• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renstra Departemen Kardiologi 2018 BAB I III Anggoro Budi Hartopo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Renstra Departemen Kardiologi 2018 BAB I III Anggoro Budi Hartopo"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

DEPARTEMEN

KARDIOLOGI DAN

KEDOKTERAN

(2)

Struktur Dokumen Renstra

Bab 1. Kebijakan Umum

Bab 2. Analisis situasi

Bab 3. Kebijakan strategis

(3)

Bab 1. Kebijakan Umum

Pendahuluan

Nilai-nilai dasar

Visi

Misi

Komitmen

(4)

Nilai-nilai dasar

Nilai-nilai Pancasila

Integritas

(5)

Visi

(6)

Misi

1. Menjadi pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat di bidang ilmu penyakit jantung dan

pembuluh darah, tanpa meninggalkan budaya lokal

2. Membudayakan

keterbukaan,

kejujuran,

dan

kesetiakawanan untuk mencapai tatakelola yang baik

3. Kesejahteraan yang adil dan proporsional bagi seluruh

(7)

Komitmen

1. Mengembangkan pendidikan jantung dan pembuluh darah secara lintas disiplin 2. Meningkatkan keberagaman dan kemandirian dalam sistem penerimaan

mahasiswa baru

3. Menjadikan pendidikan pascasarjana sebagai tulang punggung Tri Dharma 4. Mengupayakan Internasionalisasi Program Studi

5. Mengembangkan sistem penerimaan SDM yang profesional 6. Memperkuat budaya melayani dan kinerja unggul

7. Menjadikan kampus yang mendukung wahana penerapan inovasi IPTEKS lintas disiplin

8. Mengembangkan penelitian lintas disiplin

9. Peningkatan kualitas penelitian dengan melibatkan pemangku kepentingan eksternal

10. Menjadikan departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular sebagai wahana penerapan inovasi IPTEK bagi masyarakat.

(8)

Tujuan

1. Menjadi Departemen Kardiologi dan Kedokteran

Vaskular FK UGM yang berkelas internasional yang

berbudaya lokal dalam menghadapi isu lokal dan

global

2. Mengembangkan kinerja yang berdasar

keterbukaan, kejujuran dan kebersamaan untuk

mencapai tatakelola yang baik

(9)

Milestones 2018-2022

Mendukung kampus sehat (health promoting campus)

Bahan ajar/teknologi pendidikan dikembangkan tiap Divisi sesuai area

unggulan masing-masing

Communities of Practices dikembangkan dan dikelola di departemen

Pelayanan unggulan dikembangkan berbasis riset (ACHD-PH, ACS registry, HF

registry, Vascular registry)

Kebijakan-kebijakan kesehatan berbasis riset diinisasi (skrining CHD pada usia

dini, iSTEMI)

Kemitraan-kemitraan strategis sebagai platform pengembangan dan hilirisasi

produk riset kardiologi dan kedokteran vaskular (stent koroner, stem cell)

Pengembangan Cardiology Research Office (CRO) beserta kelengkapannyaPengembangan hospital-based dan community-based registry dan didukung

pendanaan kreatif

Mendukung INA-Health TV

Pengabdian masyarakat berbasis riset unggulan (e.g. HDSS, registry)

Pengembangan ilmiah yaitu jurnal Acta Cardiologia Indonesiana sampai ke

(10)

BAB 2. ANALISIS SITUASI & BAB 3. KEBIJAKAN

STRATEGIS

ANALISIS SITUASI

KEBIJAKAN STRATEGIS

Kekuatan (

strength

)

Bagaimana mengoptimalkan kekuatan

kita ?

Kelemahan (

weakness

)

Bagaimana mengatasi kelemahan

kita ?

Peluang (

opportunity

)

Bagaimana menangkap peluang

dengan baik ?

(11)

KEKUATAN KEBIJAKAN STRATEGIS

(1) Visi, misi, dan tujuan Departemen

Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UGM selaras dengan visi, misi dan tujuan

Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada dan RSUP Dr Sardjito.

Melakukan evaluasi visi, misi, dan tujuan tiap 5 tahun.

(2) Kedudukan UGM yang diakui sebagai universitas unggulan baik di tingkat

nasional maupun internasional.

Meningkatkan prestasi staf dan peserta didik untuk

mempertahankan, bahkan

meningkatkan peringkat UGM. (3) Tatakelola Departemen Kardiologi dan

Kedokteran Vaskular FK UGM telah

dilakukan sesuai dengan prinsip good

governance yang sesuai dengan panduan dari UGM.

Mengikuti perubahan peraturan terkait tatakelola departemen di tingkat UGM.

(12)

KEKUATAN KEBIJAKAN STRATEGIS

(4) Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UGM mendukung program

pemerintah dalam pemerataan tenaga SpJP di seluruh wilayah Indonesia dengan

membentuk Prodi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (IPJPD) FK UGM.

Memperbanyak lulusan/alumni di seluruh wilayah Indonesia dalam memperkuat dan memperluas jejaring alumni (Kagama).

(5) Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UGM melalui Prodi IPJPD FK

UGM memiliki Unit Penjaminan Mutu

yang terstruktur.

Penyusunan program evaluasi diri tiap tahun beserta rencana tindak lanjutnya.

(6) Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UGM mendukung Prodi

Pendidikan Dokter FK UGM.

Berperan aktif dalam

penyusunan kurikulum Prodi

Pendidikan Dokter dan kegiatan pendidikan Prodi Pendidikan

Dokter (7) Departemen Kardiologi dan Kedokteran

Vaskular FK UGM mempunyai Cardiology Research Unit (CRO) sebagai pusat

kegiatan penelitian dan registri.

Penyelenggaraan sarana

(13)

KEKUATAN KEBIJAKAN STRATEGIS

(8) Departemen Kardiologi dan

Kedokteran Vaskular FK UGM melalui Prodi IPJPD FK UGM memiliki RS pendidikan

utama & RS jejaring (satelit dan afiliasi) yang memiliki fasilitas untuk mendukung proses pendidikan.

Meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan RS

pendidikan utama & RS

jejaring (satelit dan afiliasi)

sesuai dengan kebijakan AHS.

(9) Departemen Kardiologi dan

Kedokteran Vaskular FK UGM melalui Prodi IPJPD FKUGM memiliki kerjasama

dengan institusi internasional yang relevan.

Meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dari alumni program doktoral dari institusi

internasional.

(10) Kepemilikan web internal departemen :

http://kardiologi.fk.ugm.ac.id/

Mengintegrasikan web

departemen dengan web fakultas dan universitas.

(11) Kepemilikan jurnal internal

departemen yang sudah mempunyai ISSN yang paper dan electronic base.

Meningkatkan kegiatan penulisan jurnal dengan mengikuti pelatihan penulisan/publikasi ilmiah bagi

(14)

KEKUATAN KEBIJAKAN STRATEGIS

(12) Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK UGM

mempunyai staf bergelar guru besar

(20%) dan doktor (30%), serta calon staff muda bergelar doktor (60%).

Menyusun perencanaan

pengembangan staf pendidik

sehingga mampu mencapai target universitas yaitu guru besar 25% dan S3 60%.

(13) Jenis pengangkatan

ketenagakerjaan staf pendidik

bervariasi (PNS Kemenkes RI, PNS

Kemenristek Dikti, Non PNS Universitas, Non PNS RSUP Dr Sardjito, PNS RSUD, TNI AU)

Ikut serta mengusulkan simplifikasi birokrasi perekrutan staf pendidik.

(14) Pengembangan Pusat Jantung Terpadu RSUP Dr Sardjito sebagai rumah sakit pendidikan utama dan merupakan pusat rujukan nasional

(15)

KELEMAHAN (weakness)

KELEMAHAN KEBIJAKAN STRATEGIS

(1) Staf pendidik memiliki berbagai peran sehingga mengurangi

kesempatan untuk mengembangkan penelitian dan publikasi di jurnal

internasional yang terakreditasi.

Beban dibuat proporsional untuk tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat

(2) Program evaluasi mutu belum optimal dan peranannya masih

memerlukan pemberdayaan yang lebih baik.

Rapat mingguan yang melibatkan KSM, KPS, dan Kadep. Menyusun indikator mutu untuk staf pendidik dan tenaga kependidikan.

(3) Belum optimalnya pemanfaatan sistem informasi akademik berbasis teknologi informasi

Mengangkat staf tenaga

kependidikan khusus di bidang IT.

(4) Kurangnya dukungan (finansial) untuk peningkatan kompetensi klinik (fellowship, konsultan)

(16)

KELEMAHAN KEBIJAKAN STRATEGIS

(5) Kurangnya sarana dan prasarana untuk pembelajaran keterampilan (skills lab) dalam mendukung proses pembelajaran.

Merencanakan pengadaan sarana dan prasarana untuk skills lab

melalui fakultas

(6) Jumlah sumber daya manusia tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan yang masih belum mencukupi sesuai target.

Perencanaan perekrutan staf melibatkan kepentingan

Departemen, RS , dan AHS

(7) Kurangnya dukungan dari FK dalam penyediaan sarana dan prasarana dalam mendukung pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Menyusun usulan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana seperti wifi, sumber pustaka,

komputer dan ruang belajar peserta didik yang representatif

(8) Kurang optimalnya kolaborasi regional dan internasional dalam

pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang selama ini sudah dimiliki.

(17)

PELUANG (OPPORTUNITY)

PELUANG NON FINANSIAL KEBIJAKAN STRATEGIS

(1) Kebutuhan dan distribusi SpJP di

wilayah Indonesia belum merata Menerima PPDS yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, terutama kemitraan

(2) Tenaga pendidik menjadi anggota

komite kurikulum kolegium PERKI Optimalisasi peran di kolegium PERKI untuk kepentingan Departemen / Prodi

(3) Banyaknya forum ilmiah yang

diselenggarakan oleh berbagai asosiasi dokter spesialis/sub spesialis JP

sehingga memperluas kesempatan staf pendidik dan peserta didik untuk

meningkatkan pengetahuan dan kegiatan penelitian

Mengirim delegasi staf pendidik dan PPDS untuk mengikuti kegiatan

ilmiah, termasuk untuk presentasi poster.

Memberi kesempatan staf muda menjadi pembicara dalam forum ilmiah nasional maupun

(18)

PELUANG NON FINANSIAL KEBIJAKAN STRATEGIS

(4) Terselenggaranya kerja sama

lintas institusi dalam dan luar negeri yang sudah terjalin dengan FK UGM (pendidik, peserta didik, tenaga

kependidikan dan fasilitas)

Mempromosikan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan pelayanan kepada stake holder melalui website atau pertemuan

ilmiah (5) Kesempatan publikasi hasil

penelitian pada jurnal terakreditasi dari luar negeri

Menjadikan jurnal internal yang sudah dimiliki (Acta Cardiologia Indonesiana/ACI) terakreditasi nasional dan internasional

(6) Banyaknya jenis media yang dapat dipergunakan untuk

pengabdian masyarakat.

Optimalisasi fungsi media untuk kegiatan pengabdian masyarakat

(7) Adanya MEA memberikan

kesempatan SpJP FK UGM untuk berkarir di negara yang termasuk dalam MEA.

(19)

PELUANG FINANSIAL KEBIJAKAN STRATEGIS

(1) Kontribusi alumni untuk perbaikan, penambahan,

pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan akademik

Menjalin hubungan kerjasama yang berkelanjutan dengan alumni yang tersebar di berbagai wilayah di

Indonesia (2) Banyak penawaran dana

penelitian dengan institusi pendidikan maupun non pendidikan baik nasional maupun internasional

Mengembangkan ide-ide penelitian dan menyusun proposal penelitian

(3) Adanya sistem JKN oleh BPJS kesehatan dan RSUP Dr Sardjito sebagai pusat rujukan utama.

Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang melibatkan JKN bersama BPJS (contoh program nasional iSTEMI,

(20)

ANCAMAN (THREAT)

ANCAMAN NON FINANSIAL KEBIJAKAN STRATEGIS

(1) Perubahan Sistem ketenagakerjaan global, mengakibatkan terbukanya

kompetisi tenaga kerja kesehatan secara global

Berperan aktif di tingkat kolegium

untuk meningkatkan kompetensi dan regulasi tenaga kesehatan

(2) Persaingan regional maupun

global, terutama dengan terbukanya MEA yang berpengaruh terhadap

dunia pendidikan di Indonesia baik untuk perguruan tinggi maupun

tenaga kerja.

Meningkatkan kualitas dan kapasitas staf pendidik, tendik, serta peserta didik sehingga mampu menghadapi persaingan tersebut

(3) Adanya cabang ilmu dari ilmu

penyakit jantung dan pembuluh darah yang dikembangkan juga oleh

program studi lain (adanya

kompetensi tumpang tindih yang dimungkinkan)

Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain yang bersinggungan secara lintas

(21)

ANCAMAN (THREAT)

ANCAMAN FINANSIAL KEBIJAKAN STRATEGIS

(1) Belum ada investor yang tertarik untuk berinvestasi di bidang

kardiovaskular (pendidikan ,

penelitian, pengabdian masyarakat, dan pelayanan)

Mempromosikan keunggulan

departemen melalui media formal dan non formal (optimalisasi fungsi

website)

(2) Tingkat kompetisi yang tinggi untuk mendapatkan dana hibah penelitian, publikasi dan

pengabdian kepada masyarakat

Meningkatkan kemampuan staf pendidik untuk memperoleh dana hibah penelitian, publikasi dan

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memelihara ayam petelur fase pertumbuhan, ransum yang diberikan jangan terlalu banyak sebab ayam tersebut akan cepat menjadi gemuk terutama pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional terhadap kerjasama tim berpengaruh secara positif, gaya kepemimpinan transformasional

Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.. Tahun 1972, Roy

Diungkapkan lengkap sesuai dengan konteks dan aturan kalimat serta lafal pengucapan yang tepat.. Diungkap dengan tepat Sebagian

Sebelum penempatan besi atau pengecoran beton, permukaan bekisting harus dilapisi dengan bahan yang mencegah penyerapan air, melekatnya beton pada bekisting dan tidak mengotori

Dengan adanya komitmen organisasi tersebut diharapkan karyawan akan secara langsung bertanggung jawab pada pekerjaannya dan menaati seluruh peraturan yang ditetapkan oleh

Hasil pengamatan metalografi menunjuk kan bahwa struktur mikro pada spesimen besi cor nodular FCD 45 dengan menggunakan media pendinginan oli terlihat bahwa matrik

Karena dalam penilaian sering terjadi banyaknya pengajar cara melaksanakan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik tidak secara teratur dan menyambung dari waktu