• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP PERILAKU PESERTA DIDIK DI SDN I ROWO KANDANGAN TEMANGGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP PERILAKU PESERTA DIDIK DI SDN I ROWO KANDANGAN TEMANGGUNG"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP

PERILAKU PESERTA DIDIK DI SDN I ROWO

KANDANGAN TEMANGGUNG

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

ACHMAD SADJIRUN

NIM: 11408287

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

l

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

I

S A L A T I G A

201 0

'ff

ff

cR

(2)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga

S 323433-323706 Kode Pos 57021

PERSETUJUAN PEMBIMBING Lampiran : 3 (tiga) bundel

Perihal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga

Assalaamu 'alaikum. Wr. Wb.

Bersama ini saya kirimkan skripsi mahasiswa: Nama : Achmad Sadjirun

NIM : 11408287

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM

KELUARGA TERHADAP PERILAKU PESERTA DIDIK DI SDN I ROWO KANDANGAN

TEMANGGUNG untuk diujikan dalam sidang munaqosyah skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa

Wassalaamu 'alaikum. Wr. Wb.

(3)

K E M E N T E R I A N A G A M A

S E K O L A H T I N G G I A G A M A IS L A M N E G E R I ( S T A I N ) S A L A T I G A

J l. T e n t a r a P e la ja r 0 2 T e l p . ( 0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 F a k s . 3 2 3 4 3 3 S a la tig a 5 0 7 2 1

h t t p : / / w w w . s t a i n s a l a t i g a . a c . i d e - m a i l : a d m in is t:r a s i@ s ta in s a la t ig a .a c .id

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara Achmad Sadjirun dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408287 yang berjudul: Pengaruh Pendidikan Agama dalam Keluarga terhadap Perilaku Peserta Didik di SDN I Rowo Kandangan Temanggung, telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Salatiga, 25 September 2010 Panitia Sidang,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, yang senantiasa terlimpah kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw yang telah membawa icabar bahagia dari-Nya, kepada kita untuk menuju keselamatan dunia akhirat.

Skripsi ini berjudul: PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP PERILAKU PESERTA DIDIK DI SDN IROWO

KANDANGAN TEMANGGUNG. Skripsi ini bersifat bersifat korelasional dan kuantitatif untuk membuka ruang terhadap kajian tentang pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap perilaku peserta didik di SDN Banaran I Gemawang Temanggung.

Skripsi ini telah mendapatkan masukan dari semua pihak. Dalam kesempatan ini, penulis berkewajiban menghaturkan terima kasih yang dalam kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Alfred L. M.SL, yang telah menjadi pembimbmg dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak/ Ibu guru dan karyawan di SDN I Rowo Kandangan Temanggung, terima kasih atas bantuan yang telah diberikan selama berlangsungnya penelitian.

(5)

4. Istriku dan anak-anakku, terima kasih atas doa yang telah diberikan dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

5. Siswa kelas V SDN I Rowo Kandangan Temanggung

Akhirnya, atas segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan semua pihak kepada penulis, Allah SWT berkenan membalasnya. Amin ya Robbal ’aalamiin.

Temanggung, Agustus 2010 Penulis

Achmad Sadjirun

(6)

ABSTRAK

Achmad Sadjirun (2010) PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP PERILAKU PESERTA DIDIK DI SDN I ROWO KANDANCAN TEMANGGUNG 2009/2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara pendidikan agama Islam terhadap perilaku siswa kelas V SDN I Rowo Kandangan Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan obyek penelitian siswa kelas V SDN I Rowo Kandangan Temanggung. Untuk memperoleh data yang valid, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu Observasi, angket, dan dokumentasi. Setelah mengadakan penelitian, pembahasan, dan analisa, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama Islam terhadap perilaku siswa kelas V SDN I Rowo Kandangan Temanggung. Berdasarkan analisa data tersebut yang menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar (r-y) Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Dari analisis uji hipotesa, diketahui, ada pengaruh positif antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan perilaku peserta didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung. Hal ini dibuktikan dari nilai koefisien korelasi diketahui bahwa Nilai r.,.= 0,700 dikonsultasikan dengan tabel nilai r product moment pada df = 27 dalam taraf signifikansi 5%, menunjukkan angka 0,367. Dari hasil perhitungan rata-rata variabel pendidikan agama Islam dalam keluarga. Diketahui rata-rata pendidikan agama Islam dalam keluarga sebesar 65,328. Hal ini berarti bahwa pendidikan agama Islam dalam keluarga di SDN I Rowo Kandangan Temanggung adalah cukup. Yaitu pada interval 56-70. Sedangkan dari perhitungan rata-rata perilaku peserta didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung diketahui nilainya 65,975. Hal ini berarti perilaku peserta didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung adalah cukup, yaitu pada interval 56-70. Artinya bahwa pendidikan aagama Islam berpengaruh positif dalam perilaku peserta didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung

Dalam uji taraf signifikansi 1% menunjukkan angka 0,470. Pada taraf signifikansi 5%, r xy = 0,700 > 0,367 dan pada taraf signifikansi 1%, riy = 0,700 > 0,470. Dengan > r c(o,oostta* o,oi)_ jnj berarti ada pengaruh signifikan dan hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan perilaku peserta didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung adalah diterima

Kata kunci: Pendidikan Agama, Perilaku

(7)

DAFTAR ISI A. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga 1. Keluarga...15

2. Kewajiban Keluarga (orang tua) dalam Pendidikan Anak...1”

(8)

3. Pendidikan Agama dalam Keluarga...26

B. Perilaku Peserta Didik... 28

1. Pengertian Perilaku... 28

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku... 29

C. Hubungan Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dengan Perilaku Peserta Didik... 30

BAB HI LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SDN I Rowo Kandangan Temanggung...31

1. Letak Geografis... 31

2. Struktur organisasi Sekolah... 31

4. Keadaan siswa... 32

5. Data G uru... 34

B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam... 35

C. Teknik Analisa Data... 36

1. Analisis Pendahuluan... 37

2. Penskoran... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Tentang Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga... 40

(9)

II. A n alisa Terhadap I >a!a T entang P e rila ku Pe.serla l) id ik ... 4 t

C'. A nalisis Korelasi PAI dengan Perilaku Siswa di SDN I Rowo . 47

D. Keterbatasan hasil Penelitian... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 54

B. Saran... 55

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Bagan Struktur SDN I Rowo Kandangan Temanggung... 32

Tabel 2 Rincian siswa SDN I Rowo Kandangan Temanggung 2009/ 2010... 33

Tabel 3. Data Guru SDN I Rowo Kandangan Temanggung 2008/2009 ... 34

Tabel 4.Data Nilai Prestasi Belajar PAI Siswa SDN I Rowo Kandangan Temanggung... ... 35

Tabel 5 Data Angket Perilaku Peserta D idik...38

Tabel 6 Indikator Prestasi Belajar P A I... 40

Table 7 Analisa Prestasi Belajar P A I...41

Tabel 8 Data Nilai Angket Perilaku Siswa SDN I Rowo Kandangan... 43

Tabel 9 Tabel Distribusi Skor Prestasi PAI dan Nilai Perilaku... 45

Tabel 10 Tabel Data Korelasi antara Variabel X dan Y ...48

(11)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan

untuk Istriku dan anakku tercinta, atas dorongannya.

Teman-temanku senasib dan seperjuangan Almamater tercinta STAIN SALATIGA

(12)

MOTTO

Belajar adalah cakrawala tanpa batas....

(13)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam proses pendidikan sebelum seorang anak mengenal lingkungan masyarakat yang lebih luas ia terlebih dahulu mendapat bimbingan dari keluarganya sebelum mendapat bimbingan dari guru di sekolah. Dari kedua orang tua, terutama ibu, untuk pertama kalinya seorang anak mengalami pembentukan watak (kepribadian) dan mendapa kan pengarahan moral.1

Orang tua memberikan pengaruh panutan kepada anak-anaknya. Pola tingkah laku ayah dan ibu dalam kebiasaan sehari-hari, cara berfikir dan falsafah hidup mereka pada umumnya menjadi garis pembimbing bagi pola tingkah laku anak. Sehingga sangat besar sekali pengaruhnya dalam pembentukan tingkah laku dan sikap anggota keluarga terutama anak.2 3

Setiap orang tua ingin anaknya menjadi anak yang baik, mempunyai kepribadian yang kuat, sikap mental yang sehat, dan akhlak yang terpuji, maka orang tua sebagai Pembina yang utama dalam hidup anak harus mempunyai kepribadian, sikap dan cara hidup yang baik. Karena semua itu merupakan unsur- unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk dalam pribadi anak/

1 Wahjoetomo. Perguruan Tinggi Pesantren Pendidikan Alternatif Masa depan, (Jakarta: Gema Press, 1997) him. 23

2 Kartini Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan dalam Islam, (Bnadung: Mandar Maju, 1989) him. 166-167

(14)

Kemudian dari keluarga pula yang nantinya akan menentukan kepribadian

dan akhlak anak, karena pada umumnya seorang anak mempunyai sifat meniru

pada orang tuanya. Apa yang dilakukan anak biasanya berawal dari melihat dan

menirukan apa yang dilakukan oleh orang tua.4

Untuk' dapat membentuk pribadi yang baik orang tua harus memberikan

dasar dan pengarahan yang benar terhadap anaknya. Yakni dengan menanamkan

ajaran agama dan akhlak karimah yang tentunya disesuaikan dengan

perkembangan anak. Pendidikan Agama Islam memberikan bimbingan yang baik

yang berhubungan dengan Allah SWT maupun dengan sesame manusia. Dalam

agama itu sendiri telah terkandung aturan-aturan dari Tuhan Yang Maha Esa,

petunjuk kepada manusia agar dapat selamat dan sejahtera/ bahagia hidupnya di

dunia dan di akhirat dengan petunjuk serta teladan-teladan Nabi beserta kitabnya.5 Supaya individu berkembang menjadi seorang pribadi yang beragama (beriman dan bertaqwa) dan mengembangkan budaya “rahmatan lil ‘alamin” perlu

diberi intervensi, dalam hal ini adalah pendiikan agama. Melalui pendidikan

agama ini diharapkan individu dapat mengembangkan potensi “taqwa” kepada-

Nya. Apabila potensi ini berkembang dengan baik, maka individu akan mampu

mengendalikan potensi “fujur” Nya, supaya tidak berwujud dalam bentuk-bentuk

perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama yang telah tertanam dalam

4 Ahmad Tafsir (ed.), Pendidikan Agama dalam Keluarga, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000) him. 7

5 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Islam, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1989) him. 128

(15)

dirinya.6 Pembentukan perilaku tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu

proses tertentu, yaitu melalui kontak sosial yang berlangsung antara individu

dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan

masyarakat dan lain-lain sekitarnya.

Lingkungan yang positif maupun lingkungan yang negatif akan

mempengaruhi perkembangan anak, suasana pergaulan atau lingkungan yang baik

sangat diharapkan, juga kegiatan social yang bermanfaat bagi anak. Namun

pelaksanaan tanggung jawab masyarakat dalam hal pendidikan, sementara

menunjukkan terjadinya perbedaan antara satu keluarga dengan keluarga yang

lain. Perbedaaan ini diduga karena beberapa faktor, diantaranya adalah komitmen

terhadap agama, pengetahuan yang dimiliki, kesempatan mendapatkan

pendidikan dan sebagainya.

Disamping itu, perlakuan beberapa orang tua terhadap seorang anak

tertentu sangat berpengaruh pada anak-anak itu sendiri. Perlakuan keras akan

berakibat lain, yang tentu saja berbeda dengan perlakuan yang lemah lembut dalam pribadi anak. Hubungan yang serasi penuh pengertian dan kasih sayang

akan membawa pada pribadi yang tenang, terbuka, dan mudah dididik atau

diarahkan. Hal ini karena ia mendapatkan kesempatan yang cukup baik untuk

tumbuh dan berkembang dalam cara berfikirnya. Dengan demikian anak akan

mampu memutuskan keputusan yang bijak dan dapat dipertanggung jawabkan oleh diri sendiri dalam hidupnya. Tetapi sebaliknya, jika hubungan orang tua tidak serasi maka akan berdampak atau akan membawa anak pada pertumbuhan pribadi

(16)

yang sukar dan tidak mudah dibentuk atau diarahkan. Hal ini karena ia tidak

mendapatkan kesempatan maupun suasana yang baik untuk berkembang dalam

berfikir. Serba terganggu oleh suasana orang tuanya sehingga tidak bisa mandiri

karena sulit untuk memutuskan sebuah pertimbangan besar dalam hidupnya

karena terlalu didikte.

Banyak ragam pendidikan dan pembinaan yang tidak langsung pada anak

pra sekolah. Ragam tersebut tentu saja berbeda pada setiap an°k, pengalaman

pendidikan dan pembinaan yang tidak sama pada masing-masing anak, akan

dibawa dari rumah, kemudian selanjutnya akan menentukan sikapnya terhadap teman-teman, orang-orang di sekitarnya, terutama terhadap orang tua dan

gurunya.7

Berawal dari pokok permasalahan tersebut di atas, maka peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Agama dalam Keluarga terhadap Perilaku Peserta Didik di SD N Rowo Kandangan

Temanggung. ”

B. Batasan Masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengintepretasikan juul

penelitian di atas, maka terlebih dahulu peneliti menjelaskan beberapa istilah

yang terdapat dalam judul tersebut.

1. Pengaruh

7 Zakiyah Daradjat, op.cit., him. 67-68.

(17)

Kata “pengaruh” berasal dari bahasa Inggris yaitu influence yang artinya “seseorang/ sesuatu yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang

lain.”8

2. Pendidikan Agama Islam dalam keluarga

Pendidikan Agama Islam dalam keluarga adalah usaha orang tua untuk

mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan dalam menjalankan pokok-pokok ajaran agama. Bentuk usaha ini berupa memberikan

pengajaran, contoh-contoh teladan (latihan), bahkan juga perintah dan

hukuman kepada anak agar dapat menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran-

ajaran Islam. Tidak ada tempat bergantung yang aman sesuai kodratnya

sebagai anak kecuali kepada orang yang sangat menyayanginya, yaitu kedua orang tuanya.9

Pendidikan Agama Islam dalam keluarga termasuk pendidikan

informal, yaitu proses p-endidikan yang diperoleh seseorang dari

pengalamnnya sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis sejuak lahir sampai mati.10 Menurut Nurcholis

Madjid, pendidikan agama sesungguhnya adalah pendidikan untuk pertumbuhan total seorang anak. Pendidikan agama ini berarti membangkitkan

kekuatan dan kesediaan spiritual yang bersifat naluri yang ada pada anak-anak

8 Peter Salim, The Contemporary English Indonesia Dictionary, (Jakarta: Modern English Press, 1996) ed. VII, him. 964.

9 Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam-Umum), (Jakarta: Bumi Aksara, 1995) him. 22

(18)

melalui bimbingan agama yang sehat dan mengamalkan ajaran-ajaran agama

dan upacaranya.11

Dalam penelitian ini, pendidikan agama Islam yang dimaksud adalah

bentuk transformasi nilai-nilai ajaran agama Islam, baik yang berupa

keteladanan, latihan, maupun perintah dan hukuman dalam kehidupan sehari-

hari dalam keluarga oleh orang tua.

Sedangkan yang dimaksud dengan keluarga dalam penelitian ini,

maksudnya adalah keluarga peserta didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung yang terdaftar dalam wali murid peserta didik.

3. Perilaku Peserta Didik

Perilaku berasal dari kata “p er/” dan “laku”. Peri artinya “cara

berbuat” 12 13 Laku artinya “perbuatan, kelakuan, cara menjalankan atau i o

perbuatan.” Jadi perilaku dapat diartikan sebagai “tanggapan atau reaksi

individu terhadap rangsangan atau lingkungan.” 14

Menurut Watson, tingkah laku (perilaku) adalah reaksi organism

sebagai keseluruhan terhadap perangsang dari luar.15 Lebih lanjut dikatakannya

11 Nurcholis Madjid, Masyarakat Religius, (Jakarta: Paramadina, 2000) cet. 2 him. 93

12 WJS Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006) him. 874.

13 Ibid., him. 650.

14 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) him. 859.

13 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2006) cet. V, him. 287

(19)

bahwa reaksi tersebut terdiri dari gerakan-gerakan dan perubahan-perubahan jasmani tertentu. Jadi dapat diamati secara objektif.

Dalam penelitian ini, perilaku peserta didik yang dimaksud oleh

peneliti adalah bentuk perilaku keseharian siswa SDN I Rowo Kandangan

Temanggung yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam yang

dilakukan anak dalam lingkungan sekolah, baik itu berupa tingkah laku

terhadap sesama manusia maupun ibadah kepada Allah SWT.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa pokok

permasalahan yang menjadi kajian peneliti, yaitu:

1. Bagaimanakah pendidikan agama Islam dalam keluarga peserta didik SDN 1 Rowo Kandangan Temanggung?

2. Bagaimana perilaku peserta didik di SDN I Rowo Kandangan Temanggung?

3. Apakah ada pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap

perilaku peserta didik di SDN I Rowo Kandangan Temanggung?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam 'alam keluarga

terhadap perilaku peserta didik di SDN I Rowo Kandangan Temanggung.

2. Untuk mengetahui bagaimana kontribusi pendidikan agama Islam dalam keluarga terhadap perilaku peserta didik di SDN 1 Rowo Kandangan

(20)

3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh pendidikan agama Islam dalam

keluarga terhadap perilaku peserta didik di SDN I Rowo Kandangan

Temanggung.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara.praktis.

1. Secara teoritis

a. Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan khazanah

pengetahuan, khususnya ilmu pendidikan.

b. Mampu menambah pemahaman terhadap pribadi yang berkaitan dengan

pendidikan agama Islam yang baik dalam keluarga.

2. Secara praktis

a. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman orang tua dan

masyarakat, terutama sekolah, dalam mengembangkan pendidikan agama di desa Rowo Kandangan Temanggung, sehingga mendukung

terbentuknya pribadi-pribadi yang berakhlak baik, serta pribadi-pribadi

yang berguna bagi diri sendiri, agama, dan bangsa.

b. Memberikan motivasi bagi orang tua dan pihak sekolah agar lebih

semangat dalam membimbing agama pada anak.

F. Hipotesis

(21)

sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.16

Sehubungan dengan teori tersebut, maka dalam penelitian ini dirumuskan

hipotesis sebagai berikut: “Ada pengaruh positif antara pendidikan agama Islam

dalam keluarga dengan perilaku peserta didik di SDN I Rowo Kandangan

Temanggung.”

G. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat korelasional

dan kuantitatif. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk

memperoleh data-data yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang bertujuan menyelidiki sejauh mana

variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel lain.17

Dalam hal ini mencari data ada tidlcnya hubungan antara variabel dan

apabila ada seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.18

Sedangkan bersifat kuantitatif berarti menekankan analisa pada data numerical

(angka) yang diperoleh dengan metode statistik.19

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan

penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor

16 SUharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) him. 64

17 Saifudin Azwqar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001) him. 8

18 Suharsimim Arikunto, op.cit., him. 239

(22)

yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.20 Dalam

penelitian ini ada dua variabel yaitu “Pengaruh Pendidikan Agama” variabel

bebas (independen) (X), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain, dan

“Perilaku Peserta Didik” sebagai variabel terikat (dependent) (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi.21

Dalam penelitian ini peneliti mengambil indikator-indikator dari

pendidikan agama yang dilakukan oleh orang tua sebagai berikut: .

a. Menanamkan ibadah shalat berjamaan

b. Mengajarkan bertutur sapa yang sopan terhadap orang tua c. Mengajarkan hormat pada guru dan mentaati pertauran sekolah

d. Menanamkan perilaku yang baik dan menyayangi teman sebaya.

Adapun variabel terikatnya adalah perilaku peserta didik. Indikator

yang dipakai untuk mengukur variabel terikat ini berdasarkan dari pendapat

Purwanto yang menyatakan bahwa indikator perilaku adalah perbuatan yang

ditampakkan sebagai suatu respon.22 Dalam hal ini peneliti mengambil

indikator dari perbuatan yang dilakukan:

a. Mengerjakan sholat berjamaah

b. Bertutur sapa yang sopan terhadap orang tua

c. Hormat pada guru dan mentaati pertauran sekolah

20 Sumaryadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995) him. 72

21 Suharsimi Arikunto, Op cit., him. 97

22 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002) him. 141

(23)

11

d. Berperilaku yang baik dan menyayangi teman sebaya

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis, yaitu obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya.23 Besarnya populasi dalam penelitian yaitu seluruh peserta didik kelas V SDN 1 Rowo Kandangan Temanggung yang berjumlah 29 peserta didik. Karena jumlah populasi dibawah 100 maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi, yaitu 29 siswa.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan cara pengumpulan data kepustakaan dan data lapangan. Cara pengumpulan data kepustakaan adalah dengan cara mengumpulkan berbagai data dengan sumber perpustakaan berupa buku, kamus, dan sumber lain yang dapat dijadikan acuan. Cara ini ditempuh untuk mengumpulkan data-data yang bersifat teori,

a. Angket

Yaitu sejumlah pertanyan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya .24 Menurut Nasution angket adalah daftar pertanyaan/ pernyataan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau

23 Irawan Sarlito, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000) him. 57

(24)

12

juga dijawab, dengan di bawah pengawasan peneliti.25 Dalam penelitian ini, variabel X (pendidikan Agama dalam keluarga) dan variabel Y (perilaku peserta didik) diperoleh dengan menggunakan angket.

4. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data kuantitatif yang terkumpul, maka peneliti menggunakan analisa data statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Analisis pendahuluan

Dalam menganalisis ini, penulis memasukkan data yang telah terkumpul ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan penghitungan dan mempermudah keterbacaan data yang ada dalam rangka pengolahan data selanjutnya. Dalam analisis ini data dari masing-masing variabel akan ditentukan dengan menggunakan rumus:

S Rumus: P = f:

Dimana R= H-L dan K = 1+3,3 log N

Keterangan:

P = panjang interval kelas R = rentang nilai

H = nilai tertinggi L = nilai terendah K = banyak kelas N = jumlah responden

(25)

13

b. Penskoran

Setelah data terkumpul, maka selanjutnya peneliti melakukan scoring (penilaian) terhadap tiap-tiap variabel, yaitu data pendidikan agama dalam keluarga dan perilaku peserta didik sesuai Dengan standar skor skala likert. Dimana angket yang dipergunakan berbentuk rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah peitanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat sesuai ke sangat tidak sesuai.26

Pengukuran skala menggunakan tiga alternatif jawaban yaitu:

A : Selalu

B : Kadang-kadang

C : Tidak Pernah

Untuk item positif penilaian dengan nilai 8, 7, dan 6 Sementara untuk item negatif dengan nilai 6, 7, dan 8. Kemudian data disusun dalam tabel hasil angket pendidikan agama dalam keluarga dan perilaku peserta didik.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membagi ke dalam tiga bagian. Yakni bagian muka, bagian isi, dan bagian akhir.

Bagian muka terdiri dari halaman judul, halaman abstraksi, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman moto, halaman persembahan, halaman kata pengantar dan daftar isi.

26

(26)

14

Bagian isi memuat beberapa bab. Dan setiap bab terbagi menjadi sub bab- sub bab, sebagaimana terurai berikut ini:

BABI : Pendahuluan memuat latar belakang masalah, penegasan

istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Berisi landasan teori yang menjelaskan tentang

Pengaruh pendidikan agama Islam dalam keluarga, perilaku peserta didik kerangka berfikir, kajian penelitian serta pengajuan hipotesis.

BAB III : Menjelaskan tentang kondisi umum di SDN I Rowo Kandangan Temanggung. Metode penelitian yang digunakan, variabel penelitian, populasi, sampel teknik pengumpulan data, serta teknik analisa data.

BAB IV : Hasil penelitian dari pembahasan yang meliputi deskripsi data hasil penelitian, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan hasil penelitian

BAB V : Penutup. Dalam bab ini berisi kesimpulan, saran-saran, dan penutup.

(27)

BAB IT LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga 1. Keluarga

a. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang tinggal bersama dan

terikat karena darah, perkawinan dan adopsi.1 Dalam memberikan

pengertian tentang keluarga, Muhaimin dan Abdul Mujib mengungkapkan bahwa dalam Islam keluarga dikenal dengan istilah usrah, nasi, dan nasb. Keluarga dapat diperoleh melalui keturunan (anak cucu), perkawinan (suami

istri), persusuan dan pemerdekaan.2 Menurut Hurlock, keluarga adalah

bagian terpenting dari hubungan sosial anak, masyarakat, segala sesuatu dan kehidupan pada umumnya.3

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga

adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak,

karena adanya ikatan darah atau perkawinan dan adopsi.

1 Jalaludin Rahmat, Islam Alternatif, (Bandung: Mizan, 1999), cet. 10, him. 120-121.

2 Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Triganda Karya, 1993) him. 289

(28)

16

b. Fungsi keluarga

Keluarga adalah pokok pertama yang mempengaruhi pendidikan

seseorang. Lembaga keluarga adalah lembaga yang kuat berdiri di seluruh

penjuru dunia sejak zaman purba. Lembaga dimana manusia mula-mula

digembleng untuk menjalani kehidupan social.

Bila dilihat dari segi pendidikan, ada beberapa fungsi keluarga

yang menentukan kehidupan seseorang4:

1) Fungsi ekonomis

2) Fungsi sosial

3) Fungsi edukatif

4) Fungsi protektif

5) Fungsi religious

6) Fungsi rekreatif

7) Fungsi afektif

Selain fungsi di atas, keluarga ternyata berfungsi juga untuk anak dalam hal:

1) Pengalaman pertama masa kanak-kanak

2) Menjamin kehidupan emosional anak

(29)

17

3) Menanamkan dasar pendidikan moral anak

4) Memberikan dasar pendidikan kesosialan.5

2. Kewajiban Keluarga (orang tua) dalain Pendidikan Anak

Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang

dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani). Agar

berguna bagi dirinya dan masyarakat.

Pendidikan agama dan spiritual termasuk bidang-bidang pendidikan

yang harus mendapat perhatian penuh oleh keluarga terhadap anak-anaknya.

Pendidikan ini bermaksud untuk membangkitkan kekuatan mental yang

dimiliki anak-anak melalui bimbingan keagamaan dan upacara ritualnya.

Dengan demikian diharapkan secara individu, anak-anak tersebut, mampu

mengamalkan ajaran-ajaran agama yang diterimanya lewat pendidikan agama dan spiritual tersebut.

Keadaan tersebut merupakan pemberian bekal pengetahuan agama dan

kebudayaan agama, dalam hal ini Islam, yang sesuai dengan akidah, ibadah,

muamalah dan sejarahnya. Terlebih-lebih aplikasi dari iman kepada Allah

SWT, kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari

akhir, serta qada dan qadar.

(30)

18

Seorang anak, sebut saja anak didik, harus mendapatkan bimbingan

sepenuhnya dari pendidik (orang tua) dalam mencari nilai-nilai hidup. Karena

dalam ajaran Islam, saat anak dilahirkan itu dalam keadaan lemah dan suci,

sedangkan alam sekitarnya akan memberikan corak warna nilai hidup atas

pendidikan agama anak.6 7 Meski demikian orang tua sebagai pendidik tetap

harus menjadikannya sebagai subyek dari pendidikan dan bukannya menjadi

obyek yang dipaksa sesuai dengan selera.

Selanjutnya, dalam pengertian nash-nash Islam, anak adalah penerus garis keturunan secara biologis. Anak merupakan pelangsung generasi yang

berkelanjutan. Anak juga diharapkan menjadi penerus perjuangan dalam

kalimalul haq.1

Sementara secara psikologis, anak adalah sumber kebahagiaan

keluarga. Anak merupakan buah hati yang memperkuat kehangatan emosional

kedua orang tuanya, serta keluarga dan handai tulan. Anak ibarat wewangian

surga yang menyemarakkan suasana kebahagiaan sebuah keluarga.8 Anak

merupakan juga amanah dari Allah SWT. Hakekat amanah dalam hal ini

6 Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995) cc II, him. 170.

7 Nipan Abdul Halim, Anak Sholeh Dambaan Keluarga, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001) him. 7-8.

(31)

19

adalah nilai ketauhidan dan keislaman yang menjadi fitrah 'nak. Sehingga

peran orang tua sangatlah berperan dalam perkembangan selanjutnya.9

Peran-peran yang dimainkan orang tua dalam menjaga fitrah anak

tentunya dnegan pendidikan agama yang baik dan benar. Peran sebagai

pelindung atau pengayom, pemotivasi, pengarah, harus dimainkan dalam

koridor kefitrahan si anak tersebut, tanpa harus memaksakan kehendak orang

tua yang membabi buta. Jika demikian halnya, maka orang tua sebenarnya

telah memainkan investasi penting bagi kemandirian si anak kelak.

Setiap orang memiliki takdir sendiri, selain itu setiap orang juga

memiliki bakat pembawaan yang dibawanya sejak lahir. Orang tua perlu

mencari bakat tersebut sejak dari kecil. Dimulai dari kenakalan saat kecil,

seperti suka berbuat yang aneh-aneh, banyak bertanya, suka menggambar,

merusak mainan dan sebagainya, maka orang tua dapat mengarahkan dan

mengembangkannya menjadi sebuah bakat yang berguna kelak. Dalam konteks

sosiologis, maka anak adalah prestisius, yaitu wibawa yang berkenaan dengan

prestasi atau kemampuan anak.10

Demikianlah, pendidikan anak merupakan usaha orang tua

(pendidikan) terhadap anak (terdidik) dalam rangka membantu melatih,

9 Azis Mustofa, Untaian Mutiara buat Keluarga, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001) him. 64

(32)

20

membina dan mengembangkan fitrah dan sumber daya yang ada pada anak

sejak kelahiran hingga saat usia balighnya.

Orang tua memiliki beban tanggung jawab yang harus dilaksanakan

untuk melaksanakan pendidikan Islam. Tanggung jawab ini dilaksanakan

dalam rangka untuk:

a. Memelihara dan membesarkan anak.

b. Melindungi dan menjamin kesamaan jasmani dan rohani.

c. Member pengajaran dalam arti yang luas, sehingga anak memperoleh

peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas mungkin.

d. Membahagiakan anak baik dunia dan akhirat, sesuai dengan pandangan dan

tujuan hidup muslim.11

Dalamkaitannya dengan pendidikan anak, tujun yang hendak dicapai

tentu cuup beragam tergantung pada masing-masing pihak orang tua yang

mendidiknya. Namun sekalipun berbeda, semua tetap berpegang pada tujuan utama pendidikan agama, yaitu membentuk anak sholeh dan mengharap ridlo-

Nya.

Mendidik anak merupakan usaha mengembangkan semua potensi anak dan menyelamatkan aqidah Islamiyah yang dibawanya semenjak lahir. Usaha

yang demikian ini semata-mata ikhtiar manusia. Sementara berjalannya takdir,

(33)

21

Allah SWT adalah yang berkuasa mutlak untuk menentukan berhasil atau tidaknya ikhtiar manusia.12

Tekanan utama pendidikan keluarga dalam Islam adalah pendidikan

akhlak. Pendidikan ini dilakukan dengan jalan melatih anak untuk

membiasakan hal-hal yang baik, menghormati kepada kedua orang tua, tingkah

laku yang sopan baik ucapan maupun perbuatan. Pendidikan akhlak tidak

hanya dikemukakan secara teoritik, namun disertai juga dengan contoh

kongkrit.13 Contoh kongkrit disini tentunya dengan keteladanan dari orang tua.

Bagaimana perilaku orang tua terhadap anak, terhadap orang lain dalam

lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Dalam pendidikan akhlak tersebut, perlakuan orang tua terhadap anak harus dijaga dan diperhatikan. Kebutuhan seperti kebutuhan pokok hidup

maupun kebutuhan lainnya. Perlu diketahui juga, bahv/a kebutuhan pokok

manusia dibagi atas dua golongan, pertama kebutuhan fisik jasmani dan kedua

kebutuhan mental rohani.14 Dua kebutuhan tersebut ibarat dua sayap burung

yang saling melengkapi. Dimana manusia tidak akan meraih kebaikan jika

keseimbangan dua kebutuhan dimaksud tidak terpenuhi secara baik pula.

a. Kebutuhan fisik jasmaniah

12 Nipan Abdul Halim, op.cit., him. 74

n Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996) cet. 1 him. 108.

(34)

22 b

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan pertama atau disebut juga

kebutuhan primer. Seperti makan, minum, seks dan sebagainya, dan

merupakan fitrah sejak lahir. Manusia akan berusaha sekuat, tenaga untuk

memenuhinya, dan hal ini diakui juga adanya dalam pandangan agama.

b. Kebutuhan mental rohani

Piantara kebutuhan mental rohani adalah sebagai berikut15:

1) Kebutuhan akan agama

Agama dalam kehidupan adalah iman yang diyakini oleh pikiran,

diresapkan oleh perasaan dan dilaksanakan dalam tindakan, perbuatan,

perkataan dan sifat. Perhatian anak akan agama perlu ditanamkan

semenjak lahir, karena pada saat itulah mereka telah dihadapkan pada

pengalaman keagamaan yang didapatnya dari keluarga.

2) Kebutuhan kasih sayang

Kasih sayang adalah kebutuhan jiw a yang paling pokok dalam

hidup manusia. Anak tidak akan dapat merasakan kasih sayang bila

dalam hidupnya mengalami hal-hal berikut:

- Kehilangan rasa pemeliharaan ibu

- Anak merasa tidak diperhatikan atau kurang disayangi

- Toleransi orang tua yang berlebihan

(35)

27

“perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat di waktu usia mereka

meningkat tujuh tahun dan bila perlu pukullah mereka jika enggan

mengerjakannya di waktu usia mereka meningkat sepuluh tahun.” 19

Dalam perintah tersebut, tersirat adanya empat hal yang meminta

perhatian dari orang tua, selaku pendidik dalam keluarga, yaitu:

1) Kesediaan untuk membimbing

2) Kesediaan untuk melakukan pembiasaan atau perintah

3) Kesediaan dalam memberikan contoh dalam pengamalan ajaran agama

4) Kesediaan memberikan fasilitas

i

b. Pendidikan akhlak

Pentingnya pendidikan budi pekerti dan membiasakan anak-anak

kepada tingkah laku yang baik sejak kecil harus mendapat perhatian penuh.

Artinya bahwa sejak kecil pendidikan budi pekerti wajib dimulai dari

keluarga atau rumah. Jangan sampai anak-anak dibiarkan tanpa pendidikan,

tanpa bimbingan, dan tanpa petunjuk-petunjuk. Sejak kecil anak harus dibiasakan dengan kebiasaan (budi pekerti) yang baik, demi membentuk

karakter sikapnya dikemudian hari.

Kebiasaan-kebiasaaan tersebut akan membentuk sikap tertentu pada anak dan akhirnya akan menjadi bagian dari kepribadiannya. Setelah

(36)

28

anak menjadi dewasa diharapkan akan memiliki kesac.aran yang tinggi dan

pengertian yang mendalam. Sehingga apa yang dipikirkan, dipilih dan

diputuskan, serta dilakukannya adalah berdasarkan keinsafannya sendiri

dengan penuh rasa tanggung jawab dan bukan paksaan.'

Islam menyikai hal ini dengan mendahulukan pendidikan akhlak

pada pembersihan jiw a dari sifat-sifat yang rendah. Bagi anak-anak mereka

dijaga sejak dini agar sifat-sifat yang negative tidak mempengaruhi

perkembangan jiwanya. Inilah sikap yang tepat untuk membangun akhlak

sejak dini. Dan untuk menumbuhkan kemauan-kemauan perlu dihiasi

dengan sifat-sifat yang utama agar meningkat pada derajat yang sempurna.21

B. Perilaku Peserta Didik

1. Pengertian Perilaku

Perilaku manusia dalam ilmu psikologi dipandang sebagai suatu reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun kompleks. Pada manusia memeang

terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif, sebuah perilaku yang didasari oleh

kodrat untuk mempertahankan kehidupan. Demikian pulan halnya dengan

beberapa bentuk perilaku abnormal pada manusia. Perilaku in' ditunjukkan

20 Zainuddin, dkk. Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghazali, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991) him. 108.

(37)

29

dengan ketidaksaflBm akibat kondisi tertentu, seperti pengaruh obat-obatan,

tekanan situ a si-^ H si emosional.

Perilaku d id e fJK c a n juga sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap

rangsangan atjraffingkungan.22 Perilaku menurut Watson adalah sebuah leaksi

organisme sefflBJa/ii keseluruhan terhadap perangsangan dari luar 23 Jadi reaksi

tersebut d a p |||Iia m a ti secara objektif dengan melihat gerakan-gerakan dan

perubahan j f ^ p n i tertentu.

MJHH-nt Sarwono, mengutip pendapat dari Edwin B. Hott.

menyebutlWi bahwa perilaku bukan saja sekedar rangkaian refleks atas

stimulus H §g ada, tetapi perilaku mempunyai tujuan.24

2. F ak to r-fJK r yang Mempengaruhi Perilaku

lilaku merupakan hal yang kompleks. Dan hal ini tidak mur gkin terlep a^g |ari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Saefudin

Azwari f g alaman Pribadi, pengaruh kebudayaan, pengaruh orang lain yang diang^Hf penting, pengaruh media massa, pengaruh institusi pendidikan dan

3usat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta^alai Pustaka, 2C05), him. 859.

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, ("Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006) cet. V. h ln « 6 7 .

(38)

3 0

dianggap penting, pengaruh media massa, pengaruh institusi pendidikan dan keagamaa, serta faktor emosi dalam individu, merupakan faktor yang mempengaruhi pembentukan perilaku seseorang.25

C. Hubungan Pendidikan Agama dalam Keluarga dan Perilaku Peserta Didik

Keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan pusat pendidikan. Namun keluargalah yang memberikan pengaruh pertama kali dibandingkan yang lain. Hal ini karena dalam keluarga telah menanamkan benih-benih kehidupan Islami pada diri anak sebagai bekal kehidupannya kelak.

Keluarga berperan atau menjadi subyek dalam memberikan atau menanamkan kebiasaan pada anak dengan cara yang baik menurut ajaran agama. Karena menurut fungsinya keluarga menjadi sarana pendidikan yang pertama kali sebelum anak memasuki remaja. Fungsi keluarga sangatlah urgen dalam proses pendidikan, karena memang fungsi keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama yaitu merupakan tempat persemaian pembentukan atau penanaman kebiasaan.26 Adapun yang berperan aktif dalam keluarga yaitu ibu, ayah dan mereka sendiri, sebagai kunci pendorong agar anak rajin dalam belajar.

25 Saefudin Azwar, Sikap Manusia teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995) him. 30.

26

(39)

3

BAB m

LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SDN I Rowo Kandangan Temanggung L Letak geografis

SDN I Rowo Kandangan Temanggung terletak kurang lebih 20 kilometer sebelah Utara kota Temanggung. Tepatnya di desa Rowo Malebo Kandangan. SDN I Rowo menempati areal tanah seluas 2000 m2.

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Barat berbatsan dengan desa Jambon. b. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Ketuwon. c. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Malebo

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Pager Gunung.

SDN I Rowo Kandangan adalah salah sekolah dasar Inpres menempati tiga unit gedung. Satu unit gedung terdiri dari ruang Kepala Sekolah, ruang Koperasi, ruang Perpustakaan dan ruang Guru serta Satu unit lagi terdiri 6 ruang kelas.

2. Struktur Organisasi Sekolah

(40)

32

a. Kepala Sekolah

b. Waka Sekolah

c. Pengurus BP3

d. Perpustakaan

e. Guru Kelas

Berikut ini merupakan bagan struktur organisasi SDN 1 Rowo Kandangan Temanggung:

Tabel 1.

(41)

33

3. Keadaan siswa

Dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu sejak berdirinya tahun 1964 sampai sekarang, keadaan siswa mengalami pasang surut, sesuai dengan keadaan lingkungan yang mempengaruhinya. E)isaat pemerintah membutuhkan banyak guru agama, sekitar 1967, jumlah siswa mengalami pertambahan yang luar biasa, maka keadaan siswa menunjukkan angka stabil dan cenderung meningkat, meski dengan pertumbuhan yang bisa dikatakan lambat.

Berdasarkan dokumentasi yang ada, jumlah siswa pada tahun 2009/ 2010 adalah sebanyak 161 siswa dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 2

Rincian Siswa SDN I Rowo Kandangan Temanggung berdasarkan data 2009/2010

Keias Total Kelas 1 31 siswa Kelas II 22 siswa Kelas III 30 siswa Kelas IV 24 siswa Kelas V 29 siswa Kelas VI 25 siswa 161 siswa

(42)

34

4. Data Guru

Jumlah guru di SDN Rowo Kandungan berjumlah 9 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 5 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.

Tabel 3.

Data Guru SDN I Rowo Kandangan Temanggung tahun Pelajaran 2009/2010

No. Nama Pendidikan Jabatan

1 Suprapto, S.Pd S 1 Kepala Sekolah

2 Sriyatun, S.Pd.

't

S 1 Guru kelas 111

3 Sri Hastuti, S.Pd. S 1 Guru Kelas IV

. 4 Syamsudin S.Pd. S 1 Guru kelas V

5 H. Achmad Sadjirun DII Guru PAI

6 Agus Sukiyono, S.Pd. S 1 Guru kelas VI

i

7 Dwi, S.Pd. S 1 Guru kelas II

9 Endah S.P.d S 1 Guru Kelas I

(43)

35

B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Tabel 4

Nilai Prestasi Belajar PAI Siswa SDN 1 Rowo Kandangan Temanggung berdasarkan data 2008/ 2009

No Responden

Nilai Keterangan

1 6,5 Sedang

2 6,7 Sedang

3 7,4 Baik

4 7,1 Baik

5 6,6 Sedang

6 7,5 Baik

7 6,7 Sedang

8 7,3 Baik

9 6,6 Sedang

10 6,6 Sedang

11 7,0 Sedang

12 6,6 Sedang

13 6,8 Sedang

(44)

36

15 7,0 Sedang

16 7,2 Baik

17 7,2 Baik

18 7,6 Baik

19 70 Sedang

20 7,3 Baik

21 7,3 Baik

22 7,1 Baik

23 6,5 Sedang

24 7,6 Baik

25 7,4 Baik

26 6,8 Sedang

27 7,3 Baik

28 6,6 Sedang

29 6,8 Sedang

C. Teknik Analisa Data

(45)

37

1. Analisis pendahuluan

Dalam menganalisis ini, penulis memasukkan data yang telah terkumpul ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan penghitungan dan mempermudah keterbacaan data yang ada dalam rangkr pengolahan data selanjutnya. Dalam analisis ini data dari masing-masing variabel akan ditentukan:

2. Penskoran

Setelah data terkumpul, maka selanjutnya peneliti melakukan scoring

(penilaian) terhadap tiap-tiap variabel, yaitu data pendidikan agama dalam

keluarga dan perilaku peserta didik sesuai engan standar skor skala likert.

Dimana angket yang dipergunakan berbentuk rating scale (skala bertingkat),

yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan

tinbgkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat sesuai ke sangat tidak sesuai.1

Pengukuran skala menggunakan 3 alternatif jawaban yaitu:

A : Selalu

B : Kadang-kadang

C : Tidak Pernah

Kriteria pengukuran sikap perilaku siswa adalah: A = 8

B =1 C = 6

(46)

38

Untuk penghitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

R Rumus: P = *•'

Dimana R= H-L dan K = 1+3,3 log N

Keterangan:

P = panjang interval kelas

(47)
(48)

BAB IV

A o

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data tentang Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga

Analisa data dalam hal ini dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SDN I Rowo Kandangan Temanggung . Dalam menentukan nilai kuantitatif pendidikan ' agama Islam dalam keluarga adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban.

Tabel 6

Indikator prestasi belajar Pendidikan Agama (siam

Simbol Nilai angka Predikat

A 71-86 Baik

B 56-70 Sedang

C 41-55 Kurang

(49)

41

Tabel 7

Analisa Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga di SDN Rowo Kandangan

No

Responden

Nilai Prestasi Belajar Pendidikan Agama islam dalam Keluarga

Keterangan

1 6,5 Sedang

2 6,7 Sedang

3 7,4 Baik

4 7,1 Baik

5 6,6 Sedang

6 7,5 Baik

7 6,7 Sedang

8 7,3 Baik

9 6,6 Sedang

10 6,6 Sedang

11 7,0 Sedang

12 6,6 Sedang

(50)

14 7,5 Baik

15 7,0 Sedang

16 7,2 Baik

17 7,2 Baik

18 7,6 Baik

19 70 Sedang

20 7,3 Baik

21 7,3 Baik

22 7,1 Baik

23 6,5 Sedang

24 7,6 Baik

25 7,4 Baik

26 6,8 Sedang

27 7,3 Baik

28 6,6 Sedang

29 6,8 Sedang

(51)

43

Dari hasil analisa di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Jumlah anak yang rata-rata prestasi Nilai belajar Pendidikan Againa Islamnya mempunyai nilai angka 7,1 sampai 8,5 atau memiliki predikat Baik sejumlah 14 anak.

Jumlah anak yang rata-rata prestasi belajarnya mempunyai nilai angka 5,6 sampai 70 atau memiliki predikat sedang sejumlah 15 anak.

B. Analisa Terhadap Data tentang Perilaku Peserta Didik kelas V di SDN I Rowo Kandangan Temanggung

Untuk menentukan nilai kuantitatif perilaku peserta didik di SDN I Rowo Kandangan Temanggung adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8

Data Nilai Angket Perilaku Siswa di SDN Rowo Kandangan Temanggung

(52)
(53)

45

Untuk anak yang nilai angket perilakunya berkriteria Baik mempunyai nilai angka 7,1 sampai 8,5 atau memiliki predikat Baik berjumlah 13 anak. Sementara anak yang nilai angket perilakunya Sedang mempunyai nilai angka 5,6 sampai 70 atau memiliki predikat Sedang berjumlah 16 anak.

Melihat dari tabel kualitas variabel di atas, menunjukkan bahwa perilaku Peserta Didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung dalam kategori “Sedang“. Hal ini terlihat dari rata-rata Perilaku Peserta Didik Di SDN I Rowo Kandangan Temanggung adalah 65, 975. Sesuai dengan tabel di atas, angket tersebut berada dalam interval 5,6 sampai 7,0. Maka Perilaku Peserta Didik Di SDN I Rowo Kandangan Temanggung dalam kategori “Sedang“.

Tabel 9

Tabel Distribusi Skor Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dan nilai Perilaku Peserta Didik.

no nama variabel X variabel Y

1 6,3 6,5

2 6,4 6,7

3 6,8 7,4

4 6,6 7,1

5 6,4 6,6

(54)

46

6 7,4 7,5

7 7,2 6,7

8 6,8 7,3

9 6,5 6,6

10 6,3 6,6

11 6,8 6,6

12 6,6 6,6

13 7,2 6,8

14 7,2 7,5

15 6,6 7

16 6,7 7,2

17 6,7 7,2

18 7,6 7,6

19 7,1 7

20 7,2 7,3

(55)

47

22 7 7,1

23 6,6 6,5

24 7,6 7,6

25 7,3 7,4

26 7,3 6,8

27 7,2 7,3

28 6,5 6,6

29 7,1 6,8

- Memasukkan kedua variabel x dan variabel Y ke dalam tabel

C. Analisis Korelasi Pendidikan Agama Islam dengan Perilaku siswa di

SDN Rowo Kandangan

Analisa korelasi ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara Korelasi Pendidikan Agama Islam dengan Perilaku siswa di SDN Rowo Kandangan. Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisa data di atas adalah teknik analisa statistik, yaitu dengan rumus:

(56)

T x y - K o relasi product moment

Jjcy = Jumlah hasil perkalian silang antara jc dan y

N = Jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian SDx = Standar Deviasi x

SDy = Standar Deviasi y

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Membuat tabel data

Tabel data memuat kolom skor kedua variabel, yaitu variabel x dan variabel y. Pendidikan agama Islam adalah rata-rata nilai dari mata pelajaran di SD (sebagai variabel X) dan Perilaku adalah rata-rata nilai dari angket perilaku siswa di SDN Rowo Kandangan (sebagai variabel Y).

Tabel 10

Tabel Data Korelasi antara variabel X dan variabel Y

no nama X Y X

y

x.y X1

y1

i 6,3 6,5 -0,61 -0,51 0,3111 0,3721 0,2601

2 6,4 6,7 -0,51 -0,31 0,1581 0,2601 0,0961

3 6,8 7,4 -0,11 0,39 -0,0429 0,0121 0,1521

4 6,6 7,1 -0,31 0,09 -0,0279 0,0961 0,0081

5 6,4 6,6 -0,51 -0,41 0,2091 0,2601 0,1681

(57)

49

7 7,2 6,7 0,29 -0,31 -0,0899 0,0841 0,0961

8 6,8 7,3 -0,11 0,29 -0,0319 0,0121 0,0841

9 6,5 6,6 -0,41 -0,41 0,1681 0,1681 0,1681

10 6,3 6,6 0,61 -0,41 0,2501 0,3721 0,1681

11 6,8 6,6 -0,11 -0,41 0,0451 0,0121 0,1681

12 6,6 6,6 -0,31 -0,41 0,1271 0,0961 0,1681

13 7,2 6,8 0,29 -0,21 -0,0609 0,0841 0,0441

14 7,2 7,5 0,29 0,49 0,1421 0,0841 0,2401

15 6,6 7 -0,31 -0,01 0,0031 0,0961 0,0001

16 6,7 7,2 -0,21 0,19 -0,0399 0,0441 0,0361

17 6,7 7,2 -0,21 0,19 -0,0399 0,0441 0,0361

18 7,6 7,6 0,69 0,59 0,4071 0,4761 0,3481

19 7,1 7 0,19 -0,01 -0,0019 0,0361 0,0001

20 7,2 7,3 0,29 0,29 0,0841 0,0841 0,0961

21 7,3 7,3 0,39 0,29 0,1521 0,1521 0,0961

22 7 7,1 0,09 0,09 0,0081 0,0081 0,0081

23 6,6 6,5 -0,31 -0,51 0,1581 0,0961 0,2601

24 7,6 7,6 0,69 0,59 0,4071 0,4761 0,3481

(58)

50

26 7,3 6,8 0,39 -0,21 -0,0819 0,1521 0,0441

27 7,2 7,3 0,29 0,29 0,0841 0,0841 0,0961

28 6,5 6,6 -0,41 -0,41 0,1681 0,1681 0,1681

29 7,1 6,8 0,19 -0,21 -0,0399 0,0361 0,0441

ZX= £Y= Ix = Iy= Ix.y= » 2= II

200,3 203,2 -0,09 -0,09 2,7789 4,2589 3,7949

Mencari Mean x ( tt ) dan Mean y )

Mx = ^ = ~ = 6.91 x = X-Mx

My = = ^ = ^ = ? . C l y = Y-My

Mencari SDx dan SDy

SDx = &

\ .V

\ 25

= -v- 0.1465

= 0,38 * c,

SDy= s .v

= :h E I

\ 25

(59)

= 0 ,3 6

Mencari “r” x y

= 3.?~£5 :S .0.38 O 36

_ z.77t i

3.9672

= 0,700

Mencari Degrees of Freedom (df) df= N-nr

df= degrees of freedom

N = Jumlah sampel

Nr = Jumlah variabel yang digunakan df= 29-2

= 27

Interpretasi atau tafsiran

N:lai r , ..= 0,700 dikonsultasikan dengan tabel nilai r product

moment pada df = 27 dalam taraf signifikansi 5%, menunjukkan angka

0,367. Dan dalam taraf signifikansi 1% menunjukkan angka 0,470. Pada taraf signifikansi 5%, = 0,700 > 0,367 dan pada taraf signifikansi 1%,

(60)

52

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dengan perilaku siswa kelas V di SDN Rowo Kandangan Temanggung.

D. Keterbatasan Hasil Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti terjadi banyak kendala dan hambatan. Hal itu bukan karena faktor kesengajaan, akan tetapi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun keterbatasan yang dialami dalam penelitian tersebut:

1. Keterbatasan lokasi

Penelitian ini hanya dilakukan di SDN I Rowo Kandangan Temanggung dengan mengambil populasi adalah kelas V SDN I Rowo Kandangan Temanggung. Oleh karenanya penelitian hanya berlaku bagi siswa SDN I Rowo Kandangan Temanggung, dan bukan bagi siswa di sekolah yang lain.

2. Keterbatasan waktu

(61)

53

3. Keterbatasan biaya

(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dari analisis uji hipotesa, diketahui, ada pengaruh positif antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan perilaku peserta didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung. Hal ini dibuktikan dari nilai koefisien korelasi diketahui bahwa Nilai ; . = 0,700 dikonsultasikan dengan tabel nilai r

product moment pada df = 27 dalam taraf signifikansi 5%, menunjukkan

angka 0,367.

(63)

55

Islam berpengaruh positif dalam perilaku peserta didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung

3. Dalam uji taraf signifikansi 1% menunjukkan angka 0,470. Pada taraf signifikansi 5%, = 0,700 > 0,367 dan pada taraf signifikansi 1%, -v =

0,700 > 0,470. Dengan 7 ' y " r r*.c.-cc» csk gfa | jnj berarti ada pengaruh

signifikan dan hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan perilaku peserta didik SDN I Rowo Kandangan Temanggung adalah diterima.

B. Saran-saran

Pada akhirnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pendidikan agama Islam dalam keluarga, yang menyangkut pada aspek orang tua, sekolah dan siswa sebagai peserta didik

1. Bagi orang tua

(64)

56

2. Bagi pihak sekolah

Pihak sekolah agar terus menjalin komunikasi dengan orang tua

peserta didik demi terciptanya perilaku peserta didik yang berakhlakul karimah.

3. Bagi peserta didik

(65)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, 1995. Kapita Selekta Pendidikan (Islam-Umum), Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin. 2001. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hadi, Sutrisno. 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset

Daradjat, Zakiyah. 1970. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang.

--- 1990, Peran Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta: Haji Masagung, cet. X

Halim, Nipan Abdul, 2001. Anak Sholeh Dambaan Keluarga, Yogyakarta: Mitra Pustaka

Hurlock, Elisabeth B., 1978, Child Development, Mengrow Hill: International Student Edition.

Idris, Zahara. 1987. Dasar-dasar Kependidikan, Padang: Angkasa Raya.

Joesoef, Soelaiman , 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.

Kartono, Kartini. 1989. Hygiene Mental dan Kesehatan dalam Islam, Bandung: Mandar Maju.

Madjid, Nurcholis. 2000. Masyarakat Religius, Jakarta: Paramadina.

Marimba, Ahmad D. 1989. Pengantar Filsafat Islam, Bandung: PT. Al Ma’arif. Mujib, Muhaimin dan Abdul, 1993. Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung:

Triganda Karya.

Mustofa, Azis, 2001. Untaian Mutiara buat Keluarga, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, 2002. Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.

(66)

58

Purwadarminta, WJS. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Rahmat, Jalaludin,1999. Islam Alternatif, Bandung: Mizan.

Salim, Peter. 1996. The Contemporary English Indonesia Dictionary, Jakarta: Modem English Press, ed. VII.

Sarlito, Irawan. 2000. Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumaryadi. 1995. Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafmdo Persada.

Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, cet. V.

Tafsir. Ahmad, (ed.), 2000. Pendidikan Agama dalam Keluarga, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet. I

Wahjoetomo. 1997. Perguruan Tinggi Pesantren Pendidikan Alternatif Masa depan, Jakarta: Gema Press.

Yusuf, LN., Syamsu. 2000. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yaljan, Miqdad. 1990. Kecerdasan Moral, Terj. Tulus Musthofa, Yogyakarta: Pustaka Fahima,

Zuhairini, 1995. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, cet. II.

(67)

A N G K E T

Nama Siswa :

Kelas :

Petunjuk pengisian

1. Tulislah terlebih dahulu nama atau identitas saudara pada lembar angket. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi saudara, dengan

memberi tanda cek (P) pada kolom yang tersedia. 3. Kumpulkan kembali angket yang telah diisi. 4. Keterangan j awaban:

A = Sering

B = Kadang-kadang C = Tidak pernah

No. Perilaku yang diamati A B C

1 Sholat lima waktu

2 Ketepatan sholat lima waktu 3 Berpuasa di bulan Ramadhan

4 Bangun pagi sebelum pukul 4.30

5 Tidak Suka berkata kotor

(68)

7 Membantu teman dalam belajar kelompok

8 Mencium tangan kedua orang tua bila akan berangkat sekolah

(69)

A N G K E T P R E S T A S I

Nama Siswa :

Kelas :

Petunjuk pengisian

1. Tulislah terlebi h dahulu nama atau identitas saudara pada lembar angket. 2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat

3. Kumpulkan kembali angket yang telah diisi.

No. Pertanyaan prestasi belajar

1 Sebutkan 5 nama Nabi Ulul Azmi! 2 Sebutkan rukun Iman !

3 Sebutkan rukun Islam!

4 Sebutkan sholat 5 waktu yang wajib dikerjakan oleh umat Islam!

(70)

LEMBAK KONSULTASI S K R IP S I

NO. TANGGAL ISI KONSULTASI CATATAN PEMBIMBING PARAF

J '

ETIAP KONSULTASI LEMBAR INI IIARUS DIBAWA

U

I X

Gambar

Tabel 1.Bagan Struktur Organisasi SDN I Rowo Kandangan Temanggung
Tabel 2Rincian Siswa SDN I Rowo Kandangan Temanggung berdasarkan data
Tabel 3.Data Guru SDN I Rowo Kandangan Temanggung tahun Pelajaran 2009/2010
Tabel 4Nilai Prestasi Belajar PAI Siswa SDN 1 Rowo Kandangan Temanggung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara penyelesaian sengketa waris pada masyarakat Batak Toba di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis adalah menggunakan negosiasi yang mana cara

Berikut beberapa pengaruh atau dampak keanekaragaman bahasa yang terjadi di jalan Teuku Imam bonjol: (1) Dampak positif: (a) Memperkaya bahasa di daerah tersebut,

(1) Dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi pada setiap daerah irigasi dilaksanakan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan

Untuk itu perlu dilakukan penelitian pengaruh pemberian ekstrak teh hijau (sebagai antioksidan) terhadap potensial membran sel telur ikan nila ( Oreochromis Niloticus ) yang

Fraksi kloroform memiliki nilai LC 50 yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Ekstrak etil asetat, yang mengindikasikan bahwa senyawa paling toksik pada fraksi

Desa Wage merupakan salah satu desa yang berkembang di Kecamatan Taman, karena letaknya yang berdekatan dengan pabrik,

Sifat fungsional inulin sebagai serat makanan yang dapat larut ( Soluble Dietary Fiber ) sangat bermanfaat bagi pencernaan dan kesehatan tubuh secara umum. Inulin mempunyai