• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN BAHASA ARAB MATERI ‘UNWÃN MELALUI MODELPEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS IV MI Al ISLAM BANDING BRINGIN SEMARANGTAHUN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN BAHASA ARAB MATERI ‘UNWÃN MELALUI MODELPEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS IV MI Al ISLAM BANDING BRINGIN SEMARANGTAHUN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

PELAJARAN BAHASA ARAB MATERI ‘UNWÃN

MELALUI MODELPEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PADA SISWA KELAS IV MI Al ISLAM

BANDING BRINGIN SEMARANGTAHUN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

UMI SOIMATUN

NIM 11413009

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

SALATIGA

(2)
(3)

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 4 eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamualaikum wr. Wb

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

Nama : Umi Soimatun

NIM : 11413009

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul :PENINGKATAN PRESTASI BELAJARPELAJARAN

BAHASA ARAB MATERI „UNWÃN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS IV MI Al ISLAM BANDING BRINGIN SEMARANG TAHUN 2016/2017

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Wassalamualaikum wr. Wb

Salatiga, 28 Agustuss 2017 Pembimbing

(4)

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN BAHASA ARAB

MATERI‘UNWÃNMELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

SCRIPT PADA SISWA KELAS IV MI Al ISLAM BANDING BRINGIN

SEMARANG TAHUN 2016/2017

disusun oleh UMI SOIMATUN

11413009

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam,Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 15 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan .

Susunan Panitia Penguji

Ketua penguji : Mufiq, S,Ag, M.Phil

Sekretaris penguji : Dra. Ulfah Susilowati, M.SI

Penguji I : Sumarno Widjadipa, M.Pd

Penguji II : Dra. Urifatun Anis, M.PdI

Salatiga, 15 September 2017

DekanFTIK IAIN Salatiga

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Umi Soimatun

NIM : 11413009

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Salatiga, 28 Agustus 2017

Yang menyatakan,

(6)

MOTTO

نَجْلَا َلْهَا َمَلََكَو ِّيِبَرَع َنَاْرُقْلاَو ِّيِبَرَع ْيِّنلأِ ث َلََثِل ِبَرَعْلا اوُّبَحَا

ِّيِبَرَع ِة نجْلا ىِف ِة

(7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Semua anggota keluargaku, suamiku dan anakku, orang tuaku, yang

semuanya telah memotivasiku dan memberikan dukungan serta bantuan.

2. Keluarga besarku yang dengan ikhlas mendo‟akanku dan mendukungku.

3. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M. SI yang dengan sabar membimbingku dalam

penulisan skripsi.

4. Semua Dosen dan Guru-guruku yang dengan ikhlas dan sabar mendidikku.

5. Semua Bapak dan Ibu guru MI Al Islam Banding yang memberikan

dukungan serta bantuan dan juga murid-muridku yang semuanya

mendo‟akanku.

6. Semua sahabatku di IAIN Salatiga, sahabatku dan sahabatku yang lainnya

trimakasih atas semuanya.

7. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, trimakasih

(8)

ABSTRAK

SOIMATUN, UMI. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Materi „Unwãn Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan IAIN Salatiga Dosen Pembimbing (1) Dra. Ulfah Susilawati, M.SI .

Kata Kunci :Metode Cooperative Script, Hasil Belajar, dan Bahasa Arab

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penggunaan metode CooperativeScript dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun 2017 yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki, 14 siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan penerapan metode Cooperative Script pada saat pembelajaran Bahasa Arab. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 1 pra-siklus, dan 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus t-tes.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWt yang telah

memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan prestasi belajar

pelajaran Bahasa Arab materi „unwãnmelalui model pembelajaran

Cooperative Script pada siswa kelas IV MI Al Islam Banding Bringin

Semarang tahun 2016/2017”.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta

para pengikutnya yang setia. Beliau adalah utusan Allah untuk

membebaskan manusia dari kejahiliahan dengan membawa agama islam.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd) di Sekolah

InstitutAgama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul

.“Peningkatan prestasi belajar pelajaran Bahasa Arab materi

„unwãnmelalui model pembelajaran Cooperative Script pada siswa kelas

IV MI Al Islam Banding Bringin Semarang tahun 2016/2017”.

Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

(10)

2. Bapak Suwardi, M. PdselakuDekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan PAI IAIN salatiga.

4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M. SI selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai

ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

6. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuan.

7. Semua anggota keluargaku suamiku, ibu serta ayahku, dan anggota

keluarga yang lain yang telah menemani, membantu, dan memberikan

motivasi kepada penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini,

sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Semoga amal kebaikan

mereka diterima oleh Allah SWt.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini

dapat berguna bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 28 Agustus 2017 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN LOGO... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO... vi

PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I : PENDAHULUAN A.Latar belakang masalah………...1

B.Rumusan Masalah………...3

C.Tujuan Penelitian………...3

D.Hipotesis Penelitian…………...4

E.Manfaat Penelitian ………...4

F. Definisi Oprasional………...5

1. Pengertian Prestasi………...5

(12)

3. Aktifitas Belajar...6

4. Pengertian Bahasa Arab...7

5. Model Pembelajaran Cooperative Script...7

G. Metode

A. Hakekat Belajar Mengajar……….....16

1. Pengertian Belajar………...16

2. Tujuan Belajar………...17

3. Ciri-ciri Belajar...18

4. Pengertian Mengajar...19

B. Prestasi Belajar………...…………......21

1. Pengertian Prestasi………...……...21

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar...22

3. Evaluasi Prestasi Belajar...24

(13)

D. Pembelajaran Bahasa Arab...29

1. Komponen Utama Pembelajaran Bahasa Arab………..…30

2. Fungsi dan Tujuan...30

3. Media Pembelajaran Bahasa Arab...31

E. Model Pembelajaran Cooperative Script...33

1. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Script...;;..33

2. Tujuan Model Pembelajaran Cooperative Script...34

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Script…..34

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN………...…...36

A. Deskripsi Awal…………...………...36

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………...36

a. Sejarah singkat MI Al Islam Banding...36

b. Letak Geografis MI Al Islam Banding Bringin Semarang………...37

c. Identitas MI Al Islam Banding Bringin Semarang………...37

d. Visi dan Misi MI Al Islam Banding Bringin Semarang……….…...38

B. Deskripsi Pelaksanaan Sikus I…...…....….46

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II………...50

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..…………..56

(14)

1. Pra Siklus………...56

2. Siklus I………......59

3. Siklus II………...62

4. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antar Siklus...64

B. Metode Cooperative Script dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Bahasa Arab………...65

1. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I...……65

2. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II………....68

BAB V : PENUTUP………...……72

A. Kesimpulan………..72

B. Saran………....73

DAFTAR PUSTAKA……….…...75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah guru MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten

Semarang

Tabel 3.2 Jumlah peserta didik MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang

Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan

Bringin Kabupaten Semarang

Tabel 3.4 Perolehan Nilai Pre-Tes

Tabel 3.5 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I

Tabel 3.6 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II

Tabel 4.1 Perolehan Nilai Pre-Tes

Tabel 4.2 Daftar nilai hasil belajar Siklus I

Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II

Tabel 4.4 Peningkatan Prestasi Belajar dari Siklus ke Siklus

Tabel 4.5 Perolehan Observasi Aktivitas Belajar Siswa Metode Coorporative

Script siklus I

Tabel 4.6 Rekapitulasi Perolehan Observasi Aktivitas Belajar Siswa Metode

Coorperative Script Siklus I

Tabel 4.7 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Tabel 4.8 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Hasil Pengamatan Belajar Siswa Siklus II

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam dunia pendidikan, guru, peserta didik dan kurikulum

merupakan komponen utama dalam pendidikan. Guru memiliki peran

yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.minat,

bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik

tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.(Syukur, 2014:

88). Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperluka suasana proses

belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui

tahapan-tahapan belajar secara efektif sehingga menjadi pribadi yang

percaya diri, inovatif dan kreatif.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional adalah

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju

tercapainya tujuan tersebut perlu disampaikan upaya perbaikan sistem

pembelajaran inovatif yang merangsang siswa untuk mencintai yang

akhirnya mau mempelajari secara seksama terhadap suatu mata

pelajaran.Dalam hal ini pendidik mempunyai peran yang sangat dominan

(17)

di sampaikan, karena model pembelajaran yang tepat akan sangat

menentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Suprijono (2009: 46) model pembelajaran ialah pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

maupun tutorial.Penggunaan model pembelajaran dapat memperlancar

proses pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan yang efektif dan

efisien. Para ahli juga mengatakan bahwa masalah mengajar adalah

masalah setiap orang dalam mengajar oleh karena itu sangatlah dibutuhkan

berbagai metode untuk proses pembelajaran(Subrata, 2008:228).

Diperoleh informasi bahwa prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran Bahasa Arab kelas IV MI Al Islam Banding, dinilai rendah

dan masih jauh dari yang diharapkan. Terbukti bahwa dari 27 siswa ,siswa

yang tuntas dengan KKM 63 sebanyak 37% dengan nilai rata-rata 28,51.

Faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil yang dicapai siswa,

adalah proses pada pembelajara Bahasa Arab yang monoton sehingga

kurang menarik bagi siswa, serta kurangnya aktivitas kreatif/paikem yang

terjadi pada siswa, penggunaan media pembelajaran yang monoton

tersebut menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Adakalanya

penerapan metode yang monoton menjadikan siswa kurang dilibatkan

dalam pembelajaran, dan pembelajaran cenderung berpusat pada guru.

Salah satu caranya untuk mengatasi hal diatas yang dapat

dilakukan oleh pengajar adalah dengan menerapkan model pembelajaran

(18)

secara lisan. Tujuan adalah untuk meyakinkan masing-masing pasangan

dapat melakukan ketrampilan dengan benar. Dengan menggunakan model

pembelajaran ini diharapkan peserta didik mampu memahami dan

mempraktekkan materi pelajaran Bahasa Arab tersebut.

Untuk itu, maka guru dituntut agar mampu mengelola kelas dengan

baik dan memperhatikan metode yang tepat yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti

mengambil judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

PELAJARAN BAHASA ARAB MATERI „UNWÃN MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA

KELAS IV MI Al ISLAM BANDING BRINGIN SEMARANG TAHUN

2016/2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka perumusan

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi

belajar Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Al Islam Banding tahun

pelajaran 2016/2017?

2. Apakah metode Cooperative Script dapat meningkatkan aktivitas

belajar Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Al Islam Banding tahun

(19)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Cooperative Script

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV mata pelajaran

Bahasa Arab di MI Al Islam Banding.

2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Cooperative Script

dapat meningkatkan aktivitas belajar pada siswa kelas IV MI Al

Islam Banding.

D. Hipotesis

Menurut Arikunto hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap suatu permasalahan, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.(Arikunto, 1999:87).

Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan

model pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi dan

aktivitas belajar bahasa arab pada siswa kelas IV semester II MI Al Islam

Banding Tahun pelajaran 2016/2017.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah pengetahuan tentang proses pembelajaran yang

menarik bagi siswa.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam

(20)

menarik khususnya yang berhubungan dengan masalah

peningkatan prestasi belajar Bahasa Arab materi „unwãn.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi madrasah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk

memotivasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di

kelas, khususnya mata pelajaran Bahasa Arab. Ikut berpartisipasi

dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan

mutu.

b. Manfaat bagi guru

Metode pembelajaran yang diterapkan diharapkan dapat

memberikan teori dan pengalaman tentang pembelajaran praktis,

aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selain itu hasil

penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru

dalam menggunakan metode yang bervariasi.

c. Manfaat bagi siswa

1) Dapat meningkatkan minat belajar.

2) Meningkatkan aktivitas belajar siswa.

3) Meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa.

F. Definisi operasional

1. Pengertian prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam

(21)

(1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu

kognitif, afektif dan psikomotorik.Prestasi merupakan kecakapan atau

hasil kongrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu.

Berdasarkan pendapat tersebut , prestasi dalam penelitian ini adalah

hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.

2. Pengertian belajar

Slameto merumuskan pengertian tentang belajar dalam

(Djamarah,2011:13), Menurutnya Belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu

itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

3. Pegertian prestasi belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa

kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai aktivitas

dalam belajar ( Djamarah,1994:23).

4. Aktivitas belajar

Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam

proses pembelajaran. Aktivitas harus dilakukan oleh siswa sebagai

usaha untuk meningkatkan hasil belajar. Menurut Sardiman

(2001:4) belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah

laku, jadi melakukan kegiatan.

Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Aktivitas belajar

(22)

pendapat Sardiman ini, dapat diartikan bahwa dalam kegiatan kedua

secara bersama-sama dalam aktivitas belajar tersebut.

Menurut Slameto (2003:10) bagi sebagian orang aktivitas

belajar sering dirasakan sebagai sesuatu yang membosankan,

tidak menarik,bahkan pada beberapa siswa dinilai sebagai

mencemaskan. Adanya perasaan cemas, takut, dan khawatir aka

menghambat terjadinya proses berpikir dan daya ingat yang baik.

5. Pengertian Bahasa Arab

Bahasa arab adalah bahasa yang berfungsi sebagai bahasa

agama, ilmu pengetahuan dan komunikasi, oleh karena itu pengajaran

bahasa arab selalu berkait dan saling menunjang dengan pelajaran

agama islam lainnya(Depag RI, 2004:2 ).

Dalam kamus Arab Indonesia „Unwãn adalah alamat. Alamat

sangat penting bagi kita. Sebuah rumah, sekolah, atau kantor dapat kita

cari dengan mudah jika memiliki alamat yang jelas.

6. Model Pembelajaran Cooperative Script

Menurut Suprijono (2009:126) skrip kooperatif merupakan

(23)

secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang

dipelajari, jadi model pembelajaran Cooperative Script adalah model

pembelajaran yang menitik beratkan pada proses pemahaman materi

dengan mengandalkan kerja pasangan untuk saling melengkapi satu

sama lain.

G. Metode penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama

(Suharsimi, 2007:3).

Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti di kelas IV

MI AL Islam Banding. Model penelitian tindakan kelas yang

digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh

Kemmis&Taggart (Madya, 1994:25) yang terdiri dari dua siklus.

Penelitian dilakukan dalam bentuk siklus terdiri dari

perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi (Suharsimi,

2007:107).

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Al Islam

(24)

3. Langkah-langkah penelitian

Menurut Kemmis dan Taggart, tata urutan PTK merupakan proses

pengkajian berdaur yang terdiri atas 4 tahap yaitu rencana (Plan),

tindakan (Action), pengamatan (Observation), dan refleksi

(Reflektion). Hufad (2009:24).

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahab ini dilakukan persiapan materi pembelajaran

Bahasa Arab dengan materi `unwãn meliputi:

1) Peneliti menerapkan alternatif untuk meningkatkan perhatian

siswa terhadap pelajaran Bahasa Arab

2) Menyiapkan materi

3) Membuat lembar observasi

4) Mendesain tempat duduk

b. Pelaksanaan (Action)

Tindakan ini merupakan rencana pelaksaan pembelajaran

yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini dilakukan tahap proses

belajar, appersepsi, pembelajaran dan evaluasi. Pada tahap

appersepsi, guru mengkondisikan siswa, siswa digiring untuk

mengingat pembelajaran yang telah lampau, guru memberikan

penjelasan tentang tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan

(25)

Dalam pelaksaan pembelajaran, guru akan menggunakan

model pembelajaran Cooperative Script, dan divariasi dengan

metode ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa akan lebih

mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.

c. Observasi (Observation)

Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung, dengan sasaran yang diamati

yaitu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

d. Refleksi (Reflektion)

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan,

kemudian dilakukan analisis dan pemaknaan untuk mengetahui

apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang

diharapkan. Berdasarkan hasil observasi tersebut guru dapat

merefleksikan diri tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

Yang selanjutnya dijadikan masukan untuk merencanakan

penelitian tindakan berikutnya.

Adapun model PTK yang dimaksud menggambarkan

adanya empat langkah tahapan dalam siklus yang disajikan dalam

(26)

Gambar 1.Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau yang digunakan dalam

penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Lembar observasi

Lembar observasi adalah untuk menjamin keterlaksanaan

metode Cooperative Script dalam pembelajaran. Dalam hal ini

adalah observasi keaktifan siswa. Digunakan untuk mengamati

(27)

b. Pedoman dokumentasi

Dokumentasi siswa ini merupakan catatan siswa pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Dengan memperhatikan sisi

kemampuan siswa yang dikategorikan dalam tiga kategori: siswa

kemampuan tinggi, siswa kemampuan sedang dan siswa

kemampuan rendah.

5. Pengumpulan Data

a. Tes

Bentuk tes yang dipakai adalah isian adalah isian. Siswa

harus mengerjakan soal tersebut benar. Tes digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah mempelajari materi.

b. Dokumentasi

Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa atau

raport, buku administrasi, data kelas, kumpulan nilai atau leger dan

lain-lain. Dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui

beberapa dokumen yang terkait dengan proses pelaksanaan metode

cooperativ script.

c. Observasi

Berupa catatan siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Cara pengumpulan datanya yaitu dengan terjun

langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti. Observasi ini

digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi dan aktivitas

(28)

6. Analisis Data

Untuk memperoleh keefektifan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisa data yang diperoleh. Analisis data

adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa

besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar

siswa (Suyadi, 2011:85).

a. Penilaian rata-rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa,

kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga

diperoleh nilai rata-rata. Penilaian rata-rata dapat menggunakan

rumus sebagai berikut (Aqib, 2010:204):

Dengan

∑ = jumlah nilai keseluruhan siswa

∑ = jumlah siswa

X = nilai rata-rata

Penilaian untuk ketuntasan belajar

Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan

kriteria sebagai batas ketuntasan minimum, kemudian

menganalisis dengan rumus berikut (Aqib, 2010:41):

(29)

b. Indikator keberhasilan

Penerapan model pembelajaran Cooperative Script dapat

dikatakan efektif apabila hasil belajar yang diharapkan dapat

tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Secara individu

Adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Arab materi

„unwãn mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) >70.

2) Secara klasikal

Ketuntasan siswa secara klasikal dalam materi dalam

materi „unwãn mencapai presentasi nilai 85% siswa mencapai

KKM (Depdikbud dalam Daryanto, 2011: 191-192).

c. Sistematika penulisan

Sistematika skripsi penelitian tindakan kelas bersifat

deskriptif sehingga harus di susun bentuk narasi yang bersifat

kreatif dan dalam sistematika penulisannya

H. Sistematika penulisan

Rangkaian penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman

pengesahan,halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar

(30)

2. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu:

BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan,

definisi operasional dan metodologi penelitian, siklus

penelitian, pengumpulan data dan sistematika

penulisan.

BAB II : Menjelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi

tentang kerangka pemikiran yang meliputi hakekat

belajar mengajar, prestasi belajar, penerapan model

pembelajaran Cooperative Script dalam pembelajaran

Bahasa Arab.

BAB III : Pelaksanaan penelitian, yaitu bab yang menguraikan

tentang gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I,

yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi

dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB IV :Hasil penelitian dan pembahasan yaitu bab yang

menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan

penelitian yang telah dilakukan.

BAB V : Penutup, yaitu bab yang menguraikan kesimpulan dan

(31)

3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran,

(32)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah dua hal yang tidak dapat

dipisahkan. Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku. Dan mengajar

adalah usaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar berlangsung

kegiatan belajar yang bermakna dan optimal.

1. Pengertian Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. Perubahan – perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh

aspek tingkah laku (Slameto,1995:2 ).

Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi:

a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.

b. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari

intruksi (Djamarah,2011:22)

Definisi-Definisi lain tentang belajar adalah:

1) Bahwa belajar itu membawa perubahan(dalam arti

(33)

2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya

kecakapan baru.

3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha, dengan sengaja.

(Suryabrata , 1984:253)

Dari definisi tentang belajar diatas dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku, sebagai hasil interaksi antara

individu dengan individu dan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, efektif dan psikomotor.

2. Tujuan Belajar

Sardiman, (2011:26-28) tujuan belajar itu ada tiga jenis,

yaitu:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan

pengetahuan dan kemampuan berpikir tidak dapat dipisahkan.

Kemampuan berpikir tidak dapat dikembangkan tanpa adanya

pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya

pengetahuan.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga

memerlukan suatu keterampilan, Baik keterampilan jasmani atau

keterampilan rohani. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu

(34)

mengungkapkan perasaan melalui bahasa tulis atau lisan, bukan

soal kosa kata atau tata bahasa, semua memerlukan banyak latihan.

c. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi

anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam

pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam

mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa

menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.

Tujuan pembelajaran adalah membantu pada siswa agar

memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu

tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitas.

Tingkah laku tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan, dan

nilai atau norma.

3. Ciri-ciri belajar

Menurut djamarah (2011:15) ada beberapa perubahan tertentu

yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar yaitu:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

(35)

Jadi aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek

lainnya.(slameto,1995:5)

4. Pengertian Mengajar

Pengertian yang luas, mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.

(Sardiman, 1986:48). Pengertian ini mengandung makna bahwa guru

dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar

siswa yang mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di

dalam kelas maupun di luar kelas.

Alvin W. Howard, memberikan definisi mengajar adalah: suatu

aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk

mendapatkan, mengubah atau mengembangkan Skill, Attitude, Ideals

(cita-cita), Appreciations (penghargaan) dan Knowledge. Menurut

Slameto 1991 (dalam Djamarah, 2011:109) ada sepuluh prinsip

mengajar yang harus dikuasai oleh guru, sebagai berikut:

a. Prinsip perhatian, perhatian anak didik sangat diperlukan dalam

menerima bahan pelajaran dari guru.

b. Prinsip aktivitas, aktivitas anak didik yang diharapkan tidak hanya

aspek fisik melainkan juga aspek mental.

c. Prinsip apersepsi adalah salah satu prinsip mengajar yang ikut

(36)

d. Prinsip peragaan, guru perlu menghadirkan benda-benda yang asli

(kalau bisa) atau menunjukkan model, gambar, benda tiruan, atau

menggunakan media lainnya.

e. Prinsip repetisi adalah dengan cara pengulangan (repetisi)terhadap

kunci dengan cara diulang-ulang, sehingga membantu anak didik

menyerap bahan pelajaran dengan mudah.

f. Prinsip korelasi, berusaha menghubungkan antara mata pelajaran

yang satu dengan mata pelajaran yang lain.

g. Prinsip konsentrasi, dalam menyampaikan bahan pelajaran , guru

harus mengkonsentrasikannya pada pokok bahasan tertentu.

h. Prinsip sosialisasi, di sini anak didik tidak hidup sendirian, tetapi

hidup bersama-sama dalam interaksi sosial. Kondisi kelas seperti

ini harus guru pahami, sehingga tidak memaksakankehendak agar

anak didik dipaksa belajar seorang diri terus menerus.

i. Prinsip individualisasi, meski anak didik hidup dalam sistem sosial,

tapi anak didik tetap mempunyai karakteristik tersendiri. Perbedaan

anak didik perlu guru pahami demi kepentingan pengajaran.

j. Prinsip evaluasi, evaluasi merupakan bagian dari kegiatan guru

yang tidak bisa diabaikan.sebab evaluasi dapat memberikan

petunjuk sampai dimana keberhasilan kegiatan belajar mengajar

yang telah dilaksanakan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah

(37)

didik, agar mereka dapat memahami dan menguasai materi yang

diajarkan, sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku pada peserta

didik.

B. Pembelajaran Bahasa Arab.

Mata pelajaran Bahasa Arab berfungsi sebagai bahasa agama dan

ilmu pengetahuan disamping sebagai alat komunikasi. Dengan kata lain,

pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari mata pelajaran agama islam sebagai suatu

keseluruhan.oleh karena itu pengajaran Bahasa Arab selalu berkait dan

saling menunjang dengan pelajaran agama islam lainnya. Diharapkan,

siswa dapat berkomunikasi serta memahami bacaan-bacaan dalam bahasa

arab secara sederhana. Hal ini akan membantu pemahaman siswa terhadap

dua sumber utama islam yang berbahasa arab, yaitu Al-qur‟an dan Hadis.

(Wahyudi, 2009:5).

Pembelajaran bahasa Arab hendaknya mengacu pada upaya

membina dan mengembangkan keempat segi keterampilan berbahasa,

yaitu: keterampilan menyimak (Istimā‟), berbicara (Kalām), membaca

(Qirā‟ah), dan menulis (Kitābah), agar siswa mampu berbahasa Arab

dengan baik.

Dengan demikian pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan

sebagai suatu proses penyajian dan penyampaian ilmu pengetahuan

oleh guru bahasa Arab kepada siswa dengan tujuan agar siswa

(38)

1. Komponen utama pembelajaran Bahasa Arab

Menurut Wahyudi (2009:6) komponen utama pembelajaran

Bahasa Arab meliputi empat aspek keterampilan berbahasa yang sama

untuk semua kemampuian yaitu:

a. Menyimak (Istima‟)

b. Berbicara (Kalam)

c. Membaca (Qiro‟ah)

d. Menulis (Kitabah)

2. Fungsi dan tujuan

Dalam konteks pendidikan, Bahasa Arab berfungsi sebagai alat

untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi, dan dalam

konteks sehari-hari, sebagai alat untuk membina hubungan

interpersonal, bertukar informasi serta menikmati estetika bahasa

dalam budaya Arab.

Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa

tersebut, dalam bentuk lisan dan tulisan.

b. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya

Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi

alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber

(39)

c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar

bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. (dalam

Suryati, 2010:35).

Rusdy Tu‟aimah menetapkan beberapa tujuan

pembelajaran bahasa Arab untuk non-Arab sebagai berikut:

a. Pelajar mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab hampir

atau seperti pemilik bahasa Arab

b. Meningkatkan kompetensi bahasa pelajar yaitu:

keterampilan mendengar , berbicara , membaca, menulis .

c. Pelajar mengetahui karakteristik bahasa Arab dari aspek

fonologi, leksikologi, dan struktur kalimat.

d. Pelajar mengetahui budaya Arab, karakteristik, dan

lingkungan orang Arab.

3. Media pembelajaran Bahasa Arab

Macam-macam media pada pembelajaran Bahasa Arab antara lain:

a. Gambar-gambar

b. Kartu

c. Papan tulis

d. Buku pegangan siswa

e. Tape recorder, dll

Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah

nenurut John Lannon (1982) yang dikutip oleh Azhar Arsyad,

(40)

a. Menarik minat siswa

b. Meningkatkan pengertian siswa

c. Memberikan data yang kuat/terpercaya

d. Memadatkan informasi

e. Memudahkan menafsirkan data.

Sedangkan Umi Machmudah (2008:100), menambahkan

bahwa media pembelajaran dianggap penting karena kegunaannya,

diantaranya :

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistik (dalam bentuk kata tertulis atau lisan)

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti:

1) Obyek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita,

gambar, film, bingkai, film atau model.

2) Obyek yang kecil, bisa dibantu dengan proyektor mikro,

film bingkai, film atau gambar.

3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat.

4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa

ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai,

foto maupun secara verbal.

5) Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan

(41)

Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan

bervariasi dapat diatasi sikap pasif peserta didik. Dalam hal ini media

pembelajaran berguna untuk:

1) Menimbulkan gairah/semangat belajar

2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik

dengan lingkungan dan kenyataan

3) Memungkinkan peserta didik, belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya

4) Memudahkan untuk menggali informasi yang dibutuhkan.

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian prestasi

Prestasi belajar menurut KBBI (2007:895) adalah:

a. Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran , lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru

b. Kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau dapat diamati

(Actual Ability) dan yang dapat diukur langsung dengan tes

tertentu.

Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (1987: 324)

prestasi belajar lebih mengarah ke sebuah simbol berbentuk angka

yang meenyatakan bentuk keberhasilan dan tolak ukur kemampuan

dari para peserta didik dalam proses pembelajaran yang telah

(42)

kemudian tersemat pada rapor sebagai bahan evaluasi, jika nilai

tinggi maka sudah dipastikan jika peserta didik tersebut memiliki

prestasi belajar yang baik, sedangkan jika rendah maka sebaliknya.

Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai

seorang siswa berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang

akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada

setiap akhir semester di dalam buki laporan yang disebut rapor.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Muhibbin Syah (2010:129) menjelaskan, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

a. Faktor internal ( faktor dari dalam siswa), yakni keadaan / kondisi

jasmani dan rohani siswa

b. Faktor eksternal ( faktor dari luar siswa ), yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa

c. Faktor pendekatan belajar (Approach to Learning ), yakni jenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari

(43)

Berhasil dan tidaknya seseorang dalam belajar dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian

hasil belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011:176) faktor-faktor yang

mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa adalah:

1) Unsur dari luar diri siswa

a) Faktor lingkungan terdiri dari:

(1) Lingkungan alami

(2) Lingkungan sisial budaya

b) Faktor instrumental

(1) Kurikulum

(2) Program

(3) Sarana dan fasilitas

(4) Guru

2) Unsur dari dalam diri siswa

a) Faktor fisiologis terdiri dari:

(1) Kondisi fisiologis

(2) Kondisi panca indra

b) Faktor psikologis

(1) Minat

(2) Kecerdasan

(3) Bakat

(44)

(5) Kemampuan kognitif.

Prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh berbagai

faktor, baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa.

Namun,terkait dengan penelitian ini, faktor yang ingin diungkap

adalah penggunaan media pembelajaran. Adanya penggunaan

media pembelajaran yang baik dalam proses belajar mengajar

diharapkan dapat mendorong siswa untuk belajar maksimal untuk

memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Selain penggunaan

media pembelajaran, faktor yang berpengaruh terhadap prestasi

belajar adalah kreativitas mengajar guru.disamping itu juga

tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung .Apabila

penggunaan media pembelajaran dan kreativitas mengajar guru

baik, dimungkinkan prestasi belajar siswa akan meningkat.

3. Evaluasi prestasi belajar

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.(syah,

2010:139). Padanan kata evaluasi adalah assesment yang menurut

Tardif(1989) dalam muhibbin syah (2010:139) berarti proses penilaian

untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Menurut muhibbin syah (2010:152) pengukuran keberhasilan belajar

(45)

a. Evaluasi Prestasi Kognitif

Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif

(ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan

tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Karena semakin

membengkaknya jumlah siswa di sekolah-sekolah, tes lisan dan

perbuatan hampir tak pernah digunakan lagi. Alasan lain mengapa

tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena

pelaksanaannya yang face to face (berhadapan langsung).

b. Evaluasi Prestasi Avektif

Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi

siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi

internalisasi dan karakterisasi seyogyanya mendapat perhatian

khusus. Alasannya, karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah

yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa.

c. Evaluasi Prestasi Psikomotor

Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi

keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor(ranah

karsa) adalah observasi. Observasi dalam hal ini, dapat diartikan

sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku, atau

fenomena lain dengan pengamatan langsung.

Dengan demikian hasil belajar siswa dapat diukur dengan

tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotor.

(46)

Evaluasi dapat memberi motivasi bagi guru maupun siswa. Dengan

evaluasi guru juga dapat mengetahui kemajuan siswa dan prestasi

siswa, serta dapat pula mengetahui siswa yang mengalami

kesulitan dalam belajar. ( Slameto,1987:40)

Sedangkan prestasi belajar Bahasa Arab adalah hasil siswa

setelah melakukan suatu proses belajar Bahasa Arab. Agar prestasi

itu benar-benar sesuai dengan hasil belajar siswa maka penilainnya

harus secara objektif dan berkesinambungan. Secara objektif

maksudnya penilaian berdasarkan kegiatan yang dilakukan siswa.

Sedangkan berkesinambungan maksudnya penilaian dilakukan

secara terus menerus melalui ulangan harian, post-test dan ulangan

umum bersama.

D. Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah kegiatan atau perilaku siswa selama mengikuti

proses pembelajaran.menurut djamarah (2011:38).

Menurut Apriliawati (2011:34) aktivitas belajar adalah kegiatan

yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Aktifitas siswa selama

pembelajaran mencerminkan adanya motivasi ataupun keinginan siswa

untuk belajar.

Menurut Paul D. Dierich dalam (Hamalik, 2007:172) aktivitas

belajar siswa dapat digolongkan sebagai berikut:

1) kegiatan visual

(47)

3)kegiatan mendengarkan

Menurut Jamaroh (2011:38) Beberapa aktivitas belajar adalah

sebagai berikut:

1. Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar. Ketika

seorang guru menggunakan metode ceramah, maka setiap siswa

diharuskan mendengarkan apa yang guru sampaikan.

2. Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek.

Aktivitas memandang berhubungan erat dengan mata. Karena

dalam memandang itu matalah yang memegang peranan

penting. Tapi perlu diingat bahwa tidak semua aktivitas

memandang berarti belajar. Aktivitas memandang dalam arti

belajar di sini adalah aktivitas memandang yang bertujuan

sesuai dengan kebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah

laku yang positif.

3. Meraba, Membau, dan Mencicipi atau Mengecap adalah indra

manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan

belajar. Artinya aktivitas meraba, membau, dan mengecap

(48)

4. Menulis atau Mencatat merupakan kegiatan yang tidak

terpisahkan dari aktivitas belajar. Catatan sangat berguna untuk

menampung sejumlah informasi, yang tidak hanya bersifat

fakta-fakta, melainkan juga terdiri atas materi hasil analisis dari

bahan bacaan.

5. Membaca adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan selam

belajar di sekolah atau di perguruan tinggi. Kalau belajar adalah

untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka membaca adalah

menuju ke pintu ilmu pengetahuan.

6. Membuat Ikhtisar atau Ringkasan dan Menggarisbawahi.

Ikhtisar atau ringkasan ini memang dapat membantu dalam hal

mengingat atau mencari kembali materi dalam buku untuk

masa-masa yang akan datang.

7. Mengamati Tabel-Tabel, Diagram-Diagram, dan Bagan-Bagan.

Materi non-verbal semacam ini sangat berguna bagi seseorang

dalam mempelajari materi yang relevan. Demikian pula

gambar-gambar, peta-peta dan lain-lain dapat menjadi bahan

ilustratif yang membantu pemahaman seseorang tentang

sesuatu hal.

8. Menyusu Paper atau Kertas Kerja. Penulisan yang baik sesuai

dengan prosedur ilmiah dituntut dalam penulisan paper ini.

Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dituntut,

(49)

9. Mengingat adalah salah satu aktivitas belajar. Tidak ada

seorang pun yang tidak pernah mengingat dalam belajar.

Perbuatan mengingat jelas sekali terlihat ketika seseorang

sedang menghafal bahan pelajaran, berupa dalil, kaidah,

pengertian, rumus, dan sebagainya.

10.Latihan atau Praktek. Learning by doing adalah konsep belajar

yang menghendaki adanya penyatuan usaha mendapatkan

kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar sambil berbuat dalam

hal ini termasuk latihan.

Keaktifan siswa dalam belajar akan menyababkan suasana belajar

yang kondusif, karena siswa selaku pelajar mau aktif untuk belajar, serta

jika aktivitas dalam proses pembelajaran tidak tampak maka akan

mempengaruhi prestasi belajar siswa.

E. Model pembelajaran Cooperative Script

1. Pengertian model pembelajaran Cooperative Script

Menurut Agus Suprijono (2010:54) model pembelajaran

Cooperative adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja

kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru.

Metode skrip kooperatif merupakan metode balajar dimana

siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan

mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.(Hamzah,

(50)

Menurut Hisyam Zaini,(2008:81) belajar dengan praktek

berpasangan yaitu strategi dimana siswa dikelompokkan dalam

pasang-pasangan (berpasangan) dengan temannya sendiri yang satu

mengamati dan yang satunya lagi mempraktekkan.

Metode Cooperative Script juga mengandung pengertian

sebagai tutor sebaya dimana proses pembelajaran yang berbasis Active

Learning. Jadi metode Cooperative Script adalah metode belajar yang

menitikberatkan pada proses pemahaman materi dengan mengandalkan

kerja pasangan untuk saling melengkapi satu sama lain.

2. Tujuan model pembelajaran Cooperative Script

Menurut Hisyam Zaini,(2008:81) Model pembelajaran

Cooperative Script ini adalah strategi sederhana yang dapat dipakai

untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman

belajar. Tujuannya adalah untuk meyakinkan masing-masing pasangan

dapat melakukan keterampilan dengan benar. Materi-materi yang

bersifat psikomotorik adalah materi yang baik diajarkan dengan

strategi ini.

Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk

mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi.

peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan

komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas

(51)

3. Model-model pembelajaran kooperatif

Ada beberapa model-model pembelajaran kooperatif, antara lain:

a. Model pembelajaran Jigsaw

Menurut Agus Supriyono ( 2013:89 ) model

pembelajaran Jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif

dimana guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok

lebih kecil.

Dalam model pembelajaran kooperatif Jigsaw ini siswa

memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan

pendapat, dan mengelola informasi yang didapat dan dapat

meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota

kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan

kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari,

dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya (Rusman,

2008:203).

b. Model Pembelajaran Think-Pair-Share

Seperti namanya “Thinking”, pembelajaran ini

diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu

terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta

didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka

memikirkan jawabanya.

Selanjutnya “Pairing” pada tahap ini guru meminta

(52)

pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Diharapkan

diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang

telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan

pasangannya.

Hasil diskusi intersubjektif ditiap-tiap pasangan

hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap

ini dikenal dengan “Sharing”.

c. Metode Pembelajaran Snowball Driblling

Metode ini dikembangkan untuk menguatkan

pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari membaca

bahan-bahan bacaan. Dalam penerapan metode ini peran

guru adalah mempersiapkan paket soal-soal pilihan ganda

dan menggelindingkan bola salju berupa soal latihan

dengan cara menunjuk/mengundi untuk mendapatka

seorang peserta didik yang akan menjawab soal.

d. Metode Pembelajaran Index Card Match

Metode “mencari pasangan kartu” cukup

menyenangkan digunakan untuki mengulangi materi

pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.

Jadi, diantara model pembelajaran diatas yang

memiliki kelebihan untuk dapat mengoptimalkan prestasi

belajar Bahasa Arab materi „unwãn adalah model

(53)

berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan

bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

4. Langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Script

Menurut suprijono (2013:126) Langkah-langkah dalam

menerapkan metode Cooperative Script pada proses pembelajaran

adalah:

a. Guru membagi siswa untuk berpasangan

b. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca

dan membuat ringkasan

c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan

sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai

pendengar

d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,

dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.

e. Menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang

kurang lengkap

f. Membantu mengingat / menghafal ide-ide pokok dengan

menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi

lainnya.

g. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas

h. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru

(54)

5. Prosedur penetapan KKM

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis

kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni

menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta

didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik

mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM).

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.

Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas

ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam

menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran.

a. Individual

Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individual)

dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut

(Trianto, 2010: 241):

KB = x 100%

Dimana:

KB = ketuntasan belajar

T = jumlah skor yang diperoleh siswa

T1 = jumlah skor total

Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan

individual) jika proporsi jawaban benar siswa > 65% siswa yang

(55)

b. Nasional

Kriteria Ketuntasan Minimal ditetapkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran

disatuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir

sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis

menjadi pertimbangan utama pesetapan KKM.

Kriteria Ketuntasan Minimal menunjukkan presentase

tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka

maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria

ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan

mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari

kriteria ketuntasan minimal dibawah target nasional kemudian

ditingkatkan secara bertahap.

c. Kelas

Suatu kelas diakatakan tuntas (ketuntasan klasikal) jika

dalam kelas tersebut terdapat > 85% siswa yang telah tuntas

(56)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Awal

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Sejarah Singkat MI Al Islam Banding

Madrasah ini didirikan pada tahun 1950. Pendirinya digagas oleh para pemuka rakyat Banding, terutama pemuka islam merasa prihatin, karena banyak anak-anak yang tidak sekolah / belajar, maka pemuka agama merasa berkewajiban ikut andil membangun desanya, terutama pembangunan didalam bidang pendidukan. Agar anak-anak dapat dibekali ilmu-ilmu kelak menjadi manusia yang bertaqwa pada Allah SWT , berbudi luhur, dapat berguna pada dirinya dan masyarakat.

Pada tahun 1959 resmi didaftarkan kepada Departeman Agama dengan nama Al Islam. Didalam dua periode mulai tahun 1950-1961 telah mengalami perubahan, sehingga di tahun 1962 diganti nama LP Al Ma‟arif. Dari tahun pendirian sampai tahun 1967 sekolahan menumpang rumah penduduk, pada akhir tahun 1967 membangun gedung pertama sebanyak 4 lokal dengan dikepalai oleh Bapak M.Hanafi.

b. Letak Geografis MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang

MI Al Islam Banding terletak di Jl. H. Juanda No. 80 Desa Banding, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Adapun batas-batas wilayah MI Al Islam Banding adalah:

1) Utara : Sawah warga Banding

2) Timur : Berbatasan dengan dusun Tugu

3) Selatan : Perumahan warga Banding

(57)

c. Identitas MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten

Semarang

Berdasarkan data dokumentasi MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang ditemukan adanya data yang menjelaskan identitas MI, adapun identitas tersebut sebagai berikut:

1) Nama Madrasah : MI Al Islam Banding

2) NSM : 111233220107

3) NPSM : 60712787

4) Alamat Madrasah : Jl. H. Juanda No:80 Banding,

Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, kode pos 50772

5) Akreditasi Madrasah : A

6) Tahun Berdiri : 1959

7) Tahun Beroprasi : 06 Agustus 1959

8) Waktu Belajar : Pagi hari mulai pukul 07.00

9) Kurikulum yang dipakai : KTSP

10)Nama Yayasan : LP. Ma‟arif NU

11)Kepemilikan Tanah : Bengkok

12)Luas Tanah : 1680

d. Visi dan Misi MI Al Islam Banding kecamatan Bringin kabupaten

Semarang

1) Visi MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten

Semarang

(58)

didik, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Ibtidaiyah (MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang) juga diharapkan merespon

perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Madrasah Ibtidaiyah (MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang) ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut :

a) Terwujudnya generasi ummat yang bertaqwa, tekun

melaksanakan ibadah wajib maupun sunnah ala ahlussunah

waljama'ah.

b) Terwujudnya generasi ummat yang unggul dalam prestasi

akademik dan non-akademik sebagai bekal melanjutkan

kependidikan yang lebih tinggi dan atau hidup mandiri.

c) Terwujudnya generasi ummat yang mampu berkreasi,

kreatif dan mampu mengembangkan potensi diri/ bakat/

minat dalam bidang akademik dan non-akademik.

d) Terwujudnya generasi ummat yang berbudaya santun

dalam bertutur dan berprilaku secara Islami.

2) Misi MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten

Semarang

a) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu dan berkualitas,

b) Menyiapkan dan mengembangkan sumberdaya insani yang mempunyai kualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ,

c) Menumbuhkan semangat untuk maju,

d) Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. e) Meningkatkan prestasi di bidang akademik dan non-akademik

(59)

3) Keadaan Gedung MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang

Keadaan gedung yang dimiliki MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang antara lain: a) 6 lokal kelas dari kelas I-VI

b) 1 lokal ruangan untuk perpustakaan, menyatu dengan ruang

UKS dan laboratorium IPA

c) 5 lokal wc dengan ukuran yang memenuhi standar

d) 1 lokal ruang guru menyatu dengan ruang kepala sekolah

e) 1 ruang tempat ibadah

f) Tempat bermain/berolahraga di sekolah yang memenuhi

standar

g) 1 gudang untuk menyimpan alat – alat olahraga dll

4) Keadaan Guru MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Semarang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Jumlah Guru MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

No Nama Guru Jabatan Pendidikan

1 Faiqotun Niswah, S.Pd.I Kepala Sekolah S1 PAI

2 Nur‟aini, S.Pd.I Guru Kelas VI S1 PGMI

(60)

4 M. Khotibi, S.Pd.I Guru Kelas IV S1 PAI

5 Emiek Nor W U, S.Pd.I Guru Kelas III S1 PGMI

6 M. Kholib, S.Pd Guru Kelas II S1 PGSD

7 Umi Soimatun Guru Kelas I MA

8 Iin Wardani Guru Mapel SMA

9 Reni Tri Rahayu Guru Mapel SMA

5) Data Siswa MI AL-Islam Banding 2017

Tabel 3.2

Data Siswa MI Al Islam Banding Tahun 2017/2018

No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah keseluruhan

per kelas Laki-laki Perempuan

1. I 16 7 23

2. II 10 16 26

3. III 11 16 27

4. IV 13 14 27

5. V 8 9 17

6. VI 7 12 19

Jumlah 65 74 139

(61)

Tabel 3.3

6. Hafizha Ahmadullah √

(62)

21. Naila Zulfatul Ngaliyah √

22. Nawang Wulan √

23. Risma Silfiana √

24. Rizqi Rahayu √

25. Ummu Salamah √

26. Zakiyyatur Rahmah √

27. Fandi Ramadani

7) Perolehan Nilai Pra-Siklus

Awal Pra-siklus dilaksankan pada tanggal 25 Januari 2017 pada tahap awal ini peneliti melaksanakan tes untuk memperoleh kemampuan awal siswa kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

Berikut ini hasil nilai pra-Siklus sebelum digunakan metode Cooperative Script

Tabel 3.4

Perolehan Nilai Pra Siklus No Nama siswa Nilai KKM

Tuntas Belum Tuntas

(63)

8 Ardina Nayla Azzahra 60 √ Rata-Rata 61,85 Tuntas Belum tuntas

(64)

8) Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Arab Materi „Unwãn semester genap 2016/2017. Penelitian menggunakan metode Cooperative Script. Dilaksanakan dalam dua siklus.

Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan pra-siklus untuk observasi awal pada bulan

januari 2017

b) Kegiatan pre-tes dilaksanakan pada tanggal 01 Februari

2017

c) Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 15 Februari

2017

d) Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2017

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 15 Februari pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaan Bahasa Arab kelas IV semester genap. Standar kompetensi: Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang alamat dengan kompetensi dasar: Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata atau kalimat ) tentang„Unwãn

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan dalam empat tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), observasi (Observing) dan Revleksi (Reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat

serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode

(65)

b. Menyiapkan seperangkat bahan ajar berupa buku dan lembar kerja

untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan

materi.

c. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar

mengajar melalui motede Cooperative Script.

d. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa.

2.Pelaksaan Tindakan

a. Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

b. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan salam dan sapaan kepada guru

c. Guru melakukan apersepsi sebagai kegiatan awal dengan

melakukan tanya jawab dan pretes tentang materi Unwãn

menggunakan bahasa Arab

d. Dengan menggunakan ceramah guru menyampaikan materi tentang

Unwãn

e. Setelah siswa memahami materi guru membagi siswa untuk

berpasangan

f. Guru membagikan wacana atau materi tiap siswa untuk dibaca dan

membuat ringkasan

g. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai

Gambar

Gambar 1.Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1 Jumlah Guru MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.1 Menentukan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret aritmetika dan geometri 4.2 Merancang model matematika dari masalah. yang berkaitan dengan deret 4.3 Menyelesaikan

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda ini dilakukan dengan bantuan software.. Ini berarti bahwa variabel

Current Ratio Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih

Laporan Tugas Akhir ini membahas tentang sistem akuntansi piutang usaha dan mengelola tagihan macet pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Sejalan dengan hasil penelitian menurut Kuswardi (2012), yang menyatakan bahwa solvabilitas perusahaan memiliki arah positif dan berpengaruh signifikan terhadap opini audit

Jika dibandingkan dengan hasil pengujian permeabilitas yang telah dilakukan di lapangan dengan parameter jenis tanah lempung, maka tanah yang berada di daerah

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar

Adapun hasil penelitian yang diperoleh, bahwa peserta didik SMAN 01 Tulang Bawang Tengah semakin antusias dalam mengikuti kegiatan rohani Islam (rohis), karena