• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PROFESIONALISME DAN PENALARAN GURU MATEMATIKA DENGAN PRESTASI SISWA SMP SE- KECAMATAN KLIRONG KEBUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PROFESIONALISME DAN PENALARAN GURU MATEMATIKA DENGAN PRESTASI SISWA SMP SE- KECAMATAN KLIRONG KEBUMEN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PROFESIONALISME DAN PENALARAN GURU MATEMATIKA

DENGAN PRESTASI SISWA SMP SE- KECAMATAN KLIRONG KEBUMEN

Anugrah Linawati, Bambang Priyo Darminto

Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo E-mail: anugrah.iena@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes. Instrumen yang digunakan berupa angket profesionalisme guru matematika dan tes kemampuan penalaran matematis.Teknik analisis data menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi berbantu paket program statistik MINITAB 14 (free software). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara profesionalisme guru matematika dengan prestasi belajar siswa dengan koefisien korelasi robs =0,808>rtabel = 0,632

dan signifikansi Fobs = 11,30. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemampuan

penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa dengan robs = 0,828 >rtabel =0,632 dan

signifikansi Fobs = 13,11. Persamaan regresi ganda Ŷ = 27,1 + 0,338 X1 + 0,305 X2 dan koefisien korelasi ganda robs = 0,865 > rtabel = 0,621 dengan signifikansi Fobs = 7,41 > Ftabel = 5,79. Artinya,

terdapat hubungan positif dan signifikan antara profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa SMP se-Kecamatan Klirong Kebumen TP 2014/2015.

Kata kunci: profesionalisme guru, penalaran guru, prestasi belajar

PENDAHULUAN

Sebagai salah satu tenaga pendidik, guru diharapkan meningkatkan keprofesionalannya seiring dengan kemajuan zaman. Untuk dapat menjadi guru yang profesional, guru matematika harus memiliki kompetensi yang tinggi. Kompetensi guru merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya (Moh. Uzer Usman, 2011: 14). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

(2)

Ekuivalen: Hubungan Profesionalisme dan Penalaran Guru Matematika dengan Prestasi Siswa SMP se- Kecamatan Klirong Kebumen

96

Guru perlu meningkatkan kompetensi yang dia miliki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Addriana Bulu Baan (2012), pendidikan yang berkualitas ditentukan oleh kualitas tenaga pendidik. Peningkatan profesionalisme guru dapat dikatakan sudah menjadi konsekuensi yang harus diterima dan dilaksanakan oleh setiap guru. Jika guru dapat melaksanakan tugas keguruannya secara profesional, maka diharapkan kualitas mengajar guru akan meningkat sehingga dapat mengarahkan siswanya agar lebih mudah menalar semua materi yang diberikan.

Hasil penelitian Erwin Roosilawati (2012) dalam LPMP Jawa Tengah menunjukkan bahwa guru Sekolah Dasar mempunyai keterampilan yang rendah dalam mengembangkan kemampuan berpikir induktif dan deduktif, padahal kemampuan tersebut merupakan bagian penting dalam mengembangkan kemampuan bernalar. Hal tersebut tentu berdampak kurang baik bagi kualitas pembelajaran, khususnya pelajaran matematika. Seorang guru harus memiliki kemampuan penalaran yang tinggi agar dapat mengarahkan siswanya menalar semua materi yang diberikan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalisme guru matematika dengan prestasi belajar siswa; 2) apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa; 3) apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa.

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan (Moh. Uzer Usman, 2011: 5). Menurut Muhibbin Syah (2010: 229) profesionalisme merupakan kualitas dan tindak tanduk khusus yang merupakan ciri orang profesional. Guru matematika yang profesional bukan hanya menguasai materi ajar secara luas dan mendalam, melainkan lebih kepada bagaimana guru tersebut menyampaikan materi dan mengelola pembelajaran dengan efektif.

(3)

Guru matematika juga harus memiliki kemampuan penalaran matematis yang tinggi. Hal ini dimaksudkan agar guru tidak keliru dalam mengarahkan dan membimbing para siswa dalam menalar semua materi yang diajarkan. Menurut Marsigit dalam Retno Siswanto (2014) “Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan untuk memperoleh kebenaran”. Guru matematika yang profesional dan memiliki kemampuan penalaran matematis yang tinggi diharapkan mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif demi peningkatan kualitas belajar siswa di sekolah. Jika hal ini dapat terwujud, diharapkan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dan mutu pendidikan bisa menjadi lebih baik.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional, karena bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas dengan satu variabel terikat. Penelitian dilakukan mulai bulan November – Juli 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru matematika SMP dan MTs se- Kecamatan Klirong Kebumen TP 2014/2015. Teknik sampling yang digunakan yaitu Stratified Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes dengan instrumen penelitian berupa angket profesionalisme guru sebanyak 62 item dan tes kemampuan penalaran matematis yang berjumlah 40 butir soal pilihan ganda.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dan analisis korelasi. Analisis regresi bertujuan untuk melakukan prediksi dari model regresi yang terbentuk, sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui arah hubungan dan tingkat signifikansi hubungan yang terbentuk. Berdasarkan jenis data yang digunakan, penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien korelasi linear sederhana antara profesionalisme guru matematika dengan prestasi belajar siswa sebesar robs = 0,808 >

(4)

Ekuivalen: Hubungan Profesionalisme dan Penalaran Guru Matematika dengan Prestasi Siswa SMP se- Kecamatan Klirong Kebumen

98

profesionalisme guru matematika dengan prestasi belajar siswa. Semakin tinggi tingkat profesionalisme guru matematika, prestasi belajar siswa juga semakin tinggi, dan sebaliknya. Nilai signifikansi koefisien korelasi linear sederhana yang diperoleh setelah diuji menggunakan uji F yaitu sebesar 11,30. Nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan antara profesionalisme guru matematika dengan prestasi belajar siswa signifikan (berarti), karena Fobs = 11,30 > Ftabel = 5,99. Dengan kata lain terdapat

hubungan positif dan signifikan antara profesionalisme guru matematika dengan prestasi belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan sumbangan yang diberikan sebesar 32, 96%. Presentase tersebut menunjukkan bahwa sebesar 32,96% prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh profesionalisme guru, sedangkan sisanya sebesar 67,04% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Selanjutnya untuk kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa mempunyai nilai koefisien korelasi linear sederhana sebesar 0,828. Nilai tersebut menunjukkan hubungan yang positif (searah) antara kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan penalaran guru matematika, prestasi belajar siswa juga semakin tinggi, dan sebaliknya. Nilai signifikansi koefisien korelasi linear sederhana yang diperoleh sebesar Fobs = 13,11 >

Ftabel = 5,99. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kemampuan penalaran guru

matematika dengan prestasi belajar siswa signifikan (berarti). Dengan kata lain terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa. Pernyataan tersebut diperjelas dengan sumbangan yang diberikan sebesar 32, 96%. Artinya sebesar 32,96% prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan penalaran guru, sedangkan sisanya sebesar 67,04% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Persamaan regresi linear ganda yang terbentuk antara profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswayaitu Ŷ = 30,2 + 0,338 X1 + 0,305 X2, di mana X1 merupakan profesionalisme guru sedangkan X2

merupakan kemampuan penalaran guru. Nilai koefisien korelasi linear ganda antara profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa sebesar robs = 0,865 > rtabel = 0,621. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang

(5)

positif (searah) antara profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa. Semakin tinggi tingkat profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika, prestasi belajar siswa juga semakin tinggi, dan sebaliknya. Nilai signifikansi koefisien korelasi linear ganda yang diperoleh menggunakan uji F sebesar Fobs = 7,41 > Ftabel = 5,79. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara

profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa signifikan (berarti). Dengan kata lain terdapat hubungan positif dan signifikan antara profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa akan meningkat jika profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika mengalami peningkatan satu nilai secara bersama-sama.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara profesionalisme guru matematika dengan prestasi belajar siswa SMP se- Kecamatan Klirong Kebumen TP 2014/2015, ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar robs = 0,808 > rtabel = 0,632 dan signifikansi Fobs = 11,30 > Ftabel

= 5,99; 2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa SMP se- Kecamatan Klirong Kebumen TP 2014/2015, ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar robs = 0,828 > rtabel =

0,632 dan signifikansi Fobs = 13,11 > Ftabel = 5,99; 3) terdapat hubungan positif dan

signifikan antara profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika dengan prestasi belajar siswa SMP se- Kecamatan Klirong Kebumen TP 2014/2015, ditunjukkan dengan persamaan regresi linear ganda Ŷ = 30,2 + 0,338 X1 + 0,305 X2 dengan nilai koefisien korelasi sebesar robs = 0,748 >rtabel = 0,632dan signifikansi Fobs = 7,41 > Ftabel =

5,79.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jika profesionalisme dan kemampuan penalaran guru matematika mengalami peningkatan secara bersama-sama maka prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Oleh karena itu guru matematika hendaknya terus meningkatkan profesionalisme diri dan kemampuan

(6)

Ekuivalen: Hubungan Profesionalisme dan Penalaran Guru Matematika dengan Prestasi Siswa SMP se- Kecamatan Klirong Kebumen

100

penalaran matematis untuk dapat mewujudkan pembelajaran matematika yang berkualitas. Melalui pembelajaran matematika yang berkualitas diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Baan, Addriana Bulu. 2012. The Development of Physical Education Teacher

Professional Standards Competency. Journal of Physical Education and Sports. Diunduh dari http://journal. unnes.ac. id/sju/index.php/jpes pada tanggal 8 Januari 2015.

Bangsaku, Bintang. 2010. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Diunduh dari http://www.bintangbangsaku. com/artikel/standar-kualifi

kasi-akademik-dan-kompetensi-guru pada tanggal 7 Januari 2015.

MINITAB 14 (free software). Diunduh dari http://downloads. ziddu.com/downloadfile/ 20843331/Minitab14.rar.html.

Roosilawati, Erwin. 2012. Karakteristik Kemampuan Bernalar dan Memecahkan

Masalah Peserta Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Kelas Sekolah Dasar.LPMP Jawa Tengah. Diunduh dari www.lpmpjateng.go.id. Pada tanggal 6 Januari 2015.

Siswanto, Retno. Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematis Melalui

Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD Berbantu Software Geogebra (Studi Eksperimen di SMAN 1 Cikulur Kabupaten Lebak Propinsi Banten). Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014, artikel 7.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Jika t erdapat bukt i penurunan nilai, kerugian kumulat if - yang diukur sebagai selisih ant ara biaya perolehan dengan nilai waj ar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

NILAI PESERTA DARI SEKOLAH NEGERI YG MASUK SEMI FINAL DARI 66 S.D 102 2.. NILAI PESERTA DARI SEKOLAH SWASTA YG MASUK SEMI FINAL DARI 77 S.D

Peserta dari SMK Negeri 2 Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku yang mengikuti kegiatan Uji Kompetensi Keahlian di SUPM Negeri Waiheru Ambon

Tindakan perawat yang perlu dilakukan dalam mengkaji pasien selama nyeri.. akut adalah

Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai memasukkan nilai-nilai etika dalam tata kelola, strategi dan tindakan

Dalam hal ini dokumentasi yang akan digunakan oleh peneliti merupakan dokumentasi dari hasil transkrip wawancara serta informasi personal subjek penelitian yang berasal