai dengan mudah meskipun tetap
Pelaksanaan strategi pemasaran tidak bisa lepas dari faktor internal,
yang meliputi strategi pemasaran, profil perusahaan, serta cara mendapat
informasi. Sedangkan eksternal perusahaan meliputi lingkungan, ancaman,
peluang, dan pesaing. Nantinya oleh perusahaan dapat dijadikan dasar dalam
perumusan strategi pemasaran.
Analisis yang dipakai adalah analisis SWOT dengan menampilkan
kekuatan eksternal dan internal perusahaan. Dengan profil ini nantinya akan
diperbandingkan dan melalui hasil dari perbandingan tersebut akan dipilih
alternatif strategi pemasaran yang paling sesuai untuk PT Bank Rakyat
Indonesia Yogyakarta pada saat yang akan datang.
Mengingat pentingnya strategi pemasaran bagi sebuah perusahaan,
maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Evaluasi
Strategi Pemasaran Dalam Mencapai Tujuan Perusahaan Berdasarkan Analisis
SWOT
B
.
Rumusan Masalah1. Strategi pemasaran apa yang dijalankan perusahaan pada tahun 2005 –
2007 ?
2. Apakah strategi pemasaran yang telah dijalankan sudah mencapai tujuan
perusahaan?
3. Berdasarkan analisis SWOT strategi intensif pemasaran apakah yang
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas Penelitian ini dibatasi hanya untuk
mengevaluasi strategi yang telah digunakan perusahaan saat ini apa sudah
mencapai tujuan perusahaan serta untuk mengetahui strategi yang cocok untuk
perusahaan dimasa yang akan datang dengan menganalisis data eksternal dan
internal perusahaan seperti kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah dijalankan perusahaan.
2. Untuk mengetahui kinerja strategi pemasaran yang telah dijalankan yang
sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Untuk mengetahui strategi intensif pemasaran yang sesuai dimasa yang
akan datang berdasarkan analisis SWOT.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi PT Bank Rakyat Indonesia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi pihak bank dalam pengambilan keputusan atau
kebijakan – kebijakan dalam penentuan strategi pemasaran.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan, khususnya
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat dipakai sebagai alat untuk menerapkan teori yang
telah diperoleh selama kuliah dengan sesungguhnya yang terjadi sehingga
dapat menambah wawasan yang lebih luas dan dapat mengembangkan
ilmu yang sudah diperoleh.
F. Sistematika Penulisan BAB I :Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika
penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang diungkapkan secara ringkas, teori ini
akan digunakan sebagai landasan pembahasan masalah yang
diteliti. Teori yang akan dikemukakan meliputi: pengertian bank,
pengertian pemasaran, pengertian manajemen pemasaran,
pengertian strategi, pengertian strategi pemasaran, pengertian
evaluasi pemasaran, pengertian analisis SWOT dan pengertian
balance scorecard.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek
yang diperlukan, variabel penelitian, definisi operasional dan
teknik analisis data.
BAB IV :Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi sejarah perkembangan BRI Unit Demangan, visi dan
misi BRI Unit Demangan, personalia dan struktur organisasi BRI
Unit Demangan, lingkungan fisik BRI Unit Demangan, produk
bank BRI Unit Demangan dan Jumlah nasabah BRI Unit
Demangan.
BAB V : Analisis dan Pembahasan
Bab ini berisi Analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB VI : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian, saran bagi perusahaan,
6
A. Pengertian Bank
Pengertian bank menurut Undang – undang RI Nomor 10 tahun 1998:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
Pengertian bank menurut Gilarso (2002:260): Bank adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit.
Salah satu jenis perbankan yang paling utama dan paling penting
adalah bank sentral (Central Bank). Bank sentral di tiap Negara hanya ada satu
dan mempunyai cabang hampir di tiap propinsi. Fungsi utama bank sentral
adalah mengatur masalah yang berhubungan dengan keuangan disuatu Negara
secara luas, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Di Indonesia tugas
bank sentral dipegang oleh bank Indonesia (BI). Tujuan bank sentral tersebut
adalah untuk mencapai dan memelihara kesetabilan nilai mata uang suatu
Negara.
Menurut Undang – undang RI nomor 14 Tahun 1967 jenis perbankan
1. Bank umum
2. Bank pembangunan
3. Bank tabungan
4. Bank pasar
5. Bank desa
6. Lumbung desa
7. Bank pegawai
8. Bank lainnya
Menurut Undang – undang RI nomor 7 Tahun 1992 dan dipertegas
lagi oleh Undang – undang RI nomor 10 Tahun 1998 jenis bank terdiri dari:
a. Bank umum
b. Bank perkreditan rakyat
Pengertian bank umum menurut undang – undang RI nomor 10 tahun
1998. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberi jasa dalam lalulintas pembayaran.
Pengertian perkreditan rakyat menurut undang – undang RI nomor 10
tahun 1998: Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu - lintas pembayaran.
Kriteria Bank sehat menurut CAMEL (Capital, Assets, management,
Earning, Liquidity): dalam hal likuiditas CR (Current Ratio) <110%, dalam
melalui kualitas pendidikan serta pengalaman pekerja, dari kriteria tersebut
adalah sebagian dari evaluasi kinerja sebuah bank serta standarisasi layaknya
sebuah bank. Pada dasarnya, penilaian kesehatan bank sebagian besar
merupakan analisis kinerja keuangan yang diatur oleh Bank Indonesia.
B. Pengertian Pemasaran
Pengertian pemasaran menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo
(1998:179): Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha uang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada
pembeli potensial.
Pengertian pemasaran menurut Philip kotler (1997:8): Pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.
Pengertian pemasaran menurut Stanton, (1995:7): Pemasaran adalah
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang
yang dapat memuaskan keinginan dan jasa yang baik kepada konsumen saat
C. Pengertian Manajemen Pemasaran
Dalam perencanaan pemasaran, perusahaan harus merencanakan
tentang target pasar, pengembangan produk, penentuan harga, saluran
distribusi, komunikasi dan promosi. Perencanaan pemasaran digunakan dalam
mengkoordinasi dan mengelola kegiatan pemasaran agar berjalan dengan baik.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler, (2002:9):
Manajemen pemasaran adalah proses prencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang-barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan dan konsumen.
Titik berat diletakkan pada penawaran perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar tesebut serta menentukan harga, mengadakan
komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberi tahu, mendorong, serta
melayani pasar. Jadi manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses
manajemen, yang meliputi penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan
ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang
menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda lain yang dapat memenuhi
kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Proses pertukaran dapat
ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua
belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai
tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen, dan
sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa
D. Pengertian Strategi
Pengertian strategi menurut Napa J Awat (1989:20): Strategi
merupakan suatu kesatuan rencana yang komprehensif dan terpadu yang
menghubungkan kondisi internal perusahaan dengan suatu lingkungan
eksternal agar tujuan perusahaan dapat dicapai.
Pengertian strategi menurut Salusu (1995:27): Strategi ialah suatu seni
kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya
melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang
paling menguntungkan.
Pengertian Strategi menurut Fred R David (2006:5): Strategi
merupakan seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan,
dan mengevaluasi keputusan – keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi mencapai tujuannya.
Tahap dalam manajemen strategis terdiri atas beberapa tahap :
1. Proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahapan :
a. Formulasi strategi merupakan pengembangan visi dan misi,
mengidentifikasikan peluang dan ancaman eksternal perusahaan,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan
jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi
yang akan dilaksanakan perusahaan.
b. Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang diformulasikan
dapat dijalankan.
c. Evaluasi strategi merupakan tahap final dalam proses manajemen
strategi.
2. Penyusunan strategi: dijalankan oleh individu yang paling bertanggung
jawab atas kesuksesan atau kegagalan organisasi. Biasa dipegang oleh
CEO atau Direktur suatu perusahaan. Penyusunan stretegi bukan hanya
pekerjaan eksekutif puncak saja namun juga melibatkan manajemen
tingkat menengah dan bawah. Dalam perusahaan pada dasarnya ada 3
tingkatan strategi yaitu 1) korporasi, merupakan tingkatan yang paling
tinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab memegang strategi yang
efektif pada berbagai tingkatan dipegang oleh seorang presiden direktur
(direktur utama). 2) divisi, merupakan tingkatan pengembangan
perusahaan. Level ini lebih menekankan pada implementasi strategi yang
ada agar perusahaan masih dapat bersaing dengan para pesaing, level ini
biasa dipegang oleh wakil presiden eksekutif atau para direktur divisi. 3)
Fungsional, merupakan tingkatan yang berhubungan dengan
pemaksimalan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau bisa dibilang
tingkatan yang melakukan berbagai aktivitas dan kompetensi perusahaan
guna memperbaiki kinerja strategi yang ada, level ini dipegang oleh
seorang manajer pemasaran, keuangan, litbang, sistem informasi,
Bagan II.1
Tingkatan Strategi Beserta Staf yang Paling Bertanggung Jawab
Pengertian strategi menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck
(1997:12): Strategi merupakan rencana yang disatukan menyeluruh dan
terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan
utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan.
Tingkat Korporasi
Presiden Direktur
Tingkatan Divisi Wakil Presiden Eksekutif
Tingkatan Fungsional
Pengertian strategi menurut Profesor Sukanto Reksohadiprodjo
(2000:1): strategi merupakan pola tindak manajemen untuk mencapai tujuan
badan usaha.
Pengertian strategi menurut J David Hunger dan Thomas L. Wheelen
(2003:4): Strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Proses manajemen strategi meliputi beberapa elemen dasar yaitu:
pengamatan lingkungan, perumusan, implementasi, evaluasi dan
pengendalian.
Dengan kata lain, manajemen strategi merupakan sejumlah keputusan
dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi yang efektif
untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat mengenai arah
perusahaan, dengan cara pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang
dimiliki dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada secara
optimal untuk mencapai tujuannya. Dalam manajemen strategi terdapat
tahapan-tahapan, yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan
evaluasi strategi, yang dikenal sebagai proses yang dinamik dan
memerlukan pengamatan dan penilaian yang terus menerus yang
disesuaikan dengan kondisi lingkungan usahanya.
E. Pengertian Strategi Pemasaran
Pengertian strategi pemasaran menurut William D. Bygrave
kebijaksanaan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program
pemasaran (produk, distribusi, harga, dan promosi) dengan peluang pasar
sasaran guna mencapai sasaran usaha.
Pengertian strategi pemasaran menurut Antony Robert N, Dearden,
Bedford (1992:113): Strategi pemasaran merupakan pedoman yang
menunjukkan metode pemasaran yang digunakan macam barang/jasa yang
dijual, sumber daya dan teknologi yang digunakan untuk operasi secara efektif
dan efisien serta macam tindakan yang harus diambil.
F. Pengertian Evaluasi Strategi Pemasaran
Pengertian evaluasi strategi pemasaran menurut Fred R David
(2006:8): Tahap final dalam manajemen strategis. Evaluasi strategi adalah alat
utama untuk mendapat informasi kapan strategi dapat berjalan seperti yang
diharapkan.
Tiga aktivitas dasar dalam evaluasi strategi adalah sebagai berikut :
1. Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi
saat ini.
2. Mengukur kinerja mulai dari karyawan hingga sistem yang bekerja
didalamnya.
3. Mengambil tindakan korektif, perusahaan diharapkan selalu mengambil
tindakan korektif terhadap semua strategi yang telah digunakan, karena
Pengertian evaluasi strategi pemasaran menurut Lawrence R Jauch
(1997:256): Evaluasi strategi pemasaran merupakan tahap proses
manajemen strategi dimana manajer puncak berusaha untuk memastikan
bahwa strategi perusahaan yang mereka pilih terlaksana dengan tepat dan
mencapai sasaran perusahaan.
Strategi yang telah diimplementasikan oleh perusahaan perlu ditinjau
kembali. Tujuan peninjauan ini adalah untuk mengetahui apakah strategi
tersebut mampu mencapai tujuan perusahaan dan perlu untuk mengetahui
apakah strategi tersebut perlu mengalami perubahan atau tidak.
G. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis terhadap faktor intern perusahaan yang
lebih memfokuskan pada identifikasi strengths (kekuatan) dan weaknesses
(kelemahan) serta faktor eksternal perusahaan yang menggali dan
mengidentifikasi semua opportunities (peluang) yang berkembang dan
menjadi trend pada saat itu dan threats (ancaman) dari para pesaing dan
calon pesaing perusahaan (Agustinus Sri Wahyudi, 1996:50).
Kekuatan merupakan suatu keunggulan sumber daya, ketrampilan atau
kemampuan lainnya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar
yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan.
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber
daya, ketrampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
perusahaan, sedangkan ancaman merupakan situasi utama yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
Kekuatan meliputi kekuatan eksternal dan internal perusahaan. Untuk
itu kita harus terlebih dahulu mengetahui kekuatan ekternal kunci dan
internal kunci dari perusahaan. Kekuatan eksternal kunci dapat dibagi
menjadi beberapa kategori besar yaitu :
1. Kekuatan Ekonomi
2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan
3. Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum
4. Kekuatan Teknologi
5. Kekuatan Kompetitif
Perubahan dalam kekuatan eksternal mengakibatkan perubahan dalam
permintaan konsumen untuk barang industri dan konsumsi serta jasa,
mempengaruhi tipe produk yang dikembangkan, mempengaruhi pemasok dan
distributor dan penentu karakteristik dari strategi segmentasi pasar dan
positioning tipe jasa yang ditawarkan.
Untuk itu setiap perusahaan haruslah melakukan audit eksternal
dengan tujuan untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang
yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Perusahaan
harus dapat merespon secara agresif atau defensif terhadap faktor – faktor
tersebut dengan memformulasikan strategi yang mengambil keuntungan dari
Untuk itu perusahaan harus terus melakukan evaluasi faktor eksternal dengan
menggunakan matriks Eksternal Factor Evaluation. Sedangkan kekuatan
internal kunci dapat dibagi menjadi tiga kategori besar yaitu :
a. Kekuatan Ekonomi lebih dibebankan pada kekuatan keuangan perusahaan
b. Kekuatan Manajemen Perusahaan meliputi kemampuan perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan staff, pengendalian, dan pemberian
motivasi.
c. Kekuatan Pengembangan Manajer setiap perusahaan meliputi pemasaran,
keuangan, personalia, dan operasional.
Evaluasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan internal
perusahaan adalah dengan menggunakan Matriks Internal Factor Evaluation.
H. Balance Scorecard
Kata-kata ‘balance’ dalam Balance Scorecard berarti bahwa dalam
pengukuran kinerja harus terdapat keseimbangan antara ukuran finansial dan
non finansial (Mulyadi dan Setyawan, 1999:222). Dalam pendekatannya,
manajemen puncak menjalankan strateginya ke dalam tolak ukur kinerja
sehingga karyawan memahaminya dan dapat melaksanakan sesuatu untuk
mencapai strateginya (Tunggal, 2000:2). Balance Scorecard adalah
sekumpulan ukuran kinerja yang mencakup empat perspektif, yaitu:
perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif proses bisnis internal,
Balance Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik atau
lebih tepat dinamakan “Strategic Based Responsibility Accounting System”
yang menjabarkan misi dan strategi perusahaan, suatu penilaian kinerja untuk
masing-masing perspektif.
Syarat penerapan Balance Scorecard pada perusahaan harus
memenuhi syarat sebagai berikut ini (Jono, 1997:68):
1. Perusahaan harus memiliki strategi yang jelas, karena tanpa strategi
yang jelas penerapan Balance Scorecard hanya merupakan sekedar mode
saja bagi perusahaan.
2. Balance Scorecard perusahaan harus meliputi keempat perspektif, yaitu:
keuangan, konsumen, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta
pertumbuhan. Karena keempat perspektif tersebut merupakan rantai nilai
yang terintegrasi menjadi sistem penilaian kinerja perusahaan. Dalam
penerapannya, Balance Scorecard juga harus didasarkan pada beberapa
kepentingan, seperti (Abdurahman, 2000:4):
a. Memperoleh kejelasan dan memperkuat konsensus pada visi dan
strategi perusahaan
b. Membangun tim manajemen yang lebih solid pada sasaran
leadership development
c. Mengkomunikasikan visi dan misi strategi kepada jajaran organisasi
perusahaan
d. Menyelaraskan kegiatan operasional terhadap pencapaian tujuan
e. Membuat patokan target strategis
f. Menganalisa sumber daya, program, strategi, dan investasi
g. Menyajikan sasaran pembelajaran manajemen strategis.
Balance Scorecard yang baik harus mencerminkan hubungan
sebab-akibat yang diperoleh dari strategi yang ditetapkan yang dimana mencakup
estimasi waktu, respons dan besarnya hubungan antara kinerja dalam Balance
Scorecard (Hermawan, 1995:55). Pola pemikiran yang mendasari Balance
Scorecard diilustrasikan dalam gambar II.2. rantai sebab-akibat yang meliputi
empat perspektif sebagai berikut:
Gambar II.2 Rantai sebab-akibat Balance Scorecard
(sumber Kaplan dan Norton, 1996:31)
I. Strategi Intensif
Strategi intensif merupakan suatu usaha intensif jika posisi kompetitif
perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik (Fred R David
2006:235). Strategi intensif memiliki tiga tipe strategi seperti:
ROI Proses
Waktu
Pelayanan Perusahaan
Proses Mutu Keahlian
Pekerjaan
1. Strategi penetrasi pasar
Strategi yang selalu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk dan
jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar
mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja
iklan, menawarkan promosi penjualan yang ekstensif, atau meningkatkan
publisitas.
2. Strategi pengembangan pasar
Strategi yang selalu melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area
geografis yang baru. Pengembangan pasar bisa menjadi strategi yang efektif
bila tersedia jaringan distribusi baru yang dapat diandalkan, murah dan
berkualitas bagus, perusahaan sangat berhasil dan apa yang dilakukannya,
ketika ada pasar yang belum tersentuh atau jenuh, ketika perusahaan memiliki
kelebihan kapasitas produksi dan memiliki kebutuhan modal dan sumber daya
untuk mengelola operasi yang berkembang.
3. Strategi pengembangan produk
Strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau
memodifikasi produk dan jasa saat ini pengembangan produk biasa
melibatkan biaya litbang yang besar.
J. Kerangka Teoritis Penelitian
Menurut Cholid Narbuko (2007:60) kerangka teoritis penelitian adalah
skema sederhana yang menggambarkan secara singkat semua masalah yang
Kerangka teoritis penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar II.3
Kerangka Teoritis Penelitian
Penjelasan gambar kerangka teoritis penelitian:
Seperti diperlihatkan pada gambar II.3, setelah mengetahui strategi pemasaran yang digunakan perusahaan pada saat ini maka kemudian dapat dilakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran dengan mengukur kinerja perusahaan baik dari segi keuangan maupun non keuangan, hasil pengukuran
Strategi Pemasaran Yang digunakan saat ini
Evaluasi Strategi Pemasaran
Mengukur Kinerja Perusahaan Baik keuangan maupun non keuangan
Apakah Stategi Pemasaran yang telah digunakan sudah mencapai tujuan perusahaan
Sudah Belum
Alternatif-alternatif Strategi pemasaran
Analisis SWOT perusahaan
23
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan studi kasus,
yaitu dengan penelitian yang mengacu terhadap data – data tertentu dengan
menganalisis dan ditarik kesimpulan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian :
PT Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan
Penulis merasa tertarik terhadap perkembangan yang sangat pesat Bank
Rakyat Indonesia yang tampak dari pembukaan cabang baru di beberapa
daerah.
2. Waktu Penelitian :
Penelitian akan dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2008
C. Subjek dan Objek penelitian
1. Subjek Penelitian :
a.Nasabah
b.Manajer keuangan, pemasaran, operasional, sumber daya manusia.
2. Objek Penelitian :
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,
2003:31). Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah evaluasi strategi
pemasaran perusahaan.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer :
Data primer berupa pengamatan mengenai lingkungan fisik dan fasilitas
perusahaan yang diteliti serta pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentuk tulisan.
2. Data Sekunder :
Dokumentasi mengenai:
a. Gambaran umum perusahaan meliputi: sejarah berdiri, visi, misi,
tujuan perusahaan.
b. Struktur organisasi beserta wewenangnya serta tanggung jawabnya
dan jumlah tenaga kerja baik yang terdidik dan terlatih, tidak
terdidik dan tidak terlatih.
c. Neraca tahun 2005-2007
d. Laporan Rugi-Laba tahun 2005-2007
e. Jumlah nasabah baru tahun 2005-2007
g. Jumlah nasabah yang tutup rekening tahun 2005-2007
h. Jumlah nasabah keseluruhan
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi: Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan terhadap lingkungan fisik dan fasilitas perusahaan yang
diteliti.
2. Kuesioner: Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan secara tulisan kepada subjek penelitian.
G. Populasi, Sampel, Teknik Sampling
1. Populasi
Seluruh nasabah dengan keseluruhan populasi berjumlah 5.924
nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan Yogyakarta Jalan
Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281.
2. Sampel
Dalam penelitian ini sampel dibatasi sebanyak 100 orang nasabah.
Penentuan jumlah sampel menggunakan pendapat dari Slovin dengan
batas tingkat kesalahan yaitu sebesar 10% (Suliyanto, 2006:100).
Karena Bank BRI memiliki jenis produk tabungan yang berbeda
maka pembagian sampel dibagi ke dalam 2 jenis yaitu sampel pengguna
tabungan Britama dan pengguna tabungan Simpedes, sehingga dengan
fi =
N Ni
x 100
Keterangan :
fi = Sampel keseluruhan penelitian
Ni = Jumlah sampel minimal pemakai salah satu produk
N = Jumlah populasi keseluruhan
Hasil penghitungan sampel dari masing-masing jenis produk Bank
BRI menggunakan rumus matematis dari Husein Umar yaitu sebagai
berikut:
a. Nasabah BRI Pemakai Tabungan Britama sebanyak 1.434 orang.
Perhitungan sampel pemakai tabungan Britama adalah sebagai berikut :
924 . 5
434 . 1
x100 = 24 orang.
b.Nasabah BRI Pemakai Tabungan Simpedes sebanyak 4.489 orang.
Perhitungan sampel pemakai tabungan Simpedes adalah sebagai berikut:
924 . 5
489 . 4
x 100 = 76 orang.
Dari hasil perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah
sampel sebanyak 100 orang nasabah, yang terbagi menjadi 24 orang
nasabah pengguna tabungan Bitama dan 76 orang nasabah pengguna
3. Teknik Sampling
Dengan purposive sampling (Penentuan Sampel Secara Sengaja):
Pemilihan sampel adalah subjek berupa nasabah yang telah mencoba
salah satu produk berupa tabungan, deposito, giro dan lain sebagainya.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Strategi
Strategi yang dimaksud oleh peneliti adalah pola pokok
keputusan perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan
sasaran, maksud dan tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama
dan merencanakan untuk pencapaian tujuan-tujuan.
2. Pemasaran
Pemasaran yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu proses
dalam kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan kegiatan
promosi, pengembangan produk, pengembangan pangsa pasar dan
perbaikan kualitas layanan kepada nasabah.
3. Evaluasi Strategi Pemasaran
Evaluasi strategi pemasaran yang dimaksud oleh peneliti
adalah tahap final yang dilakukan perusahaan dalam mengukur
kinerja dari strategi pemasaran yang telah dijalankan perusahaan.
4. Analisis SWOT
Analisis SWOT yang dimaksud oleh peneliti adalah analisis
Kekuatan dan Kelemahan Bank BRI. Sedangkan untuk faktor
ekstern meliputi Ancaman dan Peluang Bank BRI.
I. Uji Validitas dan Reliabilitas
Perhitungan koefisien reliabilitas dan validitas dimulai dengan
menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item genap
dengan rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu
sebagai berikut:
( )( )
( )
(
( )
)
(
∑
∑
∑
∑
)
∑
∑
∑
− − − = 2 2 2 y y n x x n y x xy n rxy Keterangan :n : Banyaknya sampel
xy : Hasil perkalian nilai skor X dengan nilai skor Y
x : Skor belahan ganjil
y : Skor belahan genap
rxy: Koefisien korelasi skor belahan ganjil dan genap
Didapat perhitungan hasil kuesioner identifikasi kepuasan nasabah Bank BRI Unit
Demangan sebaga berikut:
{
2}{
2}
) 547 . 3 ( 471 . 27 1 x 100 ) 612 . 3 ( 708 . 31 1 x 100 ) 547 . 3 612 . 3 ( ) 076 . 129 00 (1 − − −
= x x
rXY
{
13.170.800 13.046544}{
12.747.100 12.581.209}
.096 20.612.952
95.836
=
XY
r Hasil Perhitungan rXY =0,68
Hasil dari koefisien korelasi skor belahan ganjil dan genap
selanjutnya akan dimasukkan ke dalam rumus Sperman Brown dalam
penghitungan uji reliabilitas dibawah ini.
1. Uji Reliabilitas
Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya, jika hasil pengukuran yang dilakukan secara
berulang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki
tingkat reliabilitas yang baik. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
objek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama meskipun tetap ada
toleransi bila terjadi perbedaan (Suliyanto, 2006:149).
Dengan menggunakan Teknik Korelasi Sperman Brown ( ri )
ri =
xy xy
r r +
1 2
Keterangan :
ri = Koefisien reliabilitas Sperman Brown
rxy = Koefisien korelasi product moment (antara nilai item ganjil
dan nilai item genap) dengan suatu pedoman pengintrepretasian
Tabel III.1
Kualifikasi Koefisien Korelasi Suatu Alat Ukur
Koefisien Korelasi Kualifikasi ± 0,80 −± 1,00 Sangat Kuat
± 0,60 −± 0,799 Kuat
± 0,40 −± 0,599 Cukup
± 0,20 −± 0,399 Rendah Negatif −± 0,199 Sangat Rendah Sumber Sugiyono, 2002
Hasil uji dari reliabilitas dari kuesioner identifikasi konsumen:
ri =
xy xy r r + 1 2
ri =
68 , 0 1 68 , 0 2 + x
ri = 68 , 1 36 , 1
ri = 0,81
Dari hasil perhitungan uji reliabilitas adalah 0,81. Angka ini
menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas kuesioner tersebut termasuk ke
dalam kualifikasi sangat kuat sehingga kuesioner tersebut dapat dianggap
memiliki derajad keajegan yang tinggi sehingga sangat reliabel atau dapat
dipercaya.
2. Uji Validitas
Validitas suatu kuesioner adalah suatu ukuran yang menunjukkan
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto,
2002:144). Taraf validitas suatu kuesioner dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien validitas (rxy). Untuk menguji validitas
(kesahihan) kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik Perhitungan
koefisien validitas dihitung dengan menggunakan rumus:
i t
r
r
=
(Guilford, 1965 : 443)keterangan:
t
r : Koefisien validitas
i
r : Koefisien reliabilitas
Hasil pengujian validitas menurut Guilford :
81
,
0
=
tr
90
,
0
=
tr
Untuk melihat tinggi atau rendahnya koefisien validitas maka
dibutuhkan suatu pedoman pengintrepretasian koefien validitas seperti
tampak pada tabel III.1. Berdasarkan hasil perhitungan diatas dan menurut
kualifikasi yang ada di dalam tabel III.1 maka validitas kuesioner identifikasi
kepuasan nasabah Bank BRI Unit Demangan berada pada kualifikasi sangat
tinggi sehingga kuesioner tersebut dapat dianggap memiliki derajad ketepatan
dan ketelitian yang tinggi untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap
J. Teknik Analisis Data
1. Dari permasalahan pertama untuk mengetahui strategi pemasaran yang
digunakan perusahaan menggunakan teknik analisis identifikasi strategi
dengan menggunakan strategi intensif. Strategi intensif terbagi dalam
tiga aspek yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
pengembangan produk. Untuk mengidentifikasi strategi intensif ini
masing-masing aspek diwakili dengan menggunakan 5 pertanyaan
dalam kuesioner. Kuesioner ini akan diberikan kepada manajer
pemasaran. Sebagai gambaran penulis memberi 5 alternatif jawaban
kepada manajer pemasaran untuk menganalisis strategi yang digunakan
perusahaan dengan bobot penilaian sebagai berikut :
a Sangat Dijalankan (SD) 5
b Dijalankan (D) 4
c Netral (N) 3
d Tidak Dijalankan (TD) 2
e Sangat tidak Dijalankan (STD) 1
Kuesioner yang telah diisi oleh manajer pemasaran, sumber daya
manusia, operasional, dan keuangan akan dijumlahkan sesuai dengan
ketiga tindakan pada strategi intensif, setelah dikelompokkan akan dicari
bobot tindakan yang tertinggi selanjutnya bobot tindakan tertinggi akan
dipakai sebagai acuan strategi yang sedang dijalankan oleh perusahaan.
Mengenai indikator dan nomor butir pertanyaan akan dicantumkan
Tabel III.2
Kisi – kisi angket Strategi Intensif
No Indikator No.Item
1 Penetrasi pasar 1, 2, 3, 4, 5
2 Pengembangan Pasar 6,7,8,9,10
3 Pengembangan Produk 11,12,13,14,15
2. Dari permasalahan kedua untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah
dijalankan sudah mencapai tujuan digunakan Balance scorecard sebagai
alat penilaian kinerja keempat perspektif perusahaan.
a.Perspektif keuangan
Dalam pengukuran perspektif keuangan Balance Scorecard tidak
terdapat ketentuan alat pengukuran baku yang sehingga banyak sekali
alat yang bisa dipakai. Namun penelitian alat ukur harus mempunyai
dasar yang tepat. Adapun dasar dari pengukuran perspektif keuangan
adalah sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995:26:37,64-65):
1) Current Ratio = 100% tangLancar x U
Lancar Aktiva
2) ROI = x100%
Aktiva Total
Pajak Setelah Bersih
Laba
3) Solvabilitas = tan x100%
Aktiva Total
b.Perspektif Konsumen
Untuk mencapai ukuran hasil dari perspektif konsumen digunakan
alat ukur instrument pengkajian efektivitas kepuasan (Philip Kotler,
1997:396) dengan menggunakan analisis kualitatif dari beberapa
jawaban dalam bentuk kuesioner.
Sebagai gambaran penulis memberi 5 alternatif jawaban kepada
responden untuk analisis terhadap penggunaan jasa bank dengan bobot
penilaian sebagai berikut :
a) Sangat Memuaskan (SM) 5
b) Memuaskan (M) 4
c) Netral (N) 3
d) Tidak Memuaskan (TM) 2
e) Sangat tidak Memuaskan (STM) 1
Target yang ingin dicapai oleh peneliti dengan menggunakan
instrument pengkajian efektifitas kepuasan konsumen adalah sebesar
60% dari jumlah sampel yang ditentukan pada kriteria “Memuaskan”
dan “Sangat Memuaskan”. Kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel III.3
Instrumen Pengkajian Efektifitas Kepuasan Konsumen Interval Keterangan
80 – 100 Sangat Memuaskan 60 – 79 Memuaskan
40 – 59 Netral
20 – 39 Tidak Memuaskan 0 – 19 Sangat Tidak Memuaskan
Dari tabel diatas apabila angka menunjukkan 80 – 100 berarti
menunjukkan keterangan bahwa nasabah merasa sangat memuaskan
terhadap pelayanan perusahaan sehingga perusahaan tinggal
mempertahankan pelayanannya tersebut, namun bila angka
menunjukkan 20 – 39 berarti menunjukkan keterangan bahwa nasabah
merasa sangat tidak memuaskan terhadap pelayanan perusahaan
sehingga perusahaan perlu meningkatkan pelayanannya kembali. Dari
Jika 60 % responden memiliki nilai diatas nilai interval 59 maka
tujuan perusahaan telah tercapai dan perusahaan harus
mempertahankan strategi pemasaran yang telah ada itu.
Tingkat perolehan nasabah baru tahunX=
% 100 x tahunX akhir pada nasabah jumlah tahunX pada baru nasabah jumlah
c.Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Untuk mengukur perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini
1) Tingkat perputaran tenaga kerja diukur dengan tingkat keluar
masuknya karyawan dalam perusahaan yang akan tetap
memberikan keuntungan. Semakin kecil angka tingkat keluar
masuknya karyawan dalam perusahaan yang akan tetap
memberikan keuntungan, maka semakin baik. Karena adanya
karyawan yang keluar maka perusahaan membutuhkan Biaya
untuk penambahan tenaga kerja baru biasa disebut accesion rate.
Rumusnya Accesion Rate= x100%
Kerja Tenaga Jumlah
Kerja Tenaga Penambahan
2) Presentase Jumlah Karyawan yang dididik dan dilatih (S)
Rumusnya S= x100%
TahunX pada
Karyawan Jumlah
dilatih dan dididik yang
Karyawan Jumlah
d.Perspektif Bisnis Internal
Tingkat tutup rekening = x100%
tahunX rekening
Banyaknya
tahunX rekening
Tabel III.4
Contoh Balance Scorecard
Perspektif Tolak Ukur Presentase Tahun yang diteliti
Penilaian
Current Ratio ROI Keuangan
Solvabilitas Jumlah Keluhan Pelanggan
Pelanggan
Tingkat perolehan nasabah baru tahunX
Bisnis Internal Tingkat tutup rekening
Accesion Rate
Separation Rate
Pertumbuhan dan
Pembelajaran Jumlah Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih
3. Dari permasalahan ketiga untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang
akan digunakan perusahaan tahun 2009, terlebih dahulu menggunakan
kuesioner analisis SWOT untuk melihat kekuatan, kelemahan, ancaman,
dan peluang perusahaan yang akan dijadikan prasyarat untuk pemilihan
strategi, namun masih tetap mengacu pada dasar strategi yang dipilih
dalam teori. Strategi yang menjadi dasar masih sama yaitu strategi
intensif. Untuk mengidentifikasi strategi intensif ini masing-masing
tindakan diwakili dengan menggunakan 5 pertanyaan dalam kuesioner.
Kuesioner ini akan diberikan kepada manajer pemasaran. Sebagai
pemasaran untuk menganalisis strategi yang digunakan perusahaan
dengan bobot penilaian sebagai berikut :
a Bisa Dilakukan (BD) 5
b Dilakukan (D) 4
c Netral (N) 3
d Tidak Dilakukan (TD) 2
e Tidak Bisa Dilakukan (TBD) 1
Kuesioner yang telah diisi oleh manajer pemasaran, sumber daya
manusia, operasional, dan keuangan akan dijumlahkan sesuai dengan
ketiga tindakan pada strategi intensif, setelah dikelompokkan akan dicari
bobot tindakan yang tertinggi selanjutnya bobot tindakan tertinggi akan
dipakai sebagai acuan strategi yang sedang dijalankan oleh perusahaan.
Mengenai indikator dan nomor butir pertanyaan akan dicantumkan
dalam tabel III.5:
Tabel III.5
Kisi – kisi angket Strategi Intensif
No Indikator No.Item
1 Penetrasi pasar 1, 2, 3, 4, 5
2 Pengembangan Pasar 6,7,8,9,10
39
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa
Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der
Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember
1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode
setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946
Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di
Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada
tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai
aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama
menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41
tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).
Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN
diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan
Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang
Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang
Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan
Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992
dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan
Pemerintah.
PT BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan
pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus
pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain
tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp.
6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka
sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah
4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor.
B. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia
1. Visi
Menjadi Bank terkemuka dengan memberi pelayanan prima.
2. Misi
Mencari laba dengan memberikan kredit kepada unit-unit usaha kecil
masyarakat.
C. Personalia dan Struktur Organisasi BRI Unit Demangan
Bank Rakyat Indonesia cabang demangan dikelola oleh 5 orang
pegawai yang terdiri dari :
1. Kepala Unit : Sukmono Basuki
2. Mantri : - Muhamad Agus Pramono
- Budi Handayani
3. Teller : Sukesti Sri Rahayu
4. Deskman : Fahri Hartanto
Setiap pegawai memiliki tugas dan wewenang yang berbeda – beda
a. Kepala Unit
Tugas:
1) Menetapkan Strategi untuk mencapai tujuan perusahaan
2) Menjaga dan mengawasi jalannya kelancaran sistem
3) Menjaga keharmonisan kerja antar karyawan
Wewenang:
Menerima laporan dan meneliti hasil kinerja masing-masing bidang,
melakukan fungsi perencanaan dan memimpin perusahaan.
b. Mantri
Tugas:
1) Mengatur dan mengawasi dalam pemberian kredit dan simpanan
2) Mencari dan mendapat kreditor, serta nasabah baru
Wewenang:
Mengambil keputusan pengesahan dalam pemberian kredit.
c. Teller
Tugas:
1) Mengatur dan menjaga kelancaran jalannya transaksi keuangan
langsung
2) Melayani nasabah baik penarikan tunai maupun pembayaran rekening
listrik dan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)
Wewenang:
Menyampaikan semua informasi yang diberikan deskman kepada
d. Deskman :
Tugas:
1). Memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada nasabah baru
maupun lama yang berkaitan dengan Tabungan, rekening, dan kredit
2). Membuat laporan administrasi baik keuangan maupun non
keuangan
Wewenang:
Mendapatkan informasi baru selengkap-lengkapnya dari mantri yang
nantinya akan disampaikan kepada nasabah.
Dari beberapa jabatan diatas meskipun memiliki tugas dan wewenang
masing-masing namun tetap memiliki hubungan yang sangat erat satu
dengan yang lain yaitu harus saling bertukar informasi terbaru baik kepala
unit kebawah dan sebaliknya dari teller ke kepala unit untuk
penggambaran struktur organisasi dapat dilihat pada bagan IV.I.
Pemimpin BRI Unit Gejayan juga menerapkan budaya kerja disiplin
kepada karyawan. Kedisiplinan yang dimaksud adalah totalitas karyawan
dalam menghadapi nasabah dan pekerjaan kantor. Namun tetap diberikan
kelonggaran kepada karyawan saat sedang tidak menghadapi nasabah dan
pekerjaan kantor, hal ini dimaksudkan agar karyawan tidak mengalami
Bagan IV.1
Struktur Organisasi Bank BRI Unit Demangan
Keterangan:
Menunjukkan garis hubungan pemberian informasi
Menunjukkan garis tugas masing-masing bidang
D. Lingkungan Fisik BRI Unit Demangan
1.Letak Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan
Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan terletak di Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281 namun saat ini telah mengalami perubahan nama jalan sehingga lebih dikenal dengan jalan Affandi.
2. Kondisi Gedung dan Ruangan Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan
Gedung yang ditempati Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan bukan
merupakan gedung milik sendiri, tetapi merupakan gedung yang disewa dari
salah satu warga jalan Gejayan dari awal dibukanya Bank Rakyat Indonesia
Unit demangan sampai dengan saat ini.
Ka. Unit
Mantri
Bangunan gedung bersifat permanen. Dengan ruangan tanpa sekat
yang berukuran ± 9,5 x 8 m2 ditambah dengan kamar kecil (toilet) yang
juga bersifat permanen. Ruangan tersebut multifungsi sebagai ruang kerja
karyawan, ruang dilakukannya transaksi dan ruang tunggu nasabah. BRI
Unit Demangan ini belum memiliki lokasi parkir yang khusus sehingga
untuk lokasi parkir memanfaatkan ruas badan jalan.
3.Fasilitas yang terdapat pada Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan
Terdapat beberapa fasilitas yang disediakan oleh Bank guna
menunjang kepentingan para nasabah maupum pelayanan yang dilakukan
oleh pegawai yaitu :
a.Meja dan Kursi
b.Alat tulis
c.Komputer
d.Printer khusus tabungan dan printer kerja
e.Mesin hitung
f.AC (Air Conditioner)
g.Televisi
E. Jumlah Nasabah BRI Unit Demangan
¾ Jumlah Nasabah Baru Pada Tahun:
Tabungan/Tahun 2005 2006 2007
Simpedes 19 161 1.200
¾ Jumlah Nasabah Lama Pada Tahun:
Tabungan/Tahun 2005 2006 2007
Simpedes 54 400 2655
Britama 5 41 800
Sumber: Dokumen Bagian Deskman, 2005-2007
Total Keseluruhan Nasabah :
Tabungan Simpedes 4.489 orang
Tabungan Britama 1.434 orang
Total Pinjaman : 592 orang
Total Deposito : 127 orang
F. Produk Bank BRI Unit Demangan
1. Tabungan
Terdiri dari :
a. BritAma :
Bergabunglah dengan BritAma, Tabungan dari BANK BRI. Dengan
system Real Time On-Line di seluruh Indonesia anda dapat melakukan
penyetoran dan penarikan tunai di Kantor-Kantor Cabang BANK BRI
dan dilengkapi dengan fasilitas Kartu BritAma PrimeCard.
Selain itu, Tabungan BritAma juga memberikan :
• Fasilitas Transfer Otomatis Antar Rekening di BANK BRI.
• Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident)
Setiap nasabah BritAma dengan saldo minimal Rp
500.000,- (Lima ratus ribu rupiah), berhak atas jaminan asuransi
kecelakaan diri (Personal Accident) dengan nilai pertanggungan
100.000.000,-. Selain itu asuransi BritAma juga mengcover rawat
inap dan cacat tetap.
• Diikutkan dalam Undian BritAma
Bagi Nasabah BritAma dengan saldo minimal Rp 500.000,-
(Lima ratus ribu rupiah), diikutkan dalam undian BritAma yang
diselenggarakan 2 kali setahun.
• Bunga kompetitif
• Gratis biaya transfer antar rekening BritAma
Menabung di BritAma dengan cara :
1) Mengisi Aplikasi BritAma yang telah disediakan pihak Bank
dengan melampirkan Copy identitas KTP/SIM/Pasport.
2) Setoran awal Rp. 200.000,-
b. Simpedes
Tabungan Simpedes BRI adalah simpanan masyarakat dalam
bentuk tabungan dengan mata uang rupiah yang dapat dilayani di Kantor
Cabang Khusus / Kanca / KCP / BRI Unit, yang penyetoran dan
pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun jumlahnya
sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.
Pasar Sasaran :
1) Nasabah perorangan (Individual).
Hukum / Non Badan Hukum), Koperasi, Yayasan, Badan /
Lembaga Pemerintah, Badan Usaha lainnya kecuali Bank.
Menabung di Simpedes dengan cara :
1) Mengisi Aplikasi Simpedes yang telah disediakan pihak Bank
dengan melampirkan Copy identitas KTP/SIM/Pasport.
2) Setoran awal Rp. 50.000,-
Fasilitas Tabungan Simpedes BRI di KCK, Kanca, KCP dan BRI
Unit :
a) Account to account relationship :
Yaitu fasilitas untuk mentransfer dana dari satu rekening ke
rekening lainnya di Kanca sendiri ataupun di Kanca lain secara
otomatis.
b) Transaksi Antar Cabang, yaitu transaksi on line yang dapat
dilakukan pemilik rekening Tabungan Simpedes BRI di seluruh
Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan BRI Unit.
c) Undian dan Hadiah :
Pemilik Tabungan Simpedes BRI yang memenuhi syarat akan
diikutsertakan dalam undian Simpedes yang dilaksanakan 4 kali
dalam setahun, masing-masing 2 kali di tingkat Kantor Cabang
2. GiroBRI Rupiah
GiroBRI merupakan simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat untuk pemenuhan kebutuhan perbankan Anda.
Syarat Pembukaan :
a.Layanan ini diperuntukkan bagi nasabah perorangan maupun
non-perorangan.
b.Tidak masuk dalam Daftar Hitam BI
c.Anda dapat mengisi permohonan diseluruh Kantor Cabang maupun
Kantor Cabang Pembantu BRI.
d.Cukup dengan menyerahkan copy bukti diri, NPWP dan Akte
Pendirian (untuk non perorangan) Anda dapat menikmati fasilitas
layanan ini.
e.Setoran Awal Minimum Rp. 1.000.000,-
f.Dikenakan biaya administrasi bulanan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Deposito BRI Rupiah
Deposito BRI merupakan salah satu investasi dana yang
penarikannya dapat dilakukan dalam jangka waktu 1,2,3,6,12,18,24 bulan.
Syarat Pembukaan Setoran awal minimum Rp. 2.500.000,-
Perorangan:
• Menyerahkan fotocopy identitas diri.
Non Perorangan/Perusahaan:
¾ Mengisi formulir pembukaan
¾ Fotocopy Akta pendirian perusahaan, perubahannya, dan NPWP
¾ Fotocopy identitas diri pejabat yang berwenang untuk melakukan
transaksi
Saat jatuh tempo, Anda dapat leluasa untuk menikmati bunga secara
tunai atau diinvestasikan kembali kedalam pokok Deposito atau ditransfer
kerekening yang Anda kehendaki.
4. Kupedes (Kredit Untuk Pedesaan)
Ketentuan Umum:
a. Kupedes memberikan apa yang debitur butuhkan
1) Kesederhanaan.
Persyaratan dan proses yang sederhana demi kemudahan
pelayanan.
2) Kecepatan
Proses persetujuan kredit disesuaikan dengan waktu kebutuhan
dana yang dibutuhkan debitur selambat-lambatnya 5 hari kalender.
3) Kelenturan,
Dapat dipergunakan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan
pembelian kendaraaan bermotor, pembiayaan kebutuhan sekunder
lainnya, tambahan modal kerja, pembiayaan pertanian (on farm),
dsb.
b. Sasaran Pelayanan
1) Golongan masyarakat yang memiliki usaha baik pada sektor
pertanian, perdagangan. Industri dan jasa usaha lainnya.
2) Golongan masyarakat yang memiliki gaji/upah tetap
(berpenghasilan tetap)
3) Besarnya plafond kredit yang dapat disediakan adalah
maksimal s/d Rp. 100 juta
c. Jangka waktu Kupedes
1) Untuk pengusaha maksimal 60 bulan
2) Untuk berpenghasilan tetap maksimal 60 bulan
d. Pola Angsuran
Disediakan lebih dari 30 pilihan pola angsuran yang sesuai dengan
kebutuhan dan cash flow debitur, dengan periode angsuran antara lain:
1) Untuk pengusaha : bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan atau sekali
lunas
2) Untuk berpenghasilan tetap : bulanan
e. Agunan Kupedes
bentuk benda bergerak atau benda tidak bergerak. Untuk plafond
tertentu syarat agunan dapat diabaikan
2) Untuk berpenghasilan tetap : Gaji/upah
f. Biaya Provisi dan Administrasi
Hanya dikenakan bagi debitur dengan permintaan jumlah kredit
(plafond) dan tingkat suku bunga tertentu
g. Asuransi Jiwa
Seluruh debitur Kupedes diasuransikan jiwanya dan biaya premi
asuransi bisa sepenuhnya menjadi beban BRI atau sharing dengan
debitur tergantung tingkat suku bunga yang ditetapkan.
Persyaratan Pengajuan Kredit:
1. Untuk Golongan pengusaha, persyaratan harus dipenuhi antara lain
: a) Surat Keterangan Identitas (KTP, SIM)
b) Surat keterangan usaha
c) Agunan kebendaan baik benda bergerak atau tidak bergerak.
d) Membuka/memiliki tabungan di BRI Unit
2. Untuk Golongan Berpenghasilan Tetap, persyaratan yang harus
dipenuhi antara lain :
a) Surat Keterangan Identitas (KTP, SIM)
b) SK pegawai/Pensiunan
d) Rekomendasi dari atas calon debitur.
e) Membuka/memiliki tabungan di BRI Unit
5. ATM
Transaksi perbankan anda kini semakin mudah, dengan lebih dari 1000
ATM BRI yang siap melayani Anda. Kunjungi ATM BRI terdekat untuk
transaksi perbankan Anda dan layanan pembayaran lainnya.
Berbagai jenis layanan yang bisa Anda dapatkan di ATM BRI :
a. Informasi Saldo dan Penarikannya
Nikmati kemudahan transaksi informasi saldo dan penarikan tunai
melalui ATM BRI yang tersebar di seluruh Indonesia serta
didukung oleh jaringan ATM Link, ATM BERSAMA, ATM
BCA/PRIMA dan Cirrus di seluruh dunia.
b. Trans