PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
PELAJARAN BAHASA ARAB MATERI ‘UNWÃN
MELALUI MODELPEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
PADA SISWA KELAS IV MI Al ISLAM
BANDING BRINGIN SEMARANGTAHUN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
UMI SOIMATUN
NIM 11413009
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SALATIGA
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 4 eksemplar
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamualaikum wr. Wb
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Umi Soimatun
NIM : 11413009
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul :PENINGKATAN PRESTASI BELAJARPELAJARAN
BAHASA ARAB MATERI „UNWÃN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS IV MI Al ISLAM BANDING BRINGIN SEMARANG TAHUN 2016/2017
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Wassalamualaikum wr. Wb
Salatiga, 28 Agustuss 2017 Pembimbing
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN BAHASA ARAB
MATERI‘UNWÃNMELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
SCRIPT PADA SISWA KELAS IV MI Al ISLAM BANDING BRINGIN
SEMARANG TAHUN 2016/2017
disusun oleh UMI SOIMATUN
11413009
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam,Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 15 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan .
Susunan Panitia Penguji
Ketua penguji : Mufiq, S,Ag, M.Phil
Sekretaris penguji : Dra. Ulfah Susilowati, M.SI
Penguji I : Sumarno Widjadipa, M.Pd
Penguji II : Dra. Urifatun Anis, M.PdI
Salatiga, 15 September 2017
DekanFTIK IAIN Salatiga
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Umi Soimatun
NIM : 11413009
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Salatiga, 28 Agustus 2017
Yang menyatakan,
MOTTO
نَجْلَا َلْهَا َمَلََكَو ِّيِبَرَع َنَاْرُقْلاَو ِّيِبَرَع ْيِّنلأِ ث َلََثِل ِبَرَعْلا اوُّبَحَا
ِّيِبَرَع ِة نجْلا ىِف ِة
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Semua anggota keluargaku, suamiku dan anakku, orang tuaku, yang
semuanya telah memotivasiku dan memberikan dukungan serta bantuan.
2. Keluarga besarku yang dengan ikhlas mendo‟akanku dan mendukungku.
3. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M. SI yang dengan sabar membimbingku dalam
penulisan skripsi.
4. Semua Dosen dan Guru-guruku yang dengan ikhlas dan sabar mendidikku.
5. Semua Bapak dan Ibu guru MI Al Islam Banding yang memberikan
dukungan serta bantuan dan juga murid-muridku yang semuanya
mendo‟akanku.
6. Semua sahabatku di IAIN Salatiga, sahabatku dan sahabatku yang lainnya
trimakasih atas semuanya.
7. Semua pihak yang telah berperan dalam penulisan skripsi ini, trimakasih
ABSTRAK
SOIMATUN, UMI. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Materi „Unwãn Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan IAIN Salatiga Dosen Pembimbing (1) Dra. Ulfah Susilawati, M.SI .
Kata Kunci :Metode Cooperative Script, Hasil Belajar, dan Bahasa Arab
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penggunaan metode CooperativeScript dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun 2017 yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki, 14 siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan penerapan metode Cooperative Script pada saat pembelajaran Bahasa Arab. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 1 pra-siklus, dan 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus t-tes.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWt yang telah
memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan prestasi belajar
pelajaran Bahasa Arab materi „unwãnmelalui model pembelajaran
Cooperative Script pada siswa kelas IV MI Al Islam Banding Bringin
Semarang tahun 2016/2017”.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta
para pengikutnya yang setia. Beliau adalah utusan Allah untuk
membebaskan manusia dari kejahiliahan dengan membawa agama islam.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd) di Sekolah
InstitutAgama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul
.“Peningkatan prestasi belajar pelajaran Bahasa Arab materi
„unwãnmelalui model pembelajaran Cooperative Script pada siswa kelas
IV MI Al Islam Banding Bringin Semarang tahun 2016/2017”.
Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
2. Bapak Suwardi, M. PdselakuDekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan PAI IAIN salatiga.
4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M. SI selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai
ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
6. Karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta
bantuan.
7. Semua anggota keluargaku suamiku, ibu serta ayahku, dan anggota
keluarga yang lain yang telah menemani, membantu, dan memberikan
motivasi kepada penulis.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini,
sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Semoga amal kebaikan
mereka diterima oleh Allah SWt.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini
dapat berguna bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 28 Agustus 2017 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN LOGO... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
MOTTO... vi
PERSEMBAHAN ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I : PENDAHULUAN A.Latar belakang masalah………...1
B.Rumusan Masalah………...3
C.Tujuan Penelitian………...3
D.Hipotesis Penelitian…………...4
E.Manfaat Penelitian ………...4
F. Definisi Oprasional………...5
1. Pengertian Prestasi………...5
3. Aktifitas Belajar...6
4. Pengertian Bahasa Arab...7
5. Model Pembelajaran Cooperative Script...7
G. Metode
A. Hakekat Belajar Mengajar……….....16
1. Pengertian Belajar………...16
2. Tujuan Belajar………...17
3. Ciri-ciri Belajar...18
4. Pengertian Mengajar...19
B. Prestasi Belajar………...…………......21
1. Pengertian Prestasi………...……...21
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar...22
3. Evaluasi Prestasi Belajar...24
D. Pembelajaran Bahasa Arab...29
1. Komponen Utama Pembelajaran Bahasa Arab………..…30
2. Fungsi dan Tujuan...30
3. Media Pembelajaran Bahasa Arab...31
E. Model Pembelajaran Cooperative Script...33
1. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Script...;;..33
2. Tujuan Model Pembelajaran Cooperative Script...34
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Cooperative Script…..34
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN………...…...36
A. Deskripsi Awal…………...………...36
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………...36
a. Sejarah singkat MI Al Islam Banding...36
b. Letak Geografis MI Al Islam Banding Bringin Semarang………...37
c. Identitas MI Al Islam Banding Bringin Semarang………...37
d. Visi dan Misi MI Al Islam Banding Bringin Semarang……….…...38
B. Deskripsi Pelaksanaan Sikus I…...…....….46
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II………...50
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..…………..56
1. Pra Siklus………...56
2. Siklus I………......59
3. Siklus II………...62
4. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antar Siklus...64
B. Metode Cooperative Script dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Bahasa Arab………...65
1. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I...……65
2. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II………....68
BAB V : PENUTUP………...……72
A. Kesimpulan………..72
B. Saran………....73
DAFTAR PUSTAKA……….…...75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah guru MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten
Semarang
Tabel 3.2 Jumlah peserta didik MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang
Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan
Bringin Kabupaten Semarang
Tabel 3.4 Perolehan Nilai Pre-Tes
Tabel 3.5 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tabel 3.6 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tabel 4.1 Perolehan Nilai Pre-Tes
Tabel 4.2 Daftar nilai hasil belajar Siklus I
Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.4 Peningkatan Prestasi Belajar dari Siklus ke Siklus
Tabel 4.5 Perolehan Observasi Aktivitas Belajar Siswa Metode Coorporative
Script siklus I
Tabel 4.6 Rekapitulasi Perolehan Observasi Aktivitas Belajar Siswa Metode
Coorperative Script Siklus I
Tabel 4.7 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4.8 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Hasil Pengamatan Belajar Siswa Siklus II
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam dunia pendidikan, guru, peserta didik dan kurikulum
merupakan komponen utama dalam pendidikan. Guru memiliki peran
yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.minat,
bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik
tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.(Syukur, 2014:
88). Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperluka suasana proses
belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui
tahapan-tahapan belajar secara efektif sehingga menjadi pribadi yang
percaya diri, inovatif dan kreatif.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju
tercapainya tujuan tersebut perlu disampaikan upaya perbaikan sistem
pembelajaran inovatif yang merangsang siswa untuk mencintai yang
akhirnya mau mempelajari secara seksama terhadap suatu mata
pelajaran.Dalam hal ini pendidik mempunyai peran yang sangat dominan
di sampaikan, karena model pembelajaran yang tepat akan sangat
menentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Suprijono (2009: 46) model pembelajaran ialah pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
maupun tutorial.Penggunaan model pembelajaran dapat memperlancar
proses pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan yang efektif dan
efisien. Para ahli juga mengatakan bahwa masalah mengajar adalah
masalah setiap orang dalam mengajar oleh karena itu sangatlah dibutuhkan
berbagai metode untuk proses pembelajaran(Subrata, 2008:228).
Diperoleh informasi bahwa prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran Bahasa Arab kelas IV MI Al Islam Banding, dinilai rendah
dan masih jauh dari yang diharapkan. Terbukti bahwa dari 27 siswa ,siswa
yang tuntas dengan KKM 63 sebanyak 37% dengan nilai rata-rata 28,51.
Faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil yang dicapai siswa,
adalah proses pada pembelajara Bahasa Arab yang monoton sehingga
kurang menarik bagi siswa, serta kurangnya aktivitas kreatif/paikem yang
terjadi pada siswa, penggunaan media pembelajaran yang monoton
tersebut menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Adakalanya
penerapan metode yang monoton menjadikan siswa kurang dilibatkan
dalam pembelajaran, dan pembelajaran cenderung berpusat pada guru.
Salah satu caranya untuk mengatasi hal diatas yang dapat
dilakukan oleh pengajar adalah dengan menerapkan model pembelajaran
secara lisan. Tujuan adalah untuk meyakinkan masing-masing pasangan
dapat melakukan ketrampilan dengan benar. Dengan menggunakan model
pembelajaran ini diharapkan peserta didik mampu memahami dan
mempraktekkan materi pelajaran Bahasa Arab tersebut.
Untuk itu, maka guru dituntut agar mampu mengelola kelas dengan
baik dan memperhatikan metode yang tepat yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti
mengambil judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
PELAJARAN BAHASA ARAB MATERI „UNWÃN MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA
KELAS IV MI Al ISLAM BANDING BRINGIN SEMARANG TAHUN
2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka perumusan
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi
belajar Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Al Islam Banding tahun
pelajaran 2016/2017?
2. Apakah metode Cooperative Script dapat meningkatkan aktivitas
belajar Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Al Islam Banding tahun
C. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Cooperative Script
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV mata pelajaran
Bahasa Arab di MI Al Islam Banding.
2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Cooperative Script
dapat meningkatkan aktivitas belajar pada siswa kelas IV MI Al
Islam Banding.
D. Hipotesis
Menurut Arikunto hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap suatu permasalahan, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul.(Arikunto, 1999:87).
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan
model pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi dan
aktivitas belajar bahasa arab pada siswa kelas IV semester II MI Al Islam
Banding Tahun pelajaran 2016/2017.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah pengetahuan tentang proses pembelajaran yang
menarik bagi siswa.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam
menarik khususnya yang berhubungan dengan masalah
peningkatan prestasi belajar Bahasa Arab materi „unwãn.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi madrasah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
memotivasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di
kelas, khususnya mata pelajaran Bahasa Arab. Ikut berpartisipasi
dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan
mutu.
b. Manfaat bagi guru
Metode pembelajaran yang diterapkan diharapkan dapat
memberikan teori dan pengalaman tentang pembelajaran praktis,
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selain itu hasil
penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru
dalam menggunakan metode yang bervariasi.
c. Manfaat bagi siswa
1) Dapat meningkatkan minat belajar.
2) Meningkatkan aktivitas belajar siswa.
3) Meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa.
F. Definisi operasional
1. Pengertian prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam
(1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik.Prestasi merupakan kecakapan atau
hasil kongrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu.
Berdasarkan pendapat tersebut , prestasi dalam penelitian ini adalah
hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
2. Pengertian belajar
Slameto merumuskan pengertian tentang belajar dalam
(Djamarah,2011:13), Menurutnya Belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
3. Pegertian prestasi belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa
kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai aktivitas
dalam belajar ( Djamarah,1994:23).
4. Aktivitas belajar
Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam
proses pembelajaran. Aktivitas harus dilakukan oleh siswa sebagai
usaha untuk meningkatkan hasil belajar. Menurut Sardiman
(2001:4) belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah
laku, jadi melakukan kegiatan.
Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Aktivitas belajar
pendapat Sardiman ini, dapat diartikan bahwa dalam kegiatan kedua
secara bersama-sama dalam aktivitas belajar tersebut.
Menurut Slameto (2003:10) bagi sebagian orang aktivitas
belajar sering dirasakan sebagai sesuatu yang membosankan,
tidak menarik,bahkan pada beberapa siswa dinilai sebagai
mencemaskan. Adanya perasaan cemas, takut, dan khawatir aka
menghambat terjadinya proses berpikir dan daya ingat yang baik.
5. Pengertian Bahasa Arab
Bahasa arab adalah bahasa yang berfungsi sebagai bahasa
agama, ilmu pengetahuan dan komunikasi, oleh karena itu pengajaran
bahasa arab selalu berkait dan saling menunjang dengan pelajaran
agama islam lainnya(Depag RI, 2004:2 ).
Dalam kamus Arab Indonesia „Unwãn adalah alamat. Alamat
sangat penting bagi kita. Sebuah rumah, sekolah, atau kantor dapat kita
cari dengan mudah jika memiliki alamat yang jelas.
6. Model Pembelajaran Cooperative Script
Menurut Suprijono (2009:126) skrip kooperatif merupakan
secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang
dipelajari, jadi model pembelajaran Cooperative Script adalah model
pembelajaran yang menitik beratkan pada proses pemahaman materi
dengan mengandalkan kerja pasangan untuk saling melengkapi satu
sama lain.
G. Metode penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama
(Suharsimi, 2007:3).
Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti di kelas IV
MI AL Islam Banding. Model penelitian tindakan kelas yang
digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh
Kemmis&Taggart (Madya, 1994:25) yang terdiri dari dua siklus.
Penelitian dilakukan dalam bentuk siklus terdiri dari
perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi (Suharsimi,
2007:107).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Al Islam
3. Langkah-langkah penelitian
Menurut Kemmis dan Taggart, tata urutan PTK merupakan proses
pengkajian berdaur yang terdiri atas 4 tahap yaitu rencana (Plan),
tindakan (Action), pengamatan (Observation), dan refleksi
(Reflektion). Hufad (2009:24).
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahab ini dilakukan persiapan materi pembelajaran
Bahasa Arab dengan materi `unwãn meliputi:
1) Peneliti menerapkan alternatif untuk meningkatkan perhatian
siswa terhadap pelajaran Bahasa Arab
2) Menyiapkan materi
3) Membuat lembar observasi
4) Mendesain tempat duduk
b. Pelaksanaan (Action)
Tindakan ini merupakan rencana pelaksaan pembelajaran
yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini dilakukan tahap proses
belajar, appersepsi, pembelajaran dan evaluasi. Pada tahap
appersepsi, guru mengkondisikan siswa, siswa digiring untuk
mengingat pembelajaran yang telah lampau, guru memberikan
penjelasan tentang tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan
Dalam pelaksaan pembelajaran, guru akan menggunakan
model pembelajaran Cooperative Script, dan divariasi dengan
metode ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa akan lebih
mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
c. Observasi (Observation)
Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika
proses pembelajaran berlangsung, dengan sasaran yang diamati
yaitu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
d. Refleksi (Reflektion)
Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan,
kemudian dilakukan analisis dan pemaknaan untuk mengetahui
apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang
diharapkan. Berdasarkan hasil observasi tersebut guru dapat
merefleksikan diri tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
Yang selanjutnya dijadikan masukan untuk merencanakan
penelitian tindakan berikutnya.
Adapun model PTK yang dimaksud menggambarkan
adanya empat langkah tahapan dalam siklus yang disajikan dalam
Gambar 1.Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau yang digunakan dalam
penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Lembar observasi
Lembar observasi adalah untuk menjamin keterlaksanaan
metode Cooperative Script dalam pembelajaran. Dalam hal ini
adalah observasi keaktifan siswa. Digunakan untuk mengamati
b. Pedoman dokumentasi
Dokumentasi siswa ini merupakan catatan siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Dengan memperhatikan sisi
kemampuan siswa yang dikategorikan dalam tiga kategori: siswa
kemampuan tinggi, siswa kemampuan sedang dan siswa
kemampuan rendah.
5. Pengumpulan Data
a. Tes
Bentuk tes yang dipakai adalah isian adalah isian. Siswa
harus mengerjakan soal tersebut benar. Tes digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah mempelajari materi.
b. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa atau
raport, buku administrasi, data kelas, kumpulan nilai atau leger dan
lain-lain. Dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui
beberapa dokumen yang terkait dengan proses pelaksanaan metode
cooperativ script.
c. Observasi
Berupa catatan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Cara pengumpulan datanya yaitu dengan terjun
langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti. Observasi ini
digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi dan aktivitas
6. Analisis Data
Untuk memperoleh keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data yang diperoleh. Analisis data
adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa
besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar
siswa (Suyadi, 2011:85).
a. Penilaian rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa,
kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga
diperoleh nilai rata-rata. Penilaian rata-rata dapat menggunakan
rumus sebagai berikut (Aqib, 2010:204):
∑ ∑
Dengan
∑ = jumlah nilai keseluruhan siswa
∑ = jumlah siswa
X = nilai rata-rata
Penilaian untuk ketuntasan belajar
Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan
kriteria sebagai batas ketuntasan minimum, kemudian
menganalisis dengan rumus berikut (Aqib, 2010:41):
b. Indikator keberhasilan
Penerapan model pembelajaran Cooperative Script dapat
dikatakan efektif apabila hasil belajar yang diharapkan dapat
tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Secara individu
Adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Arab materi
„unwãn mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) >70.
2) Secara klasikal
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam materi dalam
materi „unwãn mencapai presentasi nilai 85% siswa mencapai
KKM (Depdikbud dalam Daryanto, 2011: 191-192).
c. Sistematika penulisan
Sistematika skripsi penelitian tindakan kelas bersifat
deskriptif sehingga harus di susun bentuk narasi yang bersifat
kreatif dan dalam sistematika penulisannya
H. Sistematika penulisan
Rangkaian penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman
pengesahan,halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar
2. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan,
definisi operasional dan metodologi penelitian, siklus
penelitian, pengumpulan data dan sistematika
penulisan.
BAB II : Menjelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi
tentang kerangka pemikiran yang meliputi hakekat
belajar mengajar, prestasi belajar, penerapan model
pembelajaran Cooperative Script dalam pembelajaran
Bahasa Arab.
BAB III : Pelaksanaan penelitian, yaitu bab yang menguraikan
tentang gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan
penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi
dan deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV :Hasil penelitian dan pembahasan yaitu bab yang
menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan
penelitian yang telah dilakukan.
BAB V : Penutup, yaitu bab yang menguraikan kesimpulan dan
3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran,
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku. Dan mengajar
adalah usaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar berlangsung
kegiatan belajar yang bermakna dan optimal.
1. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Perubahan – perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh
aspek tingkah laku (Slameto,1995:2 ).
Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi:
a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku.
b. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari
intruksi (Djamarah,2011:22)
Definisi-Definisi lain tentang belajar adalah:
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan(dalam arti
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya
kecakapan baru.
3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha, dengan sengaja.
(Suryabrata , 1984:253)
Dari definisi tentang belajar diatas dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah kegiatan jiwa raga untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku, sebagai hasil interaksi antara
individu dengan individu dan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, efektif dan psikomotor.
2. Tujuan Belajar
Sardiman, (2011:26-28) tujuan belajar itu ada tiga jenis,
yaitu:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir tidak dapat dipisahkan.
Kemampuan berpikir tidak dapat dikembangkan tanpa adanya
pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya
pengetahuan.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan suatu keterampilan, Baik keterampilan jasmani atau
keterampilan rohani. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu
mengungkapkan perasaan melalui bahasa tulis atau lisan, bukan
soal kosa kata atau tata bahasa, semua memerlukan banyak latihan.
c. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi
anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam
mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa
menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
Tujuan pembelajaran adalah membantu pada siswa agar
memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu
tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitas.
Tingkah laku tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
nilai atau norma.
3. Ciri-ciri belajar
Menurut djamarah (2011:15) ada beberapa perubahan tertentu
yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar yaitu:
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Jadi aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek
lainnya.(slameto,1995:5)
4. Pengertian Mengajar
Pengertian yang luas, mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
(Sardiman, 1986:48). Pengertian ini mengandung makna bahwa guru
dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar
siswa yang mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di
dalam kelas maupun di luar kelas.
Alvin W. Howard, memberikan definisi mengajar adalah: suatu
aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk
mendapatkan, mengubah atau mengembangkan Skill, Attitude, Ideals
(cita-cita), Appreciations (penghargaan) dan Knowledge. Menurut
Slameto 1991 (dalam Djamarah, 2011:109) ada sepuluh prinsip
mengajar yang harus dikuasai oleh guru, sebagai berikut:
a. Prinsip perhatian, perhatian anak didik sangat diperlukan dalam
menerima bahan pelajaran dari guru.
b. Prinsip aktivitas, aktivitas anak didik yang diharapkan tidak hanya
aspek fisik melainkan juga aspek mental.
c. Prinsip apersepsi adalah salah satu prinsip mengajar yang ikut
d. Prinsip peragaan, guru perlu menghadirkan benda-benda yang asli
(kalau bisa) atau menunjukkan model, gambar, benda tiruan, atau
menggunakan media lainnya.
e. Prinsip repetisi adalah dengan cara pengulangan (repetisi)terhadap
kunci dengan cara diulang-ulang, sehingga membantu anak didik
menyerap bahan pelajaran dengan mudah.
f. Prinsip korelasi, berusaha menghubungkan antara mata pelajaran
yang satu dengan mata pelajaran yang lain.
g. Prinsip konsentrasi, dalam menyampaikan bahan pelajaran , guru
harus mengkonsentrasikannya pada pokok bahasan tertentu.
h. Prinsip sosialisasi, di sini anak didik tidak hidup sendirian, tetapi
hidup bersama-sama dalam interaksi sosial. Kondisi kelas seperti
ini harus guru pahami, sehingga tidak memaksakankehendak agar
anak didik dipaksa belajar seorang diri terus menerus.
i. Prinsip individualisasi, meski anak didik hidup dalam sistem sosial,
tapi anak didik tetap mempunyai karakteristik tersendiri. Perbedaan
anak didik perlu guru pahami demi kepentingan pengajaran.
j. Prinsip evaluasi, evaluasi merupakan bagian dari kegiatan guru
yang tidak bisa diabaikan.sebab evaluasi dapat memberikan
petunjuk sampai dimana keberhasilan kegiatan belajar mengajar
yang telah dilaksanakan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah
didik, agar mereka dapat memahami dan menguasai materi yang
diajarkan, sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku pada peserta
didik.
B. Pembelajaran Bahasa Arab.
Mata pelajaran Bahasa Arab berfungsi sebagai bahasa agama dan
ilmu pengetahuan disamping sebagai alat komunikasi. Dengan kata lain,
pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari mata pelajaran agama islam sebagai suatu
keseluruhan.oleh karena itu pengajaran Bahasa Arab selalu berkait dan
saling menunjang dengan pelajaran agama islam lainnya. Diharapkan,
siswa dapat berkomunikasi serta memahami bacaan-bacaan dalam bahasa
arab secara sederhana. Hal ini akan membantu pemahaman siswa terhadap
dua sumber utama islam yang berbahasa arab, yaitu Al-qur‟an dan Hadis.
(Wahyudi, 2009:5).
Pembelajaran bahasa Arab hendaknya mengacu pada upaya
membina dan mengembangkan keempat segi keterampilan berbahasa,
yaitu: keterampilan menyimak (Istimā‟), berbicara (Kalām), membaca
(Qirā‟ah), dan menulis (Kitābah), agar siswa mampu berbahasa Arab
dengan baik.
Dengan demikian pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan
sebagai suatu proses penyajian dan penyampaian ilmu pengetahuan
oleh guru bahasa Arab kepada siswa dengan tujuan agar siswa
1. Komponen utama pembelajaran Bahasa Arab
Menurut Wahyudi (2009:6) komponen utama pembelajaran
Bahasa Arab meliputi empat aspek keterampilan berbahasa yang sama
untuk semua kemampuian yaitu:
a. Menyimak (Istima‟)
b. Berbicara (Kalam)
c. Membaca (Qiro‟ah)
d. Menulis (Kitabah)
2. Fungsi dan tujuan
Dalam konteks pendidikan, Bahasa Arab berfungsi sebagai alat
untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi, dan dalam
konteks sehari-hari, sebagai alat untuk membina hubungan
interpersonal, bertukar informasi serta menikmati estetika bahasa
dalam budaya Arab.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa
tersebut, dalam bentuk lisan dan tulisan.
b. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya
Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi
alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber
c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar
bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. (dalam
Suryati, 2010:35).
Rusdy Tu‟aimah menetapkan beberapa tujuan
pembelajaran bahasa Arab untuk non-Arab sebagai berikut:
a. Pelajar mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab hampir
atau seperti pemilik bahasa Arab
b. Meningkatkan kompetensi bahasa pelajar yaitu:
keterampilan mendengar , berbicara , membaca, menulis .
c. Pelajar mengetahui karakteristik bahasa Arab dari aspek
fonologi, leksikologi, dan struktur kalimat.
d. Pelajar mengetahui budaya Arab, karakteristik, dan
lingkungan orang Arab.
3. Media pembelajaran Bahasa Arab
Macam-macam media pada pembelajaran Bahasa Arab antara lain:
a. Gambar-gambar
b. Kartu
c. Papan tulis
d. Buku pegangan siswa
e. Tape recorder, dll
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah
nenurut John Lannon (1982) yang dikutip oleh Azhar Arsyad,
a. Menarik minat siswa
b. Meningkatkan pengertian siswa
c. Memberikan data yang kuat/terpercaya
d. Memadatkan informasi
e. Memudahkan menafsirkan data.
Sedangkan Umi Machmudah (2008:100), menambahkan
bahwa media pembelajaran dianggap penting karena kegunaannya,
diantaranya :
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistik (dalam bentuk kata tertulis atau lisan)
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti:
1) Obyek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita,
gambar, film, bingkai, film atau model.
2) Obyek yang kecil, bisa dibantu dengan proyektor mikro,
film bingkai, film atau gambar.
3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat.
4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai,
foto maupun secara verbal.
5) Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan
Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat diatasi sikap pasif peserta didik. Dalam hal ini media
pembelajaran berguna untuk:
1) Menimbulkan gairah/semangat belajar
2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik
dengan lingkungan dan kenyataan
3) Memungkinkan peserta didik, belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya
4) Memudahkan untuk menggali informasi yang dibutuhkan.
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian prestasi
Prestasi belajar menurut KBBI (2007:895) adalah:
a. Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran , lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru
b. Kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau dapat diamati
(Actual Ability) dan yang dapat diukur langsung dengan tes
tertentu.
Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata (1987: 324)
prestasi belajar lebih mengarah ke sebuah simbol berbentuk angka
yang meenyatakan bentuk keberhasilan dan tolak ukur kemampuan
dari para peserta didik dalam proses pembelajaran yang telah
kemudian tersemat pada rapor sebagai bahan evaluasi, jika nilai
tinggi maka sudah dipastikan jika peserta didik tersebut memiliki
prestasi belajar yang baik, sedangkan jika rendah maka sebaliknya.
Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai
seorang siswa berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang
akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada
setiap akhir semester di dalam buki laporan yang disebut rapor.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Muhibbin Syah (2010:129) menjelaskan, faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
a. Faktor internal ( faktor dari dalam siswa), yakni keadaan / kondisi
jasmani dan rohani siswa
b. Faktor eksternal ( faktor dari luar siswa ), yakni kondisi lingkungan
disekitar siswa
c. Faktor pendekatan belajar (Approach to Learning ), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari
Berhasil dan tidaknya seseorang dalam belajar dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian
hasil belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011:176) faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa adalah:
1) Unsur dari luar diri siswa
a) Faktor lingkungan terdiri dari:
(1) Lingkungan alami
(2) Lingkungan sisial budaya
b) Faktor instrumental
(1) Kurikulum
(2) Program
(3) Sarana dan fasilitas
(4) Guru
2) Unsur dari dalam diri siswa
a) Faktor fisiologis terdiri dari:
(1) Kondisi fisiologis
(2) Kondisi panca indra
b) Faktor psikologis
(1) Minat
(2) Kecerdasan
(3) Bakat
(5) Kemampuan kognitif.
Prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa.
Namun,terkait dengan penelitian ini, faktor yang ingin diungkap
adalah penggunaan media pembelajaran. Adanya penggunaan
media pembelajaran yang baik dalam proses belajar mengajar
diharapkan dapat mendorong siswa untuk belajar maksimal untuk
memperoleh prestasi yang sebaik-baiknya. Selain penggunaan
media pembelajaran, faktor yang berpengaruh terhadap prestasi
belajar adalah kreativitas mengajar guru.disamping itu juga
tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung .Apabila
penggunaan media pembelajaran dan kreativitas mengajar guru
baik, dimungkinkan prestasi belajar siswa akan meningkat.
3. Evaluasi prestasi belajar
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.(syah,
2010:139). Padanan kata evaluasi adalah assesment yang menurut
Tardif(1989) dalam muhibbin syah (2010:139) berarti proses penilaian
untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Menurut muhibbin syah (2010:152) pengukuran keberhasilan belajar
a. Evaluasi Prestasi Kognitif
Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif
(ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan
tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan. Karena semakin
membengkaknya jumlah siswa di sekolah-sekolah, tes lisan dan
perbuatan hampir tak pernah digunakan lagi. Alasan lain mengapa
tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena
pelaksanaannya yang face to face (berhadapan langsung).
b. Evaluasi Prestasi Avektif
Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi
siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi
internalisasi dan karakterisasi seyogyanya mendapat perhatian
khusus. Alasannya, karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah
yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa.
c. Evaluasi Prestasi Psikomotor
Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi
keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor(ranah
karsa) adalah observasi. Observasi dalam hal ini, dapat diartikan
sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku, atau
fenomena lain dengan pengamatan langsung.
Dengan demikian hasil belajar siswa dapat diukur dengan
tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotor.
Evaluasi dapat memberi motivasi bagi guru maupun siswa. Dengan
evaluasi guru juga dapat mengetahui kemajuan siswa dan prestasi
siswa, serta dapat pula mengetahui siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar. ( Slameto,1987:40)
Sedangkan prestasi belajar Bahasa Arab adalah hasil siswa
setelah melakukan suatu proses belajar Bahasa Arab. Agar prestasi
itu benar-benar sesuai dengan hasil belajar siswa maka penilainnya
harus secara objektif dan berkesinambungan. Secara objektif
maksudnya penilaian berdasarkan kegiatan yang dilakukan siswa.
Sedangkan berkesinambungan maksudnya penilaian dilakukan
secara terus menerus melalui ulangan harian, post-test dan ulangan
umum bersama.
D. Aktivitas Belajar
Aktivitas adalah kegiatan atau perilaku siswa selama mengikuti
proses pembelajaran.menurut djamarah (2011:38).
Menurut Apriliawati (2011:34) aktivitas belajar adalah kegiatan
yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Aktifitas siswa selama
pembelajaran mencerminkan adanya motivasi ataupun keinginan siswa
untuk belajar.
Menurut Paul D. Dierich dalam (Hamalik, 2007:172) aktivitas
belajar siswa dapat digolongkan sebagai berikut:
1) kegiatan visual
3)kegiatan mendengarkan
Menurut Jamaroh (2011:38) Beberapa aktivitas belajar adalah
sebagai berikut:
1. Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar. Ketika
seorang guru menggunakan metode ceramah, maka setiap siswa
diharuskan mendengarkan apa yang guru sampaikan.
2. Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek.
Aktivitas memandang berhubungan erat dengan mata. Karena
dalam memandang itu matalah yang memegang peranan
penting. Tapi perlu diingat bahwa tidak semua aktivitas
memandang berarti belajar. Aktivitas memandang dalam arti
belajar di sini adalah aktivitas memandang yang bertujuan
sesuai dengan kebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah
laku yang positif.
3. Meraba, Membau, dan Mencicipi atau Mengecap adalah indra
manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan
belajar. Artinya aktivitas meraba, membau, dan mengecap
4. Menulis atau Mencatat merupakan kegiatan yang tidak
terpisahkan dari aktivitas belajar. Catatan sangat berguna untuk
menampung sejumlah informasi, yang tidak hanya bersifat
fakta-fakta, melainkan juga terdiri atas materi hasil analisis dari
bahan bacaan.
5. Membaca adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan selam
belajar di sekolah atau di perguruan tinggi. Kalau belajar adalah
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka membaca adalah
menuju ke pintu ilmu pengetahuan.
6. Membuat Ikhtisar atau Ringkasan dan Menggarisbawahi.
Ikhtisar atau ringkasan ini memang dapat membantu dalam hal
mengingat atau mencari kembali materi dalam buku untuk
masa-masa yang akan datang.
7. Mengamati Tabel-Tabel, Diagram-Diagram, dan Bagan-Bagan.
Materi non-verbal semacam ini sangat berguna bagi seseorang
dalam mempelajari materi yang relevan. Demikian pula
gambar-gambar, peta-peta dan lain-lain dapat menjadi bahan
ilustratif yang membantu pemahaman seseorang tentang
sesuatu hal.
8. Menyusu Paper atau Kertas Kerja. Penulisan yang baik sesuai
dengan prosedur ilmiah dituntut dalam penulisan paper ini.
Penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar dituntut,
9. Mengingat adalah salah satu aktivitas belajar. Tidak ada
seorang pun yang tidak pernah mengingat dalam belajar.
Perbuatan mengingat jelas sekali terlihat ketika seseorang
sedang menghafal bahan pelajaran, berupa dalil, kaidah,
pengertian, rumus, dan sebagainya.
10.Latihan atau Praktek. Learning by doing adalah konsep belajar
yang menghendaki adanya penyatuan usaha mendapatkan
kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar sambil berbuat dalam
hal ini termasuk latihan.
Keaktifan siswa dalam belajar akan menyababkan suasana belajar
yang kondusif, karena siswa selaku pelajar mau aktif untuk belajar, serta
jika aktivitas dalam proses pembelajaran tidak tampak maka akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
E. Model pembelajaran Cooperative Script
1. Pengertian model pembelajaran Cooperative Script
Menurut Agus Suprijono (2010:54) model pembelajaran
Cooperative adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru.
Metode skrip kooperatif merupakan metode balajar dimana
siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan
mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.(Hamzah,
Menurut Hisyam Zaini,(2008:81) belajar dengan praktek
berpasangan yaitu strategi dimana siswa dikelompokkan dalam
pasang-pasangan (berpasangan) dengan temannya sendiri yang satu
mengamati dan yang satunya lagi mempraktekkan.
Metode Cooperative Script juga mengandung pengertian
sebagai tutor sebaya dimana proses pembelajaran yang berbasis Active
Learning. Jadi metode Cooperative Script adalah metode belajar yang
menitikberatkan pada proses pemahaman materi dengan mengandalkan
kerja pasangan untuk saling melengkapi satu sama lain.
2. Tujuan model pembelajaran Cooperative Script
Menurut Hisyam Zaini,(2008:81) Model pembelajaran
Cooperative Script ini adalah strategi sederhana yang dapat dipakai
untuk mempraktekkan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman
belajar. Tujuannya adalah untuk meyakinkan masing-masing pasangan
dapat melakukan keterampilan dengan benar. Materi-materi yang
bersifat psikomotorik adalah materi yang baik diajarkan dengan
strategi ini.
Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk
mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi.
peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan
komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas
3. Model-model pembelajaran kooperatif
Ada beberapa model-model pembelajaran kooperatif, antara lain:
a. Model pembelajaran Jigsaw
Menurut Agus Supriyono ( 2013:89 ) model
pembelajaran Jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif
dimana guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok
lebih kecil.
Dalam model pembelajaran kooperatif Jigsaw ini siswa
memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan
pendapat, dan mengelola informasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota
kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan
kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari,
dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya (Rusman,
2008:203).
b. Model Pembelajaran Think-Pair-Share
Seperti namanya “Thinking”, pembelajaran ini
diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu
terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta
didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka
memikirkan jawabanya.
Selanjutnya “Pairing” pada tahap ini guru meminta
pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Diharapkan
diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang
telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan
pasangannya.
Hasil diskusi intersubjektif ditiap-tiap pasangan
hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap
ini dikenal dengan “Sharing”.
c. Metode Pembelajaran Snowball Driblling
Metode ini dikembangkan untuk menguatkan
pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari membaca
bahan-bahan bacaan. Dalam penerapan metode ini peran
guru adalah mempersiapkan paket soal-soal pilihan ganda
dan menggelindingkan bola salju berupa soal latihan
dengan cara menunjuk/mengundi untuk mendapatka
seorang peserta didik yang akan menjawab soal.
d. Metode Pembelajaran Index Card Match
Metode “mencari pasangan kartu” cukup
menyenangkan digunakan untuki mengulangi materi
pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.
Jadi, diantara model pembelajaran diatas yang
memiliki kelebihan untuk dapat mengoptimalkan prestasi
belajar Bahasa Arab materi „unwãn adalah model
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan
bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
4. Langkah-langkah model pembelajaran Cooperative Script
Menurut suprijono (2013:126) Langkah-langkah dalam
menerapkan metode Cooperative Script pada proses pembelajaran
adalah:
a. Guru membagi siswa untuk berpasangan
b. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca
dan membuat ringkasan
c. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar
d. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
e. Menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang lengkap
f. Membantu mengingat / menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi
lainnya.
g. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas
h. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru
5. Prosedur penetapan KKM
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta
didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran.
a. Individual
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individual)
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut
(Trianto, 2010: 241):
KB = x 100%
Dimana:
KB = ketuntasan belajar
T = jumlah skor yang diperoleh siswa
T1 = jumlah skor total
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan
individual) jika proporsi jawaban benar siswa > 65% siswa yang
b. Nasional
Kriteria Ketuntasan Minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran
disatuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir
sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis
menjadi pertimbangan utama pesetapan KKM.
Kriteria Ketuntasan Minimal menunjukkan presentase
tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka
maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari
kriteria ketuntasan minimal dibawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap.
c. Kelas
Suatu kelas diakatakan tuntas (ketuntasan klasikal) jika
dalam kelas tersebut terdapat > 85% siswa yang telah tuntas
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Awal
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Sejarah Singkat MI Al Islam Banding
Madrasah ini didirikan pada tahun 1950. Pendirinya digagas oleh para pemuka rakyat Banding, terutama pemuka islam merasa prihatin, karena banyak anak-anak yang tidak sekolah / belajar, maka pemuka agama merasa berkewajiban ikut andil membangun desanya, terutama pembangunan didalam bidang pendidukan. Agar anak-anak dapat dibekali ilmu-ilmu kelak menjadi manusia yang bertaqwa pada Allah SWT , berbudi luhur, dapat berguna pada dirinya dan masyarakat.
Pada tahun 1959 resmi didaftarkan kepada Departeman Agama dengan nama Al Islam. Didalam dua periode mulai tahun 1950-1961 telah mengalami perubahan, sehingga di tahun 1962 diganti nama LP Al Ma‟arif. Dari tahun pendirian sampai tahun 1967 sekolahan menumpang rumah penduduk, pada akhir tahun 1967 membangun gedung pertama sebanyak 4 lokal dengan dikepalai oleh Bapak M.Hanafi.
b. Letak Geografis MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang
MI Al Islam Banding terletak di Jl. H. Juanda No. 80 Desa Banding, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Adapun batas-batas wilayah MI Al Islam Banding adalah:
1) Utara : Sawah warga Banding
2) Timur : Berbatasan dengan dusun Tugu
3) Selatan : Perumahan warga Banding
c. Identitas MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten
Semarang
Berdasarkan data dokumentasi MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang ditemukan adanya data yang menjelaskan identitas MI, adapun identitas tersebut sebagai berikut:
1) Nama Madrasah : MI Al Islam Banding
2) NSM : 111233220107
3) NPSM : 60712787
4) Alamat Madrasah : Jl. H. Juanda No:80 Banding,
Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, kode pos 50772
5) Akreditasi Madrasah : A
6) Tahun Berdiri : 1959
7) Tahun Beroprasi : 06 Agustus 1959
8) Waktu Belajar : Pagi hari mulai pukul 07.00
9) Kurikulum yang dipakai : KTSP
10)Nama Yayasan : LP. Ma‟arif NU
11)Kepemilikan Tanah : Bengkok
12)Luas Tanah : 1680
d. Visi dan Misi MI Al Islam Banding kecamatan Bringin kabupaten
Semarang
1) Visi MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten
Semarang
didik, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Ibtidaiyah (MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang) juga diharapkan merespon
perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Madrasah Ibtidaiyah (MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang) ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut :
a) Terwujudnya generasi ummat yang bertaqwa, tekun
melaksanakan ibadah wajib maupun sunnah ala ahlussunah
waljama'ah.
b) Terwujudnya generasi ummat yang unggul dalam prestasi
akademik dan non-akademik sebagai bekal melanjutkan
kependidikan yang lebih tinggi dan atau hidup mandiri.
c) Terwujudnya generasi ummat yang mampu berkreasi,
kreatif dan mampu mengembangkan potensi diri/ bakat/
minat dalam bidang akademik dan non-akademik.
d) Terwujudnya generasi ummat yang berbudaya santun
dalam bertutur dan berprilaku secara Islami.
2) Misi MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten
Semarang
a) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu dan berkualitas,
b) Menyiapkan dan mengembangkan sumberdaya insani yang mempunyai kualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ,
c) Menumbuhkan semangat untuk maju,
d) Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. e) Meningkatkan prestasi di bidang akademik dan non-akademik
3) Keadaan Gedung MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang
Keadaan gedung yang dimiliki MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang antara lain: a) 6 lokal kelas dari kelas I-VI
b) 1 lokal ruangan untuk perpustakaan, menyatu dengan ruang
UKS dan laboratorium IPA
c) 5 lokal wc dengan ukuran yang memenuhi standar
d) 1 lokal ruang guru menyatu dengan ruang kepala sekolah
e) 1 ruang tempat ibadah
f) Tempat bermain/berolahraga di sekolah yang memenuhi
standar
g) 1 gudang untuk menyimpan alat – alat olahraga dll
4) Keadaan Guru MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Semarang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Jumlah Guru MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
No Nama Guru Jabatan Pendidikan
1 Faiqotun Niswah, S.Pd.I Kepala Sekolah S1 PAI
2 Nur‟aini, S.Pd.I Guru Kelas VI S1 PGMI
4 M. Khotibi, S.Pd.I Guru Kelas IV S1 PAI
5 Emiek Nor W U, S.Pd.I Guru Kelas III S1 PGMI
6 M. Kholib, S.Pd Guru Kelas II S1 PGSD
7 Umi Soimatun Guru Kelas I MA
8 Iin Wardani Guru Mapel SMA
9 Reni Tri Rahayu Guru Mapel SMA
5) Data Siswa MI AL-Islam Banding 2017
Tabel 3.2
Data Siswa MI Al Islam Banding Tahun 2017/2018
No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah keseluruhan
per kelas Laki-laki Perempuan
1. I 16 7 23
2. II 10 16 26
3. III 11 16 27
4. IV 13 14 27
5. V 8 9 17
6. VI 7 12 19
Jumlah 65 74 139
Tabel 3.3
6. Hafizha Ahmadullah √
21. Naila Zulfatul Ngaliyah √
22. Nawang Wulan √
23. Risma Silfiana √
24. Rizqi Rahayu √
25. Ummu Salamah √
26. Zakiyyatur Rahmah √
27. Fandi Ramadani
√
7) Perolehan Nilai Pra-Siklus
Awal Pra-siklus dilaksankan pada tanggal 25 Januari 2017 pada tahap awal ini peneliti melaksanakan tes untuk memperoleh kemampuan awal siswa kelas IV MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.
Berikut ini hasil nilai pra-Siklus sebelum digunakan metode Cooperative Script
Tabel 3.4
Perolehan Nilai Pra Siklus No Nama siswa Nilai KKM
Tuntas Belum Tuntas
8 Ardina Nayla Azzahra 60 √ Rata-Rata 61,85 Tuntas Belum tuntas
8) Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Arab Materi „Unwãn semester genap 2016/2017. Penelitian menggunakan metode Cooperative Script. Dilaksanakan dalam dua siklus.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan pra-siklus untuk observasi awal pada bulan
januari 2017
b) Kegiatan pre-tes dilaksanakan pada tanggal 01 Februari
2017
c) Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 15 Februari
2017
d) Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2017
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1
Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 15 Februari pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaan Bahasa Arab kelas IV semester genap. Standar kompetensi: Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan dalam bentuk paparan atau dialog tentang alamat dengan kompetensi dasar: Mengidentifikasi bunyi huruf hijaiyah dan ujaran ( kata atau kalimat ) tentang„Unwãn
Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan dalam empat tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (Planning), Tindakan (Acting), observasi (Observing) dan Revleksi (Reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode
b. Menyiapkan seperangkat bahan ajar berupa buku dan lembar kerja
untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
materi.
c. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar
mengajar melalui motede Cooperative Script.
d. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa.
2.Pelaksaan Tindakan
a. Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
b. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan salam dan sapaan kepada guru
c. Guru melakukan apersepsi sebagai kegiatan awal dengan
melakukan tanya jawab dan pretes tentang materi „Unwãn
menggunakan bahasa Arab
d. Dengan menggunakan ceramah guru menyampaikan materi tentang
„Unwãn
e. Setelah siswa memahami materi guru membagi siswa untuk
berpasangan
f. Guru membagikan wacana atau materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan
g. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai