ii SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN KAWASAKI NINJA 250R
Studi Kasus terhadap Konsumen Sepeda Motor Kawasaki Ninja 250R di Yogyakarta
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Oleh: Sangga Damai NIM: 062214042
Telah disetujui oleh: Pembimbing I
Drs. A. Triwanggono, M.S. Tanggal 27 November 2012
Pembimbing II
iii
SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUASAN KONSUMEN KAWASAKI NINJA 250R
Studi Kasus terhadap Konsumen Sepeda Motor Kawasaki Ninja 250R di Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Sangga Damai
NIM: 062214042
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada tanggal: 21 Desember 2012 dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Dra. Diah Utari BR. M.Si. Sekretaris Drs. Theodorus Sutadi M.B.A.
Anggota Drs. A. Triwanggono, M.S. Anggota Lucia Kurniawati SPd., M.S.M. Anggota A. Yudi Yuniarto S.E., M.B.A
Yogyakarta, 31 Desember 2012 Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Dekan
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah.”
Albert Einstein
“Yang kau sukai belum tentu baik bagimu.
Jika untuk mendapatkan yang kau sukai, engkau sering gagal dan menua dalam kekecewaan, maka sebaiknya engkau belajar menyukai yang tak
kau sukai.
Lalu temukanlah kesukaan untuk menjadikan dirimu produktif, agar engkau menjadi pribadi dengan kedamaian dan kesejahteraan yang kau
sukai.
Sadarilah, Tuhan sering menggunakan yang tak kau sukai sebagai penuntun bagimu.”
Mario Teguh
Tuhanku Yesus Kristus
Ayah dan Ibuku yang aku sayangi
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Sangga Damai
Nomor Mahasiswa : 062214042
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN KAWASAKI NINJA 250R
Studi Kasus terhadap Konsumen Sepeda Motor Kawasaki Ninja 250R di Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Desember 2012
Yang menyatakan
vii
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN
KONSUMEN KAWASAKI NINJA 250R
Studi Kasus terhadap Konsumen Sepeda Motor Kawasaki Ninja 250R di Yogyakarta
Sangga Damai
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan konsumen Kawasaki Ninja 250R. Faktor-faktor tersebut
adalah kualitas produk, hubungan antara nilai sampai pada harga, bentuk produk,
keandalan perusahaan, jaminan perusahaan, respon perusahaan dan cara pemecahan
masalah, (2) Faktor manakah yang menjadi faktor utama dalam pertimbangan
pembelian produk Kawasaki Ninja 250R.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
non probability
dengan bentuk
purposive sampling
. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner.
Analisis regresi berganda dan analisis nilai indeks digunakan untuk menganalisis data
yang diperoleh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kualitas produk, bentuk
produk serta jaminan perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen,
sedangkan faktor hubungan antara nilai sampai pada harga, keandalan perusahaan,
serta respon perusahaan dan cara pemecahan masalah tidak berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas produk
menjadi faktor utama dalam pertimbangan pembelian produk, dan secara berurutan
diikuti oleh faktor bentuk produk, keandalan perusahaan, hubungan antara nilai
sampai pada harga, jaminan perusahaan, dan yang terakhir respon perusahaan dan
cara pemecahan masalah.
viii
ABSTRACT
ANALYSIS ON THE FACTORSINFLUENCING
CUSTOMERSATISFACTION OF KAWASAKI MOTORCYCLE
A Case Study on Customers of Kawasaki Ninja 250R in Yogyakarta
Sangga Damai
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2012
This study is aimed at finding out factors that influence customer satisfaction
of Kawasaki Ninja 250R. The factors include: product quality, correlation between
the value to the price, product design, reliability of the company, corporate guarantee,
corporate response and remedy of problems. This study also aims to find out the
main factor to be considered in purchasing Kawasaki Ninja 250R.
The sampling technique in this study was non probability using purposive
sampling. The data gathering instrument was questionnaire. The data was analyzed
using multiple regression analysis and index values.
The study found that product quality, product design, and corporate guarantee
influenced customer satisfaction, while the correlation between the value to the price,
reliability of the company, corporate response and remedy of problems had no
influence on customer satisfaction. This study also found that product quality was the
main factor to be considered in purchasing Kawasaki Ninja 250R, and sequentially
followed by product design, reliability of the company, correlation between the value
to the price, corporate guarantee, and the last is corporate response and remedy of
problems.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Bapa di Surga atas cinta kasih, karunia serta berkat yang senantiasa diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Kawasaki Ninja 250R. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam kesempatan ini tentunya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari semua pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan juga selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama berkuliah di Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
x
5. Ibu Lucia Kurniawati SPd., M.S.M., selaku Dosen Pembimbing II yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
6. Para dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Komunitas Jogja Punya Ninja dan Merapi Ninja Twofifty Community yang bersedia meluangkan waktu menjadi responden dan memberikan banyak masukan dalam penelitian ini.
8. Untuk Bapak dan Ibuku, terima kasih atas cinta, kasih sayang yang selalu menyertaiku, serta dorongan, kerja keras dan kesabarannya dalam mendidik dan membimbing saya selama ini.
9. Terimakasih yang spesial untuk pacar saya Firsty Andriasari yang setia mendampingi dan memberikan semangat yang luar biasa dalam penyelesaian penelitian ini.
10. Untuk sahabat-sahabat dan teman seperjuanganku yang masih tersisa di Jogja (Kriwil, Wawan, Jo, Ogud, Arip, Anjar, Daru). Terima kasih untuk masukan dan semangat yang telah diberikan selama ini untuk menyelesaikan penelitian ini.
11. Teman-teman MPT yang saling memberikan dukungan satu sama lain. 12. Teman-teman bermain Very, Rista, Vian, Ruben, Pincuk, Vivi, Ayu dan
xi
13. Teman-teman dari Exotic Reptile Community (Pak Rudy, Fery, Dhani, Aji, Isak, Handi) yang telah memberikan dukungannya.
14. Untuk Playgroup Putra Bangsa, TK Maria Asumta, SD Sugiya Pranata, SLTP Pangudi Luhur 1 Klaten, SMA Padma Wijaya Klaten dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terima kasih karena aku pernah mendapat pendidikan yang begitu luar biasa. Terima kasih bapak dan ibu guru, dan teman-temanku selama menjalani pendidikan.
15. Untuk penemu Teknologi, Internet, Google, Jejaring Sosial, dll. Terima kasih dengan hasil penemuan kalian saya mendapatkan ilmu, hiburan, wawasan, teman serta berbagai kemudahan.
Penulis menyadari bahwa hasil karya penulisan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga hasil karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Desember 2012 Penulis
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAAN KEASLIAN ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii
4. Mengukur Tingkat Kepuasan Konsumen ... 17
B. Penelitian Sebelumnya ... 20
C.Kerangka Konseptual Penelitian ... 22
xiii
E.Definisi Operasional dan Variabel ... 28
F. Populasi dan Sampel ... 30
B.Gambaran Umum Kawasaki Ninja di Indonesia ... 46
1. Perkembangan Kawasaki Ninja ... 46
2. Generasi Kawasaki Ninja 250R ... 52
xiv
BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 60
A.Pendahuluan ... 60
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 72
a. Uji Validitas ... 72
3. Analisis dan Pembahasan Regresi Berganda ... 78
a. Uji Regresi Bersama-sama (Uji F) ... 80
b. Uji Regresi Parsial (Uji t) ... 81
4. Analisis dan Pembahasan Nilai Indeks ... 87
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 93
A.Kesimpulan ... 93
B.Saran ... 94
C.Keterbatasan ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 96
xv
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Tabel Spesifikasi Kawasaki Ninja 250R ... 56
Tabel V.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 61
Tabel V.2 Kategori Variabel Kualitas Produk ... 61
Tabel V.3 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Kualitas Produk .... 62
Tabel V.4 Kategori Variabel Hubungan Antara Nilai Sampai Pada Harga .... 63
Tabel V.5 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Hubungan Antara Nilai Sampai Pada Harga ... 63
Tabel V.6 Kategori Variabel Bentuk Produk ... 64
Tabel V.7 Distribusi Jawaban Responden pada Bentuk Produk ... 65
Tabel V.8 Kategori Variabel Keandalan Perusahaan ... 66
Tabel V.9 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Keandalan Perusahaan ... 66
Tabel V.10 Kategori Variabel Jaminan Perusahaan ... 67
Tabel V.11 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Jaminan Perusahaan ... 68
Tabel V.12 Kategori Variabel Respon dan Cara Pemecahan Masalah ... 69
Tabel V.13 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Respon dan Cara Pemecahan Masalah ... 69
Tabel V.14 Kategori Variabel Kepuasan Konsumen ... 70
Tabel V.15 Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Kepuasan Konsumen ... 71
Tabel V.16 Hasil Pengujian Validitas ... 72
Tabel V.17 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 74
Tabel V.18 Nilai VIF ... 76
Tabel V.19 Analisis Regresi Berganda ... 79
Tabel V.20 Nilai Indeks ... 88
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Shozo Kawasaki ... 41
Gambar IV.2 Logo Kawasaki ... 45
Gambar IV.3 Logo Kawasaki Ninja ... 46
Gambar IV.4 Kawasaki Ninja 150R ... 47
Gambar IV.5. Kawasaki Ninja 150RR ... 48
Gambar IV.6 Kawasaki Ninja 150R SuperKIPS ... 50
Gambar IV.7 Kawasaki Ninja 250R ... 51
Gambar IV.8 Kawasaki GPZ-250 ... 53
Gambar IV.9 Kawasaki GPZ-250R ... 53
Gambar IV.10 Kawasaki EX 250-F ... 54
Gambar IV.11 Logo JPN ... 58
Gambar IV.12 Logo MNTC ... 59
Gambar V.1 Kurva Uji Normalitas ... 75
Gambar V.2 Histogram Uji Normalitas ... 75
xvii
DAFTAR BAGAN
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Pernyataan Kuesioner ... 98
Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden ... 102
Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 107
Lampiran 4 Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas dan Heteroskedasitas ... 116
Lampiran 5 Hasil Uji Regresi Berganda Dan Hasil Nilai Indeks ... 118
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan produk sepeda motor di Indonesia semakin pesat dari waktu ke waktu. Setiap industri sepeda motor di Indonesia saling berlomba untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin lama semakin kompleks dan selalu berubah - ubah seiring perkembangan jaman. Persaingan bisnis otomotif saat ini dibuktikan dengan semakin banyaknya produk -produk sepeda motor yang bermunculan dan menawarkan berbagai jenis tipe dengan spesifikasi yang berbeda dari berbagai macam merek seperti Yamaha, Kawasaki, Honda, Suzuki, Sanex, KTM, Kymko dan lain - lain. Dari berbagai jenis sepeda motor seperti sepeda motor bebek, automatic, sport hingga sepeda motor dengan mesin berdaya besar diproduksi oleh industri sepeda motor di Indonesia untuk memenuhi keinginan para konsumennya.
dapat secara singkat merebut para konsumen yang mengidamkan sepeda motor sport dengan daya mesin yang besar. Pangsa pasar sepeda motor sport
mempertahankan spesifikasi produknya atau dapat pula memperbaiki produknya sehingga nantinya dapat mengeluarkan produk terbarunya.
Menurut Hannah and Karp dalam Musanto (2004:126), menyebutkan: untuk menciptakan kepuasan konsumen suatu perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen yang dianggap paling penting yang disebut “The Big Eight Factors“ yang secara umum dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut:
• Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk : 1. Kualitas produk
Yaitu merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang membentuk produk. Sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah.
2. Hubungan antara nilai sampai pada harga
Merupakan hubungan antara harga dan nilai produk yang ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterima oleh pelanggan dengan harga yang dibayar oleh pelanggan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh badan usaha.
3. Bentuk produk
Bentuk produk merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk yang menghasilkan suatu manfaat.
4. Keandalan perusahaan
• Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan: 1. Jaminan
Merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap produk yang rusak setelah pembelian.
2. Respon dan cara pemecahan masalah
Response to and Remedy of Problems merupakan sikap dari karyawan dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pelanggan.
• Faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelian: 1. Pengalaman karyawan
Merupakan semua hubungan antara pelanggan dengan karyawan khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan pembelian. 2. Kemudahan dan kenyamanan
Convenience of acquisition merupakan segala kemudahan dan kenyamanan yang diberikan oleh perusahaan terhadap produk yang dihasilkannya.
dan cara pemecahan masalah menjadi orientasi utama yang perlu diperhatikan Kawasaki dalam menilai tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Kawasaki Ninja 250R. Melihat hal ini penulis mengambil judul penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Kawasaki Ninja 250R. Studi Kasus Terhadap Konsumen Sepeda Motor Kawasaki Ninja 250R di Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian yang akan dilakukan perlu adanya perumusan masalah. Karena masalah yang akan diangkat mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen, maka hal berikut yang harus dijawab:
1. Apakah kualitas produk, hubungan antara nilai sampai pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan, jaminan, respon dan cara pemecahan masalah secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri mempengaruhi kepuasan konsumen Kawasaki Ninja 250R?
C. Batasan Masalah
Pembatasan ini dilakukan mengingat keterbatasan waktu, dana dan kemampuan yang dimiliki penulis. Batasan masalah juga dimaksudkan untuk mempersempit ruang lingkup permasalahan. Permasalahan yang cukup luas dapat menyebabkan kesimpangsiuran pemikiran, maka dari itu penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Konsumen yang dimaksud adalah konsumen yang menggunakan sepeda motor Kawasaki Ninja 250R minimal 6 bulan untuk mendapatkan penilaian tentang produk secara optimal dari responden.
2. Karena penilaian berfokus pada konsumen yang telah membeli dan menggunakan produk, maka menurut teori dari Hannah and Karp yang relevan untuk dianalisis adalah faktor-faktor yang terdiri dari:
a. Kualitas produk,
b. Hubungan antara nilai sampai pada harga, c. Bentuk produk,
d. Keandalan perusahaan, e. Jaminan,
f. Respon dan cara pemecahan masalah. D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, hubungan antara nilai sampai pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan, jaminan, respon dan cara pemecahan masalah secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri terhadap kepuasan konsumen Kawasaki Ninja 250R. 2. Untuk mengetahui faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam
membeli atau memilih Kawasaki Ninja 250R. .E. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan sehingga penelitian tersebut dapat bermanfaat, manfaat dari penelitian ini adalah bagi:
1. Bagi pembaca dan Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan manajemen pemasaran dan juga sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi kepada perusahaan untuk mengetahui faktor yang menentukan kepuasan konsumen sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan dalam peningkatan produk.
3. Bagi penulis.
F.Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian itu dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini mengemukakan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel penelitian, teknik pengujian instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang uraian gambaran umum lokasi penelitian dan perusahaan.
BAB V ANALISIS DATA
Dalam bab ini dikemukakan tentang proses penganalisaan data dan pembahasannya dari hasil regresi berganda dan analisis nilai indeks. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Landasan Teori
1. Pemasaran
Kegiatan pemasaran sering disalah artikan dengan kegiatan penjualan dan promosi. Kegiatan pemasaran yang sebenarnya adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk yang tepat, menetapkan harga, melaksanakan distribusi dan promosi yang efektif sehingga dapat dikatakan bahwa pemasaran itu merupakan rangkaian aktifitas dari proses sosial. Berikut ini merupakan beberapa definisi yang dipaparkan oleh ahli pemasaran, dengan suatu harapan kita bisa lebih mengerti dan memahami tentang ilmu pemasaran.
nilai pelanggan yang unggul yang disebut manajemen pemasaran (Kotler dan Keller, 2007:6).
2. Konsep pemasaran
Pada awalnya pemasaran tidak jauh dengan penjualan. Tetapi kesadaran bahwa memenuhi kebutuhan tertentu dari konsumen adalah lebih penting sebagai upaya memperoleh keberhasilan, telah menggeser perhatian dari sudut pandang produsen ke sudut pandang konsumen. Konsep yang mengutamakan kepuasan konsumen sebagai sasaran dinamakan dengan konsep pemasaran. Konsep pemasaran dalam Kotler dan Keller (2007:19) menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibanding pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Ada tiga unsur pokok konsep pemasaran menurut Basu Swasta dan Hani Handoko (2000: 6-8) adalah:
a. Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus:
1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
3) Menentukan produk dan program pemasarannya
4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku mereka.
5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau desain yang menarik
b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated marketing) Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang teerkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Kepuasan Konsumen
Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini bukanlah berarti perusahaan harus berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen, tatapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen. 3. Kepuasan Konsumen
kinerja yang dirasakan dari produk dalam hubungan dengan harapannya. Jadi jika kinerja jauh dari harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melampaui harapan, pelanggan sangat puas. Bila kepuasan konsumen semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut. Konsumen yang puas akan terus melakukan pembelian pada badan usaha tersebut. Demikian pula sebaliknya jika tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan konsumen pindah pada produk lain.
Menurut Kotler yang dikutip Musanto (2004:125) bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Dalam konteks kepuasan konsumen, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan konsumen tentang apa yang akan diterimanya. Harapan mereka dibentuk oleh pengalaman pembelian dahulu, komentar teman dan kenalannya serta janji dari perusahaan tersebut. Harapan-harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan semakin bertambahnya pengalaman konsumen.
kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga hal ini menyebabkan setiap badan usaha harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama.
Badan usaha dapat mengetahui kepuasan dari para konsumennya melalui umpan balik yang diberikan oleh konsumen kepada badan usaha tersebut sehingga dapat menjadi masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi serta peningkatan kepuasan konsumen. Dari sini dapat diketahui pada saat konsumen komplain. Hal ini merupakan peluang bagi badan usaha untuk dapat mengetahui kinerja dari badan usaha. Dengan adanya komplain tersebut badan usaha dapat memperbaiki dan meningkatkan layanan sehingga dapat memuaskan konsumen yang belum puas tadi. Biasanya konsumen mempunyai komitmen yang besar pada badan usaha yang menanggapi komplain darinya.
Untuk menciptakan kepuasan konsumen suatu perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen yang dianggap paling penting yang disebut “The Big Eight factors“ yang secara umum dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut (Hannah and Karp dalam Musanto, 2004:126):
a) Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk : 1) Kualitas produk
Yaitu merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang membentuk produk. Sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah.
2) Hubungan antara nilai sampai pada harga
Merupakan hubungan antara harga dan nilai produk yang ditentukan oleh perbedaan antara nilai yang diterima oleh pelanggan dengan harga yang dibayar oleh pelanggan terhadap suatu produk yang dihasilkan oleh badan usaha.
3) Bentuk produk
Bentuk produk merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk yang menghasilkan suatu manfaat.
4) Keandalan perusahaan
b) Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan: 1) Jaminan Perusahaan
Merupakan suatu jaminan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk pengembalian harga pembelian atau mengadakan perbaikan terhadap produk yang rusak setelah pembelian.
2) Respon dan cara pemecahan masalah
Response to and Remedy of Problems merupakan sikap dari karyawan dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pelanggan.
c) Faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelian: 1) Pengalaman karyawan
Merupakan semua hubungan antara pelanggan dengan karyawan khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan pembelian.
2) Kemudahan dan kenyamanan
Convenience of acquisition merupakan segala kemudahan dan kenyamanan yang diberikan oleh perusahaan terhadap produk yang dihasilkannya.
pelanggan untuk membayar dengan harga yang wajar atas barang atau jasa yang diterimanya.
Maka dari itu setiap perusahaan harus mampu untuk memenuhi kepuasan konsumen untuk dapat bertahan dalam persaingan. Adapula 2 strategi yang dapat dilakukan setiap perusahaan dalam memenuhi kepuasan konsumen, antara lain:
a) Strategi menyerang
Yang dimaksud strategi menyerang yakni adanya sikap agresif dalam melakukan pemasaran kepada pelanggan dengan melakukan promosi. b) Strategi bertahan
Strategi bertahan yang dimaksud yakni dengan mempertahankan yang sudah ada dan berusaha menambahkan fasilitas agar menjadi lebih baik.
4. Mengukur Tingkat Kepuasan Konsumen
Mengukur tingkat kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan memberikan kumpulan daftar pertanyaan atau kuisioner. Dimana data yang diperoleh dapat berupa jawaban dari para responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Jawaban dapat berupa penentuan tingkat kepuasan, misalnya:
Dengan pemberian jawaban yang berupa angka, maka hal ini bisa digunakan untuk menghitung tingkat kepuasan konsumen atas suatu produk. Apabila rata-rata yang diperoleh dari perhitungan di atas hasilnya antara 1,5 sampai dengan 2,5 maka perusahaan harus memperbaiki produknya. Perusahaan harus berusaha sekuat tenaga agar rata-rata tingkat kepuasan pelanggan mendekati angka lima (5) dan pelanggan yang puas di atas nilai 90%. Dalam pembentukan pertanyaan tentang kepuasan pelanggan dapat ditempuh dengan empat tahap:
1. Menentukan pertanyaan yang akan dipergunakan dalam pertanyaan 2. Memilih bentuk jawaban
3. Menulis introduksi/pengenalan pertanyaan 4. Menentukan isi akhir daftar pertanyaan
Dalam membentuk suatu kuesioner atau skala yang menilai sikap dan persepsi pelanggan perlu mempertimbangkan ukuran untuk menjamin bahwa skor yang diperoleh dari instrumen berupa kuesioner yang mencerminkan informasi yang akurat tentang kontrak yang mendasar.
langsung kepada para pelanggan yang sudah berpengalaman menggunakan produk atau jasa tertentu. Mengenai beberapa karakteristik atau atribut suatu produk yang dapat memnbuat pelanggan puas atau kecewa. Dengan begitu berdasar jawaban yang diperolah dari pelanggan kita dapat memperoleh nilai kepuasan.
Persepsi yang akurat mengenai pelanggan merupakan hal yang diperlukan, namun tidak cukup untuk memberi kepuasan kepada pelanggan. Untuk itu perusahaan harus mewujudkan harapan pelanggan ke dalam desain dan standar kepuasan pelanggan, dimana hal itu akan efektif apabila perusahaan memiliki komitmen dan ketulusan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan.
B. Penelitian Sebelumnya
1. Saryadi. 2006. Analisis Nilai Kepuasan Pelanggan Kendaraan Bermotor Roda Dua Di Surakarta. Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
product value, service value, personnel value, image value, dan price value terhadap nilai kepuasan pelanggan (customer satisfaction value) kendaraan bermotor roda dua di Surakarta.
Maka hipotesis dalam pemasalahan ini adalah faktor-faktor berupa
product value, service value, personnel value, image value, dan price value berpengaruh terhadap nilai kepuasan pelanggan (customer satisfaction value) kendaraan bermotor roda dua di Surakarta secara sendiri - sendiri maupun bersama-sama.
2. Tunggul Sasongko. 2008. Pengaruh Atribut Sepeda Motor Yamaha Mio Terhadap Kepuasan Konsumen. Studi Kasus Di Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh atribut sepeda motor Yamaha Mio yang terdiri dari harga, kualitas, desain dan suku cadang secara sendiri - sendiri maupun b terhadap kepuasan konsumen (customer satisfaction value) di Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten.
Maka hipotesis dalam pemasalahan ini adalah faktor-faktor berupa harga, kualitas, desain dan suku cadang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Yamaha Mio di Kecamatan Klaten Tengah secara sendiri - sendiri maupun bersama-sama.
C.Kerangka Konseptual Penelitian
Bersama - sama Sendiri - sendiri
D.Hipotesis
Untuk mendapatkan kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan hendaknya produsen ataupun pengelola usaha memperhatikan beberapa faktor dari unsur kepuasan konsumen yang dapat menunjang kepuasan konsumen dalam menggunakan produk tersebut. Dalam kasus ini peneliti menguraikan beberapa faktor, antara lain:
Keandalan Perusahaan
Kepuasan Konsumen Bentuk
Produk Hubungan Antara Nilai Sampai Pada
Harga Kualitas
Produk
Jaminan
Respon dan Cara Pemecahan
1) Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang membentuk produk. Perusahaan harus dapat menjaga kualitas produknya dengan baik untuk mempertahankan produknya di pasar.
2) Hubungan antara nilai sampai pada harga
Mencangkup mengenai nilai produk yang diterima konsumen sesuai atau tidaknya dengan harga yang harus dibayarkan untuk mendapatkan produk tersebut.
3) Bentuk Produk
Bentuk produk merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk yang menghasilkan suatu manfaat. Bentuk produk dengan design yang menarik atau memiliki ciri khas dapat merebut perhatian dari para konsumennya.
4) Keandalan Perusahaan
Merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan. Keandalan perusahaan dapat terlihat dari citra yang dibangun oleh perusahaan.
5) Jaminan
Mencangkup suatu jaminan untuk mengembalikan harga pembelian atau memperbaiki produk yang rusak setelah pembelian.
6) Respon dan Cara Pemecahan Masalah
25 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu suatu penelitian
yang bertujuan membahas suatu masalah yang terjadi pada suatu perusahaan
dan kesimpulannya hanya untuk kasus yang ada pada perusahaan tersebut.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan pada daerah Kota Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2012 – September 2012
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian
Subjek penelitian yang diteliti adalah konsumen sepeda motor Kawasaki
Ninja 250R.
2. Objek penelitian
Objek penelitian yang diteliti adalah faktor-faktor kepuasan konsumen yang
terdiri dari kualitas, hubungan antara nilai sampai pada harga, bentuk produk,
keandalan perusahaan, jaminan, respon dan cara pemecahan masalah dalam
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 2 rumusan masalah, untuk
masalah pertama terdapat 2 variabel yang akan diteliti, antara lain:
1. Variabel independen
Variabel independen adalah unsur yang mempengaruhi variabel dependen,
dalam penelitian ini variabel independen, antara lain:
a) Kualitas produk, dengan indikator:
¾ Peforma mesin,
¾ Mutu suku cadang,
¾ Rendah emisi.
b) Hubungan antara nilai sampai pada harga, dengan indikator:
¾ Harga produk yang ditawarkan,
¾ Harga spare part yang ditawarkan,
¾ Daya saing harga produk.
c) Bentuk produk, dengan indikator:
¾ Design kendaraan,
¾ Aksesoris kendaraan,
¾ Daya saing bentuk produk.
d) Keandalan perusahaan, dengan indikator:
¾ Citra perusahaan,
e) Jaminan Perusahaan, dengan indikator:
¾ Pelayanan servis,
¾ Pelayanan penyediaan spare part,
¾ Pelayanan dalam masa garansi,
¾ Pelayanan asuransi.
f) Respon dan cara pemecahan masalah.
¾ Penerimaan kritik dan saran dari konsumen,
¾ Penyampaian dan kualitas solusi yang diberikan.
2. Variabel dependen
Variabel dependen yang dalam penelitian ini disebut Variabel Endogen
(endogenous) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi dan diukur melalui variabel independen. Adapun yang menjadi variabel dependen adalah
kepuasan konsumen sepeda motor Kawasaki Ninja 250R. Dalam variabel
kepuasan konsumen Ninja 250R akan dijabarkan menjadi 3 aspek penting,
antara lain:
1. Manfaat dalam transportasi,
2. Manfaat ekonomis,
3. Manfaat prestige atau kebanggaan.
Kemudian untuk masalah yang kedua, yaitu mengenai faktor utama yang
menjadi pertimbangan dalam membeli atau memilih produk Ninja 250R,
1. Kualitas Produk
2. Hubungan Antara Nilai Sampai pada Harga,
3. Bentuk Produk,
4. Keandalan Perusahaan,
5. Jaminan Perusahaan,
6. Respon dan Cara Pemecahan Masalah.
E.Definisi Operasional
Definisi operasional yang dituliskan oleh penulis adalah definisi atas
faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian yang pengertian atau definisinya
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
1. Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan mutu dari semua komponen-komponen yang
membentuk produk. Sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah.
2. Hubungan antara nilai sampai pada harga
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan sebuah produk atau jasa. Hubungan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah kesesuaian harga yang ditawarkan perusahaan terhadap
nilai produk yang diperoleh konsumen.
3. Bentuk Produk
Bentuk produk merupakan komponen-komponen fisik dari suatu produk
yang menghasilkan suatu manfaat. Banyak dari konsumen yang menilai
produk yang menarik akan dapat memberikan kesan pertama pada
konsumen.
4. Keandalan Perusahaan
Keandalan perusahaan merupakan kemampuan dari suatu perusahaan untuk
menghasilkan produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan.
Keandalan perusahaan dapat terlihat dari citra yang dibangun oleh
perusahaan.
5. Jaminan Perusahaan
Mencangkup suatu jaminan untuk mengembalikan harga pembelian atau
pelayanan dalam memperbaiki produk yang rusak setelah pembelian.
Dengan adanya jaminan yang tinggi atau pasti dari perusahaan tentunya
konsumen akan semakin yakin terhadap produk yang dibelinya.
6. Respon dan Cara Pemecahan Masalah
Mencangkup sikap dan respon dari pihak perusahaan dalam menanggapi
keluhan atau masalah yang dihadapi pelanggan. Perusahaaan yang baik
tentunya mengharapkan kritik atau saran dari konsumennya untuk menilai
produk yang telah ditawarkan. Dan juga siap sedia untuk memberikan solusi
yang tepat bagi konsumen yang memiliki keluhan atau masalah terhadap
F.Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan objek yang diteliti, dalam hal ini
adalah konsumen pengguna sepeda motor Kawasaki Ninja 250R di
Yogyakarta.
2. Sampel
Sebagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian yang
mewakili populasi Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 100
responden, dengan alasan dikarenakan jumlah populasi yang tak terbatas
maka pengambilan sampel akan dibatasi dengan jangka waktu agar target
waktu penelitian dapat terpenuhi. Ukuran sampel sebanyak 100 responden
juga tidak terlalu kecil maupun tidak terlalu sensitif untuk
pengujian-pengujian yang dibutuhkan. Sampel yang dimaksud adalah konsumen
pengguna sepeda motor Kawasaki Ninja 250R minimal 6 bulan pemakaian
agar penulis mendapatkan penilaian tentang kepuasan responden secara
optimal dalam penggunaan produk.
G.Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan adalah motode non probability purposive sampling, yaitu responden yang diambil adalah orang-orang yang dapat dijumpai penulis dimana responden tersebut memenuhi syarat atau kriteria
tertentu. Kriteria yang dimaksud adalah pengguna sepeda motor Kawasaki
individu dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel dalam penelitian ini.
H.Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi Dokumen
Observasi dokumen merupakan suatu pengamatan terhadap data–data yang
sudah ada untuk melengkapi informasi yang diperlukan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai sejarah perusahaan,
pekembangan perusahaan dan spesifikasi kendaraan Kawasaki Ninja 250R,
maka penulis memerlukan data yang dapat diambil melalui sumber online. 2. Kuesioner
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang dibagikan kepada
responden. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
sejumlah data tentang identitas dan penilaian responden terhadap faktor–
faktor kepuasan yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Kuesioner yang
akan disebarkan tersebut akan menggunakan pendekatan skala Likert. Untuk
pernyataan positif, jawaban responden dikuantitatifkan dengan skor sebagai
berikut:
a) Jawaban a (sangat setuju) diberi skor 5
b) Jawaban b (setuju) diberi skor 4
c) Jawaban c (ragu-ragu) diberi skor 3
d) Jawaban d (tidak setuju) diberi skor 2
3. Wawancara
Wawancara akan dilakukan terhadap konsumen Kawasaki Ninja 250R yang
dijadikan responden dalam penelitian. Wawancara dimaksudkan untuk
menggali informasi tambahan demi melengkapi hasil penelitian. Setiap
responden tidak memiliki kesempatan ataupun kriteria wawancara yang
sama dalam penelitian ini.
I. Teknik Pengujian Instrument
Untuk mengetahui apakah setiap item dan kuesioner yang digunakan
sudah valid atau belum maka dilakukan uji statistik untuk mengukur
ketepatan butir dan keandalan butir dengan menggunakan analisis uji validitas
dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur itu dapat mengukur variabel yang diukur. Uji validitas dilakukan
dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation atau Korelasi Produk Moment Pearson dengan program SPSS 17.0.
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.
Kuesioner dinyatakan valid bila r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig.
0,05), karena dalam pengujian validitas jumlah responden yang digunakan
100 responden maka rtabel-nya 0,195. Bila hasil pengujian menunjukkan
tidak valid maka kemungkinan kesalahan dalam membuat pernyataan yang
perlu diperbaiki struktur pernyataan atau penambahan pernyataan hingga
pengujian itu valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang.
Pengujian menggunakan metode Alpha (Cronbach’s) dengan program SPSS 17.0. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi
0,05 ,artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar
dari r kritis product moment. Instrumen dapat dikatakan reliabel dengan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2008:26),
reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
J. Teknik Analisis Data
Masalah pertama yaitu apakah kualitas produk, hubungan antara nilai
sampai pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan, jaminan, respon dan
cara pemecahan masalah secara simultan maupun parsial mempengaruhi kepuasan
konsumen Kawasaki Ninja 250R. Dengan melihat masalah tersebut maka, teknik
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menjawab permasalahan utama atau pegujian hipotesis adalah
metode regresi linier berganda dan korelasi. Rumus persamaan yang akan
digunakan adalah sebagai berikut:
Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+e Dimana :
A = Konstanta (intercept) b1-b6 = koefisien regresi parsial
Y = Kepuasan konsumen
X1 = Kualitas produk
X2 = Hubungan antara harga sampai pada nilai
X3 = Bentuk produk
X4 = Keandalan perusahaan
X5 = Jaminan
X6 = Respon dan cara pemecahan masalah
e = Kesalahan acak yang berkaitan dengan Y
untuk menguji keabsahan persamaan regresi itu diperlukan uji statistik
yaitu menggunakan koefisien determinan (R2) untuk menunjukkan
seberapa jauh kesesuaian persamaan regresi tersebut dengan data. Selain
itu digunakan uji t untuk menguji hipotesis yang koefisiennya berbeda dari
nol. Untuk menjaga akurasi model hasil regresi yang diperoleh, maka
dilakukan beberapa tahapan uji syarat klasik. Uji asumsi klasik
dibutuhkan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu model regresi
Uji syarat klasik dilakukan untuk menjawab pertanyaan bahwa apakah
model analisis regresi tersebut sudah memenuhi syarat-syarat yang
berlaku. Syarat - syarat yang dikehendaki dalam analisis regersi adalah
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Distribusi normal atau tidak. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2001: 107). Hasil uji normalitas dapat
dilihat dalam kurva normalitas.
b. Uji Multikorelasi
Multikorelasi adalah keadaan dimana antara dua variabel
independent atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear
yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik
mensyaratkan tidak adanya masalah multikorelasitas. Dampak yang
diakibatkan dengan adanya multikorelasitas antara lain:
1) Nilai standar error untuk masing-masing koefisien menjadi tinggi, sehingga thitung menjadi rendah.
2) Standar error of estimate akan semakin tinggi dengan bertambahnya variabel independen.
Untuk medeteksi ada tidaknya multikorelasitas dengan melihat
nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikorelasitas. Dalam kebanyakan penelitian
menyebutkan bahwa jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari
10 maka tidak terjadi multikorelasitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengatahui apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homokesdastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut
Heteroskedastisitas.
Diagnosa adanya Heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam
suatu regresi dapat dilakukan dengan pengujian korelasi rank
Spearman. Hipotesis dalam pengujian ini adalah :
H0 : tidak terdapat Heteroskedastisitas
H1 : terdapat Heteroskedastisitas
Dasar pengambilan keputusan adalah :
Jika p > 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima
2. Uji F (Bersama-sama) dan R Square (R2)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh seluruh
variabel bebas yang terdiri dari : kualitas, harga, bentuk produk, keandalan
perusahaan, jaminan, respon dan cara pemecahan masalah (X) secara
bersamaan terhadap variabel terkait (Y) Kepuasan Konsumen dengan cara
membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Uji F digunakan untuk menguji
signifikan pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
terkait. Tingkat kesalahan yang digunakan sebesar α = 5%, apabila tingkat
probabilitas kesalahan yang diperoleh kurang dari 5%, maka H0 ditolak
dan Ha diterima dan sebaliknya apabila tingkat probabilitas kesalahan yang
diperoleh lebih dari 5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Dari hasil regresi akan diperoleh koefisien R square (R2). Koefisien R2 menunjukkan seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan
variasi variabel terkait. Semakin besar R2 semakin baik model tersebut
dalam menjelaskan variasi variabel, artinya semakin dekat nilai R2 dengan
satu maka tepat atau cocok model yang dipakai.
3. Uji t (Parsial)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel
bebas yang terdiri dari variabel kualitas, hubungan antara nilai sampai
pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan, jaminan, respon dan
cara pemecahan masalah (X) secara sendiri-sendiri terhadap kepuasan
dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada tingkat
signifikan tertentu. Berikut langkah-langkah dalam menggunakan Uji t:
1. Menentukan hipotesis
Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai koefisiennya
sama dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata
apabila nilai koefisiennya tidak sama dengan nol. Hipotesis
selengkapnya adalah sebagai berikut :
a. H0 : b1 ; b2 ; b3 ; b4 ; b5 ; b6= 0 artinya kualitas, hubungan antara
nilai sampai pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan,
jaminan, respon dan cara pemecahan masalah secara
sendiri-sendiri tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
b. Ha : b1 ; b2 ; b3 ; b4 ; b5 ; b6 0 artinya kualitas, hubungan antara
nilai sampai pada harga, bentuk produk, keandalan perusahaan,
jaminan, respon dan cara pemecahan masalah secara sendiri–
sendiri berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
2. Menentukan daerah kritis
Daerah kritis ditentukan oleh nilai ttabel dengan derajat bebas yaitu
n-k, dan taraf nyata α 5%.
3. Menentukan nilai thitung
Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2 , b3, b4, b5, dan b6 dapat
dirumuskan sebagai berikut :
NI: {(frek ke-1 x 6)+(frek ke-2 x 5)+….+ (frek ke-6x1)} : 6 4. Menentukan daerah keputusan
Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak H0 dengan
derajat bebas yaitu n-k, dengan taraf nyata 5%.
5. Memutuskan hipotesis.
a. th≥ tt pada
α
0,05 atau th pada p-value ≤ 0,05 maka H0 ditolakdan menerima Ha.
b. th < tt pada
α
0,05 atau th pada p-value > 0,05 maka H0 diterimadan menolak Ha.
4. Nilai Indeks
Untuk masalah kedua yaitu, faktor manakah yang menjadi faktor
utama yang menjadi pertimbangan dalam pembelian Kawasaki Ninja
250R. Maka teknik analisis data yang diperlukan adalah Analisis Nilai
Indeks.
Teknik analisis untuk menguji masalah kedua didasarkan pada ranking
pilihan faktor kepuasan yang menjadi prioritas utama yang diberikan oleh
responden dapat dihitung dengan nilai indeks dan urutan kepentingannya.
Nilai indeks adalah metode yang cara perhitungannya didasarkan pada
jumlah frekuensi atau tingkat jawaban responden. Cara mencarinya adalah:
a. Mencari frekuensi pilihan responden terhadap faktor kepuasan yang
menjadi pertimbangan dalam pembelian Kawasaki Ninja 250R.
b. Mencari nilai indeks dengan rumus:
Keterangan:
NI = Nilai indeks
Frek = Frekuensi pilihan responden
c. Hasil nilai indeks diranking dari yang nilai indeksnya terbesar sampai
dengan nilai indeksnya yang terkecil.
Setelah hasil nilai indeksnya diranking maka akan diketahui urutan
atau ranking pilihan faktor, sehingga dapat diketahui faktor kepuasan yang
menempati ranking pertamalah yang mempunyai pengaruh paling kuat
41 BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Kawasaki 1. Sejarah Kawasaki
Sejarah Kawasaki dimulai tahun 1878 ketika Shozo Kawasaki mendirikan perusahaan di Tokyo. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangunan kapal. Pada 1881, Kawasaki Hyogo Shipyard berdiri di Hyogo dan di tahun 1896 bergabung dengan Tsukigi Shipyard dan membentuk Kawasaki Shipyard Corp.
Sampai dengan Perang Dunia II, Kawasaki juga memproduksi pesawat, lokomotif, misil, kapal selam dan supertanker. Setelah perang Dunia II, pihak Sekutu memisahkan divisi pembuat baja Kawasaki dan saat itu pula menjadi Kawasaki Steel Corporation.
Tahun 1949 - Para insinyur dan teknisi pesawat terbang mulai membangun KE (Kawasaki Engine) pada 1949. Tahun 1952 desain mesin KE-1 selesai dibuat dan diproduksi massal mulai tahun 1953. Mesin berpendingin udara, 148cc, OHV (Over Head Valve), dan 4 tak ini memiliki power maksimal sebesar 4 PS pada 4,000 rpm (rotation per second).
Tahun 1954 - Kawasaki memproduksi sepeda motor utuh dengan nama Meihatsu 125 Deluxe. Motor ini mampu melaju 81.5 kpj, rekor baru di kelasnya saat itu. Dalam tes yang lain, mesinnya mampu melaju lebih dari 50,000 km tanpa henti dan tidak mengalami kerusakan.
Tahun 1960 - Kawasaki mengambil alih pabrik motor Meguro, salah satu pabrikan motor Jepang pada waktu itu. Meguro merupakan satu-satunya pabrikan Jepang yang membuat motor 500cc 4 tak (waktu itu). Meguro bahkan lebih senior daripada Honda, Yamaha dan Suzuki. Pada 1962, namanya diubah menjadi Kawasaki Motorcycles.
Tahun 1961 - Kawasaki Motorcycles memproduksi motor utuh pertamanya, sejak mengakuisisi Meguro, dengan nama B8 bermesin 125 cc 2 tak.
Tahun 1962 - Kawasaki merilis motor-motor 2 taknya yang memiliki kapasitas mesin 50-250 cc dengan nama Samurai.
dengan power maksimum 47 dk pada 6.500 RPM. Motor ini diadaptasi dari British Bike BSA A7. Motor ini kemudian dikembangkan tahun 1967 menjadi W1SS dengan perubahan pada exhaust muffler. Motor W1 ini terus dikembangkan menjadi W2SS dengan double karburator. Pada 1973 lahir W3 dengan dual disc front brake. Produksi W series ini dilanjutkan pada 1974.
Tahun 1969 - Kawasaki juga mengembangkan H1 dengan mesin 500 cc, 3 silinder, 2 tak. H1 juga dikenal dengan nama Mach III. H1 merupakan motor produksi massal yang terkencang untuk drag race. Dirilis juga H1R 500 cc untuk keperluan balap. Pada saat yang sama, Kawasaki juga mengembangkan seri S1 bermesin 250 cc dan S2 dengan mesin 350 cc.
Tahun 1972 - Kawasaki merilis motor cc besar yaitu H2 atau Mach IV bermesin 750 cc 2 tak.
Tahun 1973 - Kawasaki memproduksi motor 4 tak pertamanya sesudah W series dengan merilis Z1 903 cc dengan DOHC (Double Over Head Calve).
Tahun 1978 - Motor Kawasaki dengan big-bore diperkenalkan, yaitu 1300 berpendingin air, 6 silinder dan berpenggerak gardan. KZ-1300 kemudian dikembangkan dengan digital fuel injection dan dengan versi full touring fairing dan diberi nama Voyager. Dipasarkan dengan semboyan "a car without doors”.
Tahun 1983 - Motor berpendingin udara 4 silinder, DOHC, 16
valve, 908 cc dengan nama GPZ900R Ninja diperkenalkan di Laguna Seca. Inilah motor pertama Kawasaki yang diberi nama NINJA. Tahun 1984, namanya tercatat di buku rekor sebagai motor terkencang (waktu itu). Kelak motor ini akan digantikan oleh Kawasaki ZZ-R1100.
Tahun 1989 – Tahun dimana motor ZXR pertama lahir dengan kapasitas mesin 750 cc dan 400 cc.
Pada tahun selanjutnya Kawasaki Jepang memberikan kebebasan dalam pengembangan produk kepada Perusahaan Kawasaki di seluruh dunia tetapi suku cadang tetap dipasok oleh Kawasaki Jepang.
2. Sejarah Kawasaki di Indonesia
1. Binter Joy, berjenis motor bebek 4 tak, 1 silinder, 100 cc. 2. Binter KE 125, berjenis motor semi-trail bermesin 125 cc, 2 tak. 3. Binter AR125, berjenis sport touring bermesin 2 tak, 1 silinder, 125 cc,
dan monoshock.
4. Binter GTO, motor sekelas Suzuki A100 dan Yamaha RX100, bermesin 2 tak 100cc.
Kemudian antara tahun 1984 – 1986 PT. Bintang Terang mengakhiri kiprahnya di Indonesia, kemudian Kawasaki memulai lagi kiprahnya di Indonesia pada tahun 1996 dengan bendera PT. Kawasaki Motor Indonesia, dengan mengeluarkan seri motor sport dan bebek, hingga motor dual purpose.
Gambar IV.2. Logo Kawasaki
Sumber: www.logocompany.info/kawasaki-logo
B. Gambaran Umum Kawasaki Ninja di Indonesia
Berawal pada tahun 1996 dimana Kawasaki memulai kiprahnya lagi di Indonesia dengan bendera PT. Kawasaki Motor Indonesia, dan saat itu pula Kawasaki meluncurkan produknya yang bernama Ninja. Dari tahun ke tahun Kawasaki pun membuat beberapa varian motor tetapi tetap menggunakan nama Ninja.
Gambar IV.3. Logo Kawasaki Ninja Sumber: www.logocompany.info/kawasaki-logo
Pada semua varian produk ninja, Kawasaki memberi logo berupa tulisan ninja dengan jenis huruf miring ke kanan sehingga mencerminkan kelincahan pada produknya.
1. Perkembangan Kawasaki Ninja
dengan menyuguhkan tipe – tipe Kawasaki Ninja lain, seperti 6R, ZX-7, ZX-9, ZX-10, ZX-12, dan ZX-14. Namun, ini semua hanya untuk pasar global di Amerika, Eropa, dan Jepang. Untuk pasar di Asia Tenggara khususnya Indonesia, Kawasaki Ninja mencoba bermain dan menyesuaikan diri dengan kapasitas yang lebih kecil, yaitu 150cc. Walaupun berkapasitas mesin lebih kecil, Kawasaki Ninja 150cc sukses menjadi fenomena di Asia Tenggara saat itu, khususnya di Indonesia.
Gambar IV.4. Kawasaki Ninja 150R Sumber: www.kawasakininjaclub.web.id
Setahun kemudian setelah peluncuran Ninja 150 sedikit berubah dengan sebutan Ninja 150R. Ninja 150R menggunakan cakram depan-belakang dan pelek jari-jari dan tentunya dipatok dengan harga yang lebih mahal. Meski selisih setahun, Ninja 150 waktu itu berbeda dari kode produksi. Keluaran 1996 punya kode produksi KR 150C dan yang 1997 ditandai KR 150J. Tetapi, kode mesin tetap sama, yakni 1855. Di generasi ini Ninja 150 menggunakan karburator Keihin PWL 26 sampai produksi September 2006. Ukuran pilot-jet 45, main-jet 132 dan kode jarum skep F33 45H dan dipakai sampai September 2006.
Gambar IV.5. Kawasaki Ninja 150RR Sumber: www.kawasakininjaclub.web.id
Kawasaki Ninja 150R bertambah lagi variannya dengan masuknya Ninja 150RR di 2002. Saat itu Ninja 150RR murni masih built-up alias diimpor dari Thailand dengan kode produksi KR 150K. Perbedaannya dengan Ninja 150R, Ninja 150RR menggunakan teknologi KIPS.
menahan sisa gas buang di putaran bawah supaya tidak terlalu loss. Teknologi ini membantu putaran atas supaya gas buang dilepas maksimal. “Nama komponen penggeraknya Super KIPS. Jadi, KIPS di 2002 sama juga dengan versi Super KIPS di era 2006,” kata Reiner Sitorus yang berkantor di Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara. Selain KIPS, Ninja 150RR juga sudah menggunakan fairing. Fairing adalah frame atau rangka dengan bentuk bulat yang sebelumnya di Kawasaki Ninja 150R masih berbentuk kotak. Lengan ayun pun menggunakan teknologi
stabiliser atau tiang tambahan di lengan ayun untuk keseimbangan saat suspensi belakang bekerja.
Ninja 150RR dipasok karbu beda merek dan lebih besar ukuran
venture-nya dibandingkan dengan Ninja 150R. Ninja 150RR mengaplikasi Mikuni VM28 sampai saat ini. Begitu juga dengan pilot-jet 22,5, main-jet 270, dan jarum skep 5EJ4-2 yang tidak berubah. “Pilot-jet diseting ukurannya lebih kecil dibanding Ninja 150R untuk putaran menengah atas,” tambah Freddyanto Basuki, Marketing Research, PT KMI. Di tahun ini juga kode mesin berubah. Untuk semua varian Ninja 150 kode mesinnya 1878.
Dua teknologi terakhir di atas berkaitan untuk menekan emisi gas buang. HSAS menggunakan mekanisme valve alias katup yang fungsinya menyemprotkan udara segar atau oksigen ke lubang buang. Valve akan membuka dan menyemprotkan udara segar saat mesin di putaran bawah. Di 2006 kode mesin semua generasi Ninja 150 berubah jadi 1855 seperti generasi awal kemunculan Ninja 150. Untuk Ninja 150 dan Ninja 150RR di Oktober 2006 mengadopsi Keihin PWL 26 sampai sekarang. Main-jet jadi ukuran 138 dan jarum skep berubah kode menjadi N5LD. Jarum diklaim lebih tirus dibanding jenis sebelumnya.
Gambar IV.6 Kawasaki Ninja 150R SuperKIPS Sumber: www.kawasakininjaclub.web.id
Gambar IV.7. Kawasaki Ninja 250R Sumber: www.kawasakininjaclub.web.id
2. Generasi Kawasaki Ninja 250R
Kawasaki Ninja 250R pertama kali diciptakan pada tahun 1983 di Jepang. Selama kurang lebih 25 tahun, Kawasaki Ninja 250R terus mengalami perkembangan di setiap zamannya. Motor Kawasaki Ninja jenis ini dikenal juga dengan sebutan EX-250. Kawasaki Ninja 250R memiliki desain yang ergonomis. Penempatan mesin pada motor sport ini pun sengaja dirancang sedemikian rupa agar motor memiliki body yang sedikit mengangkat dan dapat digunakan untuk kebutuhan olahraga. Sejak pertama kali dimunculkan, Kawasaki Ninja 250R sudah mengalami beberapa kali perubahan. Hingga generasi dari Kawasaki Ninja 250R ini diproduksi pada tahun 2008 lalu dan mulai dipasarkan di Indonesia.
Sebagai motor sport, Kawasaki Ninja 250R mengalami perubahan dari generasi ke generasi. Hal ini dapat ditunjukan dengan perubahan – perubahan berikut ini:
Gambar IV.8. Kawasaki GPZ-250 Sumber: www.smartf41z.wordpress.com
Generasi kedua, Kawasaki Ninja 250 generasi kedua ini diproduksi antara tahun 1986 dan 1987, dengan nama produk andalan kala itu adalah EX 250-E di Jepang. Untuk di Negara Kanada dan Amerika, Kawasaki EX 250-E ini dikenal dengan nama Ninja 250R, sementara di Negara lainnya dikenal sebagai Kawasaki GPZ-250R.
Gambar IV.9. Kawasaki GPZ-250R
Generasi ketiga, Kawasaki Ninja 250 pada generasi ketiga ini diproduksi pada tahun 1988. Penampilan secara fisik tidak banyak berubah. Pada generasi ketiga ini Kawasaki Ninja 250 memiliki beberapa tipe diantaranya tipe Kawasaki EX 250-F yang dipasarkan di wilayah Amerika dan Kanada, tipe Kawasaki EX 250-G yang dipasarkan di Jepang, dan tipe EX 250-H yang awalnya dipasarkan di Kanada antara tahun 2000 dan 2002.
Gambar IV.10. Kawasaki EX 250-F Sumber: www.digiads.com.au/motorbikes
1. Kawasaki Ninja 250R dilengkapi dengan mesin berkapasitas 250cc dan terdiri dari 2 silinder. Desain 2 silinder parallel tersusun rapi dengan berat yang ringan agar dapat memberikan putaran yang tinggi.
2. Memiliki speedometer yang didesain sporty.
3. Dilengkapi dengan dual head lamp untuk penerangan yang maksimal dan menimbulkan kesan sporty.
4. Memiliki two in one axhaust system yang berguna untuk meningkatkan torsi pada putaran mesin minimum dan menengah, serta menaikan tenaga motor secara halus.
5. Dilengkapi dengan rear disc brake dengan diameter lebih besar untuk pengereman yang nyaman dan aman.
6. Tampil lebih sporty dengan optional seat cover yang menarik.
7. Konsumsi bahan bakar yang cukup irit di kelasnya, dan memiliki ban yang sudah berstandar internasional. Kapasitas tangki bahan bakar 13 liter, dan untuk perjalanan keluar kota dibutuhkan 1 liter bensin untuk menempuh 20km.
8. Mesin yang aman dan tidak bermasalah untuk pemakaian bahan bakar beroktan tinggi.
C. Perkembangan Kawasaki Ninja di Yogyakarta
Produk Kawasaki Ninja memang terbilang hebat, ketangguhannya banyak memunculkan kosumen loyal bagi Kawasaki. Perkembangan Kawasaki Ninja di Yogyakarta sendiri pun sangat melesat. Isu yang pernah beredar tentang pelarangan kendaraan 2 tak di Yogyakarta sekitar tahun 2006 tidak begitu berimbas pada penjualan dan pemakaian Kawasaki Ninja di Yogyakarta.
Dari tahun ke tahun varian Kawasaki Ninja berkembang untuk memenuhi selera dan kebutuhan masyarakat. Perkembangan varian tersebut jelas meningkatkan penjualan Kawasaki Ninja terkhusus di wilayah Yogyakarta. Dengan semakin tingginya penjualan Kawasaki Ninja berbagai varian tentunya pengguna Kawasaki Ninja pun ikut meningkat. Meningkatnya pengguna Kawasaki Ninja di Yogyakarta mendorong terbentuknya komunitas pengguna Kawasaki Ninja di Yogyakarta.
1. Jogja Punya Ninja (JPN)
Gambar IV.11. Logo JPN Sumber: Arsip JPN
• Tanggal berdiri : 23 Maret 2003
• Jumlah anggota/2011 : 250 orang
• Jenis Ninja : All variants
• Sekretariat :PT Sumber Buana Motor
Dealer Kawasaki Jalan Raya Solo, Yogya
• Tempat,jadwal kumpul : Depan LPP Jalan Solo - Sabtu jam 22.00 Timur Kridosono - Rabu jam 18.00
• Visi misi : Mendorong rasa kuat bersatu dalam satu wadah organisasi yang mampu
menjalankan peran dan fungsi guna ikut berpartisipasi dalam memajukan bidang otomotive roda dua serta kepedulian sosial
2. Merapi Ninja Twofifty Community (MNTC)
Gambar IV.12. Logo MNTC Sumber: Arsip MNTC
• Tanggal berdiri : 24 Februari 2011
• Jumlah anggota/2012 : 30 orang
• Jenis Ninja : Ninja 250R
• Sekretariat :Dealer Kawasaki Merapi, Jalan Kaliurang
Km.8 Yogyakarta
• Tempat,jadwal kumpul : Jalan Mangkubumi - Rabu jam 20.00
• Visi misi : Kedewasaan dalam berkendara, berpikir dan sebagainya. Menjunjung tinggi safety riding dan pantang ugal-ugalan.
• Agenda kegiatan wajib : Touring setiap hari Sabtu - Minggu awal
60 BAB V
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai deskripsi data penelitian,
analisis data penelitan dan pembahasan data penelitian. Analisis data yang
akan dipaparkan dalam bab ini yaitu analisis regresi linear berganda dan
analisis nilai indeks. Selain itu akan diadakan uji hipotesis untuk menentukan
apakah hipotesis yang sudah dipaparkan dalam bab III diterima atau ditolak.
B. Deskripsi Data Penelitian 1. Deskripsi Kuesioner
Dalam penelitian ini penulis menyebar sebanyak 118 kuesioner
pada bulan Agustus 2012. Kuesioner disebar kepada pengguna Ninja
250R di kota Yogyakarta, pengisian kuesioner oleh responden
didampingi oleh peneliti agar tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman
pernyataan dalam kuesioner. Dari kuesioner yang telah disebar didapati
118 responden yang mau mengisi kuesioner dan yang sah sebanyak 104
kuesioner dan 14 kuesioner lainnya tidak sah karena responden dalam
pemakaian Ninja 250R kurang dari 6 bulan. Dari 104 kuesioner yang
telah masuk hanya diambil 100 kuesioner teratas untuk dilakukan
analisis. Adapun hasil penyebaran kuesioner dapat dilihat pada tabel
Tabel V.1 Hasil Penyebaran Kuesioner
No Keterangan Jumlah
1 Keseluruhan kuesioner yang disebarkan 118 2 Kuesioner yang dikembalikan 118 3 Kuesioner yang sah 104 4 Total kuesioner yang dianalisis 100 Sumber: Data Primer yang diolah
2. Deskripsi Variabel a. Kualitas Produk
Guna menjelaskan tingkat variabel kualitas produk menurut
persepsi responden pengguna Ninja 250R, dalam penelitian ini
digunakan 4 pernyataan. Masing-masing pernyataan memiliki skor
antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal adalah 1 X 4 = 4 dan skor
maksimal adalah 5 X 4 = 20. Rentang skor = 20 - 4 = 16. Interval kelas
= 16 : 5 = 3,2. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori
sebagai berikut:
Tabel V.2
Kategori Variabel Kualitas Produk
Interval Skor Kategori 17,2 – 20,0 Sangat Tinggi 13,9 – 17,1 Tinggi 10,6 – 13,8 Netral 7,3 – 10,5 Rendah
4,0 - 7,2 Sangat Rendah Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan data dari kuesioner yang telah disebar dan
Tabel V.3
Distribusi Jawaban Responden pada Variabel Kualitas Produk
Interval Skor Kriteria F Persentase 17,2 – 20,0 Sangat Tinggi 31 31% 13,9 – 17,1 Tinggi 50 50% 10,6 – 13,8 Netral 18 18% 7,3 – 10,5 Rendah 1 1%
4,0 - 7,2 Sangat Rendah 0 0%
Jumlah 100 100%
Rata-rata Jawaban responden 15,77 Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa 81% responden dalam
penelitian ini memiliki persepsi tentang kualitas produk yang tinggi.
Sedangkan responden yang memiliki persepsi tentang kualitas produk
yang biasa-biasa saja memiliki persentase 18%, sedangkan 1%
responden memiliki persepsi tentang variabel kualitas produk yang
rendah.
Sedangkan rata-rata keseluruhan jawaban responden sebesar 15,77.
Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai persepsi yang
tinggi terhadap variabel kualitas produk.
b. Hubungan Antara Nilai Sampai Pada Harga Produk
Guna menjelaskan tingkat variabel hubungan antara nilai sampai
pada harga produk menurut persepsi responden pengguna Ninja 250R,
dalam penelitian ini digunakan 4 pernyataan. Masing-masing
pernyataan memiliki skor antara 1 sampai 5, sehingga skor minimal