• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EVALUASI STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan

Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Ditulis Oleh : Guntur Bayu Jati Kusumo

Nim : 042214021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

(2)
(3)
(4)

iv

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu mengabulkan segala doa dan permohonanku

Papa Bambang dan Mama yayuk Tersayang Adikku Bayu Tersayang

Ria Tersayang

(5)

v

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 September 2008

Penulis

(6)

vi

Nama : Guntur Bayu Jati Kusumo Nomor Mahasiswa : 042214021

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul

EVALUASI STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS SWOT Studi Kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan

Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta, 28 Februari 2009.

Yang Menyatakan

(7)

vii

Guntur Bayu Jati Kusumo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah dijalankan perusahaan; mengetahui kinerja strategi yang telah dijalankan yang sesuai dengan tujuan perusahaan; dan mengetahui strategi intensif pemasaran yang sesuai pada tahun 2009, berdasarkan analisis SWOT.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan studi kasus, yaitu penelitian yang mengacu terhadap data–data tertentu dengan menganalisis dan ditarik kesimpulan.

Penelitian ini dilaksanakan di PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281 pada bulan Agustus-September 2008. Subjek dalam penelitian ini adalah Nasabah dan karyawan sedangkan objek penelitian yaitu faktor eksternal – internal perusahaan. Variabel dalam penelitian ini adalah evaluasi strategi pemasaran. Variabel diukur dengan menggunakan balance scorecard melalui 4 perspektif dalam perusahaan yaitu perspektif keuangan diukur menggunakan ROI, CR. Perspektif bisnis internal diukur menggunakan persentase tingkat tutup rekening. Perspektif pelanggan diukur menggunakan persentase tingkat perolehan nasabah baru dan lama serta kepuasan pelanggan dan Perspektif pertumbuhan serta pembelajaran diukur menggunakan Acession Rate dan Separation Rate. Target keberhasilan dilihat dari penilaian balance scorecard, minimal 3 prespektif mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

(8)

viii

Guntur Bayu Jati Kusumo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research aimed to know the marketing strategy conducted by the company; to know the effectiveness of strategy conducted by the company; and to find out the strategy of marketing appropriate in 2009 based on SWOT analysis.

The type of the research conducted was case study research, i.e. a research referring to the certain data by analyzing and drawing conclusion.

This research was conducted in PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Demangan, Jalan Demangan No. 9A, Yogyakarta 55281 in August – September of 2008. The subjects in this research were the customers and employees, whereas the objects of research were external-internal factors of company. The variable in this research was evaluation of marketing strategy. The variable was measured by using balance scorecard through 4 perspectives in company, i.e. financial perspective was measured by using ROI, CR. Perspective of internal business was measured by using percentage of accounting closing level. Perspective of customers was measured by percentage of income level of current customers and existing customer and also the customers’ satisfaction. Perspective of learning and growth was measured by Accession Rate and Separation Rate. The target of performance was perceived from the evaluation of balance scorecard, at least there were 3 perspectives improved by years.

(9)

ix

penyusunan skripsi ini membutuhkan bantuan dari banyak pihak sehingga dalam

kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada:

1. Drs. YP. Supardiyono,M.Si, Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. V. Mardi Widyadmono,S.E, M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dosen Pembimbing I. Terima kasih

atas kesempatan konsultasi yang tak terbatas dan koreksinya.

4. Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing II. Terima kasih untuk

kritik, saran serta koreksinya.

5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Manajemen, Terima

kasih atas bantuan Bapak serta nasehat-nasehat yang sangat berharga selama ini

dalam masa perkuliahan.

6. Mas Frans, Bu atun dan seluruh Staff Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah

banyak membantu serta memberikan informasi dalam perijinan maupun referensi

bank kepada penulis.

7. Bapak Sukmono Basuki dan Ibu Ferri yang telah memberikan ijin bagi penulis

untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Fahri Hartanto. Terima kasih atas kerjasama yang baik selama ini.

9. Seluruh Nasabah Bank BRI Unit Demangan, terima kasih atas bantuan dan

(10)

x

11. Mama Yayuk Ekawati (di surga), aku selalu menyadari bahwa doa mama selalu

mengiringi kemanapun langkahku...

12. Adikku Yohanes Bayu Wicaksono dan Yohanes Bayu Nurcahyo (di surga) terima

kasih atas untaian doa serta semangatnya.

13. Kelurga besar Simak dan Singkong beserta Keluarga besar Embah terima kasih

banyak, tanpa kalian aku tidak pernah ada...

14. Pek Mbun, Ik Lan beserta Rikky dan Nana terima kasih atas untaian doa, semangat

serta bantuan yang tak terhingga selama ini.

15. Bapak Yohanes Sukimanto dan Ibu Yustina Sunarsiyah yang telah memberikan

semangat serta doa terlebih lagi mengijinkan anaknya untuk membantu penulis

dalam penelitian ini.

16 Ria tercinta yang selalu menemani dan memberikan semangat saat aku melangkah

baik dalam suka maupun duka. Mari kita bangun impian kita.

17. Mbak Novi dan Mas Ponco atas doa, bantuan serta dukungannya. “Mari kita bangun

bisnis keluarga”

18. Lala dan Novan. Senyum dan kenakalan kalian memberiku semangat beserta

harapan. Van, trims untuk kata AMIN yang tak terhingga.. “Anak Baik...”

19. Maria Dwi Retno Sari dan Yohanes Tri Arjuna atas persahabatan dan persaudaraan

yang tulus. Bantuan, serta doa kalian membuatku semangat. Kalian akan selalu

(11)

xi

banyak hal yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya. Sahabat selamanya..

“Tapi kamu kok pergi sebelum aku pendadaran om!!!”

22. Filipus Enggar, Yor (Ari) dan Murti atas persahabatannya selama ini. Banyak hal

yang kita lalui bersama membuatku lebih bisa memaknai hidup. Thanks buat

partimenya ya....

23. Bapak Bambang Tribrata, Mas Anton dan teman- teman Air Soft Gun ku “Red

Ribbon” Trims Ya...”

23. Teman-teman Fakultas Ekonomi 04-05 atas persahabatan yang terjalin selama ini.

Semangat ya, kuliah ternyata penuh tantangan..

25. Buat Neno terimakasih buat pinjaman bukunya ya....

24. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari

bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

dalam penyusunan skripsi yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

(12)

xii

Halaman Persembahan ... iv

Pernyataan Keaslian Karya ... v

Pernyataan Publikasi Karya ... vi

Abstrak ... vii

Abstack... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xii

Daftar Gambar dan Bagan... xiv

Daftar Tabel... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 2

C.Batasan Masalah ... 3

D.Tujuan Penelitian ... 3

E.Manfaat Penelitian ... 3

F.Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6

A.Pengertian Bank ... 6

B.Pengertian Pemasaran ... 8

C.Pengertian Manajemen Pemasaran ... 9

D.Pengertian Strategi ... 10

E.Pengertian Strategi Pemasaran... 13

F.Pengertian Evaluasi Strategi Pemasaran ... 14

G.Analisis SWOT ... 15

H.Balance Scorecard... 17

I. Strategi Intensif ... 19

J. Kerangka Teoritis Penelitian... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A.Jenis Penelitian... 23

B.Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

(13)

xiii

H.Devisi Operasional Variabel ... 27

I. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

J. Teknik Analisis Data... 32

BAB VI GAMBARAN UMUM BRI UNIT DEMANGAN ... 39

A.Sejarah Perusahaan... 39

B.Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia... 41

C.Personalia dan Struktur Organisasi BRI Unit Demangan ... 41

D.Lingkungan Fisik BRI Unit Demangan ... 44

E.Jumlah Nasabah BRI Unit Demangan ... 45

F.Produk Bank BRI Unit Demangan... 46

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56

A.Analisis Data ... 56

B.Pembahasan... 66

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... 77

A.Kesimpulan ... 77

B.Saran... 78

C.Keterbatasan... 79 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv

Gambar II. 2 :Rantai-Sebab Akibat Balance Scorecard... ……. 19

Gambar II. 3 : Kerangka Teoritis Penelitian ...……. 21

(15)

xv

Tabel III.2 :Kisi-kisi Angket Strategi Intensif ... 33

Tabel III.3 :Instrumen Pengkajian Efektifitas Kepuasan Konsumen... 35

Tabel III.4 :Contoh Balance Scorecard... 37

Tabel III.5 :Kisi-kisi Angket Strategi Intensif ... 38

Tabel V. 6 :Hasil Kuesioner Identifikasi Strategi ... 66

Tabel V. 7 : Hasil Penilaian Kuesioner Identifikasi Kepuasan Nasabah ... 71

Tabel V. 8 :Balance Scorecard... 74

(16)

1

A. Latar Belakang

Perkembangan zaman dan perubahan lingkungan yang begitu cepat

serta permasalahan ekonomi yang begitu kompleks menghendaki perusahaan

untuk lebih efektif dalam menjalankan operasinya agar dapat mengikuti

perkembangan dan perubahan yang ada maka perusahaan perlu melakukan

penggantian strategi – strategi pemasaran yang cocok sehingga perusahaan

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Setiap perusahaan selalu ingin tujuannya tercapai dengan mulus tanpa

hambatan namun keberhasilannya tersebut perlu melalui beberapa tahap atau

proses dalam menjalankan operasinya, untuk itu perusahaan perlu

memperhatikan aspek fungsional seperti aspek pemasaran, aspek produksi,

aspek keuangan, dan aspek personalia yang nantinya akan dikuatkan melalui

aspek strategis yang meliputi strategi seluruh aspek fungsional tersebut.

Strategi pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi

perusahaan, karena meliputi keempat aspek fungsional serta strategi

merupakan cara – cara perusahaan untuk mencapai tujuannya. Jika strategi

pemasaran yang dipilih tidak cocok dan tidak sesuai maka tujuan perusahaan

akan mendapat hambatan – hambatan yang banyak, namun jika cocok dan

sesuai maka tujuan perusahaan akan dicapai dengan mudah meskipun tetap

(17)

Pelaksanaan strategi pemasaran tidak bisa lepas dari faktor internal,

yang meliputi strategi pemasaran, profil perusahaan, serta cara mendapat

informasi. Sedangkan eksternal perusahaan meliputi lingkungan, ancaman,

peluang, dan pesaing. Nantinya oleh perusahaan dapat dijadikan dasar dalam

perumusan strategi pemasaran.

Analisis yang dipakai adalah analisis SWOT dengan menampilkan

kekuatan eksternal dan internal perusahaan. Dengan profil ini nantinya akan

diperbandingkan dan melalui hasil dari perbandingan tersebut akan dipilih

alternatif strategi pemasaran yang paling sesuai untuk PT Bank Rakyat

Indonesia Yogyakarta pada saat yang akan datang.

Mengingat pentingnya strategi pemasaran bagi sebuah perusahaan,

maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Evaluasi

Strategi Pemasaran Dalam Mencapai Tujuan Perusahaan Berdasarkan Analisis

SWOT

B

.

Rumusan Masalah

1. Strategi pemasaran apa yang dijalankan perusahaan pada tahun 2005 –

2007 ?

2. Apakah strategi pemasaran yang telah dijalankan sudah mencapai tujuan

perusahaan?

3. Berdasarkan analisis SWOT strategi intensif pemasaran apakah yang

(18)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas Penelitian ini dibatasi hanya untuk

mengevaluasi strategi yang telah digunakan perusahaan saat ini apa sudah

mencapai tujuan perusahaan serta untuk mengetahui strategi yang cocok untuk

perusahaan dimasa yang akan datang dengan menganalisis data eksternal dan

internal perusahaan seperti kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah dijalankan perusahaan.

2. Untuk mengetahui kinerja strategi pemasaran yang telah dijalankan yang

sesuai dengan tujuan perusahaan.

3. Untuk mengetahui strategi intensif pemasaran yang sesuai dimasa yang

akan datang berdasarkan analisis SWOT.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi PT Bank Rakyat Indonesia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi pihak bank dalam pengambilan keputusan atau

kebijakan – kebijakan dalam penentuan strategi pemasaran.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan, khususnya

(19)

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat dipakai sebagai alat untuk menerapkan teori yang

telah diperoleh selama kuliah dengan sesungguhnya yang terjadi sehingga

dapat menambah wawasan yang lebih luas dan dapat mengembangkan

ilmu yang sudah diperoleh.

F. Sistematika Penulisan BAB I :Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika

penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini berisi teori-teori yang diungkapkan secara ringkas, teori ini

akan digunakan sebagai landasan pembahasan masalah yang

diteliti. Teori yang akan dikemukakan meliputi: pengertian bank,

pengertian pemasaran, pengertian manajemen pemasaran,

pengertian strategi, pengertian strategi pemasaran, pengertian

evaluasi pemasaran, pengertian analisis SWOT dan pengertian

balance scorecard.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek

(20)

yang diperlukan, variabel penelitian, definisi operasional dan

teknik analisis data.

BAB IV :Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisi sejarah perkembangan BRI Unit Demangan, visi dan

misi BRI Unit Demangan, personalia dan struktur organisasi BRI

Unit Demangan, lingkungan fisik BRI Unit Demangan, produk

bank BRI Unit Demangan dan Jumlah nasabah BRI Unit

Demangan.

BAB V : Analisis dan Pembahasan

Bab ini berisi Analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB VI : Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian, saran bagi perusahaan,

(21)

6

A. Pengertian Bank

Pengertian bank menurut Undang – undang RI Nomor 10 tahun 1998:

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup masyarakat.

Pengertian bank menurut Gilarso (2002:260): Bank adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat

dalam bentuk kredit.

Salah satu jenis perbankan yang paling utama dan paling penting

adalah bank sentral (Central Bank). Bank sentral di tiap Negara hanya ada satu

dan mempunyai cabang hampir di tiap propinsi. Fungsi utama bank sentral

adalah mengatur masalah yang berhubungan dengan keuangan disuatu Negara

secara luas, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Di Indonesia tugas

bank sentral dipegang oleh bank Indonesia (BI). Tujuan bank sentral tersebut

adalah untuk mencapai dan memelihara kesetabilan nilai mata uang suatu

Negara.

Menurut Undang – undang RI nomor 14 Tahun 1967 jenis perbankan

(22)

1. Bank umum

2. Bank pembangunan

3. Bank tabungan

4. Bank pasar

5. Bank desa

6. Lumbung desa

7. Bank pegawai

8. Bank lainnya

Menurut Undang – undang RI nomor 7 Tahun 1992 dan dipertegas

lagi oleh Undang – undang RI nomor 10 Tahun 1998 jenis bank terdiri dari:

a. Bank umum

b. Bank perkreditan rakyat

Pengertian bank umum menurut undang – undang RI nomor 10 tahun

1998. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberi jasa dalam lalulintas pembayaran.

Pengertian perkreditan rakyat menurut undang – undang RI nomor 10

tahun 1998: Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu - lintas pembayaran.

Kriteria Bank sehat menurut CAMEL (Capital, Assets, management,

Earning, Liquidity): dalam hal likuiditas CR (Current Ratio) <110%, dalam

(23)

melalui kualitas pendidikan serta pengalaman pekerja, dari kriteria tersebut

adalah sebagian dari evaluasi kinerja sebuah bank serta standarisasi layaknya

sebuah bank. Pada dasarnya, penilaian kesehatan bank sebagian besar

merupakan analisis kinerja keuangan yang diatur oleh Bank Indonesia.

B. Pengertian Pemasaran

Pengertian pemasaran menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo

(1998:179): Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha uang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada

pembeli potensial.

Pengertian pemasaran menurut Philip kotler (1997:8): Pemasaran

adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan

kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan

pihak lain.

Pengertian pemasaran menurut Stanton, (1995:7): Pemasaran adalah

suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang

yang dapat memuaskan keinginan dan jasa yang baik kepada konsumen saat

(24)

C. Pengertian Manajemen Pemasaran

Dalam perencanaan pemasaran, perusahaan harus merencanakan

tentang target pasar, pengembangan produk, penentuan harga, saluran

distribusi, komunikasi dan promosi. Perencanaan pemasaran digunakan dalam

mengkoordinasi dan mengelola kegiatan pemasaran agar berjalan dengan baik.

Pengertian manajemen pemasaran menurut Kotler, (2002:9):

Manajemen pemasaran adalah proses prencanaan dan pelaksanaan pemikiran,

penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang-barang dan jasa

untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan dan konsumen.

Titik berat diletakkan pada penawaran perusahaan dalam memenuhi

kebutuhan dan keinginan pasar tesebut serta menentukan harga, mengadakan

komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberi tahu, mendorong, serta

melayani pasar. Jadi manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses

manajemen, yang meliputi penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan

ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang

menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda lain yang dapat memenuhi

kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Proses pertukaran dapat

ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua

belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai

tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari perilaku konsumen, dan

sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa

(25)

D. Pengertian Strategi

Pengertian strategi menurut Napa J Awat (1989:20): Strategi

merupakan suatu kesatuan rencana yang komprehensif dan terpadu yang

menghubungkan kondisi internal perusahaan dengan suatu lingkungan

eksternal agar tujuan perusahaan dapat dicapai.

Pengertian strategi menurut Salusu (1995:27): Strategi ialah suatu seni

kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya

melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang

paling menguntungkan.

Pengertian Strategi menurut Fred R David (2006:5): Strategi

merupakan seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan,

dan mengevaluasi keputusan – keputusan lintas fungsi yang memungkinkan

organisasi mencapai tujuannya.

Tahap dalam manajemen strategis terdiri atas beberapa tahap :

1. Proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahapan :

a. Formulasi strategi merupakan pengembangan visi dan misi,

mengidentifikasikan peluang dan ancaman eksternal perusahaan,

menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan

jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi

yang akan dilaksanakan perusahaan.

b. Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan

(26)

mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang diformulasikan

dapat dijalankan.

c. Evaluasi strategi merupakan tahap final dalam proses manajemen

strategi.

2. Penyusunan strategi: dijalankan oleh individu yang paling bertanggung

jawab atas kesuksesan atau kegagalan organisasi. Biasa dipegang oleh

CEO atau Direktur suatu perusahaan. Penyusunan stretegi bukan hanya

pekerjaan eksekutif puncak saja namun juga melibatkan manajemen

tingkat menengah dan bawah. Dalam perusahaan pada dasarnya ada 3

tingkatan strategi yaitu 1) korporasi, merupakan tingkatan yang paling

tinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab memegang strategi yang

efektif pada berbagai tingkatan dipegang oleh seorang presiden direktur

(direktur utama). 2) divisi, merupakan tingkatan pengembangan

perusahaan. Level ini lebih menekankan pada implementasi strategi yang

ada agar perusahaan masih dapat bersaing dengan para pesaing, level ini

biasa dipegang oleh wakil presiden eksekutif atau para direktur divisi. 3)

Fungsional, merupakan tingkatan yang berhubungan dengan

pemaksimalan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau bisa dibilang

tingkatan yang melakukan berbagai aktivitas dan kompetensi perusahaan

guna memperbaiki kinerja strategi yang ada, level ini dipegang oleh

seorang manajer pemasaran, keuangan, litbang, sistem informasi,

(27)

Bagan II.1

Tingkatan Strategi Beserta Staf yang Paling Bertanggung Jawab

Pengertian strategi menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck

(1997:12): Strategi merupakan rencana yang disatukan menyeluruh dan

terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan

tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan

utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

perusahaan.

Tingkat Korporasi

Presiden Direktur

Tingkatan Divisi Wakil Presiden Eksekutif

Tingkatan Fungsional

(28)

Pengertian strategi menurut Profesor Sukanto Reksohadiprodjo

(2000:1): strategi merupakan pola tindak manajemen untuk mencapai tujuan

badan usaha.

Pengertian strategi menurut J David Hunger dan Thomas L. Wheelen

(2003:4): Strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan

manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Proses manajemen strategi meliputi beberapa elemen dasar yaitu:

pengamatan lingkungan, perumusan, implementasi, evaluasi dan

pengendalian.

Dengan kata lain, manajemen strategi merupakan sejumlah keputusan

dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi yang efektif

untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat mengenai arah

perusahaan, dengan cara pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang

dimiliki dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada secara

optimal untuk mencapai tujuannya. Dalam manajemen strategi terdapat

tahapan-tahapan, yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan

evaluasi strategi, yang dikenal sebagai proses yang dinamik dan

memerlukan pengamatan dan penilaian yang terus menerus yang

disesuaikan dengan kondisi lingkungan usahanya.

E. Pengertian Strategi Pemasaran

Pengertian strategi pemasaran menurut William D. Bygrave

(29)

kebijaksanaan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program

pemasaran (produk, distribusi, harga, dan promosi) dengan peluang pasar

sasaran guna mencapai sasaran usaha.

Pengertian strategi pemasaran menurut Antony Robert N, Dearden,

Bedford (1992:113): Strategi pemasaran merupakan pedoman yang

menunjukkan metode pemasaran yang digunakan macam barang/jasa yang

dijual, sumber daya dan teknologi yang digunakan untuk operasi secara efektif

dan efisien serta macam tindakan yang harus diambil.

F. Pengertian Evaluasi Strategi Pemasaran

Pengertian evaluasi strategi pemasaran menurut Fred R David

(2006:8): Tahap final dalam manajemen strategis. Evaluasi strategi adalah alat

utama untuk mendapat informasi kapan strategi dapat berjalan seperti yang

diharapkan.

Tiga aktivitas dasar dalam evaluasi strategi adalah sebagai berikut :

1. Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi

saat ini.

2. Mengukur kinerja mulai dari karyawan hingga sistem yang bekerja

didalamnya.

3. Mengambil tindakan korektif, perusahaan diharapkan selalu mengambil

tindakan korektif terhadap semua strategi yang telah digunakan, karena

(30)

Pengertian evaluasi strategi pemasaran menurut Lawrence R Jauch

(1997:256): Evaluasi strategi pemasaran merupakan tahap proses

manajemen strategi dimana manajer puncak berusaha untuk memastikan

bahwa strategi perusahaan yang mereka pilih terlaksana dengan tepat dan

mencapai sasaran perusahaan.

Strategi yang telah diimplementasikan oleh perusahaan perlu ditinjau

kembali. Tujuan peninjauan ini adalah untuk mengetahui apakah strategi

tersebut mampu mencapai tujuan perusahaan dan perlu untuk mengetahui

apakah strategi tersebut perlu mengalami perubahan atau tidak.

G. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis terhadap faktor intern perusahaan yang

lebih memfokuskan pada identifikasi strengths (kekuatan) dan weaknesses

(kelemahan) serta faktor eksternal perusahaan yang menggali dan

mengidentifikasi semua opportunities (peluang) yang berkembang dan

menjadi trend pada saat itu dan threats (ancaman) dari para pesaing dan

calon pesaing perusahaan (Agustinus Sri Wahyudi, 1996:50).

Kekuatan merupakan suatu keunggulan sumber daya, ketrampilan atau

kemampuan lainnya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar

yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan.

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, ketrampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja

(31)

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam

perusahaan, sedangkan ancaman merupakan situasi utama yang tidak

menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

Kekuatan meliputi kekuatan eksternal dan internal perusahaan. Untuk

itu kita harus terlebih dahulu mengetahui kekuatan ekternal kunci dan

internal kunci dari perusahaan. Kekuatan eksternal kunci dapat dibagi

menjadi beberapa kategori besar yaitu :

1. Kekuatan Ekonomi

2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan

3. Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum

4. Kekuatan Teknologi

5. Kekuatan Kompetitif

Perubahan dalam kekuatan eksternal mengakibatkan perubahan dalam

permintaan konsumen untuk barang industri dan konsumsi serta jasa,

mempengaruhi tipe produk yang dikembangkan, mempengaruhi pemasok dan

distributor dan penentu karakteristik dari strategi segmentasi pasar dan

positioning tipe jasa yang ditawarkan.

Untuk itu setiap perusahaan haruslah melakukan audit eksternal

dengan tujuan untuk mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang

yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Perusahaan

harus dapat merespon secara agresif atau defensif terhadap faktor – faktor

tersebut dengan memformulasikan strategi yang mengambil keuntungan dari

(32)

Untuk itu perusahaan harus terus melakukan evaluasi faktor eksternal dengan

menggunakan matriks Eksternal Factor Evaluation. Sedangkan kekuatan

internal kunci dapat dibagi menjadi tiga kategori besar yaitu :

a. Kekuatan Ekonomi lebih dibebankan pada kekuatan keuangan perusahaan

b. Kekuatan Manajemen Perusahaan meliputi kemampuan perencanaan,

pengorganisasian, pengelolaan staff, pengendalian, dan pemberian

motivasi.

c. Kekuatan Pengembangan Manajer setiap perusahaan meliputi pemasaran,

keuangan, personalia, dan operasional.

Evaluasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan internal

perusahaan adalah dengan menggunakan Matriks Internal Factor Evaluation.

H. Balance Scorecard

Kata-kata ‘balance’ dalam Balance Scorecard berarti bahwa dalam

pengukuran kinerja harus terdapat keseimbangan antara ukuran finansial dan

non finansial (Mulyadi dan Setyawan, 1999:222). Dalam pendekatannya,

manajemen puncak menjalankan strateginya ke dalam tolak ukur kinerja

sehingga karyawan memahaminya dan dapat melaksanakan sesuatu untuk

mencapai strateginya (Tunggal, 2000:2). Balance Scorecard adalah

sekumpulan ukuran kinerja yang mencakup empat perspektif, yaitu:

perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif proses bisnis internal,

(33)

Balance Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik atau

lebih tepat dinamakan “Strategic Based Responsibility Accounting System”

yang menjabarkan misi dan strategi perusahaan, suatu penilaian kinerja untuk

masing-masing perspektif.

Syarat penerapan Balance Scorecard pada perusahaan harus

memenuhi syarat sebagai berikut ini (Jono, 1997:68):

1. Perusahaan harus memiliki strategi yang jelas, karena tanpa strategi

yang jelas penerapan Balance Scorecard hanya merupakan sekedar mode

saja bagi perusahaan.

2. Balance Scorecard perusahaan harus meliputi keempat perspektif, yaitu:

keuangan, konsumen, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta

pertumbuhan. Karena keempat perspektif tersebut merupakan rantai nilai

yang terintegrasi menjadi sistem penilaian kinerja perusahaan. Dalam

penerapannya, Balance Scorecard juga harus didasarkan pada beberapa

kepentingan, seperti (Abdurahman, 2000:4):

a. Memperoleh kejelasan dan memperkuat konsensus pada visi dan

strategi perusahaan

b. Membangun tim manajemen yang lebih solid pada sasaran

leadership development

c. Mengkomunikasikan visi dan misi strategi kepada jajaran organisasi

perusahaan

d. Menyelaraskan kegiatan operasional terhadap pencapaian tujuan

(34)

e. Membuat patokan target strategis

f. Menganalisa sumber daya, program, strategi, dan investasi

g. Menyajikan sasaran pembelajaran manajemen strategis.

Balance Scorecard yang baik harus mencerminkan hubungan

sebab-akibat yang diperoleh dari strategi yang ditetapkan yang dimana mencakup

estimasi waktu, respons dan besarnya hubungan antara kinerja dalam Balance

Scorecard (Hermawan, 1995:55). Pola pemikiran yang mendasari Balance

Scorecard diilustrasikan dalam gambar II.2. rantai sebab-akibat yang meliputi

empat perspektif sebagai berikut:

Gambar II.2 Rantai sebab-akibat Balance Scorecard

(sumber Kaplan dan Norton, 1996:31)

I. Strategi Intensif

Strategi intensif merupakan suatu usaha intensif jika posisi kompetitif

perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik (Fred R David

2006:235). Strategi intensif memiliki tiga tipe strategi seperti:

ROI Proses

Waktu

Pelayanan Perusahaan

Proses Mutu Keahlian

Pekerjaan

(35)

1. Strategi penetrasi pasar

Strategi yang selalu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk dan

jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar

mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja

iklan, menawarkan promosi penjualan yang ekstensif, atau meningkatkan

publisitas.

2. Strategi pengembangan pasar

Strategi yang selalu melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area

geografis yang baru. Pengembangan pasar bisa menjadi strategi yang efektif

bila tersedia jaringan distribusi baru yang dapat diandalkan, murah dan

berkualitas bagus, perusahaan sangat berhasil dan apa yang dilakukannya,

ketika ada pasar yang belum tersentuh atau jenuh, ketika perusahaan memiliki

kelebihan kapasitas produksi dan memiliki kebutuhan modal dan sumber daya

untuk mengelola operasi yang berkembang.

3. Strategi pengembangan produk

Strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau

memodifikasi produk dan jasa saat ini pengembangan produk biasa

melibatkan biaya litbang yang besar.

J. Kerangka Teoritis Penelitian

Menurut Cholid Narbuko (2007:60) kerangka teoritis penelitian adalah

skema sederhana yang menggambarkan secara singkat semua masalah yang

(36)

Kerangka teoritis penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar II.3

Kerangka Teoritis Penelitian

Penjelasan gambar kerangka teoritis penelitian:

Seperti diperlihatkan pada gambar II.3, setelah mengetahui strategi pemasaran yang digunakan perusahaan pada saat ini maka kemudian dapat dilakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran dengan mengukur kinerja perusahaan baik dari segi keuangan maupun non keuangan, hasil pengukuran

Strategi Pemasaran Yang digunakan saat ini

Evaluasi Strategi Pemasaran

Mengukur Kinerja Perusahaan Baik keuangan maupun non keuangan

Apakah Stategi Pemasaran yang telah digunakan sudah mencapai tujuan perusahaan

Sudah Belum

Alternatif-alternatif Strategi pemasaran

Analisis SWOT perusahaan

(37)
(38)

23

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan studi kasus,

yaitu dengan penelitian yang mengacu terhadap data – data tertentu dengan

menganalisis dan ditarik kesimpulan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian :

PT Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan

Penulis merasa tertarik terhadap perkembangan yang sangat pesat Bank

Rakyat Indonesia yang tampak dari pembukaan cabang baru di beberapa

daerah.

2. Waktu Penelitian :

Penelitian akan dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2008

C. Subjek dan Objek penelitian

1. Subjek Penelitian :

a.Nasabah

b.Manajer keuangan, pemasaran, operasional, sumber daya manusia.

2. Objek Penelitian :

(39)

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,

2003:31). Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah evaluasi strategi

pemasaran perusahaan.

E. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer :

Data primer berupa pengamatan mengenai lingkungan fisik dan fasilitas

perusahaan yang diteliti serta pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentuk tulisan.

2. Data Sekunder :

Dokumentasi mengenai:

a. Gambaran umum perusahaan meliputi: sejarah berdiri, visi, misi,

tujuan perusahaan.

b. Struktur organisasi beserta wewenangnya serta tanggung jawabnya

dan jumlah tenaga kerja baik yang terdidik dan terlatih, tidak

terdidik dan tidak terlatih.

c. Neraca tahun 2005-2007

d. Laporan Rugi-Laba tahun 2005-2007

e. Jumlah nasabah baru tahun 2005-2007

(40)

g. Jumlah nasabah yang tutup rekening tahun 2005-2007

h. Jumlah nasabah keseluruhan

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi: Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan terhadap lingkungan fisik dan fasilitas perusahaan yang

diteliti.

2. Kuesioner: Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan secara tulisan kepada subjek penelitian.

G. Populasi, Sampel, Teknik Sampling

1. Populasi

Seluruh nasabah dengan keseluruhan populasi berjumlah 5.924

nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan Yogyakarta Jalan

Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281.

2. Sampel

Dalam penelitian ini sampel dibatasi sebanyak 100 orang nasabah.

Penentuan jumlah sampel menggunakan pendapat dari Slovin dengan

batas tingkat kesalahan yaitu sebesar 10% (Suliyanto, 2006:100).

Karena Bank BRI memiliki jenis produk tabungan yang berbeda

maka pembagian sampel dibagi ke dalam 2 jenis yaitu sampel pengguna

tabungan Britama dan pengguna tabungan Simpedes, sehingga dengan

(41)

fi =

N Ni

x 100

Keterangan :

fi = Sampel keseluruhan penelitian

Ni = Jumlah sampel minimal pemakai salah satu produk

N = Jumlah populasi keseluruhan

Hasil penghitungan sampel dari masing-masing jenis produk Bank

BRI menggunakan rumus matematis dari Husein Umar yaitu sebagai

berikut:

a. Nasabah BRI Pemakai Tabungan Britama sebanyak 1.434 orang.

Perhitungan sampel pemakai tabungan Britama adalah sebagai berikut :

924 . 5

434 . 1

x100 = 24 orang.

b.Nasabah BRI Pemakai Tabungan Simpedes sebanyak 4.489 orang.

Perhitungan sampel pemakai tabungan Simpedes adalah sebagai berikut:

924 . 5

489 . 4

x 100 = 76 orang.

Dari hasil perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah

sampel sebanyak 100 orang nasabah, yang terbagi menjadi 24 orang

nasabah pengguna tabungan Bitama dan 76 orang nasabah pengguna

(42)

3. Teknik Sampling

Dengan purposive sampling (Penentuan Sampel Secara Sengaja):

Pemilihan sampel adalah subjek berupa nasabah yang telah mencoba

salah satu produk berupa tabungan, deposito, giro dan lain sebagainya.

H. Definisi Operasional Variabel

1. Strategi

Strategi yang dimaksud oleh peneliti adalah pola pokok

keputusan perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan

sasaran, maksud dan tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama

dan merencanakan untuk pencapaian tujuan-tujuan.

2. Pemasaran

Pemasaran yang dimaksud oleh peneliti adalah suatu proses

dalam kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan kegiatan

promosi, pengembangan produk, pengembangan pangsa pasar dan

perbaikan kualitas layanan kepada nasabah.

3. Evaluasi Strategi Pemasaran

Evaluasi strategi pemasaran yang dimaksud oleh peneliti

adalah tahap final yang dilakukan perusahaan dalam mengukur

kinerja dari strategi pemasaran yang telah dijalankan perusahaan.

4. Analisis SWOT

Analisis SWOT yang dimaksud oleh peneliti adalah analisis

(43)

Kekuatan dan Kelemahan Bank BRI. Sedangkan untuk faktor

ekstern meliputi Ancaman dan Peluang Bank BRI.

I. Uji Validitas dan Reliabilitas

Perhitungan koefisien reliabilitas dan validitas dimulai dengan

menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item genap

dengan rumus koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu

sebagai berikut:

( )( )

( )

(

( )

)

(

)

− − − = 2 2 2 y y n x x n y x xy n rxy Keterangan :

n : Banyaknya sampel

xy : Hasil perkalian nilai skor X dengan nilai skor Y

x : Skor belahan ganjil

y : Skor belahan genap

rxy: Koefisien korelasi skor belahan ganjil dan genap

Didapat perhitungan hasil kuesioner identifikasi kepuasan nasabah Bank BRI Unit

Demangan sebaga berikut:

{

2

}{

2

}

) 547 . 3 ( 471 . 27 1 x 100 ) 612 . 3 ( 708 . 31 1 x 100 ) 547 . 3 612 . 3 ( ) 076 . 129 00 (1 − − −

= x x

rXY

{

13.170.800 13.046544

}{

12.747.100 12.581.209

}

(44)

.096 20.612.952

95.836

=

XY

r Hasil Perhitungan rXY =0,68

Hasil dari koefisien korelasi skor belahan ganjil dan genap

selanjutnya akan dimasukkan ke dalam rumus Sperman Brown dalam

penghitungan uji reliabilitas dibawah ini.

1. Uji Reliabilitas

Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya, jika hasil pengukuran yang dilakukan secara

berulang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki

tingkat reliabilitas yang baik. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya

apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok

objek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama meskipun tetap ada

toleransi bila terjadi perbedaan (Suliyanto, 2006:149).

Dengan menggunakan Teknik Korelasi Sperman Brown ( ri )

ri =

xy xy

r r +

1 2

Keterangan :

ri = Koefisien reliabilitas Sperman Brown

rxy = Koefisien korelasi product moment (antara nilai item ganjil

dan nilai item genap) dengan suatu pedoman pengintrepretasian

(45)

Tabel III.1

Kualifikasi Koefisien Korelasi Suatu Alat Ukur

Koefisien Korelasi Kualifikasi ± 0,80 −± 1,00 Sangat Kuat

± 0,60 −± 0,799 Kuat

± 0,40 −± 0,599 Cukup

± 0,20 −± 0,399 Rendah Negatif −± 0,199 Sangat Rendah Sumber Sugiyono, 2002

Hasil uji dari reliabilitas dari kuesioner identifikasi konsumen:

ri =

xy xy r r + 1 2

ri =

68 , 0 1 68 , 0 2 + x

ri = 68 , 1 36 , 1

ri = 0,81

Dari hasil perhitungan uji reliabilitas adalah 0,81. Angka ini

menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas kuesioner tersebut termasuk ke

dalam kualifikasi sangat kuat sehingga kuesioner tersebut dapat dianggap

memiliki derajad keajegan yang tinggi sehingga sangat reliabel atau dapat

dipercaya.

2. Uji Validitas

Validitas suatu kuesioner adalah suatu ukuran yang menunjukkan

(46)

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto,

2002:144). Taraf validitas suatu kuesioner dinyatakan dalam suatu

koefisien yang disebut koefisien validitas (rxy). Untuk menguji validitas

(kesahihan) kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik Perhitungan

koefisien validitas dihitung dengan menggunakan rumus:

i t

r

r

=

(Guilford, 1965 : 443)

keterangan:

t

r : Koefisien validitas

i

r : Koefisien reliabilitas

Hasil pengujian validitas menurut Guilford :

81

,

0

=

t

r

90

,

0

=

t

r

Untuk melihat tinggi atau rendahnya koefisien validitas maka

dibutuhkan suatu pedoman pengintrepretasian koefien validitas seperti

tampak pada tabel III.1. Berdasarkan hasil perhitungan diatas dan menurut

kualifikasi yang ada di dalam tabel III.1 maka validitas kuesioner identifikasi

kepuasan nasabah Bank BRI Unit Demangan berada pada kualifikasi sangat

tinggi sehingga kuesioner tersebut dapat dianggap memiliki derajad ketepatan

dan ketelitian yang tinggi untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap

(47)

J. Teknik Analisis Data

1. Dari permasalahan pertama untuk mengetahui strategi pemasaran yang

digunakan perusahaan menggunakan teknik analisis identifikasi strategi

dengan menggunakan strategi intensif. Strategi intensif terbagi dalam

tiga aspek yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan

pengembangan produk. Untuk mengidentifikasi strategi intensif ini

masing-masing aspek diwakili dengan menggunakan 5 pertanyaan

dalam kuesioner. Kuesioner ini akan diberikan kepada manajer

pemasaran. Sebagai gambaran penulis memberi 5 alternatif jawaban

kepada manajer pemasaran untuk menganalisis strategi yang digunakan

perusahaan dengan bobot penilaian sebagai berikut :

a Sangat Dijalankan (SD) 5

b Dijalankan (D) 4

c Netral (N) 3

d Tidak Dijalankan (TD) 2

e Sangat tidak Dijalankan (STD) 1

Kuesioner yang telah diisi oleh manajer pemasaran, sumber daya

manusia, operasional, dan keuangan akan dijumlahkan sesuai dengan

ketiga tindakan pada strategi intensif, setelah dikelompokkan akan dicari

bobot tindakan yang tertinggi selanjutnya bobot tindakan tertinggi akan

dipakai sebagai acuan strategi yang sedang dijalankan oleh perusahaan.

Mengenai indikator dan nomor butir pertanyaan akan dicantumkan

(48)

Tabel III.2

Kisi – kisi angket Strategi Intensif

No Indikator No.Item

1 Penetrasi pasar 1, 2, 3, 4, 5

2 Pengembangan Pasar 6,7,8,9,10

3 Pengembangan Produk 11,12,13,14,15

2. Dari permasalahan kedua untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah

dijalankan sudah mencapai tujuan digunakan Balance scorecard sebagai

alat penilaian kinerja keempat perspektif perusahaan.

a.Perspektif keuangan

Dalam pengukuran perspektif keuangan Balance Scorecard tidak

terdapat ketentuan alat pengukuran baku yang sehingga banyak sekali

alat yang bisa dipakai. Namun penelitian alat ukur harus mempunyai

dasar yang tepat. Adapun dasar dari pengukuran perspektif keuangan

adalah sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995:26:37,64-65):

1) Current Ratio = 100% tangLancar x U

Lancar Aktiva

2) ROI = x100%

Aktiva Total

Pajak Setelah Bersih

Laba

3) Solvabilitas = tan x100%

Aktiva Total

(49)

b.Perspektif Konsumen

Untuk mencapai ukuran hasil dari perspektif konsumen digunakan

alat ukur instrument pengkajian efektivitas kepuasan (Philip Kotler,

1997:396) dengan menggunakan analisis kualitatif dari beberapa

jawaban dalam bentuk kuesioner.

Sebagai gambaran penulis memberi 5 alternatif jawaban kepada

responden untuk analisis terhadap penggunaan jasa bank dengan bobot

penilaian sebagai berikut :

a) Sangat Memuaskan (SM) 5

b) Memuaskan (M) 4

c) Netral (N) 3

d) Tidak Memuaskan (TM) 2

e) Sangat tidak Memuaskan (STM) 1

Target yang ingin dicapai oleh peneliti dengan menggunakan

instrument pengkajian efektifitas kepuasan konsumen adalah sebesar

60% dari jumlah sampel yang ditentukan pada kriteria “Memuaskan”

dan “Sangat Memuaskan”. Kriteria tersebut dapat dilihat pada tabel

(50)

Tabel III.3

Instrumen Pengkajian Efektifitas Kepuasan Konsumen Interval Keterangan

80 – 100 Sangat Memuaskan 60 – 79 Memuaskan

40 – 59 Netral

20 – 39 Tidak Memuaskan 0 – 19 Sangat Tidak Memuaskan

Dari tabel diatas apabila angka menunjukkan 80 – 100 berarti

menunjukkan keterangan bahwa nasabah merasa sangat memuaskan

terhadap pelayanan perusahaan sehingga perusahaan tinggal

mempertahankan pelayanannya tersebut, namun bila angka

menunjukkan 20 – 39 berarti menunjukkan keterangan bahwa nasabah

merasa sangat tidak memuaskan terhadap pelayanan perusahaan

sehingga perusahaan perlu meningkatkan pelayanannya kembali. Dari

Jika 60 % responden memiliki nilai diatas nilai interval 59 maka

tujuan perusahaan telah tercapai dan perusahaan harus

mempertahankan strategi pemasaran yang telah ada itu.

Tingkat perolehan nasabah baru tahunX=

% 100 x tahunX akhir pada nasabah jumlah tahunX pada baru nasabah jumlah

c.Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Untuk mengukur perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini

(51)

1) Tingkat perputaran tenaga kerja diukur dengan tingkat keluar

masuknya karyawan dalam perusahaan yang akan tetap

memberikan keuntungan. Semakin kecil angka tingkat keluar

masuknya karyawan dalam perusahaan yang akan tetap

memberikan keuntungan, maka semakin baik. Karena adanya

karyawan yang keluar maka perusahaan membutuhkan Biaya

untuk penambahan tenaga kerja baru biasa disebut accesion rate.

Rumusnya Accesion Rate= x100%

Kerja Tenaga Jumlah

Kerja Tenaga Penambahan

2) Presentase Jumlah Karyawan yang dididik dan dilatih (S)

Rumusnya S= x100%

TahunX pada

Karyawan Jumlah

dilatih dan dididik yang

Karyawan Jumlah

d.Perspektif Bisnis Internal

Tingkat tutup rekening = x100%

tahunX rekening

Banyaknya

tahunX rekening

(52)

Tabel III.4

Contoh Balance Scorecard

Perspektif Tolak Ukur Presentase Tahun yang diteliti

Penilaian

Current Ratio ROI Keuangan

Solvabilitas Jumlah Keluhan Pelanggan

Pelanggan

Tingkat perolehan nasabah baru tahunX

Bisnis Internal Tingkat tutup rekening

Accesion Rate

Separation Rate

Pertumbuhan dan

Pembelajaran Jumlah Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih

3. Dari permasalahan ketiga untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang

akan digunakan perusahaan tahun 2009, terlebih dahulu menggunakan

kuesioner analisis SWOT untuk melihat kekuatan, kelemahan, ancaman,

dan peluang perusahaan yang akan dijadikan prasyarat untuk pemilihan

strategi, namun masih tetap mengacu pada dasar strategi yang dipilih

dalam teori. Strategi yang menjadi dasar masih sama yaitu strategi

intensif. Untuk mengidentifikasi strategi intensif ini masing-masing

tindakan diwakili dengan menggunakan 5 pertanyaan dalam kuesioner.

Kuesioner ini akan diberikan kepada manajer pemasaran. Sebagai

(53)

pemasaran untuk menganalisis strategi yang digunakan perusahaan

dengan bobot penilaian sebagai berikut :

a Bisa Dilakukan (BD) 5

b Dilakukan (D) 4

c Netral (N) 3

d Tidak Dilakukan (TD) 2

e Tidak Bisa Dilakukan (TBD) 1

Kuesioner yang telah diisi oleh manajer pemasaran, sumber daya

manusia, operasional, dan keuangan akan dijumlahkan sesuai dengan

ketiga tindakan pada strategi intensif, setelah dikelompokkan akan dicari

bobot tindakan yang tertinggi selanjutnya bobot tindakan tertinggi akan

dipakai sebagai acuan strategi yang sedang dijalankan oleh perusahaan.

Mengenai indikator dan nomor butir pertanyaan akan dicantumkan

dalam tabel III.5:

Tabel III.5

Kisi – kisi angket Strategi Intensif

No Indikator No.Item

1 Penetrasi pasar 1, 2, 3, 4, 5

2 Pengembangan Pasar 6,7,8,9,10

(54)

39

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa

Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der

Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum

Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember

1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode

setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946

Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di

Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada

tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai

aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama

menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41

tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan

peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM).

Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN

diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan

Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965

(55)

ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks

BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,

sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor

(Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang

Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang

Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank

Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor

dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan

Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21

tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992

dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT

Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan

Pemerintah.

PT BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan

pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus

pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain

tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp.

6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan

(56)

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka

sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah

4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor.

B. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia

1. Visi

Menjadi Bank terkemuka dengan memberi pelayanan prima.

2. Misi

Mencari laba dengan memberikan kredit kepada unit-unit usaha kecil

masyarakat.

C. Personalia dan Struktur Organisasi BRI Unit Demangan

Bank Rakyat Indonesia cabang demangan dikelola oleh 5 orang

pegawai yang terdiri dari :

1. Kepala Unit : Sukmono Basuki

2. Mantri : - Muhamad Agus Pramono

- Budi Handayani

3. Teller : Sukesti Sri Rahayu

4. Deskman : Fahri Hartanto

Setiap pegawai memiliki tugas dan wewenang yang berbeda – beda

(57)

a. Kepala Unit

Tugas:

1) Menetapkan Strategi untuk mencapai tujuan perusahaan

2) Menjaga dan mengawasi jalannya kelancaran sistem

3) Menjaga keharmonisan kerja antar karyawan

Wewenang:

Menerima laporan dan meneliti hasil kinerja masing-masing bidang,

melakukan fungsi perencanaan dan memimpin perusahaan.

b. Mantri

Tugas:

1) Mengatur dan mengawasi dalam pemberian kredit dan simpanan

2) Mencari dan mendapat kreditor, serta nasabah baru

Wewenang:

Mengambil keputusan pengesahan dalam pemberian kredit.

c. Teller

Tugas:

1) Mengatur dan menjaga kelancaran jalannya transaksi keuangan

langsung

2) Melayani nasabah baik penarikan tunai maupun pembayaran rekening

listrik dan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)

Wewenang:

Menyampaikan semua informasi yang diberikan deskman kepada

(58)

d. Deskman :

Tugas:

1). Memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada nasabah baru

maupun lama yang berkaitan dengan Tabungan, rekening, dan kredit

2). Membuat laporan administrasi baik keuangan maupun non

keuangan

Wewenang:

Mendapatkan informasi baru selengkap-lengkapnya dari mantri yang

nantinya akan disampaikan kepada nasabah.

Dari beberapa jabatan diatas meskipun memiliki tugas dan wewenang

masing-masing namun tetap memiliki hubungan yang sangat erat satu

dengan yang lain yaitu harus saling bertukar informasi terbaru baik kepala

unit kebawah dan sebaliknya dari teller ke kepala unit untuk

penggambaran struktur organisasi dapat dilihat pada bagan IV.I.

Pemimpin BRI Unit Gejayan juga menerapkan budaya kerja disiplin

kepada karyawan. Kedisiplinan yang dimaksud adalah totalitas karyawan

dalam menghadapi nasabah dan pekerjaan kantor. Namun tetap diberikan

kelonggaran kepada karyawan saat sedang tidak menghadapi nasabah dan

pekerjaan kantor, hal ini dimaksudkan agar karyawan tidak mengalami

(59)

Bagan IV.1

Struktur Organisasi Bank BRI Unit Demangan

Keterangan:

Menunjukkan garis hubungan pemberian informasi

Menunjukkan garis tugas masing-masing bidang

D. Lingkungan Fisik BRI Unit Demangan

1.Letak Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan

Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan terletak di Jalan Gejayan No.9A, Yogyakarta 55281 namun saat ini telah mengalami perubahan nama jalan sehingga lebih dikenal dengan jalan Affandi.

2. Kondisi Gedung dan Ruangan Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan

Gedung yang ditempati Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan bukan

merupakan gedung milik sendiri, tetapi merupakan gedung yang disewa dari

salah satu warga jalan Gejayan dari awal dibukanya Bank Rakyat Indonesia

Unit demangan sampai dengan saat ini.

Ka. Unit

Mantri

(60)

Bangunan gedung bersifat permanen. Dengan ruangan tanpa sekat

yang berukuran ± 9,5 x 8 m2 ditambah dengan kamar kecil (toilet) yang

juga bersifat permanen. Ruangan tersebut multifungsi sebagai ruang kerja

karyawan, ruang dilakukannya transaksi dan ruang tunggu nasabah. BRI

Unit Demangan ini belum memiliki lokasi parkir yang khusus sehingga

untuk lokasi parkir memanfaatkan ruas badan jalan.

3.Fasilitas yang terdapat pada Bank Rakyat Indonesia Unit Demangan

Terdapat beberapa fasilitas yang disediakan oleh Bank guna

menunjang kepentingan para nasabah maupum pelayanan yang dilakukan

oleh pegawai yaitu :

a.Meja dan Kursi

b.Alat tulis

c.Komputer

d.Printer khusus tabungan dan printer kerja

e.Mesin hitung

f.AC (Air Conditioner)

g.Televisi

E. Jumlah Nasabah BRI Unit Demangan

¾ Jumlah Nasabah Baru Pada Tahun:

Tabungan/Tahun 2005 2006 2007

Simpedes 19 161 1.200

(61)

¾ Jumlah Nasabah Lama Pada Tahun:

Tabungan/Tahun 2005 2006 2007

Simpedes 54 400 2655

Britama 5 41 800

Sumber: Dokumen Bagian Deskman, 2005-2007

Total Keseluruhan Nasabah :

™ Tabungan Simpedes 4.489 orang

™ Tabungan Britama 1.434 orang

Total Pinjaman : 592 orang

Total Deposito : 127 orang

F. Produk Bank BRI Unit Demangan

1. Tabungan

Terdiri dari :

a. BritAma :

Bergabunglah dengan BritAma, Tabungan dari BANK BRI. Dengan

system Real Time On-Line di seluruh Indonesia anda dapat melakukan

penyetoran dan penarikan tunai di Kantor-Kantor Cabang BANK BRI

dan dilengkapi dengan fasilitas Kartu BritAma PrimeCard.

Selain itu, Tabungan BritAma juga memberikan :

• Fasilitas Transfer Otomatis Antar Rekening di BANK BRI.

• Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident)

Setiap nasabah BritAma dengan saldo minimal Rp

500.000,- (Lima ratus ribu rupiah), berhak atas jaminan asuransi

kecelakaan diri (Personal Accident) dengan nilai pertanggungan

(62)

100.000.000,-. Selain itu asuransi BritAma juga mengcover rawat

inap dan cacat tetap.

• Diikutkan dalam Undian BritAma

Bagi Nasabah BritAma dengan saldo minimal Rp 500.000,-

(Lima ratus ribu rupiah), diikutkan dalam undian BritAma yang

diselenggarakan 2 kali setahun.

• Bunga kompetitif

• Gratis biaya transfer antar rekening BritAma

Menabung di BritAma dengan cara :

1) Mengisi Aplikasi BritAma yang telah disediakan pihak Bank

dengan melampirkan Copy identitas KTP/SIM/Pasport.

2) Setoran awal Rp. 200.000,-

b. Simpedes

Tabungan Simpedes BRI adalah simpanan masyarakat dalam

bentuk tabungan dengan mata uang rupiah yang dapat dilayani di Kantor

Cabang Khusus / Kanca / KCP / BRI Unit, yang penyetoran dan

pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun jumlahnya

sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.

Pasar Sasaran :

1) Nasabah perorangan (Individual).

(63)

Hukum / Non Badan Hukum), Koperasi, Yayasan, Badan /

Lembaga Pemerintah, Badan Usaha lainnya kecuali Bank.

Menabung di Simpedes dengan cara :

1) Mengisi Aplikasi Simpedes yang telah disediakan pihak Bank

dengan melampirkan Copy identitas KTP/SIM/Pasport.

2) Setoran awal Rp. 50.000,-

Fasilitas Tabungan Simpedes BRI di KCK, Kanca, KCP dan BRI

Unit :

a) Account to account relationship :

Yaitu fasilitas untuk mentransfer dana dari satu rekening ke

rekening lainnya di Kanca sendiri ataupun di Kanca lain secara

otomatis.

b) Transaksi Antar Cabang, yaitu transaksi on line yang dapat

dilakukan pemilik rekening Tabungan Simpedes BRI di seluruh

Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan BRI Unit.

c) Undian dan Hadiah :

Pemilik Tabungan Simpedes BRI yang memenuhi syarat akan

diikutsertakan dalam undian Simpedes yang dilaksanakan 4 kali

dalam setahun, masing-masing 2 kali di tingkat Kantor Cabang

(64)

2. GiroBRI Rupiah

GiroBRI merupakan simpanan yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat untuk pemenuhan kebutuhan perbankan Anda.

Syarat Pembukaan :

a.Layanan ini diperuntukkan bagi nasabah perorangan maupun

non-perorangan.

b.Tidak masuk dalam Daftar Hitam BI

c.Anda dapat mengisi permohonan diseluruh Kantor Cabang maupun

Kantor Cabang Pembantu BRI.

d.Cukup dengan menyerahkan copy bukti diri, NPWP dan Akte

Pendirian (untuk non perorangan) Anda dapat menikmati fasilitas

layanan ini.

e.Setoran Awal Minimum Rp. 1.000.000,-

f.Dikenakan biaya administrasi bulanan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

3. Deposito BRI Rupiah

Deposito BRI merupakan salah satu investasi dana yang

penarikannya dapat dilakukan dalam jangka waktu 1,2,3,6,12,18,24 bulan.

Syarat Pembukaan Setoran awal minimum Rp. 2.500.000,-

Perorangan:

(65)

• Menyerahkan fotocopy identitas diri.

Non Perorangan/Perusahaan:

¾ Mengisi formulir pembukaan

¾ Fotocopy Akta pendirian perusahaan, perubahannya, dan NPWP

¾ Fotocopy identitas diri pejabat yang berwenang untuk melakukan

transaksi

Saat jatuh tempo, Anda dapat leluasa untuk menikmati bunga secara

tunai atau diinvestasikan kembali kedalam pokok Deposito atau ditransfer

kerekening yang Anda kehendaki.

4. Kupedes (Kredit Untuk Pedesaan)

Ketentuan Umum:

a. Kupedes memberikan apa yang debitur butuhkan

1) Kesederhanaan.

Persyaratan dan proses yang sederhana demi kemudahan

pelayanan.

2) Kecepatan

Proses persetujuan kredit disesuaikan dengan waktu kebutuhan

dana yang dibutuhkan debitur selambat-lambatnya 5 hari kalender.

3) Kelenturan,

Dapat dipergunakan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan

(66)

pembelian kendaraaan bermotor, pembiayaan kebutuhan sekunder

lainnya, tambahan modal kerja, pembiayaan pertanian (on farm),

dsb.

b. Sasaran Pelayanan

1) Golongan masyarakat yang memiliki usaha baik pada sektor

pertanian, perdagangan. Industri dan jasa usaha lainnya.

2) Golongan masyarakat yang memiliki gaji/upah tetap

(berpenghasilan tetap)

3) Besarnya plafond kredit yang dapat disediakan adalah

maksimal s/d Rp. 100 juta

c. Jangka waktu Kupedes

1) Untuk pengusaha maksimal 60 bulan

2) Untuk berpenghasilan tetap maksimal 60 bulan

d. Pola Angsuran

Disediakan lebih dari 30 pilihan pola angsuran yang sesuai dengan

kebutuhan dan cash flow debitur, dengan periode angsuran antara lain:

1) Untuk pengusaha : bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan atau sekali

lunas

2) Untuk berpenghasilan tetap : bulanan

e. Agunan Kupedes

(67)

bentuk benda bergerak atau benda tidak bergerak. Untuk plafond

tertentu syarat agunan dapat diabaikan

2) Untuk berpenghasilan tetap : Gaji/upah

f. Biaya Provisi dan Administrasi

Hanya dikenakan bagi debitur dengan permintaan jumlah kredit

(plafond) dan tingkat suku bunga tertentu

g. Asuransi Jiwa

Seluruh debitur Kupedes diasuransikan jiwanya dan biaya premi

asuransi bisa sepenuhnya menjadi beban BRI atau sharing dengan

debitur tergantung tingkat suku bunga yang ditetapkan.

Persyaratan Pengajuan Kredit:

1. Untuk Golongan pengusaha, persyaratan harus dipenuhi antara lain

: a) Surat Keterangan Identitas (KTP, SIM)

b) Surat keterangan usaha

c) Agunan kebendaan baik benda bergerak atau tidak bergerak.

d) Membuka/memiliki tabungan di BRI Unit

2. Untuk Golongan Berpenghasilan Tetap, persyaratan yang harus

dipenuhi antara lain :

a) Surat Keterangan Identitas (KTP, SIM)

b) SK pegawai/Pensiunan

(68)

d) Rekomendasi dari atas calon debitur.

e) Membuka/memiliki tabungan di BRI Unit

5. ATM

Transaksi perbankan anda kini semakin mudah, dengan lebih dari 1000

ATM BRI yang siap melayani Anda. Kunjungi ATM BRI terdekat untuk

transaksi perbankan Anda dan layanan pembayaran lainnya.

Berbagai jenis layanan yang bisa Anda dapatkan di ATM BRI :

a. Informasi Saldo dan Penarikannya

Nikmati kemudahan transaksi informasi saldo dan penarikan tunai

melalui ATM BRI yang tersebar di seluruh Indonesia serta

didukung oleh jaringan ATM Link, ATM BERSAMA, ATM

BCA/PRIMA dan Cirrus di seluruh dunia.

b. Trans

Gambar

Gambar II.2 Rantai sebab-akibat Balance Scorecard
Gambar II.3
Tabel III.1
Tabel III.2
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara sesuatu barang dengan Hubungan antara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat.. dibedakan

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adli Anwar (2012). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa komitmen organisasi

[r]

Pada bulan Agustus tahun 1928, Amelia Earhart menjadi wanita pertama yang terbang sendiri menyebrangi Amerika Utara dan kembali.. Kemudian, Amelia Earhart melakukan usaha

Hal ini didasarkan pada alasan bahwa instrumen performance assessment hasil pengembangan sudah memenuhi kriteria aspek konstruksi yang meliputi petunjuk penggunaan

Praktikum ini bertujuan (1) Mengidentifikasi data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan rencana pemanenan, (2) Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan ekstrak rumput laut merah pada pakan dalam meningkatkan kadar hematokrit, total leukosit, dan diferensial leukosit pada ikan

Salah satu bagian terpenting untuk melihat gambaran risiko yang terjadi pada jalur pipa adalah melihat hubungan antara desain awal dari jalur pipa dengan bagaimana pipa