• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI MYCOTOXIN BINDERS TERHADAP KADAR ESTROGEN, EKSPRESI CASPASE 9 DAN GAMBARAN HISTOLOGI OVARIUM MENCIT BETINA (Mus musculus) YANG DIPAPAR ZEARALENON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "POTENSI MYCOTOXIN BINDERS TERHADAP KADAR ESTROGEN, EKSPRESI CASPASE 9 DAN GAMBARAN HISTOLOGI OVARIUM MENCIT BETINA (Mus musculus) YANG DIPAPAR ZEARALENON"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ii

TESIS

POTENSI

MYCOTOXIN BINDERS

TERHADAP KADAR

ESTROGEN, EKSPRESI CASPASE 9 DAN GAMBARAN

HISTOLOGI OVARIUM MENCIT BETINA (

Mus musculus

)

YANG DIPAPAR ZEARALENON

PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS

Oleh

NOWO SISWO YUWORO

NIM. 061214153008

PROGRAM STUDI MAGISTER

ILMU BIOLOGI REPRODUKSI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

(2)

iii

POTENSI

MYCOTOXIN BINDERS

TERHADAP KADAR

ESTROGEN, EKSPRESI CASPASE 9 DAN GAMBARAN

HISTOLOGI OVARIUM MENCIT BETINA (

Mus

musculus

) YANG DIPAPAR ZEARALENON

PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS

TESIS

untuk memperoleh gelar Magister dalam Program Studi Ilmu Biologi Reproduksi pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Surabaya

NOWO SISWO YUWORO NIM. 061214153008

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOLOGI REPRODUKSI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

(3)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis berjudul :

Potensi

Mycotoxin Binders

Terhadap Kadar Estrogen, Ekspresi

Caspase 9 Dan Gambaran Histologi Ovarium Mencit Betina (

Mus

Musculus

) Yang Dipapar Zearalenon

tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Magister di

suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surabaya, 16 Februari 2016

Nowo Siswo Yuworo

(4)

v Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI Tanggal 16 Februari 2016

Oleh :

Pembimbing Ketua

Dr. Abdul Samik, M.Si., drh. NIP. 19640508 199011 1 001

Pembimbing

Dr. Mirni Lamid, MP., drh. NIP. 19620118 199203 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Biologi Reproduksi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

(5)

vi

Hasil Penelitian Tesis ini telah diuji dan dinilai pada

Tanggal 16 Februari 2016

KOMITE PENGUJI HASIL PENELITIAN TESIS

Ketua : Prof. Dr. Wurlina, MS., Drh

Anggota : 1. Prof. Dr. H. Imam Mustofa, M.Kes., Drh

2. Dr. Tatik Hernawati., M.Si.,Drh

3. Dr. Abdul Samik, M.Si., Drh

4. Dr. Mirni Lamid, MP., Drh

Surabaya, 16 Februari 2016

Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Airlangga

Dekan,

(6)

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, karunia, serta

anugerah yang begitu Maha Agung sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan

judul “Potensi Mycotoxin Binders Terhadap Kadar Estrogen, Ekspresi Caspase 9

Dan Gambaran Histologi Ovarium Mencit Betina (Mus Musculus) Betina Yang

Dipapar Zearalenon”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan tesis

ini, antara lain :

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Prof. Dr. Pudji

Srianto, M.Kes., Drh., atas kasih sayangnya kepada penulis selama belajar di

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.

Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, Drhselaku Wakil Dekan I, Dr. Mufasirin,

drh., M.Si., selaku Wakil Dekan II, Prof. Dr. Suwarno, M.Si., Drh., selaku Wakil

Dekan III, serta Ibu Dr. Rr. Sri Pantja Madyawati, M.Si., Drh., selaku Kepala

Bagian Akademik atas bimbingannya kepada penulis selama menjalani pengabdian

sebagai aktivis di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.

Bapak Dr. Abdul Samik, M.Si., Drh., selaku pembimbing utama dan Ibu Dr.

Mirni Lamid, MP., Drh selaku pembimbing kedua atas segala saran, kritik serta

kesabaran dalam membimbing penulis dari persiapan sampai akhir penelitian

(7)

viii

Ibu Prof. Dr. Wurlina, MS., Drh., selaku ketua komisi penguji, Ibu Dr. Tatik

Hernawati., M.Si.,Drh., serta Bapak Prof. Dr. H. Imam Mustofa, M.Kes., Drh.,

selaku anggota penguji atas segala bimbingan, kritik, serta saran yang sangat

bermanfaat dan banyak membantu penulis untuk menyempurnakan tesis ini.

Ibu Dr. Rimayanti, M.Kes., Drh., selaku dosen wali sekaligus ketua program

studi Ilmu Biologi Reproduksi yang selama ini banyak meluangkan waktu kepada

penulis serta memberikan bimbingan.

Seluruh bapak dan ibu dosen pengajar atas wawasan keilmuan serta

pengalaman belajar selama penulis mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran

Hewan Universitas Airlangga.

Bapak dan Ibu staff kependidikan, Bagian Kemahasiswaan, Bagian

Akademik, Bagian Keuangan, Bagian Tata Usaha dan Kerumahtanggaan serta

Bagian Sistem Informasi yang telah banyak membantu selama penulis belajar di

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.

Ayahanda, Dukut Wiyanto S. Pd dan Ibunda, Nur Fathonah S. Pd yang telah

memberikan dukungan, bimbingan, pengorbanan, serta kasih sayang bagi penulis

dari kecil sampai saat ini yang tak terhingga dan senantiasa memberikan motivasi

bagi penulis untuk terus bisa bermanfaat bagi sesama. Tak lupa juga kepada,

saudara serta sanak keluarga yang juga banyak memberikan dukungan bagi penulis.

M. Thohawi Elziyad P, M.Si, drh., Ragil Angga Prastiya, M.Si, drh., Amung

Logam Saputro, M. Si, drh., Dikky Eka Mandala P, M. Si. drh., Kartika Eka Paksi,

drh., Caessaria Rosyida Bawaningrum, drh., yang telah menemani perjalanan

(8)

ix

Semua teman-teman angkatan 2008, alumni sejawat Dokter Hewan

angkatan 151, para mahasiswa S2 IBR dan keluarga besar FKH Unair serta seluruh

civitas akademika yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis.

Semua pihak yang tidak disebutkan tetapi sangat membantu dalam proses

pelaksanaan penelitian dan penyusunan tesis ini.

Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekurangan

pada tesis ini, untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

di masa mendatang. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

semua pihak yang membutuhkan demi kemajuan dan perkembangan ilmu

pengetahuan di bidang kedokteran hewan serta turut meningkatkan kualitas dan

kuantitas ternak di Indonesia.

Surabaya, 16 Februari 2016

(9)

x

RINGKASAN

Potensi Mycotoxin Binders Terhadap Kadar Estrogen, Ekspresi Caspase 9 Dan Gambaran Histologi Ovarium Mencit Betina (Mus Musculus) Yang

Dipapar Zearalenon

Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup dan berkembang biak Jagung merupakan bahan pakan berenergi tinggi dengan kandungan protein yang relatif rendah jika dibandingkan dengan pakan biji-bijian

lainnya. Zearalenon (ZEN) adalah mikotoksin yang dihasilkan oleh jamur

Fusarium graminearum. Zearalenon dihasilkan ketika bahan pakan terutama jagung disimpan dalam lingkungan yang lembab. Zearalenon merupakan mikotoksin estrogen alami yang dapat menginduksi perubahan profil metabolik dan aktivitas sel dari organ uterus, hati, sumsum tulang belakang, otak, kelenjar

mammae, dan sel granulosa dari cumulus oophorus pada hewan monogastrik.

Zearalenon juga dapat memicu proliferasi sel yang tidak terkendali sehingga

menginisiasi proses apoptosis jalur intrinsik. Mycotoxin binders mengandung

bahan yang berpotensi besar untuk diserap termasuk karbon aktif aluminosilikat, selulosa, polisakarida, peptidoglikan, dan polimer sintetis seperti cholestryamine, polivinilpirolidon beserta turunannya sehingga diharapkan dapat mengurangi efek zearalenon.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mycotoxin binders

terhadap kadar estrogen, jumlah sel folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier,

folikel de Graaf, ekspresi proapoptotik antibodi caspase 9 organ ovarium mencit

(Mus musculus) betina yang dipapar zearalenon.

Hewan coba penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) yang telah

dibuntingkan sebanyak 20 ekor yang kemudian dibagi menjadi lima perlakuan dengan masing-masing empat ulangan, yaitu (K-) tidak dipapar zearalenon dan mycotoxin binders, (K+) dipapar zearalenon dosis 0,1 mg/ekor/hari, (P1) dipapar

zearalenon dosis 0,1 mg/ekor/hari dan mycotoxin binders dosis 0,5 mg/ekor/hari,

(P2) dipapar zearalenon dosis 0,1 mg/ekor/hari dan mycotoxin binders dosis 1

mg/ekor/hari, (P3) dipapar zearalenon dosis 0,1 mg/ekor/hari dan mycotoxin

binders dosis 2 mg/ekor/hari. Pemberian perlakuan diberikan secara peroral dengan sonde selama 10 hari. Pengambilan sampel darah secara intracardia untuk pengukuran kadar estrogen dengan uji ELISA. Organ ovarium yang telah difiksasi kemudian diperiksa dengan menggunakan pewarnaan hematoksilin eosin dan uji imunohistokimia. Pengamatan dan skoring dilakukan secara mikroskopis dengan menggunakan mikroskop Olympus® CX-41 kemudian dianalisis statistik dengan

uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Jika terdistribusi normal akan dilakukan uji

ANOVA. Apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Fisher’s

LSD. Jika tidak terdistribusi normal akan dilakukan uji Kruskal-Wallis. Apabila

(10)

xi

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa dosis minimal mycotoxin binders

yang dapat mengurangi efek yang ditimbulkan zearalenon adalah sebesar 0,5 mg/ekor/hari. Mycotoxin binders dosis 2 mg/ekor/hari teruji secara total dapat mengeliminasi pengaruh zearalenon terhadap jumlah folikel. Penurunan ekspresi

caspase 9 ditunjukkan oleh semua dosis mycotoxin binders.

Zearalenon yang dimetabolisme di hati dapat memunculkan isomer

metabolit α Zearalenol dan β Zearalenol. Kedua isomer tersebut memiliki struktur resorcyclic acid lactone yang berikatan dengan reseptor estrogen (E2) membentuk

Zearalenone E2 Receptor Complex (ZEA-E2R). ZEA-E2R mengaktifkan respon

mRNA yang akan menginduksi proses mitosis Granulose Cumulus Cells (GCs).

GCs akan terus berkembang membentuk lapisan-lapisan sel granulosa mature dan

memproduksi beberapa sitokin seperti, Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1),

Fibroblastic Growth Factor Family-2 (FGF-2), dan Stem Cell Factor (SCF). IGF-1 berperan penting dalam mengirimkan impuls menuju hipofisa anterior untuk meriliskan FSH sebagai inisiator proliferasi folikel. Peningkatan jumlah folikel akan berbanding lurus dengan kadar estrogen sehingga menimbulkan kondisi

hiperestrogenisme. Hiperestrogenisme akan mengganggu Mitochondrial

Parmeability Transmisible Pore (MPTP) sehingga menginisiasi apoptosis jalur intrinsik. Caspase 9 bertindak sebagai inisiator apoptosis akan terdimerisasi memicu umpan balik dengan menghambat rilis bcl 2 dan mengikat procaspase 3 untuk mengaktifkan caspase 3 yang akan memfragmentasi DNA. Hasil akhir pada

proses fragmentasi akan terbentuk apoptotic bodies yang akan difagositosis oleh

makrofag. Mekanisme kerja mycotoxin binders dengan mengeliminasi gugus metil

pada struktur kimia zearalenon.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa mycotoxin binders dapat menurunkan jumlah folikel dan ekspresi caspase 9

organ ovarium mencit (Mus musculus) betina yang terpapar zearalenon akan tetapi

tidak mempengaruhi kadar estrogen endogen dalam darah.

Saran yang dapat dianjurkan agar dapat dilakukan penelitian mengenai

potensi mycotoxin binders terhadap fisiologi dan patologi organ testis, ovarium,

plasenta fetus, kadar testosteron, serta kadar ROS baik hewan jantan maupun betina yang terpapar zearalenon. Penelitian yang juga perlu dilakukan lebih lanjut

mengenai potensi mycotoxin binders terhadap mikotoksin aflatoksin,

(11)

xii SUMMARY

Potential of Mycotoxin Binders on The Estrogen Levels , Histology and Expression of Caspase 9 of Ovaries in Female Mice (Mus musculus)

Exposed by Zearalenone

Animal feed was single food ingredient or a complete feed , whether treated or untreated , which is given to animals for survival and production Corn is a high energy feed ingredients with protein content is relatively low when compared to other feed grains. Zearalenon ( ZEN ) was a mycotoxin produced by Fusarium graminearum . Zearalenon produced when the feed material was stored in a moist environment. Zearalenone was a natural estrogen mycotoxins that can induce changes in the metabolic profile of the cells and the activity of the organs of the uterus, liver, bone marrow, brain, mammary gland, and granulosa cells of the cumulus oophorus in monogastric animals. Zearalenone also can trigger uncontrolled proliferation of cells that initiate the intrinsic pathway of apoptosis. Mycotoxin binders containing material that has great potential to be absorbed including activated carbon aluminosilicate, cellulose, polysaccharides, peptidoglycan, and synthetic polymers such as cholestryamine, polyvinylpyrrolidone and its derivatives that are expected to reduce the effect of zearalenone.

This study aims to determine the influence of mycotoxin binders to estrogen levels, the number of cells primary follicles, secondary follicles, tertiary follicles, follicle de Graaf, as well as the expression of proapoptotic caspase 9 antibody

organs ovaries of female mice (Mus musculus) with exposed zearalenone.

(12)

xiii

Statistical test results showed that the minimal dose of mycotoxin binders to reduce the effects zearalenone amounted 0.5 mg/head/day. Mycotoxin binders dose of 2 mg/head/day of total proven to eliminate the influence of zearalenone to count the number of follicles. Decreased expression of caspase 9 was shown by all the treatment doses were given mycotoxin binders.

Zearalenone was metabolized in the liver can result metabolite isomers α and β Zearalenol Zearalenol. Both of these isomers have resorcyclic acid lactone structure that binds to the estrogen receptor (E2) formed Zearalenone E2 Receptor

Complex (ZEA-E2R). ZEA-E2R activate mRNA response that will induce mitotic

process granulosa Cumulus Cells (GCs). GCs will continue to evolve to form layers of granulosa cells mature and produce several cytokines such as Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1), Family fibroblastic growth factor-2 (FGF-2), and Stem Cell Factor (SCF). IGF-1 plays an important role in sending impulses to the anterior pituitary to release all follicles FSH as the initiator of proliferation. Increasing the number of follicles will be directly proportional to the levels of estrogen causing hiperestrogenisme conditions. Hiperestrogenisme would disrupt the consistency Mitochondrial Parmeability Transmisible Pore (MPTP) in the mitochondrial membrane that initiates the intrinsic pathway of apoptosis. Caspase 9 acts as an initiator of apoptosis would trigger feedback dimerized by inhibiting the release of bcl 2 and binds procaspase 3 to activate caspase 3 to be fragmented DNA. The final result in the fragmentation of apoptotic bodies will be formed which will fagocytosis by macrophages. Mechanism of action of mycotoxin binders to eliminate methyl group on the chemical structure of the compound zearalenone and bring charcoal, biotin, thiamine, aluminosilicate, and vitamins C and E, which are antioxidants to reduce the impact of exposure to residues of mycotoxins.

Based on the research that has been done, it could be concluded that the mycotoxin binders can lower the amount of follicle count and ovarian expression

of caspase 9 organs of female mice (Mus musculus) with exposed zearalenone.

(13)

xiv

POTENTIAL MYCOTOXIN BINDERS ON THE ESTROGEN LEVELS , THE HISTOLOGY AND THE EXPRESSION OF CASPASE 9 OVARIES

IN FEMALE MICE (MUS MUSCULUS) WITH EXPOSED ZEARALENONE

Nowo Siswo Yuworo

ABSTRACT

Zearalenone was a resorcylic acid lactone compound that is produced by

fungal Fusarium graminearum infection of edible grains and is believed to

influence reproduction by binding to estrogen receptors. This study examined the potential of mycotoxin binders to eliminate the effect of zearalenone on estrogen

levels, the histology and the expression of caspase 9 ovaries in pregnant mice (Mus

musculus). We analyzed 20 female mices specimens randomly divided into 5 groups. All groups were given treatment per oral with sonde till 10 days. K+ as positive control weren’t treated zearalenone and mycotoxin binders, K- as negative control were treated with zearalenone 0,1 mg/mice/day, P1 were treated with zearalenone 0,1 mg/mice/day and mycotoxin binders 0,5 mg/mice/day, P2 were treated with zearalenone 0,1 mg/mice/day and mycotoxin binders 1 mg/mice/day, P3 were treated with zearalenone 0,1 mg/mice/day and mycotoxin binders 2 mg/mice/day. The data was analyzed by Kolmogorov-Smirnov normality test. If normally distributed ANOVA test will be conducted. If there is a significant followed by Fisher's LSD test. If not normally distributed will be performed Kruskal-Wallis test. If there is a significant followed by Mann-Whitney test. The result of total follicles showed a significant difference (p<0,05) between K- with P3. The result of caspase 9 showed a significant difference (p<0,05) between K- with K+, P1, P2, and P3. And the estrogen level showed not significant (p>0,05) between K- with K+, P1, P2, and P3. The conclusion in this study, mycotoxin binders was effective to increase total follicles, decrease caspase 9’s expression and hadn’t influenced on estrogen level.

(14)

xv

SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG ... xxii

(15)

xvi

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 19

3.1 Kerangka Konseptual ... 19

3.2 Skema Kerangka Konseptual Penelitian ... 21

3.3 Hipotesis Penelitian ... 22

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 25

4.3.1 Variabel Bebas (Independent variable)... 25

4.7.2 Prosedur Pemberian Mycotoxin Binders dan Zearalenon 29

4.7.3 Prosedur Pembedahan Hewan Coba dan Pengambilan Sampel ... 29

4.8 Analisis Data ... 30

4.9 Kerangka Operasional Penelitian ... 31

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 32

(16)

xvii

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(17)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Metode skoring ekspresi caspase 9 dengan uji immunohistokimia ... 27

5.1 Rata-rata dan standart deviasi potensi mycotoxin binders terhadap kadar estrogen, ekspresi caspase 9 dan jumlah folikel mencit betina

(Mus musculus) yang dipapar ZEN……… 33

5.2 Korelasi pada folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier

(18)

xix terpapar ZEN dengan penambahan mycotoxin binders pada setiap perlakuan …...……… 33

5.2 Diagram batang kadar estrogen mencit (Mus musculus) yang terpapar ZEN dengan penambahan mycotoxin binders pada setiap perlakuan ... ……… …. 35

5.3 Diagram batang ekspresi caspase 9 mencit (Mus musculus) yang terpapar ZEN dengan penambahan mycotoxin binders pada setiap perlakuan ... ……… …. 36

5.4 Ekspresi caspase 9 sel granulosa mencit (Mus musculus) yang terpapar ZEN dengan penambahan mycotoxin binders pada setiap perlakuan .. 37

5.5 Diagram batang jumlah folikel primer ovarium mencit (Mus musculus) yang terpapar ZEN dengan penambahan mycotoxin binders pada setiap perlakuan ... ……… …. 38

5.6 Diagram batang jumlah folikel sekunder ovarium mencit (Mus musculus) yang terpapar ZEN dengan penambahan mycotoxin binders pada setiap perlakuan ... ……… …. 39

5.7 Diagram batang jumlah folikel tersier ovarium mencit (Mus

(19)

xx

binders pada setiap perlakuan ... ……… …. 40

5.8 Diagram batang jumlah folikel de Graaf ovarium mencit (Mus

musculus) yang terpapar ZEN dengan penambahan mycotoxin

(20)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Tabel konversi perhitungan dosis untuk manusia dan

berbagai jenis hewan ... 57

2 Perhitungan dosis ZEN ... 58

3 Analisa Kadar Hormon Estrogen dengan ELISA ... 59

4 Identifikasi Ekspresi Caspase 9 dengan Uji Imunohistokimia ... 61

5 Pengamatan Gambaran Histologis Ovarium dengan Pewarnaan Hematoksilin Eosin ... 62

6 Hasil pengukuran kadar estrogen ... 64

7 Hasil pengamatan dan skoring ekspresi caspase 9 ... 65

8 Hasil pengamatan dan perhitungan jumlah folikel primer ... 66

9 Hasil pengamatan dan perhitungan jumlah folikel sekunder ... 67

10 Hasil pengamatan dan perhitungan jumlah folikel tersier... 68

11 Hasil pengamatan dan perhitungan jumlah folikel de Graaf ... 69

12 Hasil analisis statistik jumlah folikel, ekspresi caspase 9, dan kadar estrogen ... 70

(21)

xxii

SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG

AIF = Apoptotic-Inducing Factor

ANOVA = Analysis of Variance

Apaf 1 = Apoptotic Protease Activating Factor 1

Apaf 2 = Apoptotic Protease Activating Factor 2

ATP = Adenosin triphosphate

Caspase = Cystein aspartyl-specific protease

DAB = Diaminbenzidine

E2 = estrogen

ELISA = Enzyme Linked Immuno-Sorbent Assay

FSH = Follicle Stimulating Hormone

HE = Hematoksilin Eosin

H2O = air

H2O2 = hidrogen peroksida

HPLC = High Performance Liquid Chromatography

IAP = Inhibitor of Apoptosis Protein

K+ = kontrol positif

K- = kontrol negatif

LH = Luteinizing Hormon

LSD = Least Significant Difference

MPTP = mitochondrial permeability transition pore

NaCl = Natrium Chloride

P1 = perlakuan pertama

P2 = perlakuan kedua

P3 = perlakuan ketiga

PAP = Peroksidase-Anti Peroksidase

PBS = Phosphat Buffer Saline

pH = Power of Hydrogen

RAL = Rancangan Acak Lengkap

SA-HRP = Streptavidin-Horse Radish Peroksidase

Smac = Second Mitochondria-derived Activator of caspases

SPSS = Statistical Product for Solution Service

ZEA-E2R = Zearalenone E2 Receptor Complex

3-HSD = 3-hidroksisteroid dehidrogenase

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan membentuk sebuah lembaga yang bertugas menerbitkan sertifikasi kepada pelaku usaha sebagai bukti bahwa mereka yang melakukan

luas tentang topik dan konsep-konsep yang telah dan akan diajarkan di dalam kelas. Hal ini membuat siswa akan lebih mengetahui kekurangan dalam mempelajari dan

Jika pada hari itu dia mendapatkan keuntungan sebesar 10%, maka besarnya pendapatan yang didapatkan pada hari itu adalah ..b. Dalam waktu satu minggu motor tersebut dijual

tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan peramalan permintaan produk original pizza super supreme yang berukuran reguler dengan menggunakan metode

Dengan demikain terwujudlah apa yang diinginkan Mas Yuma dan Mas Briliant melalui tindak tutur meminta yang disampaikan kepada lawan tuturnya secara implisit dan lawan

Reverence for the Word: Medieval Scriptural Exegesis in Judaism, Christianity, and Islam , ed.. Jane Dammen McAuliffe et

Kun jatkosota syttyi kesällä vuonna 1941, 14. Divisioona lähti hyökkäykseen kohti itää Ru- kajärven suuntaan Kuhmon tasalta. Divisioona eteni vaativien taisteluiden jälkeen

Dari hasil penelitian pertama sampai kelima didapatkan nilai laju aliran massa refrigeran yang dapat dilihat dari Gambar 5.37, Gambar 5.38, Gambar 5.39, Gambar 5.40, Gambar 5.41