• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PERENCANAAN NASIONAL DALAM BIDANG PERUBAHAN IKLIM SERTA LANGKAH MITIGASI DAN ADAPTASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN PERENCANAAN NASIONAL DALAM BIDANG PERUBAHAN IKLIM SERTA LANGKAH MITIGASI DAN ADAPTASI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN PERENCANAAN NASIONAL

DALAM BIDANG PERUBAHAN IKLIM SERTA

LANGKAH MITIGASI DAN ADAPTASI

1

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Disampaikan pada Rakornas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Jakarta, 24 April 2013

(2)

Outline

I. PENDAHULUAN

II. KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM

DALAM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL

III.PERAN BMKG DALAM

PERUBAHAN IKLIM

(3)

I. PENDAHULUAN

(4)

Perubahan Iklim

4

1. Indonesia dan masyarakatnya terkena dampak.

2. Indonesia dan masyarakatnya berperan besar dalam

melakukan:

a. Mitigasi – pencegahan; dan sekaligus

b. Adaptasi – penyesuaian atas perubahan iklim.

3. Indonesia:

a. Menyadari dan bertanggungjawab untuk membantu

masyarakatnya merespon terhadap perubahan iklim

serta

b. Berkomitmen terhadap partisipasi masyarakat global

untuk respon terhadap perubahan iklim.

(5)

II. KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM

DALAM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL

(6)

6

2.1. Perubahan Iklim dalam

Rencana Pembangunan Nasional

1. Di dalam UU No. 17/2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025,

Indonesia memiliki visi “Mewujudkan

Indonesia Asri dan Lestari”.

2. Tantangan besar

dalam mewujudkan hal

itu adalah: adanya perubahan iklim dan

pemanasan global.

(7)

UU 17/2007-RPJPN 2005-2025

VISI- 8 MISI PEMBANGUNAN NASIONAL

8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan

dunia internasional

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing

3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum

4. Mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu

5. Mewujudkan permerataan pembangunan dan berkeadilan

6.

Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang

mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,

berbudaya, beradab berdasar falsafah Pancasila

7

VISI:

INDONESIA

MANDIRI,

MAJU, ADIL

DAN

MAKMUR

(8)

8

20 TAHUN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

DITEMPUH DALAM 4 TAHAP RPJMN (5 TAHUNAN)

(9)

RKP 2010

RKP 2011

PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DIDUKUNG PEMANTAPAN TATA KELOLA DAN

SINERGI PUSAT DAERAH

RKP 2012

RKP 2013

RKP 2014

RPJMN 2010-2014

1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2 Pendidikan

3 Kesehatan

4 Penanggulangan Kemiskinan 5

6 Infrastruktur

7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8 Energi

9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, &

Pasca-konflik

11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi

Teknologi 12 13 14 Ketahanan Pangan PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT “PERLUASAN DAN PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG INKLUSIF DAN BERKEADILAN BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT “ MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN NASIONAL UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN

Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Bidang Perekonomian

Bidang Kesejahteraan Rakyat

1. Pengarus-utamaan (mainstreaming) Pembangunan Berkelanjutan

2. Program Lintas Bidang:

Perubahan Iklim

9 1. PERPRES 61/2011 RAN GRK 2. PERPRES 71/2011 INVENTORISASI RAD GRK

RAD GRK: 32

PROVINSI-29

PERGUB

Pemantauan, Evaluasi, Pelaporan Pelatihan/peningkatan kapasitas

(10)

10

Perpres No.61/2011

RAN-GRK

Komitmen Presiden

pada G-20 Pittsburgh dan COP15

Menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020

26%

26+15=41%

Upaya sendiri

Upaya Sendiri dan

Dukungan internasional

Note: Rapat Menko Perekonomian 29 Des 2009 Bappenas ditugaskan sbg koordinator penyusunan RAN -GRK

KEHUTANAN DAN

LAHAN GAMBUT

PERTANIAN

ENERGI DAN

TRANSPORTASI

INDUSTRI

PENGELOLAAN

LIMBAH

RAN GRK:

1. Komitmen Indonesia untuk menurunkan pemanasan global

2. Instrumen untuk ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan

Perpres No.71/2011

Inventori GRK dan MRV

(11)

11

RAN GRK-apa isinya?

1.

Menentukan tingkat emisi GRK Nasional tahun 2020 di masing-masing

bidang

2.

Menentukan program sektoral dan anggaran untuk mencapai sasaran

skenario (BAU atau dengan kerjasama)

Sektor

Target Penurunan (Gton CO2e)

26%

41%

Kehutanan dan Lahan

Gambut

0,672

1,039

Pertanian

0,008

0,011

Energi dan Transportasi

0,036

0,056

Industri

0,001

0,005

Limbah

0,048

0,078

(12)

12

RAN

RAD-GRK (PROVINSI)

RAD GRK

Provinsi 1

RAD GRK

Provinsi 2

RAD GRK

Provinsi 3

RAN GRK

Target: 26-41%

Hutan dan

Lahan Gambut

Pertanian

Energi dan

Transportasi

Industri

Limbah

(13)

13

29 provinsi

(selesai RAD-GRK dan

ditetapkan dengan

Peraturan Gubernur)

Jambi, D.I.Y, Jateng, DKI Jakarta, Sulteng, Sumut,

Kalbar, Kaltim, Sumsel, Sumbar, KepRi, Jatim,

Gorontalo, Jabar, Sultra, Maluku, Sulbar, Bangka

Belitung, Bali, Aceh, Sulsel, Bengkulu, NTT, Malut,

Sulut, NTB, Kalteng, Lampung, Banten

3 provinsi

(selesai RAD-GRK, dalam

proses penetapan

PerGub)

Kalimantan Selatan, Riau, dan Papua

1 provinsi

(Proses Finalisasi

RAD-GRK)

Papua Barat

Diluncurkan pada tanggal 19 Desember 2012 di Jakarta

(14)

KERENTANAN TERHADAP PERUBAHAN

IKLIM

PEMANASAN

GLOBAL

PENINGKATAN

PERMUKAAN LAUT

DAMPAK PADA

PERIKANAN DAN

KELAUTAN

DAMPAK PADA

PERTANIAN

PERUBAHAN

CUACA, IKLIM,

POLA DAN

INTENSITAS

CURAH HUJAN

DAMPAK

KEHIDUPAN:

Kesehatan dan

ketersediaan air

DAMPAK PADA

INSIDEN BENCANA

14

(15)

15

RAN API  Pembangunan nasional yang adaptif/dapat

menyesuaikan diri terhadap Perubahan Iklim

Sistem

Pembangunan

Adaptif

Ketahanan

Ekonomi

Ketahanan

Sistem

Kehidupan

Ketahanan

Ekosistem

Ketahanan

Wilayah

Khusus

Sistem

Pendukung

Ketahanan Pangan

Pesisir dan Pulau

Kecil

Perkotaan

Kesehatan

Permukiman

Infrastruktur

Kemandirian Energi

Ekosistem dan

Keanekaragaman

hayati

(16)

16

III. PERAN BMKG DALAM

PERUBAHAN IKLIM:

3.1 Dalam pelaksanaan RAN/RAD

GRK

3.2. Dalam pembangunan secara

lebih luas

(17)

17

3.1. DALAM RAN GRK

Sektor

Rencana Aksi

K/L pelaksana

Kehutanan

dan Lahan

Gambut

Pengendalian kebakaran hutan

Rehabilitasi hutan dan lahan HTI,

HR

Pemberantasan illegal logging

Pencegahan deforestasi

Pemberdayaan masyarakat

Kementerian

Kehutanan

Kementerian

Lingkungan

Hidup

Pengelolaan sistem jaringan dan tata

air

Kementerian

Pekerjaan

Umum

Kementerian

Pertanian

BMKG: hot spot –

pengendalian

kebakaran hutan

(18)

…….

Lanjutan

Sektor

Rencana Aksi

K/L pelaksana

Pertanian

Introduksi varietas padi rendah emisi,

Efisiensi irigasi

Penggunaan pupuk organik

Kementerian

Pertanian

KLH

Kementerian

Pekerjaan Umum

Energi dan

Transportasi

Penggunaan biofuel, mesin dengan

standar efisiensi BBM lebih tinggi

Memperbaiki TDM, kualitas

transportasi umum dan jalan

Demand side management

Efisiensi energi dan pengembangan

renewable energy

Kementerian

Perhubungan

Kementerian

ESDM

KLH

Kementerian

Pekerjaan Umum

18

BMKG: prediksi

iklim

BMKG: prediksi

cuaca

(19)

……

Lanjutan

Sektor

Rencana Aksi

K/L pelaksana

Industri

Penerapan modifikasi proses dan

teknologi

Konservasi dan audit energi

Penghapusan Bahan Perusak Ozon

(BPO)

Kementerian

Perindustrian

Pengelolaan Limbah

Pembangunan sarana dan prasarana

air limbah dengan sistem

off-site

dan

on-site

Pembangunan Tempat Pemrosesan

Akhir (TPA) dan pengelolaan sampah

terpadu 3R (

Reduce, Reuse, Recycle

)

Kementerian

Pekerjaan Umum

19

BMKG: pengukuran kualitas udara

(20)

……Lanjutan

Sektor

Rencana Aksi

K/L pelaksana

Bidang Kegiatan

Pendukung Lainnya

Pembangunan Stasiun

Global

Atmospheric Watch

(GAW)

Pembangunan Sistem Informasi

Peringatan Dini Kualitas Udara untuk

informasi tingkat bahaya kebakaran

Sistem Peringatan Dini Perubahan

Iklim/

Climate Early Warning System

(CEWS)

Pengembangan

Fire Danger Rating

System (FDRS)

Badan

Meteorologi,

Klimatologi, dan

Geofisika (BMKG)

20

(21)

3.2. Dalam Pembangunan

(22)

REVIEW

PRIORITAS NASIONAL 5

(23)

Hasil Review Prioritas Nasional 9: Lingkungan Hidup

dan Pengelolaan Bencana (Bidang Peringatan Dini)

23 Indikator Satuan Status Awal (2009) Target 2014

Capaian

Perkiraan Capaian 2013 Perkiraan Capaian 2014 (Notifikasi) Keterangan 2010 2011 2012

Kesinambungan sistem

analisa data di bidang

gempa bumi dan

tsunami

Persentase

(%)

75

90

90

100

100

100

Capaian

selama 3 tahun

telah melebihi

target 2014

Persentase tingkat

kemampuan pelayanan

data dan informasi

meteorologi publik dan

cuaca ekstrim

Persentase

(%)

45

80

50

66,67 78,78

80

Capaian

selama 3 tahun

sesuai target

% pengguna informasi

perubahan iklim dan

kualitas udara (%)

Persentase

(%)

75

90

39

68

80

85

Capaian

selama 3 tahun

telah melebihi

target 2014

: Sudah tercapai/ on track/ on-trend : Perlu kerja keras

(24)

Isu Strategis

Pemantapan

Perekonomian Nasional

• Konektivitas mendorong

pertumbuhan;

• Perkuatan kelembagaan

hubungan industrial;

• Peningkatan

kemampuan Iptek

Pencapaian surplus

beras 10 juta ton dan

peningkatan produksi

jagung, kedelai dan

gula;

• Diversifikasi

pemanfaatan energi;

• Percepatan

pembangunan Provinsi

Papua dan Papua Barat.

Peningkatan

Kesejahteraan Rakyat

• Pelaksanaan SJSN

Bidang Kesehatan;

• Penurunan angka

kematian ibu dan bayi;

• Peningkatan akses air

minum dan sanitasi

layak;

• Perluasan Program

Keluarga Harapan;

• Pengembangan

penghidupan penduduk

miskin dan rentan

(MP3KI);

Mitigasi Bencana

Pemeliharaan Stabilitas

Sosial dan Politik

• Percepatan

pembangunan

Minimum

Essential Force

;

• Pemantapan keamanan

dalam negeri dan

pemberantasan

terorisme;

• Pelaksanaan Pemilu

2014.

15 isu strategis (dari 43 isu strategis) yang difokuskan pendanaannya :

24

Inpres 5/2011

Inpres 4/2012

(25)

Lanjutan...

PRIORITAS

ISU STRATEGIS

PRIORITAS 1 : REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA

1. Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik

3. Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

PRIORITAS 2 : PENDIDIKAN

1. Peningkatan akses pendidikan dasar dari keluarga miskin 2. Penuntasan rehabilitasi ruang kelas (RK) rusak

3. Pelaksanaan kurikulum baru pendidikan 2013/2014 4. Pelaksanaan pendidikan menengah universal

PRIORITAS 3 : KESEHATAN 1. Penurunan dan pencegahan penyakit (HIV AIDS dan Malaria) 2. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB yang merata PRIORITAS 5 : KETAHANAN

PANGAN

1. Kesejahteraan petani/nelayan

2. Peningkatan produksi perikanan PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR

1. Penyediaan infrastruktur dasar untuk menunjang peningkatan kesejahteraan 2. Penyediaan infrastruktur yang mengurangi kesenjangan antarwilayah

3. Penyediaan infrastrukaur untuk mendukung ketahanan pangan dan energi PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI

DAN IKLIM USAHA

1. Sistem logistik nasional

2. Pengembangan Fasilitas Pendukung KEK yang telah ditetapkan dan Penetapan KEK Baru

28 isu strategis (dari 43 isu strategis) :

(26)

PRIORITAS

ISU STRATEGIS

PRIORITAS 8 : ENERGI

1. Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi

2.

Peningkatan Rasio Elektrifikasi dan Peningkatan Kapasitas Pembangkit

Tenaga Listrik Panas Bumi

PRIORITAS 9 :

LINGKUNGAN HIDUP

DAN PENGELOLAAN

BENCANA

1. Pengendalian perubahan iklim

2. Peningkatan kualitas lingkungan

PRIORITAS 10 : DAERAH

TERTINGGAL, TERDEPAN,

TERLUAR DAN PASCA

KONFLIK

1. Pembangunan Daerah Tertinggal

2.

Penguatan Diplomasi dan Pembangunan Infrastruktur, hankam, serta fasilitas

Custom, Immigration, Quarantine, Security

(

CIQS

) kawasan perbatasan

PRIORITAS LAINNYA BIDANG

POLITIK, HUKUM DAN

KEAMANAN

1. Pembinaan pemasyarakatan

PRIORITAS LAINNYA BIDANG

PEREKONOMIAN

1. Akselerasi Industrialisasi Dengan Sasaran Pertumbuhan Industri Non-Migas

2.

Peningkatan Pemahaman dan Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015

PRIORITAS LAINNYA BIDANG

KESEJAHTERAAN RAKYAT

1. Peningkatan Kerukunan Beragama

2.

Peningkatan Budaya dan Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan

Internasional

26

(27)

27

ISU STRATEGIS: PENGUATAN SISTEM

TEWS, CEWS, DAN MEWS

NO KEGIATAN/KELUARAN 2013 2014 KETERANGAN

KELUARAN KELUARAN

PENGUATAN SISTEM INFORMASI GEMPA BUMI DAN TSUNAMI MELALUI TSUNAMI EARLY WARNING SYSTEM (TEWS) 1 Percepatan waktu untuk

penentuan parameter gempa bumi

4 Menit 4 Menit • pemasangan radar di daerah rawan tsunami, penambahan tide guage dan pemasangan CCTV

• Instalasi jaringan seismic broadband di 10 lokasi

• Instalasi jaringan Accelerograph di 5 lokasi

• Pembangunan Seismic Borehole di 2 lokasi

• Pengembangan Tsunami Modelling Online di 1 lokasi

• Penguatan jaringan sirine untuk perintah evakuasi 2 Percepatan waktu yang

diperlukan untuk menyiapkan peringatan dini tsunami

5 Menit 5 Menit

PENGUATAN SISTEM INFORMASI KLIMATOLOGI MELALUI CLIMATE EARLY WARNING SYSTEM (CEWS) 1 Jumlah Provinsi yang

mendapatkan

rehabilitasi/Penggantian Peralatan Pengamatan Iklim

33 Provinsi 33 Provinsi Dukungan terhadap Inpres 5 Tahun 2011:

• Pembangunan Stasiun Kerjasama Agroklimat Plus di 45 lokasi;

• Pembangunan Stasiun Klimatologi Yogyakarta; Pembangunan GAW Sorong di 2 lokasi;

• Instalasi Automatic Agroclimate Weather Station (AAWS) di 81 lokasi;

• Instalasi Automatic Rain Gauge (ARG) di 30 lokasi; Sekolah Lapang Iklim (SLI) di 22 lokasi;

• Penakar Hujan OBS di 500 lokasi 2 Penyediaan ragam peta

tematik iklim

6 peta 5 peta

3 Prosentase kemajuan pembangunan sistem informasi peringatan dini iklim ekstrim

(28)

28

Lanjutan...

NO

KEGIATAN/KELUARAN

2013

2014

KETERANGAN

KELUARAN KELUARAN

PENGUATAN SISTEM INFORMASI KLIMATOLOGI MELALUI METEOROLOGICAL EARLY WARNING SYSTEM

(MEWS)

1

Penyampaian

informasi prakiraan

cuaca skala kabupaten

setiap hari melalui

media elektronik dan

cetak

30 Provinsi 33 Provinsi

Penguatan dukungan terhadap Inpres No. 4

Tahun 2012, diperlukan:

Pembangunan dan pengoperasian sistem

diseminasi informasi outdoor di lokasi rawan

bencana

Penguatan display informasi cuaca dan

pelabuhan

Pembangunan radar cuaca dan tower di 3

lokasi

Pembangunan AWOS (

Automatic Weather

Observation System

) di 6 lokasi dan AWOS

untuk

small airport

di 2 lokasi

2

Penyampaian

pelayanan peringatan

dini cuaca ekstrim

skala kabupaten

(29)

TERIMA KASIH

sdalh@bappenas.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Kategori lapangan usaha yang memiliki peran (pangsa) besar dalam menggerakkan roda perekonomian Kalimantan Selatan mengalami kontraksi yaitu kategori pertanian

We need a person who can write articles in Hindi and Sanskrit in software like Adobe Indesign (Font chanakya) or Microsoft Office (Font Kruti Dev 020, Chanakya).. We need a

11 Lanjutan Tabel 1.1 No Judul Penulis Tahun Metodologi Kesimpulan 10 Main Findings from the Impact Evaluation of Indonesia’s Pilot Household Conditional Cash

Program pendidikan Doktor tidak mudah dilakukan karena menyangkut berbagai hal: topik, waktu, kemampuan intelektual, semangat, dan dana pendukung. Berbagai hal

Jika VLAN Packet Data ini kita Pakai Buat Node B, Maka setelah Kita Create & Gunakan VLAN Ethernet Kita, Kita Harus Perhatikan Performance dan Juga Jumlah User yang di Handle

Supranto dan Nandun (2011) dan Swastha (2008) menjelaskan bahwa konsep penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) Kualitas Barang, dimana turunnya

Penelitian lebih lanjut, hendaknya menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti disiplin kerja, kepuasan kerja dan pelatihan karena

Node dapat berupa komputer, printer atau beberapa device lainnya yang terhubung dengan jaringan yang mampu mengirim dan menerima data yang dihasilkan oleh node